KTI
Disusun untuk memenuhi sebagai syarat mata kuliah Tugas Akhir
Pada Program Studi DIII Keperawatan Magelang
Oleh :
Zipora Anaturia
Indianto NIM : P.
17420512045
MEI, 2015
LAPORAN KASUS
KTI
Disusun untuk memenuhi sebagai syarat mata kuliah Tugas Akhir
Pada Program Studi DIII Keperawatan Magelang
Oleh :
Zipora Anaturia
Indianto NIM : P.
17420512045
MEI, 2015
i
ii
iii
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala
Penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini digunakan dalam rangka Ujian Akhir
masalah dan hambatan, namun berkat bantuan dan arahan dari berbagai pihak
sehingga Karya Tulis Ilmiah ini dapat diselesaikan tepat waktu. Untuk itu penulis
Semarang.
Magelang.
4. Sri Adiyati, S.Pd, S.Kep pembimbing sekaligus penguji Laporan Kasus ini.
5. Tim Penguji Uji Akhir Program: Sri Adiyati, S.Pd, S.Kep; Wiwin Renny. R,
v
6. Seluruh dosen dan karyawan Politeknik Kesehatan Kemenkes RI Semarang
7. Bapak Edi Indianto, ibu Endang Suprihatin tercinta, serta kakak saya Meisach
9. Semua pihak yang telah memberikan dukungan dan bantuannya yang tidak
ganda. Penulis menyadari dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh
dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik, saran dan masukan yang sifatnya
membangun dari pembaca yang budiman sangat penulis harapkan guna perbaikan
Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semuanya dan ikut memberikan kontribusi bagi
Penulis
vi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.................................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN....................................................................................iv
KATA PENGANTAR.............................................................................................v
DAFTAR ISI...........................................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................ix
DAFTAR LAMPIRAN............................................................................................x
BAB I PENDAHULUAN
B. Tujuan Penulisan..........................................................................................3
C. Manfaat Penulisan........................................................................................4
A. Konsep Abortus............................................................................................5
1. Pengertian..............................................................................................5
2. Klasifikasi..............................................................................................5
3. Etiologi................................................................................................10
4. Patofisiologi........................................................................................12
vii
5. Tanda gejala........................................................................................15
6. Komplikasi..........................................................................................15
B. Proses Keperawatan
1. Pengkajian Fokus................................................................................20
2. Pemeriksaan Fisik...............................................................................22
3. Diagnosa keperawatan.........................................................................23
4. Fokus Intervensi..................................................................................27
5. Evaluasi...............................................................................................31
B. Pengkajian (Assessment)...........................................................................34
2. Pengajian Fungsional.........................................................................35
3. Pemeriksaan fisik...............................................................................36
4. Data Penunjang..................................................................................38
5. Program Terapi..................................................................................38
C. Perumusan Masalah...................................................................................39
D. Rencana Keperawatan...............................................................................41
viii
BAB IV PEMBAHASAN DAN SIMPULAN
A. Pembahasan...............................................................................................55
1. Pengkajian...........................................................................................55
2. Diagnosa Keperawatan........................................................................58
4. Evaluasi...............................................................................................68
B. Simpulan....................................................................................................69
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar
x
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
4. Lembar Bimbingan
xi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dialami oleh ibu hamil, salah satunya adalah ibu hamil dalam proses
uterus. Tanda dan gejala : Kanalis servikalis terbuka, jaringan dapat diraba
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tidar Magelang dari bulan Januari
sampai Oktober tahun 2014, pasien yang dirawat dengan kasus abortus
1
2
telah menjadi sepsis adalah suatu keadaan yang penuh dengan bahaya dan
ini harus segara ditangani, karena sepsis dapat mengakibatkan gagal ginjal
menyebabkan kematian.
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
keperawatan.
4
2. Tujuan Khusus
abortus inkompletus.
abortus inkompletus.
dilaksanakan.
C. Manfaat Penulisan
1. Bagi Penulis
inkompletus.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian
kehamilan kurang dari 20 minggu atau berat janin kurang dari 500
Schorge, 2007).
2. Klasifikasi Abortus:
a. Abortus spontan
6
7
mules.
tetapi hasil konsepsi masih dalam uterus. Dalam hal ini rasa
7) Abortus habitualis
2) Abortus kriminalis
3. Etiologi
1) Kelainan kromosom
seks.
1
menahun.
c. Penyakit ibu
4. Patofisiologi
bentuk miniatur.
1
kecil tanpa bentuk yang jelas (blighted ovum), mungkin pula janin
ini menjadi mola karnosa, apabila pigmen darah telah diserap dan
seperti daging. Bentuk lain adalah mola tuberose; dalam hal ini
303)
1
Pathway Gambar 2.1 Pathway dikembangkan dari Wiknjosastro (2006, Manuaba (2001))
Kelelahan, psikomatik (stress & cemas) Kelainan plasenta, kelainan rahim
Trauma
Kelainan imunologi
oksitosin
Antibody merusak kepingan darah
Malnutrisi
MK. Nyeri
Perdarahan pervagina
Janin kurang nutrisi & O2 Penurunan COP
Kontraksi Uterus
Risiko keluarnya
MK. Ansietas
MK. Kurang pengetahuan
Abortus inkomplet MK. Berduka MK. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
Kuratase
Psikosomatik Anoreksia
1
darah,
6. Komplikasi
a. Infeksi / sepsis
b. Perdarahan
harus dilakukan.
1
c. Perforasi
teliti jika terjadi peristiwa ini. Segera dilakukan laparotomi jika ada
mungkin,
(Harnawatiaj, 2008).
a. Ibu harus menjaga bekas operasinya dengan baik, agar tidak terjadi
infeksi,
kedua karena bisa saja ada sisa jaringan yang tertinggal, jika
bermasalah. Bila ada yang bilang usai kuretase tidak bisa hamil
lagi itu keliru. Penyebab sulit hamil, karna adanya masalah dengan
benar sehat dan siap hamil. Terutama bila kuretase dilakukan pada
menstruasi atau 3 bulan ibu bisa hamil lagi. (Irfan Hasuki, 2007)
B. Proses Keperawatan
1. Pengkajian Fokus
a. Sirkulasi
perdarahan.
2
b. Eliminasi
c. Makanan/cairan
d. Aktivitas/istirahat
e. Nyeri/kenyamanan
Kram kaki, adanya nyeri tekan dan bengkak pada payudara, adanya
f. Keamanan
g. Seksualitas
h. Integritas Ego
a. Inspeksi
b. Palpasi
mengamati turgor.
2
c. Perkusi
d. Auskultasi
jantung janin.
3. Diagnosa Keperawatan
enam bulan.
Batasan karakteristik :
2
uterus
Batasan karakteristik :
muntah, anoreksia.
kebutuhan metabolik.
2
Batasan karakteristik :
mencerna makanan.
Batasan karakteristik :
diare), usia ekstrem (bayi baru lahir atau lansia), berat badan
mikroorganisme.
tertentu.
Batasan karakteristik :
Batasan karakteristik :
psikologis, kepedihan.
4. Fokus intervensi
(rileks).
2) Intervensi
uterus
2) Intervensi
cukup
muntah, anoreksia.
2) Intervensi
dan hangat.
2
2) Intervensi
abdomen.
mikroorganisme.
2) Intervensi
2) Intervensi
2) Intervensi
5. Evaluasi
antara lain data subjektif dan objektif pada pasien abortus inkomplitus
diantaranya :
hilang. Dengan skala nyeri 0-3, klien merasa lebih nyaman (rileks).
bibir lembab.
BAB III
TINJAUAN KASUS
08.00 WIB, pada pasien post kuretase abortus inkomplit yang dirawat di
bangsal Budi Rahayu RSUD Tidar Kota Magelang. Data diperoleh dari
wawancara dengan pasien, keluarga dan juga observasi langsung serta dari
status pasien. Klien masuk rumah sakit pada tanggal 2 Maret 2015 jam 19.00
WIB.
Islam dan bekerja sebagai petani. Tn. S beralamat sama dengan pasien
B. Pengkajian (Assessment):
Pada tanggal 03 Maret 2015 pukul 09.00 WIB klien dibawa ke ruang
pertama kalinya klien hamil dan harus kehilang calon bayinya. Klien
Klien menikah pada usia 24 tahun, dan suami usia 25 tahun, ini
lama haid 7 hari, siklus 28 hari, banyak darah ± 100 cc/hari, warna
merah segar, bau amis, HPHT 08 Januari 2015, klien mengeluh setiap
meminum jamu apapun, dan jika klien sakit ringan seperti flu hanya
tanggal 03/03/2015 pukul 08.00 wib klien mengatakan tidak takut dan
3
2. Pengajian Fungsional
RR : 22 x/menit, turgor kulit baik, CRT : <2 detik, tidak ada edema
kg, TB : 160 cm, BBI 54 Kg, Hb ; 12,5 gr/dL, mukosa bibir kering,
Maret 2015 pukul 14.00 wib, diit TKTP, habis 4 sendok makan,
ketergantungan 2, klien tidur malam 7-8 jam sehari, klien tidak tidur
nyeri dan mulas di daerah perut bawah dan, nyeri menetap dan saat di
pencegahannya.
3. Pemeriksaan fisik
ada sekret, fungsi penciuman baik. Pengkajian pada telinga : tidak ada
Pengkajian pada mulut : mukosa bibir kering, gigi dan lidah bersih,
RR 20 x/menit, S 36,40 C.
bising usus 6 kali per menit, ada nyeri tekan abdomen bawah, perkusi
kekuatan otot baik, fungsi baik, tidak ada edema, akral dingin.
Ekstremitas bawah : kekuatan otot baik, fungsi baik, tidak ada edema,
akral dingin.
55
3
tidak ada benjolan, tidak ada rabas vagina, PPV ±100 CC/ hari,
4. Data Penunjang
Leukosit 11,0 mikro liter, eritrosit : 4,6 mikro liter, haemoglobin: 12,6
5. Program Terapi
C. Perumusan Masalah
(simpisis), data objektif : Klien tampak menahan nyeri; P : saat gerak dan
yang prioritas yaitu Nyeri akut yang disebabkan oleh kontraksi uterus.
ditekan dan tindakan kuretase dari pukul 09.00-11.00 WIB pada tanggal
03 Maret 2015.
3
mual.
dan klien telah dilakukan kuretase pada tanggal 3 Maret 2015 pukul 9:00
yang diperoleh.
D. Rencana Keperawatan
a. Intervensi :
b. Implementasi
nyeri.
c. Evaluasi
R: simpisis
S:5
T : menetap
kenceng-kenceng.
4
mual.
a. Intervensi
4) Pantau BB
b. Implementasi
2) Pantau TTV
lemas.
BB saat sakit 60 kg
TB : 160 cm
BBI : 54 Kg
makan
primer.
4
a. Intervensi :
infeksi
masing-masing pasien
b. Implementasi keperawatan
c. Evaluasi
a. Intervensi
berikan leaflet.
b. Implementasi
pencegahannya.
c. Evaluasi
pencegahan.
menjawab pertanyaan.
diperoleh teratasi.
a. Intervensi
b. Implementasi
3x1tablet (500mg)
c. Evaluasi
Data Subjektif (S): klien masih mengeluh perut bagian bawah nyeri
P : Ditekan
Q : Seperti diremas-remas
R : Simpisis
S :4
4
T : hilang timbul
mual.
a. Tujuan
b. Intervensi
4) Pantau BB
c. Implementasi
d. Evaluasi
tidak mual.
B = Hb : 12,5 gr/dL
teratasi
yang diperoleh.
a. Intervensi
berikan leaflet.
b. Implementasi
pencegahannya.
c. Evaluasi
menjawab pertanyaan.
5
diperoleh teratasi.
a. Intervensi
b. Implementasi
(500mg)
c. Evaluasi
P : Ditekan
Q : Seperti diremas-remas
R : Simpisis
S :2
T : hilang timbul
pembalut.
bisa BAB sejak tanggal 03 Maret 2015 pukul 11.30 wib, penulis
5
12.00wib
BAB IV
A. Pembahasan
keperawatan dengan kondisi nyata kasus di rumah sakit yang penulis kelola
yaitu tentang masalah post abortus inkomplit pada Ny. S di bangsal Budi
yang di rasakan. Pada bab ini penulis juga akan membahas mengenai
yang muncul. Di bab ini penulis juga akan menjelaskan tentang diagnosa
keperawatan yang prioritas dan akan menjelaskan dampak yang terjadi bila
1. Pengkajian
Maret 2015 dilakukan tindakan kuretase atas advice dokter dari pukul
08.00 sampai pukul 08.30 WIB. Ketika di kaji tanggal 3 Maret 2015
pukul 11.00 WIB klien mengeluh nyeri perut. Klien mengeluh nyeri
segar, dan bau amis. Hal ini sesuai dengan pendapat Anik dan
54
5
perdarahan sedikit atau banyak dan terdapat bekuan darah, rasa mulas
pada pemeriksaan vaginal ada jaringan dapat diraba dalam kavum uteri
ada di serviks harus dikeluarkan dengan jari tangan atau sponge forceps
dengan hematokrit meningkat. Hal ini tidak sesuai antara teori dengan
klien dengan latar belakang klien hanya seorang ibu rumah tangga dan
abortus karena dalampemberian atau asupan nutrisi yang kurang bagi ibu
dan janin sehingga membuat janin lemah dan tidak bisa bertahan, penulis
belum temukan penyebab lain dari abortus inkomplit yang di alami Ny.
S.
5
2. Diagnosa
prioritas keperawatan ;
sesuai usia kehamilan, kram atau nyeri perut bagian bawah dan
terasa mules-mules.
Association for the Study of Pain); awitan dengan akhir yang dapat
5
darah setelah tindakan kuretase jam 08.30 WIB dengan warna darah
penulis.
5
kurang dari kebutuhan tubuh sesuai dengan data obyektif dan data
hari tanggal 3 Maret 2015 klien merasa mual tapi tidak muntah, klien
(Clinical Sign) yaitu mukosa bibir kering. Diit nasi (tinggi kalori
Maret 2015 pada pukul 08.00 sampai 08.30 WIB dan setelah
resiko infeksi pada vagina. Hal ini yang mendasari penulis untuk
yang trauma. Apabila masalah ini tidak di angkat maka akan terjadi
diperoleh.
tidak akurat, dan perilaku yang tidak sesuai atau terlalu berlebihan.
Apabila masalah ini tidak segera tertangani maka klien tidak akan
(WHO, 2000).
uterus
kuretase sehingga tidak bisa untuk dilakukan. (2) Ajarkan keluarga dan
pasien tentang makanan yang bergizi dan tidak mahal, intervensi ini bisa
makan sedikit dan frekuensi sering dan atau makan diantara waktu
temani suami ataupun keluarga dan lingkungan kamar nyaman dan tidak
keperawatan ini tidak dilakukan karena usia klien belum usia lansia dan
memahami.
6
4. Evaluasi
dalam kenyataan kasus klien sudah tidak merasakan nyeri pada hari ke
tiga post kuretase pada tanggal 5 Maret 2015 dengan skala nyeri 2, yang
N 76x/menit, RR 20x/menit.
tubuh sesuai dengan tujuan dan kriteria hasil akan teratasi dalam lima
hari, namun dalam kasus masalah nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
teratasi dalam tiga hari saja pada tanggal 5 Maret 2015 di buktikan
rumah habis satu porsi. Evaluasi obyektif adalah klien tampak lebih
dengan jaringan yang trauma. Hasil evaluasi dari diagnosa resiko infeksi
sesuai dengan tujuan dan kriteria hasil yang telah direncanakan yaitu
satu hari teratasi. Masalah resiko infeksi teratasi tepat waktu yang di
dengan tujuan dan kriteria hasil akan teratasi dalam sehari pada
B. Simpulan
1. Pengkajian
Pengkajian meliputi dari tanggal 02 Maret 2015 pukul 08.00 wib keluar
Maret 2015 pukul 19.00 wib klien mengeluh nyeri perut, mulas-mulas,
Riwayat reproduksi menarche pada usia 16 tahun, lama haid 7 hari, siklus
G0P0A0.
bising usus 4 kali per menit, ada nyeri tekan abdomen bawah, perkusi
22 x/menit, turgor kulit baik, CRT : <2 detik, tidak ada edema dan tidak
Maret 2015, BAK lancar, warna kekuningan, frekuensi 3-4 kali/ hari.
Tanggal 03 Maret 2015 klien mengatakan ingin BAB namun tidak bisa
keluar, keras.
: 160 cm, BBI 54 Kg, Hb ; 12,5 gr/dL, mukosa bibir kering, lemas,tidak
nafsu makan, mual, klien mendapat diit pada tanggal 03 Maret 2015
pukul 14.00 wib, diit TKTP, habis 4 sendok makan, minum habis ½ gelas
±125 cc.
7
ketergantungan 2, klien tidur malam 7-8 jam sehari, klien tidak tidur
dan mulas di daerah perut bawah dan, nyeri menetap dan saat di tekan,
abdomen ditekan dan tindakan kuretase dari pukul 03 April 2015, 11.00
mengatakan sedih namun tidak mau berlarut dan bisa menerima dengan
2. Diagnosa Keperawatan
yang diperoleh.
7
3. Perencanaan Keperawatan
awitan dan durasi, frekuensi, kualitas, intensitas atau keperahan nyeri, dan
berikan informasi tentang nyeri, seperti penyebab nyeri, berapa lama akan
hangat atau dingin, dan bersama penggunaan tindakan peredaan nyeri yang
lain, dan kolaborasi dengan dokter pemberian analgetik jika tindakan tidak
berhasil atau perubahan bermakna dari pengalaman nyeri pasien masa lalu.
kalori pada catatan asupan, timbang pasien pada interval yang tepat,
ajarkan keluarga dan pasien tentang makanan yang bergizi dan tidak
bagaimana memenuhinya.
yaitu pantau tanda dan gejala infeksi (misalnya : suhu tubuh, denyut
infeksi (misalnya usia lanjut, luluh imun, dan malnutrisi), pantau hasil
jelaskan kepada pasien dan keluarga mengapa sakit dan risiko infeksi,
ajarkan pasien dan keluarga teknik mencuci tangan yang benar, bersihkan
klien saat ini dan pemahaman terhadap abortus, kaji gaya belajar klien,
kesehatan.
4. Tindakan keperawatan
5. Evaluasi
dengan kontraksi uterus teratasi dalam empat hari. Masalah nutrisi kurang
dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan mual teratasi dalam tiga hari.
C. Hambatan
abortus inkomplit dengan post kuretase adalah penulis kurang teliti dalam
mengkaji ke dalam hal-hal fokus klien seperti mengkaji keadaan umum dan
tanda-tanda vital setiap dua jam setelah dilakukan tindakan kuretase. Penulis
seharusnya mengkaji keadaan umum dan tanda-tanda vital klien setiap dua
Fraser, Diane M. et al. 2009. Buku Ajar Kebidanan Myles. Ed. 14. Jakarta:
EGC
Hari / tanggal :
Waktu : 15 menit
Sasaran : Ny. X
Tempat : Ruang BR
mampu menjelaskan
c. Gejala klinik
d. Penanganan
3. Kegiatan Belajar Mengajar
-Memperkenalkan diri
Inkompletus Leaflet
2. Penyebab Abortus
Inkompletus
3. Gejala klinik
4. Penanganan
- Evaluasi Leaflet
Leaflet
5. Metode
6. Evaluasi
1) Standar persiapan
b. Menyiapkan tempat
d. Menyiapkan leaftet
2) Standar proses
b. Memberi penyuluhan
3) Standar penyuluhan
7. Pustaka
Lampiran
B. Penyebab
1. Kelainan Ovum
5. Stress
6. Kelelahan
C. Penanganan
5. Diet TKTP
D. Gejala
darah beku.
5. Tes kehamilan
LAMPIRAN 3
LAMPIRAN 4