Anda di halaman 1dari 24

37

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Objek Penelitian

4.1.1. Gambaran Umum Desa Bendasari Kecamatan Sadananya Kabupaten

Ciamis.

a. Profil Desa

Desa Bendasari dengan luas wilayah 282.335 Ha, terdiri dari 3 Dusun dengan

3 Rukun Warga (RW) dan 27 Rukun Tetangga (RT). Desa Bendasari memiliki batas

wilayah administratif sebagai berikut :

Sebelah Utara : Desa Gunungsari

Sebelah Timur : Desa Sadananya

Sebelah Selatan : Desa Mangkubumi

Sebelah Barat : Desa Nasol ( Kecamatan Cikoneng )

b. Topografi

Desa Bendasari merupakan Desa yang berada di daerah lereng Gunung Sawal

dengan ketinggian antara 200-700 m DPL (diatas permukaan laut). Sebagian besar

wilayah Desa Bendasari dalah lereng Gunung dengan kemiringan antara 45 %. Di

sebelah timur dibatasi dengan Sungai Cileueur yang sekaligus menjadi Batas Desa

dengan Desa Sadananya dan di sebelah barat dengan Sungai Cisenday yang sekaligus

menjadi Batas Wilayah dengan Desa Nasol (Kecamatan Cikoneng) dan keduanya

merupakan anak sungai yang mengalir dari Gunung Sawal.


c. Kondisi Sosial Budaya dan agama

Kebudayaan yang ada di Desa Bendasari merupakan modal dasar pembangunan

yang melandasi pembangunan yang akan dilaksanakan, warisan budaya yang bernilai

luhur merupak dasar dalam rangka pengembangan pariwisata budaya yang dijiwai

oleh mayoriatas keluhuran nilai Agama Islam. Salah satu aspek yang ditangani dan

terus dilestarikan secara berkelanjutan adalah pembinaan berbagai kelompok

kesenian.

Pemerintah terus membina kelompok dan organisasi kesenian yang ada,

walaupun dengan dengan keterbatasan dana yang di alokasikan, namun semangat

para pewaris kebudayaan di Desa Bendasari terus berusaha menjaga, merawat, serta

memeliharanya agar budaya dan kelompok kesenian tersebut terus terpelihara.

Beberapa kelompok kesenian yang ada di Desa Bendasari yang masih eksis

dan terawat walaupun kondisinya sangat memprihatinkan, diantaranya dapat dilihat

pada table 4.1 di bawah ini:

Tabel 4.1
Data Kelompok Budaya dan Kesenian
Di Desa Bendasari

Jenis Kelompok Kesenian yang


No Jumlah Grup Keterangan
ada
1 Drum Band 1
2 Qasidah 1
Sumber : Data Penelitian 2024
Adapun sarana keagamaan di Desa Bendasari dapat dilihat dari tanel 4.2

sebagai berikut:

Tabel 4.2
Sarana Keagamaan Desa Bendasari

No Jenis Jumlah Keterangan


1 Mesjid 3
2 Mushola 28
3 Langgar -
4 Madrasah 7
Sumber : Data Penelitian 2024

d. Sarana dan Prasarana Sosial Ekonomi

Pada umumnya jenis sarana sosial ekonomi masyarakat Desa Bendasari berupa
usaha perdagangan. Terutama warung kebutuhan rumah tangga sehari – hari yang
berskala kecil sekali.
Disamping itu pula sarana ekonomi yang menjadi tulang punggung ekonomi
masyarkat Desa Bendasari adalah memanfaatkan bambu sebagai sumber daya alam
yang yang berada di sekitar Desa Bendasari, seperti membuat anyam – anyaman
tampir, dan lainnya berusaha di bidang perkebunan, pertanian dan perikanan dengan
skala kecil pula.
Hal ini menjadikan Desa Bendasari maupun Desa – desa lain yang ada di
wilayah Kecamatan Sadananya menjadi beda dengan Desa dan Kecamatan lain yang
ada di Kabupaten Ciamis.
Adapun jumlah warung yang menjual kebutuhan sehari – hari di Desa
Bendasari sebanyak 76 buah, sedangkan jumlah penduduk yang berusaha dibidang
anyam – anyaman sebanyak 300 orang. Dan lainnya bekerja di sektor pertanian,
perkebunan dan perikanan.
e. Transportasi dan Perhubungan.

Panjang jalan di Desa Bendasari pada Tahun 2019 sepanjang kurang lebih 10

Km yang terdiri atas jalan Desa, serta Jalan Provinsi sepanjang 1 Km.

Mulai tahun 2006 di Desa Bendasari mulai dilintasi oleh trayek angkutan

pedesaan yaitu Trayek Sadananya – Sindangkasih. Sehingga dengan adanya sarana

transportasi tersebut masyarakat Desa Bendasari sangat membantu dalam hal

transportasi masal penduduk. Namun belum di dukung oleh sarana jalan yang

memadai hal ini terbukti dengan masih banyaknya jalan – jalan yang rusak dan tidak

terawat. Maka dengan ini pemerintah Desa Bendasari merasa perlu untuk melakukan

upaya perbaikan atau pengaspalan jalan. Dan hal ini yang menjadi program unggulan

atau prioritas utama pada program pembangunan Desa pada periode kepemimpinan

sekarang ini.

f. Telekomunikasi dan Informasi

Penggunaan jaringan komunikasi di Desa Bendasari Khususnya sambungan

telepon telah ada walupun masih terbatas di sekitar wilayah Dusun Cirahab saja

sebagai pusat desa. Jumlah sambungan yang ada ( konsumen ) yang menggunakan

jasa telepon baru mencapai 10 SST/rumah.

Selanjutnya jasa PT POS Indonesia amat membantu mobilisasi komunikasi dan

distribusi barang dan jasa pos, sehingga berbagai transaksi bisnis maupun jasa yang

diperlukan masyarakat semakin mudah di jangkau.


4.1.2. Visi Misi Desa Bendasari Kecamatan Sadananya Kabupaten Ciamis.

Visi Desa Bendasari Kecamatan Sadananya Kabupaten Ciamis.

Visi-Misi Kepala Desa Bendasari. disamping merupakan Visi-Misi Kepala Desa

Terpilih, juga diintegrasikan dengan keinginan bersama masyarakat desa untuk

mengatasi permasalahan yang ada dan pengembangan Desa ke depan, dimana proses

penyusunannya dilakukan secara partisipatif mulai dari tingkat Dusun/ RW sampai

tingkat Desa.

Adapun Visi Kepala Desa Bendasari., sebagai berikut:

“TERWUJUDNYA DESA BENDASARI DESA YANG MAJU “ MANDIRI ,

AGAMIS JUJUR DAN UNGGUL”

Misi Desa Bendasari Kecamatan Sadananya Kabupaten Ciamis.

Misi merupakan tujuan jangka lebih pendek dari visi yang menunjang

keberhasilan tercapainya sebuah visi. Dengan kata lain Misi Desa

Bendasari. merupakan penjabaran lebih operasional dari visi. Penjabaran

dari visi ini diharapkan dapat mengikuti dan mengantisipasi setiap

terjadinya perubahan lingkungan di masa yang akan datang dari usaha-

usaha mencapai visi Desa Bendasari

Dalam meraih visi Desa Bendasari. seperti yang sudah dijabarkan

diatas dengan mempertimbangkan potensi dan hambatan baik internal

maupun eksternal, maka disusunlah Misi Desa Bendasari. diantaranya:


1. Meningkatkan pembangunan infrastruktur yang mendukung

perekonomian desa, seperti jalan, jembatan serta infrastruktur

strategis lainnya;

2. Meningkatkan pembangunan ekonomi dengan mendorong semakin

tumbuh dan berkembangnya pembangunan di bidang pertanian dalam

arti luas, wirausaha, perdagangan, Wisata Desa dan Potensi lokal

desa;

3. Mengupayakan pelestarian sumber daya alam untuk memenuhi

kebutuhan dan pemerataan pembangunan guna meningkatnya

kualitas lingkungan hidup yang lebih baik sebagai pelestarian

kesejahteraan masyarakat;

4. Meningkatkan pembangunan di bidang pendidikan untuk mendorong

peningkatan kualitas sumber daya manusia agar memiliki kecerdasan

dan daya saing yang lebih baik;

5. Meningkatkan pembangunan di bidang kesehatan untuk mendorong

derajat kesehatan masyarakat agar dapat bekerja lebih optimal dan

memiliki harapan hidup yang lebih panjang;

6. Menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik (good

governance) berdasarkan demokratisasi, transparansi, penegakan

hukum, berkeadilan, kesetaraan gender dan mengutamakan

pelayanan kepada masyarakat..


39 43

4.1.2.1. Struktur Desa Bendasari Kecamatan Sadananya Kabupaten

Ciamis.
KEPALA DESA
JALIL KURDIANA

SEKRETARIS DESA
YAYAT SUDARYAT

KAUR TU & UMUM KAUR KEUANGAN


IRWAN NURDIAWAN ASEP PARID

KAUR PERENCANAAN
GALIH DANIEL RAHARJA KOSTRA

KASI PEM & TRANTIB KASI KESRA KASI PELAYANAN


DEDE SUTANA KURNIAWAN NONO TISYONO

KEPALA DUSUN CIKARONJO KEPALA DUSUN CIRAHAB KEPALA DUSUN NEGLASARI


DANO HAMID DADAN HAMDANI

Sumber : Data Penelitian 2024

Gambar 4.1
Strutktur Organisasi Desa Bendasari Kecamatan Sadananya
Kabupaten Ciamis.
44

4.1.3. Karakteristik Informan

Untuk membahas mengenai permasalahan dalam penelitian ini maka penulis

menggunakan informan dalam memperoleh data. Adapun informan dalam penelitian

ini adalah 6 ( enam ) orang, terdiri dari 1 (satu) orang Kepala Desa Sadananya, 1

(satu) orang Sekretaris Desa Sadananya, 1 (satu) Kaur Keuangan, 3 (tiga) Badan

Permusyawaratan Desa (BPD)..

Berikut karakteristik informan berdasarkan jenis kelamin:

Tabel 4.3
Karakteristik Informan
Berdasarkan Jenis Kelamin

No. Jenis Kelamin Jumlah


1. Laki-laki 5
2. Perempuan 1
Jumlah 6
Sumber : Data Penelitian 2024

Tabel diatas menunjukkan bahwa informan jenis kelamin laki-laki adalah 5

(lima) orang, dan informan yang berjenis kelamin perempuan adalah 1 (satu) orang.

Dalam penelitian ini tidak membeda-bedakan gender, yang terpenting untuk

memberikan keterangan yang akurat mengenai Evaluasi Penerapan Sistem Keuangan

Di Desa Bendasari Kecamatan Sadananya Kabupaten Ciamis.


45

Berikut karakteristik informan berdasarkan usia;

Tabel 4.4
Karakteristik Informan Berdasarkan Usia

No Usia Jumlah
1 21-30 -
2 31-40 2
3 41-50 2
4 51-59 2
Jumlah 6
Sumber: Data Penelitian 2024

Tabel tersebut menunjukkan bahwa informan berkisar dari usia 21 – 59 tahun.

Dengan informan memiliki usia 51-59 tahun dengan jumlah 2 (dua) orang informan,

yang memiliki usia 41 – 50 sebanyak 2 (dua) orang, informan yang memiliki usia 31

– 40 sebanyak 2 (dua) orang. Berdasarkan data tersebut, diharapkan informan

memberikan jawaban yang benar-benar tepat dan akurat tentang Evaluasi Penerapan

Sistem Keuangan Di Desa Bendasari Kecamatan Sadananya Kabupaten Ciamis

Berikut karakteristik informan berdasarkan jenjang pendidikan:

Tabel 4.5
Karakteristik Informan
Berdasarkan Jenjang Pendidikan

No Jenjang Pendidikan Jumlah


1 Strata II -
2 Strata I 2
3 Diploma -
4 SLTA 4
Jumlah 10
Sumber: Data Penelitian 2024
46

Tabael 4.5 menunjukan bahwa informan yang memiliki jenjang pendidikan

Strata I (S1) sebanyak 2 (dua) orang dan yang memiliki jenjang pendidikan SLTA

sebanyak 4 (empat) orang. Berdasarkan data tersebut, diharapkan informan

memberikan jawaban yang benar-benar tepat dan akurat tentang Evaluasi Penerapan

Sistem Keuangan Di Desa Bendasari Kecamatan Sadananya Kabupaten Ciamis.

4.2. Hasil Penelitian dan Pembahasan

4.2.1. Evaluasi Penerapan Sistem Keuangan Di Desa Bendasari Kecamatan

Sadananya Kabupaten Ciamis.

Pada pembahasan ini, penulis akan menjelaskan Evaluasi Penerapan Sistem

Keuangan Di Desa Bendasari Kecamatan Sadananya Kabupaten Ciamis yang

dilaksanakan penelitiannya sejak diterbitkan SK Bimbingan pada bulan November

2023 sampai dengan bulan Juni 2024 dengan melakukan kegiatan wawancara dan

pengambilan data sekunder berupa profil Desa Bendasari, Visi dan Misi dan data

lainnya yang dibutuhkan dalam penelitian ini.

Terkait penelitian mengenai Evaluasi Penerapan Sistem Keuangan Di Desa

Bendasari Kecamatan Sadananya Kabupaten Ciamis peneliti menggunakan indikator

kriteria pencapaian evaluasi menurut William N. Dunn yang (dalam Somborarak,

2014: 27) meliputi dimensi:

1) Efektivitas, dengan indikator;

a) Ketepatan waktu dalam penyelesaian laporan keuangan


b) Ourput laporan keuangan SISKEUDes sudah sesuaidengan hasil yang
diinginkan
2) Kecukupan, dengan indikator;
a) Adanya pelatihan bagi operator SISKEUDes secara berkala.
47

b) Adanya penambahan server SISKEUDes dan perawatan server untuk


meminimalisir eror pada aplikasi.
3) Responsivitas, dengan indikator;
a) Adanya standar operasional prosedur yang dibuat untuk penggunaan sistem
keuangan desa yang diterapakan.
b) Adanya evaluasi terhadap hasil dari aplikasi dan standar yang ditetapkan.
4) Ketepatan, dengan indikator:
a) Adanya kesesuaian hasil laporan keuangan yang dihasilkan oleh SISKEUDes
denagn laporan keuangan Manual
b) Adanya manfaat yang didapat sebelum dan sesudah menerapkan sistem
keuangan desa.

Untuk lebih jelasnya penulis uraikan hasil penelitian terkait dengan Evaluasi

Penerapan Sistem Keuangan Di Desa Bendasari Kecamatan Sadananya Kabupaten

Ciamis

4.2.1.1 Dimensi Efektivitas.

Efektivitas bisa diartikan sebagai suatu pengukuran akan tercapainya tujuan

yang telah direncanakan sebelumnya secara matang. Efektivitas merupakan suatu

ukuran yang memberikan gambaran seberapa jauh target yang telah ditetapkan

sebelumnya oleh lembaga atau organisasi dapat dicapai.

Untuk selanjutnya pada dimensi efektivitas berdasarkan hasil dari penelitian

yang dilakukan peneliti urakian melalui indikator-indikator sebagai berikut:

4.2.1.1.1 Ketepatan waktu dalam penyelesaian laporan keuangan

Laporan keuangan sebagai sebuah informasi akan bermanfaat bila informasi

yang dikandungnya disediakan tepat waktu bagi para pembuat keputusan sebelum

informasi tersebut kehilangan kapasitasnya dalam mempengaruhi pengambilan

keputusan, seperti hal pelaporan keuangan pemerintah juga harus dipublikasikan

secara tepat waktu.


48

Untuk lebih jelasnya peneliti melakukan wawancara dengan beberapa orang

informan. Berdasarkan wawancara yang dilakukan oleh peneliti dengan beberapa

informan, diperoleh informasi terkait ketepatan waktu dalam penyelesaian laporan

keuangan.

Berdasarkan hasil wawancara dengan Kepala Desa selaku informan ke -1

menyatakan bahwa:

Berdasarkan hasil wawancara dengan Sekretaris Desa selaku informan ke - 2

menyatakan bahwa:

Berdasarkan hasil wawancara Badan Permusyawaratan Desa (BPD) selaku

informan ke - 3 menyatakan bahwa:

Berdasarkan hasil wawancara dengan Kepala Dusun selaku informan ke - 4

menyatakan bahwa:

Berdasarkan hasil wawancara dengan wawancara Badan Permusyawaratan

Desa (BPD) selaku informan ke - 5 menyatkan bahwa:

Berdasarkan hasil wawancara dengan wawancara Badan Permusyawaratan

Desa (BPD) selaku informan ke - 6 menyatakan bahwa:

Berdasarkan hasil wawancara pada indikator ketepatan waktu dalam

penyelesaian laporan keuangan sudah terlaksana dengan baik. Hal tersebut dapat

diketahui dari seluruh informan menyatakan pelaporan keuangan di Desa Sadananya

sudah tepat waktu.


49

Berdasarkan hasil observasi diketahui untuk indikator ketepatan waktu dalam

penyelesaian laporan keuangan berjalan dengan baik. Hal ini dapat terlihat dari

pelaporan keuangan Desa Bendasari sudah tepat waktu, hal tersebut ditunjukan dari

setiap pelaporan keuangan melalui aplikasdi SISKEUDes dapat diselesaikan tepat

waktu.

Berdasarkan hasil penelitian, wawancara dan observasi Pengelolaan Keuangan

Desa Melalui Aplikasi SISKEUDES Di Desa Bendasari Kecamatan Sadananya

Kabupaten Ciamis dengan indikator indikator ketepatan waktu dalam penyelesaian

laporan keuangan sudah berjalan dengan baik. Informasi sebaiknya memiliki kualitas

relevan sehingga dapat bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan pengguna laporan

keuangan dalam proses pengambilan keputusan khususnya keputusan ekonomi. Jika

terdapat penundaan yang tidak semestinya atau informasi tidak disampaikan tepat

waktu, maka informasi yang dihasilkan akan kehilangan relevansinya. Sebagaimana

yang telah disampaikan Menurut Kadir (dalam Numiani dkk, 2021: 330 ), ketepatan

waktu penyerahan laporan keuangan merupakan hal penting dalam memberikan

informasi akuntansi. Informasi yang telah lama akan jarang digunakan oleh partisipan

pasar dalam proses pembuatan keputusan investasi, karena informasi yang

disampaikan tersebut sudah kehilangan nilai relevansinya.

4.2.1.1.2 Output laporan keuangan SISKEUDes sudah sesuai dengan hasil yang

diinginkan,

Ketepatan output dalam penyusunan laporan keuangan melalui SISKEUDES

dimana dalam pengambilan keputusan dibutuhkan informasi yang bersumber dari


50

sistem informasi yang berkaitan dengan proses mulai dari pencatatan, pelaporan

anggaran dan keuangan sehingga mampu membantu proses identifikasi, pengukuran

hingga pelaporan transaksi. Untuk itu output pelaporan keuangan melalui aplikasi

SISKEUDES harus mencapai hasil yang diinghinkan.

Untuk lebih jelasnya peneliti melakukan wawancara dengan beberapa orang

informan. Berdasarkan wawancara yang dilakukan oleh peneliti dengan beberapa

informan, diperoleh informasi terkait output laporan keuangan SISKEUDes sudah

sesuaidengan hasil yang diinginkan.

Berdasarkan hasil wawancara dengan Kepala Desa selaku informan ke -1

menyatakan bahwa:

Berdasarkan hasil wawancara dengan Sekretaris Desa selaku informan ke - 2

menyatakan bahwa:

Berdasarkan hasil wawancara Badan Permusyawaratan Desa (BPD) selaku

informan ke - 3 menyatakan bahwa:

Berdasarkan hasil wawancara dengan Kepala Dusun selaku informan ke - 4

menyatakan bahwa:

Berdasarkan hasil wawancara dengan wawancara Badan Permusyawaratan

Desa (BPD) selaku informan ke - 5 menyatkan bahwa:

Berdasarkan hasil wawancara dengan wawancara Badan Permusyawaratan

Desa (BPD) selaku informan ke - 6 menyatakan bahwa:


51

Berdasarkan hasil wawancara pada indikator output laporan keuangan

SISKEUDes sudah sesuaidengan hasil yang diinginkan sudah terlaksana dengan baik.

Hal tersebut dapat diketahui dari seluruh informan menyatakan output pelaporan

SISKEUDes sudah sesuai dengan yang diinginkan.

Berdasarkan hasil observasi diketahui untuk indikator output laporan keuangan

SISKEUDes sudah sesuaidengan hasil yang diinginkan tlah berjalan dengan baik. Hal

ini dapat terlihat dari output pelaporan keuangan melalui aplikasi SISKEUDES sudah

sesuai dengan data manual.

Berdasarkan hasil penelitian, wawancara dan observasi Pengelolaan Keuangan

Desa Melalui Aplikasi SISKEUDES Di Desa Bendasari Kecamatan Sadananya

Kabupaten Ciamis dengan indikator ourput laporan keuangan SISKEUDes sudah

sesuaidengan hasil yang diinginkan berjalan dengan baik. Hal tersebu disebabkan

oleh output laporan keuangan melalui SISKEUDES sudah sesuai dengan yang

diimnginkan. Pelaporan keuangan pemerintah seharusnya menyajikan informasi yang

bermanfaat sehingga dapat digunakan dalam menilai akuntabilitas dan membuat

keputusan. Seperti yamg tercanum dalam Standar Akuntansi Keuangan atau PSAK

No. 1 tahun 2018, paragraph 15 yaitu:

Informasi sebaiknya memiliki kualitas relevan sehingga dapat bermanfaat untuk


memenuhi kebutuhan pengguna laporan keuangan dalam proses pengambilan
keputusan khususnya keputusan ekonomi. Jika terdapat penundaan yang tidak
semestinya atau informasi tidak disampaikan tepat waktu, maka informasi yang
dihasilkan akan kehilangan relevansinya.
52

Evaluasi penerapan sistem keuangan di Desa Bendasari Kecamatan Sadananya

Kabupaten Ciamis pada dimnsi efektivitas sudah berjalan dengan baik. Hal tersebut

dapat dilihat dari indikator keteptan waktu dalam penyelesaian laporan keuangan dan

output laporan keuangan SISKEUDes sudah sesuaidengan hasil yang diinginkan

sudah bejalan dengan baik. Efektivitas adalah tercapainya hasil atau penekanan hasil

yang di capai. Efektivitas merupakan tingkat keberhasilan dalam pencapaian sebiah

tujuan atau sasaran, efektifitas juga bias diksatsksn suatu alternatif kebijakan untuk

mencapai hasil yang diharapkan atau memiliki. Sebagaimana yang telah disampaikan

oleh William N. Dunn (dalam Somborarak, 2014: 30) yang menyatakan bahwa:

“Efektivitas (effectiveness), berkenaan dengan apakah suatu alternatif mencapai


hasil (akibat) yang diharapkan, atau mencapai tujuan diadakannya tindakan.
Efektivitas biasanya selalu diukur dengan hal yang berkaitan dengan unit produk
atau nilai moneternya”

4.2.1.2 Dimensi Kecukupan.

Kecukupan adalah seberapa jauh suatu tingkat efektifitas kebijakan yang dibuat

aparat pemerintah untuk memuaskan kebutuhan nilai, atau kesempatan yang

menumbuhkan masalah. Dimaksud kecukupan yaitu bagaimana kinerja aplikasi

SISKEUDES ataupun operator pengguna aplikasi tersebut.

Untuk selanjutnya pada dimensi kecukupan berdasarkan hasil dari penelitian

yang dilakukan peneliti urakian melalui indikator-indikator sebagai berikut:

4.2.1.2.1 Adanya pelatihan bagi operator SISKEUDes secara berkala.


53

Pada penggunaan aplikasi SISKEUDES sering terjadi update aplikasi versi

lama ke versi yang terbaru, sehingga pada pelaksanaannya operator sering kali

kesulitan apabila ada perubahan nataupun penambahan fitur pada aplikasi

SISKEUDES. Hal tersebut harus ada pelatihan bagi operator secara berkala.

Untuk lebih jelasnya peneliti melakukan wawancara dengan beberapa orang

informan. Berdasarkan wawancara yang dilakukan oleh peneliti dengan beberapa

informan, diperoleh informasi tekait adanya pelatihan bagi operator SISKEUDes

secara berkala.

Berdasarkan hasil wawancara dengan Kepala Desa selaku informan ke -1

menyatakan bahwa:

Berdasarkan hasil wawancara dengan Sekretaris Desa selaku informan ke - 2

menyatakan bahwa:

Berdasarkan hasil wawancara Badan Permusyawaratan Desa (BPD) selaku

informan ke - 3 menyatakan bahwa:

Berdasarkan hasil wawancara dengan Kepala Dusun selaku informan ke - 4

menyatakan bahwa:

Berdasarkan hasil wawancara dengan wawancara Badan Permusyawaratan

Desa (BPD) selaku informan ke - 5 menyatkan bahwa:

Berdasarkan hasil wawancara dengan wawancara Badan Permusyawaratan

Desa (BPD) selaku informan ke - 6 menyatakan bahwa:


54

Berdasarkan hasil wawancara pada indikator adanya pelatihan bagi operator

SISKEUDes secara berkala belum terlaksana dengan baik. Hal tersebut dapat

diketahui dari seluruh informan menyatakan belum terlaksananya pelatihan bagi

operator SISKEUDes secara berkala.

Berdasarkan hasil observasi diketahui untuk indikator adanya pelatihan bagi

operator SISKEUDes secara berkala belum berjalan dengan baik. Hal ini dapat

terlihat dari pelatihan bagi operator SISKEUDES masih kurang. Operator

SISKEUDES mengalami kesulitan apabila ada update versi lama ke versi yang

terbaru, haln tersebut disebabkan ketika ada perubahan ataupun penambahan fitur

pada aplikasi.

Berdasarkan hasil penelitian, wawancara dan observasi Pengelolaan Keuangan

Desa Melalui Aplikasi SISKEUDES Di Desa Bendasari Kecamatan Sadananya

Kabupaten Ciamis dengan indikator adanya pelatihan bagi operator SISKEUDes

secara berkala belum berjalan dengan baik. Hal tersebut disebabkan oleh belum

adanya pelatihan yang dilaksanakan oleh pemerintah daerah bagi operator

SISKEUDES secara berkala. Pelatihan bagi operator secara berkala sangat

diperlukan, hal tersebut dimaksudkan agar output yang dihasilkan aplikasi

SISKEUDES dapat lebih optimal.

4.2.1.2.2 Adanya penambahan server SISKEUDes dan perawatan server untuk

meminimalisir eror pada aplikasi.


55

Dalam penggunaan aplikasi seingkali terkendala adanya eror pada server, hal

tersebut disebabkan oleh beberapa factor kesalahan pada server salah satunya yaiu

karena pengguna aplikasi SISKEUDES sangat banyak. Unuk iu diperlukan

penambahan atau perawatan server secara rutin untuk meminimalisir terjadinya eror

pada server.

Untuk lebih jelasnya peneliti melakukan wawancara dengan beberapa orang

informan. Berdasarkan wawancara yang dilakukan oleh peneliti dengan beberapa

informan, diperoleh informasi terkait output laporan keuangan SISKEUDes sudah

sesuaidengan hasil yang diinginkan.

Berdasarkan hasil wawancara dengan Kepala Desa selaku informan ke -1

menyatakan bahwa:

Berdasarkan hasil wawancara dengan Sekretaris Desa selaku informan ke - 2

menyatakan bahwa:

Berdasarkan hasil wawancara Badan Permusyawaratan Desa (BPD) selaku

informan ke - 3 menyatakan bahwa:

Berdasarkan hasil wawancara dengan Kepala Dusun selaku informan ke - 4

menyatakan bahwa:

Berdasarkan hasil wawancara dengan wawancara Badan Permusyawaratan

Desa (BPD) selaku informan ke - 5 menyatkan bahwa:


56

Berdasarkan hasil wawancara dengan wawancara Badan Permusyawaratan

Desa (BPD) selaku informan ke - 6 menyatakan bahwa:

Berdasarkan hasil wawancara pada indikator adanya penambahan server

SISKEUDes dan perawatan server untuk meminimalisir eror pada aplikasi belum

terlaksana dengan baik. Hal tersebut dapat diketahui dari seluruh informan

menyatakan belum adanya penambahan server SISKEUDes dan perawatan server.

Berdasarkan hasil observasi diketahui untuk indikator adanya penambahan

server SISKEUDes dan perawatan server untuk meminimalisir eror pada aplikasi

belum terlaksana dengan baik. Hal ini dapat terlihat dari masih sering terjadi eror saat

menggunakan aplikasi SISKEUDES.

Berdasarkan hasil penelitian, wawancara dan observasi Pengelolaan Keuangan

Desa Melalui Aplikasi SISKEUDES Di Desa Bendasari Kecamatan Sadananya

Kabupaten Ciamis dengan indikator indikator adanya penambahan server

SISKEUDes dan perawatan server untuk meminimalisir eror pada aplikasi belum

terlaksana dengan baik. Hal tersebut disbabkan oleh belum adanya penambahan

server shingga sering sekali terjadi serverdown. Serverdown adalah kejadian yang

terjadi saat sistem di dalam website mengalami kegagalan hingga menyebabkan

halaman tidak bisa diakses, hal tersebut biasanya terjadi karena overload pada

hosting. Penyebab dari kejadian tersebut salah satu diantaranya adalah server yang

kurang memadai.
57

Evaluasi penerapan sistem keuangan di Desa Bendasari Kecamatan Sadananya

Kabupaten Ciamis pada dimnsi kecukupan be4lum berjalan dengan baik. Hal tersebut

dapat dilihat dari adanya pelatihan bagi operator SISKEUDes secara berkala dan

indikator belum dapat terlaksana dengan baik. Hal tersebu dikarenakan adanya

hambatan yaiu belum pelaihan bagi operator SISKEUDES yang dilakukan secara

berkala dan belum adanya penambahan server dan perawatan server ang dilakukan

secara rutin. Sebagaimana yang telah disampaikan oleh William N. Dunn (dalam

Somborarak, 2014: 30) yang menyatakan bahwa:

“Efektivitas (effectiveness), berkenaan dengan apakah suatu alternatif mencapai


hasil (akibat) yang diharapkan, atau mencapai tujuan diadakannya tindakan.
Efektivitas biasanya selalu diukur dengan hal yang berkaitan dengan unit produk
atau nilai moneternya”

4.2.1.3 Dimensi Responsivitas.

Responsivitas yaitu seberapa jauh kebijakan dapat menyelesaikan masalah

preferensi, atau nilai-nilai yang terkandung, untuk mengenal kebutuhan, serta

mengembangkan program-program sesuai dengan kebutuhan. Responsivitas yang

dimaksudkan adalah kebujakan dalam penggunaan aplikasi SISKEUDES

danbagimana evaluasi dari hasil tersebut.

Untuk selanjutnya pada dimensi responsivitas berdasarkan hasil dari penelitian

yang dilakukan peneliti urakian melalui indikator-indikator sebagai berikut:

4.2.1.3.1 Adanya standar operasional prosedur yang dibuat untuk penggunaan

sistem keuangan desa yang diterapakan.


58

4.2.1.3.2 Adanya evaluasi terhadap hasil dari aplikasi dan standar yang

ditetapkan.

4.2.1.4 Dimensi Ketepatan.

Ketepatan merupakan kriteria yang diperlukan dalam proses evaluasi. Secara

dekat berhubungan dengan rasionalitas substantif yang merujuk pada nilai atau harga

dari tujuan program dan kepada kuatnya asumsi yang melandasi tujuan kebijakan

tersebut. Dalam hal ini ketepatanan yang dimaksud adalah kesesuaian hasil aplikasi

SISKEUDES danmanfaat penggunaan aplikasi SISKEUDES.

Untuk selanjutnya pada dimensi ketepatan berdasarkan hasil dari penelitian

yang dilakukan peneliti urakian melalui indikator-indikator sebagai berikut:

4.2.1.4.1 Adanya kesesuaian hasil laporan keuangan yang dihasilkan oleh

SISKEUDes denagn laporan keuangan Manual

4.2.1.4.2 Adanya manfaat yang didapat sebelum dan sesudah menerapkan

sistem keuangan desa.

Sinergitas BUMDesa dan Pemerintah Desa dalam Pengembangan Usaha Mikro,

Kecil dan Menengah di Desa Sadananya Kecamatan Sadananya Kabupaten Ciamis,

adalah sebagai berikut:

1) Pada dimensi komunikasi Sinergitas BUMDesa dan Pemerintah Desa dalam

Pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Desa Sadananya

Kecamatan Sadananya Kabupaten Ciamis sudah berjalan optimal. Hal tersebut

dapat dilihat dari indikator adanaya sikap menghargai, adanya sikap saling
59

membutuhkan, adanya sikap terbuka dan kepedulian, adanya kejelasan dalam

penyampaian informasi dan adanya sikap rendah hati dalam berkomunikasi antara

Pengurus BUMDesa dan Aparatur Pemerintah Desa telah berjalan dengan baik

2) Pada dimensi umpan balik yang cepat Sinergitas BUMDesa dan Pemerintah Desa

dalam Pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Desa Sadananya

Kecamatan Sadananya Kabupaten Ciamis sudah berjalan namun belum optimal.

Hal tersebut dilihat dari indikator Aparatur Pemerintah Desa bersedia

mendengarkan laporan semesteran/tahunan tentang pengelolaan BUMDesa dari

pengurus BUMDesa, adanya keterbukaan dan kejujuran dalam menyampaikan

laporan semesteran/tahunan dari pengurus BUMDesa kepada Aparatur

Pemerintah Desa, aparatur Pemerintah Desa memberikan kesempatan melakukan

interaksi hubungan kerja kepada pengurus BUMDesa untuk mencapai tujuan

bersama. Namun belum optimal karena pada indikator aparatur Pemerintah Desa

memahami situasi dan kondisi psikologi pengurus BUMDesa dalam

menyampaikan laporan semesteran/tahunan belum berjalan dengan baik.

3) Pada dimensi Kepercayaan Sinergitas BUMDesa dan Pemerintah Desa dalam

Pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Desa Sadananya

Kecamatan Sadananya Kabupaten Ciamis sudah terlaksana dengan optimal. Hal

tersebut dapat dilihat dari seluruh indikator Pengurus BUMDesa dan Aparatur

Pemerintah Desa memiliki rasa tanggungjawab dan komitmen melakukan

pekerjaannya, pengurus BUMDesa dan Aparatur Pemerintah Desa memiliki

kemampuan yang baik dalam melakukan pekerjaannya, pengurus BUMDesa dan


60

Aparatur Pemerintah Desa bekerja sesuai dengan Standar Operasional Prosedur

(SOP), pengurus BUMDesa dan Aparatur Pemerintah Desa memiliki kesetiaan

dan kepatuhan terhadap organisasi, Pengurus BUMDesa dan Aparatur Pemerintah

Desa terbuka terhadap kritik dan saran dari pihak lain sudah berjalan dengan baik.

4) Pada dimensi kreativitas Sinergitas BUMDesa dan Pemerintah Desa dalam

Pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Desa Sadananya

Kecamatan Sadananya Kabupaten Ciamis sudah berjalan namun belum optimal.

Hal tersebut dapat dilihat pada indikator Pengurus BUMDesa dan Aparatur

Pemerintah Desa memiliki kemampuan untuk menghasilkan berbagai macam ide

guna memecahkan suatu masalah di luar kategori yang biasa dan pada indikator

Pengurus BUMDesa dan Aparatur Pemerintah Desa memiliki kemampuan

memberikan respons yang unik atau luar biasa belum terlaksana dengan baik. Hal

tersebut disebabkan adanya hambatan – hambatan yaitu kurangnya sumber daya

mausia di kepengurusan BUMDesa Mulia serta kemampuan pemecahan masalah

di luar kategori yang belum optimal.

Anda mungkin juga menyukai