Anda di halaman 1dari 11

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
taufik dan hidayah-Nya kepada kita semua, sehingga penulis dapat menyelesaikan
penyusunan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga tercurah
kepada Nabi Muhammad SAW, para sahabatnya, dan mudah-mudahan sampai
kepada kita selalu.
Seiring dengan berakhirnya penyusunan makalah ini, sepantasnyalah penulis
mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah turut membantu
dalam penyusunan makalah ini. Penulis menyadari masih banyaknya kekurangan
dalam penyusunan makalah ini, oleh karena itu penulis mohon maaf apabila
terdapat kesalahan atau kekurangan dalam makalah ini. Selain itu, penulis
berharap adanya kritik dan saran yang membangun agar makalah ini menjadi
lebih baik. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca.

Purwokerto, November 2019


Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................ii
DAFTAR ISI ..........................................................................................................iii

BAB 1 PENDAHULUAN .....................................................................................1


A. Latar belakang.....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................................1
C. Tujuan..................................................................................................................2

BAB 2 PEMBAHASAN.........................................................................................3
A. Pegertian Bahasa Secara Umum.........................................................................3
B. Sejarah Bahasa Indonesia....................................................................................4
C. Penggunaan Bahasa Indonesia di Era 4.0............................................................5

BAB 3 PENUTUP..................................................................................................8
A. Kesimpulan.........................................................................................................8
B. Saran 8

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan bangsa terlihat dari adanya bahasa sebagai alat komunikasi


dan sebagai identitas suatu bangsa. Bahasa Indonesia merupakan identitas bangsa
Indonesia dan menjadi bagian dari kebudaayan. Bahasa Indonesia telah
berkembang menjadi bahasa resmi, bahasa ilmu pengetahuan dan teknologi.

Teknologi 4.0 yang semakin berkembang saat ini, memunculkan adanya


bahasa baru atau sering disebut dengan bahasa gaul atau bahasa alay. Bahasa gaul
tidak memiliki karakteristik yang jelas sehingga mengacaukan eksistensi dari
suatu bahasa. Kekacauan diakibatkan karena penggunaan bahasa yang tidak
mengikuti kaidah, dan tidak diungkapkan secara tepat. Remaja sering
menggunakan bahasa gaul atau alay untuk bersosialisasi di dunia maya, situs
jejarig sosial dan teknologi pesan singkat. Tidak jarang penggunaan bahasa gaul
dilakukan pada waktu dan tulisan yang formal.

Remaja mengungkapkan bahwa penggunaan bahasa gaul atau bahasa alay


lebih terasa keren, tidak merepotkan dan dapat bebas berekspresi. Sering kali
remaja menggunakan bahasa gaul atau bahasa alay dalam lisan atau tertulis, dan
tanpa memperhatikan waktu. Tidak heran jika pada praktiknya, banyak kelompok
yang lebih tua merasa kesulitan memahami cara berbahasa yang digunakan.
Kondisi ini memperlihatkan bahwa penggunaan bahasa Indonesia sudah tidak lagi
menjadi menarik dan tidak sesuai. Dampak dari adanya pergeseran bahasa ini
salah satunya adalah timbulnya miskomunikasi yang terjadi diantara dua individu
atau lebih yang saling berinteraksi.

B. Rumusan Masalah
Fenomena perkembangan teknologi 4.0 seiring dengan adanya fenomena
pergeseran penggunaan Bahasa Indonesia menjadi bahasa gaul atau bahasa alay di

1
beberapa kalangan terutama anak muda. Fenomena ini telah meluas sebagai akibat
dari maraknya penggunaan jejaring sosial seperti whatsapp, instagram dan
lainnya.

2
2

Kemudahan dan kenyamanan kaum muda menggunakan bahasa gaul


membuat motivasi untuk menciptakan bahasa gaul yang lebih bervariasi dan lebih
keren. Hal ini terlihat dari pengunaan bahasa gaul dalam kegiatan harian baik di
tulisan formal ataupun di kegiatan formal yang dilakukan. Kondisi ini
menandakan bahwa penggunaan Bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari
telah mulai memudar. Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis merumuskan
masalah sebagai berikut:
1. Apakah yang dimaksut dengan Bahasa?
2. Bagaimana sejarah Bahasa Indonesia?
3. Bagaimana penggunaan Bahasa Indonesia di Era 4.0?

C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, makalah ini disusun dengan tujuan
sebagai berikut:
1. Mengetahui dan mendefinisikan bahasa secara umum
2. Mengetahui dan menggambarkan sejarah Bahasa Indonesia
3. Mengetahui dan menggambarkan penggunaan Bahasa Indonesia di Era 4.0
BAB 2
PEMBAHASAN

A. Pengertian Bahasa Secara Umum


Bahasa merupakan suatu ungakapan yang berisi maksud menyampaikan
informasi kepada orang lain, agar apa yang disampaikan dapat dipahami dan
dimengerti oleh pendengar. Bahasa merupakan alat komunikasi universal
yang dapat digunakan baik secara individu maupun secara kolektif. Bahasa
memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Bahasa berwujud suatu lambang atau simbol
2. Bahasa adalah bunyi atay suara yang dihasilkan oleh indra pengecap
3. Bahasa memiliki makna atau arti yang dapat disampaikan ke orang lain
4. Bahasa bersifat universal sehingga dimengerti dan dipahami makna/arti
5. Bahasa bersifat arbitrer atau selalu berubah, mengikuti zaman
6. Bahasa mengandung keunikan, tergantung dari asal daerah atau negara
7. Bahasa bersifat manusiawi
8. Bahasa beragam, tergantung dari asal daerah atau negara
9. Bahasa bersifat dinamis, akan mengalami perubahan mengikuti zaman
Bahasa pada dasarnya sudah menyatu dengan kehidupan sehari-hari.
Aktifitas harian yang dilakukan oleh masyakat akan sangat bergantung pada
penggunaan bahasa, dan bahasa dapat digunakan sebagai tanda dari
kepribadian individu. Individu akan memahami karakter, latar belakang
pendidikan, kehidupan sosial, pergaulan dan adat istiadat yang dimiliki.
Beberapa pakar mengemukakan bahwa fungsi bahasa dapat dibedakan
berdasarkan tujuan yang akan dicapai, antara lain:
1. Fungsi praktis, dimana bahasa digunakan sebagai komunikasi antar
anggota masyarakat disekitarnya dalam pergaulan hidup sehari-hari.
2. Fungsi kultural, dimana bahasa digunakan alat untuk menyimpan,
menyebarkan dan mengembangkan kebudayaan
3. Fungsi artistik, dimana bahasa digunakan sebagai alat menyampaikan
rasa estetika atau keindahan melalui sebuah seni sastra

3
4

4. Fungsi edukatif, dimana bahasa sebagai alat menyampaikan dan


mengembangkan suatu ilmu pengetahuan dan teknologi
5. Fungsi politis, dimana bahasa sebagai alat untuk penyelenggaraan
administrasi pemerintahan
Berdasarkan beberapa fungsi tersebut dapat disimpulkan bahwa bahasa
merupakan alat komunikasi sosial sehingga dapat menciptakan hubungan
antar anggota atau orang lain. Masyarakat akan dipastikan memiliki bahasa
dan menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi sosial. Keberagaman
budaya membuat seseorang memiliki jenis bahasa yang berbeda dan tidak
memungkinkan seseorang mempelajari seluruh bahsa daerah.

B. Sejarah Bahasa Indonesia


Bahasa Indonesia yang dikenal sebagai bahasa resmi dan bahasa nasional
Bangsa Indonesia berasal dari bahasa Melayu. Bahasa Melayu telah
digunakan sejak zaman dahulu sebagai bahasa penghubungan di beberapa
negara Asia Tenggara. Hal ini terbukti dengan ditemukannya beberapa
prasasti seperti prasati Kedukan Bukit (680 M) di Palembang, Talang Tuo
(684 M) di Palembang, Kota Kapur (686 M) di Bangka Barat, dan prasasti
Karah Barahi (686 M) di Jambi. Prasasti tersebut bertuliskan huruf Pranagari
berbahasa Melayu Kuna. Semenjak saat itu, Bahasa Melayu yang digunakan
bercampur dengan kata-kata bahasa Sanskerta. Bahasa ini digunakan oleh
pada penguasa perdagangan di Kepulaan Nusantara.
Penggunaan bahasa Melayu yang sangat terkenal di pribumi pada awal
abad ke 20 atau pada masa zaman penjajahan Belanda, membuat pemerintah
Kolonial Belanda ingin menggunakan Bahasa Melayu untuk mempermudah
komunikasi. Penyebaran Bahasa Melayu dilakukan oleh Pemerintah Belanda
dengan membentuk Komisi Bahasa Rakyat pada tahun 1908, dan berganti
menjadi Balai Poestaka pada tahun 1917.
Penggenalan dan perkembangan Bahasa Indonesia di berbagai wilayah
dimulai pada 16 Jui 1927 dimana Jahja Datoek Kajo menggunakan Bahasa
Indonesia untuk berpidato dalam sidang Rapat Dewan Rakyat. Pada tanggal
28 Oktober 1928, Muhammad Yamin mengusulkan Bahasa Indonesia akan
digunakan sebagai bahasa nasional, dan Bahasa Indonesia resmi menjadi
bahasa persatuan atau bahasa nasional Bangsa Indonesia pada tanggal 28
Oktober 1928. Nama Bahasa Indonesia bersifat politis, karena bermaksut
5

untuk meningkatkan semangat juang dalam memperoleh kemerdekaan.


Persatuan dan kesatuan Bangsa Indonesia diikrarkan melalui butir-butir
Sumpah Pemuda. Ikrar Sumpah Pemuda menunjukkan bahwa Bahasa
Indonesia adalah alat pemersatu Bangsa Indonesia, dan dalam ikrar tersebut
tidak menyatakan bahwa bahsa daerha dihapuskan. Bahasa daerah akan tetap
digunakan oleh masyarakat sebagai suatu kekayaan suatu bangsa.
Penggunaan Bahsa Indonesia secara yuridis diakui secara konstitusional
sebagai bahasa Nasional Bangsa Indonesia dan telah ditetapkan dalam UUD
1945 pasal 36 pada tanggal 18 Agustus 1945.

C. Penggunaan Bahasa Indonesia di Era 4.0


Era globalisasi yang ditandai dengan perkembangan era digital 4.0
memberikan tantangan tersendiri dalam penggunaan Bahasa Indonesia.
Tantangan tersebut berasal dari internal dan eksternal. Tantangan internal
yang terjadi adalah pengaruh negatif bahasa daerah yang berupa kosakata,
pembentukan kalimat dan struktur kalimat. Sedangkan tantangan eksternal
yang dihadapi adalah datangnya bahasa asing yang berpengaruh negatif
seperti masuknya kosa kata tanpa proses pembentukan istilah dan
penggunaan struktur kalimat. Bahasa asing yang telah masuk akan
berkembang menjadi bahasa serapan dan masuk dalam kosa kata Bahasa
Indonesia. Beragamnya bahasa serapan dikhawatirkan akan merubah
orisinalitas dari Bahasa Indonesia.
Perkembangan era digital 4.0 yang sangat pesat membuat perkembangan
teknologi juga semakin cepat, sehingga proses komunikasi antar wilayah,
antar negara yang memiliki jarak jauh dapat dilakukan dengan praktis dan
tidak membutuhkan waktu lama. Kondisi ini secara langsung akan membuat
adanya perubahan dalam penggunaan bahasa Indonesia di keseharian.
Perkembangan yang ada akan membentuk beberapa kosakata baru yang dapat
memperkaya kosakata dan istilah bahasa Indonesia di zaman modern,
contohnya adalah kata “download”, “upload”, “chat” sering muncul dan
digunakan sebagai bahasa keseharian. Dampaknya, negara akan membuat
terjemahan sendiri terhadap kosakata dan instilah yang muncul, yang
mungkin juga belum pernah didengar sebelumnya terutama kaula yang lebih
dewasa.
6

Perkembangan era 4.0 melahirkan kebiasaan seseorang untuk


berpendapat, beropini dan beridologi yang dapat membahayakan budaya
bahasa suatu negara. Perubahan yang terjadi tidak hanya terdapat dalam pola
komunikasi sehari-hari tetapijuga terjadi perlahan di kesusasteraan Indonesia.
Beberapa karya sastra modern menggunakan gaya bahasa yang kontemporer
dan cenderung terpengaruh oleh perkembangan era 4.0, dan hal ini justru
akan lebih disukai oleh remaja atau kaula muda. Perkembangan era 4.0
terhadap bahasa dinilai memiliki dampak positif dan dampak negatif.
Beberapa dampak postif dan negatif yang dapat ditimbulkan antara lain:
1. Dampak Positif
a. Meningkatkan pengetahuan dunia terkait dengan Bahasa Indonesia
melalui penggunaan sosial media dan beberapa media elektronik
atau cetak lainnya
b. Meningkatkan buku terjemahan ke Bahasa Indonesia, sehingga
sebagai pengayaan literature, pembauran kesusasteraan antar bangsa
c. Bertambahnya kosakata dalam Bahasa Indonesia yang mayoritas
dipengaruhi oleh Bahasa Inggris
d. Menjadi kandidat sebagai bahasa Internasional, dimana terlihat dari
banyaknya muncul Pusat Studi Bahasa Indonesia di beberapa
universitas terkemuka, dan berpotensi sebagai bahasa penghubung
negara-negara ASEAN

2. Dampak Negatif
a. Masyarakat Indoneisa yang konsumtif terhadap penggunaan media
sosial akan mudah menerima berbagai penetrasi dari budaya luar
sehingga beberapa tidak lagi menggunakan Bahasa Indonesia
dengan baik dan benar. Hal ini dirasakan yerutama dari kawula
muda yang menggunakan bahasa gaul di sosial media dibanding
menggunakan Bahasa Indonesia.
b. Masyarakat global lebih mudah menerima budaya baru yang lebih
mudah dipilih oleh generasi muda.
c. Masyarakat lebih bangga menggunakan bahasa atau istilah asing
dengan mencampuradukkan Bahasa Indonesia secara tulisan
maupun tulisan.
BAB 3
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kehadiran era industri 4.0 secara langsung mempermudah individu
berkomunikasi dengan individu lain secara global tanpa ada batasan. Tetapi,
interaksi tersebut dapat menimbulkan adanya perubahan secara fundamental
yang akan mempengaruhi keberlangsungan penggunaan Bahasa Indonesia
dalam kehidupan keseharian. Penggunaan bahasa modern atau bahasa istilah
asing dengan mencampuradukkan Bahasa Indonesia harus diminimalisir.
Salah satu cara adalah dengan merevitalisasi pengunaan Bahasa Indonesia
yang baik dan benar.

B. Saran
Pembudidayaan penggunaan Bahasa Indonesia bagi beberapa kalangan
baik muda dan tua perlu dilakukan untuk meningkatkan kembali eksistensi
dari Bahasa Indonesia. Selain itu kebanggaan penggunaan Bahasa Indonesia
dengan memanfatkan teknologi informasi dan komunikasi dapat
dikembangkan dalam bentuk pendidikan yang terstruktur dan sesuai dengan
fungsinya.

8
DAFTAR PUSTAKA

Alek., H.P, Ahmad. 2010. Bahasa Indonesia Untuk Perguruan Tinggi. Jakarta:
Kencana Prenada Media Group

Astisandy, Desy., Rizkika, Dekha Prima., Astika, Tri Disa. 2019. Eksistensi
Bahasa Indonesia Pada Generasi Milenial di Era Industri 4.0. Jurnal Pendidikan
Bahasa dan Sastra Indonesia. Vol 3 No 2

Assapari, M.M. 2014. Eksistensi Bahasa Indonesa Sebagai Bahasa Nasional


Dan Perkembangannya di Era Globalisasi. PRASI Vol 9 No 18

Kanzunnudin, Muhammad. 2011. Bahasa Indonesia Untuk Perguruan Tinggi.


Rembang : Yayasan Adhigama

Marsudi, M. 2008. Eksistensi Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Persatuan,


Jurnal Sosial Humaniora: Vol 1, No 2

Murti S. 2015. Eksistensi Bahasa Indonesia Di Era Global. Prosiding


Seminar Nasional Bulan Bahasa UNIB

Renol, Rasul., Juharis. 2010. Cerdass dan Terampil Teknologi dan Informasi
dan Komunikasi. Sidoarjo: CV Adi Perkasa

Anda mungkin juga menyukai