4. Hal-hal apa saja yang dijadikan acuan oleh PT. Bank Perkreditan Rakyat
Karyajatnika Sadaya kantor cabang Tasikmalaya bahwa kredit yang di
ajukan oleh debitur telah usai?
5. Berapa batas minimal dan maksimal nominal kredit yang dapat di ajukan
oleh debitur ?
6. Bagaimana Bank melihat bahwa calon debitur mampu dalam memenuhi
kewajibannya untuk membayar kredit?
7. Apa saja yang dapat di jadikan jaminan oleh debitur ?
8. Bagaimana pihak Bank melakukan monitoring atas pinjaman yang telah di
berikan pada nasabah ?
9. Setelah dilakukannnya monitoring, akan digunakan untuk apa hasilnya?
10. Faktor-faktor apa yang dapat menyebabkan Kredit menjadi Bermasalah /
Macet ?
a) Faktor Internal
b) Faktor External
11. Apa gejala-gejala yang sering muncul ketika Kredit tersebut akan
mengalami masalah / macet ?
12. Apa kriteria yang menjadi acuan dalam menentukan apakah kredit itu :
a) Tidak Akan Macet
b) Akan Macet
c) Macet
13. Upaya-upaya apa yang dapat atau akan dilakukan oleh Bank jika kredit
bermasalah / macet tersebut sudah mulai teridentifikasi ?
14. Pihak mana saja yang terkena efek kredit bermasalah / macet ? Bagaimana
dampak bagi mereka yang terkena efek Kredit bermasalah / macet ?
15. Jika Kredit bermasalah / macet sudah terjadi dan tidak dapat di hindari
bagaimana pihak Bank mengatasi atau melakukan pengelolaan kredit
bermasalah / macet tersebut agar dapat terselesaikan ?
5
C. Tujuan Penelitian.
Adapun tujuan yang hendak di capai dalam kegiatan ini adalah untuk
mengetahui pengendalian intern pemberian kredit untuk mengatasi kredit macet
pada PT.Bank Perkreditan Rakyat Karyajatnika Sadaya Kantor Cabang
Tasikmalaya periode tahun 2017-2018.
D. Kegunaan Penelitian
a. Kegunaan Teoritis
Penulis berharap dari penelitian ini akan mampu menambah
wawasan serta lebih mengerti dan memahami teori-teori yang didapat
selama proses perkuliahan, khususnya yang berhubungan dengan teknik
pengendalian intern pemberian kredit pada Bank Perkreditan Rakyat
(BPR).
b. Kegunaan Praktis
- Bagi Penulis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan ilmu
pengetahuan dalam rangka penerapan teori-teori yang telah didapat di
bangku perkuliahan dengan praktik kerja yang sesungguhnya pada
suatu instansi atau perusahaan serta untuk mengetahui dan mengukur
sejauh mana tingkat kemampuan peneliti dalam meneliti sebuah
masalah.
- Bagi PT. Bank Perkreditan Rakyat Karyajatnika Sadaya
Membangun pemikiran bagi pihak perusahaan dalam rangka
mengatasi masalah kredit macet dan diharapkan hasil penelitian dapat
dijadikan bahan pertimbangan agar lebih berhati-hati dalam mengatur
alokasi dana kredit.
- Bagi Universitas Galuh Ciamis
Dapat menambah perbendaharaan referensi di perpustakaan
Universitas Galuh ciamis serta menambah pengetahuan dan informasi
pembaca khususnya mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi
yang akan meneliti topik yang sama.
6
- Pihak Lain
Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan informasi atau
referensi bagi pihak yang berkepentingan dalam melaksanakan
penelitian-penelitian selanjutnya pada bidang yang sama.
E. Kajian Pustaka/Teori
a. Pengertian Pengendalian Internal
Menurut Hery (2013:159) pengendalian internal adalah
“seperangkat kebijakan dan prosedur untuk melindungi aset atau kekayaan
perusahaan dari segala bentuk tindakan penyalahgunaan,menjamin
tersedianya informasi akuntansi perusahaan yang akurat, serta memastikan
bahwa semua ketentuan (peraturan) hukum/undang-undang serta kebijakan
manajemen telah dipatuhi atau dijalankan sebagaimana mestinya oleh
seluruh karyawan perusahaan”.
Sistem pengendalian internal menurut Mulyadi (2006:167) meliputi
“struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang dikordinasikan untuk
menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan kehandalan data
akuntansi, mendorong efisiensi dan mendorong dipatuhinya kebijakan
manajemen. Sistem pengendalian intern pada hakikatnya adalah suatu
mekanisme yang didesain untuk menjaga (preventif), mendeteksi (detektif),
dan memberikan mekanisme pembetulan (korektif) terhadap potensi
terjadinya kesalahan (kekeliruan, kelalaian, error) maupun penyalahgunaan
(kecurangan, fraud)”.
Menurut Sawyers (2005:58) mendefinisikan pengendalian internal
sebagai “suatu proses yang dipengaruhi oleh aktivitas dewan komisaris,
manajemen atau pegawai lainnya yang didesain untuk memberikan
keyakinan yang wajar tentang pencapaian tiga golongan tujuan berikut ini :
a) Kehandalan pelaporan keuangan
b) Efektivitas dan efisiensi operasi
c) Kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku
b. Unsur-unsur Pengendalian Intern
Menurut Messier (2006:251) “struktur Pengendalian Internal terdiri atas
lima unsur pokok yaitu:
a) Lingkungan Pengendalian
b) Penaksiran risiko
7
c) Aktivitas pengendalian
d) Informasi dan komunikasi
e) Pemantauan
c. Tujuan Pengendalian Intern
Adapun tujuan pengendalian intern menurut Mulyadi (2001:169) yaitu:
a) Menjaga kekayaan dan catatan
b) Mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi
c) Mendorong efisiensi
d) Mendorong dipatuhinya kebijaksanaan manajemen
d. Pengertian Kredit
Menurut (Veithzal Riva’i, 2007:130). Kredit merupakan
penyerahan barang, jasa atau uang dari satu kreditur atas dasar kepercayaan
kepada pihak lain atau debitur dengan janji membayar dari penerima kredit
kepada pemberi kredit pada tanggal yang telah disepakati oleh kedua belah
pihak .
Menurut (Thamrin, 2012: 162). Kata kredit berasal dari bahasa
Yunani “Credere” yang berarti kepercayaan, dalam artian bahwa seseorang
atau suatu badan yang memberikan kredit (kreditor) percaya bahwa
penerima kredit (debitur) pada masa yang akan datang sanggup memenuhi
segala sesuatu yang telah dijanjikan, apabila seseorang memperoleh kredit
berarti mereka memperolah kepercayaan maka dari itu dasar dari kredit
adalah kepercayaan.
Menurut (Kasmir, 2012: 113). Pengertian Kredit menurut
Undang-Undang Perbankan Nomor 10 Tahun 1998 adalah Penyediaan
Uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan
persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak
lain yang mewajibkan pihak peminjam melunasi utangnya setelah jangka
waktu tertentu dengan pemberian bunga.
Dari beberapa pengertian tentang kredit yang telah dikemukakan
oleh para ahli di atas, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa kredit
8
a) Sektor Industri
Kredit yang diberikan kepada nasabah yang bergerak dalam sektor
industri, yaitu sektor usaha yang mengubah bentuk dari bahan baku
menjadi barang jadi atau mengubah suatu barang menjadi barang
lain yang memiliki faedah lebih tinggi. Beberapa contoh sektor
industri antara lain industri elektronik, pertambangan, kimia, tekstil.
b) Sektor Perdagangan
Kredit ini diberikan kepada pengusaha yang bergerak dalam bidang
perdagangan, baik perdagangan kecil, menengah, dan perdagangan
besar. Kredit ini dimaksudkan untuk memperluas usaha nasabah
dalam usaha perdagangan. Misalnya, untuk memperbesar jumlah
penjualan atau memperbesar pasar. Beberapa contoh kredit
perdagangan antara lain kredit yang diberikan kepada usaha
supermarket, distributor, eksportir, importir, rumah makan, dan
usaha perdagangan lainnya.
c) Sektor Pertanian, Peternakan, dan Perkebunan
Kredit ini diberikan dalam rangka meningkatkan hasil di sektor
pertanian, perkebunan, peternakan, dan perikanan. Kredit tersebut
biasanya diberikan dalam bentuk kredit modal kerja maupun
investasi kepada pengusaha tambak, petani, dan nelayan.
d) Sektor Jasa
Sektor jasa sebagaimana tersebut di bawah ini yang dapat diberikan
kredit oleh bank antara lain jasa pendidikan, jasa rumah sakit, jasa
angkutan, dan jasa lainnya.
e) Sektor Perumahan
Bank memberikan kredit kepada debitur yang bergerak di bidang
pembangunan perumahan. Pada umumnya, diberikan dalam bentuk
kredit konstruksi, yaitu kredit untuk pembangunan perumahan.
Adapun cara pembayaran kembali yaitu dipotong dari produk rumah
yang telah terjual. Kredit ini diberikan oleh bank tertentu, misalnya
11
1) Personality (kepribadian)
2) Party (para pihak)
3) Perpose (tujuan)
4) Prospect (kemungkinan)
5) Payment (pembayaran)
6) Profitability (perolehan laba)
7) Protection (perlindungan)
h. Prosedur Pemberian Kredit
Prosedur pemberian kredit maksudnya adalah tahap-tahap yang
harus dilalui sebelum suatu kredit, diputuskan untuk dikucurkan. Tujuannya
adalah untuk mempermudah bank dalam menilai kelayakan suatu
permohonan kredit.
Prosedur pemberian dan penilaian kredit oleh dunia perbankan
secara umum antar bank yang satu dengan bank yang lain tidak jauh
13
ada dua faktor yang menyebabkan kredit bermasalah, yaitu faktor internal
bank dan faktor eksternal bank.
1) Faktor Intern Bank
Analisis kurang tepat, sehingga tidak dapat memprediksi apa yang akan
terjadi dalam kurun waktu selama jangka waktu kredit. Misalnya, kredit
diberikan tidak sesuai dengan kebutuhan, sehingga nasabah tidak
mampu membayar angsuran yang melebihi kemampuan.
2) Faktor Ekstern Bank
a) Nasabah sengaja untuk tidak melakukan pembayaran angsuran
kepada bank, karena nasabah tidak memiliki kemauan dalam
memenuhi kewajibannya.
b) Debitur melakukan ekspansi terlalu besar, sehingga dana yang
dibutuhkan terlalu besar. Hal ini akan memiliki dampak terhadap
keuangan perusahaan dalam memenuhi kebutuhan modal kerja.
k. Dampak Kredit Bermasalah
Menurut (Ismail, 2010). Berikut ini beberapa dampak jika kredit yang
disalurkan oleh bank bermasalah, antara lain:
a) Laba/Rugi bank menurun
b) Bad Debt Ratio menjadi lebih besar
c) Biaya pencadangan penghapusan kredit meningkat
d) Return On Assets (ROA)dan Return On Equity (ROE) menurun
l. Upaya Penyelesaian Kredit Bermasalah
Menurut (Ismail, 2010). Upaya yang dilakukan bank untuk penyelamatan
terhadap kredit bermasalah antara lain:
a) Rescheduling (Penjadwalan Kembali)
b) Reconditioning (Persyaratan Kembali)
c) Restructuring (Penataan Kembali)
d) Kombinasi
1) Rescheduling dan Restructuring
2) Rescheduling dan Reconditioning
16
lisan, dan beragam fakta yang berhubungan dengan fokus peneliti yang
diteliti.
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Metode observasi
2. Metode wawancara atau interview
3. Studi pustaka
6. Teknik Analisis Data
Teknik analisis adalah perangkat statistik baik deskriptif maupun
inferensial yang digunakan sebagai alat bantu bagi peneliti untuk
mengambil kesimpulan atas sejumlah data penelitian yang telah terkumpul
(Sugiyono:2008).
Teknik analisis yang digunakan penulis dalam pembahasan
masalah ini adalah teknik analisis deskriptif kualitatif, yaitu
menggambarkan dengan jelas dan tepat mengenai masalah yang akan
dibahas dengan menggunakan teori -teori yang berkaitan dengan masalah
pengendalian intern pemberian kredit dalam meminimalisasi kredit macet.
7. Tempat dan Waktu Penelitian
a. Tempat Penelitian
Kantor Cabang PT.Bank Perkreditan Rakyat Karyajatnika Sadaya yang
beralamat : Sebrang Asia Plaza, Jl. KHZ Mustofa No.341, Kahuripan,
Kec. Tawang, Tasikmalaya, Jawa Barat 46115
b. Waktu Penelitian.
Penelitian ini akan dilaksanakan pada tanggal 2 januari 2020 s.d 1 maret
2020.
20
Daftar Pustaka
Suyatno, Thomas, dkk. 1999. Dasar-dasar Perkreditan. Edisi Keempat. Jakarta: PT.
Gramedia Pustaka Utama.