Anda di halaman 1dari 2

1.

Patofisiologi
Proses GNAPS dimulai ketika kuman streptokokus sebagai antigen masuk kedalam tubuh
penderita, yang rentan, kemudian tubuh memberikan rspon dengan membentuk antibody.
Mekanisme terjadinya inflamasi yang mengakibatkan terjadinya jejas renal didahului oleh
proses sebagai berikut:
a. Terbentuknya plasmin sebagai akibat pencegahan plasminogen oleh streptokinase
yang akan menaktivasi reaksi kaskade komplemen.
b. Terperangkapnya kompleks Ag-Ab yang sudah terbentuk sebelumnya kedalam
glomerulus.
c. Antibody antistokokus yang telah terbentuk sebelumnya berikatan dengan molekul
tiruan dari protein renal yang menyerupai Ag Steptokokus.

2. Manisfestasi klinik atau tanda dan gejala


Secara tiba-tiba, 7-14 hari setelah infeksi saluran nafas atau 3-6 bulan setelah infeksi kulit.
Pada anak dengan gejala berat, tampak sakit parah dengan manisfestasi oliguria, edema,
hipertensi, dan uremia dengan proteinuria, hematuria dan ditemukan cast.

3. Penatalaksanaan
a. Antibiotic
Pengobatan antobiotik untuk infeksi kuman steptokokus yang menyerang
tenggorokan atau kulit sebelumnya, tidak mempengaruhi perjalanan atau beratnya
penyakit.
b. Suportif
Pada kasus ringan, dapat dilakukan tirah baring, mengatasi sembab kalau perlu
diberikan diuretic atau mengatasi hipertensi yang timbul dengan vasodilator atau
obat-obat anti hipertensi yang sesuai.

Sumber : Jurnal “diagnose penatalaksanaan glomerulunefritik akut”

4. Promkes
Perawat bisa memberikan edukasi kepada penderita maupun keluarga yaitu dengan
penjelasan mengenaio perjalanan dan prognosis penyakitnya. Keluarga perlu memahami
bahwa kesembuhan yang sempurna di harapkan masih ada kemungkinan kecil terjadinya
yang menetap dan bahkan memburuk.

5. Intervensi
Pelaksanaan terapi dilakukan secara komprehensif, baik fisik maupun psikologis. Terapi seni
ini memungkinkan untuk meminimalisir kecemasan pada anak. Terapi seni dilakukan dalam
bentuk berbagai aktivitas, seperti menggambar bebas untuk mengungkapkan kebingungan
dan ketakutan, melatih imaginasi visual, bermain medical untuk lasifikasi rasa sakit dan
bermain drama untuk menerima kondisi tubuh.
Sumber : jurnal “aplikasi terapi seni dalam asuhan keperawatan kecemasan akibat
hosritalisasi pada anak dengan GNAPS di lantai 3 selatan rsup fatmawati”

Anda mungkin juga menyukai