Model Asuhan Keperawatan Profesional (MAKP) adalah suatu sistem struktur, proses
dan nilai-nilai yang memungkinkan perawat professional mengatur pemberian asuhan
keperawatan termasuk lingkungan untuk menopang pemberian asuhan tersebut
(Hoffart&Woods, 1996). Unsur dasar dalam menentukan pemilihan MAKP dapat
didasarkan pertimbangan yang sesuai dengan visi misi institusi, dapat diterapkan
proses asuhan keperawatan dan asuhan keperawatan, efisien dan efektif penggunaan
biaya, terpenuhinya kepuasan klien keluarga dan masyarakat, kepuasan kinerja kerja
dan MAKP nya menurut Grant&Massey(1997) ada 4 model MAKP yang sudah ada
dan terus dikembangkan dalam menghadapi tren pelayanan keperawatan yaitu MAKP
fungsional, MAKP kasus, MAKP primer, MAKP Tim. Dalam Model tim perawat
ruangan dibagi menjadi 2-3 tim/grup yang terdiri dri tenaga professional, teknikal dan
membantu dalam 1 kelompok kecil yang saling membantu. Metode ini
memungkinkan pelayanan keperawatan yang menyeluruh, mendukung pelaksanaan
proses keperawatan yang menyeluruh. Dan memungkinkan komunikasi antar tim
serta konflik mudah diatasi dan memberi kepuasan kepada tim.
Dari hasil pengamatan dan pengumpulan data yang dilakukan tanggal 18
november 2019 kepada perawat ruang Anggrek, Model Asuhan Keperawatan
Profesional (MAKP) diruang Anggrek menggunakan MAKP Fungsional, model ini
digambarkan sebagai keperawatan yang berorentasi pada tugas dimana fungsi
keperawatan tertentu ditugaskan pada setiap anggota staff. Setiap staff perawat hanya
melakukan 1-2 jenis intervensi keperawatan pada semua pasien dibangsal.
2. Timbang Terima
Overanatau timbang terima merupakan cara atau tekhnik untuk
menyampaikan dan menerima suatu laporan yang berkaitan dengan keadaan pasien.
Timbang terima pasien hrus dilakukan seefektif mungkin dengan menjelaskan secara
singkat, jelas, dan lengkap tentang tindakan mandiri perawat, tindakan kolaboratif
yang sudah dan belum dilakukan serta perkembangan pasien saat itu. Informasi yang
disampaikan harus akurat sehingga kesinambungan asuhan keperawatan dapat
berjalan dengan sempurna. Timbang terima dilakukan oleh perawat primer
keperawatan kepada perawat primer (penanggung jawab) dinas sore atau dinas malam
secara tertulis dan lisan (Nursalam,2012). Dokumentasi timbang terima harus
disiapkan oleh kelompok perawat yang akan bertugas dengan membawa buku catatan
masing-masing.
Setelah dilakukan observasi dan angket mengenai proses timbang terima yang
dilakukan di Ruang Anggrek pada 19 november 2019 didapatkan hasil bahwa
timbang terima pasien dilakukan 3 kali dalam sehari, yaitu pada saat pergantian sift
malam ke pagi (Pukul 07:00), pagi ke sore (pukul 14:00) dan sore ke malam (pukul
20:00) dan setiap timbang terima dihadiri oleh seluruh perawat yang bertugas dan
juga kepala ruangan kecuali untuk sift sore ke malam tanpa kepala ruangan. Timbang
terima pada sift pagi dilakukan disetiap ruang perawatan pasien. Prinsip timbang
terima di Ruang Anggrek pada dasarnya sudah sesuai dengan prosedur timbang
terima, yaitu semua pasien yang dirawat dioperkan dan dilanjutkan dengan validasi ke
pasien.
Timbang terima dimulai setelah brifing diruangan oleh kepala ruangan,
perawat primer untuk mengoperkan pasiennya kepada perawat associate secara
bersamaan di ruangan tersebut. Isi pelaporan timbang terima kurang lengkap yang
terdiri atas identitas ruang, pasien (nama/dokter/diagnosa/kondisi saat ini/ askep yang
akan diberikan/rencana tindakan), seharusnya timbang terima berupa jumlah pasien,
identitas pasien, diagnose medis, keluhan penderita, tanda-tanda vital, intervensi
kolaborasi dan rencana tindakan selanjutnya (terkait hal medis, seperti injeksi,
pemeriksaan lab, foto, dll). Untuk point data subjektif, objektif, masalah keperawatan
serta intervensi mandiri perawat pelaporan secara lisan jarang dilakukan, namun
sudah didokumentasikan.
Ners Station
Materi :
Kondisi pasien
Keluhan yang disarankan pasien
Terapi
Intervensi yang sudah dilakukan dan yang
belum dilakukan
Pasien
Gambar Alur Timbang Terima Ruang Anggrek RS Dian Husada