( SAP )
Pukul : 16.00
A. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
C. Media
1. Leaflet
D. Metode Penyuluhan
1. Ceramah
2. Tanya jawab
E. Kegiatan Penyuluh
1. 5 menit Pembukaan :
2. 10 menit Pelaksanaan :
a. Pengertian Fisioterapi
dada.
b. Tujuan fisioterapi
dada.
c. Macam – macam
teknik fisioterapi
dada.
2) Bertanya.
2.) Memberikan peserta
kesempatan untuk bertanya.
3. 10 menit Evaluasi :
1) Menjawab
16.15 Melakukan Evaluasi
pertanyaan.
s.d 2) Menjawab
pertanyaan.
16.25
4. 5 menit Penutup :
2. Proses
3. Hasil
a. Pasien dan Keluarga dapat menjelaskan materi yang disampaikan
dengan baik
LAMPIRAN
FISIOTERAPI DADA
A. Pengertian
1. Drainase Postural
Merupakan cara klasik untuk mengeluarkan secret dari paru dengan
mempergunakan gaya berat (gravitasi) dari secret. Pada penderita dengan
produksi sputum yang banyak drainase postural lebih efektif bila disertai
dengan perkusi dan vibrasi dada.
Cara Melakukan Drainase Postural:
a. Mencuci tangan
b. Posisikan klien sesuai kebutuhan
1) Sikap fowler untuk membantu membersihkan paru-paru bagian atas.
2) Posisi miring kiri/kanan untuk membantu membersihkan paru bagian
kanan/kiri.
3) Trendelenburg/kepala dan dada lebih rendah daripada pinggul dan
kaki untuk membantu membersihkan paru-paru bagian bawah.
c. Melakukan clapping 30-60 detik untuk masing-masing dada/punggung
d. Bila rangsang batuk sudah ada, kotoran dibatukkan dan ditampung
dalam sputum pot atau wadah yang telah diberi Lysol.
e. Postural drainase dilakukan 10-15 menit (secara bertahap)
f. Melakukan observasi warna kulit muka, nadi, pernapasan.
2. Clapping/Perkusi
Perkusi adalah tepukan dilakukan pada dinding dada atau punggung
dengan tangan dibentuk seperti mangkok. Tujuan melepaskan sekret yang
tertahan atau melekat pada bronkhus. Perkusi dada merupakan energi
mekanik pada dada yang diteruskan pada saluran nafas paru. Perkusi dapat
dilakukan dengan membentuk kedua tangan deperti mangkok.
Prosedur kerja :
a. Tutup area yang akan dilakukan clapping dengan handuk untuk
mengurangi ketidaknyamanan.
b. Anjurkan pasien untuk rileks, napas dalam dan lambat untuk
meninggkatkan relaksasi.
c. Perkusi pada tiap segmen paru selama 1-2 menit dengan kedua tangan
fleksi membentuk mangkok yaitu jari dan ibu jari secara berhimpitan
d. Secara bergantian lakukan fleksi dan ekstensi pergelangan tangan secar
cetan menepuk dada (Kecepatan dari perkusi masih kontroversi,
sebagian mengatakan bahwa teknik yang cepat lebih efektif, tetapi ada
yang mengatakan bahwa teknik yang lambat lebih santai sehingga klien
lebih suka yang lambat).
e. Hindari daerah-daerah klavikula, sternum, scapula, vertebra, ginjal,
limpa.
3. Vibrating
Vibrasi merupakan getaran kuat secara serial yang dihasilkan oleh
tangan perawat yang secara manual pada dinding dada klien dengan tujuan
menggerakkan secret ke jalan napas yang besar. lndikasi untuk perkusi :
Vibrasi secara rutin dilakukan pada pasien yang mendapat postural
drainase, jadi semua indikasi postural drainase secara umum adalah indikasi
perkusi.
Prosedur kerja :
a. Meletakkan kedua telapak tangan tumpang tindih diatas area paru yang
akan dilakukan vibrasi dengan posisi tangan terkuat berada di luar
b. Anjurkan pasien inspirasi dalam dan ekspirasi secara lambat melalui
mulut (Purse lips breathing).
c. Lakukan vibrasi atau menggetarkan tangan dengan tumpuan pada
pergelangan tangan saat pasien ekspirasi dan hentikan saat pasien
inspirasi
d. Istirahatkan pasien
e. Ulangi vibrasi hingga 3X, minta pasien untuk batuk.
DAFTAR PUSTAKA
Brunner & Suddart. 2009. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Edisi 8. Alih
Bahasa: Agung Waluyo,dkk. Jakarta: EGC.
Perry, Peterson, Potter. 2009. Buku Saku Ketrampilan Dan Prosedur Dasar.
Edisi5.Alih Bahasa: Rosidah, Monika Ester. Jakarta: EGC.