Anda di halaman 1dari 12

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt atas rahmat dan karunia-Nya kami
dapat menyelesaikan laporan ini dengan baik. Laporan pratikum yang berjudul
ANTIOKSIDAN. Dalam penulisan laporan ini kami banyak mendapat bantuan dari berbagai
pihak. Oleh karena itu, kami ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu penulisan laporan ini. Yang terutama kami ucapkan banyak terimakasih kepada
dosen kami. yang telah memimbing dan memberikan arahan yang baik sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini.
Kami sadar bahwa dalam laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, Hal itu di
karenakan keterbatasan kemampuan dan pengetahuan kami. Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari para pembaca. Semoga laporan
ini dapat bermanfaat.
Akhir kata, kami memohon maaf apabila dalam penulisan laporan ini terdapat banyak
kesalahan.

Jember, 29 November 2019

Penyusun

1
DAFTAR ISI

2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Dasar Teori


Antioksidan merupakan zat yang mampu memperlambat atau mencegah proses
oksidasi. Zat ini secara nyata mampu memperlambat atau menghambat oksidasi zat yang
mudah teroksidasi meskipun dalam konsentrasi rendah. Antioksidan juga didefinisikan
sebagai senyawa-senyawa yang melindungi sel dari efek berbahaya radikal bebas oksigen
reaktif. Atas dasar fungsinya antioksidan dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu:
1.Antioksidan primer.
Antioksidan ini berfungsi untuk mencegah terbentuknya radikal bebas baru karena ia
dapat mengubah radikal bebas yang ada menjadi molekul yang berkurang dampak
negatifnya yaitu sebelum sempat bereaksi. Antioksidan primer yang ada dalam tubuh
yang sangat terkenal adalah enzim superoksi dadismutase.
2.Antioksidan Sekunder.
Antioksidan sekunder merupakan senyawa yang berfungsi menangkap radikal bebas
serta mencegah terjadinya reaksi berantai sehingga tidak terjadi keursakan yang lebih
besar. Contoh yang populer antioksidan sekunder adalahvitamin E, vitamin C, dan
betakaroten yang dapat diperoleh dari buah-buahan.
3.Antioksidan Tersier
Antioksidan tersier merupakan senyawa yang memperbaiki sel-sel dan jaringanyang
rusak karena serangan radikal bebas. Biasanya yang termasuk kelompokini adalah jenis
enzim misalnya metionin sulfoksidan reduktase yang dapatmemperbaiki DNA dalam inti
sel. Mengonsumsi lebih banyak antioksidan membantu tubuh untuk menetralisir radikal
bebas berbahaya. Antioksidan berperan menetralisir radikal bebas dengan
“menyumbangkan” elektron sehingga membuatnya stabil. Diperkirakan ada lebih dari
4.000 senyawa dalam makanan yang berfungsi sebagai antioksidan. Antioksidan
yangdibuat oleh tubuh kita sendiri yang berupa enzim antara lain superoksida
dismutase,glutathione peroxidase, perxidasi dan katalase. Antioksidan alami merupakan
hasilekstraksi bahan alami yang dapat diperoleh dari bagian-bagian tanaman atau hewan
yaitu tokoferol, vitamin C, betakaroten, flavonoid dan senyawa fenolik. Antioksidan
sintetik merupakan antioksidan yang diperoleh dari hasil sintesa reaksi kimia.Contohnya
yaitu Butylated Hidroxyanisole (BHA), BHT, TBHQ, PG dan NDGA yang ditambahkan

3
dalam makanan untuk mencegah kerusakan lemak. Antioksidan inisangat efektif dalam
menghambat terjadinya oksidasi pada minyak atau lemak. Hanya saja antioksidan sintetik
dapat menyebabkan gangguan pada organ hati dan mempengaruhi kerja enzim di dalam
hati.
1.2 Tujuan
1. Untuk memperlihatkan proses oksidasi senyawa fenol oleh polifenol oksidase (PPO)
di dalam bahan.
2. Untuk memperlihatkan efek antioksidan vitamin C dan E terhadap oksidasi fenol oleh
PPO.

4
BAB II

METODE

2.1 Tempat,Waktu,Pelaksaan

 Kegiatan ini laksanakan hari Kamis tanggal 29 November 2019.


 Kegiatan ini laksanakan pada jam : 15.30 – 17.00 Wib.
 Tempat pelaksaan kegiatan pratikum ini bertempat lab kimia Stikes Harapan Bangsa
Jember.

2.2 Alat dan Bahan

Alat :
Tabung reaksi Rak tabung reaksi
Penjepit kayu Kertas lakmus
pipet tetes Kaki tiga
batang pengaduk sikat tabung
Gelas beaker Gelas ukur
jas lab handscoon
masker tisu
Buku kerja atau panduan korek api.

Bahan :
Kentang Larutan asam askorbat 1 ml
Air suling Larutan vitamin E 1 ml
Apel Reagen benedic 1 ml
Pisang Asam askorbat 4 tetes
Mangga Larutan glukosa 4 tetes
Pepaya Cabe
Semangka
2.3 Cara Kerja
2.3.1 Cara kerja uji sifat antioksidan vitamin terhadap gugus fenol :
1. Mempersiapkan alat dan bahan sebelum memulai pratikum.

5
2. Mengambil sampel kentang, apel, pisang, apel, manga, papaya, semangka. Yang telah
disayat tipis lalu masukkan kedalam ke gelas ukur, lalu menambahkan larutan asam
askorbat 1 ml gelas ukur pada tabung reaksi 1. Menunggu perubahan warna yang terjadi
selama 30 menit. Setelah 30 menit mengamati, dan menuliskan hasil pengamatan yang
terjadi di buku kerja.
3. Mengambil sampel kentang, apel, pisang, apel, manga, papaya, semangka. Yang telah
disayat tipis lalu masukkan kedalam ke gelas ukur, lalu menambahkan larutan vitamin E 1
ml gelas ukur pada tabung reaksi 2. Menunggu perubahan warna yang terjadi selama 30
menit. Setelah 30 menit mengamati, dan menuliskan hasil pengamatan yang terjadi di
buku kerja.
4. Mengambil sampel kentang, apel, pisang, apel, manga, papaya, cabe, semangka. Yang
telah disayat tipis lalu masukkan kedalam ke gelas ukur, lalu menambahkan air suling
1ml gelas ukur pada tabung reaksi 3. Menunggu perubahan warna yang terjadi selama 30
menit. Setelah 30 menit mengamati, dan menuliskan hasil pengamatan yang terjadi di
buku kerja.
5. Setelah mendapati hasil dari masing masing percobaan, memfoto semua hasil dan
mencatat data yang diperoleh untuk membuat laporan.

2.3.2 Cara kerja uji reduksi vitamin C terhadap reagen benedict :


1. Mempersiapkan alat dan bahan sebelum memulai pratikum.
2. Menyiapkan tabung reaksi pertama, lalu mengisi tabung dengan reagen benedict 1 ml,
lalu menambahkan larutan asam askorbat 4 tetes. Mengamati perubahan warna yang
terjadi. Kemudian didihkan dalam api spirtus selama 3 menit. Setelah didihkan
mengamati perubahan yang terjadi, dan menuliskan hasil pengamatan yang terjadi di
buku kerja.
3. Menyiapkan tabung reaksi kedua, lalu mengisi tabung dengan reagen benedict 1 ml,
lalu menambahkan larutan asam glukosa 4 tetes. Mengamati perubahan warna yang
terjadi. Kemudian didihkan dalam api spirtus selama 3 menit. Setelah didihkan
mengamati perubahan yang terjadi, dan menuliskan hasil pengamatan yang terjadi di
buku kerja.
4. Setelah mendapati hasil dari masing masing percobaan, memfoto semua hasil dan
mencatat data yang diperoleh untuk membuat laporan.

6
BAB III

HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil pengamatan


3.1.1 Uji sifat antioksidan vitamin terhadap gugus fenol
Rak tabung reaksi pertama larutan asam askorbat 1 ml
NAMA BAHAN SEBELUM DIDIAMKAN SESUDAH DIDIAMKAN
Apel Larutan nya tetap bening Larutanya berubah putih
Kentang Larutan nya tetap bening Larutanya berubah putih
Pisang Larutan nya tetap bening Larutanya berubah putih
Mangga Larutan nya tetap bening Larutanya berubah putih
Pepaya Larutan nya tetap bening Larutanya berubah putih
Semangka Larutan nya tetap bening Larutanya berubah putih

Rak tabung reaksi kedua larutan asam vitamin E 1 ml


NAMA BAHAN SEBELUM DIDIAMKAN SESUDAH DIDIAMKAN
Apel Larutan nya tetap bening Larutanya berubah putih
Kentang Larutan nya tetap bening Larutanya berubah putih
Pisang Larutan nya tetap bening Larutanya berubah putih
Mangga Larutan nya tetap bening Larutanya berubah putih
Pepaya Larutan nya tetap bening Larutanya berubah putih
Semangka Larutan nya tetap bening Larutanya berubah putih

Rak tabung reaksi ketiga air suling 1 ml


NAMA BAHAN SEBELUM DIDIAMKAN SESUDAH DIDIAMKAN
Apel Larutan nya tetap bening Larutanya tetap
Kentang Larutan nya tetap bening Larutanya menjadi coklat
Pisang Larutan nya tetap bening Larutanya berubah coklat
Mangga Larutan nya tetap bening Larutanya tetap
Pepaya Larutan nya tetap bening Larutanya tetap
Semangka Larutan nya tetap bening Larutanya merah
Cabe Larutan nya tetap bening Larutanya tetap

7
3.1.2 Uji sifat reduksi vitamin C terhadap reagen benedict
NAMA BAHAN SEBELUM SESUDAH
DIPANASKAN DIPANASKAN
Tabung 1
Larutan benedict 1 ml + asam Larutan nya oren Larutanya berubah 2
askorbat 4 tetes. lapisan merah bata
Tabung 2 Larutan biru Larutan berubah menjadi
Larutan benedict 1 ml + glukosa 4 merah.
tetes.

3.2 Pembahasan
3.2.1 Pembahasan pratikum uji sifat antioksidan vitamin terhadap gugus fenol.
Pada pembahasan pratikum pertama kali ini adalah dengan pratikum antioksidan
dengan uji sifat antioksi dan vitamin terhadap gugus fenol. Tujuan pratikum ini adalah
untuk untuk memperlihatkan proses oksidasi senyawa fenol oleh polifenol oksidase
(PPO) di dalam bahan. Untuk memperlihatkan efek antioksidan vitamin C dan E terhadap
oksidasi fenol oleh PPO. Fenol adalah senyawa yang mempunyai sebuah cincin aromatik
dengan satu atau lebih gugus hidroksil. Senyawa fenol pada bahan makanan dapat
dikelompokkan menjadi fenol sederhana dan asam folat. Pada hasil pratikum pertama
menunjukkan saat penambahan sampel dengan larutan asam asorbat hasilnya rata-rata
sama, Larutannya yang terdapat hasil sampel yang didiamkan selama 30 menit larutanya
berubah menjadi menjadi warna putih. Pada hasil pratikum kedua menunjukkan saat
penambahan sampel dengan larutan vitamin E hasilnya rata-rata sama, Larutannya hasil
sampel yang didiamkan selama 30 menit larutanya berubah menjadi menjadi warna putih.
Pada hasil pratikum ketiga menunjukkan saat penambahan sampel dengan larutan aqua
tidak sama rata, Larutannya hasil sampel yang didiamkan selama 30 menit larutanya
berubah menjadi tidak sama.
3.2.1 Pembahasan pratikum sifat reduksi vitamin C terhadap reagen benedict.
Pada pembahasan pratikum pertama kali ini adalah dengan pratikum antioksidan
dengan uji sifat reduksi vitamin C terhadap reagen benedict. Tujuan pratikum ini adalah
untuk untuk memperlihatkan proses oksidasi senyawa fenol oleh polifenol oksidase
(PPO) di dalam bahan. Untuk memperlihatkan efek antioksidan vitamin C dan E terhadap
oksidasi fenol oleh PPO. Hasilnya larutan benedict 1 ml + asam askorbat 4 tetes sebelum

8
dipanaskan berwarna oren, setelah dipanaskan menjadi warna merah bata. Larutan
benedict 1 ml + glukosa 4 tetes sebelum dipanaskan berwarna biru dan setelah dipanaskan
berwarna merah.

9
BAB IV

KESIMPULAN

4.1 Kesimpulan
Antioksidan merupakan suatu senyawa yang dapat menghambat ataumencegah proses
oksidasi senyawa lain yang diakibatkan oleh adanya suaturadikal bebas. Salah satu bahan
pangan yang mengandung antioksidan adalah teh, beberapa diantaranya adalah the
aflavins, the arubigens dan turunannya, serta tannins. Standar yang digunakan adalah
vitamin C, untuk hasil absorbansinyaadalah menentukan bahwa semakin kecil absorbansi,
maka semakin banyakantioksidan di dalam tubuh yang menyerap radikal bebas. Pada
konsentrasi 300dan 400 ditemukan kesalahan dan diduga terjadi kesalahan ketika
melakukan persiapan sampel sebelum pembacaan abosorbansi, dimana perubahan suhu
dan pH larutan selama pengukuran dapat mempengaruhi zat. Aktivitas antioksidan pada
sampel mendapatkan hasil 261.33 mg vit C/100g, hal ini idak sesuai denganliteratur
bahwa kadar aktivitas antioksidan untuk teh adalah sebesar 311.54 mg vitC/100 g (Jaya et
al 2010).

10
DAFTAR PUSTAKA

Murray, RK., Bender, DA., Botham, KM., Kennelly, PJ., Rodwell, W., Weil, PA., 2012.
Harper’s illustrated Biochemistry, 29th Ed. McGraw-Hill
BUKU DASAR DASAR BIOKIMIA ANNA POEDJIANTI, F.M TITIN SUPRIYANTI.
Damayanthi E et al . 2010. Aktivitas antioksidan bekatul lebih tinggi daripada justomat dan
penurunan aktivitas antioksidan serum setelah intervensiminuman kaya antioksidan. Journal
of Nutrition and Food , 2010, 5(3):205-210.
Dehpour AA, Ebrahimzadeh MA, Fazel NS, dan Mohammad NS. 2009.Antioxidant activity
of methanol extract of ferula assafoetida and itsessential oil composition.Grasas Aceites. 60:
(4). 405-412.
Giorgi, P. 2000. Flavonoid and Antioxidant, Journal National Product. Vol 63.1035-1045

11
LAMPIRAN

12

Anda mungkin juga menyukai