ISO 9001:2015
Certificate No. IR/QMS/00138 ISSN 2502-8685
Dewan Redaksi
Penanggung Jawab Redaktur
Dr. Asep Ahmad Saefuloh, S.E., Dahiri Editor
M.Si. Ratna Christianingrum Ade Nurul Aida
Pemimpin Redaksi Martha Carolina Marihot Nasution
Dwi Resti Pratiwi Rendy Alvaro
KESENJANGAN pembangunan merupakan hal yang sampai saat ini masih terjadi
di Indonesia. Kesenjangan tersebut terjadi antarwilayah serta antar kota dan desa.
Kesenjangan yang terjadi antar kota dan desa juga terjadi dalam hal teknologi
informasi dan komunikasi. Desa digital merupakan salah satu program untuk
mengurangi kesenjangan arus informasi yang terjadi di desa. Konsep desa digital
merupakan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi yang terintegrasi
dalam pelayanan publik dan kegiatan perekonomian.
Kritik/Saran
puskajianggaran@dpr.go.id
Terbitan ini dapat diunduh di halaman website www.puskajianggaran.dpr.go.id
S
ektor pertanian merupakan menghadapi tantangan tersebut agar
salah satu sektor strategis kehadiran industri 4.0 dapat menunjang
dalam menopang perekonomian efisiensi dan produktivitas pertanian
nasional. Berdasarkan data Badan Pusat sehingga meningkatkan daya saing
Statistik (BPS), kontribusi pertanian serta kesejahteraan petani kedepannya.
pada laju partumbuhan produk domestik Perkembangan Revolusi Industri 4.0
bruto (PDB) tahun 2018 masih cukup di Sektor Pertanian Indonesia
besar, yakni mencapai 12,81 persen
meski terdapat kecenderungan menurun Memasuki era revolusi industri 4.0,
dalam beberapa tahun terakhir. Pada berbagai kegiatan baik itu sosial,
sektor ini juga, polemik sektor pertanian ekonomi, pendidikan, politik, dan lainnya
masih kerap terjadi salah satunya yakni, selalu dikaitkan dengan penggunaan
produksi maupun cadangan pangan mesin-mesin otomasi yang terintegrasi
sektor pertanian dalam negeri masih dengan jaringan internet. Kondisi
belum mencukupi. Impor yang kemudian tersebut pun tentunya tidak dapat
dianggap solusi justru menjadi masalah, dihindari perkembangannya sehingga
terutama terkait dengan hajat hidup memaksa semua lini sektor, baik
petani hingga neraca perdagangan. bisnis, pendidikan, politik tak terkecuali
pertanian, untuk mampu beradaptasi
Di tengah kondisi tersebut, kehadiran dan memafaatkan teknologi digital
revolusi industri 4.0 menjadi sebuah berbasis internet tersebut. Hal ini
harapan sekaligus tantangan bagi dikarenakan masa depan pertanian ke
pembangunan sektor pertanian ke depan mungkin tidak lagi berlangsung
depan. Harapan tersebut muncul secara konvensional namun akan
ketika revolusi industri 4.0 mampu tergantikan dengan teknologi berbasis
meningkatkan produktivitas pertanian internet. Selain berbasis internet
secara efektif dan efisien dari segi (internet of things), terdapat teknologi
waktu maupun biaya dengan kemajuan utama lainnya yang menopang
teknologi yang ada, di sisi lain minimnya implementasi revolusi industri 4.0,
tenaga kerja terampil yang ahli di bidang diantaranya adalah super komputer
pertanian dan teknologi menjadi salah (artificial inteligence), kendaraan tanpa
satu tantangan tersendiri. Dalam kajian pengemudi (human-machine interface),
ini akan dibahas lebih lanjut, apa saja teknologi robotik (smart robotic), serta
yang menjadi tantangan sektor pertanian teknologi 3D printing. Sementara
dalam menghadapi revolusi industri 4.0, konsep pengembangan pertanian
dan apa yang menjadi strategi dalam yang banyak dikembangkan pada saat
*) Analis APBN, Pusat Kajian Anggaran, Badan Keahlian Dewan DPR RI. e-mail: dhena_adhe@yahoo.com
Rekomendasi
Untuk menerapkan industri 4.0 di Indonesia khususnya dalam sektor pertanian,
fokus pemerintah seharusnya tidak hanya pada pengembangan teknologi, tetapi
juga harus berfokus pada tantangan yang dihadapi pada sektor tersebut, seperti:
dari sisi sumber daya manusia (SDM), apabila melihat pertanian yang saat ini
masih banyak dihuni oleh petani tua, maka pemerintah perlu merangkul dan
mendorong generasi muda untuk terlibat aktif dan terjun ke bidang pertanian
di era digital serta keberpihakan pemerintah pada petani. Kemudian, untuk
meningkatan keterampilan dan kemampuan, perlu dikembangkan lembaga
pendidikan dan pelatihan, serta pengembangan pendidikan vokasi. Dengan
pengembangan pendidikan vokasi melalui pembenahan kurikulum dan metode
pembelajaran diharapkan dapat menjembatani dunia pendidikan dengan dunia
kerja dan kebutuhan pasar di samping memiliki peran dalam meningkatkan
minat penduduk usia muda untuk terjun ke pertanian desa. Terkait keterbatasan
akses internet di pedesaan, perlu peran pemerintah dalam upaya percepatan
dan pemerataan jaringan internet hingga pelosok pedesaan. Terakhir
mendorong peran lembaga keuangan (Bank dan Non Bank) untuk masuk sektor
pertanian dengan skema yang tidak memberatkan petani. Dari kesemuanya
itu, koordinasi dan peran serta semua pihak terkait sangat dibutuhkan agar apa
yang menjadi harapan dengan hadirnya revolusi industi 4.0 dapat terwujud.
Abstrak
Kesenjangan pembangunan merupakan hal yang sampai saat ini masih
terjadi di Indonesia. Kesenjangan tersebut terjadi antarwilayah serta antar kota
dan desa. Kesenjangan yang terjadi antar kota dan desa juga terjadi dalam hal
teknologi informasi dan komunikasi. Desa digital merupakan salah satu program
untuk mengurangi kesenjangan arus informasi yang terjadi di desa. Konsep
desa digital merupakan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi yang
terintegrasi dalam pelayanan publik dan kegiatan perekonomian. Dengan adanya
desa digital diharapkan pelayanan publik dapat meningkat dan pemberdayaan
ekonomi masyarakat menjadi berkembang.
D
esa merupakan bagian yang tidak teknologi informasi dan komunikasi
terpisahkan dari pembangunan (Darwis, 2016). Menurut Kemkominfo,
nasional. Hal ini dinyatakan jumlah desa yang belum tersentuh
dalam salah satu Nawacita Jokowi yaitu teknologi informasi dan komunikasi
membangun Indonesia dari pinggiran (TIK) sekitar 40 persen di tahun 2017.
dengan memperkuat daerah-daerah Kesenjangan-kesenjangan inilah yang
dan desa dalam kerangka negara menyebabkan desa menjadi sulit
kesatuan, yang diikuti dengan strategi berkembang. Menurut data BPS, jumlah
pembangunan nasional. Berdasarkan desa dengan status tertinggal masih
RPJMN 2015-2019 pembangunan harus mendominasi dari jumlah seluruh desa
dapat menghilangkan/memperkecil di Indonesia (gambar 1).
kesenjangan yang ada, termasuk
kesenjangan antarwilayah dan antar Gambar 1. Jumlah Desa Menurut Indeks
desa dengan kota. Pembangunan Desa
Dalam jangka panjang, kesenjangan
pembangunan antarwilayah dapat
memberikan dampak negatif pada
kehidupan sosial masyarakat sehingga
menjadi masalah serius yang harus
dapat diselesaikan kedepannya.
Kesenjangan antarwilayah terlihat dari
masih terdapatnya 122 kabupaten
yang merupakan daerah tertinggal.
Kesenjangan kota dan desa dapat
terlihat dari laju urbanisasi yang cukup
pesat beberapa tahun terakhir. Saat Sumber: LKPP, 2017 dan Kemenkeu, 2018
ini, laju urbanisasi di desa sebesar 1,2
persen setiap tahunnya (Detik.com, Di sisi lain, perkembangan teknologi
2018). Kesenjangan pembangunan yang sudah memasuki revolusi industri
antara kota dan desa tidak dapat 4.0 akan memberikan tantangan
dilepaskan dari dampak sebaran tersendiri dalam hal berjalannya
demografi dan kapasitas ekonomi yang pemerintahan dan ekonomi desa. Desa
tidak seimbang serta kesenjangan harus mampu beradaptasi mengikuti
ketersediaan infrastruktur yang kemajuan teknologi tersebut agar
memadai, termasuk kesenjangan tidak tertinggal dalam segala bidang
*) Analis APBN, Pusat Kajian Anggaran, Badan Keahlian Dewan DPR RI. e-mail: rendy.alvaro@yahoo.com
**) Analis APBN, Pusat Kajian Anggaran, Badan Keahlian Dewan DPR RI. e-mail: emil.octa@yahoo.com
U
saha Kecil, Mikro, dan Menengah UMKM yang dinamakan kredit UMKM
(UMKM) merupakan usaha dengan bunga 22 persen per tahun. Hal
yang memiliki peran strategis ini menyebabkan debitur mengalami
dalam perekonomian, baik dari jumlah kesulitan untuk membayar kewajibannya
unit usaha maupun dari kemampuan dan bank mengalami risiko kredit yang
menyerap tenaga kerja. Peran ini tinggi. Melihat adanya permasalahan di
mengindikasikan pentingnya informasi pihak debitur dan kreditur, pemerintah
dan monitoring terhadap kinerja UMKM, melakukan koordinasi dan kerja sama
khususnya kinerja keuangan. Kinerja dengan Bank Indonesia (BI), Otoritas
keuangan UMKM sangat diperlukan Jasa Keuangan (OJK), dan Lembaga
untuk memelihara stabilitas sistem Penjamin Simpanan (LPS). Koordinasi
keuangan yang dapat dilihat dari sisi tersebut menyepakati penyediaan dana
pembiayaan dan permodalan. Secara untuk dialokasikan kepada sektor UMKM
umum, semakin besar skala UMKM, dalam bentuk program pembiayaan
maka semakin besar nilai aset, utang, bersubsidi yang dinamakan Kredit
dan ekuitas yang dimilikinya. Hal ini Usaha Rakyat (KUR) mulai tahun 2007.
dapat meningkatkan efisiensi operasional Tujuan penyaluran KUR adalah untuk
yang akhirnya menjadikan UMKM mendukung upaya percepatan dan
menjadi semakin berkembang. Dengan kualitas pertumbuhan ekonomi dengan
ini, baik UMKM skala menengah, upaya pembangunan UMKM.
maupun kecil atau mikro memiliki
prospek yang baik dan akan mampu Setelah dilakukan kerja sama tersebut,
menghasilkan laba. maka BI menetapkan target penyaluran
kredit UMKM, pada 2015 sebesar 5
Meskipun UMKM berpotensi persen, 2016 sebesar 10 persen, 2017
menghasilkan laba, akan tetapi saat ini sebesar 15 persen, dan 2018 sebesar
masih terkendala permodalan. Untuk 20 persen1. Peningkatan target ini
mengatasinya bank mengeluarkan dalam rangka pemeringkatan kredit dan
produk pembiayaan untuk sektor ketersediaan informasi laporan keuangan
*) Analis APBN, Pusat Kajian Anggaran, Badan Keahlian Dewan DPR RI. e-mail: eswidodo263@gmail.com
**) Analis APBN, Pusat Kajian Anggaran, Badan Keahlian Dewan DPR RI. e-mail: firlynuragustiani@gmail.com
1) PBI Nomor 17/12/PBI/2015 tentang Pemberian Kredit atau Pembiayaan oleh bank Umum dan Bantuan Teknis dalam
rangka pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah.
Rekomendasi
Koordinasi pemerintah dengan BI, OJK, dan LPS dilakukan untuk menstimulus
penguatan modal UMKM guna mempermudah penguatan modal melalui
kredit perbankan. Selain itu, BI menetapkan target rasio kredit UMKM untuk
mendukung program pemerintah dalam membangun UMKM. Hadirnya RIM
dapat memperlebar ruang gerak bank dalam menyalurkan kredit bagi UMKM.
Setelah diberlakukan RIM terjadi peningkatan pada kredit UMKM. Walaupun
ada kelonggaran, bank harus tetap melakukan prinsip kehati-hatian dalam
penyaluran kredit UMKM, serta memisahkan kredit UMKM yang menyertakan
jaminan dengan yang tidak menyertakan jaminan guna mempermudah
pemisahan risiko kredit macet.
Daftar Pustaka
Rasio Makroprudensial Dan Penyangga
Kemenko Perekonomian. 2019. Data Likuiditas Makroprudensial Bagi Bank
Realisasi KUR s.d 31 Desember 2018. Umum Konvensional, Bank Umum
Diakses dari http://www.kur.ekon.go.id/ Syariah, dan Unit Usaha Syariah
realisasi_kur/2018/12 tanggal 19 April
2019 Bank Indonesia. 2019. Statistik Sistem
Keuangan Indonesia, Maret 2019
Kontan.co.id. 2018. Ini alasan bank sulit
penuhi porsi kredit UMKM. Diakses dari Kemenko Perekonomian. 2018. Peluang
https://keuangan.kontan.co.id/news/ dan Tantangan Pelaksanaan Kredit
ini-alasan-bank-sulit-penuhi-porsi-kredit- Usaha Rakyat. Diakses dari http://kur.
umkm tanggal 17 April 2019 ekon.go.id/peluang-dan-tantangan-
pelaksanaan-kredit-usaha-rakyat tanggal
Bank Indonesia. 2018. Peraturan Bank 17 April 2019
Indonesia Nomor 20/4/PBI/2018 tentang
Buletin APBN
Pusat Kajian Anggaran
Badan Keahlian DPR RI
www.puskajianggaran.dpr.go.id
Telp. 021-5715635, Fax. 021-5715635
e-mail puskajianggaran@dpr.go.id