3. Patofisologi
4. Manifestasi Klinik
Menurut Townsend, M.C, 1998 (dalam Muhith, A. 2015), tanda dan
gejala isolasi sosial meliputi :
a. Kurang spontan.
b. Apatis (acuh tak acuh terhadap lingkungan).
c. Ekspresi wajah kurang berseri (ekspresi sedih).
d. Afek tumpul
e. Tidak merawat dan memperhatikan kebersihan diri
f. Tidak ada atau kurang terhadap komunikasi verbal.
g. Menolak berhubungan dengan orang lain.
h. Mengisolasi diri (menyendiri)
i. Kurang sadar dengan lingkungan sekitarnya.
j. Asupan makan dan minuman terganggu.
k. Aktivitas menurun.
l. Rendah diri.
5. Penatalaksanaan
a. Penatalaksanaan Medis
1. ECT (Electro Confulsive Therapy)
Jenis pengobatan dengan menggunakan arus listrik pada otak
menggunakan 2 elektrode.
2. Psikoterapi
Membutuhkan waktu yang relative lama dan merupakan bagian
penting dalam proses teraupetik, upaya dalam psikoterapi ini
meliputi ; memberikan rasa nyaman dan tenang, menciptakan
lingkungan yang teraupetik, bersifat empati, menerima klien apa
adanya, memotivasi klien untuk dapat mengungkapakan
perasaanya sacara verbal, bersikap ramah, sopan dan jujur.
3. Terapi Okupasi
Ilmu dan seni untuk mengarahkan partisipan seseorang dalam
melaksanakan aktivitas atau tugas yang sengaja dipilih dengan
maksud untuk memperbaiki, memperkuat dan meningkatkan harga
diri seseorang. (Dalami, 2009).
b. Perawatan Isolasi Sosial ; Psikoterapi Individual
Psikoterapi individual adalah metode yang menimbulkan perubahan
pada individu dengan cara mengkaji perasaan, sikap, cara pikir, dan
perilakunya. Terapi ini meliputi hubungan satu-satu antara ahli terapi
dan klien. Individu biasanya mencari terapi jenis ini dengan tujuan
memahami diri dan perilaku mereka sendiri, membuat perubahan
personal. Hubungan terbina melalui tahap yang sama dengan tahap
hubungan perawat klien : introduksi, kerja, dan terminasi (Videbeck,
2008).
Tindakan keperawatan yang dilakukan merupakan serangkaian
tindakan dalam mencapai tujuan khusus. Perencanaan meliputi
perumusan tujuan, tindakan dan penilaian rangkaian pengkajian agar
masalah keperawatan dapat teratasi. (Ali : Nurjanah 2004)
B. ASUHAN KEPERAWATAN
1. Pengkajian
a. Indentitas
Sering ditemukan pada usia dini atau muncul pertama kali pada masa
pubertas.
b. Keluhan utama
Keluhan utama biasanya berupa menyendiri (menghindar dari orang
lain), komunikasi kurang atau tidak ada, berdiam diri dikamar,
menolak berinteraksi dengan orang lain, tidak melakukan kegiatan
sehari-hari, pasif.
c. Faktor predisposisi
Faktor predisposisi sangat erat kaitanya dengan factor etiologi yaitu
keturunan, endokrin, metabolisme, susunan saraf pusat, dan
kelemahan ego.
d. Psikososial
1) Genogram
Orang tua penderita skizofrenia, salah satu kemungkinan anaknya
7-16% skizofrenia, bila keduanya menderita 40-68%, saudara tiri
kemungkinan 0,9-1,8%, saudara kembar 2-15%, dan saudara
kandung 7-15%.
2) Konsep diri
Kemunduran kemauan dan kedangkalan emosi yang mengenai
pasien akan mempengaruhi konsep diri pasien.
3) Hubungan sosial
Klien cenderung menarik diri dari lingkungan pergaulan, suka
melamun, dan berdiam diri.
4) Spiritual
Aktivitas spiritual menurun seiring dengan kemunduran kemauan.
e. Status mental
1) Penampilan diri
Pasien tampak lesu, tidak bergairah, rambut acak-acakan,
kancing baju tidak tepat, reseliting tidak terkunci, baju tidak
diganti, baju terbalik sebagai manifestasi kemunduran kemauan
pasien.
2) Pembicaraan.
Nada suara rendah, lambat, kurang bicara, apatis.
3) Aktivitas motorik
Kegiatan yang dilakukan tidak bervariatif, kecenderungan
mempertahankan pada satu posisi yang dibuatnya sendiri.
4) Emosi
Emosi dangkal.
5) Afek
Dangkal, tidak ada ekspresi roman muka.
6) Interaksi selama wawancara.
Cenderung tidak kooperatif, kontak mata kurang, tidak mau
menatap lawan bicara, diam.
7) Persepsi
Tidak terdapat halusinasi atau waham.
8) Proses berpikir
Gangguan proses berpikir jarang ditemukan.
9) Kesadaran.
Kesadaran berubah, kemampuan mengadakan hubungan serta
pembatasan dengan dunia luar dan dirinya sendiri sudah
terganggu pada taraf tidak sesuai dengan kenyataan.
10) Memori
Tidak ditemukan gangguan spesifik, orientasi tempat, waktu dan
orang.
11) Kemampuan penilaian
Tidak dapat mengambil keputusan, tidak dapat bertindak dalam
suatu keadaan, selalu memberikan alasan meskipun alasan tidak
jelas atau tidak tepat.
f. Kebutuhan sehari-hari
Pada permulaan, penderita kurang memperhatikan diri dan
keluarganya, makin mundur dalam pekerjaan akibat kemunduran
kemauan. Minat untuk memenuhi kebutuhan sendiri sangat menurun
dalam hal makan, BAB/BAK, mandi, berpakaian, dan istirahat tidur.
(Kusumawati, 2010)
2. Diagnosa Keperawatan
1 2 3 4 5
TUK 2 : 2.1.Setelah 3 kali interaksi 2.1.1 Kaji pengetahuan klien tentang perilaku menarik diri Diketahuinya
klien dapat menyebutkan dan tanda-tandanya penyebab akan dapat
Klien dapat menyebutkan penyebab menarik diri “Di rumah ibu dengan siapa” dihubungkan dengan
penyebab menarik diri. yang berasal dari : “Siapa yang paling dekat dengan ibu” faktor presipitasi
Diri sendiri “Apa yang membuat ibu dekat dengannya” yang dialami klien.
Orang lain “ Dengan siapa ibu tidak dekat”
Lingkungan “ Apa yang membuat ibu tidak dekat”
“ Apa yang ibu lakukan agar dekat dengan
seseorang”
2.1.2 Beri kesempatan kepada klien untuk mengungkapkan
perasaan penyebab menarik diri atau tidak mau
bergaul.
2.1.3 Beri reinforcemen positif terhadap kemampuan klien
mengungkapkan perasaannya.
TUK 3 : 3.1 Klien dapat menyebutkan 3.1.1 Kaji pengetahuan klien tentang manfaat dan Klien harus dicoba
keuntungan berhubungan keuntungan. berinteraksi secara
Klien dapat menyebutkan dengan orang lain, setelah 3.1.2 Beri kesempatan pada klien untuk mengungkapkan bertahap agar terbiasa
keuntungan berhubungan interaksi ke 4. persaannya tentang keuntungan berhubungan dengan
membina hubungan
dengan orang lain dan misalnya : orang lain.
yang sehat dengan
kerugian bila tidak Banyak teman 3.1.3 Diskusikan dengan klien tentang manfaat berhubungan
Tidak sendiri dengan orang lain. orang lain.
berhubungan dengan
Bisa berdiskusi. 3.1.4 Beri reinforcement positif terhadap kemampuan
orang lain. mengungkapkan perasaan tentang keuntungan
3.2 Setelah interaksi ke-4 berhubungan dengan orang lain.
Klien dapat menyebutkan 3.2.1 Kaji pengetahuan klien tentang manfaat dan Mengevaluasi
kerugian bila tidak keuntungan. manfaat yang
berhubungan dengan orang 3.2.2 Beri kesempatan pada klien untuk mengungkapkan dirasakan klien
lain. persaannya tentang keuntungan berhubungan dengan
sehingga timbul
orang lain.
motivasi untuk
3.2.3 Diskusikan dengan klien tentang manfaat berhubungan berinteraksi.
dengan orang lain.
3.2.4 Beri reinforcement positif terhadap kemampuan
mengungkapkan perasaan tentang keuntungan
berhubungan dengan orang lain.
Dx Tujuan Kriteria Evaluasi Tindakan Rasionalisasi
TUK 4 : 4.1 Setelah dilakukan 4.1.1 Kaji kemampuan klien membina hubungan dengan Hubungan secara
intervensi orang lain. bertahap memberi
Klien dapat sebelumnya,pada interaksi kesempatan klien
melaksanakan hubungan ke -5, Klien dapat 4.1.2 Dorong dan bantu klien untuk berhubungan dengan
untuk meningkatkan
secara bertahap. mendemonstrasikan orang lain melalui tahap:
interaksi dengan
hubungan sosial secara K–P
bertahap antara: K–P–P lain orang lain.
K–P K–P–P lain dan K lain
K–P–P lain K-Klg/Klp/Masy
K–P–P lain dan K
lain 4.1.3 Beri reinforcement positif terhadap keberhasilan yang
K-Klg/Klp/Masy telah dicapai.
TUK 5 : 5.1 Pada interaksi ke-6,klien 5.1.1 Dorong klien untuk mengungkapkan perasaannya bila Ungkapan perasaan
dapat mengungkapkan berhubungan dengan orang lain. dan penguatan dapat
Klien dapat perasaannya setelah meningkatkan rasa
mengungkapkan berhubungan dengan 5.1.2 Diskusikan dengan klien tentang perasaan manfaat percaya diri klien
perasannya setelah orang lain untuk: berhubungan dengan orang lain.
berhubungan dengan Diri sendiri.
Orang lain. 5.1.3 Beri reinforcement positif atas kemampuan klien
orang lain. mengungkapkan perasaan mamfaat berhubungan
dengan orang lain.
Dx Tujuan Kriteria Evaluasi Tindakan Rasionalisasi
TUK 6 : 6.1 Setelah 3 kali interaksi 6.1.1 Bina hubungan saling percaya dengan keluarga: Sistem pendukung sebagai
Keluarga dapat: Salam, perkenalkan diri. bagian yang paling dekat
Klien dapat Menjelaskan Jelaskan tujuan. dengan klien akan
memanfaatkan sistem perasaannya. Buat kontrak. membimbing secara
pendukung atau Menjelaskan cara Eksplorasi perasaan klien. kontinyu dalam
keluarga. merawat kliien menarik
diri. meningkatkan kemampuan
6.1.2 Diskusikan dengan anggota keluarga tentang:
Mendemontrasikan cara Perilaku menarik diri. klien dalam membina
perawatan klien menarik Penyebab perilaku menarik diri. hubungan dengan orang
diri. Akibat yang akan terjadi jika perilaku lain.
Berpartisipasi dalam menarik diri tidak ditanggapi.
perawatan klien menarik Cara keluarga menghadapi klien menarik diri.
diri.
6.1.3 Dorong anggota keluarga untuk memberi
dukungan kepada klien untuk berkomunikasi
dengan orang lain.