NIM : 1012018002
Rangkuman
Teori Asam-Basa dikemukakan oleh beberapa ilmuwan, salah satunya adalah Teori
Arrhenius yang mengatakan :
Asam adalah suatu sifat yang mana berupa senyawa yang dapat melepas ion hidrogen (H+)
jika dilarutkan dalam air.Contoh : HCL H+ + Cl-
Basamerupakan suatu sifat yang mana berupa senyawa yang dapat melepas ion hidroksida
(OH-) jika dilarutkan dalam air.Contoh : NaOH Na+ + OH-
Asamberupa senyawa yang dapat memberi proton (H+) kepada senyawa lain.
Contoh :
HCl adalah suatu asam karena ia mendonorkan proton kepada air (H2O) dan menjadi basa
konjugatnya, ion (Cl−). H2O adalah suatu basa karena menerima proton dari H2O dan menjadi
asam konjugatnya, ion hidronium (H3O+).
Ikatan ion merupakan ikatan yang terbentuk akibat dari serah terima (transfer) elektron antar
atom-antom yang berikatan.Atom yang memberikan / menyerahkan elektron membentuk ion
positif, sedangkan atom yang menerima elektron membentuk ion negatif.Muatan yang saling
berlawanan menyebabkan terjadinya daya tarik-menarik antar ion-ion tersebut sehingga
terbentuklah ikatan yang disebut dengan ikatan ion.
=28 2
=287
Terbentuk senyaqwa
Struktur Lewis
B. IKATAN KOVALEN
Ikatan kovalen adalah ikatan yang terjadi akibat pemakaian pasangan elektron secara
bersama-sama oleh dua atom (James E. Brady, 1990).Ikatan kovalen terbentuk di antara dua
atom yang sama-sama ingin menangkap elektron (sesama atom bukan logam).
Berdasarkan Polarisasi :
Ikatan kovalen polar adalah ikatan kovalen yang PEI(pasangan elektron ikatan) nya
cenderung tertarik ke salah satu atom yang berikatan. Kepolaran suatu ikatan kovalen
ditentukan oleh keelektronegatifan suatu unsur. Senyawa kovalen polar biasanya terjadi
antara atom-atom unsur yang beda keelektronegatifannya besar, mempunyai bentuk molekul
asimetris, mempunyai momen dipol. Ikatan kovalen yang terjadi antara dua atom yang
berbeda disebut ikatan kovalen polar.Ikatan kovalen polar dapat juga terjadi antara dua atom
yang sama tetapi memiliki keelektronegatifan yang berbeda.
Senyawa HF, dalam senyawaHF ini, F mempunyai keelektronegatifan yang tinggi jika
dibandingkan H..sehingga pasangan elektron lebih tertarik kearah F, akibatnya akan
terbentuk dipol-dipol atau terjadi pengkutuban (terbentuknya kutub antara H dan F).
Ikatan kovalen nonpolar yaitu ikatan kovalen yang PEI(pasangan elektron ikatan) nya tertarik
sama kuat ke arah atom-atom yang berikatan. Senyawa kovalen nonpolar terbentuk antara
atom-atom unsur yang mempunyai beda keelektronegatifan nol atau mempunyai momen
dipol = 0 (nol) atau mempunyai bentuk molekul simetri. Titik muatan negative electron
persekutuan berhimpit, sehingga pada molekul pembentuknya tidak terjadi momen dipol,
dengan perkataan lain bahwa elektron persekutuan mendapat gaya tarik yang sama.
Ikatan kovalen koordinasi adalah ikatan kovalen di mana pasangan electron yang dipakai
bersama hanya disumbangkan oleh satu atom, sedangkan atom yang satu lagi tidak
menyumbangkan elektron.Jadi disini terdapat satu atom pemberi pasangan electron bebas,
sedangkan atom lain sebagai penerimanya. Ikatan kovalen koordinasi kadang-kadang
dinyatakan dengan tanda panah (→) yg menunjukan arah donasi pasangan elektron.Contoh
ikatan kovalen koordinasi misalnya SO3, HNO3, H2SO4 dan NH4Cl, BF3NH3.
Larutan buffer asam mempertahankan pH pada suasana asam (pH < 7).Larutan buffer asam
terdiri dari komponen asam lemah (HA) dan basa konjugasinya (A−). Larutan seperti ini
dapat diperoleh dengan:
1. mencampurkan asam lemah (HA) dengan garam basa konjugasinya (LA, yang dapat
terionisasi menghasilkan ion A−)
2. mencampurkan suatu asam lemah dalam jumlah berlebih dengan suatu basa kuat
sehingga bereaksi menghasilkan garam basa konjugasi dari asam lemah tersebut.
Contoh: larutan penyangga yang mengandung CH3COOH dan CH3COO−
Dalam larutan tersebut, terdapat kesetimbangan kimia:
CH3COOH(aq) ⇌ CH3COO−(aq) + H+(aq)
Larutan penyangga basa
Larutan buffer basa mempertahankan pH pada suasana basa (pH > 7).Larutan buffer basa
terdiri dari komponen basa lemah (B) dan basa konjugasinya (BH+). Larutan seperti ini dapat
diperoleh dengan:
1. mencampurkan basa lemah (B) dengan garam asam konjugasinya (BHX, yang dapat
terionisasi menghasilkan ion BH+)
2. mencampurkan suatu basa lemah dalam jumlah berlebih dengan suatu asam kuat
sehingga bereaksi menghasilkan garam asam konjugasi dari basa lemah tersebut.
Contoh: larutan penyangga yang mengandung NH3 dan NH4+
Dalam larutan tersebut, terdapat kesetimbangan:
pH Larutan Penyangga
Larutan penyangga asam
Dalam larutan buffer asam yang mengandung CH3COOH dan CH3COO−, terdapat
kesetimbangan:
CH3COOH(aq) ⇌ CH3COO−(aq) + H+(aq)
Jika a = jumlah mol asam lemah, g = jumlah mol basa konjugasi, dan V = volum larutan
penyangga,
Dalam larutan buffer basa yang mengandung NH3 dan NH4+, terdapat kesetimbangan:
NH3(aq) + H2O(l) ⇌ NH4+(aq) + OH−(aq)
Jika b = jumlah mol basa lemah, g = jumlah mol asam konjugasi, dan V = volume larutan
penyangga.
Kesetimbangan kimia terjadi pada reaksi kimia yang reversibel.Reaksi reversibel adalah
reaksi yang di mana produk reaksi dapat bereaksi balik membentuk reaktan. Kesetimbangan
kimia tercapai ketika laju reaksi maju sama dengan laju reaksi balik dan konsentrasi dari
reaktan-reaktan dan produk-produk tidak berubah lagi.
Dalam perhitungan konstanta kesetimbangan reaksi homogen (semua substansi dalam reaksi
berfasa sama), konsentrasi substansi dalam sistem larutan dapat dinyatakan dalam konsentrasi
molar, sehingga K dapat juga ditulis Kc. Untuk reaksi homogen dalam fasa gas, konsentrasi
substansi dalam wujud gas dapat dinyatakan sebagai tekanan parsial substansi, dan simbol
konstanta kesetimbangannya menjadi Kp. Sebagai contoh, hukum kesetimbangan kimia untuk
reaksi berikut dapat ditulis dalam 2 bentuk:
N2(g) + 3H2(g) ⇌ 2NH3(g)
atau
atau
Qc <Kc , reaksi akan berlangsung dari arah kiri ke kanan (pembentukan produk) hingga
mencapai kesetimbangan kimia (Qc = Kc). Jika Qc < Kc, reaktan → produk
Qc >Kc , reaksi akan berlangsung dari arah kanan ke kiri (pembentukan reaktan) hingga
mencapai kesetimbangan kimia (Qc = Kc). Jika Qc > Kc, reaktan ← produk
Persamaan ini memberitahukan bahwa, selama berlangsungnya suatu reaksi, molekul reaktan
bereaksi sedangkan molekul produk terbentuk. Sebagai hasilnya, kita dapat kita dapat
mengamati jalannya reaksi dengan cara memantau menurunnya konsentrasi reaktan atau
meningkatnya konsentrasi produk.
Grafik perbandingan konsentrasi reaktan dan produk dapat kita lihat pada gambar di bawah
Secara umum akan lebih mudah apabila kita menyatakan laju dalam perubahan konsentrasi
terhadap waktu. Jadi, untuk reaksi diatas kita dapat menyatakan laju reaksi sebagai
dengan Δ[A] dan Δ[B] adalah perubahan konsentrasi (M) selama waktu t. Karena konsentrasi
A menurun selama selang waktu tersebut, Δ[A] merupakan kuantitas negatif karena terus
berkurang. Laju reaksi ialah kuantitas positif, oleh karena itu diperlukan tanda negatif,
sebaliknya Δ[B] akan terus bertambah maka tidak perlu ditambah tanda negatif.
Untuk reaksi yang lebih rumit, kita harus hati hati dalam menuliskan rumus laju. Misalnya
pada persamaan reaksi : 2A—->B
Dalam reaksi tersebut, 2 mol A menghilang setiap terbentuk 1 mol B. Dalam kasus seperti ini
kita harus menuliskan lajunya sebagai
CONTOH SOAL:
Tulis rumus laju untuk reaksi berikut ini ditinjau dari hilangnya reaktan dan munculnya
produk:
PEMBAHASAN :
1. Asam Basa
a) Teori asam-basa Arrhenius
Asam = melepaskan ion hidrogen (H + ) . Contoh : HF(aq)→H + (𝑎𝑞)+F − (aq)
Basa = melepaskan ion hidroksida(OH − ).
Contoh:Ca(OH)2 (aq)→Ca2+ (aq) + 2OH − (aq)
b) Teori asam-basa Bronsted-Lowy
Asam= Pemberi/donor proton(H + )
Basa = Penerima/akseptor donor(H + )
Contoh :
HCl(g) + H2 O(l) ᴝ H3 O+ (aq + C𝑙 ⎺ (aq)
Asam Basa Asam Konjugasi Basa Konjugasi
2. Ikatan Kimia
A. Ikatan Ion
Ikatan ion disebut juga ikatan heterovalen, dimana terjadi pada unsur-unsur yang
mempunyai perbedaan elektronegatifitas yang besar, biasanya terjadi pada unsur unsur logam
dengan unsur non logam, sehingga terbentuk serah (unsur logam) terima (unsur non logam)
elektron. Penyusunnya Logam + Non logam. Ʃe terlibat 1-4 elektron.
Contoh :
Contoh :
B. Ikatan Kovalen
Ikatan kovalen sering disebut juga ikatan homovalen, dimana terjadi pada unsur unsur
yang mempunyai perbedaan elektronegatifitas yang kecil dengan penggunaan elektron secara
bersama sama biasanya terjadi antar unsur non logam.
Ikatan Kovalen dapat dibagi menjadi :
3. Larutan Dapar
Larutan zat atau senyawa yang dapat menahan perubahan konsentrasi atau perubahan pH
sebesar +/- satu unit pH, bila ditambah sedikit asam atau basa.
Faktor yang mempengaruhi : Penambahan garam, Penambahan/pengurangan volume, Jenis
pelarut (solvent), Perubahan suhu larutan.
Larutan MONO SISTEM PROTOLIT : Larutan dapar yang terdiri dari dua zat yang berasal
dari satu senyawa .
Larutan POLI SISTEM PROTOLIT : Terdiri dari dua atau lebih senyawa .
Rumus pH larutan dapar untuk campuran asam lemah dan basa kuat :
𝒈𝒂𝒓𝒂𝒎
pH = pKa + log 𝒂𝒔𝒂𝒎
Rumus pH larutan dapar basa lemah dengan garam dari asam kuat :
𝒈𝒂𝒓𝒂𝒎
pOH = pKb + log 𝒃𝒂𝒔𝒂
Larutan buffer yang memiliki kapasitas besar mengandung komponen dapar dengan
konsentrasi tinggi, sehingga dapat mengabsorbsi proton atau ion hidroksida dalam jumlah
besar dan menunjukkan perubahan sedikit pH. Kapasitas buffer bergantung berapa mol asam
lemah atau basa konjugat yang tersedia.
Fungsi larutan dapar untuk = Pada prosedur analitik, Larutan dapar baku untuk mengkalibrasi
alat pH meter, Mempertahankan stabilitas berbagai bentuk sediaan farmasi, Buffer pada
darah.
Kesetimbangan kimia
Adalah Keadaan setimbang atau reaksi kesetimbangan merupakan kecepatan reaksi ke kanan
dan ke kiri adalah sama. Berdasarkan arahnya, reaksi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
1.Reaksi bolak-balik (reversible/dua arah)
Reaksi reversible adalah zat pereaksi yang dapat bereaksi membentuk zat hasil dan zat hasil
dapat bereaksi kembali membentuk zat pereaksi. Ciri-cirinya:
a. Reaksi ditulis dengan dua anak panah yang berlawanan E)
b. Reaksi berlangsung dari dua arah, yaitu dari kiri ke kanan dan dari kanan ke kiri.
c. Reaksi tidak pernah berhenti karena komponen zat tidak pernah habis.
d. zat hasil reaksi dapat bereaksi kembali menjadi zat mula-mula.
2.Reaksi berkesudahan (irreversible/satu arah)
Reaksi irreversible yaitu zat pereaksi yang dapat berubah menjadi hasil sedangkan zat
hasil zat tidak dapat membentuk kembali zat pereaksi. Ciri-cirinya:
a. Reaksi ditulis dengan satu anak panah
b. Reaksi baru berhenti apabila salah satu atau semua reaktan habis.
c. Reaksi berlangsung satu arah dari kiri ke kanan.
d. Zat hasil reaksi tidak dapat dikembalikan seperti zat mula-mula
Berdasarkan wujudnya, kesetimbangan terbagi 2. yaitu:
1.Kesetimbangan Homogen. yaitu kesetimbangan dimana zat yang terlibat berwujud
sama. Contoh:
N2(g) + 3 H2(g) → NH3(g)
2.Kesetimbangan Heterogen, adalah kesetimbangan dimana zat yang terlibat dalam
reaksi berbeda
wujud. Contoh: H2O (l) → H2O(g)
Faktor Pergeseran Kesetimbangan :
1. Konsentrasi
Jika konsentrasi akan bergeser ke arah zat hasil pereaksi diperbesar maka
kesetimbangan Sebaliknya jika konsentrasi zat hasil diperbesar kesetimbangan
akan bergeser ke arah zat pereaksi.
2. Tekanan dan Volume
Jika dalam sistem kesetimbangan volume ditambah (tekanan menjadi kecil) maka
kesetimbangan akan bergeser ke arah reaksi yang jumlah koefisiennya lebih besar.
Sebaliknya jika volume diperkecil (tekanan menjadi besar), kesetimbangan akan
bergeser ke arah reaksi yang jumlah koefisiennya lebih kecil. Perubahan tekanan
dan volume tidak berpengaruh jika jumlah koefisien pada kedua ruas sama besar.
3. Temperatur
Jika temperatur dalam sistem kesetimbangan dinaikkan maka kesetimbangan akan
bergeser ke reaksi yang membutuhkan kalor (endoterm). Sebaliknya jika suhu
diturunkan kesetimbangan akan bergeser ke arah reaksi yang melepas kalor
(eksoterm). Perbedaan wujud zat tidak berpengaruh terhadap perubahan suhu.
4. Katalis
Dalam kesetimbangan, katalis ditambahkan sebelum terjadinya keadaan
setimbang. Ini dilakukan karena katalis tidak akan menggeser kesetimbangan
melainkan mempercepat tercapainya keadaan setimbang.
Rumus tetapan kesetimbangan berdasarkan konsentrasi K 𝑐
Kinetik Kimia
Reaktan——->Produk atau A—>B
Persamaan ini memberitahukan bahwa, selama berlangsungnya suatu reaksi, molekul reaktan
bereaksi sedangkan molekul produk terbentuk. Sebagai hasilnya, kita dapat kita dapat
mengamati jalannya reaksi dengan cara memantau menurunnya konsentrasi reaktan atau
meningkatnya konsentrasi produk.
Secara umum akan lebih mudah apabila kita menyatakan laju dalam perubahan konsentrasi
terhadap waktu. Jadi, untuk reaksi diatas kita dapat menyatakan laju reaksi sebagai
laju = -(Δ[A] / Δt) atau laju = -(Δ[B] / Δt)dengan Δ[A] dan Δ[B] adalah perubahan
konsentrasi (M) selama waktu t. Karena konsentrasi A menurun selama selang waktu
tersebut, Δ[A] merupakan kuantitas negatif karena terus berkurang. Laju reaksi ialah
kuantitas positif, oleh karena itu diperlukan tanda negatif, sebaliknya Δ[B] akan terus
bertambah maka tidak perlu ditambah tanda negatif.
Untuk reaksi yang lebih rumit, kita harus hati hati dalam menuliskan rumus laju. Misalnya
pada persamaan reaksi : 2A—->B
Dalam reaksi tersebut, 2 mol A menghilang setiap terbentuk 1 mol B. Dalam kasus seperti ini
kita harus menuliskan lajunya sebagai
CONTOH SOAL:
Tulis rumus laju untuk reaksi berikut ini ditinjau dari hilangnya reaktan dan munculnya
produk:
1.karena semua koefisiennya 1 maka,Laju =-(Δ[I-] / Δt)= -(Δ[OCl- ] / Δt) = (Δ[Cl-] / Δt) =
(Δ[OI] / Δt)
2. ada beberapa koefisien yang berbeda maka,Laju =-(1/3) (Δ[O2] / Δt) = (1/2) (Δ[O3] / Δt)
NIM : 1012018003
1. ASAM BASA
Pada dasarnya semua teori parah ahli saling melengkapi satu sama lain dan saling mengikat.
Oke teori asan dan basa yang pertama , yaitu:
Svante Arrhenius mengungkapkan pada tahun 1887 bahwa asam adalah suatu zat yang
jika dilarutkan ke dalam air akan menghasilkan ion hidronium (H^+). Dan asam yang hanya
menghasilkan sebuah ion H+ di sebut sebagai asam monopotik atau asam berbasa satu ,
sedangkan
Asam dipotik atau berbasa dua adalah asan yang menghasilkan dua ion H+ disetiap
molekulnya.
Menurut Arrhenius, basa adalah suatu senyawa yang di dalam air (larutan) dapat
menghasilkan ion OH-.
Ahli kimia G.N. Lewis mengajukan konsep baru mengenai asam dan basa yang
dikemukakan pada tahun 1932, sehingga dikenal adanya asam lewis dan basa lewis. Menurut
konsep tersebut yang dimaksud dengan asam lewis adalah suatu senyawa yang dapat
menerima pasangan elektron dari senyawa lain, atau akseptor pasangan elektron. Sedangkan,
Basa lewis adalah senyawa yang dapat memberikan pasangan elektron kepada senyawa lain
atau donor pasangan elektron.
2. IKATAN KIMIA
katan kimia secara umum adalah gaya yang mengikat atom-atom dalam suatu molekul atau
gabungan ion dalam setiap senyawa
Untuk pembagiannya sendiri yang saya pelajari ada 3 yaitu
1. Ikatan Ion
2. Ikatan Kovalen
3. Ikatan Logam
Ikatan Ion biasanya adalah ikatan yang mana di bentuk oleh 2 atom yang berbeda yang satu
bersifat logam dan yang lainnya bersifat non logam. Ikatan ion sendiri dapat kita simpulakan
sebagai gaya yang menarik antar 2 atom yang mana yang satu melepaskan electron dan yang
lainnya menerima electron,sehingga terciptalah sebuah atom yang bersifat stabil.yang mana
yang memeberikan electron adalah atom positif dan yang menerima electron adalah atom
negative.
Ikatan Kovalen,adalah ikatan yang menggunakan electron secara bersama-sama hal ini terjadi
pada jenis atom yang sejenis yaitu atom nonlogam yang memiliki kecendrungan seperti
itu.sehingga tidak tampak dengan jelas pertukaran electron tersebut karena pemakaian secara
bersama-sama tersebut.
Ikatan Logam adalah ikatan antar atom-atom loga yang memiliki keteraturan dan simetris
dalam penyusunan elektronnya bersamaan dengan atom-atom tersebut.sehingga membuat
keterkaitan yang kuat selain itu ini juga menyebabkan logam dapat dengan mudahnya
menghantarkan listrik.dan juga apabila kita memotong besi menjadi 2 bagian maka electron
yang tadinya berada sejajar dengan perpotongan itu akan tertarik dengan atom-atom yang ada
di bawahnya.
Kaidah Oktet
Pada umumnya atom-atom ingin memiliki delapan elektron pada kulit terluarnya, kecuali
atom-atom kecil seperti 1H, 2H, 3Li, dan 4B, hanya ingin memiliki dua elektron pada kulit
terluarnya.
Jika elektron terluar 1, 2, atau 3 →atom cenderung melepakan elektron
Jika elektron terluar 4, 5, 6, atau 7 →atom cenderung menangkap elektron
Jika elektron terluar 8 → atom mempunyai susunan elektron stabil
Ikatan Kimia
Ikatan Kovalen
Polar
Non-Polar
Contoh :
Molekul beratom sejenis seperti H2, O2, O3, N2, P4, S8, dsb.
Molekul yang atom pusatnya tidak memiliki PEB, seperti CH4, CO2, PCl5, dsb.
Koordinasi
PEI disuplai oleh salah satu atom
Contoh: NH4+,NH2BF3, dsb.
3. BUFFER SOLUTION
Larutan buffer adalah larutan yang terdiri dari asam lemah atau basa lemah dan garamnya,
kedua komponen itu harus ada. Larutan ini mampu menahan pH ketika terjadi penambahan
sedikit asam atau sedikit basa (Raymond Chang, 2004: 132)
Yang diperlukan oleh larutan buffer adalah dua komponen; salah satu komponen mampu
menetralkan asam, dan komponen lainnya mampu menetralkan basa.Namun, kedua
komponen itu tidak boleh saling menetralkan.Persyaratan ini meniadakan campuran asam
kuat dan basa kuat. Jadi, larutan buffer biasa dideskripsikan sebgai gabungan dari asam
lemah dan basa konjugatnya, atau basa lemah dan asam konjugasinya (Petrucci, Harwood,
Herring, 2008: 335)
Larutan ini mempertahankan pH pada daerah asam (pH < 7).Untuk mendapatkan larutan ini
dapat dibuat dari asam lemah dan garamnya yang merupakan basa konjugasi dari asamnya.
Adapun cara lainnya yaitu mencampurkan suatu asam lemah dengan suatu basa kuat dimana
asam lemahnya dicampurkan dalam jumlah berlebih. Campuran akan menghasilkan garam
yang mengandung basa konjugasi dari asam lemah yang bersangkutan. Pada umumnya basa
kuat yang digunakan seperti natrium (Na), kalium, barium, kalsium, dan lain-lain.Contoh
yang biasa merupakan campuran asam etanoat dan natrium etanoat dalam larutan. Pada kasus
ini, jika larutan mengandung konsentrasi molar yang sebanding antara asam dan garam, maka
campuran tersebut akan memiliki pH 4.76. Ini bukan suatu masalah dalam hal
konsentrasinya, sepanjang keduanya memiliki konsentrasi yang sama.
Larutan ini mempertahankan pH pada daerah basa (pH > 7).Untuk mendapatkan larutan ini
dapat dibuat dari basa lemah dan garam, yang garamnya berasal dari asam kuat. Adapun cara
lainnya yaitu dengan mencampurkan suatu basa lemah dengan suatu asam kuat dimana basa
lemahnya dicampurkan berlebih. Seringkali yang digunakan sebagai contoh adalah campuran
larutan amonia dan larutan amonium klorida. Jika keduanya dalam keadaan perbandingan
molar yang sebanding, larutan akan memiliki pH 9.25. Sekali lagi, hal itu bukanlah suatu
masalah selama konsentrasi yang anda pilih keduanya sama.
Larutan penyangga mengandung komponen asam dan basa dengan asam dan basa
konjugasinya, sehingga dapat mengikatbaik ion H+ maupun ion OH-.Sehingga penambahan
sedikit asam kuat atau basa kuat tidak mengubah pH-nya secara signifikan.
1. Campuran asam lemah dengan garamnya (yang berasal dari asam lemah tersebut dan
basa kuat), adapun cara kerjanya dapat dilihat pada larutan penyangga yang
mengandung CH3COOH dan CH3COO- yang mengalami kesetimbangan. Dengan
proses sebagai berikut:
o Pada penambahan asam
Penambahan asam (H+) akan menggeser kesetimbangan ke kiri. Dimana ion H+ yang
ditambahkan akan bereaksi dengan ion CH3COO- membentuk molekul CH3COOH.
Jika yang ditambahkan adalah suatu basa, maka ion OH- dari basa itu akan bereaksi
dengan ion H+ membentuk air. Hal ini akan menyebabkan kesetimbangan bergeser ke
kanan sehingga konsentrasi ion H+ dapat dipertahankan. Jadi, penambahan basa
menyebabkan berkurangnya komponen asam (CH3COOH), bukan ion H+.Basa yang
ditambahkan tersebut bereaksi dengan asam CH3COOH membentuk ion CH3COO-
dan air.
2. Campuran basa lemah dengan garamnya (yang berasal dari asam kuat dan basa lemah
tersebut), adapun cara kerjanya dapat dilihat pada larutan penyangga yang
mengandung NH3 dan NH4+ yang mengalami kesetimbangan. Dengan proses
sebagai berikut:
o Pada penambahan asam
Jika ditambahkan suatu asam, maka ion H+ dari asam akan mengikat ion OH-. Hal
tersebut menyebabkan kesetimbangan bergeser ke kanan, sehingga konsentrasi ion
OH- dapat dipertahankan.Disamping itu penambahan ini menyebabkan berkurangnya
komponen basa (NH3), bukannya ion OH-.Asam yang ditambahkan bereaksi dengan
basa NH3 membentuk ion NH4+.
Jika yang ditambahkan adalah suatu basa, maka kesetimbangan bergeser ke kiri,
sehingga konsentrasi ion OH- dapat dipertahankan.Basa yang ditambahkan itu
bereaksi dengan komponen asam (NH4+), membentuk komponen basa (NH3) dan air.
4. CHEMICAL EQUILIBRIUM
Kesetimbangan kimia terjadi pada reaksi kimia yang reversibel.Reaksi reversibel adalah
reaksi yang di mana produk reaksi dapat bereaksi balik membentuk reaktan. Kesetimbangan
kimia tercapai ketika laju reaksi maju sama dengan laju reaksi balik dan konsentrasi dari
reaktan-reaktan dan produk-produk tidak berubah lagi.
Untuk persamaan reaksi reversibel yang berada dalam kesetimbangan pada temperatur
tertentu berikut,
aA + bB ⇌ cC +dD
atau
atau
di mana, R = tetapan gas universal, T = temperatur, dan Δng = jumlah mol produk gas –
jumlah mol reaktan gas.
Dalam perhitungan konstanta kesetimbangan reaksi heterogen (reaksi di mana terdapat lebih
dari 1 fasa) yang melibatkan substansi dalam wujud cairan murni atau padatan murni,
konsentrasi substansi cair dan padat tersebut diabaikan dan tidak ikut diperhitungkan.
Contohnya:
=>
=>
Untuk mengetahui apakah reaksi telah mencapai kesetimbangan dan memprediksikan arah
reaksi, ditentukan nilai dari kuosien reaksi, Qc, dengan mensubstitusikan nilai konsentrasi
masing-masing substansi (produk dan reaktan) pada keadaan setimbang pada konstanta
kesetimbangan kimia, Kc, dengan nilai konsentrasi awal masing-masing substansi pada
keadaan reaksi tersebut.
5. CHEMICAL KINETICS
Kinetika Kimia
Adalah ilmu yang mempelajari tentang laju reaksi dan mekanisme reaksi.
Laju atau Kecepatan :
Adalah suatu perubahan dengan satuan waktu terdapat pada penyebut.
Laju Reaksi (V):
Adalah perubahan konsentrasi terhadap waktu yg diperlukan untuk perubahan tsb,
atau
kecepatan berkurangnya pereaksi atau bertambahnya produk reaksi dinyatakan dlm
molar/detik (mol.L−1.s−1).
Persamaan Laju atau Hukum Laju
Adalah persamaan yg mengaitkan laju reaksi dengan konsentrasi molar pereaksi dgn pangkat
yang sesuai.
dX/dt = V = k. [A]a.[B]b
Hukum laju:
- diperoleh dari hasil eksperimen.
- dapat dinyatakan dlm bentuk differensial
atau integral.
Orde Reaksi (n):
Adalah jumlah pangkat konsentrasi dalam hukum laju bentuk differensial.
n = umumnya bil. bulat kecil (1,2,3…) dalam hal tertentu bisa berupa pecahan atau nol.
Tetapan Laju (k):
Adalah tetapan perbandingan antara laju reaksi dan hasil kali konsentrasi spesi yang
mempengaruhi laju reaksi.
Tetapan laju = koefisien laju = laju reaksi jenis.
Kemolekulan Reaksi:
Adalah jumlah spesi tahap penentu laju reaksi, yang merupakan suatu konsep teoritis yang
dapat digunakan jika sudah diketahui mekanisme reaksi.
Mekanisme Reaksi
Adalah deret tahap-tahap dalam suatu reaksi kimia yang merupakan perubahan keseluruhan,
atau
seperangkat proses elementer yang menjelaskan kemolekulan reaksi.
Koordinat Reaksi
Adalah parameter yang terus bervariasi, dan setiap nilai sesuai dengan seperangkat atom atau
molekul sistem reaksi sepanjang jalannya reaksi.
Katalis
Zat yang mempengaruhi laju reaksi (mempercepat laju reaksi) dengan menurunkan energi
pengaktifan.
Zat yang memperlambat reaksi : Inhibitor
Kompleks Teraktivasi
Gabungan atom, molekul atau ion pereaksi (tidak stabil) yang menghasilkan produk reaksi.
Bentuk ini disebut juga keadaan transisi.
LAJU REAKSI
Untuk reaksi : A + B → C
Laju = - d[A] atau Laju = - d[B] atau Laju = + d[C]
dt dt dt
(konsentrasi/waktu)
IKATAN KIMIA
Ketikadua atom atau ion berpegangandengansangaterat, dapatdikatanbahwa di
antaranyaterdapatsuatuikatankimia.Dalampembentukannya, yang
berperanadalah elektronvalensi, yaituelektron yang beradapadakulitterluar.
Macam-macamikatankimiaterdiridari:
Ikatan Ion
Ikatankimia yang terbentukakibatgayatarikmenarikantara ion positif (kation)
dengan ion negatif (anion) disebutsebagaiikatan ion. Antara anion dankation
yang berlawananmuatanakansalingtarikmenarikdanterbentuklahikatan ion
(ikatanelektrovalen).Atom logamnatrium yang mempunyaisusunanelektron 2e
8e 1e sedangkan atom klormempunyaisusunanelektron 2e 8e 7e. Agar kedua
atom di atasmempunyaisusunanelektronstabil (oktet)
makalogamnatriumakanmelepaskansebuahelektronvalensinya, sedangkan
atom klorcenderunguntukmenerimaelektron yang
dilepaskanolehnatriumtersebut
Pelepasandanpenerimaanelektrontersebutdapatdigambarkansebagai:
Na : 2e 8e 1e → Na+ : 2e 8e + 1e
Cl : 2e 8e 7e + 1e → Cl– : 2e 8e 8e
11p
IkatanKovalen
Ikatankovalenadalahikatan yang
terjadikarenapemakaianpasanganelektronsecarabersamaolehdua atom yang
belikatan.Ikatankovalenterjadiakibatketidakmampuansalahsatu atom yang
akanberikatanuntukmelepaskanelektron, yang dalampembentukannya, masing-
masing atom mempunyai orbital padakulitterluar yang berisielektrontunggal. Dan
keduaorbialtersebutsalingtumpang-tindih (overlap)
sehinggasebuahpasanganelektronterbentuk,
kemudiandipakaisecarabersamaolehkedua
atom.Ikatankovalenterbentukolehsesamaunsur non logam.
Contohikatankovalen :
1H : 1 à H+
7N : 2, 5 à N-3
H+ + N-3 à NH3
IkatanKovalen Polar
Ikatankovalen polar adalahikatankovalen yang
PEInyacenderungtertarikkesalahsatu atom yang
berikatan.Kepolaransuatuikatankovalenditentukanolehkeelektronegatifansuatu
unsur.Senyawakovalen polar biasanyaterjadiantara atom-atom unsur yang
bedakeelektronegatifannyabesar, mempunyaibentukmolekulasimetris,
mempunyaimomendipol. Ikatankovalen yang terjadiantaradua atom yang
berbedadisebut ikatankovalen polar. Ikatankovalen
polar dapatjugaterjadiantaradua atom yang
samatetapimemilikikeelektronegatifan yang berbeda.
Contohikatankovalen polar: HF
Dalam senyawa HF ini, F mempunyaikeelektronegatifan yang
tinggijikadibandingkanH..sehinggapasanganelektronlebihtertarikkearah F,
akibatnyaakanterbentukdipol-dipolatauterjadipengkutuban
(terbentuknyakutubantara H dan F).
IkatanKovalen Nonpolar
Ikatankovalen nonpolar yaituikatankovalen yang PEInyatertariksamakuatkearah
atom-atom yang berikatan. Senyawakovalen nonpolar terbentukantara atom-
atom unsur yang
mempunyaibedakeelektronegatifannolataumempunyaimomendipol = 0 (nol)
ataumempunyaibentukmolekulsimetri. Titik muatan negative
electron persekutuanberhimpit,
sehinggapadamolekulpembentuknyatidakterjadimomendipol, denganperkataan
lain bahwaelektronpersekutuanmendapatgayatarik yang sama.
IkatanKovalenKoordinasi
Ikatankovalenkoordinasi adalahikatankovalen di manapasangan electron yang
dipakaibersamahanyadisumbangkanolehsatu atom, sedangkan atom yang
satulagitidakmenyumbangkanelektron.Jadidisiniterdapatsatu atom
pemberi pasangan electron bebas, sedangkan atom lain
sebagaipenerimanya. Ikatankovalenkoordinasikadang-
kadangdinyatakandengantandapanah (→)
ygmenunjukanarahdonasipasanganelektron.
ContohIkatanKovalenKoordinasi: BF3NH3
5B = 1s2 2s2 2p1
BerdasarkanPembentukannya
Ikatankovalentunggal
Ikatankovalentunggalyaituikatankovalen yang memiliki 1 pasang PEI.
Ikatankovalenrangkaptiga
Ikatankovalenrangkap 3 yaituikatankovalen yang memiliki 3 pasang PEI.
Berikutinipembentukanikatanrangkap 3 padamolekul N2
IkatanLogam
padatpadasuhukamar, dapatditempadanmerupakanpenghantarlistrikdanpanas
yang baik.Kekuatanikatanlogamdipengaruhioleh:
LARUTAN DAPAR
pHLarutanPenyangga
Larutanpenyanggaasam
Dalamlarutan buffer asam yang mengandung CH3COOH dan CH3COO−,
terdapatkesetimbangan:
CH3COOH(aq) ⇌ CH3COO−(aq) + H+(aq)
Larutanpenyanggabasa
Dalamlarutan buffer basa yang mengandung NH3 dan NH4+,
terdapatkesetimbangan:
NH3(aq) + H2O(l) ⇌ NH4+(aq) + OH−(aq)
Jika b = jumlah mol basa lemah, g = jumlah mol asam konjugasi, dan V = volum
larutan penyangga,
ASAM BASA
Terdapat tiga teori tentang cara membedakan senyawa asam dan senyawa basa. Teori tersebut
adalah teori Arrhenius, Bronsted-Lowry, dan Lewis.
Teori Arrhenius dikemukakan oleh ilmuwan Swedia, Svante Arrhenius pada tahun
1807. Teori ini menyatakan bahwa:
Asam: suatu zat yang bila dilarutkan dalam air dapat memberikan atau memperbesar
konsentrasi ion H+.
Basa: suatu zat yang bila dilarutkan dalam air dapat memperbesar konsentrasi OH-.
Asam: senyawa yang dapat memberikan proton kepada senyawa lain (donor proton)
Basa: senyawa yang dapat menerima proton dari senyawa lain (akseptor proton)
Teori Lewis dikemukakan oleh G.N. Lewis pada tahun 1923. Beliau adalah
seorang ahli kimia Amerika Serikat. Teori ini menyatakan bahwa:
Asam: ion/molekul yang dapat bertindak sebagai penerima pasangan elektron (belum
oktet)
Basa: ion/molekul yang dapat bertindak sebagai pemberi pasangan
elektron (mempunyai PEB)
KESETIMBANGAN KIMIA
Kesetimbangankimia terjadipadareaksikimia yang reversibel.Reaksireversibeladalahreaksi
yang di
manaprodukreaksidapatbereaksibalikmembentukreaktan.Kesetimbangankimiatercapaiketika
lajureaksi majusamadenganlajureaksibalikdankonsentrasidarireaktan-reaktandanproduk-
produktidakberubahlagi.
KINETIKA KIMIA
Kinetika Kimia (Chemical Kinetics)yaitu ilmu yang mempelajari tentang seberapa cepat
reaksi kimia. Suatu reaksi ada yang berlangsung cepat seperti reaksi pembakaran gas metana,
dan reak si yang berlangsung lama seperti reaksi perkaratan besi. Cepat lambatnya suatu
reaksi kimia dinyatakan dalam lauj reaksi. Laju reaksi yaitu perubahan konsentrasi reaktan
atau produk dalam satuan waktu M/s (molar/detik). laju reaksi dapat dikaji dari sisi
pengurangan konsentrasi reaktan maupun peningkatan konsentrasi produk.
Secara umum, laju reaksi dapat dinyatakan dalam persamaan sederhana berikut :
A ——-> B
Hukum laju reaksi (The Rate Law) menunjukkan korelasi antara laju reaksi (v) terhadap
konstanta laju reaksi (k) dan konsentrasi reaktan yang dipangkatkan dengan bilangan tertentu
(orde reaksi). Hukum lajureaksi dapat dinyatakan dalam persamaan berikut :
aA + bB ——-> cC + dD
v = k [A]x [B]y
x dan y adalah bilangan perpangkatan (orde reaksi) yang hanya dapat ditentukan melalui
eksperimen. Nilai x maupun y tidak sama dengan koefisien reaksi a dan b.
Orde total reaksi tersebut adalah dua. Persamaan laju reaksi dapat dinyatakan dalam bentuk
berikut :
v = k [F2] [ClO2]
Reaksi dengan orde satu adalah reaksi dimana laju bergantung pada konsentrasi reaktan
yang dipangkatkan dengan bilangan satu.
A ——-> Produk
Satuan k dapat diperoleh dari persamaan : k = v/[A] = M.s-1/M = s-1 atau 1/s
Reaksi dengan orde dua adalah reaksi dimana laju bergantung pada konsentrasi satu reaktan
yang dipangkatkan dengan bilangan dua atau konsentrasi dua reaktan berbeda yang masing-
masing dipangkatkan dengan bilangan satu.
A ——-> Produk
Satuan k dapat diperoleh dari persamaan : k = v / [A]2 = M.s-1/M2 = s-1/M atau 1/M.s
1 / [A]t = kt + 1 / [A]0
Reaksi dengan orde nol adalah reaksi dimana laju tidak bergantung pada konsentrasi
reaktan. Penambahan maupun mengurangan konsentrasi reaktan tidak mengubah laju reaksi.
A ——-> Produk
selama reaksi kimia berlangsung, konsentrasi reaktan berkurang seiring peningkatan waktu
reaksi. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk membedakan reaksi orde nol, orde
satu, dan orde dua adalah melalui waktu paruh. Waktu paruh (t1/2) adalah waktu yang
dibutuhkan agar konsentrasi reaktan menjadi setengah dari konsentrasi semula.
Persamaan waktu paruh untuk masing-masing orde reaksi adalah sebagai berikut :
Orde Satu : t1/2 = ln 2 / k = 0,693 / k (waktu paruh tidak bergantung pada konsentrasi
awal reaktan)
Orde Dua : t1/2 = 1 / k.[A]0 (waktu paruh berbanding terbalik dengan konsentarsi awal
reaktan)
Orde Nol : t1/2 = [A]0 / 2k (waktu paruh berbanding lurus dengan konsentrasi awal
reaktan)
NAMA : LINDA ASTUTIK
NIM : 1012018008
RANGKUMAN
- Bentuk Ion
d. Teori Lewis
Asam adalah senyawa yang dapatmenerima pasangan electron bebas dari
senyawa lain.
Basa adalah senyawa yang dapat memberi pasangan electron bebas kepada
senyawa lain.
Contoh :
Dapat disimpulkan definisi Lewis ,Asam yang berperan sebagai senyawa yang
menerima pasangan electron tidak hanya H+ . Senyawa yang memiliki orbital
kosong pada kulit valensi seperti BF3 juga dapat berperan sebagai asam. Seperti
contoh reaksi BF3 dan NH3 merupakan reaksi asam-basa dimana BF3 sebagai asam
Lewis sedangkan NH3 sebagai basa Lewis . NH3 memberikan pasangan electron
kepada BF3 sehingga membentuk ikatan kovalen koordinasi antara keduannya.
Sifat Asam-Basa
Basa
Istilah basa berasal dari bahasa arab yang berarti abu. Suatu senyawa
dikelompokan menjadi basa jika zat tersebut dilarutkan ke dalam air
menghasilkan ion hidroksida (OH).
Zat yang bersifat basa antara lain: Natrium Hidroksida (NaOH), Kalium
Hidroksida (KOH), pasta gigi dan sabun.
Secara umum senyawa basa memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Mempunyai rasa pahit
2. Terasa licin jika terkena air, misalnya sabun
3. Dapat menghantarkan arus listrik (konduktor)
4. Jika dilarutkan ke dalam air menghasilkan ion hidroksida (OH)
5. Bersifat kaustik artinya dapat merusak kulit
6. Dapat merubah warna indikator kertas lakmus merah menjadi biru
7. Memiliki pH lebih dari 7. Semakin besar nilah pH suatu zat maka
semakin kuat derajat kebasaanya
Asam
Istilah asam berasal dari bahasa latin yaitu acetum yang berarti cuka.
Pengertian asam menurut Arhenius adalah zat yang menghasilkan ion
H+ didalam air. Jadi asam dapat diartikan sebagai senyawa yang
menghasilkan ion hydrogen (H+) ketika dilarutkan ke dalam air.
Zat yang bersifat asam antara lain : asam khlorida (HCI), air aki (asam
sulfat) dan pembersih porselin. Secara umum senyawa asam memiliki ciri-
ciri sebagai berikut:
1. Mempunyai rasa asam
2. Dapat merubah warna indikator misalnya kertas lamus biru menjadi
merah
3. Bersifat korosif terhadap logam
4. Dapat menghantarkan listrik (konduktor)
5. Jika dilarutkan ke dalam air menghasilkan ion hydrogen (H+)
6. Memiliki nilai pH (derajat keasaman) kurang dari 7. Semakin kecil nilai
pH suatu zat maka semakin kuat sifat keasamannya.
2. Materi Ikatan Kimia
Ikatan Kimia adalah senyawa kimia yang dihasilkan dari daya tarik menarik antara
atom-atom tertentu bergabung membentuk molekul atau gabungan ion-ion sehingga
keadaan menjadi lebih stabil.
Macam-macam ikatan kimia :
a. Ikatan ion
Ikatan ion adalah ikatan yang terbentuk apabila unsur logam melepas electron
dan diikuti dengan unsur nonlogam yang menerima electron. (satu memberi satu
menerima).
Contoh : ikatan antara 11Na dengan 17Cl
K L M
11Na :2 8 1 melepas 1 elektron , membentuk Na+ : 2 8
17Cl :2 8 7 menerima 1 elektron , membentuk Cl- : 2 8 8
Na Na+ + e-
Cl + e- Cl- +
Na + Cl Na+ + Cl-
Na+ + Cl- membentuk ikatan ion NaCl (Natrium klorida)
b. Ikatan kovalen
Ikatan kovalen adalah ikatan yang terbentuk akibat adanya pemakaian electron
bersama-sama antara unsur nonlogam. (sama-sama memberi dan menerima)
Jenis-jenis ikatan kovalen :
Berdasarkan jumlah pasangan electron
1. Ikatan kovalen tunggal : ikatan kovalen yang menggunakan satu
pasang electron. Ex : H-Cl , H-H
2. Ikatan kovalen rangkap dua : ikatan kovalen yang menggunakan dua
pasang electron. Ex : O=O
Berdasarkan kepolarannya
1. Ikatan kovalen polar : terjadi antara dua atom dengan
keelektronegatifan berbeda (unsur yang berbeda). Ex : H-Cl , H-F
2. Ikatan kovalen nonpolar : terjadi antara dua atom dengan
Untuk menghitung pH larutan buffer digunakan cara sebagai berikut (Purba, 1994):
Dapat digunakan tetapan ionisasi dalam menentukan konsentrasi ion H+ dalam suatu
larutan dengan rumus berikut:
Dapat digunakan tetapan ionisasi dalam menentukan konsentrasi ion H+ dalam suatu larutan
dengan rumus berikut:
Kesetimbangan Homogen
- Kesetimbangan yang hanya melibatkan satu fasa yang sama
- Contoh : semua spesi berada dalam fase gas :
c. Daerah Kesetimbangan
Suatu titik akhirnya tercapai dimana reaksi pembentukan produk dan
reaksi kebalikannya terjad dengan laju reaksi yang sama. Pada saat ini tak
ada perubahan dalam konsentrasi setiap spesi.
- Untuk reaksi kimia umum :
Qc <Kc , reaksi akan berlangsung dari arah kiri ke kanan (pembentukan produk)
hingga mencapai kesetimbangan kimia (Qc = Kc). Jika Qc < Kc, reaktan → produk
Qc >Kc , reaksi akan berlangsung dari arah kanan ke kiri (pembentukan reaktan)
hingga mencapai kesetimbangan kimia (Qc = Kc). Jika Qc > Kc, reaktan ← produk
Hubungan Q dan hubungan K dari reaksi-reaksi yang berkaitan.
Kinetika kimia adalah ilm yang mempelajari laju reaksi, atau seberapa cepat proses reaksi
berlangsung dalam waktu tertentu. Kinetika kimia menjelaskan hubungan antara perubahan
konsentrasi reaktan (produk) sebagai fungsi waktu.
smog fotokimia :
Secara umum akan lebih mudah apabila kita menyatakan laju dalam perubahan konsentrasi
terhadap waktu. Jadi, untuk reaksi diatas kita dapat menyatakan laju reaksi sebagai
dengan Δ[A] dan Δ[B] adalah perubahan konsentrasi (M) selama waktu t. Karena konsentrasi
A menurun selama selang waktu tersebut, Δ[A] merupakan kuantitas negatif karena terus
berkurang. Laju reaksi ialah kuantitas positif, oleh karena itu diperlukan tanda negatif,
sebaliknya Δ[B] akan terus bertambah maka tidak perlu ditambah tanda negatif.
Untuk reaksi yang lebih rumit, kita harus hati hati dalam menuliskan rumus laju. Misalnya
pada persamaan reaksi : 2A—->B
Dalam reaksi tersebut, 2 mol A menghilang setiap terbentuk 1 mol B. Dalam kasus seperti ini
kita harus menuliskan lajunya sebagai
NIM : 1012017005
IKATAN KIMIA
a. Pengertian
Daya tarik menarik antara atom yang menghasilkan suatu senyawa kimia.
Apabila ada yang melepas elektron dan ada yang menerima elektron
terjadi pada gol. IA, IIA, beberapa IIIA dengan VA, VIA, VIIA
2. Ikatan kovalen
Ikatan kovalen adalah ikatan yang terjadi karena pemakaian pasangan elektron secara
bersama oleh dua atom yang berikatan atau 2 atom yang saling berbagi elektron.
ikatan kovalen ada 2 macam :
a) Kovalen polar yaitu Jika dua atom berbeda saling terikat, elektron yang
berikatan tidak sama rata, tetapi condong ke atom yang lebih elektronegatif.
b) Kovalen non polar yaitu jika kedua pasangan elektron yg digunakan tertarik
sama kuat pada semua atom dan tidak condong ke atom lain.
c) Ikatan kovalen koordinasi yaitu Sepasang elektron dari satu atom yang dibagi
kepada dua atom dengan syarat atom penyumbang elektron harus memiliki
pasangan elektron bebas.
ASAM BASA
a. Pengertian
Berdasarkan Teori klasik :
ASAM : Senyawa yang bila dicelupkan lakmus biru akan berubah merah
BASA : Senyawa yang bila dicelupkan lakmus merah akan berubah biru
Teori Stevanus Arrhenius
Asam : Asam adalah senyawa yang melepaskan H+ dalam air.
Basa : adalah senyawa yang melepaskan OH- dalam air
Asam - Basa Modern
Asam : zat yang menambah konsentrasi ion Hidronium ( H3O+)
Basa : zat yang menambahkan ion hidroksida (OH- )
Asam + Basa bereaksi garam (netralisasi ).
Teori Arhenius hanya berlaku untuk lingkungan air
Teori G. N. LEWIS
Kemampuan asam atau basa sebagai molekul untuk dapat terurai membentuk ion,
dinyatakan sebagai “alfa”
Contoh:
0,10M x x
Dimana :
c. Disosiasi air
H2O → H+ + OH- pada keadaan setimbang :
Kw = [H+] [OH-]
Pada suhu kamar T= 25°C, Kw = 10-14 sehingga [H+] = [OH-] = 10-7
Air sebagai amfotir ( senyawa yang bisa berfungsi sebagai asam dan basa)
Asam Kuat : HNO3, HCl, H2SO4
Asam Lemah : CH3COOH, H2S, HCN
Basa Kuat : NaOH,KOH, Mg(OH)2
Basa Lemah : NH4OH, CH3 – NH
d. Derajat keasaman
Disebut juga pH atau eksponen ion hidrogen. pH menujukkan Aktivitas ion Hidrogen
dalam larutan , dengan rumus:
pH = -log[H+]
pH = -log [H3O+]
pH = log1/ [H+]
pH = log1/[H3O+]
[H3O+] =10 - pH
KINETIKA KIMIA
a) Pengertian
Kinetika kimia adalah bagian dari ilmu kimia yang mempelajari laju reaksi (reaction
rates) dan mekanisme reaksi.
Reaksi sendiri dapat berlangsung dengan laju yang bervariasi, ada yang serta merta,
perlu cukup waktu (pembakaran) atau waktu yang sangat lama.
b) Terjadinya Kinetika kimia
Reaktan mendapat tambahan energi, sehingga energinya meningkat dan mencapai
energi dalam keadaan aktif, saat ini terjadi pemutusan ikatan. Selanjutnya reaktan
bereaksi dengan reaktan lain, membentuk ikatan baru dan menjadi produk, disertai
pelepasan energi. Selisih antara energi reaktan dengan energi keadaan aktif
dinamakan energi aktivasi. Jika energi reaktan lebih tinggi dibanding energi
produk, maka disebut reaksi eksoterm, sebaliknya jika energi reaktan lebih rendah
dari energi produk, maka disebut reaksi endoterm.
Laju reaksi atau kecepatan reaksi, adalah berkurangnya reaktan atau bertambahnya
produk tiap satuan waktu, dinyatakan dalam satuan mol/L.s atau M/s.
Orde Raksi : yaitu Menunjukkan tingkat pengaruh konsentrasi reaktan terhadap laju.
1. Reaksi orde 0: menaikkan/menurunkan konsentrasi tidak mempengaruhi laju reaksi
2. Reaksi orde 1: menaikkan konsentrasi 1x akan menaikkan laju reaksi 1x &
sebaliknya.
3. Reaksi orde 2: menaikkan konsentrasi 1 x akan menaikkan laju reaksi 2x &
sebaliknya.
Katalis : yaitu menurunkan energi aktivasi yang mempercepat reaksi, namun tidak
memulai reaksi, terlibat dalam reaksi, tetapi setelah reaksi terbentuk kembali, mengubah
mekanisme reaksi.
KESETIMBANGAN KIMIA
a. Pengertian
Kesetimbangan kimia yaitu keadaan dimana kedua reaktan dan produk berada dalam
konsentasi yang sama dan tidak cenderung berubah dalam tiap waktu.
b. Konsep
Ketika A direaksikan dengan B belum terbentuk C, Reaksi berjalan berdasarkan
A+ B C Akan terjadi perubahan sejalan dengan terbentuknya C.
Terjadi yang mana akan terjadi Ketika mendekati keaadan
kesetimbangan, laju reaksi ke kanan (pembentukan C) akan semakin melambat yang
disebut Daerah kinetik
Daerah yang tercapai apabila reaksi ke kanan dan reaksi ke kiri berjalan dengan laju
yang sama disebut Daerah kesetimbangan.
c. Macam – Macam
1. Kesetimbangan Homogen : merupakan reaksi dimana semua fasa senyawa
yang bereaksi sama
2. Kesetimbangan Heterogen : merupakan reaksi dimana semua fasa senyawa
yang bereaksi tidak sam
LARUTAN DAPAR
a. Pengertian
Larutan dapar yaitu suatu larutan yang mengandung asam lemah atau basa lemah
dengan masing masing konjugtnya, yang didalamnya terdapat kecil perubahan pH
ketika ditambahkan sama atau basa kuat sehingga digunakan untuk mencegah
perubahan pH dalam larutan.
b. Macam – macam
Larutan mono sistem protolit : Larutan dapar yang terdiri dari dua zat yang
berasal dari satu senyawa
Larutan poli sistem protolit : Larutan dapar yang Terdiri dari dua atau lebih
senyawa
c. Mekanisme kerja larutan dapar
Apabila suatu larutan dapar ditambah sedikit larutan asam, maka yang bertugas untuk
menetralkan penambahan asam tersebut adalah ion hidroksi yang berasal dari basa
konjugasi
d. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Larutan Dapar
Penambahan garam
Penambahan/pengurangan volume
Jenis pelarut (solvent)
Perubahan suhu larutan
Nama : Juan Rico Mugi L.
NIM : 1012018007
Asam adalah senyawa yang bila dicelupkan lakmus biru kedalamnya akan berubah merah.
* Basa
Basa adalah senyawa yangbila dicelupkan lakmus merah kedalamnya maka kan berubah
biru.
-Asam kuat: asam yang sebagian besar atau seluruhnya dapat terurai dengan membentuk ion (alfa
hampir/= 1)
- Ikatan Ion
- Ikatan Kovalen
Polar
Nonpolar
Koordinasi
Ikatan Ion
Ikatan Kovalen
- Ikatan terjadi karena penggunaan pasangan elektron bersama oleh dua atom atau lebih
- Ikatan dua atom atau lebih dari atom nonlogam
- Ikatan antara atom-atom yang mempunyai perbedaan elektronegatifitas kecil
Jika dua atom berbeda terikat secara kovalen, elektron ikatan tidak digunakan sama rata,
tetapi condong ke atom yang elektronegatif.
Jika pasangan elektron yang digunakan tertarik sama kuat pada semua atom.
Sepasang elektron dari satu atom dibagi kepada dua atom( syarat: atom penyumbang
elektron harus memiliki pasangan elektron bebas)
3. Materi Larutan Dapar
Larutan Dapar/Larutan penyangga adalah suatu larutan zat atau senyawa yang dapat
menahan perubahan konsentrasi atau perubahan PH sebesar +/- satu unit PH, bila ditambah sedikit
asam atau basa.
Contoh:
- Penambahan garam
- Penambahan/pengurangan volume
- Jenis pelarut
- Perubahan suhu
A. Homogenous Equilibria
Adalah semua reaktan dan produk berada dalam fase tunggal, biasanya berupa gas atau
larutan
B. Heterogenous Equilibria
reaktan dan produk lebih dari satu fase
Menggunakan konstanta kesetimbangan
Menilai Kc/Kp menyatakan tingkat reaksi dimana reaktan berubah menjadi produk
Bila nilai kesetimbangan diukur pada waktu tertentu sebelum kesetimbangan makaakan
didapatkan nilai Qc
A. Laju Reaksi
Menyakan berkurangnya reaktan atau bertambahnya produk tiap satuan waktu, dinyatakan
dalam satuan mol/Ls atau M/s
B. Orde Reaksi
C. Konsentrasi Reaktan
Bertumbukannya molekul-molekul dalam konteks ini laju reaksi proporsional dengan konsentrasi
reaktan
D. Katalis
Menurunkan energi aktivitas yang mempercepat reaksi, namun tidak memulai reaksi, terlibat
dalam reaksi, tetapi setelah reaksi terbentuk kembali, mengubah mekanisme reraksi.
NAMA : LUSITARANIS WIBOWO
NIM : 1012018009
· Kation yang terikat pada OH- dan anion yang terikat pada H+ membentuk senyawa ionik (garam)
Asam basa
Asam basa
-Basa konjugasi memiliki muatan negatif lebih banyak daripada asam konjugasinya
H2PO4- à HPO42-
note:
Senyawa melibatkan unsur gol.III biasanya asam lewis kuat (membentuk ikatan kovalen koordinasi)
note:
Asam:
Ion H+ menyebabkan:
Basa:
Asam/Basa Kuat:
pH dapat ditentukan langsung dari nilai konsentrasi (C) asam dan basa tersebut.
Asam/Basa Lemah:
o Konsentrasi H+ dari asam dan OH- dari basa bergantung pada derajat ionisasi (α)dan tetapan
ionisasi (Ka (asam) atau Kb (basa))
[H+] = √ Ka.C asam
· pH meter
· indikator asam basa (indikator pH) à zat (suatu asam atau basa lemah) yang akan berubah warna
jika pH berubah pada kisaran tertentu.
Contoh indikator: biru bromtimol (pH 6,0 – 7,6), merah metil (3,2 – 4,4), kuning alizarin (10,1 – 12,0)
IKATAN KIMIA
Ikatan kimia secara umum adalah gaya yang mengikat atom-atom dalam suatu molekul atau
gabungan ion dalam setiap senyawa
Ikatan Ion
Ikatan Kovalen
Ikatan Logam
Ikatan Ion biasanya adalah ikatan yang mana di bentuk oleh 2 atom yang berbeda yang satu bersifat
logam dan yang lainnya bersifat non logam. Ikatan ion sendiri dapat kita simpulakan sebagai gaya
yang menarik antar 2 atom yang mana yang satu melepaskan electron dan yang lainnya menerima
electron,sehingga terciptalah sebuah atom yang bersifat stabil.yang mana yang memeberikan
electron adalah atom positif dan yang menerima electron adalah atom negative.
Ikatan Kovalen,adalah ikatan yang menggunakan electron secara bersama-sama hal ini terjadi pada
jenis atom yang sejenis yaitu atom nonlogam yang memiliki kecendrungan seperti itu.sehingga tidak
tampak dengan jelas pertukaran electron tersebut karena pemakaian secara bersama-sama
tersebut.
Ikatan Logam adalah ikatan antar atom-atom loga yang memiliki keteraturan dan simetris dalam
penyusunan elektronnya bersamaan dengan atom-atom tersebut.sehingga membuat keterkaitan
yang kuat selain itu ini juga menyebabkan logam dapat dengan mudahnya menghantarkan
listrik.dan juga apabila kita memotong besi menjadi 2 bagian maka electron yang tadinya berada
sejajar dengan perpotongan itu akan tertarik dengan atom-atom yang ada di bawahnya.
Kaidah Oktet
Pada umumnya atom-atom ingin memiliki delapan elektron pada kulit terluarnya, kecuali atom-atom
kecil seperti 1H, 2H, 3Li, dan 4B, hanya ingin memiliki dua elektron pada kulit terluarnya.
Ikatan Kimia
Terbentuk antara atom logam (melepas elektron) dengan atom non-logam (menangkap elektron)
2. Ikatan Kovalen
- Polar
Contoh :
Molekul beratom sejenis seperti H2, O2, O3, N2, P4, S8, dsb.
Molekul yang atom pusatnya tidak memiliki PEB, seperti CH4, CO2, PCl5, dsb.
Koordinasi
KESETIMBANGAN KIMIA
A. REAKSI KESETIMBANGAN
1. Reaksi berkesudahan
memiliki ciri :
2. Reaksi kesetimbangan
memiliki ciri :
· Reaksi berlangsung dua arah, ke arah produk dan pereaksi (bolak - balik)
· Reaksi tidak akan berhenti karena berlangsung bolak - balik, ketika pereaksi berubah menjadi
produk, di saat yang sama produk juga berubah menjadi pereaksi.
Kesetimbangan kimia adalah kondisi yang dicapai suatu reaksi jika laju reaksi dalam dua arah yang
berlawanan adalah sama, serta konsentrasi reaktan dan produk tetap(berlangsung dalam ruang
tertutup sehingga tidak ada zat yang masuk/keluar dari system).
· Perubahan yang terjadi bersifat mikroskopis (tidak dapat terlihat) karena perubahan yang
terjadi merupakan perubahan tingkat partikel
Jika pada suatu system kesetimbangan dikenakan suatu aksi, maka system kesetimbangan tersebut
akan melakukan perubahan atau pergeseran kesetimbangan sebagai reaksi untuk mengurangi
pengaruh aksi tersebut pada system kesetimbangan (Azas Le-Chatelier)
1. Perubahan konsentrasi
2. Perubahan volume
3. Perubahan tekanan
4. Perubahan suhu
5. Pengaruh katalisator
Dalam kesetimbangan kimia terdapat hubungan antara kesetimbangan dengan persamaan reaksi
yang disebut hukum kesetimbangan.
Pada kesetimbangan :
Pada reaksi : 2 AB(s) + C(aq) ↔ 3AD(s) rumus Kc = 1/[C] → ingat yang diperhitungkan hanya
fase (g) dan (aq) saja, yang lain dinaggap =1
Pada reaksi kesetimbangan yang memiliki harga tertentu, dapat dibandingkan antara satu dengan
yang lainnya yaitu :
· Jika beberapa reaksi dijumlahkan, maka harga Kc beberapa reaksi tersebut dikalikan
Suatu percobaan dalam ruang 2 liter terdapat 0,4 mol gas N2O4 yang terurai menjadi gas NO2.
Setelah setimbang, ternyata terdapat 0,1 mol N2O4 . tentukan Kc dan derajat disosiasi
kesetimbangan tersebut!
N2O4(g) ↔ 2NO2(g)
Mula-mula 0,4 -
Kc = 0,32 / 0,05
Kc = 1,8
Tekanan parsial zat diperoleh dari mol zat dibagi dengan mol total zat dalam system dikalikan
dengan tekanan total system.
Contoh :
pada reaksi H2(g) + I2(g) ↔2 HI(g) pada keadaan setimbang terdapat 0,2 mol H2; 0,2 mol I2
dan 0,2 mol HI. Jika tekanan total system 1,2 atm, tentukan nilai Kp dari reaksi
kesetimbangan tersebut!
P H2 = x 1,2 atm
= x 1,2
= 0,4 atm
P I2 = x 1,2 atm
= x 1,2
= 0,4 atm
P HI = x 1,2 atm
= x 1,2
= 0,4 atm
Kp = (0,4)2 / (0,4)(0,4)
Kp = 1
Hubungan Kc dan Kp
Apabila harga salah satu tetapan kesetimbangan sudah diketahui, maka untuk menghitung tetapan
kesetimbangan yang lain dapat ditentukan dengan rumus :
Contoh : pada kesetimbangan 2H2(g) + O2(g) ↔2 H2 O(g) pada suhu 270 C memiliki nilai Kc = 0,25.
Tentukan Kp pada kondisi tersebut!
Δn = 2 – (2+1) = 2 – 3 = -1
Kp = Kc (RT) Δn
Kp = 0,25 (24,6)-1
Kp = 0,25 / (24,6)1
Kp = 0,01
Reaksi dapat diibedakan menjadi dua macam yaitu reaksi kesetimbangan homogen dan reaksi
kesetimbangan heterogen.
Reaksi Kesetimbangan Homogen merupakan reaksi kesetimbangan dimana semua fasa senyawa
yang bereaksi sama. Contoh :
Sedangkan reaksi kesetimbangan heterogen adalah reaksi dimana reaktan dan produk yang berbeda
fasa. Contoh :
LARUTAN DAPAR/PENYANGGA
Larutan Penyangga Adalah larutan asam basa yang dapat mempertahankan pH. Secara
detail, larutan penyangga adalah larutan yang tersusun dari asam atau basa lemah dengan asam
atau basa konjugatnya. Fungsi larutan penyangga adalah untuk menjaga dan mempertahankan nilai
pH suatu larutan.
Jadi, intinya larutan penyangga adalah larutan yang dapat mempertahankan nilai pH.
Tanpa kita sadari, selama ini beberapa barang yang kita gunakan sehari-hari merupakan
contoh dari penggunaan larutan penyangga. Barang-barang tersebut adalah deterjen, obat tetes
mata, obat diare, dan lain-lain. Kenapa barang-barang tersebut merupakan larutan penyangga?
karena barang-barang tersebut harus memiliki pH yang sesuai, tidak terlalu tinggi atau tidak terlalu
rendah, kalau pH nya tidak sesuai maka bisa mengakibatkan iritasi, luka, atau hal buruk lainnya.
- Apabila ditambahkan sedikit asam kuat atau basa kuat makan akan merubah sedikit harga
pH
- Semakin banyak jumlah mol komponen penyangga maka semakin besar kemampuannya
untuk mempertahankan pH.
Tentukan pH larutan jika 600 ml larutan CH3COOH 0,1 m di campurkan dengan 200 ml larutan
CH3COONa 0,1m. (ka CH3COOH = 1,5 * 10^-5)
Dit : pH?
Jwb :
= 4,5 * 10^-5
pH = - log [H+]
Reaksi : AàB
keterangan:
Secara sederhana, laju reaksi berbanding lurus dengan konsentrasi dipangkatkan orde atau tingkat
reaksi. Nah, untuk persamaan laju reaksi dihasilkan dari eksperimen karena laju reaksi tidak dapat
diturunkan dari persamaan reaksinya.
Berikut ini umumnya reaksi pA + qB —> rC + sD, maka diperoleh rumus laju reaksi sebagai berikut.
v = k [A]x [B]y
keterangan:
v = laju reaksi
1. Konsentrasi
4. Tekanan
5. Katalis
Nama : AkhmaddunShomad
Nim : 1012018001
ASAM adalah Senyawa yang bila dicelupkan lakmus biru kedalamnya akan berubah merah
senyawanya biasa diawalidengan H.
BASAadalahSenyawa yang
biladicelupkanlakmusmerahkedalamnyaakanberubahbirusenyawanyabiasadiakhiridengan
OH.
2. Sifat-sifatbasayaitu:
Rasanyapahit
Bersifatkaustikataudapatmerusakkulit
Biladilarutkandalam air dapatmenghasilkan ion OH- atau ion hidroksildan ion
logamatauguguslain yang bermuatannegatif.
2. MATERIIKATAN KIMIA
Ikatankimiaadalahdayatarikmenarikantara atom yang menghasilkansuatusenyawakimia.
Menurutteorilewis :
- Elektronvalensidigambarkandengantitik.
- Elektronterastidakdigambarkan.
- Empattitikpertamaditulissatu per satu di keempatsisi
lambangunsur.
- Titik-titikberikutnyadipasangkanpada yang sudahada.
A. IKATAN ION DAN IKATAN KOVALEN
IKATAN ION
- antara ion positifdengan ion negatif
- ada yang melepaselektrondanada yang menerimaelektron
- unsurelektropositifdenganelektronegatif
- gol. IA, IIA, beberapa IIIA denganVA, VIA, VIIA
- logamdengan non logam
- Penambahangaram
- Penambahan/pengurangan volume
- Jenispelarut
- Perubahansuhu
Menggunakankonstantakesetimbangan
1 menilaitingkatreaksi
MenilaiKc/Kpmenyatakantingkatreaksidimanareaktanberubahmenjadiproduk
2 memprediksiarahreaksi
Bilanilaikesetimbangandiukurpadawaktutertentusebelumkesetimbanganmakaakandi
dapatkannilaiQc
3 menghitungkesetimbangankonsentrasi
Bisamenghitungkonstantakesetimbangandankonsentrasikesetimbangandaripersama
anreaksikesetimbangan
E. LajuReaksi
Menyakanberkurangnyareaktanataubertambahnyaproduktiapsatuanwaktu,
dinyatakandalamsatuanmol/Lsatau M/s
F. OrdeReaksi
Menunjukantingkatpengaruhkonsentrasireaktanterhadaplaju
G. KonsentrasiReaktan
Bertumbukannyamolekul-
molekuldalamkonteksinilajureaksiproporsionaldengankonsentrasireaktan
H. Katalis
NIM : 1012018016
1. IKATAN KIMIA
Ikatan kimia adalah sebuah proses fisika yang bertanggung jawab dalam interaksi gaya
tarik menarik antara dua atom atau molekul yang menyebabkan suatu
senyawa diatomik ataupoliatomik menjadi stabil. Dengan kata lain ikatan kimia adalah
kemampuan suatu atom bergabung dengan atom lain membentuk suatu
senyawa.Ikatan kimia dilakukan dengan melepas atau menerima electron, sehingga susunan
electron menjadi stabil (seperti susunan pada gas mulia)..Elektron yang berperan dalam
pembentukkan ikatan kimia adalah electron valensi dari suatu atom / unsur yg terlibat.Ikatan
kimia dapat dibedakan menjadi tiga macam yaitu ikatan ionik , ikatan kovalen dan ikatan
kovalen koordinasi.
2. ASAM BASA
3. Kinetika kimia
Kinetika kimia mempelajari laju berlangsungnya reaksi kimia dan energi yang
berhubungan dengan proses tersebut, serta mekanisme berlangsungnya reaksi. Mekanisme
reaksi adalah serangkaian reaksi tahap demi tahap yang terjadi berturutturut se1ama proses
perubahan reaktan menjadi produk, atau urutan langkah-Iangkah reaksi menuju tersusunnya
reaksi total. Laju reaksi merupakan laju pengurangan reaktan tiap satuan waktu, atau laju
pembentukan produk tiap satuan waktu.
4. Kesetimbangn kimia
terjadi pada reaksi kimia yang reversibel. Reaksi reversibel adalah reaksi yang di
mana produk reaksi dapat bereaksi balik membentuk reaktan. Kesetimbangan kimia
tercapai ketika laju reaksi maju sama dengan laju reaksi balik dan konsentrasi dari
reaktan-reaktan dan produk-produk tidak berubah lagi.
5. Larutan dapar
Larutan penyangga atau larutan dapar adalah larutan yang pHnya tidak mudah berubah dengan
penambahan sedikit asam , basa atau air . Larutan ini dapat dibuat dengan mencampur asam lemah
dengan garamnya atau basa lemah dengan garamnya.
Contoh : CH3COOH dan CH3COONa
NH4OH dan NH4Cl