Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PENYULUHAN

( SAP )

Pokok bahasan : FISIOTERAPI DADA (Pada kasus Heart Fealure)

Sasaran : Pasien dan Keluarga

Hari/tanggal : Selasa , 23 – Januari - 2019

Tempat : Ruang Teratai

Pukul : 16.00

Pemateri : Willy Handika Bramasta

A. Tujuan

1. Tujuan Umum

Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan pasien dan keluarga pasien


mampu memahami tentang Fisioterapi dada dan mampu melakukan
fisioterapi dada.

2. Tujuan Khusus

Setelah mengikuti penyuluhan selama 30 menit diharapkan pasien dan


keluarga dapat :

1. Menyebutkan pengertian Fisioterapi dada dengan benar.


2. Menyebutkan tujuan fisioterapi dada dengan benar.
3. Menyebutkan macam – macam teknik fisioterapi dada dengan benar.
B. Materi (Terlampir)

Materi penyuluhan terlampir :

1. Pengertian Fisioterapi dada.


2. Tujuan fisioterapi dada.
3. Macam-macam teknik fisioterapi dada.

C. Media
1. Leaflet

D. Metode Penyuluhan
1. Ceramah
2. Tanya jawab

E. Kegiatan Penyuluh

No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta

1. 5 menit Pembukaan :

16.00 1) Memberi salam. 1) Menjawab salam.


2) Meperkenalkan diri. 2) Mendengarkan.
s.d
3) Kontrak waktu. 3) Menyetujui.
16.05 4) Menjelaskan tujuan 4) Memperhatikan.
penyuluhan.

2. 10 menit Pelaksanaan :

16.05 1) Menjelaskan materi 1) Mendengarkan dan


penyuluhan secara Memperhatikan.
s.d
berurutan dan teratur.
16.15
Materi :

a. Pengertian Fisioterapi
dada.
b. Tujuan fisioterapi
dada.
c. Macam – macam
teknik fisioterapi
dada.

2) Bertanya.
2.) Memberikan peserta
kesempatan untuk bertanya.
3. 10 menit Evaluasi :
1) Menjawab
16.15 Melakukan Evaluasi
pertanyaan.
s.d 2) Menjawab
pertanyaan.
16.25

4. 5 menit Penutup :

16.25 1) Mengucapkan terima 1) Menjawab salam.


kasih. 2) Mendengarkan.
s.d
2) Mohon maaf 3) Menjawab salam.
16.30 3) Mengucapkan salam
B. Evaluasi
1. Struktur

a. Kesiapan mahasiswa memberikan materi penyuluhan

b. Pemateri sudah membuat kontrak waktu dengan peserta

c. Media dan alat memadai

2. Proses

a. Kegiatan penyuluhan dilakukan sesuai jadwal yang direncanakan

b. Keluarga/pasien kooperatif dan aktif berpartisipasi selama proses


penyuluhan

3. Hasil
a. Pasien dan Keluarga dapat menjelaskan materi yang disampaikan
dengan baik
LAMPIRAN

FISIOTERAPI DADA

A. Pengertian

Fisioterapi adalah suatu cara atau bentuk pengobatan untuk


mengembalikan fungsi suatu organ tubuh dengan memakai tenaga alam.
Dalam fisioterapi tenaga alam yang dipakai antara lain listrik, sinar, air, panas,
dingin, massage dan latihan yang mana penggunaannya disesuaikan dengan
batas toleransi penderita sehingga didapatkan efek pengobatan.
Fisioterapi dada adalah salah satu dari pada fisioterapi yang sangat berguna
bagi penderita penyakit respirasi baik yang bersifat akut maupun kronis.
Fisioterapi dada ini walaupun caranya kelihatan tidak istimewa tetapi ini
sangat efektif dalam upaya mengeluarkan sekret dan memperbaiki ventilasi
pada pasien dengan fungsi paru yang terganggu.

B. Tujuan Fisioterapi Dada


Tujuan pokok fisioterapi dada adalah:
1. Mengembalikan dan memelihara fungsi otot-otot pernafasan
2. Membantu membersihkan sekret dari bronkus
3. Untuk mencegah penumpukan sekret, memperbaiki pergerakan dan aliran
sekret
4. Meningkatkan efisiensi pernapasan dan ekspansi paru
5. Klien dapat bernapas dengan bebas dan tubuh mendapatkan oksigen yang
cukup
6. Mengeluarkan secret dari saluran pernapasan
C. Macam-macam Teknik Fisioterapi Dada

1. Drainase Postural
Merupakan cara klasik untuk mengeluarkan secret dari paru dengan
mempergunakan gaya berat (gravitasi) dari secret. Pada penderita dengan
produksi sputum yang banyak drainase postural lebih efektif bila disertai
dengan perkusi dan vibrasi dada.
Cara Melakukan Drainase Postural:
a. Mencuci tangan
b. Posisikan klien sesuai kebutuhan
1) Sikap fowler untuk membantu membersihkan paru-paru bagian atas.
2) Posisi miring kiri/kanan untuk membantu membersihkan paru bagian
kanan/kiri.
3) Trendelenburg/kepala dan dada lebih rendah daripada pinggul dan
kaki untuk membantu membersihkan paru-paru bagian bawah.
c. Melakukan clapping 30-60 detik untuk masing-masing dada/punggung
d. Bila rangsang batuk sudah ada, kotoran dibatukkan dan ditampung
dalam sputum pot atau wadah yang telah diberi Lysol.
e. Postural drainase dilakukan 10-15 menit (secara bertahap)
f. Melakukan observasi warna kulit muka, nadi, pernapasan.

2. Clapping/Perkusi
Perkusi adalah tepukan dilakukan pada dinding dada atau punggung
dengan tangan dibentuk seperti mangkok. Tujuan melepaskan sekret yang
tertahan atau melekat pada bronkhus. Perkusi dada merupakan energi
mekanik pada dada yang diteruskan pada saluran nafas paru. Perkusi dapat
dilakukan dengan membentuk kedua tangan deperti mangkok.
Prosedur kerja :
a. Tutup area yang akan dilakukan clapping dengan handuk untuk
mengurangi ketidaknyamanan.
b. Anjurkan pasien untuk rileks, napas dalam dan lambat untuk
meninggkatkan relaksasi.
c. Perkusi pada tiap segmen paru selama 1-2 menit dengan kedua tangan
fleksi membentuk mangkok yaitu jari dan ibu jari secara berhimpitan
d. Secara bergantian lakukan fleksi dan ekstensi pergelangan tangan secar
cetan menepuk dada (Kecepatan dari perkusi masih kontroversi,
sebagian mengatakan bahwa teknik yang cepat lebih efektif, tetapi ada
yang mengatakan bahwa teknik yang lambat lebih santai sehingga klien
lebih suka yang lambat).
e. Hindari daerah-daerah klavikula, sternum, scapula, vertebra, ginjal,
limpa.

3. Vibrating
Vibrasi merupakan getaran kuat secara serial yang dihasilkan oleh
tangan perawat yang secara manual pada dinding dada klien dengan tujuan
menggerakkan secret ke jalan napas yang besar. lndikasi untuk perkusi :
Vibrasi secara rutin dilakukan pada pasien yang mendapat postural
drainase, jadi semua indikasi postural drainase secara umum adalah indikasi
perkusi.
Prosedur kerja :
a. Meletakkan kedua telapak tangan tumpang tindih diatas area paru yang
akan dilakukan vibrasi dengan posisi tangan terkuat berada di luar
b. Anjurkan pasien inspirasi dalam dan ekspirasi secara lambat melalui
mulut (Purse lips breathing).
c. Lakukan vibrasi atau menggetarkan tangan dengan tumpuan pada
pergelangan tangan saat pasien ekspirasi dan hentikan saat pasien
inspirasi
d. Istirahatkan pasien
e. Ulangi vibrasi hingga 3X, minta pasien untuk batuk.
DAFTAR PUSTAKA

Brunner & Suddart. 2009. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Edisi 8. Alih
Bahasa: Agung Waluyo,dkk. Jakarta: EGC.

Kusyati Eni Ns, dkk. 2013. Ketrampilan Dan Prosedur Laboratorium


Keperawatan Dasar. Jakarta: EGC.

Pearce,C.,Evelyn.2012. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta : PT


Gramedia.

Perry, Peterson, Potter. 2009. Buku Saku Ketrampilan Dan Prosedur Dasar.
Edisi5.Alih Bahasa: Rosidah, Monika Ester. Jakarta: EGC.

Potter, Patricia A. 2009. Buku Ajar Fundamental Keperawatan. Jakarta: EGC

Anda mungkin juga menyukai