Anda di halaman 1dari 29

LAPORAN PRAKTIKUM II

MORFOLOGI TUMBUHAN
(ABKC2203)

“DAUN MAJEMUK DAN BAGIAN-BAGIANNYA”

Disusun oleh :
Nadiyatu Adzani Adilah
(1810119320004)
Kelompok VII A

Asisten Dosen :
Amalia Mardhatillah
Anjeli

Dosen Pengasuh :
Dra. Hj. Sri Amintarti, M.Si
Maulana Khalid Riefani, S.Si., M.Sc.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARMASIN
MARET
2019
PRAKTIKUM II

Topik : Daun majemuk dan bagian-bagiannya.


Tujuan : Mengenal macam-macam bentuk daun majemuk dan bagian-
bagiannya.
Hari/Tanggal : Kamis, 14 Maret 2019
Tempat : Laboratorium Biologi PMIPA FKIP ULM Banjarmasin

I. ALAT DAN BAHAN


A. Alat
1. Baki/nampan
2. Alat Tulis
3. Kamera
B. Bahan
1. Daun Kapuk (Ceiba pentandra Gaertn.)
2. Daun Kembang merak (Caesalpinia pucherrima Sw.)
3. Daun Putri malu (Mimosa pudica L.)
4. Daun Gamal (Gliricidia maculate L.)
5. Daun Jeruk (Citrus sp)
6. Daun Dadap ( Erythrine variegate)
7. Daun Lamtoro (Leucaena glauca)
8. Daun Tomat (Solanum lycopersicum)
9. Daun Asam (Tamarindus indica L.)
10. Daun Mawar (Rosa sp)

II. CARA KERJA


1. Mengamati dan menentukan tipe daun majemuk berdasarkan susunan anak
daunnya: menyirip genap, menyirip ganjil, menyirip genap ganda 1,
menyirip genap ganda 2, menyirip beranak daun, majemuk bangun kaki,
majemuk campuran.
2. Mengamati bagian-bagian daun majemuk: ibu tangkai daun (Petiolus
communis), tangkai anak daun (Petiololus), anak daun (Foliolum).
3. Mengamati alat-alat tambahan pada daun: daun penumpu dll.
4. Membuat gambar dari hasil pengamatan dan beri keterangan.
.
III. DASAR TEORI
Suatu daun yang pada tangkainya bercabang-cabang, dan pada tangkai ini
baru terdapat helaian sehingga pada satu tangkai terdapat lebih dari satu
helaian daun dinamakan daun majemuk. Pada daun majemuk dapat
dibedakan menjadi ibu tangkai daun (petiolus communis), tangkai anak daun
(Petiololus) dan anak daun (foliolum).
Berdasarkan susunan anak daun pada ibu tangkainya, daun majemuk dapat
dibedakan menjadi, yaitu:
A. Daun majemuk menyirip (pinnatus)
Daun majemuk menyirip adalah daun majemuk yang anak daunnya
terdapat di kanan kiri ibu tangkai daun sehingga tersusun seperti sirip pada
ikan. Daun majemuk menyirip dapat dibedakan beberapa macam, yaitu:
1. Daun majemuk menyirip beranak daun satu (unifoliolotus)
2. Daun majemuk menyirip genap (abrupte pinnatus)
3. Daun majemuk menyirip gasal (imparipinnatus)
B. Daun majemuk menjari (palmatus)
Daun majemuk menjari adalah daun majemuk yang semua anak daunnya
tersusun memencar pada ujung ibu tangkai seperti letaknya jari-jari pada
tangan. Berdasarkan jumlah anak daunnya, daun majemuk menjari dapat
dibedakan seperti berikut:
1. Beranak daun satu (bifiliolotus)
2. Beranak daun tiga (trifoliolotus)
3. Beranak daun lima (quinquefoliolotus)
4. Beranak daun tujuh (septemfoliolotus)
C. Daun majemuk bangun kaki (pedatus)
Daun ini mempunyai susunan seperti daun majemuk menjari, tetapi dua
anak daun yang paling pinggir tidak duduk pada ibu tangkai, melainkan pada
anak daun yang di sampingnya.
D. Daun majemuk campuran (digitato pinnatus)
Daun majemuk campuran adalah suatu daun majemuk ganda yang
mempunyai cabang-cabang ibu tangkai memencar seperti jari dan terdapat
pada ujung ibu tangkai daun, tetapi pada cabang-cabang ibu tangkai ini
terdapat anak-anak daun yang tersusun menyirip. Jadi daun majemuk
campuran adalah campuran susunan yang menjari dan menyirip.
IV. HASIL PENGAMATAN
A. Tabel Pengamatan
No Nama Tumbuhan Nama Ilmiah Tipe Daun Pustaka
Majemuk menjari beranak daun tujuh
1 Daun kapuk Ceiba pentandra Gaertn. Majemuk Menjari
(Tjitrosoepomo, 2018)
Daun kembang Majemuk menyirip genap ganda 2 dengan
2 Caesalpinia pulcherrima Sw. Majemuk Menyirip genap ganda 2
merak sempurna (Tjitrosoepomo, 2018)
Majemuk campuran (Menyirip
3 Daun putri malu Mimosa pudica L. Majemuk campuran (Tjitrosoepomo, 2018)
genap ganda)
Majemuk menyirip ganjil (Wikipedia,
4 Daun gamal Gliricidia maculate L. Majemuk Menyirip ganjil
Gamal, 2018)
Majemuk menyirip beranak daun Majemuk menyirip beranak daun satu
5 Daun jeruk Citrus sp
satu (Tjitrosoepomo, 2018)
Majemuk beranak daun tiga (Wikipedia,
6 Daun dadap Erytherine variegate Majemuk menyirip gasal
Dadap, 2019)
Majemuk menyirip genap ganda 2 dengan
7 Daun lamtoro Leucaena glauca Majemuk menyirip genap ganda 2 sempurna
(Tjitrosoepomo, 2018)
Majemuk menyirip gasal Majemuk menyirip berselang-seling
8 Daun tomat Solanum lycopersicum
berselang-seling (Tjitrosoepomo, 2018)
Majemuk menyirip genap (Tjitrosoepomo,
9 Daun asam Tamarindus indica L. Majemuk menyirip genap
2018)
Majemuk menyirip gasal (Tjitrosoepomo,
10 Daun mawar Rosa sp Majemuk menyirip gasal
2018)
B. Gambar hasil pengamatan
1. Daun Kapuk (Ceiba pentandra Gaertn.)
a. Gambar pengamatan

Keterangan:

1. Ibu tangkai daun


2. Tangkai anak daun
3. Anak daun

b. Foto pengamatan

Keterangan:

1. Ibu tangkai daun


2. Tangkai anak daun
3. Anak daun

(Dokumentasi Pribadi, 2019)

c. Foto literatur

Keterangan:

1. Ibu tangkai daun


2. Tangkai anak daun
3. Anak daun

(Sumber : Sailmu, 2017)


2. Daun Kembang Merak (Caesalpinia pulcherrima Sw.)
a. Gambar pengamatan
Keterangan:

1. Ibu tangkai daun


2. Tangkai anak daun
3. Anak daun

b. Foto pengamatan

Keterangan:

1. Ibu tangkai daun


2. Tangkai anak daun
3. Anak daun

(Dokumentasi Pribadi, 2019)

c. Foto literatur

Keterangan:

1. Ibu tangkai daun


2. Tangkai anak daun
3. Anak daun

(Sumber : Aulia, 2014)


3. Daun Putri Malu (Mimosa pudica L.)
a. Gambar pengamatan

Keterangan:

1. Ibu tangkai daun


2. Tangkai anak daun
3. Anak daun

b. Foto pengamatan

Keterangan:

1. Ibu tangkai daun


2. Tangkai anak daun
3. Anak daun

(Dokumentasi Pribadi, 2019)

c. Foto literatur

Keterangan:

1. Ibu tangkai daun


2. Tangkai anak daun
3. Anak daun

(Sumber : Aulia, 2014)


4. Daun Gamal (Gliricidia maculate L.)
a. Gambar pengamatan
Keterangan:

1. Ibu tangkai daun


2. Tangkai anak daun
3. Anak daun

b. Foto pengamatan

Keterangan:

1. Ibu tangkai daun


2. Tangkai anak daun
3. Anak daun

(Dokumentasi Pribadi, 2019)

c. Foto literatur

Keterangan:

1. Ibu tangkai daun


2. Tangkai anak daun
3. Anak daun

(Sumber : Hidayat, 2014)


5. Daun Dadap (Erytherine variegate)

a. Gambar pengamatan

Keterangan:

1. Ibu tangkai daun


2. Tangkai anak daun
3. Anak daun

b. Foto pengamatan

Keterangan:

1. Ibu tangkai daun


2. Tangkai anak daun
3. Anak daun

(Dokumentasi Pribadi, 2019)

c. Foto literatur

Keterangan:

1. Ibu tangkai daun


2. Tangkai anak daun
3. Anak daun

(Sumber : Rosyad, 2019)


6. Daun Jeruk (Citrus sp)
a. Gambar pengamatan
Keterangan:

1. Ibu tangkai daun


2. Tangkai anak daun
3. Anak daun
4. Duri

b. Foto pengamatan

Keterangan:

1. Ibu tangkai daun


2. Tangkai anak daun
3. Anak daun
4. Duri

(Dokumentasi Pribadi, 2019)

c. Foto literatur

Keterangan:

1. Ibu tangkai daun


2. Tangkai anak daun
3. Anak daun
4. Duri

(Sumber : Ayu, 2015)


7. Daun Lamtoro (Leucaena glauca)
a. Gambar pengamatan

Keterangan:

1. Ibu tangkai daun


2. Tangkai anak daun
3. Anak daun

b. Foto pengamatan

Keterangan:

1. Ibu tangkai daun


2. Tangkai anak daun
3. Anak daun

(Dokumentasi Pribadi, 2019)

c. Foto literatur

Keterangan:

1. Ibu tangkai daun


2. Tangkai anak daun
3. Anak daun

(Sumber : Kurniawan, 2016)


8. Daun Tomat (Solamun lycopersicum)
a. Gambar pengamatan
Keterangan:

1. Ibu tangkai daun


2. Tangkai anak daun
3. Anak daun

b. Foto pengamatan

Keterangan:

1. Ibu tangkai daun


2. Tangkai anak daun
3. Anak daun

(Dokumentasi Pribadi, 2019)

c. Foto literatur

Keterangan:

1. Tangkai anak daun


2. Ibu tangkai daun
3. Anak daun

(Sumber : Ayu, 2015)


9. Daun Asam (Tamarindus indica L.)
a. Gambar pengamatan

Keterangan:

1. Ibu tangkai daun


2. Tangkai anak daun
3. Anak daun
4. Stipula

b. Foto pengamatan

Keterangan:

1. Ibu tangkai daun


2. Tangkai anak daun
3. Anak daun
4. Stipula

(Dokumentasi Pribadi, 2019)

c. Foto literatur

Keterangan:

1. Ibu tangkai daun


2. Tangkai anak daun
3. Anak daun

(Sumber : Ayu, 2015)


10. Daun Mawar (Rosa sp)
a. Gambar pengamatan
Keterangan:

1. Ibu tangkai daun


2. Tangkai anak daun
3. Anak daun
4. Duri

b. Foto pengamatan

Keterangan:

1. Ibu tangkai daun


2. Tangkai anak daun
3. Anak daun
4. Duri

(Dokumentasi Pribadi, 2019)

c. Foto literatur

Keterangan:

1. Ibu tangkai daun


2. Tangkai anak daun
3. Anak daun

(Sumber : Aulia, 2014)


V. ANALISIS DATA
1. Daun Kapuk (Ceiba pentandra Gaertn.)
Klasifikasi daun kapuk:
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Malvales
Famili : Bombaceae
Genus : Ceiba
Spesies : Ceiba pentandra Gaertn.
Sumber : Cronquist. 1981

Berdasarkan hasil pengamatan kami, daun Kapuk (Ceiba


pentandra Gaertn.) termasuk dalam daun majemuk menjari ganjil beranak
tujuh karena terdapat cabang-cabang tangkai atau tangkai anak daun yang
melekat pada satu tangkai atau ibu tangkai daun, dan baru pada cabang
tangkai daun ini terdapat helaian daunnya atau anak daun sehingga pada
satu tangkai terdapat lebih dari satu helaian daun.

Menurut Tjitrosoepomo (2018), jika daun majemuk menjari


mempunyai tujuh anak daun atau lebih, maka dapat dikatakan saja beranak
daun banyak (polyfoliolatus), tidak usah dihitung lagi jumlah anak daun
yang tepat, seperti misalnya pada daun randu (Ceiba pentandra Gaertn.).
Daun kapuk termasuk daun tidak lengkap karena tidak memiliki pelepah
daun. Ujung daun kapuk meruncing, tulang-tulang daun terlihat jelas,
bangun daunnya memanjang, tepi daunnya rata, dan pangkal daunnya
runcing.
2. Daun Kembang Merak (Caesalpinia pulcherrima Sw.)
Klasifikasi daun kembang merak:
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Fabales
Famili : Fabaceae
Genus : Caesalpinia
Species : Caesalpinia pulcherrima Sw.
Sumber : Cronquist. 1981
Berdasarkan hasil pengamatan kami, daun kembang merak
(Caesalpinia pulcherrima Sw.) memiliki tipe daun majemuk menyirip
genap ganda dua. Menyirip karena anak daun tersusun seperti sirip pada
kanan kiri ibu tangkainya menurut susunan daun pada tangkainya. Genap
karena anak daun duduk pada cabang tingkat satu dari ibu tangkai.
Tangkai anak daunnya berbentuk bulat padat dan sepasang daun pada
ujung tangkainya yang menutup.
Menurut Gembong Tjitrosoepomo, kembang merak (Caesalpinia
pulcherrima Sw.) pada suatu daun majemuk dapat pula terlihat, bahwa
anak daun tidak langsung duduk pada ibu tangkainya, melainkan pada
cabang ibutangkai tadi. Dalam hal yang demikian, daun majemuk lalu
dinamakan daun majemuk rangkap atau daun majemuk ganda. Bisanya
hanya daun majemuk menyiriplah yang dapat mempunyai sifat demikian,
oleh sebab itu pula kalau ada daun majemuk ganda, maka biasanya adalah
daun majemuk yang menyirip. (Tjitrosoepomo, 2018)
3. Daun Putri Malu (Mimosa pudica L.)
Klasifikasi daun putri malu:
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Fabales
Famili : Mimosaceae
Genus : Mimosa
Species : Mimosa pudica L.
Sumber : Cronquist. 1981
Berdasarkan hasil pengamatan kami, daun putri malu (Mimosa
pudica L.) termasuk dalam daun majemuk campura (menjari dan menirip).
karena mempunyai cabang-cabang ibu tangkai yang memencar seperti jari
dan terdapat pada ujung ibu tangkai daun, namun pada cabang tersebut
terdapat anak-anak daun yang tersusun menyirip, letak kedua pasang
cabang ibu tangkainya sedemikian dekat satu sama lain, seakan-akan
terdapat empat cabang tangkai pada ujung ibu tangkai daunnya.
Herba memanjat atau berbaring atau setengah perdu. Akar pena
kuat. Batang dengan rambut sikat yang mengarah miring ke bawah dan
duri temple bengkok yang tersebar. Daun penumpu bentuk lanset. Daun
pada sentuhan melipatkan diri, menyirip rangkap. (Steenis, 2013)
4. Daun Gamal (Gliricidia maculate L.)
Klasifikasi daun gamal:
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Rosales
Famili : Gliricidiacedae
Genus : Gliricidia
Species : Gliricidia maculate L.
Sumber : Cronquist. 1981
Berdasarkan hasil pengamatan kami, daun gamal (Gliricidia
maculate L.) termasuk dalam daun majemuk menyirip ganjil, karena
terdapat satu anak daun yang menutup ujung ibu tangkainya. Letak duduk
anak daunnya menyirip, karena anak daunnya terdapat di kiri kanan ibu
tangkai daun.
Menurut Winata dan Sutarno daun gamal menyirip ganjil, biasanya
perpasangan sepanjang sekitar 30 cm melebar 5-20 cm, helai daun
berbentuk ovale atau elips, panjang daun 2-7 cm, dan lebar daun 1-3 cm.
helai daun, pelepah dan tulang belakang kadang-kadang bergaris-garis
merah. (Winata & Sutarno, 2012)
5. Daun Jeruk (Citrus sp)
Klasifikasi daun jeruk:
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Sapindales
Famili : Rutaceae
Genus : Citrus
Species : Citrus sp.
Sumber : Cronquist. 1981
Berdasarkan hasil pengamatan kami, daun jeruk (Citrus sp.)
termasuk dalam daun majemuk menyirip beranak daun satu, karena
terdapat tangkai anak daun yang melekat pada satu tangkai atau ibu
tangkai daun, dan baru pada cabang tangkai daun ini terdapat helaian
daunnya atau anak daun sehingga pada satu tangkai terdapat lebih dari
satu helaian daun. Dan dapat dilihat pula satu anak daun berada pada satu
daun yang lain yang terlihat berlekatan antara bagian ujung yang satu
dengan bagian pangkal yang satunya lagi tepi daunnya membelah dan
membentuk daun yang kecil dekat dengan pangkal daunnya. Daun jeruk
juga memiliki alat tambahan yaitu duri (spina).
Menurut Gembong Tjitrosoepomo dalam bukunya Morfologi
Tumbuhan menuliskan bahwa sesungguhnya pada daun ini juga terdapat
lebih daripada satu helaian daun, hanya saja yang lain-lainnya telah
tereduksi, sehingga tinggal satu anak dau saja. Daun yang demikian ini
biasanya kita dapati pada berbagai jenis pohon jeruk, antara lain jeruk
besar (Citrus maxima Merr.), jeruk nipis (Citrus aurantifolia Sw.) dan
lain-lain. (Tjitrosoepomo, 2018)
6. Daun Dadap (Erytherine variegate)
Klasifikasi daun dadap:
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Rosales
Famili : Leguminosae
Genus : Erythrine
Species : Erythrine variegate
Sumber : Cronquist. 1981
Berdasarkan hasil pengamatan kami, daun dadap (Erytherine
variegate) termasuk dalam daun majemuk menyirip gasal karena, anak
daunnya ada tiga, terdapat anak daun di ujung ibu tangkai daun yang
ukurannya lebih besar dari dua lainnya, duduk dua anak daunnya
berpasangan satu sama di ibu tangkai daun, susunan anak daun pada ibu
tangkai daunnya menyirip.
Batang dan ranting kebanyakan berduri temprl. Panjang poros daun
dengan tangkai 10-40 cm, tidak berduri temple, anak daun bulat telur
terbalik, segi tiga atau bentuk belah ketupat dengan ujung tumpul, tepi
rata, jarang berlekuk sedikit. Bunga dalam tandan samping, pada ujung
ranting yang gundul atau yang ada daun mudanya. Daun pelindung cepat
rontok. (Steenis, 2013)
7. Daun Lamtoro (Leucaena glauca)
Klasifikasi daun lamtoro:
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Fabales
Famili : Mimosaceae
Genus : Leucaena
Species : Leucaena glauca L.
Sumber : Cronquist. 1981

Berdasarkan hasil pengamatan kami, daun lamtoro (Leucaena


glauca L.) bertipe daun majemuk menyirip genap ganda dua, karena anak
daunnya yang berada di kanan kiri ibu tangkai daun. Jumlah anak daunnya
genap. Karena tidak ada satu anak daun pun yang duduk pada ibu tangkai,
maka disebut genap ganda dua. Letak tangkai anak daunnya saling
berhadap-hadapan satu sama lainnya.
Menurut Steenis dalam buku Flora daun lamtoro (Leucaena glauca
L.) bertipe daun majemuk menyirip ganda dua, bangun memanjang,
bentuk oblong kecil dan memanjang, ujung runcing, pangkal oblique, tepi
rata, ketebalan daun tipis lunak, warna hijau muda hingga tua, permukaan
licin, duduk bipinnate. Ranting bulat bersilinder dan ujungnya berambut
rapat. Daun menyirip rangkap dan tangkai terdapat kelenjar di bawah.
(Steenis, 2013)
8. Daun Tomat (Solanum lycopersicum)
Klasifikasi daun tomat:
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Solanales
Famili : Solanaceae
Genus : Solanum
Species : Solanum lycopersicum
Sumber : Cronquist. 1981
Berdasarkan hasil pengamatan kami, daun tomat (Solonum
lycopersicum) bertipe daun majemuk menyirip berselang-seling, karena
terdapat anak daun yang lebih kecil di kanan kiri ibu tangkai daun yang
diapit oleh anak-anak daun yang ukurannya lebih besar pada atas dan
bawahnya.
Menurut Gembong Tjitrosoepomo dalam bukunya Morfologi
Tumbuhan (2016), menyirip berselang-seling yaitu jika anak-anak daun
pada ibu tangkai berselang-seling pasangan anak daun yang lebar dengan
pasangan anak daun yang sempit, misalnya pada anak daun tomat Solanum
lycopersicum. (Tjitrosoepomo, 2018)
9. Daun Asam (Tamarindus indica L.)
Klasifikasi daun asam:
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Fabales
Famili : Caesalpinaceae
Genus : Tamarindus
Spesies : Tamarindus indica L.
Sumber : Cronquist. 1981
Berdasarkan hasil pengamatan kami, daun asam (Tamarindus
indica L.) termasuk dalam daun majemuk menyirip genap, karena anak
daun asam berjumlah genap, yang pada ujung ibu tangkai daun tidak
terdapat satu anak daun. Susunan anak daun pada ibu tangkai daun
menyirip. Anak daunnya saling berhadap-hadapan atau berpasang-
pasangan satu sama lainnya. Dan daun asam memiliki alat tambahan yaitu
stipula.
Menurut Gembong Tjitrosoepomo dalam bukunya Morfologi
Tumbuhan (2018), daun majemuk menyirip genap antara lain terdapat
pada pohon asam (Tamarindus indica L.) yang anak daunnya berpasang-
pasangan, jadi jumlah anak daun benar genap. (Tjitrosoepomo, 2018)
10. Daun Mawar (Rosa sp)
Klasifikasi daun mawar:
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Rosales
Famili : Rosaceae
Genus : Rosa
Species : Rosa sp
Sumber : Cronquist. 1981
Berdasarkan hasil pengamatan kami, daun mawar (Rosa sp.)
termasuk daun majemuk menyirip gasal karena terdapat cabang-cabang
tangkai atau tangkai anak daun yang melekat pada satu tangkai atau ibu
tangkai daun, dan baru pada cabang tangkai daun ini terdapat helaian
daunnya atau anak daun sehingga pada satu tangkai terdapat lebih dari
satu helaian daun. Jumlah anak daun ganjil yang jelas terlihat adanya satu
daun yang menutup ujung ibu tangkai daun atau disebut daun penumpu
dengan ukuran yang lebih lebar sedangkan anak daun yang lainnya
berpasangan pada ibu tangkai daun dan berukuran sedikit lebih sempit.
Daun mawar juga memiliki alat tambahan berupa duri (spina).
Menurut Gembong Tjitrosoepomo dalam bukunya Morfologi
Tumbuhan (2018), daun majemuk menyirip gasal (imparipinnatus) dapat
dilihat dari ada atau tidaknya satu anak daun yang menutup ujung ibu
tangkainya. Ditinjau dari jumlah anak daunnya akan kita dapati bilangan
yang benar-benar gasal jika anak daun berpasangan, sedang di ujung ibu
tangkai terdapat anak daun yang tersendiri (biasanyaanak daun ini lebih
besar daripada yang lainnya), seperti dapat dilihat pada daun pacar cina
(Aglaia odorata Lour.) dan mawar (Rosa sp.). (Tjitrosoepomo, 2018)
VI. KESIMPULAN
1. Bagian-bagian daun majemuk ada tiga, yaitu ibu tangkai daun (Petiolus
communis), tangkai anak daun (Petiolus), dan anak daun (Foliolum).
2. Menurut susunan anak daun pada ibu tangkai daun, daun majemuk
digolongkan menjadi daun majemuk menyirip, menjari, bangun kaki, dan
campuran.
3. Daun majemuk menjari ada beberapa macam diantaranya, beranak daun
dua; beranak daun tiga; beranak daun lima; beranak daun tujuh.
4. Daun kapuk merupakan daun tipe majemuk menjari ganjil beranak tujuh
karena terdapat cabang-cabang tangkai atau tangkai anak daun yang
melekat pada satu tangkai atau ibu tangkai daun, dan baru pada cabang
tangkai daun ini terdapat helaian daunnya.
5. Daun kembang merak merupakan daun tipe majemuk menyirip genap
ganda 2 karena anak daun tersusun seperti sirip pada kanan kiri ibu
tangkainya menurut susunan daun pada tangkainya, anak daun duduk pada
cabang tingkat satu dari ibu tangkai.
6. Daun putri malu merupakan daun tipe majemuk campuran karena
mempunyai cabang-cabang ibu tangkai yang memencar seperti jari dan
terdapat pada ujung ibu tangkai daun, namun pada cabang tersebut
terdapat anak-anak daun yang tersusun menyirip, letak kedua pasang
cabang ibu tangkainya sedemikian dekat satu sama lain.
7. Daun gamal merupakan daun tipe majemuk menyirip ganjil karena
terdapat satu anak daun yang menutup ujung ibu tangkainya.
8. Daun jeruk merupakan daun tipe majemuk beranak daun satu karena
terdapat tangkai anak daun yang melekat pada ibu tangkai daun, dan
cabang tangkai daun ini terdapat anak daun sehingga pada satu tangkai
terdapat lebih dari satu helaian daun..
9. Daun dadap merupakan daun tipe majemuk menyirip gasal karena, anak
daunnya ada tiga, terdapat anak daun di ujung ibu tangkai daun yang
ukurannya lebih besar dari dua lainnya.
10. Daun lamtoro merupakan daun tipe majemuk menyirip genap ganda 2
karena anak daunnya yang berada di kanan kiri ibu tangkai daun, jumlah
anak daunnya genap, letak tangkai anak daunnya saling berhadap-hadapan
satu sama lainnya.
11. Daun tomat merupakan daun tipe majemuk menyirip berselang-seling
karena terdapat anak daun yang lebih kecil di kanan kiri ibu tangkai daun
yang diapit oleh anak-anak daun yang ukurannya lebih besar pada atas dan
bawahnya.
12. Daun asam merupakan daun tipe majemuk menyirip genap karena anak
daun asam berjumlah genap, yang pada ujung ibu tangkai daun tidak
terdapat satu anak daun.
13. Daun mawar merupakan daun tipe majemuk menyirip gasal karena
terdapat tangkai anak daun yang melekat pada ibu tangkai daun, dan pada
cabang tangkai daun ini terdapat anak daun sehingga pada satu tangkai
terdapat lebih dari satu helaian daun dan jumlah anak daun ganjil hanya
satu daun yang menutup ujung ibu tangkai daun.
VII. DAFTAR PUSTAKA

Amintarti, S., & Riefani, M. K. (2019). Penuntun Praktikum Morfologi


Tumbuhan. Banjarmasin: PMIPA FKIP ULM.

Aulia, K. (2014). Morfologi tumbuhan praktikum II. Diakses dari


http://kimmyaulia.blogspot.com pada tanggal 18 Maret 2019.
Ayu, D. (2015). Praktikum II Mor Tum. Diakses dari
http://dewiayu39.blogspot.com pada tanggal 18 Maret 2019.
Cronquist, A. (1981). An Integrated System of Classification of Flowering Plants.
New York: Columbia University Press.
Hidayat, A. M. (2014). Daun Gamal. Diakses dari
https://www.anakagronomy.com pada tanggal 18 Maret 2019.
Kurniawan, F. (2016). Daun Lamtoro. Diakses dari http://fredikurniawan.com
pada tanggal 18 Maret 2019.
Rosyad. (2019). Daun dadap. Diakses dari https://www.pramudito.com pada
tanggal 18 Maret 2019.
Sailmu. (2017). Daun Randu. Diakses dari http://sailmu1.blogspot.com pada
tanggal 18 Maret 2019.
Steenis, C. v. (2013). Flora. Jakarta: PT. Balai Pustaka.
Tjitrosoepomo, G. (2018). Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press.
Winata, N., & Sutarno. (2012). Pertumbuhan dan produksi hijauan gamal
(Gliricida sepium) dengan berbagai dosis pupuk organik cair. Animal
Agriculture, 1 No. 1, 799.

Anda mungkin juga menyukai