Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM

PERTUMBUHAN POPULASI DAN DAYA DUKUNG LINGKUNGAN

DISUSUN OLEH :
1. Lailatul Lailiyah 081811433046
2. Raden Thilawatil Aziz 081811433047
3. Tsania Nur Fadila 081811433050
4. Amelia Riski 081811433051
5. Khafid Jallaludhin 081811433052
6. Nur Aula 081811433053
7. Febriani Sukma M. C. 081811433054
8. Wahyu Adriansyah 081811433062

DEPARTEMEN BIOLOGI
UNIVERSITAS AIRLANGGA
TAHUN AJARAN 2019/2020
DAFTAR ISI
BAB I : PENDAHULUAN .............................................................................................. 5

1.1 Latar Belakang............................................................................................................ 5

1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................................... 7

1.3 Tujuan Praktikum ....................................................................................................... 7

1.4 Hipotesis ..................................................................................................................... 7

1.4.1 Hipotesis Kerja ................................................................................................. 7

1.4.2 Hipotesis Statistik ............................................................................................. 7

BAB II : BAHAN DAN CARA KERJA .......................................................................... 8

2.1 Bahan dan Alat ........................................................................................................... 8

2.2 Prosedur ...................................................................................................................... 8

BAB III : HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................................ 9


3.1 Hasil Pengamatan ....................................................................................................... 9
3.2 Analisis Data .............................................................................................................. 11
3.3 Pembahasan ................................................................................................................ 13
BAB IV : RINGKASAN .................................................................................................. 16
BAB V : DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 17

2
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Pertumbuhan populasi Paramaecium sp. ............................................................ 9


Tabel 2. Korelasi laju pertumbuhan intrinsik dengan jumlah populasi Paramaecium sp. .10
Tabel 3. Fluktuasi Paramaecium sp. ..................................................................................11

3
DAFTAR GRAFIK

Grafik 1. Pertumbuhan Paramaecium sp ......................................................................... 10


Grafik 2. Korelasi N dengan R .......................................................................................... 11

4
BAB I
PENGANTAR
1.1 Latar Belakang
Paramecium sp. adalah suatu mikroorganisme yang mempunyai kemampuan
berkembang biak sangat cepat, dimana setiap individu bereproduksi dengan cara
membelah diri. Populasi dalam suatu daerah selalu berubah setiap saat. Hal tersebut
bergantung pada faktor lingkungan. Untuk menduga harga K (daya dukung lingkungan),
ada tiga cara, yaitu dengan cara empiris, dengan persamaan linear antara r dan K., dan
dengan eliminasi dua persamaan.

Pada praktikum kali ini menggunakan Paramecium sp. sebagai organisme yang
akan diukur laju pertumbuhan populasinya yang merupakan mikroorganisme uniseluler
dan bereproduksi dalam waktu singkat. Pada pergerakannya Paramecium
sp. dipengaruhi oleh gaya gravitasi yang bergerak dari daerah yang bergravitasi tinggi
ke gravitasi yang lebih rendah atau biasa disebut geotropik negatif. Paramecium
sp. juga memiliki trichocysts yang berfungsi untuk menangkap mangsa dengan
menjulurkan filamen lengket sehingga dapat melumpuhkan mangsanya, sedangkan
vakuola kontraktil digunakan untuk ekskresi air dari dalam sitoplasma. Paramecium
sp. berkembang biak secara aseksual yaitu dengan pembelahan ganda (binary fision)
dan secara seksual dengan konjugasi.

Daya dukung lingkungan adalah kemampuan lingkungan untuk mendukung peri


kehidupan semua makhluk hidup yang meliputi ketersediaan sumber daya alam untuk
memenuhi kebutuhan dasar atau tersediamya cukup ruang untuk hidup pada tingkat
kestabilan sosial tertentu disebut daya dukung lingkungan. Keberadaan sumber daya
alam di Bumi tidak tersebar merata sehingga daya dukung lingkungan pada setiap
daerah akan berbeda-beda.

Carrying Capacity (kapasitas daya tampung merupakan kemampuan optimum


lingkungan untuk memberikan kehidupan yang baik dan memenuhi syarat kehidupan
terhadap penduduk yang mendiami lingkungan tersebut. Apabila kemampuan optimum
telah tepenuhi sedangkan populasi cenderung meningkat maka akan terjadi persaingan
dalam memperebutkan sumber daya (CD%). Untuk mengurangi disparitas pemenuhan
kebutuhan masing-masing individu akan sumber daya (CD%) maka diperlukan sebuah
teknologi yang dapat membantu memperbesar kapasitas sumber daya (CD%). Adanya

5
konsep Carrying Capacity (CC%) berdasarkan sebuah pemikiran bahwa lingkungan
mempunyai batas kapasitas maksimum guna mendukung pertumbuhan populasi
penduduk yang berbanding lurus dengan azas manfaatnya.

Populasi di suatu daerah akan selalu berubah setiap saat disebabkan oleh perubahan
individu. Bergantung pada faktor lingkungannya, jumlah individu dapat bertambah atau
berkurang. Apabila sumber daya berlimpah tidak terbatas maka populasi akan tumbuh
sangat cepat secara eksponensial mengikuti rumus berikut:

𝑑𝑁
= rN (R.2.1)
𝑑𝑡

N adalah jumlah individu dan r adalah tingkat pertumbuhan intrinsik. Rumus 2.1 dapat
pula dituliskan sebagai berikut:

Nt = Noen (R.2.2)

Namun, jarang sekali populasi mengikuti pertumbuhan eksponensial atau tipe


pertumbuhan tersebut hanya terjadi diawal pertumbuhan ketika jumlah individu masih
sangat sedikit dan daya dukung lingkungan untuk mendukung pertumbuhan masih
sangat besar sehingga model pertumbuhan populasi yang lebih nyata biasanya
mengikuti persamaan logistik:

𝑑𝑁 𝐾−𝑁 𝑁
= rN = rN (1 − 𝐾 ) (R.2.3)
𝑑𝑡 𝐾

K adalah besarnya daya dukung lingkungan. Semakin banyak jumlah individu,


semakin berkurang daya dukung kemungkinan setiap individu untuk mendapatkan
makanan dan sumber daya lainnya. Hal ini menyebabkan timbulnya kompetisi. Tingkat
kompetisi antar individu dalam satu populasi dinyatakan dalam koefisien kompetisi
internal dan dilambangkan dengan huruf γ (gamma). Model pertumbuhan populasi dapat
dituliskan degan menggunakan tingkat kompetisi internal sebagai berikut:

𝑑𝑁
= N(𝑟 − 𝛾𝑁)= rN – γN2 (R.2.4)
𝑑𝑡

Hubungan antara K dengan γ dapat dinyatakan dalam persamaan berikut:


𝑟
K=𝛾 (R.2.5)

Apabila jumlah individu lebih banyak dari K maka populasi akan kekurangan sumber
daya sehingga jumlah individu akan menurun akibat tingkat reproduksi yang menurun.

6
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara menentukan tingkat pertumbuhan populasi Paramaecium sp. yang
dibiakkan pada medium jerami dengan volume tertentu dan daya dukung
lingkungannya?

1.3 Tujuan Praktikum

1. Mencari tingkat pertumbuhan populasi dengan organisme model: Paramaecium sp.


yang dibiakkan pada medium jerami dengan volume tertentu dan daya dukung
lingkungannya.

1.4 Hipotesis

1.4.1 Hipotesis Kerja

Menentukan tingkat pertumbuhan populasi Paramaecium sp. dan daya dukung


lingkungan menggunakan cara empiris, persamaan linear, dan eliminasi dua
persamaan.

1.4.2 Hipotesis Statistika

1. Korelasi antara daya dukung lingkungan dengan petumbuhan dan


perkembangbiakan Paramaecium sp.:

H0: Daya dukung lingkungan tidak berpengaruh dalam pertumbuhan dan


perkembangbiakan Paramaecium sp.

H1: Daya dukung lingkungan berpengaruh dalam pertumbuhan dan


perkembangbiakan Paramaecium sp.

7
BAB II
BAHAN DAN CARA KERJA

2.1 Bahan dan Alat

Bahan yang digunakan :

1. Biakan Paramaecium sp.


2. Air rebusan jerami
3. Larutan JKJ

Alat yang digunakan :

1. Tabung pembiakan (tabung jar)


2. Pipet tetes
3. Cover glass
4. Mikroskop cahaya
5. Bilik hitung (Sedgewich-Rafter counting chamber)

2.2 Prosedur

1. Menyiapkan biakan Paramaecium sp. yang akan dihitung.


2. Menambahkan tiga tetes larutan JKJ kedalam bilik hitung.
3. Mengambil biakan Paramaecium sp. dengan menggunakan pipet tetes dan
memasukkannya kedalam bilik hitung hingga penuh.
4. Mengamati biakan Paramaecium sp. di bawah mikroskop cahaya.
5. Mengulangi langkah – langkah di atas sebanyak lima kali.
6. Mengurangi air jerami pada toples hingga 80ml dan menambahkan air rebusan
jerami baru hingga volume 100ml.
7. Pengamatan dilakukan hingga mendapatkan tiga puluh data.

8
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1. Hasil Pengamatan
Tabel 1. Pertumbuhan Populasi Paramaecium sp.

Tanggal Rerat Jumlah r


Hari
Pengamata Xi1 Xi2 Xi3 Xi4 Xi5 a per Paramaecium (terhadap r
ke-
n cc sp. (N/mL) hari ke-0)

29/08/2019 0 9 10 11 9 11 10 100 0 0
03/09/2019 5 4 4 4 5 4 4 400 0,2773 0,2773
05/09/2019 7 47 121 92 49 69 76 7600 0,6187 1,4722
09/09/2019 11 53 31 54 73 61 54 5400 0,3626 -0,0854
11/09/2019 13 22 6 10 37 29 21 2100 0,2342 -0,4722
13/09/2019 15 88 201 287 289 334 239 23900 0,3651 1,2160
17/09/2019 19 20 22 9 19 6 15 1500 0,1425 -0,6921
19/09/2019 21 3 5 2 3 7 4 400 0,0660 -0,6609
23/09/2019 25 11 5 3 7 3 5 500 0,0644 0,0558
25/09/2019 27 85 69 117 88 62 84 8400 0,1641 1,4107
27/09/2019 29 81 165 79 158 119 120 12000 0,1651 0,1783
01/10/2019 33 111 110 125 136 184 133 13300 0,1482 0,0257
03/10/2019 35 143 60 65 75 84 85 8500 0,1269 -0,2238
07/10/2019 39 7 10 6 6 10 8 800 0,0533 -0,5908
09/10/2019 41 7 11 8 4 24 11 1100 0,0585 0,1592
11/10/2019 43 23 26 19 12 46 25 2500 0,0749 0,4105
15/10/2019 47 5 5 9 7 6 6 600 0,0381 -0,3568
17/10/2019 49 9 5 5 10 18 9 900 0,0448 0,2027
21/10/2019 53 14 15 11 9 8 11 1100 0,0452 0,0502
23/10/2019 55 23 15 12 15 16 16 1620 0,0506 0,1936
25/10/2019 57 6 7 6 4 5 5 500 0,0282 -0,5878
29/10/2019 61 24 24 25 30 21 25 2500 0,0528 0,4024
31/10/2019 63 2 13 5 13 7 8 800 0,0330 -0,5697
04/11/2019 67 14 6 9 7 11 9 900 0,0328 0,0294
06/11/2019 69 51 55 71 74 58 62 6200 0,0598 0,9650
08/11/2019 71 7 30 8 41 8 18 1800 0,0407 -0,6184
12/11/2019 75 5 84 73 71 82 63 6300 0,0552 0,3132
14/11/2019 77 72 54 72 103 97 79 7900 0,0567 0,1132
18/11/2019 81 34 49 32 34 39 38 3800 0,0449 -0,1830
20/11/2019 83 101 108 103 63 160 107 10700 0,0563 0,5176
22/11/2019 85 20 15 10 14 10 13 1300 0,0302 -1,0539

9
Tabel 2. Korelasi laju pertumbuhan intrinsik dengan jumlah populasi Paramaecium sp.

Hari ke
Tanggal N R
-
29/08/2019 0 100 0
03/09/2019 5 400 0,2773
05/09/2019 7 7600 1,4722
13/09/2019 15 23900 1,2160

Grafik 1. Pertumbuhan Paramaecium sp

Grafik Pertumbuhan Paramaecium sp.


30000
Jumlah Individu

25000
20000
y = -16,519x + 727134
15000 R² = 0,0059
10000
5000
0

Hari ke -

Fluktuasi Jumlah Individu Paramaecium sp.

10
3.2. Analisis Data

1. Perhitungan secara empiris

Tabel 3. Flutuasi Paramaecium sp.

Jumlah Paramaecium
Data Ke-
sp.
2 7600
4 2100
5 23900
6 1500
10 12000
12 8500
25 1800
26 6300
27 7900
28 3800
29 10700
Rata - Rata 7827,273
Nilai rata-rata sama dengan nilai K. Jadi, K= 7827,273

2. Perhitungan secara linear

Grafik 2. Korelasi N dengan R

GRAFIK KORELASI N DENGAN R


1.6
Laju Pertumbuhan Intrinsik

1.4

1.2

0.8
y = 4E-05x + 0,3847
0.6 R² = 0,4867
0.4

0.2

0
0 5000 10000 15000 20000 25000 30000
Jumlah Populasi Paramaecium sp.

11
Dengan asumsi bahwa pada awal pertumbuhan r mencapai maksimum dan
pada saat mencapai harga K pertumbuhan akan terhenti yang berarti r = 0 maka dari
persamaan regresi linier yang didapatkan dapat dicari harga K saat r (sebagai y dalam
persamaan regresi linier) sama dengan 0 yakni :

𝑦 = 0,00004𝑥 + 0,3847
0 = 0,00004𝑥 + 0,3847
−0,3847 = 0,00004𝑥
0,3847
𝑥=| |
0,00004
𝑥 = 9617
Sehingga harga K sebanyak 9617 individu
3. Perhitungan secara eliminasi dua persamaan
Rumus :
𝑁𝑡 − 𝑁𝑡−1
= 𝑟𝑁 − 𝛾𝑁 2
𝑡𝑥 − 𝑡𝑥−1
Persamaan 1 :
7600 − 10
= 𝑟 × 10 − 𝛾(102 )
2−0
7590
= 10𝑟 − 100𝛾
2
3.795 = 10𝑟 − 100𝛾…. (1)

Persamaan 2 :
12000 − 7600
= 𝑟 × 7600 − 𝛾(76002 )
10 − 2
4400
= 7600𝑟 − 57760000𝛾
8
550 = 7600𝑟 − 57760000𝛾….(2)

Elimiasi persamaan 1 dan persamaan 2 :


3.795 = 10r - 100𝛾 × 760 2.884.200 = 7600r - 76000𝛾
550 = 7600r - 57760000𝛾 × 1 550 = 7600r - 57760000𝛾
2.883.650 = 57.684.000 𝛾
𝛾 = 0,049

12
Mencari r :
2.883.650 = 7.600r – 76.000 (0,049)
2.883.650 = 7.600r – 3.724
r = 2.879.926
7.600
r = 378,937

Mencari Nilai K :
K = 378,937
0,049
K = 7.733

3.3 Pembahasan

Pada praktikum ini, jumlah Paramaecium sp. yang ditanam sebanyak 10 individu
dalam 100cc air rebusan jerami. Setelah penanaman berumur 2 hari yang diletakkan
dalam toples kaca (jar) ditutup dengan kertas berlubang kecils di atasnya, Paramaecium
sp. dihitung dengan pengulangan sebanyak 5 kali. Penghitungan dilakukan
menggunakan mikroskop cahaya dan bilik hitung Sedgewich-Rafter counting chamber,
sedangkan larutan JKJ digunakan untuk mematikan Paramaecium sp. untuk
memudahkan penghitungan. Proses penghitungan dilaksanakan setiap 2 hari sekali dan
tetap berlanjut hingga diperoleh 30 data.

Dari hasil penghitungan, nilai rata-rata pertumbuhan tertinggi ada pada data ke-5
dengan rata-rata per 100cc sebanyak 23900 individu sedangkan nilai rata-rata terendah
pada data ke-1 dan ke-7 sebanyak 400 individu per 100cc. dari grafik dapat dilihat
bahwa jumlah pertumbuhan Paramaecium sp. terjadi beberapa kali kenaikan jumlah dan
penurunan yang terjadi.

Populasi yang ada di suatu daerah akan selalu berubah setiap saat. Perubahan ini
disebabkan oleh perubahan jumlah individu yang bergantung pada faktor lingkungan.
Bila sumber daya berlimpah tidak terbatas, maka populasi akan tumbuh cepat secara
eksponensial (Hariyanto et al.2008). Sehingga dapat ditulis bahwa pertumbuhan
populasi Paramaecium sp. sangat dipengaruhi oleh lingkungan, dalam hal ini adalah
media yang berupa air rebusan jerami. Ketika sumber nutrisi tercukupi, maka populasi

13
akan tumbuh pesat dan sebaliknya apabila sumber nutrisi habis maka pertumbuhan akan
menurun dan terjadi suatu kompetisi di dalam populasi itu. Sumber nutrisi dapat
dikatakan sebagai daya dukung lingkungan, sebab mendukung kehidupan individu yang
meliputi ketersediaan sumber daya alam untuk tumbuh dan berkembang biak.

Besarnya nilai daya dukung lingkungan (K) dapat dicari dengan 3 cara. Cara
pertama adalah cara empiris. Asumsi yang digunakan pada cara ini adalah bahwa jumlah
individu akan berfluktuasi di sekitar harga K. Pada grafik terlihat bahwa fluktuasi
dimulai pada usia biakan 2 hari, dan turun pada usia biakan 4 hari. Fluktuasi terjadi
terus-menerus seperti yang sudah disajikan pada tabel. Untuk mengetahui berapa daya
dukung 100cc medium jerami, data yang digunakan adalah data ke-2, 4, 5, 6, 10, 12, 25,
26, 27, 28, dan 29. Terdapat banyak titik fluktuasi Paramaecium sp. sebab setiap selesai
penghitungan, medium jerami diganti dengan medium jerami yang baru dengan cara
mengurangi medium yang ada di jar hingga 80cc dan kemudian menambahkan medium
baru hingga 100cc sehingga dapat dikatakan bahwa medium yang baru ini membawa
sumber daya berupa nutrisi yang baru. Harga K diperoleh dari rata-rata dari jumlah
seluruh individu yang ada pada hari itu dibagi dengan 11 data. Sehingga diperoleh harga
K sebesar 7827,273. Jadi, dengan cara empiris dapat diketahui bahwa dalam 100cc
media jerami dapat mendukung kehidupan individu Paramaecium sp. dengan jumlah
maksimal 7827,273. Ini dapat dilihat ketika jumlah individu yang ada mencapai 23900
individu dan pada hari pengamatan berikutnya jumlah ini langsung turun derastis hingga
1500 individu. Terjadinya penurunan jumlah yang sangat besar ini dianggap karena
daya dukung lingkungan tidak lagi dapat mendukung kehidupan individu sejumlah itu
sehingga terjadi kompetisi diantara individu dan tersisa hanya 1500 individu.

Cara kedua adalah menggunakan persamaan linear

Cara ketiga adalah menggunakan eliminasi dua persamaan. Data yang digunakan
pada cara ini adalah data ke-0, data ke-2, dan data ke-10. Dari dua persamaan itu
kemudian dieliminasi dan hasilnya merupakan nilai K yakni sebesar 7733 individu di
mana sebelumnya diperoleh data r dan ᵞ berturut-turut sebesar 378,937 dan 0,049. Hasil
ini memang memiliki selisih dengan penghitungan cara pertama, namun selisih tidak
terlalu banyak sehingga masih bisa digunakan. Populasi Paramaecium sp. tidak
eksponensial. Dari grafik pertumbuhannya pun dapat diketahui pertumbuhan yang
awalnya meningkat kemudian turun, dan begitu hingga data ke 30. Di sini dapat terlihat

14
jelas bahwa populasi berfluktuasi di atas dan di bawah nilai K sehingga sesuai dengan
hipotesis kerja bahwa daya dukung lingkungan berpengaruh dalam pertumbuhan dan
perkembangbiakan Paramaecium sp.

BAB IV
RINGKASAN

15
Nilai K didapatkan dengan 3 cara yaitu dengan cara empiris diperoleh nilai K sebesar
7827.273, dengan cara persamaan linear nilai K sebesar, dan dengan cara eliminasi dua
persamaan nilai K sebesar 7733. Hal ini menunjukkan bahwa populasi Paramaecium sp.
tidak tumbuh secara eksponensial dikarenakan selama pengamatan dan penghitungan,
jumlah individu berada di bawah ataupun di atas nilai K. Hasil ini sesuai dengan hipotesis
kerja di mana pertumbuhan Paramaecium sp. sangat berpengaruh terhadap daya dukung
lingkungan. Semakin besar daya dukung lingkungan maka populasi yang tumbuh akan
semakin banyak, begitu juga sebaliknya. Pertumbuhan populasi dapat turun sebab adanya
batas kemampuan tumbuh karena daya dukung lingkungan juga telah mencapai nilai
maksimum.

BAB V
DAFTAR PUSTAKA

16
Deshmukh, Ian. 1992. Ekologi dan Biologi Tropika. Jakarta : Yayasan Obor Indonesia.

Eric, R. Pianka. 2000. Evolutionary Ecology. San Fransisco : Educational Publisher


INC.

Hariyanto, Sucipto. Bambang Irawan. Thin Soedarti. 2008. Teori dan Praktik Ekologi.
Surabaya: Airlangga University Press.

17

Anda mungkin juga menyukai