LAPORAN KASUS
KTI
Oleh :
Indah Pratiwi
NIM : P 1337420514004
2017
i
ii
HALAMAN JUDUL
LAPORAN KASUS
KTI
Oleh :
Indah Pratiwi
NIM P. 1337420514004
2017
iii
NIM : P1337420514004
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Laporan Kasus Karya Tulis Ilmiah yang
saya tulis ini adalah benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan
merupakan pengambilan alihan tulisan atau pikiran orang lain yang saya aku
Apabila di kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan Laporan Kasus Karya
Tulis Ilmiah ini adalah hasil jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas
Indah Pratiwi
iv
LEMBAR PENGESAHAN
vi
PRAKATA
PRAKATA
Puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT, atas berkat dan rahmat-Nya
dengan judul Asuhan Keperawatan Ny.S dengan Nyeri Akut pada Abortus
Inkomplit Pre dan Post Kuretase di Bagian Kebidanan RSUD Tidar Kota
Magelang. Dalam pembuatan Laporan Kasus Karya Tulis Ilmiah ini penulis
bimbingan dari berbagai pihak maka Laporan Kasus Karya Tulis Ilmiah ini dapat
diselesaikan tepat waktu. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih
kepada :
Kesehatan Semarang.
Keperawatan Magelang.
Ilmiah
5. Sri Adiyati, S.Pd, S.Kep dan Lulut Handayani, S.Kep, Ns., M.Kes, Dosen
6. Bapak dan Ibu dosen beserta para staf Program Studi Keperawatan
Magelang.
vii
7. Keluarga penulis yang selalu memberi doa, motivasi dan dukungan baik
secara moral maupun material dalam penyelesaian Laporan Kasus Karya Tulis
Ilmiah ini.
10. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah
Penulis menyadari bahwa Laporan Kasus Karya Tulis Ilmiah ini masih
jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik dari
memperbaiki laporan ini. Semoga laporan ini bermanfaat bagi kita semua dan
Penulis
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................... ii
PRAKATA .............................................................................................................. v
A. Abortus ......................................................................................................... 7
1. Pengertian ................................................................................................. 7
2. Klasifikasi ................................................................................................. 8
ix
3. Manifestasi Klinis................................................................................... 10
4. Etiologi ................................................................................................... 12
5. Patofisiologi............................................................................................ 14
6. Komplikasi ............................................................................................. 17
1. Definisi ................................................................................................... 24
1. Pengkajian .............................................................................................. 35
2. Diagnosis ................................................................................................ 42
3. Perencanaan ............................................................................................ 44
x
4. Implementasi .......................................................................................... 47
5. Evaluasi .................................................................................................. 48
C. Lokasi ......................................................................................................... 49
A. Hasil ........................................................................................................... 53
B. Pembahasan ................................................................................................ 76
A. Simpulan .................................................................................................... 88
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xi
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
menikah dalam keluarga. Selain itu juga merupakan ancaman bagi setiap
(Saifudin, 2006)
rumah sakit, terutama jika diketahui atau disangka ada kehamilan. Sekitar
2009).
yang biasa. Kendala terbesar yang dialami ibu hamil pada proses
Prawirohardjo, 2014).
adalah faktor ovum sendiri, faktor ibu, dan faktor bapak. Pada ovum yang
gangguan sirkulasi plasenta, penyakit pada ibu dan antagonis rhesus antara
rhesus yang dimiliki ibu dan janin yang dikandung. Penyakit pada bapak
dilakukan penanganan dengan cara yang cepat dan tepat seperti perdarahan
dari janin yang luruh dan dapat mengakibatkan anemia pada ibu, infeksi
karena ibu mengalami anemia dan daya tahan tubuh menurun, perforasi
ibu.
2015 yaitu 619 kasus yang telah mengalami penurunan menjadi 111,16 per
100.000 kelahiran hidup. Pada tahun 2014 angka kematian ibu yaitu
termasuk pelayanan prenatal dan obstetri yang rendah pula. Maka dari itu
Tidar Kota Magelang dari bulan Januari hingga bulan September 2016,
pasien yang dirawat dengan kasus abortus sebanyak 226 orang. Kejadian
Dalam hal ini peran perawat dan bidan sebagai tenaga pelayanan
Terutama dalam hal ini adalah peran perawat dalam menangani klien
dengan kasus abortus secara baik dan benar yang berguna untuk mencegah
dengan Nyeri Akut pada Abortus Inkomplit Pre dan Post Kuretase”.
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
a. Menggambarkan
sistem terkait, data umum: hasil pemeriksaan dan data fokus serta
pemeriksaan penunjang.
akut pada klien dengan abortus inkomplit pre dan post kuretase
akut.
b. Menganalisis /membahas
C. Manfaat Penulisan
1. Institusi Pendidikan
keperawatan.
2. Rumah Sakit
3. Penulis
TINJAUAN PUSTAKA
A. Abortus
1. Pengertian
menurut para ahli ada sebelum usia 16 minggu dan 28 minggu dan
hidup terus.
kehamilan kurang dari 20 minggu atau berat janin kurang dari 500
berumur kurang dari 20 minggu dengan berat janin kurang dari 500
gram.
2. Klasifikasi
a. Abortus spontan
dilatasi serviks.
serviks.
menyebabkan syok.
b. Abortus Provokatus
3. Manifestasi Klinis
berikut:
2.) Mulas hebat (kontraksi makin lama makin kuat dan makin
sering)
c. Abortus Inkomplit
1.) Perdarahan bisa sedikit atau banyak dan bisa terdapat bekuan
darah
5.) Ada keluar jaringan, sehingga tidak ada sisa dalam uterus
diperiksa kelengkapannya.
e. Missed abortion
9.) Dengan USG dapat diketahui apakah janin sudah mati atau
4. Etiologi
a. Kelainan Ovum
(50-80%)
lain)
d. Penyakit-penyakit ibu
Misalnya pada:
e. Antagonis rhesus
meninggalnya fetus.
14
h. Penyakit bapak
5. Patofisiologi
kosong atau tampak kecil tanpa bentuk yang jelas, mungkin pula janin
Kematian janin
abortus
Risiko
Pre kuretase Post kuretase kekurangan
volume cairan
komplikasi Jaringan
Kurang Ancaman Kontraksi
informasi terputus/terbuka
status uterus
perdarahan
Defisiensi Nyeri akut Invasi
MK.3
pengetahua MK.1 Nyeri bakteri
ansietas
n akut
kekurangan volume
cairan MK.2 Hambatan
mobilitas fisik Risiko
MK. 4 Gangguan Pola infeksi
Tidur
Dikembangkan dari Nurarif(2014), Wagiyo (2016)
17
6. Komplikasi
2009):
a. Perdarahan
kematian. Penapisan :
bekuan
b. Infeksi
darah berkurang, pasien (ibu) menjadi anemia dan daya tahan tubuh
Penapisan:
berikutnya.
d. Syok
mmHg)
e. Ketidakberdayaan
7. Pemeriksaan Penunjang
a. Tes kehamilan dengan hasil positif bila janin masih hidup, bahkan
masih hidup
8. Penatalaksanaan Abortus
a. Abortus imminens
b. Abortus Insipiens
menit jika perlu) atau misoprostol 400 mcg per oral. Kemudian
uterus.
konsepsi.
c. Abortus Inkomplit
misoprostol 400 mcg per oral (dapat diulang setelah 4 jam bila
perlu).
hasil konsepsi. Jika perlu berikan misoprostol 200 mcg per vaginam
(Nurarif, 2015)
d. Abortus Komplit
Kuretase
Persiapan tindakan kuretase:
laboratorium.
terjadi.
sendok kuret.
perlu
spontan merupakan hal yang biasa terjadi dan terjadi pada paling
(Sofian ,2011)
24
dengan syarat:
1. Definisi Nyeri
Study of Pain), awitan yang tiba-tiba atau lambat dari intensitas ringan
2. Fisiologi Nyeri
mensensitisasi nosiseptor.
b.) Transmisi. Terdiri dari 3 bagian nyeri. Pada bagian nyeri pertama,
limbik.
ialah nyeri viseral. Nyeri ini berasal dari bagian bawah abdomen dan
paha. Sifat nyeri ini bisa timbul ketika terjadi kontraksi dan ibu akan
Sensasi nyeri akibat respon psikis dan reflek fisik, kualitas nyeri
denyutan, sensasi tajam, rasa mual dan kram. Rasa nyeri pada
3. Pengalaman Nyeri
a.) Arti Nyeri. Nyeri memiliki makna berbeda bagi setiap orang, juga
b.) Persepsi nyeri. Pada dasarnya, nyeri merupakan salah satu bentuk
emosi, rasa cemas dan rasa takut dapat memperberat sensasi nyeri.
terhadap nyeri.
a.) Etnik dan nilai budaya. Misalnya individu dari budaya tertentu
e.) Ansietas dan stress. Individu yang percaya bahwa mereka mampu
membantu
5: nyeri hebat. Selain kedua skala di atas, ada pula skala wajah, yakni
didapatkan pada ibu hamil. Yang dimaksud nyeri perut akut adalah
otot perut tegang, dan nyeri tekan serta memerlukan tindakan bedah
abortus.
31
tekanan agak cepat, dan penurunan tekanan yang agak lambat. Tiap
1. Pengkajian Nyeri
timbulnya nyeri
tertusuk-tusuk)
sebab.
3. Intervensi Umum
umumnya sama dengan nyeri perut akut yang terjadi pada perempuan
tidak hamil, tetapi pada beberapa keadaan terdapat hal-hal yang harus
diperhatikan.
stimulus dengan masuk jalur syaraf, persepsi nyeri dapat dihambat atau
mengatasi nyeri (Potter & Perry, 2006). Analgesik ini bekerja pada
1. Terapi Musik
2. Cara Massage
2014)
35
3. Guided Imagery
4. Relaksasi
dan relaksasi otot yang menegang saat ekspirasi (Potter & Perry,
2010).
D. Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian
Pengkajian umum:
alamat.(Nursalam, 2004)
b. Keluhan utama
c. Riwayat kesehatan
Keluhan sampai saat klien pergi ke Rumah Sakit atau pada saat
4) Riwayat psikososial
selama hamil.
(Wiknjosastro, 2006).
f. Riwayat menstruasi
g. Riwayat perkawinan
2005)
38
Pengkajian Fokus
a. Sirkulasi
b. Eliminasi
c. Makanan/ cairan
d. Aktivitas/ istirahat
e. Nyeri/ kenyamanan
f. Keamanan
g. Seksualitas
h. Integritas Ego
kepedihan.
40
j. Neurosensori
epidural
meningkat.
janin.
Menggunakan jari : ketuk lutut dan dada dan dengarkan bunyi yang
e. Pemeriksaan Ginekologi
atau sudah tertutup, ada atau tidak jaringan yang keluar dari
oostium.
atau tidak jaringan dalam kavum uteri, besar uteri lebih kecil
2. Diagnosis
a. Nyeri akut
Definisi :
diprediksi.
Batasan Karakteristik:
2.) Diaporesis
43
meringis)
waspada)
11.)Perilaku distraksi
2.) Agen cidera fisik (mis., abses, amputasi, luka bakar, terpotong,
(NANDA, 2015)
3. Perencanaan
a. Nyeri akut
NOC:
direkomendasikan
Keterangan skala:
45
menunjukkan
Keterangan skala:
NIC:
pengalaman nyeri
ruangan,cahaya, bising)
penurunan nyeri
sebelumnya
menghilangkan nyeri
47
(NIC,2015)
4. Implementasi
5. Evaluasi
akut pada pasien abortus pre dan post kuretase dapat teratasi sesuai kriteria
METODA
A. Metoda Penulisan
Abortus Inkomplit Pre dan Post Kuretase” ini adalah metode diskriptif.
Metode diskriptif adalah suatu metode penulisan karya tulis ilmiah yang
B. Pengambilan Sampel
C. Lokasi
Daerah Tidar Kota Magelang selama 3 hari pada bulan Desember 2016.
50
Instrumen alat ukur yang digunakan pada nyeri adalah skala nyeri
sebagaimana terlampir.
dan dokumentasi.
a. Wawancara
b. Observasi
Macam-macam observasi :
51
keadaan pasien.
c. Dokumentasi
data yang sudah ada pada catatan rekam medik di Bangsal Budi
Rahayu.
E. Analisis Data
1. Pengumpulan data
Penulis mencatat semua data secara objektif dan apa adanya sesuai
2. Reduksi data
52
3. Penyajian data
tindakan. Bentuk penyajian data dalam karya tulis ilmiah ini adalah
asuhan keperawatan nyeri akut pada abortus pre dan post kuretase.
didasarkan pada reduksi data. Bentuk dari verifikasi dalam karya tulis
A. Hasil
1. Pre Kuretase
Klien masuk rumah sakit pada hari Senin, tanggal 12 Desember 2016 pukul
11.00 WIB di ruang bersalin Budi Rahayu RSUD Tidar Kota Magelang
dengan keluhan perut terasa sakit seperti mulas-mulas, keluar darah dari
bagian bawah. Pada pukul 02.00 WIB (12 Desember 2016) keluar bercak-
bercak darah, kemudian sekitar pukul 06.00,darah yang keluar dari jalan
11.00 WIB. Klien dirawat dengan diagnosa medis abortus inkomplit. Data
sejak dini hari tadi pukul 02.00 (12 Desember 2016), keluar flek-
flek merah dari alat kemaluan saya. Hari sebelumya saya sempat
bisa tidur. Pada keesokan harinya keluar gumpalan darah tetapi baru
yang memiliki riwayat abortus, yaitu ibu klien. Tidak ada yang
siklus haid 28 hari, banyak darah ± 100 cc/hari, warna darah merah
keluhan yang dirasakan selama haid yaitu nyeri seperti haid pada
HPL pada tanggal 1 Juli 2017, riwayat ANC 1 x di rumah sakit dan
sebelumnya.
berkeringat dingin.
kg, TB=150 cm. Hb=10,4 g/dl, mukosa bibir lembab turgor kulit
TKTP dengan menu bubur kasar, ayam goreng dan sayur bening.
57
region (R) perut bagian bawah, skala (S) skala nyeri 5, timing (T)
pada perut bagian bawah, dan tidak ada penyakit genetalia pada
klien.
Saat dikaji, keadaan umum klien baik, klien sadar penuh (compos
kepala mesochepal, tidak ada lesi dan tidak ada hematoma. Rambut
pupil isokhor, tetapi mata tampak sayu, tampak ada kantung mata.
(P) ictus cordis teraba pada intercosta ke-lima mid axila sinistra,
(I) tidak terdapat linea nigra, tidak ada lesi, tidak ada pembesaran
jantung janin tidak terdengar, palpasi (P) tidak teraba fundus uteri,
menghitam.
Kulit dan akral teraba hangat, turgor kulit baik, CRT kurang
kemerahan, tidak ada edema dan robekan, tidak ada hemoroid dan
b. Perumusan Masalah
yang sakit, terdapat keringat dingin pada klien. Dari data di atas
c. Perencanaan Keperawatan
menjadi 3), tidak ada mengerang dan menangis, tidak ada ekspresi
d. Implementasi
uterus)
2016
timbul hingga seluruh sisa janin dalam rahim telah keluar, klien
setelah makan.
65
2016
pukul 07.00 WIB sampai 09.00 WIB adalah :pukul 07.00 WIB
respirasi 20x/menit
e. Evaluasi
16.00 WIB. Hasil evaluasi masalah nyeri akut sebagai berikut : klien
klien tampak merasa sakit dan memegang daerah yang sakit, tekanan
2. Post Kuretase
pada pukul 09.00 WIB sampai 09.50 WIB. Saat dikaji klien
quality (Q) tertusuk-tusuk, region (R) perut bagian bawah, skala (S) 4,
dan tidak ada lesi, palpasi (P) tidak ada nyeri tekan, vocal fremitus
68
seluruh lapang paru. Jantung : inspeksi (I) ictus cordis tidak tampak,
palpasi (P) tidak ada nyeri tekan, ictus cordis teraba pada intercosta
ke-lima mid axila sinistra, perkusi (P) pekak, auskultasi (A) tidak
Payudara: kanan kiri sama, puting normal, tidak ada lesi, payudara
lembek. Abdomen : inspeksi (I) tidak terdapat linea nigra, tidak ada
kali permenit, palpasi (P) tidak terdapat nyeri tekan abdomen, perkusi
Pola eliminasi diperoleh data klien belum BAK dan BAB satu jam
Pola makanan dan cairan diperoleh data klien belum makan satu
jam setelah kuretase, berat badan 40 kg, tinggi badan 150 cm, Hb:
10,4 g/dl. Mukosa bibir lembab, turgor kulit baik. Klien baru minum
tertinggal di dalam rahim. Klien merasa masih nyeri tetapi, tak sesakit
apa saja yang harus dilakukan dan yang harus dihindari selama fase
70
187 10 ^3/µL, MCV 81,1 fL, MCH 27,7 pg, MCHC 34,1 g/dL,
b. Perumusan Masalah
c. Rencana tindakan
nyeri, seperti penyebab nyeri, berapa lama nyeri akan dirasakan, dan
menyatakan rasa nyaman setelah nyeri berkurang, dan skala nyeri turun
diharapkan klien nyeri yang dilaporkan ringan, tidak ada mengerang dan
d. Implementasi
Desember 2016 untuk mengurangi rasa nyeri dari pukul 10.00 WIB
sampai 14.00 WIB adalah :pada pukul 10.00 klien mengeluhkan nyeri
nyeri, seperti penyebab nyeri, berapa lama nyeri akan dirasakan, dan
dalam rangka membersihkan rahim dari sisa janin yang gugur. Jam
terapi obat yang diresepkan berdasarkan tipe dan keparahan nyeri, rute
dengan rute oral , diminum setelah makan pada jam 13.00 WIB.
74
Desember 2016 untuk mengurangi rasa nyeri dari pukul 07.30 WIB
sampai 11.00 WIB adalah :pukul 07.30 WIB mengkaji nyeri secara
pubis dengan skala 3, dan nyeri hilang timbul. Klien sudah tampak
belum merasa ngantuk untuk tidur, klien hanya beristirahat Jam 11.00
e. Evaluasi
intrauteri).
1.) Evaluasi tanggal 13 Desember 2016 dilakukan pada jam 14.00 WIB.
2.) Evaluasi tanggal 14 Desember 2016 pada jam 11.00 WIB dengan
saat nyeri datang, tampak wajah lebih rileks setelah melakukan teknik
B. Pembahasan
Ny.S dengan nyeri akut pada abortus inkompletus pre dan post kuretase di
1. Pre Kuretase
pada tanggal 13 Desember 2016 pukul 09.00 WIB hingga pukul 10.00
terasa sakit seperti mulas, pusing, dan keluar darah dari vagina disertai
mengecil atau tidak sesuai umur kehamilan, detak jantung janin tidak
tanda gejala yang dialami klien dan hasil dari pemeriksaan USG sudah
dialami oleh Ny. S yaitu faktor kelainan genetalia ibu (Sofian, 2011),
hamil. Terutama bila kuret dilakukan pada saat kehamilan tua karena
minggu) kehamilan bisa dilakukan lebih cepat, dengan jarak waktu tiga
kali menstruasi atau tiga bulan ibu bisa hamil lagi (Irfan Hasuki,
benar pulih dan siap untuk menerima nidasi. Tetapi dikarenakan kali
Ny. S faktor genetik atau keturunan, yaitu adanya ibu klien yang
(Raden, 2009).
tidak nyeri, 1-3 = nyeri ringan, 4-6 = nyeri sedang, 7-9 = nyeri berat,
region (R) perut bagian bawah, skala (S) skala nyeri 5, timing (T)
hilang timbul. Klien tampak menahan nyeri, ketika nyeri datang klien
b. Diagnosa Keperawatan
Association for the Study of Pain), awitan yang tiba-tiba atau lambat
orang dalam hal skala atau tingkatan dan hanya orang tersebut yang
bahkan tidak memiliki myelin yang tersebar pada kulit dan mukosa.
c. Intervensi
dan mengacu pada teori NANDA tahun 2015 yaitu rencana tindakan
muncul saat pre kuretase sesuai dengan intervensi menurut NIC yang
telah disusun.
d. Implementasi
dan kriteria hasil yang direncanakan teratasi dalam waktu satu hari
Desember 2016 hanya dilakukan selama 2 jam yaitu dari jam 07.00
WIB – 09.00 WIB dikarenakan pada jam 09.00 WIB klien harus
2. Post kuretase
keguguran yang dialami klien yaitu abortus inkomplit. Dalam kasus ini
nyeri setelah kuretase pencetus (P) nyeri post kuretase, quality (Q)
tertusuk-tusuk, region (R) perut bagian bawah, skala (S) 4, timing (T)
terus-menerus.
b. Diagnosa Keperawatan
ditegakkan dengan mengacu pada teori yang telah ditulis oleh penulis.
pertahanan tubuh, timbul bila da jaringan rusak dan hal ini akan
nyeri setelah kuretase pencetus (P) nyeri post kuretase, quality (Q)
tertusuk-tusuk, region (R) perut bagian bawah, skala (S) 4, timing (T)
terus-menerus.
86
c. Intervensi
kuretase.
e. Evaluasi
agen cedera fisik (kerusakan jaringan intra uteri) yang setelah tindakan
yang dirasakan. Klien sudah tampak rileks, tidak menahan nyeri, tidak
ada diaphoresis.
88
BAB V SIMPULAN
SIMPULAN
A. Simpulan
1. Pre Kuretase
Keperawatan Ny.S dengan Nyeri Akut pada Abortus Inkomplit Pre dan
mengacu pada tujuan yang ingin dicapai oleh penulis. Dari hasil
faktor kelainan genetalia ibu dimana klien telah hamil dengan rentang
yaitu riwayat abortus dari ibu klien, dan faktor stress yang memicu
ditandai dengan ekspresi wajah dan tanda non verbal nyeri, klien tampak
2. Post Kuretase
situasi dan kondisi klien serta ketersediaan alat yang ada di rumah sakit.
terhadap klien.
90
cedera fisik (kerusakan jaringan intra uteri) telah teratasi sesuai dengan
Rumah Sakit sangat singkat yaitu hanya kurang lebih dua hingga tiga hari
perawatan.
91
DAFTAR PUSTAKA
Potter & Perry. (2006). Buku Ajar Fundamental Keperawatan. Jakarta: EGC.
Rekam Medis RSUD Tidar Magelang.( 2016). Rekam Medis Bangsal Budi
Rahayu RSUD Tidar Magelang Bulan Januari-Agustus 2016. Diambil
tanggal 18 November 2016
http://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/profil-kesehatan-
indonesia/profil-kesehatan-indonesia-2014.pdf.
94
LAMPIRAN
95
96
97
98
99
100
RIWAYAT PENDIDIKAN
INDAH PRATIWI
NIM P1337420514004