Anda di halaman 1dari 4

Faktor – Faktor yang Membahayakan Keselamatan Pasien dan Perawat

serta Dampak jika Tidak Menjalankan K3 dan Keselamatan Pasien

Oleh: Nur Azizah, 1806140211, Keselamatan Pasien – A

Abstrak

Perawat merupakan salah satu tenaga kesehatan yang memiliki peranan penting dalam
memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien. Kesehatan dan Keselamatan perawat
memerlukan perhatian yang lebih dibandingkan dengan tenaga kesehatan lain karena
sebagian besar tugas pelayanan kesehatan dilakukan oleh perawat. Perawat setiap harinya
berinteraksi secara langsung dengan pasien sehingga perawat memiliki risiko terpapar
bahaya-bahaya di rumah sakit yang lebih besar. Bahaya – bahaya yang mengancam antara
lain biological hazard, chemical hazard, physical hazardd, pshycological hazard, dan
environmental and mechanical/ biomechanical. Insiden dapat terjadi apabila perawat atau
tenaga kesehatan lain tidak menjalankan prosedur K3 dan keselamatan pasien. Insiden
tersebut antara lain Kondisi Potensial Cedera (KPC), Kejadian Nyaris Cedera (KNC),
Kejadian Tidak Cedera (KTC), Kejadian Tidak Diharapkan (KTD), dan Kejadian Sentinel.

Kata Kunci: Hazard, Insiden , Perawat

Perawat merupakan salah satu tenaga kesehatan yang berinteraksi dengan pasien
yang intensitasnya paling tinggi dibandingkan dengan tenaga kesehatan lainnya.
Setiap hari perawat tidak pernah jauh dari pasien. Hal tersebut yang membuat
perawat selalu berhadapan langsung dengan bahaya. Bahaya tersebut bukan hanya
mengancam kesehatan dan keselamatan perawat saja namun juga bisa mengancam
orang-orang yang berada disekitarnya seperti pasien, keluarga, maupun teman.
Berbagai insiden bisa dapat terjadi apabila perawat lalai tidak melakukan prosedur
kesehatan dan keselamatan kerja serta keselamatan pasien. Pada LTM kali ini akan
dibahas mengenai bahaya-bahaya yang mengancam kesehatan dan keselamatan
pasien dan perawat serta dampak yang terjadi apabila tidak menjalankan prosedur K3.
Menurut James (2005) dalam Fatmasari (2010) Ada lima kategori hazard yang
mengancam kesehatan dan keselamatan kerja yaitu biological hazard, chemical
hazard, physical hazard, pshycological hazard, dan environmental and mechanical/
biomechanical. Biological hazard berkaitan dengan infeksi/agen biologis, seperti
bakteri, virus, jamur, parasit yang ditularkan melalui kontak dengan pasien terinfeksi
atau cairan tubuh (Fatmasari, 2010). Contoh biological hazard antara lain tertular
TBC, tertular rubeola, tertular herpes, dan lain-lain. Chemical hazard berkaitan
dengan berbagai bentuk bahan kimia yang beracun yang berpotensi mengganggu
sistem tubuh termasuk obat, solution dan gas (Fatmasari, 2010). Contohnya yaitu
iritasi mata, hidung, tenggorokan karena paparan aerosol, potensi bahaya yang
disebabkan bahan kimia, dan lain sebagainya. Physical hazard berkaitan dengan agen
dalam lingkungan kerja yang dapat menyebabkan trauma jaringan (Fatmasari, 2010).
Contoh physical hazard antara lain paparan radiasi dari x-ray, paparan sinar UV
termasuk radiasi dari laser, dan lain-lain. Pshycological hazard berkaitan dengan
faktor-faktor dan situasi yang dihadapi atau berhubungan dengan
pekerjaan/lingkungan kerja yang membuat/berpotensi membuat regangan emosional
atau masalah interpersonal lainnya (Fatmasari, 2010). Contohnya yaitu karena stress,
berat beban kerja, staf yang tidak memadai, dll. Environmental and mechanical/
biomechanical berkaitan dengan faktor-faktor yang dihadapi dalam lingkungan kerja
yang menyebabkan atau mungkin terjadi kecelakaan kerja, luka strain, atau
ketidaknyamanan (Fatmasari, 2010). Contoh biomechanical hazard antara lain
terjatuh dari lantai, bahaya peralatan yang dapat berdampak pada bagian tubuh
tertentu (tertusuk jarum suntik yang melukai bagian tubuh), dan lain-lain.
Apabila perawat dalam memberikan tindakan keperawatan tidak menjalankan
prosedur K3 dan keselamatan pasien maka dikhawatirkan akan menimbulkan insiden
keselamatan pasien. Insiden keselamatan pasien adalah setiap kejadian atau situasi
yang dapat mengakibatkan atau berpotensi mengakibatkan harm (penyakit, cedera,
cacat, kematian dan lain lain) yang tidak seharusnya terjadi (KKPRS, 2015). Menurut
Peraturan Menteri Kesehatan insiden keperawatan terdiri dari lima yaitu Kondisi
Potensial Cedera (KPC), Kejadian Nyaris Cedera (KNC), Kejadian Tidak Cedera
(KTC), Kejadian Tidak Diharapkan (KTD), dan Kejadian Sentinel.
Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) / Adverse Event adalah suatu kejadian
yang mengakibatkan cedera yang tidak diharapkan pada pasien karena suatu tindakan
(“commission”) atau karena tidak bertindak (“omission”), bukan karena “underlying
disease” atau kondisi pasien (KKPRS, 2015). Kejadian Nyaris Cedera (KNC) / Near
Miss adalah suatu insiden yang belum sampai terpapar ke pasien sehingga tidak
menyebabkan cedera pada pasien (KKPRS, 2015). Kejadian Tidak Cedera (KTC)
adalah insiden yang sudah terpapar ke pasien, tetapi tidak menimbulkan cedera, dapat
terjadi karena "keberuntungan" (misal; pasien terima suatu obat kontra indikasi tetapi
tidak timbul reaksi obat), atau "peringanan" (suatu obat dengan reaksi alergi
diberikan, diketahui secara dini lalu diberikan antidotumnya) (KKPRS, 2015).
Kondisi Potensial Cedera (KPC) / “reportable circumstance” kondisi yang sangat
berpotensi untuk menimbulkan cedera, tetapi belum terjadi insiden (KKPRS, 2015).
Kejadian Sentinel (Sentinel Event) adalah suatu KTD yang mengakibatkan kematian
atau cedera yang serius; biasanya dipakai untuk kejadian yang sangat tidak
diharapkan atau tidak dapat diterima seperti : operasi pada bagian tubuh yang salah
(KKPRS, 2015).
Pada kasus pemicu jenis hazard yang terjadi yaitu Pshycological hazard,
Environmental and mechanical/ biomechanical hazard, dan chemical hazard. Bahaya
psikologi yang berkaitan dengan kasus yaitu kondisi beban kerja perawat dimana
perawat harus menangani enam pasien sekaligus. Biomechanical hazard berkaitan
dengan perawat yang tertusuk jarum suntik ketika sedang menyuntik Tuan A akibat
Tuan D terjatuh dari tempat tidur. Cairan yang yang di dalam suntikan termasuk
dalam chemical hazard. Insiden pada kasus pemicu temasuk dalam Kejadian yang
Tidak Diharapkan (KTD).

Daftar Pustaka

KKPRS. (2015). Pedoman Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien (IKP) (Patient


Safety Incident Report). Jakarta

Fatmasari, Agarika. (2010). Penenntuan Faktor-Faktor Bahaya yang Dihadapi


Perawat di RSUD Kabupaten Karanganyar dan Usulan Pencegahannya
Menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP).
Perpustakaan.uns.ac.id

Anda mungkin juga menyukai