KELOMPOK 1
ILMA IRDAYANTI
FIRDAUS
DEDI ARIADI
Assalamualaikum
Segala uji bagi Allah SWT yang telah memberikan kemudahan sehinggah kami dapat
menyelesaikan makalah ini degan depat waktu .Tanpa pertolongannya tentunya kami tidakan
sanggup untuk menyelesaikan makalah dengan baik.shalawat serta salam semoga terlimpah
curahkan kepadaa baginda tercinta kita nabi muhammad SWT yang kita nanti-nantikan
Kami mengucakan kami menucakan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmatnya
baik berupa sehat fisik mauun akal pikiran sehingga kami mampu menyelesaikan pembuatan
makalah sebagai tugas dari mata kuliah kami. Tentu menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata
senpurna dan masi banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya.untuk itu kami
mngharakan kritik dan saran dari pembaca untuk makalah ini nantinya dapat menjadi makalah
yang lebih baik lagi.kemudian apabila terdapat banyak kesalahan dalam makalah ini kami mohon
Sinjai,
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tubuh tumbuhan tersusun atas banyak sel. Sel-sel itu pada tempat tertentu membentuk
jaringan. Jaringan adalah sekelompok sel yang mempunyai struktur dan fungsi sama dan terikat
oleh bahan antar sel membentuk suatu kesatuan.
Berdasarkan tahap perkembangannya jaringan penyusun tubuh tumbuhan dapat
dibedakan menjadi beberapa macam, diantaranya adalah jaringan pengangkut.Seperti yang kita
ketahui bersama bahwa jaringan pengangkut terbagi manjadi dua, yaitu xilem dan floem.Xilem
atau pembuluh kayu dan floem atau pembuluh tapis adalah bagian-bagian dari jaringan
pengangkut yang terdapat pada tumbuhan.
Jaringan pengangkut terbentuk dari sel-sel yang kedudukan atau letaknya membentang
menurut arah pengangkutan.Kedudukan atau letak yang demikian tampak bagaikan untaian atau
rangkaian sel, seakan-akan adanya pembuluh-pembuluh di dalam organ tumbuhan.Jadi,
terwujudnya suatu sistem jaringan ini merupakan gabungan dari berbagai pembuluh. Pipa-pipa
atau sistem jaringan tersebut ada yang telah sempurna dan ada pula yang belum sempurna, ada
yang bersifat primer dan ada pula yang bersifat sekunder.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah adalah sebagai berikut :
a. Apakah pengertian jaringan pengangkut?
b. Apakah yang dimaksud dengan xilem?
c. Apakah yang dimaksud dengan floem?
d. Bagaimanakah sistem dan tipe berkas pengangkut?
e. Bagaimanakah cara terbentuknya berkas pengangkut?
C. Tujuan
a. Memahami pengertian jaringan pengangkut.
b. Memahami pengertian dari xilem.
c. Memahami pengertian dari floem.
d. Memahami sistem dan tipe berkas pengangkut.
e. Memahami cara terbentuknya berkas pengangkut.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Xilem
Pada dasarnya xilem merupakan jaringan kompleks karena terdiri dari beberapa tipe sel
yang berbeda, baik yang hidup maupun tidak hidup. Penyusun utamanya adalah trakeid dan
trakea sebagai saluran transport dan penyokong. Xilem juga dapat mempnyai serabut sklerenkim
sebagai jaringan penguat, serta sel-sel parenkim yang hidup dan berfungsi dalam berbagai
kegiatan metabolism.
Pada awalnya xilem merupakan hasiil aktivitas meristem apikal lewat pembentukan
prokambium. Xilem yang terbentuk dari prokambium dinamakan xilem primer. Bila tumbuhan
ini setelah pertumbuhan primernya lengkap, kemudian membentuk jaringan sekunder sebagai
hasil aktivitas cambium, maka xilem yang terbentuk itu dinamakan xilem sekuner. Meskipun
xilem primer dan xilem sekunder itu tidak berbeda bentuknya, tetapi keduanya akan berbaur
pada pertumbuhan selanjutnya.
Bila xilem primer diamati secara seksama akan ditemukan perbedaan perkembangan dan
struktur xilem yang dibentuk pertama kali (protoxilem) dengan xilem yang dibentuk kemudian
(metaxilem). Protoxilem menduduki tempat yang khas dalam struktur jaringan pengangkut
primer. Pada tumbuhan tingkat tinggi, protoxilem batang letaknya paling dekat dengan empulur
(di tengah, disebut xilem endarch) sedang di akar letaknya di sebelah luar metaxilem.
Jaringan xilem terdapat pada bagian kayu tanaman. Xilem terdiri atas unsur-
unsur sebagai berikut :
b. Serabut Xilem
Serabut ini strukturnya serupa serabut sklerenkim meskipun asalnya dari trakeid yang
berdiferensiasi lebih lanjut dengan dinding yang tebal dan noktah sederhana. Serabut dan trakeid
saling melekat sehingga sulit dipisahkan, tetapi umunya sel serabut lebih panjang dari trakeid
karena ujungnya yang runcing dapat masuk dii antara sel-sel sewaktu memanjang. Serabut xilem
ini terlihat jelas pada xilem yang unsurnya terdiri dari trakeid dan trakea, sedang xilem yang
hanya terdiri dari trakeid, serabut itu tidak jelas adanya.
c. Parenkim Xilem
Seperti halnya parenkim di tempat lain, sel-sel ini merupakan sel hidup, terdapat baik
pada xilem primer maupun sekunder. Pada xilem sekunder, parenkim itu berasal dari kambium
yang berbentuk fusiform atau bentuk sel jari-jari, sehingga diperoleh sel-sel yang sumbu
panjangnya mengikuti arah jari-jari organ. Sel-sel parenkim ini mengandung berbagai aenyawa
umumnya tepung dan lipid, karena parenkim berfungsi sebagai penimbun cadangan makanan.
B. Floem
Floem berfungsi untuk mengangkut dan menyebarkan zat-zat makanan yang merupakan
hasil fotosintesis dari bagian- bagian lain yang ada di bawahnya. Floem mempunyai susunan
jaringan yang sifatnya demikian kompleks, terdiri atas beberapa macam bentuk sel dan di
antaranya terdapat sel-sel yang masih tetap hidup atau aktif sel dan sel-sel yang telah mati.
Floem juga merupakan jaringan kompleks, terdiri dari beberapa unsur dengan tipe yang
berbeda, yaitu buluh tapisan, sel pengiring, parenkim, serabut dan sklereid. Kadang-kadang ada
sel atau jaringan sekretori yang bergabung di dalamnya, misalnya kelenjar getah. Fungsi floem
sebagai jaringan translokasi bahan organic (asimilat) yang terutama berisi karbohidrat. Dalam
jumlah kecil ditemukan juga assam amino dan hormon.
Seperti halnya pada xilem, floem yang berasal dari perkembangan prokambium disebut
floem primer dan yang merupakan hasil perkembangan cambium disebut floem sekunder. Harus
diperhatikan di sini bahwa floem dan xilem yang struktur dan fungsinya berbeda itu pada
pertumbuhan sekundernya berasal dari sel yang sama. Meskipun pada mulanya berkas-berkas
floem letaknya terpisah, tetapi pada perkembangan selanjutnya akan membentuk kesatuan
system karena saling beranastomisis atau membentuk anyaman.
a. Unsur-unsur Floem
(a) Unsur-Unsur Tapis
Unsur-unsur tapis memiliki ciri-ciri, yaitu adanya daerah tipis di dinding dan intinya
hilang dari protoplas. Daerah tapis merupakan daerah noktah yang termodifikasi dan tampak
sebagai daerah cekung di dinding yang berpori-pori. Pori-pori tersebut dilalui oleh
plasmodesmata yang menghubungkan dua unsur tapis yang berdampingan. Sel-sel tapis
merupakan sel panjang yang ujungnya meruncing di bidang tangensial dan membulat di bidang
radial. Dinding lateral banyak mengandung daerah tapis yang berpori. Pada komponen bulu
tapis, dinding ujungnya saling berlekatan dengan dinding ujung sel di bawahnya atau di atas
sehingga membentuk deretan sel-sel memanjang yang disebut pembuluh tapis.
(b) Sel Pengantar
Sel pengantar merupakan sel muda yang bersifat meristematis. Sel-sel pengantar di duga
mempunyai peran dalam keluar masuknya zat-zat makanan melalui pembuluh tapis.
(c) Sel Albumin
Sel albumin terdapat pada tanaman Conifer, yang merupakan sel-sel empulur dan
parenkim floem, mengandung banyak zat putih telur dan terletak dekat dengan sel-sel tapis.
Diduga sel-sel albumin mempunyai fungsi serupa dengan sel pengantar.
(d) Parenkim Floem
Parenkim floem merupakan sel-sel hidup yang berfungsi untuk menyimpan zat-zat
tepung, lemak, dan zat organik lainnya dan juga merupakan tempat akumulasi beberapa zat
seperti zat tannin dan resin.
(e) Serat-Serat Floem
Serat-serat floem merupakan sel-sel jaringan yang telah mengayu. Di dalam berkas
pengangkut, unsur-unsur xilem dan floem selalu terdapat berdampingan atau salah satu di
antaranya terletak mengelilingi unsur lain.
Kenyataan di alam menunjukkan bahwa floem selalu terdapat berpasangan dengan xilem
untuk membentuk berkas pengangkut pada tumbuhan. Dalam pengamatan di bawah mikroskop,
berkas pengangkut dapat dengan mudah dibedakan dengan jaringan parenkim di sekitarnya
karena relatif kecil dan tanpa ruang antarsel. Hanya trakea yang sel-selnya lebih besar dibanding-
kan sel-sel di sekitarnya.
(c) Bikolateral
Bila xilem terdapat di antara dua xilem dan floem maka disebut bikolateral. Di antara
floem bagian luar dan xilem terdapat kambium, sedangkan antara xilem dan floem bagian dalam
tidak terdapat kambium. Contohnya, pada tumbuhan Solanaceae. Untuk memahami perbedaan
struktur tipe kolateral dapat Anda perhatikan Gambar berikut ini!
(b) Konsentris
Disebut tipe konsentris, yaitu bila jaringan pengangkut yang ada terletak di tengah-
tengah, sedangkan unsur jaringan pengangkut lainnya mengelilingi unsur yang berada di tengah
itu. Pada tipe konsentris letak xilem dikelilingi floem atau sebaliknya. Tipe konsentris dibedakan
menjadi dua.
(a) Konsentris amphikribral
Pada tipe ini letak xilem berada di tengah-tengah, dan floem mengelilingi xilem tersebut.
Umumnya dijumpai pada tumbuhan golongan paku-pakuan (Pteridophyta).
(b) Konsentris amphivasal
Pada tipe ini letak amphivasal floem berada di tengah-tengah, sedangkan xilem
mengelilingi floem tersebut. Contohnya pada Cirdyline sp. dan rhizoma Acorus calamus. Untuk
memahami perbedaan struktur tipe konsentris.
(c) Radial
Tipe radial terjadi bila xilem dan floem bergantian menurut arah jari-jari lingkaran.
Contoh terdapat pada akar primer dikotil dan akar tumbuhan monokotil.
C. Kambium
Kambium adalah lapisan sel atau lapisan jaringan pada tumbuhan yang aktif membelah.
Kambium terdapat di antara Xilem dan Floem.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Jaringan pengangkut adalah jaringan yang berfungsi untuk mengangkut zat-zat mineral (
zat hara dan air ) yang diserap oleh akar dari tanah atau zat-zat makan yang telah dihasilkan pada
daun untuk disalurkan kebagian-bagian lain untuk kelangsungan hidup tumbuhan.
a. Xilem (pembuluh kayu) adalah bagian dari jaringan pengangkut yang berfungsi untuk
melangsungkan pengangkutan air dari dan zat-zat mineral (unsur hara) dari dalam tanah (melalui
akar) ke daun.
b. Floem (pembuluh tapis) adalah bagian dari jaringan pengangkut yang berfungsi untuk
mengangkut dan menyebarkan zat-zat makanan dari daun yang merupakan hasil fotosintesis ke
seluruh bagian-bagian tumbuhan.
c. Tipe berkas pengangkut pada jaringan ini terbagi menjadi tiga (3) tipe yaitu kollateral ,
konsentris, dan radial.
d. Cara terbentuknya berkas pengangkut dimulai dari titik primer,dimana titik tumbuh primer
tersusun oleh sel-sel yang berbentuk sama yang disebut prokambium, selanjutnya prokambium
ini nantinya akan membentuk berkas-berkas pengangkut.
DAFTAR PUSTAKA
http://minamini.wordpress.com/2010/10/04/jaringan-pengangkut-xilem-floem/
Diposkan 25 Desember 2009 Didownload 24 Nopember 2010
http://minamini.wordpress.com/2010/10/04/jaringan-pengangkut-xilem-
floem/ Diposkan 4 Oktober 2010 Didownload 24 Nopember 2010
http://stevenfilan.blog.friendster.com/2008/10/jaringan-pada-
tumbuhan/ Didownload 24 Nopember 2010