II. Pembahasan
2.1. Pengertian Komunikasi
Komunikasi adalah proses penyampaian suatu pesan oleh seseorang
kepada orang lain untuk memberitahu atau untuk mengubah sikap, pendapat, atau
perilaku, baik langsung secara lisan, maupun tidak langsung melalui media.1
2.1.1.Pengertian Komunikasi Secara Umum dapat dilihat dari 2 Segi
Secara etimologis atau menurut asal katanya, istilah komunikasi
berasal dari kata Latin communicatio, dan perkataan ini bersumber pada
kata communis.
Jadi, komunikasi berlangsung apabila orang- orang yang terlibat
terdapat kesamaan makna mengenai suatu hal yang dikomunikasikan.2
Secara terminologis komunikasi berarti proses penyampaian suatu
pernyataan oleh seseorang kepada orang lain.Dari pengertian itu jelas
1
Onong Uchyana Effendi,Dinamika Komunikasi (Bandung:IKAPI,2008),6.
2
Onong Uchyana Effendi, Dinamika Komunikasi ,3-4.
bahwa komunikasi melibatkan sejumlah orang,dimana seseorang
menyatakan sesuatu kepada orang lain.3
2.2. Fungsi dan Tujuan Komunikasi
2.2.1. Fungsi Komunikasi
Harold D Lasswell mengemukakan bahwa fungsi komunikasi
antara lain:
1.Manusia dapat mengontrol lingkungannya.
2.Beradaptasi dengan lingkungan tempat mereka berada.
3.Melakukan transformasi warisan sosial kepada generasi berikutnya.
Fungsi lain komunikasi dilihat dari aspek kesehatan, ternyata kalangan
dokter jiwa (psikiater) menilai bahwa orang yang kurang berkomunikasi
dalam arti terisolasi dari masyarakatnya mudah kena gangguan kejiwaan
(depresi, kurang percaya diri) dan kanker sehingga memiliki
kencenderungan cepat mati dibanding dengan orang yang senang
berkomunikasi.4
2.2.2. Tujuan Komunikasi
Komunikasi bertujuan sebagai wadah informasi, pendidikan dan
untuk mendidik.5
2.3. Unsur-unsur Komunikasi
Komunikasi yang telah dikemukakan jelas bahwa komunikasi antar
manusia hanya bisa terjadi jika ada seseorang yang menyampaikan pesan kepada
orang lain dengan tujuan tertentu, artinya komunikasi hanya bisa terjadi kalau
didukung oleh unsur - unsur komunikasi, yaitu:
1. Adanya sumber.
Dalam komunikasi antar manusia, sumber bisa terdiri dari satu orang,
tetapi bisa juga dalam bentuk kelompok.
Misalnya: partai, organisasi atau lembaga.
Sumber sering disebut pengirim, komunikator atau dalam bahasa inggrisnya
disebut source, sender atau encoder.
2. Adanya pesan.
3
Onong Uchyana Effendi, Dinamika Komunikasi,4
4
H. Hafied Cangara, Pengantar Ilmu Komunikasi, (Jakarta: Pers, 2011), 59-60
5
Christina Lia Uripni dan Tatik Indrawati, Komunikasi kebidanan, (Jakrta: EGC, 2003), 5.
Pesan yang dimaksud dalam proses komunikasi adalah sesuatu yang
disampaikan pengirim kepada penerima. Pesan dapat disampaikan dengan cara
tatap muka atau melalui media komunikasi. Isinya bisa berupa ilmu
pengetahuan, hiburan, informasi, nasihat atau propaganda.
3. Adanya media.
Media yang dimaksud disini ialah alat yang digunakan untuk
memindahkan pesan dari sumber kepada penerima. Media dalam komunikasi
massa dapat dibedakan atas dua macam, yakni media cetak dan media
elektronik. Media cetak, antara lain:surat kabar, majalah, buku, leaflet, brosur,
stiker, buletin, hand out, poster, spanduk, dan sebagainya.Media elektronik
antara lain: radio, film, televisi, video recording, komputer, electronic board,
aoudio cassette dan semacamnya.
4. Adanya Penerima.
Penerima adalah pihak yang menjadi sasaran pesan yang dikirim oleh
sumber.Penerima bisa terdiri dari satu orang atau lebih,bisa dalam bentuk
kelompok,partai atau negara.6
6
H. Hafied Cangara, Pengantar Ilmu Komunikasi, (Jakarta: Pers, 2011), 24-26.
Komunikasi diadik adalah proses komunikasi yang berlangsung antara
dua orang dalam situasi tatap muka. Komunikasi diadik dapat dilakukan
dalam tiga bentuk yaitu percakapan, dialog, wawancara. Komunikasi
kelompok kecil ialah proses komunikasi yang berlangsung antara tiga
orang atau lebih secara tatap muka dimana anggota-anggotanya saling
berinteraksi satu sama lainnya.
7
H. Hafied Cangara, Pengantar Ilmu Komunikasi, (Jakarta: Pers, 2011), 30-37.
dalam komunikasi personal maupun komunikasi kelompok, sedangkan
yang berbentuk tulisan dapat dijumpai pada komunikasi massa dan
komunikasi media.
4. Non verbal
Sifat non verbal, dari sudut pandang psikologis mencakup pengertian
segala ungkapan yang tidak disadari seseorang dalam bentuk gerak isyarat,
gerak tubuh, air muka, nada/gerakan suara, dan tarikan nafas.8
2.6. Dampak dari Komunikasi
2.7. Faktor yang mempengaruhi proses komunikasi
1. Faktor penghambat Komunikasi
1. Hambatan Sosio-antro-psikologis.
Proses komunikasi berlangsung dalam konteks situasional.
Artinya harus memperhatikan situasi ketika proses komunikasi
berlangsung terutama harus mengenai situasi yang berhubungan
dengan faktor -faktor sosiologis,atropologis,psikologis.
2. Hambatan Sematis
Faktor sematis menyangkut bahasa yang digunakan dalam
proses komunikasi.Dimana bahasa itu sebagai alat untuk menyalurkan
pikiran dan perasaannya.
3. Hambatan Mekanis
Hambatan mekanis itu biasanya dijumpai pada media yang
dipergunakan dalam melancarkan komunikasi.
4. Hambatan ekologis.
Hambatan ekologis terjadi karena gangguan lingkungan
terhadap proses berlangsungnya komunikasi.9
2.8. Pengertian Kebaktian
1. Pengertian Kebaktian Secara Umum
Ibadat atau ibadah adalah sebuah kata yang diambil dari bahasa Arab.
Dalam terminologi bahasa Indonesia sebagai mana yang terdapat dalam KBBI
kata ini memiliki arti:
a. Perbuatan atau pernyataan bakti terhadap Allah atau Tuhan yang
didasari oleh peraturan agama.
8
Genipratama.blogspot.com,diakses,29 Agustus 2019,Pukul:23:00.
9
Onong uchyana effendi, dinamika komunikasi, (Bandung: IKAPI,1986), 14-19.
b. Segala usaha lahir dan batin yang sesuai perintah agama yang harus
dituruti pemeluknya.
c. Upacara yang berhubungan dengan agama10.
2. Pemahaman kebaktian minggu menurut ajaran Kristen
Menurut ajaran Kristen ada beberapa faktor yang dapat
mempengaruhui hidupnya kebaktian atau lancarnya kebaktian jika faktor-
faktor ini bekerja sama dengan baik maka ibadah akan berjalan secara
mekanis, faktor-faktor itu adalah:
1. Faktor pribadi
Setiap pribadi yang hadi dalam ibadah sangat menentukan
tercapai atau tidaknya ibadah yang hidup.Sehebat apapun
desain sebuah ibadah jika anggota jemaatnya tidak punya hati
yang sungguh-sungguh ingin beribadah, tidak dapat
menciptakan ibadah yang hidup. Hal itu dapat terjadi
dikarenakan adanya hambatan-hambatan yang dapat
menghalangi anggota jemaat beribadah bisa berpartisipasi
secara penuh dalam ibadah diataranya yaitu:
a. Adanya masalah pribadi, misalnya pergumulan hidup,
kesehatan, terganggu rasa bersalah dan lain-lain. Dapat
membuat seseorang tidak dapat berkonsentrasi dalam
ibadah.
b. Konsep yang keliru, banyak orang yang datang ke gereja
dengan pola pikir yang konsumtif artinya seseorang ingin
mendapat sesuatu melalui peribadahan itu bukan apa yang
dapat ia berikan atau sumbangkan dalam ibadah.
c. Hatinya belum diterangi (2 korintus 13:14-16)
d. Tidak memahami tata ibadah
2. Faktor liturgi
Liturgi harus disusun sedemikian rupa sehingga berfokus pada
tema yang ditetapkan baik pemilihan lagu, nats, maupun doa-doa yang
dipanjatkan. Hambatan yang sering muncul adalah liturgy tidak dapat
10
https://id.m.wikipedia.org/wiki/ibadat, Diakses tanggal 30 Agustus 2019, Pukul 15:01 WIB.
mengeksperikan dengan tepat apa yang menjadi pergumulan jemaat,
sehingga jemaat tidak merasa terlibat didalamnya.
3. Faktor gereja
Yang dimaksud adalah sarana dan prasarana serta sumber daya
manusia yang mengelola ibadah. Jika suara pendeta dimimbar tidak
dapat jelas terdengar karena masalah sound sistem, ibadah pasti akan
terganggu.11
2.9. Pengaruh Komunikasi Terhadap Kehadiran Jemaat dalam Mengikuti
Kebaktian minggu
Komunikasi sangat berpengaruh karena komunikasi bertujuan untuk
kelangsungan hidup, memupuk hubungan, dan memperoleh
kebahagiaan. Kehadiran jemaat dapat di pengaruhi oleh bagaimana
caranya pengkhotbah mempersiapkan dirinya dan mempersiapkan
khotbahnya serta bagaimana cara pengkhotbah dapat menguraikan
kebenaran firman Tuhan sesuai dengan kebutuhan jemaat yang di
layaninya dan yang lain adalah perkunjungan kepada jemaat.
III. Kesimpulan
Komunikasi sangat berpengaruh terhadap kehadiran jemaat dalam mengikuti
kebaktian minggu karena jika seorang pelayan Tuhan kurang berkomunikasi
kepada jemaat nya, maka jemaat akan kurang bergairah dalam mengikuti
kebaktian minggu. Maka dari itu seorang pelayan Tuhan haruslah dapat
berbaur dan mempunyai jiwa sosial yang tinggi .
IV. Daftar Pustaka
11
http://gkigadingserpong.org/renungan/56-berani-menyampaikan-kebenaran.html diakses pada 30
Agustus 2019 pukul 15:18.