Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

ETIKA TIK
MATA KULIAH TEKNOLOGI INFORMASI DAN
KOMUNIKASI
(AMPC2101)

Dosen Pengampu :
Amalia Rezeki S.Pd, M.Pd

Disusun Oleh

Siti Azkia Rahma (NIM 1810119220013)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARMASIN
NOVEMBER
2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, atas
anugerah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penulisan makalah tentang
“Etika Teknologi Informasi dan Komunikasi”. Shalawat dan salam semoga selalu
tercurah kapada Rasulullah Saw., keluarga, sahabat dan kita sebagai generasi
penerusnya hingga akhir zaman. Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan
makalah ini selain untuk menyelesaikan tugas yang telah diberikan Dosen
pengajar, juga untuk lebih memperluas pengetahuan sekaligus wawasan yang
terkait dengan Teknologi Informasi dan Komunikasi.

Kami juga berterimakasih kepada ibu Amalia Rezeki selaku dosen mata
kuliah TIK yang telah menyerahkan kepercayaan kepada kami guna
menyelesaikan makalah ini. Keberhasilan penyusunan makalah ini juga tidak
terlepas dari peran dan kontribusi dari berbagai pihak. Semoga makalah ini dapat
dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun
ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya.
Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kata-kata yang kurang berkesan.
Kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan .

Banjarmasin, 24 September 2018

Penyusun

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................................ i
DAFTAR ISI .......................................................................................................................... ii
BAB I .................................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN ............................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang .................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................ 2
1.3 Tujuan Penulisan .............................................................................................. 2
BAB II ................................................................................................................................ 3
PEMBAHASAN ................................................................................................................ 3
2.1 PENGERTIAN ETIKA DALAM PENGGUNAAN TIK .............................. 3
2.2 ETIKA DALAM PENGGUNAAN TIK .......................................................... 4
2.2.1 Isu pertama: Cybercrimes ......................................................................... 6
2.2.2 Isu Kedua: privasi ..................................................................................... 8
2.2.3 Isu Ketiga: Akurasi ................................................................................... 9
2.2.4 Isu Keempat: Hak Kekayaan Intelektual ............................................... 9
2.3 ETIKA TIK DALAM PENDIDIKAN........................................................... 10
2.3.1 Dunia Pendidikan sebagai sumber etika dan penjaga moral.............. 10
2.3.2 Sumber Daya Manusia ........................................................................... 11
2.3.3 Desain dan Konten .................................................................................. 11
2.4 PERAN ETIKA DALAM BIDANG ILMU TEKNOLOGI ........................ 11
BAB III............................................................................................................................. 13
PENUTUP........................................................................................................................ 13
1.1 Kesimpulan ...................................................................................................... 13
1.2 Saran ................................................................................................................ 13
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 13

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Komputer merupakan alat komunikasi utama bagi banyak


Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) adal teknologi yang
mencakup seluruh peralatan teknis unutk memproses dan menyampaikan
informasi. TIK mencakup 2 aspek, yaitu teknologi informasi dan teknologi
komunikasi. Teknologi informasi meliputi segala hal yang berkaitan
dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, dan
pengelolaan informasi, sedangkan teknologi komunikasi adalah segala
sesuatu yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses
dan mentransfer data dari suatu perangkat lainnya. Dengan demikian,
teknologi informasi dan teknologi komunikasi adalah dua konsep yang
tidak terpisahkan
Konsep memasuki abad teknologi informasi dan komunikasi (TIK)
sekarang ini sangat dirasakan kebutuhan dan kepentingan untuk perbaikan
dan kualitas pembelajaran. Melalui pemanfaatan TIK kita dapat
meningkatkan kualitas SDM dan IPM, yaiut dengan cara membuat lebar-
lebar terhadap akses ilmu pengetahuan dan penyelenggaraan bermutu.
Terutama penerapan high-tech dan high touch approach.
Sistem teknologi informasi dan komunikasi memberikan jangkauan
yang luas, cepat, efektif, dan efisien terhadap penyebarluasan informasi
keberbagai penjuru dunia.
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah
memberikan kontribusi terhadap terjadi revolusi dalam berbagai bidang,
termasuk bidang pendidikan.

1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian etika dalam penggunaan Teknologi Informasi dan
Komunikasi?
2. Bagaimana etika dalam penggunaan Teknologi Informasi dan
Komunikasi?

1.3 Tujuan Penulisan


Adapun tujuan penulisan makalah ini yaitu :
1. Untuk mengetahui pengertian etika dalam prnggunaan Teknologi
Informasi dan Komunikasi.
2. Untuk mengetahui etika dalam penggunaan Teknologi Informasi dan
Komunikasi.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN ETIKA DALAM PENGGUNAAN TIK

Etika (ethic) bermakna sekumpulan asas atau nilai yang berkenan dengan
akhlak, tata cara (adat, sopan santun) mengenai benar dan salah tentang hak dan
kewajiban yang dianut oleh suatu golongan atau mansyarakat. TIK dalam konteks
yang lebih luas, merangkum semua aspek yang berhubungan dengan mesin
(computer dan telekomunikasi) dan teknik yang digunakan untuk menangkap
(mengumpulkan) menyimpan, memanipulasi, menghantarkan, dan menampilkan
suatu bentuk informasi. Komputer yang mengendalikan semua bentuk ide dan
informasi memainkan peranan penting dalam pengumpulan, pemprosesan,
penyimpanan dan penyebaran informasi suara, gambar, teks, dll.

Untuk menerapkan etika TIK diperlukan terlebih dahulu mengenal dan


memaknai prinsip yang terkandung di dalam TIK diantaranya adalah:

1. Tujuan teknologi informasi


Memberikan kepada manusia untuk menyelesaikan masalah,
menghasilkan kreatifitas, membuat manusia lebih berkarya jika tanpa
menggunakan teknologi informasi dan aktifitasnya.
2. Prinsip High-tech-high-touch
Jangan memiliki ketergantungan terhadap teknologi tercanggih tetapi lebih
yang lebih penting adalah meningkatkan kemampuan aspek “high touch”
yaitu “manusia”.
3. Sesuaikan teknologi informasi terhadap manusia
Seharusnya teknologi informasi dapat mendukung segala aktifitas yang
harus menyesuaikan teknologi informasi.

3
2.2 ETIKA DALAM PENGGUNAAN TIK

Salah satu tulisan dari harian umum Pikiran Rakyat berikut ini sangat erat
kaitannya dengan kajian etika TIK. Tulisan ini berjudul “Memulung Sampah,
Mencuri Data Perusahaan”, yang isinya kurang lebih sebagai berikut.

“Jangan sembarangan membuang data penting menyangkut perusahaan ke


tong sampah. Sangat mungkin, data yang dianggap sebagai sampah itu bia
dipulung dan dimanfaatkan orang lain untuk kepentingan yang merugikan
perusahaan. Social engineering secara garis besar dapat dibedakan menjadi dua
kategori, yaitu memanfaatkan kemampuan teknologi atau factor kelemahan
manusianya. Serangan pertama yang dikenal pula denga sebutan computer based
social engeneering bertumpu pada kemampuan teknologi untuk mengecoh
seseorang yang memberikan informasi rahasia yang memungkinkan penyerang
mendapat akses ke dalam jaringan kompuuter.”

Contohnya, suatu ketika anda sedang mengakses webmail internal perusahaan,


tiba-tiba muncul window pop-up yang mengatakan, koneksi terputus sesaat dan
karena itu Anda dimita mrmasukan kembali user ID dan password pada window
pop-up tersebut. Sekali perintah ini dituruti, informasi tersebut langsung dikirim
ke penyerang oleh satu program yang sebelumnya telah di-install dalam computer
di perusahaan tersebut oleh penyerang.

Teknik kedua adalah teknik yang paling murah dan yang paling popular.
Teknik ini berdasarkan hubungan “kepercayaan” dan penipuan, menggunakan
“teknologi” seperti membujuk, memuji, intimidasi, berpura-pura sebagai atasan si
korban, atau teknik lain. Prinsip seperti ditulis Dorothy E. Denning dalam
bukunya Information, Warefare and Security adalah dengan cara mengeksploitasi
“segala cara yang memungkinkan komunikasi satu lawan satu”, termasuk bertata
muka langsung, telepon atau email.

Social engineer yang cerdas akan melakukan serangkaian “riset” pendahuluan


kondisi dalam perusahaan target, missal nama bos, siapa admin jaringan computer,

4
jam berapa jadwal rapat, dan lain-lain. Caranya mulai dari yang sederhana seprti
pura-pura salah masuk ruang, sampai yang lumayan canggih dengan menyamar
sebagai pengantar pizza atau teknisi computer. Cara pengumpulan informasi yang
lebih hebat lagi menggunakan teknik dumster diving atau teknik “memulung
sampah”.

Dumster diving sebenarnya hanyalah salah satu dari beberapa teknik


“penipuan” cerdas yang disebut social engineering. Teknik ini seperti yang
dipraktikan Stanley Rifkin antara lain directapproach, spaying and eavesdropping,
technical expert, support staff, the voice of authority. Ada juga teknik lain yang
disebut Reverse Social Engineering.

Pertama, teknisi telepon. Dengan mengaku sebagai teknisi telepon orang bisa
bebas keluar masuk untuk memperbaiki kerusakan, termasuk membaca catatan
kertas kecil dibawah telepon, keyboard, atau post-it yang tetempel.

Kedua, IT support. Seseorang bisa mengaku dari perusahaan tempat kantor


Anda membeli computer datang hendak memeriksa kondisi computer baru,
sebagai layanan custumer support.

Ketiga, manajer, dengan berpura-pura sebagai manajer menelpon bagian


admin jaringan, setengan gusar bertanya kenapa dia tidak bisa login dengan
password-nya. Lalu si manajer ini menginstruksikan untuk segera memberinya
password baru.

Dalam beberapa aspek TIK ada kaitannya dengan etika profesi, keterhubungan
tersebut terutama dalam memahami dan menghormati budaya kerja yang ada,
memahami peraturan perusahaan dan organisasi dan memahami hukum. Etika
profesi juga harus dipahami adalah kode etik dalam bidang TIK, dimana
pengguna harus mampu memilih sebuah program ataupun software yang akn
mereka gunakan apakah legal atau ilegal, karena program atau sistem operasi
apapun digunakan selalu ada aturan penggunaan atau license agreement.

Beberapa isu yang muncul dalam penggunaan TIK, diantaranya: Broadband,


Consumer, Retection, Cultural diversity, Cybererime, Digital copyright, Digital

5
divide, Dispute, Resolution, Domain names, E-banking/E-finance, E-Contracting,
E-taxtation, Elekronik ID, Free Speech/Public Moral, IP-based Networks/IPv6,
Market Acces, Money Laundering, Network Security, Privacy, Standard seting,
Spam, adan Wereless

2.2.1 Isu pertama: Cybercrimes

Cybercrimes adalah istilah yang digunakan dalam kejahatan maya atau


kejahatan melalui jaringan internet sedunia.

a) Karakteristik Cybercrimes diantaranya:


(1) Perbuatan yang dilakukan secara illegal, tanpa hak atau tidak etis
tersebut terjadi di ruang/wilayah maya (cyberspace), sehingga tidak
dapat dipastikan yurisdikasi hukum Negara mana ynag berlaku
terhadapnya.
(2) Perbuatan tersebut dilakukan dengan menggunakan peralatan
apapun yang bisa terhubung dengan internet.
(3) Perbuatan tersebut mengakibatkan kerugian material maupun
immaterial (waktu, nilai, jasa, uang, barang, harga diri, martabat,
kerahasiaan informasi) yang cenderung lebih besar dibangdingkan
kejahatan konvensional.
(4) Pelakunya adalah orang yang menguasai penggunaan internet
beserta aplikasinya.
(5) Perbuatan tersebut sering kali dilakukan secara
trennasional/melintas batas Negara.

b) Ancaman terhadap keamanan


(1) Ancaman datang dari internet dan internal networks, dalam
proporsi yang berbeda. 80-95% ancaman datang dari internal.
(2) Sifat hakiki internet merupakan sumber utama mudahnya serangan,
open network, focus.
(3) Sifat hakiki internet merupakan sumber utama mudahnya serangan,
open network, fokus pada interoperability, bukan sekuriti.

6
(4) Lack of technical standars: IETF , RFC, S-HTTP, SSL vs PCT,
STT vs Secure Electronic Payment Protocol (SEPP).
(5) Corporate network, internet server, data transmission, service
availability (DDOS), repudiation.
c) Penyalahgunaan internet antara lain.
(1) Password dicuri, account ditiru / dipalsukan.
(2) Jalur komunikasi disadap, rahasia perusahaan terbuka.
(3) Sistem computer disusupi, system informasi dibajak.
(4) Netword dibanjiri trafik, menyebabkan crash.
(5) Situs dirusak (cracked).
(6) Spamming.
(7) Virus
d) Legal Exposure, diantaranya :
(1) Hak atas kekayaan intelektual disalahgunakan (dicuri / dicopy)
(2) Copyright dan paten dilanggar.
(3) Pelanggaran pengawasan ekspor teknologi di USA.
(4) Dokumen rahasia dipublikasikan via bulletin boards.
(5) Adult pornographi, child pornographi dan obscenity.
e) Financial E-Commerce Exposure
(1) Data keungan diubah.
(2) Dana perusahaan “digelapkan”.
(3) Pemalsuan uang.
(4) Money laundering.
(5) Seseorang menggunakan atribut orang lain untuk transaksi bisnis.
f) Penanggulangan Cybercrimes
(1) Melakukan modernisasi hukum pidana nasional beserta hukum
acaranya, yang diselaraskan dengan konvensi internasional yang
terkait dengan kejahatan tersebut.
(2) Meningkatkan sistem pengamanan jaringan computer nasional
sesuai standar internasional.

7
(3) Meningkatkan pemahaman serta keahlian aparatur penegak hukum
mengenai upaya pencegahan, investigasi dan penuntutan perkara-
perkara yang berhubungan denagn Cybercrime.
(4) Meningkatkan kesadaran warga Negara mengenai masalah
Cybercrime serta pentingnya mencegah kejahatan tersebut terjadi.
(5) Meningkatkan kerjasama antar Negara, baik bilateral, regional
maupun multilateral, dalam upaya penanganan Cybercrime, antara
lain melalui perjanjian ekstradisi dan mutual assistance treaties.

2.2.2 Isu Kedua: privasi

Diantara aspek privasi dalam TIK adalah :

1) Privasi
i) Keleluasaan pribadi ; data / atribut pribadi.
ii) Persoalan yang menjadi perhatian :
(1) Informai personal apa saja yang dapat diberikan kepada orang lain.
(2) Apakan pesan informasi pribaadi yang dipertukarkan tidak dilihat
oleh pihak lain yang tidak berhak.
ii) Implikasi sosial :
(1) Gangguan spamming / junk mail, stalking dan lain sebagainya
yang mengganggu kenyamnan.
(2) Cookies.

2) Perlindunagan Privasi Universal


i) Penyebaran informasi pribadi perlu dibatasi menurut tujuan
penggunaannya dan harus diperoleh dari sumber yang sah, berisikan
data yang akurat, dilindungi dengan baik dan secara transparan.
ii) Informasi pribadi tidak boleh untuk bisnis selain dari tujuan semula
perolehannya.

8
iii) Dalam memperoleh informasi pribadi, engguna untuk tujuan bisnis
harus memberitahukan kepada pemilik data tentang tujuan
penggunannya.
iv) Pengguna informasi untuk tujuan bisnis harus mengambil tindakan
yang diperlukan untuk melindungi data pribadi dan melakukan
pengawasan yang memadai atas petugas yang memegang data pribadi
3) Lingkup Perlindungan Privasi di Cyberspace
i) Pengumpulan (collecting).
ii) Pemanfaatan (Use).
iii) Maksud pemanfaatan (purpose).
iv) Kepada siapa informasi dipertukarkan (whom share).
v) Perlindungan data (protection of data).
vi) Pengiriman melalui e-mail (sending via E-mail).
vii) Cookies

2.2.3 Isu Ketiga: Akurasi


Auntentikasi, kebenaran dan akurasi informasi yang dikumpulkan serta
diproses. Siapa yang bertanggung jawab atas berbagai kesalahan dalam
informasi dan konpensasi apa yang seharusnya diberikan kepada pihak
yang dirugikan.

2.2.4 Isu Keempat: Hak Kekayaan Intelektual

Dalam pasal ini dan sesuai denagn uraian dalam pasal 503 KUH
Perdata, yang dimaksud dengan barang adalah benda bertubuh
(immaterial). Contoh benda tidak bertubuh yang berupa hak antara lain:
hak tagih, hak atas bunga uang, hak sewa, hak guna bangunan, hak guna
usaha, hak atas benda berupa jaminan , hak atas kekayaan intelektual, dan
lain senagainya.

Konsekuensi dari batasan hak atas kekayaan intelektual (HAKI) ini


adalah, terpisahnya antara hak atas kekayaan intelektual itu dengan hasil

9
material yang menjadi bentuk jelmaannya. Yang dilindungi dalam
kerangka hak atas kekayaan intelektual adalah haknya, bukan invensi dari
hak tersebut.

a Pengelompokkan HAKI
(1) Hak cipta
(a) Hak milik.
(b) Hak yang berkaitan dengan hak cipta (neighboring rights).
(2) Hak milik perindustrian (industrial property right)
(a) Paten.
(b) Model dan rancang bangun (utility models) atau dalam bahasa
hukum Indonesia disebut Paten Sederhana (simple patent).
(c) Desain industry (industrial design).
(d) Merek dagang (trade mark).
(e) Nama dagang.
(f) Sumber tanda atau sebutan asal (indication of source or
appellation of origin).
(g) Nama jasa (service mark).
(h) Unfair Competition Protection.
(i) Perlindungan varietas baru tanaman.
(j) Rangkaian Elektronik Terpadu (integrated circuits).

2.3 ETIKA TIK DALAM PENDIDIKAN


Dunia pendidikan tidak terlepas dari imbasnya etika dalam penggunaan
TIK sebab dunia pendidikan sebagai lembaga kedua terbesar dalam
penggunaan aplikasi TIK setelah dunia bisnis dan hiburan. Oleh karena itu,
dalam buku ini akan dikemukakan beberapa isu etika TIK dalam dunia
pendidikan, yaitu :
2.3.1 Dunia Pendidikan sebagai sumber etika dan penjaga moral
Isu pokok etika dan moral dititik beratkan dalam dunia pendidikan
karena fungsi dan tugas dunia pendidikan adalah untuk mengantarkan
umat manusia menuju peradaban yang lebih baik dan maju. Peradaban

10
informasi yang sekarang sedang dialami perlu mendapat sentuhan etika
dan moral sebab kesalahan atau penyalahgunaan informasi akan
mengakibatkan kerugian yang besar bahkan mungkin lebih besar
dibandingkan dengan kerugian materi. Dunia pendidikan harus mampu
memberi contoh yang baik, mendidik dan mensosialisasikan dalam
penggunaan hukum dan aturan yang telah ditetapkan serta
menghormagti HAKI.

2.3.2 Sumber Daya Manusia

Dunia pendidikan harus mampu melahirkan SDM yang memiliki


kualitas, berestetika, professional dan memiliki kemampuan yang handal
dalam era informasi ini. Dalam beberapa seminar, isu criteria SDM TIK
adalah mempunyai kemahiran dalam rekayasa software, membangan,
menggunakan, menilai, dan melaksanakan sistem informasi atau dengan
kata lain harus memiliki kemampuan hard skill (penguasaan bahasa,
pemprogaman, penguasaan data base/DBMS atau software middleware,
dan pengetahuan jaringan) dan soft skill (kepemimpinan, komunikasi,
metodologi pengembangan sistem dan kerja team).

2.3.3 Desain dan Konten


Dengan kemajuan TIK kita dapat menikmati informasi dengan
cepat dan mudah. Desain dan konten informasi akan mempengaruhi
Pandangan kita dalam berbagai aktifitas. Oleh karena itu, desain dan
konten informasi harus benar-benar diperhatikan sebab pengguna TIK
sangat beragam dilihat dari usia, ras, jenis kelamin, agama, budaya dan
lainnya

2.4 PERAN ETIKA DALAM BIDANG ILMU TEKNOLOGI


Seperti yang kita ketahui perkembangan dunia IT berlangsung cepat.
Dengan perkmbangan tersebut diharapkan akan dapat mempertahankan dan
meningkatkan taraf hidup manusia. Banyak hal ynag menggiurkan manusia

11
untuk dapat sukses dalam IT tetapi tidak cukup dengan mengandalkan ilmu
pengetahuan dan teknologi, manusia juga harus menghayati secara mendalam
kode etik ilmu, teknologi dan kehidupan.
Banyak ahli yang telah menemukan bahwa teknologi mengambil alih
fungsi mental manusia, pada saat yang sama terjaadi kerugian yang diakibatkan
oleh hilangnya fungsi tersebut dari kerja mental manusia. Perubahan yang
terjadi pada cara berfikir manusia sebagai akibat perkembangan teknologi
sedikit banyak berpengaruh terhadap pelaksanaan dan cara pandang manusia
terhadap etika dan norma dalam kehidupannya

12
BAB III

PENUTUP

1.1 Kesimpulan
Pada dasarnya teknologi informasi dan komunikasi memiliki sub-
bidang kajian, yaitu teknologi komunikasi. Teknologi komunikasi itu
sendiri lahir sebagai hasil dari analisis komunikasi bermedia dalam hand
book of communication. Dimana dalam uraian bab yang penulis sampaikan
bidang kajian teknologi komunikasi ini penulis adaptasikan sebagai bidang
garapan TIK juga. Hal ini dilakukan mengingat pada prinsipnya apa yang
diperjari menyangkut komunikasi dan informasi yang dikemas melalui
teknologi hasil rancang bangun berupa peranti hardware.
1.2 Saran
Perlunya pembelajaran dan pengkajian mengenai Etika Teknologi
Informasi dan Komunikasi ini baik melalui buku-buku, internet ataupun
otodidak. Dalam penulisan makalah ini kami menyadari masih banyak
kesalahan, kekuranngan baik dalam segi materi, penulisan makalah serta
sumber materi yang kurang memandai.

13
DAFTAR PUSTAKA
Dermawan, Deni. 2012. pendidikan teknologi informasi dan komunikasi. bandung :
PT.REMAJA ROSDAKARYA, 2012.

Rusman, deni kurniawan dan cepi riyana. 2012. pembelajaran berbasis teknologi
informasi dan komunikasi mengembangkan profesionalitas guru. Jakarta : Erlangga,
2012.

Sutopo, Ariesto Hadi. 2012. Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pendidikan.
Yogyakarta : Graha Ilmu, 2012.

https://www.google.co.id/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://idr.uin-
antasari.ac.id/4607/1/ARTIKEL-6%2520Etika%2520dlm%2520Penggunaan%2520TIKP-
M.%2520Ramli.pdf&ved=2ahUKEwinwsW-
49fdAhVJFHIKHZVVCdMQFjACegQIAhAB&usg=AOvVaw1iXuuemaF5Oo3h7b60Ookm&cs
hid=1537934261146

https://smkalfattah.ilearning.me/2015/11/09/pengertian-etika-dalam-penggunaan-
teknologi-informasi-dan-komunikasi/

14

Anda mungkin juga menyukai