Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Toko Obat atau pedagang eceran obat adalah orang atau badan hukum yang
memiliki ijin untuk menyimpan obat-obat bebas dan obat-obat bebas terbatas
(Daftar W) untuk dijual secara eceran di tempat tertentu sebagaimana tercantum
dalam surat ijin.Sebagai perantara, toko obat dapat mendistribusikan obat-obat
bebas dan obat-obat bebas terbatas dari supplier kepada konsumen, memiliki
beberapa fungsi kegiatan yaitu pembelian, gudang, pelayanan keuangan dan
pembukuan. Agar dapat berjalan dengan baik, maka seorang Tenaga Teknis
Kefarmasian (TTK) disamping menguasai ilmu kefarmasian juga perlu menguasai
ilmu lainnya seperti ilmi pemasaran (marketing) dan ilmu akuntansi (accounting).
Toko obat bukanlah suatu badan usaha yang semata-mata hanya mengejar
keuntungan saja tetapi toko obat mempunyai fungsi sosial yang menyediakan,
menyimpan, dan menyerahkan obat-obatan yang bermutu baik dan terjamin
keabsahannya.

Dalam upaya usaha untuk memajukan kesejahteraan umum yang berarti


mewujudkan suatu tingkat kehidupan secara optimal, yang memenuhi kebutuhan
manusia termasuk kesehatan, maka dibuatlah pendirian Toko Obat yang bernama
Toko Obat Super Manjur di Desa Rencalang, Kec.Mekarbaru Kab. Tangerang
yang diharapkan dapat menyebarkan obat secara merata sehingga dapat
memudahkan masyarakat untuk mendapatkan obat yang bermutu. Dengan
demikian, seorang TTK dalam menjalankan profesinya di toko obat tidak hanya
sebagai penanggungjawab teknis kefarmasian saja, melainkan juga dapat
memberikan keuntungan kepada pihak-pihak yang memilki kepentingan tanpa
harus menghilangkan fungsi sosialnya di masyarakat
1.2 Tujuan

1. Sebagai sarana atau tempat pengabdian Tenaga Teknis Kefarmasian yang


telah mengucap sumpah jabatan.
2. Sebagai sarana yang melakukan penyerahan hanya obat-obat bebas dan
obat-obat bebas terbatas.
3. Untuk meningkatkan kesehatan masyarakat setempat khususnya
masyarakat pada umumnya.
4. Untuk meningkatakan pemahaman masyarakat tentang penggunaan obat
secara rasional dalam praktek penggunaan sendiri (swamedikasi).

1.3 Rumusan Masalah

1. Bagaimana cara mendapatkan izin buka Toko Obat ?


2. Bagaimana konsep pendirian Toko Obat ?
3. Bagaimana Analisa SWOT Toko Obat ?
4. Bagaimana strategi pengembangan Toko Obat ?
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Deskripsi

Toko obat atau pedagang eceran obat iklan adalah orang atau badan
hukum yang memiliki izin untuk menyimpan obat-obat bebas terbatas (daftar w)
untuk dijual secara eceran ditempat tertentu bahkan ditempatkan dalam surat ijin.
Toko obat atau pedagang eceran obat harus menjaga agar obat-obat yang dijual
bermutu baik dan kehadiran dari pabrik-pabrik farmasi atau Pedagang Besar
Farmasi (PBF) yang mendapat ijin dari departemen kesehatan toko obat atau
pedagang eceran obat hanya bisa jarak obat bebas dari pemasok kepada
konsumen. Agar bisa berjalan dengan baik, sebagai penanggung jawab toko obat
dipimpin oleh seorang Tenaga Teknis Kefarmasian (TTK).

Dengan upaya dan maksud untuk meningkatkan derajat kesehatan dan


kesejahteraan namun dengan mewujudkan suatu tingkat seumur hidup secara
optimal, yang memenuhi keingian dan kebutuhan maka, dilakukan studio
kelayakan berdiri toko obat yang diharapkan bisa jaminan keterjangkauan obat
secara setara jadi bisa memudahkan mendapatkan obat yang bermutu.

Keberadaan seorang tenaga teknis kefarmasian dalam tugas profesinya di toko


obat diharapkan tidak hanya sebagai penanggung jawab saja namun juga bisa
memberikan informasi, edukasi dan komunikasi yang lebih kepada masyarakat
pasien yang memiliki kepentingan tanpa mengurangi fungsi sosialnya di
masyarakat.

Visi Misi toko obat kami yaitu :

1. Visi kami:

 Pelayanan kefarmasian prima berbasis pharmaceutical care yang mampu


menjadi mitra masyarakat.
2. Misi kami :

 Memberikan pelayanan kefarmasian berbasis pharmaceutical care kepada


masyarakat.
 Melakukan pelayanan informasi serta konsultasi obat dan kesehatan
kepada masyarakat.
 Menyediakan serta menyalurkan sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan
yang bermutu dan terjangkau oleh masyarakat.
Ikut menjaga dan memantau penggunaan obat di masyarakat
 Persyaratan permohonan pembuatan izin toko obat ke Dinas Kesehatan
setempat harus membawa berkas sebagai berikut :
1. Fotokopi KTP pemilik, rangkap 3
2. Fotokopi KTP asisten apoteker, rangkap 3
3. Fotokopi ijazah asisten apoteker, rangkap 3
4. Fotokopi KTP SIK Penugasan, rangkap 3
5. Fotokopi KTP SIP Asisten Apoteker, rangkap 3
6. Surat persyaratan asisten, rangkap 3 diatas materai selaku
penanggung jawab
7. Denah Bangunan Toko Obat
8. Sketsa lokasi Toko Obat
9. Surat pernyataan tidak keberatan dari tetangga disetujui ketua RT
dan Lurah
10. Rekomendasi Camat.
 Permohonan Perpanjangan Izin Pedagang Eceran Obat adalah :
1. Fotokopi KTP
2. Fotokopi Surat Tanda Bukti Pemilikan Tempat yang masih
berlaku;
3. Fotokopi izin yang telah habis masa berlakunya
4. Surat pernyataan tidak menjual obat daftar G
5. Denah lokasi tempat usaha.

 Ketentuan Pedagang Eceran Obat adalah :


1. Pedagang Eceran Obat harus dipimpin oleh seorang Asisten
Apoteker;
2. Harus memasang papan nama di depan toko yang mudah dilihat
oleh umum dengan tulisan “Toko Obat Berizin” beserta nama toko
obat, tulisan “Tidak Menerima Resep Dokter” dibagian sudut
kanan atas harus dicantumkan nomor izin;
3. Papan nama paling sedikit berukuran lebar 40 cm dan panjang 60
cm;
4. Tidak diperkenankan membuat/meracik obat, membungkus atau
membungkus kembali obat (hanya menjual obat dalam bentuk
kemasan asli pabrik);
5. Tulisan harus berwarna hitam diatas dasar putih, tinggi huruf
paling sedikit 5 cm dan tebal paling sedikit 5 mm;
6. Tidak diperkenankan menerima resep dokter;
7. Obat-obat yang termasuk daftar obat bebas terbatas (daftar
W/tanda lingkaran warna biru) harus disimpan dalam lemari
khusus dan tidak boleh dicampur dengan obat-obatan atau barang-
barang lain;
8. Tidak diperkenankan bertindak sebagai Pedagang Besar Farmasi;
9. Tidak diperkenankan menjual obat keras (daftar G/tanda lingkaran
warna merah), narkotika (daftar O) dan obat-obat yang belum
terdaftar di Kemenkes RI (tanda daftar D). Bersedia menyerahkan
obat-obatan tersebut kepada petugas yang berwenang
10. Harus membeli obat-obatan dari Pedagang Besar Farmasi yang
resmi dan memiliki izin dari Kemenkes RI
11. Tidak diperkenankan menjual obat yang telah rusak dan/atau
kadaluarsa
12. Tidak diperkenankan mengganti, menghilangkan atau membuat
merk obat, label peringatan dan/atau tulisan yang terdapat pada
obat dan pembungkusnya tidak dapat dibaca
13. Petugas resmi dari Kemenkes RI berhak memeriksa setiap waktu;
14. Harus mempunyai izin dari Departemen Perdagangan (SIUP)
15. pabila izin batal atau dicabut maka pemilik izin harus segera
menyerahkan surat izinnyakepada Kepala Suku Dinas Pelayanan
Kesehatan
16. Diwajibkan mentaati peraturan-peraturan yang berlaku dan yang
akan berlaku kemudian
17. Setelah menerima izin ini agar segera mendaftarkan diri sebagai
anggota Gabungan Perusahaan Farmasi Indonesia (biasa disingkat
GP Farmasi) Bidang Toko Obat.
 Penjelasan tentang permohonan izin toko obat :
1. Pemohon/pemilik toko obat mengajukan permohonan kepada
Kepala Suku Dinas Pelayanan Kesehatan di tingkat II dengan
mengisi formulir pemohonan yang dilampirkan surat-surat sesuai
dengan syarat-syarat yang telah ditentukan.
2. Formulir permohonan dapat diambil di kantor yang sama, yaitu
Suku DInas Pelayanan Kesehatan
3. Nama toko obat tidak boleh sama di seluruh wilayah tingkat I
tersebut dan tidak boleh sama dengan nama apotek, nama PBF
(Pedagang Besar Farmasi) dan nama pabrik farmasi.
4. Alamat pada SIUP/alamat pada bukti pemilikan tempat harus sama
dengan alamat toko obat yang tertulis pada surat permohonan
5. Nama pemilik pada SIUP/nama pada surat pemilik tempat harus
sama dengan nama pada surat permohonan
6. Dalam SIUP harus jelas dinyatakan bahwa bidang usahanya atau
salah satu bidang usahanya adalah perdagangan obat eceran;
7. Nama toko obat dalam SIUP harus sama dengan nama toko obat
dalam surat permohonan
8. Surat permohonan beserta lampirannya dibuat 2 (dua) rangkap dan
dimasukkan dalam 2 map folio warna cokelat
9. Berkas disusun sesuai dengan urutan lampiran
10. Berkas disampaikan ke Suku Dinas Pelayanan Kesehatan tingkat II
setempat untuk diperiksa dan selanjutnya diserahkan ke bagian
surat-menyurat
11. Satu minggu setelah surat masuk, pemilik atau penanggung jawab
dimohon menghubungi Suku Dinas utuk menentukan jadwal
pemeriksaan toko/tempat
12. Pemeriksaan toko/tempat harus disaksikan oleh pemilik toko obat
dan penanggung jawab dan pemilik wajib menandatangani Berita
Acara Pemeriksan jika telah sesuai dengan kondisi di lapangan
13. Pada waktu pemeriksaan toko/tempat, pemilik dapat menunjukkan
surat asli seperti SIUP, NPWP, KTP serta Surat Bukti Kepemilikan
Tempat;\Apabila butir (l) dan (m) belum selesai dilaksanakan maka
pemeriksaan dianggap belum selesai
14. Pemilik toko akan mendapat pemberitahuan untuk menerima
berkas surat izin toko obat. Yang berhak menerima berkas izin toko
obat adalah pemilik dan bersama-sama
15. Izin toko obat berlaku untuk 2 (dua) tahun. Dua bulan sebelum
masa berlaku izin took
16. Pengurusan izin toko obat tidak dipungut biaya.
2.2 KONSEP PENDIRIAN TOKO OBAT

A) Aspek Lokasi

1. Nama toko obat :Toko Obat super manjur

2. Alamat : Desa Rencalang,Kec.Mekarbaru

3. Denah Lokasi : Terlampir

4. Tenaga kerja

a. Penaggung Jawab : 1(Riska Nur Endah MA)

b. Tenaga Teknis Kefarmasian : 2 (Putri Rahma, Sri Winingsih)

c. Administrasi dan Keuangan : 1 (Yayuk Istina Miyogi)

5. Jam Buka : 08.00-21.00 setiap hari Senin-

Sabtu

6. Pembagian Shift

a. Jam 08.00-14.00 : 1 TTK dan 1 penanggung jawab

b. Jam 14.00-21.00 : 1 TTK dan 1 administasi

7. Sarana kesehatan lain disekitar toko obat : Tidak Ada

8. Tingkat keamanan lokasi : Aman

9. Jalur transportasi yang digunakan : Sepeda motor

10. Alat dan perlengkapan yang diperlukan

A) Bangunan

 Bangunan toko obat terdiri dari ruang pelayanan pasien, kasir, ruang
administrasi, ruang tunggu pasien, tempat parkir, dan toilet.
 Bangunan dilengkapi dengan, kipas angin, penerangan, sumber air yang
memenuhi persyaratan, ventilasi dan sanitasi yang mendukung, telepon,
dan tempat sampah
 Papan nama berukuran panjang 60 cm dan lebar 40 cm dengan tulisan
hitam di atas dasar putih, tinggi huruf minimal 5 cm dengan tebal 5 mm,
dilengkapi dengan neon box. Pada papan nama harus tercantum tulisan
“Toko Obat Berizin” serta nama toko obat, dan tidak menerima resep
dokter. Dicantumkan pula nomor ijin
 Denah Bangunan : terlampir

b. Alat Administrasi : surat pesanan, buku penjualan, buku penerimaan,


buku catatan keuangan, buku barang habis dan nota.

c. Perbekalan Farmasi :obat bebas, obat bebas terbatas, obat


herbal,kosmetik, dan produk susu.

B) Rincian Biaya

1. Modal
2. Modal Tetap

Perlengkapan Toko obat :

· Sewa bangunan 2 tahun dan renovasi Rp. 15.000.000

· Etalase 200 x 50 x 110 cm (2) Rp. 1.000.000 Rp. 2.000.000

· Etalase 100 x 50 x 250 cm (2)Rp. 1.500.000 Rp. 3.000.000

· Etalase 100 x 50 x 100 cm (2)Rp. 1.250.000 Rp. 2.500.000

· Meja kasir Rp 200.000

· Meja dan kursi 1 unit Rp. 500.000

· Kursi tunggu (3) @ 1.500.000 Rp. 4.500.000

· Wastafel Rp. 200.000


· Telepon dan pasang Rp. 700.000

· Kipas angin (2) @ 200.000 Rp. 400.000

· Dispenser dan gallon Rp. 150.000

· TV berwarna Rp. 400.000

· 1 buah kalkulator Rp. 50.000

· Alat tulis, buku (administrasi) Rp. 200.000

· Biaya perizinan Rp. 300.000

· Papan nama dan penerangan Rp. 400.000

Jumlah Modal Tetap Rp. 30.500.000

a. Modal Operasional

· Pembelian obat Rp. 16.000.000

· Pembelian susu formula Rp. 9.000.000

· Gaji pegawai :

Penanggung Jawab Rp. 1.500.000

Asisten Apoteker @ (2) Rp. 2.500.000

Administrasi Rp. 800.000

· Listrik, air dan telepon Rp. 200.000

Jumlah Rp. 30.000.000

*Total Modal (modal awal+ modal oprasional )

Rp. 30.500.000 + Rp. 30.000.000

= RP 60.500.000
2. Rencana Pengeluaran Dan Pendapatan Tahun 1

a. Biaya Rutin Perbulan Pada Tahun 1

· Tenaga Kerja

1 Penanggung Jawab Rp.1.500.000

2 Asisten Apoteker Rp. 2.500.000

1 Administrasi Rp. 800.000

Jumlah Rp. 4.800.000

· Biaya lain-lain

Listrik, air, dan telepon Rp. 200.000

Lain-lain Rp. 100.000

Jumlah Rp. 300.000

Biaya rutin perbulan keseluruhan Rp. 5.100.000

*Biaya rutin tahun pertama (12 bulan) Rp. 61.200.000

2.3 ANALISA SWOT

Situasi dan Kondisi Toko Obat Super Manjur (Analisis SWOT) Untuk
mengetahui situasi dan kondisi Toko Obat ini dilakukan dengan analisis SWOT
dengan mengidentifikasi faktor-faktor Internal yaitu Strength dan Weakness, dan
juga faktor Eksternal yaitu Opportunity dan Threat.

A) Faktor Internal Toko Obat Super Manjur

1. Strength (kekuatan).

 Tempat/Ruang tempat tunggu pasien nyaman, ruangan tertutup dilengkapi


Air Condisioner, Televisi dan dilengkapi dengan tempat parkir kendaraan
roda dua.
 Mempunyai karyawan yang ramah dan memiliki pengetahuan umun di
bidang obat - obatan.
 Menyediakan pembayaran kredit bagi pelanggan yang telah memenuhi
persyaratan.
 Memiliki kontak nomor telepon untuk pemesanan sehingga pelanggan
tidak harus datang ke toko obat.
 Memiliki selesmen yang bertugas promosi dan mengantar pesanan
sehingga pelanggan tidak harus datang ke apotek.

2. Weakness (kelemahan).

 Masih kurangnya sediaan obat – obatan yang sering dibutuhkan oleh


pasien.
 Waktu tutupnya apotek terlalu cepat sehingga mempengaruhi penghasilan
apotek.
 Munculnya isu banyak beredar obat palsu dapat mempengaruhi
kepercayaan masyarakat untuk membeli obat ditoko obat baru, mereka
lebih cenderung mencari kebutuhan obat di toko ataupun apotik besar yang
sudah memiliki nama

B) Faktor Eksternal Toko Obat Super Manjur

1. Opportunity (peluang).

 T.O Sinar Cemerlang mempunyai tempat usaha yang cukup strategis


diantara dipinggir jalan raya.
 Penawaran pembayaran kredit dati PBF ( Produsen Besar Farmasi )
dengan bunga bersaing dan juga diskon.

2. Threath (ancaman).

 Perkembangan Teknologi. Terdapat banyak Situs internet Apotek online


sehingga promosi yang mudah di akses melihat daftar barang dan
harganya.
 Sosial Budaya. Dengan adanya Puskesmas gratis, merubah pemikiran
masyarakat bila merasakan sakit ringan untuk langsung periksa ke
puskesmas dari pada membeli obat di toko obat sebagai penggobatan
pertama.

2.4 STRATEGI PENGEMBANGAN TOKO OBAT

Modal Usaha pertama kali memakai uang tabungan dan mendapatkan modal
dari orang tua kita masing-masing. Dengan target bisa membayar selama 3 tahun
jika tidak dibayar konsekuensinya toko obat pindah tangan. Karena bagaimana
cara untuk bisa mencapai target, kami mulai berusaha dengan cara memajukan
usaha toko obat supaya berkembang dan berjalan lancar sesuai yang di
rencanakan:

 Hal pertama yang tidak kalah penting untuk mendirikan took obat adalah
“LOKASI” . Lokasi yang strategis sangat menjamin berkembang tidaknya
toko obat.
 Toko obat sudah memiliki izin resmi. Supaya pasien yang datang akan
merasa aman membeli obat di toko obat.
 Toko obat berizin tidak diperbolehkan menjual obat keras dan menerima
resep. Oleh karena itu kita bisa menyediakan obat herbal dan juga jamu.
Obat herbal dan jamu yang dijual juga harus yang sudah terdaftar dan
memiliki izin resmi. Sehingga tidak membahayakan bagi pasien dan juga
bisa membuat pasien percaya bahwa apa yang kita jual pasti aman bagi
pasien. Selain itu sudah merupakan kewajiban bagi kita untuk
menyampaikan dan menjelaskan obat keras bukanlah pilihan pertama.
Karena sudah kebanyakan dari masyarakat percaya bahwa obat keras
tersebut lebih ampuh daripada obat bebas/ obat bebas terbatas. Kita bisa
menyarankan untuk pasien agar menggunakan obat yang memiliki efek
samping ringan seperti obat herbal, jamu , obat bebas dan obat bebas
terbatas.
 Memperhatikan pelayanan terhadap pasien. Karena sebagian mereka yang
datang ke toko obat adalah orang yang sedang sakit. Setidaknya kita harus
bersikap ramah sopan dan juga murah senyum. Sehingga pasien yang
datang akan merasa nyaman berbelanja di toko obat. Selain itu sebagai
karyawan juga harus mempunyai wawasan yang cukup tentang obat dan
yang ada kaitannya dengan obat.Kembali ke obat herbal, kita juga bisa
berkerjasama dengan salah satu supliyer obat agar mereka menyediakan ob
 at herbal tersebut, dan sebisa mungkin kita minta ada spg produk nya.
Karena secara tidak langsung semakin banyak mereka memperoleh
penjualan, semakin banyak pula pendapatan yang kita peroleh. Selain itu
pasien akan lebih banyak menggunakan obat herbal daripada obat keras.
 Menerapkan cross selling dan up selling. cross selling adalah menjual
produk A untuk kemudian bisa menjual produk B C dan D. contohnya jika
ada yang mencari obat flu, kita bisa berikan ultraflu tab dan
menyarankannya untuk membeli vitamin misalkan imboost tab, kita juga
bisa menyarankan masker minyak angin dan balsam. Sedangkan up selling
adalah seni menjual produk A agar dapat ditingkatkan penjualannya
menjadi A+ atau A++. Contohnya ada yang membeli diachol kita
tawarkan jika bapak/ibu membeli 2 atau lebih akan dapat potongan harga
masing masing perbotol Rp.5000. dengan begitu pasien akan berfikir dan
kemungkinan bisa membeli lebih banyak.
 Dalam jangka waktu 6 bulan kita sudah mengetahui sumber-sumber PBF
dan subdis PBF. Selama 6 bulan ini belanja rutin ke PBF biar dalam tempo
3 bulan kita bisa bermain kredit
 Berhati hati dalam bermain kredit, walaupun kredit 1 bulan, harus
dipastikan pembelian tiap bulan atau minggu, kalau tiap minggu stok obat
yang di beli adalah jumlah perminggu jangan perbulan sesuai jauh
tempo,kita mencoba memainkan sistem tutup lobang gali lobang,
manfaatkan waktu jatuh tempo dan kontra bon/perpanjang kredit
 Biasanya dalam jangka waktu 6 bulan kita sudah bisa memprediksi obat
apa saja yang sering keluar, susun diagram pareto belanja lebih banyak
yang fast moving
 Analisis perkembangan toko obat selama 6-12 bulan, buat grafik, biasanya
cenderung meningkat dan pada waktu tertentu relatif stabil.
 Promosi itu penting, dan promosi dari (m2m) mulut ke mulut adalah
paling jitu, informasi ini bisa menyebar dengan sendirinya, promosi m2m
ini biarkan berkembang dengan cara menjalankan usaha toko obat kita ini
dengan terstandarisasi dan memiliki nilai lebih. promosi bisa di lakukan
dalam bentuk bakti sosial, sunatan masal, leaflet, spanduk dll
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Toko Obat atau pedagang eceran obat adalah orang atau badan hukum
yang memiliki ijin untuk menyimpan obat-obat bebas dan obat-obat bebas
terbatas (Daftar W) untuk dijual secara eceran di tempat tertentu sebagaimana
tercantum dalam surat ijin. Pemilihan tempat pendirian toko obat yang strategis
dan mudah terjangkau . Menganalisa SWOT, Strength (kekuatan Memiliki surat
perizinan,karyawan yang baik ,ramah dan lemah lembut. Weakness (kelemahan)
masih kurang lengkap nya obat-obatan yang dibutuhkan masyarakat. Opportunity
(peluang Mempunyai tempat usha yang strategis. Threath (ancaman
Perkembangan teknologi ,adanya apotek-apotek atau toko obat online. Strategi
pengembangan toko obat yang paling ampuh promosi menggunakan teknik Mulut
ke Mulut,karna bisa menyebar dengan sendirinya.

Anda mungkin juga menyukai

  • Tugas
    Tugas
    Dokumen5 halaman
    Tugas
    Cienthamyeta Tietapterjaga
    Belum ada peringkat
  • Sterilitas Alat
    Sterilitas Alat
    Dokumen12 halaman
    Sterilitas Alat
    Cienthamyeta Tietapterjaga
    Belum ada peringkat
  • Pencegahan
    Pencegahan
    Dokumen2 halaman
    Pencegahan
    Cienthamyeta Tietapterjaga
    Belum ada peringkat
  • Belajar
    Belajar
    Dokumen3 halaman
    Belajar
    Cienthamyeta Tietapterjaga
    Belum ada peringkat
  • STERIL
    STERIL
    Dokumen12 halaman
    STERIL
    Cienthamyeta Tietapterjaga
    Belum ada peringkat
  • Antasida Sirup
    Antasida Sirup
    Dokumen9 halaman
    Antasida Sirup
    Cienthamyeta Tietapterjaga
    Belum ada peringkat
  • Pemasaran No
    Pemasaran No
    Dokumen13 halaman
    Pemasaran No
    Cienthamyeta Tietapterjaga
    Belum ada peringkat
  • Sample
    Sample
    Dokumen1 halaman
    Sample
    Cienthamyeta Tietapterjaga
    Belum ada peringkat
  • Tugas
    Tugas
    Dokumen12 halaman
    Tugas
    Cienthamyeta Tietapterjaga
    Belum ada peringkat
  • Makalah
    Makalah
    Dokumen14 halaman
    Makalah
    Cienthamyeta Tietapterjaga
    Belum ada peringkat
  • STUDI KELAYAKAN TOKO OBAT
    STUDI KELAYAKAN TOKO OBAT
    Dokumen16 halaman
    STUDI KELAYAKAN TOKO OBAT
    Cienthamyeta Tietapterjaga
    Belum ada peringkat
  • Antasida Sirup
    Antasida Sirup
    Dokumen9 halaman
    Antasida Sirup
    Cienthamyeta Tietapterjaga
    Belum ada peringkat
  • WHO
    WHO
    Dokumen5 halaman
    WHO
    Cienthamyeta Tietapterjaga
    Belum ada peringkat
  • MAKALAH
    MAKALAH
    Dokumen15 halaman
    MAKALAH
    Cienthamyeta Tietapterjaga
    Belum ada peringkat
  • Pemasaran No
    Pemasaran No
    Dokumen13 halaman
    Pemasaran No
    Cienthamyeta Tietapterjaga
    Belum ada peringkat
  • Pemasaran
    Pemasaran
    Dokumen16 halaman
    Pemasaran
    Cienthamyeta Tietapterjaga
    Belum ada peringkat
  • Pemasaran No
    Pemasaran No
    Dokumen13 halaman
    Pemasaran No
    Cienthamyeta Tietapterjaga
    Belum ada peringkat
  • SALEP MATA
    SALEP MATA
    Dokumen6 halaman
    SALEP MATA
    Cienthamyeta Tietapterjaga
    Belum ada peringkat
  • Pola
    Pola
    Dokumen1 halaman
    Pola
    Cienthamyeta Tietapterjaga
    Belum ada peringkat
  • WHO
    WHO
    Dokumen5 halaman
    WHO
    Cienthamyeta Tietapterjaga
    Belum ada peringkat
  • Makalah Pemasaran Pak Fian
    Makalah Pemasaran Pak Fian
    Dokumen16 halaman
    Makalah Pemasaran Pak Fian
    Cienthamyeta Tietapterjaga
    Belum ada peringkat
  • Ftss
    Ftss
    Dokumen11 halaman
    Ftss
    Cienthamyeta Tietapterjaga
    Belum ada peringkat
  • STERIL
    STERIL
    Dokumen4 halaman
    STERIL
    Cienthamyeta Tietapterjaga
    Belum ada peringkat
  • Sediaan
    Sediaan
    Dokumen5 halaman
    Sediaan
    Cienthamyeta Tietapterjaga
    Belum ada peringkat
  • Stiker
    Stiker
    Dokumen1 halaman
    Stiker
    Hamdi Putra
    Belum ada peringkat
  • Stiker
    Stiker
    Dokumen1 halaman
    Stiker
    Hamdi Putra
    Belum ada peringkat
  • Salep
    Salep
    Dokumen9 halaman
    Salep
    Cienthamyeta Tietapterjaga
    Belum ada peringkat
  • Infus Glukosa
    Infus Glukosa
    Dokumen12 halaman
    Infus Glukosa
    Cienthamyeta Tietapterjaga
    Belum ada peringkat
  • Salep Mata
    Salep Mata
    Dokumen10 halaman
    Salep Mata
    Cienthamyeta Tietapterjaga
    Belum ada peringkat