PENDAHULUAN
1.1 Pengertian
Steril adalaah keadaan suatu zat yang bebas dari mikroba hidup, baik yang pathogen
baik dalam bentuk vegetative (siap untuk berkembang biak) maupun dalam bentuk spora
(dalam keadaan statis tidak dapat berkembangbiak, tetapi melindungi diri dengan lapisan
Ada tiga alasan untuk melakukan sterilisasi yaitu, Untuk mencegah transmisi penyakit,
Obat dibuat steril karena berhubungan langsung dengan darah atau cairan tubuh lain
yang pertahanannya terhadap zat asing tidak selengkap pada saluran cerna atau
gastrointestinal, misalnya hati yang dapat berfungsi y=untuk menetralisir atau menawarkan
racun. Diharapkan dengan kondisi steril dapat dihindari adanya infeksi sekunder. Dalam hal
ini tidak berlaku relatif steril atau setengah steril, hanya ada dua pilihan yaitu steril dan tidak
steril. Sediaan farmasi yang perlu disterilkan adalah obat suntik, injeksi, tablet implant, tablet
hipodermik, dan sediaan untuk mata seperti tetes mata, cuci mata dan salep mata (Syamsuni,
2017).
Larutan injeksi dan infus umumnya mengalami sterilisasi akhir, yaitu dengan
menggunakan autoklaf pada suhu 121⁰ C-124⁰ C untuk larutan dan suspense dalam air. Pada
suspense dalam minyak dilakukan dengan menggunakan udara panas pada suhu 180⁰ C-200⁰
C. pada bahan yang termolabil, kita hanya mungkin melakukan penyaringan bebas kuman
dengan pembuatan preparat injeksi secara aseptic. Tujuan sterilisasi adalah menjamin
Lukas,2011).
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian
Sterilisasi adalah sifat atau karakteristik yang disyaratkan untuk sediaan farmasetik yang
bebas dari mikroorganisme hidup karena metode, wadah, atau rute pemberianya sampai
dan spora yang hidup dari sediaan untuk menghasilkan keadaan yang dengan cara yang
Ada tiga alasan untuk melakukan sterilisasi yaitu, Untuk mencegah transmisi penyakit,
Sterilisasi cara panas kering ini hanya untuk bahan-bahan yang tahan terhadap
penghancuran pada temperature diatas 140⁰ C(284⁰F) dapat dijadikan steril dengan alat-
a. Udara Panas-Oven
c. Pemijaran Langsung