Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Di era globalisasi seperti sekarang ini sudah sangat jarang yang menggunakan tradisional.
Apalagi tradisional yang berasal dari tumbuh-tumbuhan alami atau tumbuhan yang berkhasiat.

Apalagi pada zaman sekarang tidak banyak orang yang mengetahui tanaman apa saja
yang berkhasiat sebagai bahan dasar tradisional. Karena saat ini, labu siam telah tertinggal oleh
obat-obatan yang modern atau berbahan kimia yang mana menurut banyak orang, obat-obatan
tersebut lebih ampuh untuk mengobati berbagai macam penyakit daripada tradisional tempo
dulu. Walaupun begitu, jamu tradisional adalah jamu yang banyak digunakan pada zaman dulu
sebelum obat-obatan tersebut ada.
Oleh karena itu, jangan sampai kita melupakan jamu-jamu tradisional yang mana telah ada
sejak zaman dulu. Dan dengan adanya kunjungan keperusahaan jamu tradisional, kita dapat
belajar untuk lebih mengenal ramuan tradisional yang alami dan berkhasiat.
Bedasarkan uraian di atas penulis ingin merealisikan dalam bentuk makalah dengan
mengambil judul “Jamu Tradisional Berasal dari Tanaman-tanaman Alami, yaitu merupakan
penemuan terapi detoksifikasi (mengeluarkan racun dari dalam tubuh) berdasarkan refleksiologi
dengan menggunakan herbal alami yang telah banyak membantu berjuta-juta manusia di dunia
(akupuntur dan ilmu kedokteran barat) menyembuhkan penyakit yang berhubungan dengan
peredaran darah dan metabolism tubuh, seperti gangguan fungsi ginjal, berat badan berlebih,
sakit persendian dan, tulang, rematik, susah tidur, diabetes, kolesterol, stroke, kurang
konsenterasi, hingga ketergantungan obat.

Masyarakat Indonesia adalah masyarakat petani suka bekerja keras dan percaya tentang
suatau hal yang mustahil seperti salah satu contohnya jika terserang penyakit kolestrol tanpa
minum obat tetapi menggunakan obat tradisional. Walaupun banyak pengobatan modern yang
menggunakan alat alat medis, dan obat obatan kimia. Dalam faktor ekonomi dan sosial juga
banyak mempengarui penggunaan obat oral luar di indonesia karena hampir 89% masyarakat
Indonesia yang tinggal di pedesaan dan sebagian besar mayoritas pekerjaanya sebagai petani,
nelayan dan buruh. Serta pada tingkat pengetahuan tentang pengobatan juga sedikit dan tingkat
penghasilanya kebanyakan sedikit dan banyak masyarakat indonesia yang masih menggunakan
obat tradisional seperti labu siam untuk menurunkan kolestrol kenapa karena harga labu siam
sangat terjangkau dan banyak di temui jika mereka memakai peralatan moderen atau obat oral
pengetahuan obat oral juga sedikit membuat mereka takut untuk menggunkan obt moderen yaitu
obat oral.

Saya meneliti tentang sayur labu siam karena kenapa di banyak masyrakat jaman era
moderen dengan semua serba canggi dan juga sudah banyak teknologi terapi yang menggunakan
alat alat canggi untuk menurunkan kolestrol dengan menggunakan Labu siam,pada bahan
tradisional juga tidak mengninggalkan efek samping atau karena harganya lebih terjangkau dan
kebanyakan masyarakat yang menggunakan adalah masyarakat pedesaan dn sebaliknya hanya
sebaian kecil masyarakat perkotaan masih menggunakan obat tradisiona utuk otot menurunkan
kolestrol, biasanya masyarakat kota lebih memilih berobat ke dokter spesiais dibanding
menggunakan obat tradisional

Sistem Pembuatan jamu labu siam saat ini banyak orang memilih menggunakannya
karena dapat menurunkan kolestrol tanpa efek samping dari penggunaan jamu labu siam

Jadi sayur labu siam adalah obat tradisional yang memiliki efek diuretik,antioksidan
antimikroba dan antihipertensi bisa menurunkan kolestrol dan menghambat penyerapan kolestrol
,pasien yang menggunakan sayur labu siam apabila kolestrol itu belum bisa sembuh maka
sebaiknya langsung saja di periksakan ke dokter atau puskesmas terdekat mungkin ada penyebab
lain yang menyebabkan kolestrol

1.2 Rumusan masalah

1. Apakah sayur labu siam dapat menurunkan kolestrol ?


2. Berapa kali pemberian labu siam ?
3. Durasi berapa jam pemberian labu siam
4. Apakah pemakaian jangka panjang menyebabkan efek samping ?
5. Apa pentingnya labu siam dalam kehidupan ?
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Disain penelitian


Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode sampling.
Mencari responden dalam satu wiayah setempat dan mengacaknya kategorin
3.2 Populasi dan Sampel
1. populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh masyarakat desa Candi Mulyo yang
sering meminum labu siam adalah 250 orang pada periode Bulan januari 2018.

2. Sampel
Sampel teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian adalah
sampling karena sesuai dengan kriteria sampel yang telah ditentukan. Sampel pada
penelitian ini adalah responden orang yang meminum labu siam dan tidak meminum labu
siam di kategorikan dalam 4 kategori yaitu umur 35 tahun 40 tahu 60tahun 75 tahun. Jadi
dalam penelitian ini setiap masyarakat yang memenuhi kriteria penelitian dan secara
kebetulan dijumpai selama proses pengumpulan data, akan dilibatkan sebagai subjek
dalam penelitian (Nursalam, 2013) Adapun kriteria sampel penelitian ini adalah
masyarakat meminum labu siam yang memenuhi kriteria inklusi dan bersedia menjadi
responden.
Sampel diambil oleh peneliti sebanyak 350 responden dengan kemunkinan hasil
Kemungkinan hasil
Umur 35 40 50 60
Yang meminum 40 35 50 35
labu siam
Yang tidak 15 20 30 25
meminum labu
siam
3. Lokasi dan Waktu Penelitian
1) Lokasi penelitian Penelitian ini dilakukan di dusun candi mulyo kecamatan
jombang.
2) Waktu penelitian Pengambilan data dilakukan dalam rentang waktu 2 bulan, yaitu
dari bulan febuari sampai April 2018.

4. Variabel
Variabel Penelitian Variabel-variabel yang diamati adalah:
a. Variabel bebas (independent) Variabel bebas dalam penelitian ini adalah intervensi
Labu Siam
b. Variabel terikat (dependent) Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kolestrol
5. Definisi Operasional

Variabel Definisi Parameter/ Alat Ukur Skala Skor


Operatif Indikator

Independen Pengobatan 1. Di Observasi Ordinal  Baik :


: dalam minum 76-
Labu siam berapa 100%
kali  Cukup :
2. Apakah 56-75%
reaksi  Kurang :
selanjutn < 56%
ya
3. Berapa
kali
meminum
labu siam
Dependen : Reaksi 1. Apakah Kuisioner Ordinal
Menurunkan lemak yang kadar  Baik :
kadar terdapat di kolestrol 76-
kolestrol dalam aliran akan 100%
darah atau
sel tubuh menurun  Cukup :
2. Sensasi 56-75%
yang di  Kurang :
rasakan saat < 56%
meminum
labu siam
3. Kolestrol
akan
menurun
apa tidak

6. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan untuk menurunkan dengan menggunakan labu siam .
Instrumen yang digunakan untuk mengukur kadar lemak total yang dirasakan klien
dengan menggunakan HDL (High Density Lipoprotein) dan disertakan instrumen data
demografi responden.
1. Data Demografi Responden :
a. Tanggal/waktu penelitian :
b. Nama responden :
c. Usia :
d. Jenis Kelamin :
e. Jenis Operasi :

2. Namun, tingkat kolesterol tinggi dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan
buruknya sirkulasi darah. Pemeriksaan kolesterol dalam darah berguna untuk mendeteksi risiko
tersebut.

Pemeriksaan kadar kolesterol sebaiknya dilakukan berkala agar dapat memantau kondisi
kesehatan secara keseluruhan. Lantas, kapan sebaiknya kita mulai melakukan pemeriksaan kadar
kolesterol?
Bila Anda merokok, memiliki berat badan yang berlebih, tekanan darah tinggi, mengidap
diabetes dan ada keluarga yang memiliki riwayat penyakit jantung, sebaiknya mulai melakukan
pemeriksaan sejak usia 20 tahun.

Namun, jika Anda tidak merokok dan tidak mengidap penyakit-penyakit tersebut pemeriksaan
dapat dimulai sejak usia 35 tahun. Jika hasilnya normal, Anda dapat kembali mengeceknya
setiap 5 tahun sekali. Tapi, jika Anda memiliki tingkat kolesterol tinggi, sebaiknya pemeriksaan
dilakukan lebih sering. Terlebih, jika Anda mengidap penyakit diabetes, jantung dan gangguan
ginjal.

Ada dua jenis kolesterol, yakni kolesterol baik dan kolesterol jahat. Kolesterol baik (HDL-High Density
Lipoprotein) berfungsi untuk mencegah terjadinya ateroma atau penyempitan pembuluh darah akibat
lemak. Sedangkan kolesterol jahat (LDL-Low Density Lipoprotein) merupakan salah satu penyebab
utama pembentukan ateroma. Selain kolesterol baik dan jahat, ada lemak dalam bentuk lain dalam
darah yang disebut trigliserida.

Ateroma sendiri merupakan pemicu penyakit jantung yang dikenal juga sebagai ateroklerosis atau
pengerasan pembuluh darah. Ateroma adalah plak lemak yang menumpuk di dinding arteri pembuluh
darah. Setelah berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun, plak tersebut menebal dan meluas. Pada saat
itulah, pembuluh darah tersumbat dan membuat aliran darah tidak lancar. Kondisi ini dapat
menyebabkan serangan jantung, stroke, atau masalah serius lainnya. Tingkat kolesterol setiap orang
berbeda-beda, tergantung pada apa yang dikonsumsinya. Selain itu, setiap orang dapat memiliki tingkat
kolesterol yang berbeda pula meski mengosumsi makanan yang sama. Pada beberapa orang, kolesterol
tinggi bisa hanya disebabkan oleh faktor keturunan.

Sebelum melakukan pemeriksaan tingkat kolesterol, Anda harus berpuasa terlebih dahulu selama 9-12
jam. Pengukuran kadar kolesterol dilakukan dengan mengetahui berapa miligram (mg) kolesterol yang
terdapat dalam setiap desiliter (dL) darah semakin tinggi tingkat kolesterol.

.
7. Cara pengumpulan data
Peneliti memberikan informed consent pada responden kemudian ditanda tangani
sebagai bukti bahwa responden bersedia mengikuti prosedur penelitian dari awal sampai
akhir.Peneliti datang ke ruangan pasien untuk memperkenalkan diri kembali kepada
pasien dan keluarga.Waktu penelitian ini dilakukan kurang lebih selama 15 menit tiap
pertemuan.Peneliti menjelaskan skala nyeri kepada responden sebelum dilakukan
intervensipemakaianlabu siam . Peneliti dibantu oleh asisten penelitian yang bertugas
untuk mencatat semua informasi ke lembar kuesioner
8. Etik Penelitian
Etik penelitian Prinsip Manfaat (Beneficience)ini berarti bahwa klien bebas dari
penderitaan, eksploitasi, memperhatikan risiko yang akan terjadi, dan keuntungan yang
akan didapatkan klien.Manfaat penelitian untuk mengurangi rasa nyeri yang dirasakan
saat nyeri Prinsip menghargai hak asasi manusia (respect human dignity)dilakukan
dengan memberikan penjelasan terlebih dahulu. Klien mendapatkan penjelasan secara
lengkap melalui informed consent yang diberikan. Penjelasan yang diberikan berupa
tujuan penelitian, prosedur, gambaran risiko, dan ketidaknyamanan yang mungkin terjadi,
serta keuntungan yang didapat. Klien juga berhak untuk menentukan keikusertaannya
dalam penelitian maupun menghentikan proses intervensi dan memutuskan untuk
berhenti menjadi responden. Tidak ada unsur paksaan atau hukuman bagi klien yang
menolak untuk menjadi responden penelitian, karena penelitian ini bersifat sukarela.
Prinsip keadilan (right for justice), responden berhak mendapatkan perlakuan yang adil
sebelum, selama, dan setelah proses penelitian tanpa adanya diskriminasi apabila ternyata
mereka tidak bersedia atau dikeluarkan dari proses penelitian tersebut. Pada kelompok
intervensi murrottal mendapatkan perlakuan teknik nafas dalam sedangkan pada
kelompok nafas dalam tidak diberikan intervensi

Anda mungkin juga menyukai