Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pelayanan kesehatan di masyarakat dilakukan melalui kegiatan pengawasan,
pengendalian, dan penilaian yang meliputi pencatatan, pelaporan, monitoring dan
evaluasi. Pencatatan dan pelaporan adalah indikator keberhasilan suatu kegiatan. Tanpa
adanya pencatatan dan pelaporan, kegiatan atau program apapun yang dilaksanakan tidak
akan terlihat wujudnya. Output dari pencatatan dan pelaporan ini adalah sebuah data dan
informasi yang berharga serta bernilai bila menggunakan metode yang tepat dan benar.
Jadi, data dan informasi ini merupakan sebuah unsur terpenting dalam sebuah organisasi,
karena data dan informasilah yang berbicara tentang keberhasilan atau perkembangan
organisasi tersebut.
Pencatatan dan pelaporan yang dilakukan oleh bidan di komunitas mengacu kepada
Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu (SP2TP) yang disyahkan dengan Keputusan
Menteri Kesehatan No.63/ Menkes/II/1981 dan Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan
Kesehatan Masyarakat No.590/BM/DJ/Info/V/1996.
Tersedianya data dan informasi yang akurat, tepat waktu dan mutakhir secara
periodic dan teratur untuk pengelolaan kesehatan masyarakat melalui puskesmas di
berbagai tingkat adminitrasi. SP2TP bertujuan agar semua hasil kegiatan puskesmas
(didalam dan diluar gedung) dapat dicatat serta dilaporkan ke jenjang selanjutnya sesuai
denngan kebutuhan secara benar, berkala dan teratur, guna menunjang pengelolaan upaya
kesehatan masyarakat.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari pencatatan & pelaporan kesehatan masyarakat?
2. Apa tujuan dari pencatatan & pelaporan kesehatan masyarakat?
3. Apa saja ruang lingkup dari pencatatan & pelaporan kesehatan masyarakat?
4. Bagaimana pelaksanaan dari pencatatan & pelaporan kesehatan masyarakat?
5. Bagaimana pelaporan dari pencatatan & pelaporan kesehatan masyarakat?
6. Bagaimana kegiatan dari pencatatan & pelaporan kesehatan masyarakat?
7. Bagaimana pemanfaatan dari pencatatan & pelaporan kesehatan masyarakat?

C. Tujuan
1. Mengetahui apa pengertian dari pencatatan & pelaporan kesehatan masyarakat
2. Mengetahui apa tujuan dari pencatatan & pelaporan kesehatan masyarakat
3. Mengetahui apa saja ruang lingkup dari pencatatan & pelaporan kesehatan masyarakat
4. Mengetahaui bagaimana pelaksanaan dari pencatatan & pelaporan kesehatan
masyarakat

1
5. Mengetahui bagaimana pelaporan dari pencatatan & pelaporan kesehatan masyarakat
6. Mengetahui bagaimana kegiatan dari pencatatan & pelaporan kesehatan masyarakat
7. Mengetahui bagaimana pemanfaatan dari pencatatan & pelaporan kesehatan
masyarakat
D.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian
Pencatatan adalah kegiatan atau proses pendokumentasian suatu aktivitas dalam
bentuk tulisan. Pencatatan di lakukan di atas kertas, disket, pita nama dan pita film,
bentuk catatan dapat berupa tulisan, grafik, gambar dan suara.
Sedangkan setiap kegiatan yang di lakukan di akhiri dengan pembuatan laporan,
laporan adalah catatan yang memberikan informasi tentang kegiatan tertentu dan hasil
yang di sampaikan ke pihak yang memberikan informasi tentang kegiatan tertentu dan
hasil yang di samapaikan kepihak yang berwenang atau berkaitan dengan kegiatan
tersebut.
Pencatatan dan pelaporan adalah indikator keberhasilan suatu kegiatan. Tanpa ada
pencatatan dan pelaporan, kegiatan atau program apapun yang di laksanakan tidak akan
terlihat wujudnya. Output dari pencatatan dan pelaporan ini adalah sebuah data dan
informasi yang berharga dan bernilai bila menggunakan metode yang tepat dan benar.
Jadi, data dan informasi merupakan sebuah unsur terpenting dalam sebuah organisasi.
Karena data dan informasilah yang berbicara tentang keberhasilan atau perkembangan
organisasi tersebut.
Pencatatan (reconding) dan pelaporan (reporting) berpedoman kepada sistem
pencatatan dan pelaporan terpadu puskesmas (SP2TP). Beberapa pengertian dasar dari
SP2PT menurut depkes RI (1992) adalah sebagai berikut :
1. Sistem pencatatan dan pelaporan terpadu puskesmas adalah kegiatan pencatatn dan
pelaporan data umum, sarana, tenaga dan upaya pelayanan kesehatan di puskesmas
termasuk puskesmas pembantu, yang di tetapkan melalui surat keputusan Mentri
Kesehatan RI No.63/Menkes/SK/II/1981.
2. Sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri atas beberapa komponen yang saling
berkaitan, berintegrasi dan mempunyai tujuan tertentu.
3. Terpadu merupakan gabungan dari berbagai macam kegiatan pelayanan kesehatan
puskesmas, untuk menghindari adanya pencatatan dan pelaporan lain yang dapat
memperberat beban kerja petugas puskesmas.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Sistem pencatatan dan pelaporan terpadu puskesmas ( SP2TP) bertujuan agar
semua hasil kegiatan puskesmas ( didalam dan di luar gedung ) dapat di catatat serta

3
di laporkan di jenjang selanjutnya sesuai dengan kebutuhan secara benar,berkala ,
dan teratur , guna menunjang pengelolaan upaya kesehatan masyarakat.
Pengelolaan SP2TP di kabupaten terbaru masih terkendalah dengan rendahnya
kelengkapan dan ketepatan waktu penyimpangan laporan SP2TP kedinas kesehatan
2. Tujuan Khusus
a. Tercatatnya semua data hasil kegiatan sesuai kebutuhan secara benar,
berkelanjutan dan teratur
b. Terlapornya data kejenjang adminitrasi secara benar,berkelanjutan dan teratur.

C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup pecatatan dan pelaporan , meliputi jenis data yang di kumpulkan, di
catatat, dan di lapprkan puskesmas
1. SP2TP di lakukan oleh semua puskesmas termaksud puskesmas pembantu dan
puskesmas keliling.
2. Pencatatan laporan mencakup:

a. Data umum dan demografi ( peta wilaya dan wilayanya , jumlah desa,
dusun/RW jumlah posyandu dan sarana program.

b. Data Sarana yang d miliki puskesmas

c. Data Ketenangaan di puskesmas.

d. Data Kegiatan pokok puskesmas ( 18 upaya pokok ) baik lakukan di dalam


gedung dan di luar gedung.

3. Pelaporan di lakukan secara periodik ( bulanan, tribulanan, semester dan tahunan).

D. Pelaksanaan

1. Pencatatan dengan menggunakan format

a. Family folder

b. Buku register

2. Rawat jalan dan rawat inap

3. Penimbangan

4. Kohort ibu

5. Kohort anak

4
6. Persalinan

7. Laboratorium

8. Pengamatan penyakit menular

9. Imunisasi

10. Puskesmas

a. Kartu indeks penyakit (kelompok penyakit)

b. Kartu perusahan

c. Kartu murid

d. Sensus harian (penyakit dan kegiatan puskesmas mempermuda pembuatan


laporan)

E. Pelaporan
Pada aplikasi layanan kesehatan puskesmas, masyarakat dapat melaporkan kondisi
kesehatan yang ada disekitarnya kepada puskesmas, seperti: penyakit demam berdarah
dan kurang gizi dan lainnya, sehingga memudahkan bagi puskesmas untuk melakukan
monitoring dan pengambilan tindakan kesehatan yang cepat dan tepat [ CITATION
Mus20 \l 1033 ]
Jenis dan periode pelaporan :
1. Bulanan
a. Data kesakitan
b. Data kematian
c. Data operasional (gizi, imunisasi, KIA, KB, dsb)
d. Data manajemen obat
2. Triwulan
Data Kegiatan puskesmas
3. Tahunan
a. Umum dan fasilitas
b. Saran
c. Tenaga

F. Kegiatan Dalam Kesehatan Masyarakat

5
1. Tingkat Puskesmas

a. Laporan dari puskesmas pembantu dan bidan di desa disampaikan ke pelaksana


kegiatan di puskesmas.

b. Pelaksana-pelaksana merekapitulasi yang di catat baik didalam maupun diluar


gedung serta pelaporan yang diterima dari puskesmas pembantu dan bidan di
desa.

c. Hasil rekapitulasi pelaksanaan kegiatan dimasukkan ke formulir laporan


sebanyak dua rangkap, untuk disampaikan kepada coordinator SP2TP.

d. Hasil rekapitulasi pelaksanaan kegiatan di olah dan di manfaatkan untuk tindak


lanjut yang diperlukan untuk meningkatkan kinerja kegiatan.

2. Tingkat Dati II

a. Pengolahan data SP2TP di Dati II menggunakan perangkat lunak yang


ditetapkan oleh depkes.

b. Laporan SP2TP dari puskesmas yang diterima dinas kesehatan Dati II


disampaikan kepada pelaksanaan SP2TP untuk direkapitulasi/entri data.

c. Hasil rekapitulasi dikoreksi, diolah, serta dimanfaatkan sebagai bahan untuk


umpan balik, bimbingan teknis ke peskesmas dan tindak lanjut untuk meningkat
kinerja program.

d. Hasil rekapitulasi data di setiap 3 bulan dibuta dalam rangkap 3(dalam bentuk
soft file) untuk dikirimkan ke dinas kesehatan Dati I, Kanwil depkes Provinsi
dab Departemen Kesehatan.

3. Tingkat Dati I

a. Pengolahan dan pemanfaatan data SP2TP di Dati I mempergunakan perangkat


lunak sama dengan Dati II.

b. Laporan dari dinas Dati II, diterima oleh dinas kesehatan dati I dan Kanwil I
dalam bentuk soft file dikompilasi/direkapitulasi.

6
c. Hasil rekapitulasi disampaikan ke pengelola program Dati I untuk diolah dan
dimanfaatkan serta dilakukan tindak lanjut, bimbingan dan pengendalian.

4. Tingkat Pusat

Hasil olahan yang dilaksanakan Difen Binkesmas paling lambat 2 bulan


setelah berakhirnya triwulan tersebut di sampaikan kepada pengelola program terkait
dan Pusat Data kesehatan untuk dianalisis dan dimanfaatkan sebagai umpan balik,
kemudian dikirimkan ke Kanwil Depkes Provinsi.

G. Pemanfaatan

1. Manfaat pencatatan dan pelaporan antara lain:


a. Memudahkan dalam mengelola informasi kegiatan di tingkat pusat, provinsi,
dan kabupaten atau kota
b. Memudahkan dalam memperoleh data untuk perencanaan dalam rangka
pengembangan tenaga kesehatan
c. Memudahkan dalam melakukan pembinaan tenaga kesehatan
d. Memudahkan dalam melakukan evaluasi hasil
2. Manfaat pencatatan
a. Memberikan informasi tentang keadaan masalah atau kegiatan
b. Sebagai bahan bukti dari suatu kegiatan atau peristiwa
c. Bahan proses belajar dan bahan penelitian
d. Sebagai pertanggung jawaban
e. Bahan pembuatan laporan
f. Perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi
g. Bukti hukum
h. Alat komunikasi dalam penyampaian pesan serta mengingatkan kegiatan
peristiwa khusus.

7
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Pencatatan adalah kegiatan atau proses pendokumentasian suatu aktivitas dalam
bentuk tulisan. Sedangkan laporan adalah catatan yang memberikan informasi
tentang kegiatan tertentu dan hasil yang di sampaikan ke pihak yang memberikan
informasi tentang kegiatan tertentu dan hasil yang di sampaikan kepihak yang
berwenang atau berkaitan dengan kegiatan tersebut.
2. Sistem pencatatan dan pelaporan terpadu puskesmas ( SP2TP) bertujuan agar
semua hasil kegiatan puskesmas ( didalam dan di luar gedung ) dapat di catat serta
di laporkan di jenjang selanjutnya sesuai dengan kebutuhan secara benar,berkala ,
dan teratur
3. Pada aplikasi layanan kesehatan puskesmas, masyarakat dapat melaporkan kondisi
kesehatan yang ada disekitarnya kepada puskesmas, seperti: penyakit demam
berdarah dan kurang gizi dan lainnya, sehingga memudahkan bagi puskesmas
untuk melakukan monitoring dan pengambilan tindakan kesehatan yang cepat dan
tepat [ CITATION Mus20 \l 1033 ]
4. Pelaksanaan pencatatan dan pelaporan meliputi: pencatatan menggunakan format,
rawat jalan dan rawat inap, penimbangan, kohort ibu dan anak, persalinan,
laboratorium, pengamatan penyakit menular, imunisasi dan puskesmas.
5. Kegiatan dilakukan dari mulai tingkat puskesmas, tingkat dati II, tingkat dati I
sampai ke tingkat pusat.
6. Manfaat dari pencatatan dan pelaporan yaitu memudahkan mengelola informasi,
memperoleh data, melakukan pembinaan tenaga kesehatan dan dalam melakukan
evaluasi hasil

B. Saran
Dengan adanya maklaah ini, maka penyelenggaraan pencatatan dan pelaporan
kegiata diklat di bidang kesehatan di tiap tingkat administrasi dapat hendaknya direkam
dengan baik, sehingga informasi yang diperoleh dapat dimanfaatkan dalam perencanaan
dan pengambilan keputusan serta kepentingan lainnya.

8
DAFTAR PUSTAKA

Mustofa, Amirul. 2020. ADMINISTRASI PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT.


Surabaya: CV. Jakad Media Publishing

MODUL BAHAN AJAR PERPUSTAKAAN POLTEKKES KEMENKES TERNATE

Anda mungkin juga menyukai