Perdarahan tali pusat dapay terjadi akibat trauma pengikatan tali pusat yang kurang baik atau
kegagalan proses pembentukan trombus normal selain itu, perdarahan pada tali pusa juga
dapat menjadi petunjuk-petunjuk adanya penyakit pada bayi.
Penyebab
1. Robekan umbilikus normal.
2. Robekan umbilicus abnormal.
3. Robekan pembuluh darah abnormal.
4. Perdarahan akibat plasenta previa dan abrupsi plasenta.
Penatalaksanaan
1. Penanganan disesuaikan dengan penyebab perdarahan tali pusat
2. Untuk penanganan awal, harus dilakukan tindakan pencegahan infeksi pada tali pusat.
3. Segera lakukan informed choice pada keluarga pasien untuk pelaksanaan rujukan
Kejang
Kejang merupakan salah satu pkegawatan yang sering ditemuka dalam praktik
sehari-hari dengan ada angka kesakitan dan kematian yang tinggi. Kejang pada
bayi sering tidak dikenali karena bentuknya berbeda dengan kejang pada
anak/orang dewasa. Pada prinsipnya, kejang pada bayi baru lahir berlangsung
jika terjadi gerakan yang tidak biasa pada bayi secara berulang atau periodic.
Kejang merupakan keadaan darurat atau tanda bahaya yang sering terjadi
pada neonatos karena kejang yang berkepanjangan dapat mengakibatkan
hipoksia otak yang sangat berbahaya bagi kelangsungan hidup bayi atau
mengakibatkan gejala sisa dikemudiaan hari. Termasuk dalam kelompok ini
adalah spasme dan tidak sadar atau penurunan kesadaran. Keadaan ini dapat
disebabkan oleh asfiksia neonatorum dan hipolikemia, atau merupukan tanda
meningitis atau masalah susunan saraf (JNPKKR-KR, 2008).
Penyebab
1. Gangguan metabolisme, seperti hipokalemia, hiperbilirubilemia, dan
lain-lain.
2. Infeksi, seperti meningitis, meninggoensefalitis, dan lain-lain.
3. Perdarahan intracranial akibat trauma lahir atau hipoksia.
4. Kelainan susunan saraf pusat.
5. Ketergantungan obat.
6. Penyebab yang tidak diketahui
Penatalaksanaan
1. Letakan bayi ditempat yang hangat.
2. Bersihkan jalan nafas.
3. Masukkan sendok/spatel yang dibungkus kain untuk menekan lidah.
4. Jika terjadi apnea, beri oksigen.
5. Pemberian injeksi vitamin K sangat dianjurkan jika terjadi trauma
persalinan.
6. Beri obat anti kejang diazepam 0,5 mg/kg BB, supositoria/intramuskuler
(IM) setiap dua menit sampai kejang teratasi.
7. Beri antikonvulsan, misalnya fenobarbital 8-10 mg/kg BB melalui IM.
8. Beri infus detrosa 10%.
9. Beri antibiotic 1 dosis.
10. Rujuk kerumah sakit.