RIPADLI FITRA
Air memiliki peranan yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Untuk
memenuhi kebutuhan air minum rakyat, pemerintah mendirikan Badan Usaha
Milik Negara (BUMN) dalam bentuk perusahaan-perusahaan air minum daerah.
Perusahaan Daerah. Permasalahan yang diajukan dalam penulisan ini adalah:
seberapa besar pengaruh perkembangan jumlah penduduk, pendapatan perkapita,
biaya pemasangan awal dan tarip terhadap permintaan jasa air bersih pada PDAM
Limau Kunci Liwa Lampung Barat. Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui
besarnya pengaruh perkembangan jumlah penduduk, pendapatan perkapita, biaya
pemasangan awal dan tarif terhadap permintaan jasa air bersih pada PDAM
Limau Kunci Liwa Lampung Barat. Hipotesis dalam penulisan ini yaitu diduga
jumlah penduduk dan pendapatan perkapita berpengaruh positif, biaya
pemasangan awal dan tarif berpengaruh negatif terhdap permintaan jasa air
bersih/pelangaan pada PDAM Limau Kunci Liwa Lampung Barat.
Analisis dilakukan secara kuantitatif dengan mengunakan alat analisis regresi
linier berganda dengan program Micro TSP. Hasil penelitian menunjukan bahwa
nilai koefisien detrminasi (R2) =0,9661, berarti pengaruh seluruh variabel bebas
terhadap variabel terikat sebesar 96,61 persen, dan sisanya sebesar 1,08 persen
ditentukan oleh faktor lain di luar model analisis . Uji-F dengan tingkat
kepercayaan 95 persen, diperoleh F hitung Sebesar 35,70023, berarti masing-masing
peubah secara keseluruhan berpengaruh nyata terhadap permintaan jasa air bersih
pada PDAM Limau Kunci di Liwa Lampung Barat. Dari uji –t diperoleh t hitung
jumlah penduduk sebesar 5,7389 dan pendapatan per kapita sebesar 1,85080, ini
berarti kedua variabel tersebut berpengaruh positif terhadap permintaan jasa air
bersih pada PDAM Limau Kunci, sedangkan untuk biaya pemasangan awal
sebesar 1,88 dan tarif sebesar -1,58 menunjukan bahwa kedua variabel tersebut
berpengaruh negatif terhadap permintaan jasa air bersih pada PDAM Limau
Kunci Di Liwa Lampung Barat.
Halaman
I. PENDAHULUAN ............................................................................. 1
A. Latar Belakang ............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................ 12
C. Tujuan Penelitian ......................................................................... 12
D. Manfaat Penelitian ....................................................................... 13
E. Kerangka Pemikiran ....................................................................... 13
F. Hipotesis ....................................................................................... 15
G. Sistimatika Penulisan .................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
1
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Liwa sebagai kabupaten Lampung Barat merupakan pusat pertanian, budaya, dan
bersih. Konsekuensi dari hal itu adalah meningkatnya kebutuhan air, baik untuk
air yang ada. Di sisi lain akan dapat mengganggu pemenuhan kualitas pelayanan
sulitnya untuk mendapatkan air bersih tampaknya masih menjadi kendala yang
sepenuhnya belum dapat diatasi oleh pemerintah daerah, dalam hal ini PDAM
kabupaten liwa. Di satu pihak permintaan masyarakat akan air bersih semakin
Di pihak lain pelayanan kepada pelanggan yang sudah terpasang belum optimal.
puas, antara lain kontinuitas air yang belum memenuhi target atau standar
tidak puas menjadi pelanggan yang puas. Proses penanganan keluhan yang efektif
pelanggan tidak puas dan mengeluh. Pelanggan PDAM kabupten Liwa dari tahun
PDAM kabupaten Liwa telah mengupayakan beberapa potensi sumber air dalam
Air memiliki peranan yang sangat penting dalam kehidupan manusia tidak saja
untuk kehidupan sehari-hari. Seperti mandi, cuci, masak dan minum namun juga
1. Syarat Fisik
b. Tidak berwarna
2. Syarat Kimia
Fungsi air bersih sangatlah besar artinya bagi kepentingan masyarakat pada
air bersih sebagai penunjang utama untuk lancarnya bidang usaha. Kebutuhan
akan adanya air bersih akan selalu meningkat dalam kehidupan masyarakat.
Pada tahap awal perusahaan tersebut bersifat non protif motif, namun dalam
dalam penyedian air bersih dan sebagai upaya penigkatan taraf hidup yang sehat
kerja. Untuk memenuhi kebutuhn air bersih,PDAM limau kunci mengambil dari
beberapa sumber mata air yaitu,dari mata air sungai dalapai. Mata air adalah yang
berada di perut bumi dan muncul secara alamiah di atas permukaan tanah, seperti
mata air Way sinda dan limau kunci. PDAM limau kunci mengambil sumber-
Sejalan dengan meningkatnya kebutuhan air bersih yang di produksi oleh PDAM
limau kunci yang setiap tahunnya mengalami kenaikan, dimana PDAM limau
kunci merupakan perusahaan daerah yang bergerak di bidang air minum yang
kegiatan usahanya harus dilaksanakan terus menerus. PDAM limau kunci harus
dapat meyediakan baik kuantitas maupun kualitas yang memenuhi persyaratan air
bersih.
Masalalah penyedian air bersih merupakan suatu yang paling peka berhubungan
dengan tekanan penduduk yang semakin bertambah. Jumlah pendudk yang besar
pelanggan PDAM limau kunci untuk setiap tahunnya. Tapi tidak semua
lebih memilih air sumur biyasa, karna dianggap tidak meluarkan biaya atau lebih
PDAM limau kunci di kabupaten Liwa dapat dilihat pada tabel 1.1.1
5
Pertumbuhan
Jumlah Pertumbuhan Jumlah
Jumlah
Tahun Penduduk Penduduk Pelanggan
Pelanggan
(Jiwa) (persen) (KK)
(persen)
2002 656.454 - 11.942 -
2003 666.708 1.56 12.873 7.80
2004 677.121 3.15 14.249 10.69
2005 687.687 4.76 14.473 1.57
2006 698.439 6.40 22.138 52.96
2007 709.349 8.06 28.155 27.18
2008 720.428 9.75 29.202 3.72
2009 731.681 11.46 31.527 7.96
2010 743.109 13.20 32.363 2.65
2011 754.847 14.99 32.666 0.94
Rata-rata 704.583,20 8.15 24.182,89 12.83
Sumber : Biro Pusat Statistik Lampung, 2011
PDAM Limau Kunci, 2011
barat yang menjadi pelanggan PDAM Limau Kunci setiap tahun terus bertambah.
PDAM Limau kunci tertinggi terjadi pada tahun 2011 sebesar 0.94% dan pada
Nilai atau manfaat air minum per satuan unit akan sangat berarti bagi kehidupan
manusia sesuai dengan pasal 33 ayat 3 UUD 1945 yaitu : Bumi, air dan kekayaan
terpenting adalah : harga barang itu sendiri, harga barang-barang lain yang
cita rasa masyarakat, jumlah penduduk, ramalan mengenai keadaan dimasa yang
akan datang. Dalam analisis ekonomi dianggap bahwa permintaan suatu barang
dipengaruhi oleh harga barang itu sendiri, dalam teori permintaan yang dianalisis
adalah perkaitan antara permintaan suatu barang dengan harga barang tersebut,
misalkan “faktor-faktor lain tidak mengalami perubahan” atau cateris paribus. Hal
ini tidak berarti bahwa kita mengabaikan faktor-faktor yang tetap tersebut,
misalkan bahwa harga adalah tetap dan bagaimana jika permintaan suatu barang
akan dipengaruhi oleh faktor lainnya. Untuk itu diketahui bahwa bagaimana
permintaan suatu barang akan berubah apabila cita rasa pendapatan atau harga
Tabel 2. Pendapatan Per Kapita (Atas dasar harga konstan tahun 2003) di
Liwa-Lampung Barat Tahun 2002-2011
Pendapatan per kapita di kabupaten liwa Lampung barat dari tahun ke tahun
lagi menjadi Rp 2.312.133,00 dengan laju pertumbuhan sebesar 1,53% per tahun.
Untuk distribusi pemakaian air beserta nilai rupiahnya dapat dilihat pada tabel 3
berikut ini :
Tabel 3. Diatribusi Pemakaian Air (M3) dan Nilai Rupiahnya pada PDAM
Limau kunci Tahun 2002-2011.
Pada tabel diatas, terlihat bahwa distribusi pemakaian air beserta nilai rupiahnya
adalah pada tahun 2001 sebanyak 106.350 M3. Sedangfkan distribusi pemakaian
tertinggi tahun 2008 yaitu sebesar 819.713 M3. Untuk nilai rupiahnya, tahun 2001
Dalam hukum permintaan dijelaskan bahwa : semakin rendah harga suatu barang,
semakin banyak jumlah barang yang diminta, sebaliknya semakin tinggi harga
suatu barang, semakin sedikit jumlah barang yang diminta. (Sadono Sukirno,
1995:77).
Dalam hal penetapan biaya pemasangan awal yang ditentukan bagi perlanggan,
PDAM Limau kunci menetapkan untuk tarif non niaga berbeda dengan Niaga.
Adapun biaya pemasanagan awal yang ditetapkan terlihat pada tabel 1.1.4 sebagai
berikut :
Tabel 4. Biaya Pemasangan Awal pada PDAM Limau Kunci Tahun 2002-
2011.
masih dikelompokan dalam non niaga saja. Biaya pemasangan awal untuk non
niaga dari tahun 2002-2003 tetap tidak mengalami kenaikan yaitu Rp. 84.400,00.
Hal ini juga dialami pada tahun 2005-2008 yaitu Rp. 299.500,-. Biaya
pemasangan terbesar pada tahun 2011 sebanyak Rp. 415.000,00. Hal ini
9
mencerminkan bahwa biaya pengadaan dan pengelolaan jasa pelayanan air bersih
kelompok non niaga. Tarip air bersih yang dikenakan PDAM Limau Kunci
tingkat 1 Lampung Nomor 133 tahun 2007 tanggal 15 September 2007 dapat
Keterangan :
RT.A : Rumah Tangga A (Rumah Sederhana)
RT.B : Rumah Tangga B (Rumah Mewah )
IP/RSP : Instansi Pemerintah / Rumah Sakit Pemerintah
NK : Niaga Kecil
NB : Niaga Besar
SK : Sosial Khusus
SU : Sosial Umum
IK : Industri Kecil
IB : Industri Besar
10
Tabel di atas memperlihatkan bahwa tarif tidak dikenakan secara rata- rata,tetapi
mengalami kenaikan sesuai dengan jumlah pemakaian. Untuk pemakaian air pada
golongan pelanggan Non niaga terdiri dari Rumah tangga A,Rumah tangga B dan
Berdasarkan Keputusan Bupati Liwa lampung Barat No. 39 Tahun 2011 tanggal
23 Maret 2011 tentang penetapan Tarif Air Bersih PDAM Limau Kunci
kabupaten liwa lampung barat dan telah oleh DPD Kabupaten Liwa No.
03.3/379/2011 tanggal 19 maret 2011, maka PDAM limau kunci menetapkan tarif
4. tarif yng berlakusaat ini sudah tidak dapat menutupi biaya produksi dan
pengolahan.
11
Tabel 6. Tarif pemakaian Air Bersih pada PDAM Limau Kunci Liwa
Lampung Barat Tahun 2010- 2011 (Rupiah) Berdasarkan SK
Bupati Liwa Lampung Barat No 39 Tahun 2011
TARIF BARU
GOLONGAN PELANGGAN
Klasifikasi
Konsumsi Kel.I Kelompok II Kelompok III Kelompok IV Kel V
Air (M3)
S1 S2 R1 K1 R2A R2B K2 N1 N2 I1 R3 N3 I2 PL
0 – 10 M3 250 250 350 300 350 650 1000 1450 1500 1750 1800 1850 1250 1500
11 – 2- M3 250 250 400 400 550 750 1250 1500 1600 1800 1950 2000 1500 1500
>20 M3 285 250 400 600 500 950 1500 1600 2000 2200 2300 2350 2000 1500
Keterangan :
S1 : Sosial Umum
S2 : Sosial Khusus
R1 : Rumah Sangat Sederhana
K1 : Kantor Pemerintah Tingkat Kelurahan dan kecamatan
R2A : Rumah Sederhana
R2B : Rumah Tanggan Menengah
K2 : Kantor Pemerintah dan ABRI
N1 : Niaga Kecil
N2 : Niaga Khusus
I1 : Industri rumah Tangga
R3 : Rumah Mewah
N3 : Niaga Besar
I2 : Industri
PL : pelabuhan Laut
pelanggan dan klasifikasi konsumsi air yang berbeda dari daftar tarif yang berlaku
sebelumnya.
12
B. Rumusan Masalah
Peranan air bersih sangat penting bagi masyarakat karena kebutuhan masyarakat
tarif, yang juga terus meningkat kepada pelanggan. Walaupun pelayanan yang
juga keluhan pelanggan terhadap air yang terkadang kotor, bau, berwarna dan
distribusi air yang tidak lancar kurang ditanggapi, namun pada kenyataannya
jumlah pelanggan terus bertambah (Tabel 1). Berdasarkan uraian tersebut maka
permasalahan yang dapat diambil dari penulisan ini adalah berapa besar pengaruh
dan tarif terhadap permintaan jasa air bersih pada PDAM Way Rilau Bandar
Lampung.
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan permasalahan yang ada maka penelitian ini
pendapatan perkapita, biaya pemasangan awal dan tarif terhadap pemintaan jasa
D. Manfaat Penelitian
tingkat pelayanan yang diberikan. Oleh karena itun dapat dijadikan bahan
E. Kerangka Pemikiran
dan dilakukan secara terus-menerus untuk menuju pada suatu keadaan yang lebih
nasional. Salah satu faktor dari pembangunan adalah sumber daya alam yaitu air.
Air merupakan kebutuhan pokok bagi setiap orang dan kebutuhan air bersih terus
daerah, maka pelayanan air minum diserahkan kcpada Pemerintah Daerah Tingkat
masyarakat juga sebagai salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD), harus
dikelola secara baik atas dasar prinsip-prinsip ekonomi perusahaan, dengan tetap
memperhatikan fungsisosial.
pelanggan bagi PDAM. Dan walaupun dalam keadaan musim hujan, permintaan
konsumen terhadap kualitas air bersih tidak berubah. Akan tetapi, terdapat
15
keluhan dari pelanggan mengenai kualitas air bersih yang tidak memenuhi
F. Hipotesis
pendapatan per kapita, biaya pemasangan awal dan tarif terhadap jumlah
bersih.
G. Sistematika Penulisan
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Perusahaan Daerah adalah badan usaha yang dibentuk oleh pemerintah daerah
Berdasarkan atas pengalaman hubungan antara variabel bebas dan variabel tidak
Harga barang ini berhubungan terbalik dengan jumlah barang itu sendiri
yaitu bila harga barang A meningkat, maka jumlah barang A yang diminta
penggunaan, serta tampak baik dipandang mata, tetapi harga harus tetap
serta pemberian garansi atau jaminan selama beberapa waktu tertentu, atau
6. Penghasilan Konsumen
diminta dapat postif dan negatif, tergantung macam barang yang dihadapi
maka permintaan mereka akan berkurang bila ada kenaikan dalam tingkat
dibuat dan diperbaharui setiap dengan dasar survey mengenai tingkah laku
barang lain, maka semua perubahan preferensi itu dapat direkam dalam
8. Harapan Konsumen
meminta lebih banyak barang pada saat ini, dan memberikan dampak
9. Faktor-faktor Lain
promosi barang lain, saluran distribusi barang lain serta kualitas dan
karena itu variabel strategi ini disebut pula sebagai variabel yang dapat
Selain faktor penentu permintaan ada juga faktor yang mempengaruhi permintaan
konsumen air atau para pelanggannya tetap akan membeli air PDAM
tingkat permintaan air PDAM. Dengan kata lain, semakin besar jumlah
tidak dapat dipenuhi oleh air PDAM, demikian pula sebaliknya pada
musim hujan, tidak berarti tingkat permintaan airnya naik, tetapi dapat
tidak.
yang dilakukan oleh para pelanggannya. Penghematan disini tidak berarti bahwa
mereka mengurangi pemakaian airnya, hanya saja untuk keperluan yang pokok-
pokok sajalah air PDAM mereka gunakan, sedangkan untuk keperluan diluar itu
ada berupa sumber daya daerah (sumber daya ekonomi) yang terdiri dari
penduduk, luas Wilayah, Sumber daya alami, peralatan modal, serta barang-
barang dan jasa, dan sumber-sumber keuangan daerah, Sumber Daya Daerah
terdiri dari sumber daya alam dan sumber daya manusia yang merupakan potensi
daerah.
Sumber Daya Daerah berupa Sumber daya alam harus diimbangi dengan sumber
daya manusia yang baik dan berpotensi schingga akan menghasilkan kemajuan
sebaliknya. Sehingga diharapkan antara sumber daya alam dan sumber daya
manusia seimbang baik potensinya maupun dalam pengolahan sumber daya alam
itu sendiri.
Selain itu dengan sumber daya manusia yang berkualitas dan bermoral, maka
secara optimal sehingga dapat berguna dan bermanfaat bagi masyarakat daerah
kesehatan umum.
berupa sarana dan prasarana pelayanan air minum dalam rangka meningkatkan
Pelayanan jasa air minum merupakan sarana untuk mewujudkan reaksi sosial
yang terorganisir terhadap kondisi kebutuhan masyarakat akan jasa air minum.
25
Tarif adalah harga dalam rupiah yang harus dibayar oleh pelanggan PDAM untuk
pemakaian per m3 air bersih yang disalurkan oleh PDAM. Sedangkan pelanggan
adalah setiap orang atau badan yang menggunakan air dari PDAM dan terdaftar
sebagai pelanggan.
Penetapan tarif air minum yang ada di PDAM Liwa Lampung Barat ini, tidak
terlepas dari peraturan-peraturan yang ada. Salah satunya yang digunakan sebagai
acuan adalah peraturan Menteri Dalam Negeri, tentang penentuan tarif air minum.
merata serta masih merupakan barang yang langka dan oleh karma itu harus
yaitu tarif yang mengalami kenaikan secara bertahap yang diharapkan dapat
mengurangi pemborosan.
2. Perbandingan antara tarif untuk golongan langganan tertentu terhadap tarif dari
3. Sistem tarif air minum diusahakan seadil mungkin, dengan membagi beban
4. Struktur tarif air minum mengatur tingkatan air minum sesuai dengan
3. Biaya administrasi
4. Biaya denda
F. Pengertian Permintaan
Permintaan adalah jumlah barang yang sanggup dibeli oleh para pembeli pada
waktu dan tempat tertentu dengan harga yang berlaku pada saat itu. Pengertian
barang yang dibutuhkan. Jalan pernikiran ini bertititk tolak bahwa manusia
memiliki kebutuhan.
Sedangkan keingingan yang tidak disertai dengan kemampuan daya beli disebut
Dalam hukum permintaan hanya menekankan pada pengaruh harga barang dan
barang dan jasa juga ditentukan olch faktor-faktor lain yaitu: (i) harga barang itu
sendiri, (ii) harga barang lain yang memiliki kaitan erat dengan barang tersebut,
distribusi pendapatan dalam masyarakat, (v) cita rasa masyarakat, (vi) jumlah
penduduk, (vii) ramalan mengenai keadaan dimasa yang akan datang. ( Sadono
Sukirno, 2000 ). Bila salah satu dari asumsi yang mendasari hukum permintaan
G. Kurva Permintaan
diantara harga suatu barang tertentu dan jumlah barang tersebut yang diminta para
pembeli.
Harga
Kurva pernintaan bentuk ini memberi makna semakin tinggi harga suatu barang
maka permintan akan barang barang, tersebut jumlahnya akan semakin berkurang
sebaliknya bila harga suatu barang mengalami penurunan maka jumlah barang
Pergerakan kurva permintaan terjadi bila harga barang yang diminta berubah, baik
Harga
Misalkan pada kurva permintaan Do pada mulanya harga barang adalah 0 Po dan
menjadi 0 PI dan jumlah barang yang diminta pun naik menjadi 0 Q1. Apabila
salah satu atau beberapa asumsi yang menentukan permintaan selain harga itu
sendiri berubah maka akan terjadi pergeseran kurva pennintaan baik ke kanan
barang adalah reaksi faktor-faktor fisiologis, psikologis, sosial dan budaya, yang
konsep utilitas atau dayaguna. Menurut pendekatan ini setiap barang memiliki
29
kepada konsurnen. Jadi bila seseorang meminta suatu jenis barang, pada dasarnya
Dalam kenyataan, kepuasan seseorang tidak dapat diukur maka asumsi tersebut
dapat dikatakan tidak realistik, hal itu menjadi kelemahan dayaguna kardinal.
Teori ini menganggap bahwa tinggi rendahnya nilai suatu barang tergantung pada
subjek yang memberikan penilaian. Jadi suatu barang baru mempunyai arti bagi
Disamping asumsi tersebut, ada asumsi lain yang diperlukan untuk mempermudah
maksimum. Asumsi ini didasarkan konsep bahwa pada dasarnya manusia adalah
Homo Economicus.
30
dikonsumsi makin besar pula jumlah dayaguna yang diperoleh. Akan tetapi laju
lama makin rendah dan bila jumlah yang dikonsumsi terus ditambah maka
dayaguna akan terus menurun mencapai nol bahkan menjadi negatif (Sudarsono,
1995).
Pendekatan ordinal juga menggunakan asumsi rasional. Dengan dana dan harga
pasar tertentu konsumen dianggap selalu akan memilih kombinasi barang yang
perlu mengetahui besarnya dayaguna secara absolut yang dia peroleh, akan tetapi
sudah cukup apabila dia mampu untuk menentukan hubungan kombinasi antar
Cara pendekatan ini menggunakan alat tiku yang diberi nama tiku indiferensi
berbagai kombinasi barang yang memberikan dayaguna total yang sama bagi
Keterangan : X1 = barang X1
X2 = barang X2
Pada Gambar tersebut, seorang konsumen yang bersikap rasional akan berusaha
memilih berbagai kombinasi yang terletak pada I3 karena kombinasi tersebut akan
L. Elastisitas Permintaan
biasanya menjelaskan respons atau perubahan jumlah barang yang diminta jika
Nilai koefisien elastisitas berkisar di antara nol dan tak terhingga (0 ≤ E ≤ oc).
yaitu:
32
1. Elastisitas adalah nol (EI) = 0), apabila perubahan harga tidak akan
merubah jumlah yang diminta, jumlah yang diminta tetap walaupun harga
pada suatu harga tertentu pasar sanggup membeli semua barang yang ada
perubahan harga.
permintaan adalah diantara 0 dan I (ED < 1), dimana persentase perubahan
diminta.
Keterangan :
P = harga
D = kurva permintaan
e. Elastis
(ED > I)
34
disebabkan oleh perubahan harga barang tersebut sebesar satu persen. (Arsyad,
elastisitas permintaan harga (Ed). Koefisien tersebut adalah suatu angka penunjuk
dituliskan :
Ed =
(Nicholson, 1994)
di mana,
Px = Harga barang X
Nilai Ed biasanya akan negatif karena P dan Q bergerak berlawanan arah. Sebagai
contoh, Jika Ed= - 1, maka kenaikkan harga satu persen akan menyebabkan
dapat dituliskan :
Ed =
(Nicholsonj 994:132)
di mana,
AI = perubahan pendapatan
I = Pendapatan Konsumen
BAB III
METODE PENELITIAN
Barat juga merupakan pusat kegiatan pemerintah, pusat kegiatan sosial, politik,
Provinsi Lampung.
Berdasarkan data dari Badan Pusar Statistik (BPS), Daerah Liwa Lampung Barat
mempunyai luas wilayah 192,03 km3 yang meliputi areal daratan seluas 181,68
km3, yang sebelah Utara berbatasan dengan kabupaten Lampung Timur, sebelah
Lampung Selatan.
Daerah kota Liwa Lampung Barat secara geografis terletak pada kedudukan :
Liwa Lampung Barat merupakan daerah yang kepadatannya tertinggi dari Daerah
Tahun padatnya penduduk ini karena Liwa Lampung Barat merupakan pusat
Liwa Lampung Barat berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) juga
desa atau Kelurahan sebanyak 84. Jumlah tersebut dibagi dalam desa atau kota,
yaitu trediri dari 49 daerah perkotaan dengan jumlah penduduk sebesar 482.351
jiwa atau 71,95 persen dan 35 daerah pedesaan dengan jumlah penduduk sebesar
188.046 jiwa atau 28,05 persen, sedangkan rata-rata anggota rumah tangga
sebesar 5,1 orang, total keseluruhan penduduk Liwa Lampung Barat tahun
kegiatan tersebut.
Sistem penyediaan sarana dan prasarana air bersih di Liwa Lampung Barat sejak
zaman Pemerintah Belanda yaitu sejak tahun 1917 dengan mengusahakan atau
dengan tujuan untuk melayani kebutuhan air bersih bagi masyarakat Liwa
38
prasarana air bersih dilaksanakan oleh seksi Air Minum Pemerintah Dareah
C. Lokasi Penelitian
D. Objek Penelitian
Objek penelitian hanya di batasi pada permintaan air bersih, jumlah penduduk.
E. Identifikasi Varibel
sebagai berikut :
a. Data kuantitatif adalah data yang dinyatakan dalam bentuk angka atau
b. Data kualitatif adalah data yang dinyatakan dalam bentuk kategori atau bukan
Jenis data menurut sumbernya (matra 2001:47) ada dua jenis,yaitu sebagai
berikut:
a. Data sekunder adalah data yang berasal dari beberapa insrtansi yang
mempengaruhi permintaan jasa air bersih terhadap PDAM Limau Kunci di Liwa
Y = b0 + b1 + X1 + b2 X2 + b3 X3 + b4 X4 + b5 X5 + E
Keterangan :
X4 = Tarif (Rupiah)
a = Konstanta
A. Uji Hipotesis
1. Pengujian secara parsial dengan uji t yang digunakan untuk mellhat pengaruh
kepercayaan 95% (α=0,025) dengan derajat bebas (df) sebesar (n-k), adalah
sebagai berikut :
Ha : b1 = 0 Berpengaruh nyata
dengan derajat bebas dfl = (k-1) dan df2 = (n-k), adalah sebagai berikut :
Ha : bi = 0 Berpengaruh nyata
a. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan jika sampel yang digunakan kurang dari 30. Uji
ini berguna untuk melihat error term terdistribusi secara normal. Uji ini
disebut uji Jarque-bera Test. Pengujian ini dilakukan dengan cara melihat
Kriteria uji:
b. Multikolinearitas
42
diantara variabel bebas sebuah model. Jika dalam suatu model terdapat
variabel bebas yang tidak signifikan dari pada variabel bebas yang
sesama variabel yaitu dengan uji Akar Unit sesama variabel bebas adalah
tidak lebih dari │0.80 │ (Gujarati, 1997). Melalui correlation matrix ini
Apabila terdapat nilai korelasi yang lebih dari │10.80│ maka menurut uji
c. Heteroskedastisitas
dari variabel bebas yang berbeda, sedangkan asumsi yang dipenuhi dalam
nya.
HO : 0
HI : =0
43
Kriteria uji
d. Uji Autokorelasi
HO: ∂ = 0
HI : ∂ ≠ 0
Kriteria uji:
squared-nya lebih kecil dari taraf nyata tertentu (terima HO) maka
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
biaya pemasangan awal (X3) dan tarif (X4) terhadap jumlah permintaan
jasa air bersih pada PDAM Limau Kunci (Y) adalah Y = -16138381.72 +
(X2), biaya pemasangan awal (X3) dan tarif (X4) dapat mempengaruhi
variabel jumlah permintaan jasa air bersih pada PDAM Limau Kunci
3. Berdasarkan uji F, didapat nilai Fhitung > Ftabel, berarti variabel jumlah
dan tarif (X4) mempengaruhi secara nyata jumlah permintaan jasa air
terhadap permintaan jasa air bersih pada PDAM Limau Kunci. Variabel
61
pendapatan perkapita (X2), biaya pemasangan awal (X3) dan tarif (X4)
mempunyai Thitung > Ttabel (positif) atau Thitung > - Ttabel (negatif), dengan
parsial terhadap permintaan jasa air bersih pada PDAM Limau Kunci.
Hal ini menendakan jika tarif bertambah, maka permintaan jasa air bersih
B. Saran
konsumen.
2. Permintaan konsumen terhadap jasa air bersih pada PDAM Limau Kunci
masih rendah, karena kualitas air kurang memenuhi persyaratan air bersih
Untuk itu kualitas air , sarana dan prasarana harus terus ditingkatkan .
peningkatan kualitas air, sarana dan prasarana bisa dilakukan dengan cara
memperhatikan tempat pengolahan air bersih agar kualitas air tetap terjaga
air ke pelanggan agar tetap terjaga baik dan mengantinya bila terjadi
kerusakan.
3. Guna meningkatkan permintaan jasa air bersih pada PDAM Limau kunci,
maka kualitas air serta pelayanan teknisi perlu dijadikan sebagai indikator
utama dalam menilai mutu pelayanan jasa air bersih di PDAM Limau Kunci
permintaan jasa air bersih pun meningkat, walaupun pada kondisi musim
Biro pusat Statistik Liwa Lampung Barat. 2000. Lampung Dalam Angka.
Kantor Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Limau Kunci Liwa Lampung
Barat.