Dosen Pembimbing :
DIII- FARMASI
PENDAHULUAN
Toko Obat atau pedagang eceran obat adalah orang atau badan hukum yang
memiliki ijin untuk menyimpan obat-obat bebas dan obat-obat bebas terbatas
(Daftar W) untuk dijual secara eceran di tempat tertentu sebagaimana tercantum
dalam surat ijin.Sebagai perantara, toko obat dapat mendistribusikan obat-obat
bebas dan obat-obat bebas terbatas dari supplier kepada konsumen, memiliki
beberapa fungsi kegiatan yaitu pembelian, gudang, pelayanan keuangan dan
pembukuan. Agar dapat berjalan dengan baik, maka seorang Tenaga Teknis
Kefarmasian (TTK) disamping menguasai ilmu kefarmasian juga perlu menguasai
ilmu lainnya seperti ilmi pemasaran (marketing) dan ilmu akuntansi (accounting).
Toko obat bukanlah suatu badan usaha yang semata-mata hanya mengejar
keuntungan saja tetapi toko obat mempunyai fungsi sosial yang menyediakan,
menyimpan, dan menyerahkan obat-obatan yang bermutu baik dan terjamin
keabsahannya.
PEMBAHASAN
2.1 Deskripsi
Toko obat atau pedagang eceran obat iklan adalah orang atau badan
hukum yang memiliki izin untuk menyimpan obat-obat bebas terbatas (daftar w)
untuk dijual secara eceran ditempat tertentu bahkan ditempatkan dalam surat ijin.
Toko obat atau pedagang eceran obat harus menjaga agar obat-obat yang dijual
bermutu baik dan kehadiran dari pabrik-pabrik farmasi atau Pedagang Besar
Farmasi (PBF) yang mendapat ijin dari departemen kesehatan toko obat atau
pedagang eceran obat hanya bisa jarak obat bebas dari pemasok kepada
konsumen. Agar bisa berjalan dengan baik, sebagai penanggung jawab toko obat
dipimpin oleh seorang Tenaga Teknis Kefarmasian (TTK).
1. Visi kami:
A) Aspek Lokasi
4. Tenaga kerja
Sabtu
6. Pembagian Shift
A) Bangunan
Bangunan toko obat terdiri dari ruang pelayanan pasien, kasir, ruang
administrasi, ruang tunggu pasien, tempat parkir, dan toilet.
Bangunan dilengkapi dengan, kipas angin, penerangan, sumber air yang
memenuhi persyaratan, ventilasi dan sanitasi yang mendukung, telepon,
dan tempat sampah
Papan nama berukuran panjang 60 cm dan lebar 40 cm dengan tulisan
hitam di atas dasar putih, tinggi huruf minimal 5 cm dengan tebal 5 mm,
dilengkapi dengan neon box. Pada papan nama harus tercantum tulisan
“Toko Obat Berizin” serta nama toko obat, dan tidak menerima resep
dokter. Dicantumkan pula nomor ijin
Denah Bangunan : terlampir
Situasi dan Kondisi Toko Obat Super Manjur (Analisis SWOT) Untuk
mengetahui situasi dan kondisi Toko Obat ini dilakukan dengan analisis SWOT
dengan mengidentifikasi yaitu strength, weakness, opportunity dan threat.
1. Strength (kekuatan).
Tempat/Ruang tempat tunggu pasien nyaman, ruangan tertutup dilengkapi
Air Condisioner, Televisi dan dilengkapi dengan tempat parkir kendaraan
roda dua.
Mempunyai karyawan yang ramah dan memiliki pengetahuan umun di
bidang obat - obatan.
Memiliki kontak nomor telepon untuk pemesanan sehingga pelanggan
tidak harus datang ke toko obat.
Memiliki selesmen yang bertugas promosi dan mengantar pesanan
sehingga pelanggan tidak harus datang ke apotek.
2. Weakness (kelemahan).
Masih kurangnya sediaan obat – obatan yang sering dibutuhkan oleh
pasien.
Masih kurangnya sediaan obat – obatan yang sering dibutuhkan oleh
pasien
3. Opportunity (peluang).
Toko obat super manjur mempunyai tempat usaha yang cukup strategis
diantara dipinggir jalan raya.
Penawaran pembayaran kredit dati PBF ( Produsen Besar Farmasi )
dengan bunga bersaing dan juga diskon.
4. Threath (ancaman).
Perkembangan Teknologi. Terdapat banyak situs internet apotek online
sehingga promosi yang mudah di akses melihat daftar barang dan
harganya.
Modal Usaha pertama kali memakai uang tabungan dan mendapatkan modal
dari orang tua kita masing-masing. Dengan target bisa membayar selama 3 tahun
jika tidak dibayar konsekuensinya toko obat pindah tangan. Karena bagaimana
cara untuk bisa mencapai target, kami mulai berusaha dengan cara memajukan
usaha toko obat supaya berkembang dan berjalan lancar sesuai yang di
rencanakan:
Hal pertama yang tidak kalah penting untuk mendirikan toko obat adalah
“LOKASI” . Lokasi yang strategis sangat menjamin berkembang tidaknya
toko obat.
Toko obat sudah memiliki izin resmi. Supaya pasien yang datang akan
merasa aman membeli obat di toko obat.
Toko obat berizin tidak diperbolehkan menjual obat keras dan menerima
resep. Oleh karena itu kita bisa menyediakan obat herbal dan juga jamu.
Obat herbal dan jamu yang dijual juga harus yang sudah terdaftar dan
memiliki izin resmi. Sehingga tidak membahayakan bagi pasien dan juga
bisa membuat pasien percaya bahwa apa yang kita jual pasti aman bagi
pasien. Selain itu sudah merupakan kewajiban bagi kita untuk
menyampaikan dan menjelaskan obat keras bukanlah pilihan pertama.
Karena sudah kebanyakan dari masyarakat percaya bahwa obat keras
tersebut lebih ampuh daripada obat bebas/ obat bebas terbatas. Kita bisa
menyarankan untuk pasien agar menggunakan obat yang memiliki efek
samping ringan seperti obat herbal, jamu , obat bebas dan obat bebas
terbatas.
Dalam jangka waktu 6 bulan kita sudah mengetahui sumber-sumber PBF
dan subdis PBF. Selama 6 bulan ini belanja rutin ke PBF biar dalam tempo
3 bulan kita bisa bermain kredit
Berhati hati dalam bermain kredit, walaupun kredit 1 bulan, harus
dipastikan pembelian tiap bulan atau minggu, kalau tiap minggu stok obat
yang di beli adalah jumlah perminggu jangan perbulan sesuai jauh
tempo,kita mencoba memainkan sistem tutup lobang gali lobang,
manfaatkan waktu jatuh tempo dan kontra bon/perpanjang kredit
Promosi itu penting, dan promosi dari (m2m) mulut ke mulut adalah
paling jitu, informasi ini bisa menyebar dengan sendirinya, promosi m2m
ini biarkan berkembang dengan cara menjalankan usaha toko obat kita ini
dengan terstandarisasi dan memiliki nilai lebih. promosi bisa di lakukan
dalam bentuk bakti sosial, sunatan masal, leaflet, spanduk dll
BAB III
BIAYA
Rincian Biaya
1) Modal Tetap
= RP 60.500.000
b. Biaya lain-lain
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Toko Obat atau pedagang eceran obat adalah orang atau badan hukum
yang memiliki ijin untuk menyimpan obat-obat bebas dan obat-obat bebas
terbatas (Daftar W) untuk dijual secara eceran di tempat tertentu sebagaimana
tercantum dalam surat ijin. Pemilihan tempat pendirian toko obat yang strategis
dan mudah terjangkau . Menganalisa SWOT, Strength (kekuatan Memiliki surat
perizinan,karyawan yang baik ,ramah dan lemah lembut. Weakness (kelemahan)
masih kurang lengkap nya obat-obatan yang dibutuhkan masyarakat. Opportunity
(peluang Mempunyai tempat usha yang strategis. Threath (ancaman
Perkembangan teknologi ,adanya apotek-apotek atau toko obat online. Strategi
pengembangan toko obat yang paling ampuh promosi menggunakan teknik mulut
ke mulut,karena bisa menyebar dengan sendirinya.