Anda di halaman 1dari 1

1.

Micro trauma
- Macro trauma = cedera traumatik akibat beban yang besar. Misalnya, beban yang
diterima bahu lebih besar dari gaya yang dihasilkan oleh bahu
- Micro trauma = cedera yang tidak dirasakan, lama kelamaan menimbulkan nyeri
kronik

2. Jenis-jenis cedera ringan, sedang, berat


- Cedera ringan = contohnya robek total
- Cedera sedang = contohnya tendinitis
- Cedera ringan = contohnya lebam

3. Model-model latihan
- Kognitif = untuk melatih pola gerakan, contohnya PNF
- Asosiatif = latihan diberikan dengan cara kontak langsung dengan peralatan yang
digunakan
- Otonomik = untuk melatih gerakan yang hampir tidak disadari

4. Pemeriksaan dan penanganan shoulder, elbow, wrist


- Pemeriksaan dan latihan lihat di rangkuman upper extremity
A. SHOULDER
- Jika dislokasi ke arah anterior, arah reposisi dengan gerakan abduksi dan eksorotasi
- Latihan flexibility terlebih dahulu, kemudian strengthening
- Latihan yang diberikan sesuai dengan gerakan yang terganggu. Misalnya, jika yang
terganggu adalah gerakan adduksi, maka diberikan latihan di otot pectoralis mayor

B. ELBOW
- Latihan Plyometric bersifat asosiatif, dengan cara melempar bola berat
- Latihan di regio elbow selalu melibatkan gerakan flexi-extensi, external rotasi-
internalrotasi
- Prinsip latihan di olahraga adalah : overload, seimbang antara kanan dan
kiri

C. WRIST
- Cedera tulang diperiksa dengan X-Ray
- Cedera yang sering terjadi di wrist adalah Colles Fracture (pada radius ulna) dan
Smith Fracture (di ulna)
- Tenosynovitis adalah peradangan di tendon dan synovialnya
- Latihan Joint Blocking : Jika dislokasi DIP, latihan diberikan di PIP dan
sekitarnya. Jika dislokasi PIP, latihan diberikan di DIP dan MCP

5. Kinesiotaping (bentuk dan penjelasannya)


6. Mekanisme pemasangan taping pada tubuh per aplikasinya
7. Manfaat taping pada tubuh per aplikasinya

Anda mungkin juga menyukai