Anda di halaman 1dari 221

UPAYA

A PENINNGKATAN N KETER RAMPILAN


ME
ENULIS CERKAK
C MELALUUI MEDIIA LAGUU “KERE
MUNG
GGAH MBBALE“ KARYA
K DIDI
D KEM
MPOT PA ADA SISW
WA
KELAS X TKJ 2 SMK NU
URUSSAL LAF KEM
MIRI
TAHUN N AJARA
AN 2013/22014

SKRIP
PSI

Disusunn sebagai saalah satu syaarat


unntuk mempeeroleh gelar Sarjana Pendidikan

Oleh
h
Siti Nurfa
aizun
NIM 112160533

PROG
GRAM STTUDI PENDDIDIKAN BAHASA
B D
DAN SASTTRA JAWA
A
FAKULTTAS KEGUURUAN DAAN ILMU PENDIDIK
KAN
UNIVER
RSITAS MUHAMMA
M ADIYAH PURWORE
P EJO
2013
3

 
 
UPAYA
A PENINNGKATAN N KETER RAMPILAN
ME
ENULIS CERKAK
C MELALUUI MEDIIA LAGUU “KERE
MUNG
GGAH MBBALE“ KARYA
K DIDI
D KEM
MPOT PA ADA SISW
WA
KELAS X TKJ 2 SMK NU
URUSSAL LAF KEM
MIRI
TAHUN N AJARA
AN 2013/22014

SKRIP
PSI

Disusunn sebagai saalah satu syaarat


unntuk mempeeroleh gelar Sarjana Pendidikan

Oleh
h
Siti Nurfa
aizun
NIM 112160533

PROG
GRAM STTUDI PENDDIDIKAN BAHASA
B D
DAN SASTTRA JAWA
A
FAKULTTAS KEGUURUAN DAAN ILMU PENDIDIK
KAN
UNIVER
RSITAS MUHAMMA
M ADIYAH PURWORE
P EJO
2013
3


 
UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN
MENULIS CERKAK MELALUI MEDIA LAGU UKEKE
MUNGGAH MBAL.E" KARYA DIDI I(EMPOT PADA SISWA
KELAS X TKJ 2 SMK I\URUSSALAF KEMIRI
TAIIUN AJARAN 2OI3 I2OI4

Oleh
Siti Nurfaizun
NIM 112160533

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan


Skripsi

Menyetujr

Bahasa dan Sastra Jawa,

---------tf

ry
NrDN 0616078301
P
PERNYAT
TAAN

Yang bertanda tangann di bawah ini:


i
ma
nam : Siti Nurfaizun
N

NIM : 1121160533

proogram studii : Penddidikan Bah


hasa dan Sasstra Jawa

d
dengan ini saya menyaatakan bahwa yang teertulis di ddalam skripsi ini
benar-bennar hasil karrya saya senndiri, bukan plagiat oraang lain, baiik sebagian mau-
pun seluruuhnya. Penddapat atau temuan oran
ng lain terdaapat pada skkripsi ini diikutip
atau dirujuuk berdasarkkan kode ettik ilmiah.
A
Apabila terbbukti atau dapat
d dibukttikan bahwa skripsi inni adalah plagiat,
saya berssedia bertaanggung jaawab secara hukum yang dipperkarakan oleh
Universitaas Muhamm
madiyah Purrworejo.

Purw
worejo, 11 S
September 2013
2
Yaang membuuat peryataan
n,

Siti Nurrfaizun

iv 
 
MOTO DAN PERSEMBAHAN

MOTO

1. Ilmu itu lebih baik daripada harta. Ilmu itu menjaga engkau dan engkau
menjaga harta. Harta itu berkurang bila dibelanjakan tetapi ilmu ber-
tambah bila dibelanjakan (Khalifah Ali bin Abi Thalib).
2. Apabila Anda berbuat kebaikan kepada orang lain, maka Anda telah
berbuat kebaikan terhadap diri sendiri (Benyamin Franklin).
3. Keajaiban merupakan bagian dari kerja keras (Siti Nurfaizun).

PERSEMBAHAN 

Skripsi ini saya persembahkan kepada :

1. Bapak dan Ibuku tercinta (Bapak Senawi dan Ibu


Mahmudah) yang selalu memberikan doa, bimbingan
dan semangat.
2. Keluarga besarku (Simbah kakung, Simbah putri,
Paman Roni, Bibi Ayi, Bagus, dan Nurul) yang selalu
memberikan bimbingan dan motivasi.
3. Lilik Aryanto, S.Pd, yang telah memotivasi dengan pe-
nuh kesabaran dan cinta.
4. Teman-teman kos (Noviana, Naning, Mey, Mba Nur),
terima kasih telah mewarnai hari-hari penulis dengan
keceriaan dan ajaran untuk menghargai dan memahami
orang lain.
5. Teman sekaligus sahabat (Pendidikan Bahasa dan
Sastra Jawa angkatan 2009) yang selalu memberikan
bantuan maupun saran.


 
PRAKATA

Alhamdulillah, segala puji syukur kehadirat Allah Swt, yang telah mem-

berikan petunjuk, kemudahan, dan pertolongan pada penulis sehingga skripsi ini

dapat terselesaikan. Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh

gelar Sarjana Pendidikan, progam studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa,

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Purworejo.

Penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena

itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada:

1. Drs. H. Supriyono, M.Pd. selaku Rektor Fakultas Keguruan dan Ilmu Pen-

didikan Universitas Muhammadiyah Purworejo.

2. Drs. H. Hartono, M.M., selaku dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Purworejo yang telah memberikan ijin untuk me-

ngadakan penelitian.

3. Yuli Widiyono, M.Pd., selaku ketua Program Studi Pendidikan Bahasa dan

Sastra Jawa dosen pembimbing II, Universitas Muhammadiyah Purworejo

yang telah memberikan izin dalam melakukan penelitian serta membimbing,

mengarahkan, dan memberi masukan selama penyusunan skripsi.

4. Prof. Dr. H. Sukirno, M.Pd., selaku dosen pembimbing I yang telah banyak

meluangkan waktu dan dengan penuh kesabaran dalam membimbing, me-

ngarahkan, memotivasi serta memberi petunjuk selama penyusunan skripsi.

5. Semua staf pengajar Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa yang

telah memberikan ilmu yang bermanfaat.

vi 
 
6. Suparddi, S.T., selaaku Kepala SMK Nuru
ussalaf Kem
miri yang tellah mem beerikan

ijin unntuk melakuukan penelitiian.

7. Nananng Apriyantto, S.Pd., seelaku guru bahasa Jaw


wa SMK Nuurussalaf Kemiri
K

yang teelah banyakk membantuu terlaksanaanya penelitian ini;

8. Semuaa pihak yanng telah membantu dallam penyussunan skripssi ini yang tidak

dapat penulis
p sebuutkan satu per
p satu.

Jazakkumullaahuu Khoiron dan


d semogaa Allah Swtt meninggikkan hal-hal yang

baik dalam
m penyusunnan skripsi ini dan mencatatnya sebagai
s amaal sholeh dii sisi-

Nya serta mengampuuni hal-hal yang


y tidak baik dan baatil dalam ppenyusunan
n skri-

psi ini. Seemoga Allahh Swt melim


mpahkan manfaat
m dan barokah daari semua haal ya-

ng telah diibaca dalam


m skripsi inii. Amin .

Penuulis menyaddari bahwa skripsi


s ini masih
m jauh dari
d sempurrna, untuk ittu pe-

nulis mengharapkan doa dan kriitik yang sifatnya mem


mbangun daari pembacaa. Ak-

hir kata, semoga


s skriipsi ini dapaat memberiikan manfaaat bagi pem
mbaca yang budi-

man.

Purwoorejo, 11 Seeptember 20
013

Penulis,

Siti Nurffaizun

vii
 
ABSTRAK

Nurfaizun, Siti. 2013. “Upaya Peningkatan Menulis Cerkak melalui


Media Lagu “Kere Munggah Mbale” Karya Didi Kempot pada Siswa Kelas X
TKJ 2 SMK Nurussalaf Kemiri Tahun Ajaran 2013/2014.” Skripsi. Pendidikan
Bahasa dan Sastra Jawa. Universitas Muhamadiyah Purworejo.
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan menulis
cerkak dan aktivitas siswa dalam pembelajaran menulis cerkak dengan
menggunakan media lagu “kere munggah mbale” karya Didi Kempot. Penelitian
ini menekankan masalah pada: (1) langkah-langkah pembelajaran keterampilan
menulis cerkak melalui media lagu “kere munggah mbale” karya Didi Kempot
pada Siswa Kelas X TKJ 2 SMK Nurussalaf Kemiri tahun ajaran 2013/2014; (2)
pengaruh media lagu “kere munggah mbale” karya Didi Kempot terhadap
aktivitas belajar Siswa Kelas X TKJ 2 SMK Nurussalaf Kemiri tahun ajaran
2013/2014; (3) peningkatan keterampilan menulis cerkak Siswa Kelas X TKJ 2
SMK Nurussalaf Kemiri tahun ajaran 2013/2014 setelah mendapat pembelajaran
menggunakan media lagu “kere munggah mbale” karya Didi Kempot.
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X TKJ 2 SMK Nurussalaf
Kemiri yang berjumlah 30 siswa. Jenis penelitian yang digunakan adalah pe-
nelitian tindakan kelas (PTK) dengan desain menurut Kemmis dan Mc Taggart.
Setiap siklus terdiri atas perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan, dan
refleksi. Pelaksanaan tindakan dalam siklus I dan II yaitu dengan menggunakan
media lagu “kere munggah mbale” karya Didi Kempot. Teknik pengumpulan
data pada penelitian ini menggunakan tes dan nontes yang berupa lembar
pengamatan dan dokumentasi. Instrumen dalam penelitian ini yaitu menggunakan
lembar penilaian berupa tes menulis cerkak dan lembar pengamatan. Teknik
analisis data menggunakan teknik kuantitatif dan kualitatif.
Hasil analisis data pada pembelajaran menulis cerkak yaitu (1) langkah-
langkah pembelajaran menulis cerkak terdiri dari tiga pertemuan yaitu prasiklus,
siklus I, dan siklus II. Setiap siklus terdiri atas perencanaan, pelaksanaan tindakan,
pengamatan, dan refleksi. Pelaksanaan tindakan dalam siklus I dan II me-
nggunakan media lagu “kere munggah mbale” karya Didi Kempot; (2) pengaruh
media lagu “kere munggah mbale” karya Didi Kempot dapat meningkatkan
aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran menulis cerkak. Pada prasiklus
mencapai 53,3%, pada siklus I mencapai 73,3% , dan pada siklus II meningkat
mencapai 86,7%. Kegiatan aktivitas guru dan kegiatan pembelajaran juga
meningkat dari prasiklus sampai ke siklus II; (3) nilai keterampilan menulis
cerkak mengalami peningkatan setiap siklusnya. Rata-rata nilai keterampilan
menulis cerkak pada prasiklus sebesar 56, rata-rata siklus I sebesar 69,83, dan
rata-rata siklus II sebesar 76,5. Peningkatan keterampilan menulis cerkak pada
prasiklus ke siklus I adalah 13,83, siklus I ke siklus II adalah 6,67, prasiklus ke
siklus II adalah 20,5.

Kata Kunci: keterampilan menulis cerkak, media lagu “kere munggah mbale”
karya didi kempot.

viii 
 
ABSTRAK

Nurfaizun, Siti. 2013. “Upaya Peningkatan Menulis Cerkak melalui


Media Lagu “Kere Munggah Mbale” Karya Didi Kempot pada Siswa Kelas X
TKJ 2 SMK Nurussalaf Kemiri Tahun Ajaran 2013/2014.” Skripsi. Pendidikan
Bahasa dan Sastra Jawa. Universitas Muhamadiyah Purworejo.
Panaliten punika ancasipun kangge njlentrehaken: (1) trap-trapanipun pa-
sinaon nyerat cerkak migunakaken media lagu “kere munggah mbale”
anggitanipun Didi Kempot Siswa Kelas X TKJ 2SMK Nurussalaf Kemiri tahun
ajaran 2013/2014; (2) pangaribawa media lagu “kere munggah mbale”
anggitanipun Didi Kempot dhateng kegiyatan pasinaon Siswa Kelas X TKJ 2
SMK Nurussalaf Kemiri tahun ajaran 2013/2014; (3) ngindhakaken keprigelan
nyerat cerkak Siswa Kelas X TKJ 2 SMK Nurussalaf Kemiri tahun ajaran
2013/2014 sasampunipun sinau kaliyan media lagu “kere munggah mbale”
anggitanipun Didi Kempot.
Subjek panaliten punika siswa kelas X TKJ 2 SMK Nurussalaf Kemiri
kanthi cacah 30 siswa. Jinising panaliten punika panaliten tindakan kelas utawi
PTK midherek Kemmis dan Mc Taggart. Saben siklus tahapipun saking
perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, lan refleksi. Pelaksanaan
tindakan wonten siklus I lan siklus II ngginakaken media lagu “kere munggah
mbale” karya Didi Kempot. Teknik ngempalaken data ngagem teknik tes lan
nontes (paniti priksa pengamatan lan dokumentasi). Instrumen panaliten
ngginakaken lembar penilaian yaiku tes lan paniti priksa pengamatan. Teknik
analisis data ngginakaken teknik kuantitatif lan teknik kualitatif.
Asilipun panaliten nyerat cerkak inggih menika (1) trap-trapanipun
pasinaon nulis cerkak wonten tigang patemon yoiku prasiklus, siklus I, lan siklus
II. Saben siklus tahapipun saking perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi,
lan refleksi. Pelaksanaan tindakan wonten siklus I lan siklus II ngginakaken
media lagu “kere munggah mbale” anggitanipun Didi Kempot; (2) pangaribawa
media lagu “kere munggah mbale” anggitanipun Didi Kempot dhateng kegiyatan
pasinaonan Siswa Kelas X TKJ 2 SMK Nurussalaf Kemiri ugi mindhak. Prasiklus
53,3%, siklus I 73,3%, lan siklus II 86,7%. Aktivitas guru lan pasinaonan ugi
mindhak saking prasiklus dhateng siklus II; (3) biji nyerat cerkak ugi mindhak
saben siklus. Rata-rata wonten prasiklus 56, siklus I 69,83, lan rata-rata wonten
siklus II 76,5. Biji nyerat cerkak wonten prasiklus lan siklus I mindhak 13,83,
siklus I lan siklus II mindhak 6.67, prasiklus lan siklus II mindhak 20,5. Paniti
priksa pengamatan (observasi) aktivitas siswa ugi mindhak. Prasiklus 53,3%,
siklus I 73,3%, lan siklus II 86,7%.

Kata Kunci: keterampilan menulis cerkak, media lagu “kere munggah mba-le”
karya didi kempot.

ix 
 
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL ………………………………….............................. I
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ...………………………… ii
HALAMAN PENGESAHAN. .…………………………………………… iii
HALAMAN PERNYATAAN ..................................................................... iv
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ...………………………… v
PRAKATA …………....…………………………………………………… vi
ABSTRAK ………………………………………………………………… viii
SARIPATI …………………………………………………………………. ix
DAFTAR ISI ...…………………………………………………………….. x
DAFTAR TABEL ...……………………………………………………….. xii
DAFTAR GAMBAR ……………………………………………………… xv
DAFTAR LAMPIRAN ...………………………………………………….. xvi
BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………… 1
A. Latar Belakang …………………………………………….. 1
B. Identifikasi Masalah .. ……………………………………... 5
C. Pembatasan Masalah ...…………………………………….. 5
D. Rumusan Masalah …………………………………………. 6
E. Tujuan Penelitian …………………………………………... 6
F. Manfaat Penelitian …………………………………………. 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KAJIAN TEORI DAN RUMUSAN
HIPOTESIS ……………………………………………………. 8
A. Kajian Pustaka ...……………………………….................... 8
B. Kajian Teori …...…………………………………………… 11
1. Hakikat Menulis ………………………………………... 11
a. Pengertian menulis ………………………………….. 40
b. Unsur-unsur tulisan ………………………………….. 14
c. Tujuan Menulis ……………………………………… 16


 
d. Fungsi Menulis ……………………………………… 18
2. Hakikat Cerkak …………………………………………. 19
a. Pengertian Cerkak …………………………………… 19
b. Struktur Cerkak ……………………………………… 21
c. Manfaat Menulis Cerkak ……………………………. 27
3. Media Pengajaran ………………………………………. 29
a. Fungsi Media Pengajaran …………………………… 29
b. Manfaat Media Pengajaran ………………………….. 31
c. Jenis-jenis Media Pengajaran ……………………….. 35
d. Media Lagu ………………………………………….. 36
4. Aktivitas Belajar Siswa ………………………………… 40
C. Kerangka Berfikir ………………………………………….. 42
D. Hipotesis Penelitian ………………………………………... 43
BAB III METODE PENELITIAN ………………………………………... 44
A. Subjek dan Objek Penelitian .……………………………… 44
B. Waktu dan Tempat Penelitian ……………………………... 45
C. Desain Penelitian …………..………………………………. 47
D. Teknik Pengumpulan Data ………………............................ 54
E. Instrumen Penelitian ……………………………………….. 56
F. Teknik Analisis Data ……………………............................. 63
G. Penyajian Data ……………………………………………... 65
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ………………... 66
A. Hasil Penelitian ………………………………….................... 66
1. Langkah-langkah pembelajaran menulis cerkak melalui
media lagu “kere munggah mbale” karya Didi Kempot
pada siswa kelas X TKJ 2 SMK Nurussalaf Kemiri tahun
ajaran 2012/2013…………………………………………. 66

2. Pengaruh media lagu “kere munggah mbale” karya Didi


Kempot terhadap aktivitas belajar siswa kelas X TKJ 2
SMK Nurussalaf Kemiri Kemiri tahun ajaran 2012/2013 .. 80

xi 
 
3. Peningkatan keterampilan menulis cerkak siswa kelas X
TKJ 2 SMK Nurussalaf Kemiri tahun ajaran 2012/2013
setelah menggunakan media lagu “kere munggah mbale”
karya Didi Kempot ………………………………………. 85

B. Pembahasan Data ……………………………………………. 86


1. Langkah-langkah pembelajaran menulis cerkak melalui
media lagu “kere munggah mbale” karya Didi Kempot
pada siswa kelas X TKJ 2 SMK Nurussalaf Kemiri tahun
ajaran 2012/2013 ………………………………………… 90

2. Pengaruh media lagu “kere munggah mbale” karya Didi


Kempot terhadap aktivitas belajar siswa kelas X TKJ 2
SMK Nurussalaf Kemiri Kemiri tahun ajaran 2012/2013... 103

3. Peningkatan keterampilan menulis cerkak siswa kelas X


TKJ 2 SMK Nurussalaf Kemiri tahun ajaran 2012/2013
setelah menggunakan media lagu “kere munggah mbale”
karya Didi Kempot ………………………………............. 108

BAB V PENUTUP ………………………………………………………. 126


A. Simpulan…..…………………………………………………. 126
B. Saran……...….………………………………………………. 127
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………... 128
LAMPIRAN ……………………………………………………………….. 130

xii 
 
DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 1 Waktu penelitian ……………………………..….………….. 46
Tabel 2 Pedoman Penilaian terhadap Keterampilan Menulis cerkak ... 57
Tabel 3 Pedoman Pembobotan Tingkat Penilaian masing-masing
Aspek Keterampilan Menulis Cerkak ………………………….. 58

Tabel 4 Pedoman Kategori Nilai Rata-rata Keterampilan Menulis


cerkak Siswa Kelas X SMK Nurussalaf Kemiri ……………... 58

Tabel 5 Lembar Observasi Aktivitas Siswa …………………………... 61


Tabel 6 Lembar Observasi Aktivitas Guru…………………………... 61
Tabel 7 Lembar Kegiatan Pembelajaran ……………………………… 62
Tabel 8 Lembar Observasi Siswa siklus I …..………………………… 70
Tabel 9 Lembar Observasi Siswa siklus II …..………………………... 74
Tabel 10 Lembar Observasi Aktivitas Guru ……………………………. 75
Tabel 11 Lembar Observasi Kegiatan Pembelajaran ...………………… 77
Tabel 12 Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa Prasiklus ……………… 81
Tabel 13 Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus I ..………...……. 82
Tabel 14 Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus II .……………… 84
Tabel 15 Hasil Tes Kemampuan Awal Menulis Cerkak Prasiklus …….. 85
Tabel 16 Hasil Tes Keterampilan Menulis Cerkak Siklus I …………… 87
Tabel 17 Hasil Tes Keterampilan Menulis Cerkak Siklus II ……..…… 89
Tabel 18 Hasil Penilaian Keterampilan Menulis Cerkak Siswa Kelas X
TKJ 2 SMK Nurussalaf Kemiri pada Prasiklus ……………… 108

Tabel 19 Kategori Rata-rata Penilaian pada Aspek-aspek Keterampilan


Menulis Cerkak pada Prasiklus ……………………………… 109

Tabel 20 Hasil Penilaian Keterampilan Menulis Cerkak Siswa Kelas X


TKJ 2 SMK Nurussalaf Kemiri pada Siklus I ………............... 113

xiii 
 
Tabel 21 Kategori Rata-rata Penilaian pada Aspek-aspek Keterampilan
Meulis Cerkak pada Siklus I ….……………........................... 114

Tabel 22
Hasil Penilaian Keterampilan Menulis Cerkak Siswa Kelas X
117
TKJ 2 SMK Nurussalaf Kemiri pada Siklus II ……..………...
Tabel 23
Kategori Rata-rata Penilaian pada Aspek-aspek Keterampilan
119
Meulis Cerkak pada Siklus I ….……………............................
Tabel 24
Rekapitulasi Presentase Peningkatan Keterampilan Cerkak
122
Siswa Kelas X TKJ 2 SMK Nurussalaf Kemiri …...……….....
Tabel 25
Rekapitulasi Perbandingan Penilaian berdasarkan Aspek
123
Penilaian ………………………………...………………….....

xiv 
 
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1 Model Penelitian Kemmis dan Mc Taggart …….……...... 47
Gambar 2 Diagram Aktivitas Belajar Siswa pada Kegiatan Prasiklus 104
Gambar 3 Diagram Aktivitas Belajar Siswa pada Kegiatan Siklus I... 105
Gambar 4 Diagram Aktivitas Belajar Siswa pada Kegiatan Siklus II. 106
Gambar 5 Diagram Rekapitulasi Aktivitas Belajar Siswa pada
Kegiatan Prasiklus, Siklus I, Siklus II …………………… 107

Gambar 6 Diagram Hasil Peningkatan Keterampilan Menulis


Cerkak Siswa Kelas X TKJ 2 SMK Nrussalaf Kemiri
pada Siklus I ……………………………………………... 113

Gambar 7 Diagram Hasil Peningkatan Keterampilan Menulis


Cerkak Siswa Kelas X TKJ 2 SMK Nrussalaf Kemiri
pada Siklus II …………………………………………….. 118

Gambar 8 Diagram Rekapitulasi Presentase Peningkatan


Keterampilan Cerkak Siswa Kelas X TKJ 2 SMK
Nurussalaf Kemiri ……………………………………….. 123

Gambar 9 Diagram Rekapitulasi Perbandingan Penilaian


berdasarkan Aspek Penilaian ………………………...….. 124

xv 
 
DAFTAR LAMPIRAN

Halaman
Lampiran 1 Surat Izin Penelitian dari Fakultas ……............................ 131
Lampiran 2 Surat Keterangan Melakukan Penelitian ………………… 132
Lampiran 3 Surat Keputusan Dosen Pembimbing …………………… 133
Lampiran 4 Kartu Bimbingan Skripsi oleh Pembimbing I …………… 134
Lampiran 5 Kartu Bimbingan Skripsi oleh Pembimbing II ………….. 135
Lampiran 6 Silabus …………………………………………………… 136
Lampiran 7 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Prasiklus ………….. 145
Lampiran 8 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ...………….. 152
Lampiran 9 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ..………….. 160
Lampiran 10 Lembar Validasi Pengembangan Silabus, RPP, dan Media
Lagu “Kere Munggah Mbale” Karya Didi Kempot …….. 168

Lampiran 11 Hasil Tes Kemampuan Menulis Cerkak pada Kegiatan


Prasiklus, Siklus I, dan Siklus II ………………………… 175

Lampiran 12 Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa Prasiklus ………… 176


Lampiran 13 Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus I ...………… 178
Lampiran 14 Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus II ..………… 180
Lampiran 15 Lembar Pengamatan Aktivitas Guru……………………... 182
Lampiran 16 Lembar Pengamatan Kegiatan Pembelajaran ……………. 184
Lampiran 17 Daftar Hadir Siswa ………………………………………. 187
Lampiran 18 Lirik Lagu “Kere Munggah Mbale” Karya Didi Kempot . 189
Lampiran 19 Dokumtasi Prasiklus …………………………………….. 190
Lampiran 20 Dokumtasi Siklus I ………………………………………. 191
Lampiran 21 Dokumentasi Siklus II …………………………………… 192
Lampiran 22 Contoh Cerkak ………………………………………………… 193

xvi 
 

 

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kualitas sumber daya manusia yang meningkat merupakan cita-cita

setiap bangsa dalam menghadapi tantangan di abad mendatang. Untuk me-

wujudkannya diperlukan program pendidikan yang tepat. Peningkatan mutu

pendidikan merupakan hal yang penting dikaitkan dengan upaya meningkat-

kan kualitas sumber daya manusia. Dalam kegiatan belajar mengajar guru

memegang peranan yang sangat penting. Berhasil dan tidaknya siswa dalam

mengikuti kegiatan belajar mengajar peran guru sangat menentukan.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi keberhasilan pembelajar-

an, khususnya pembelajaran bahasa Jawa. Faktor-faktor tersebut adalah faktor

guru, faktor siswa, faktor materi dan media pembelajaran, serta strategi pem-

belajaran. Faktor-faktor tersebut merupakan suatu sistem yang saling terkait

dan tidak dapat dipisahkan antara satu dengan yang lainnya. Dalam

pelaksanaan pembelajaran tidak semua sekolah dapat melaksanakan pem-

belajaran bahasa Jawa dengan hasil yang maksimal karena guru bahasa Jawa

dihadapkan dengan berbagai masalah yang harus segera diatasi.

Salah satu pembelajaran bahasa Jawa yang belum dikuasai dengan

baik adalah keterampilan menulis. Pembelajaran menulis memiliki keduduk-

an utama dalam pendidikan. Oleh sebab itu, upaya untuk meningkatkan ke-

terampilan menulis harus ditingkatkan. Tujuan pembelajaran di sekolah



 

adalah agar siswa memiliki kemampuan berbahasa yaitu menyimak, ber-

bicara, membaca, dan menulis. Pembelajaran menulis diarahkan agar siswa

mampu memahami dan mengkomunikasikan ide atau pesan dalam bentuk

tulisan. Keterampilan menulis merupakan gambaran penguasaan suatu

bahasa, sebab keterampilan menulis merupakan keterampilan yang meng-

gabungkan tiga keterampilan bahasa yang lain yaitu menyimak, berbicara,

dan menulis.

Berdasarkan wawancara dengan guru bahasa Jawa SMK Nurussalaf

Kemiri, pembelajaran keterampilan menulis pada umumnya lebih banyak di-

sajikan dalam bentuk teori. Hal ini menyebabkan kurang kebiasaan menulis

oleh siswa sehingga mereka sulit menuangkan ide-idenya dalam bentuk tulis-

an. Kurang praktik menulis itulah yang menjadi salah satu faktor kurang ter-

ampilnya siswa dalam menulis. Siswa Sekolah Menengah Kejuruan seharus-

nya dituntut untuk mampu mengekspresikan gagasan, pikiran, dan perasaan-

nya secara tertulis, namun pada kenyataanya kegiatan menulis belum dapat

terlaksana sepenuhnya, selain itu siswa merasa kesulitan menghadapi topik

yang diberikan oleh guru. Ketika siswa dihadapkan pada sebuah topik yang

tidak dikenalnya, siswa akan mengalami kesulitan dalam mengekspresikan-

nya ke dalam tulisan, akibatnya siswa tidak dapat melanjutkan kegiatan me-

nulis. Kurang menariknya pengajaran bahasa Jawa terutama dalam pelajaran

menulis disebabkan oleh metode yang digunakan yaitu masih menggunakan

metode ceramah dan tidak menariknya media yang digunakan guru dalam

pengajaran bahasa Jawa. Tidak menariknya media yang digunakan guru



 

dalam mengajar disebabkan oleh sarana dan prasarana yang dimiliki oleh

sekolah. Sarana dan prasarana yang dimiliki oleh SMK Nurussalaf masih

kurang dibandingkan dengan jumlah kelasnya.

Berdasarkan keputusan Gubernur Jawa Tengah Nomor 423.5/ 27 /

2011 pada tanggal 7 April 2011 tentang kurikulum Mata Pelajaran Muatan

Lokal (Bahasa Jawa) untuk Jenjang Pendidikan SMA/SMALB/SMK/MA

dengan Standar Kompetensi untuk kelas X yang berisi “Menulis ungkapan

gagasan dalam bentuk wacana paragraf naratif, deskriptif, eksposisi,

argumentasi, dan persuasi”, dan dengan Kompetensi Dasar “Menulis gagasan

dengan menggunakan pola urutan waktu dan tempat dalam bentuk paragraf”,

penulis ingin mencoba meningkatkan keterampilan menulis cerkak berbahasa

Jawa siswa kelas X dengan menggunakan pemanfaatan lagu. Siswa yang

ingin penulis teliti yaitu siswa kelas X TKJ 2 Sekolah Menengah Kejuruan

(SMK) Nurussalaf Kemiri. Dari hasil pengamatan awal yang dilakukan pada

tanggal 7 Maret 2013 di SMK Nurussalaf Kemiri kelas X TKJ 2 tahun ajaran

2011/2012 ditemukan masalah sebagai berikut: (1) Prestasi belajar bahasa

Jawa materi khususnya menulis cerkak siswa kelas X TKJ 2 SMK Nurussalaf

Kemiri masih dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal yang ditetapkan yaitu 70;

(2) Kemampuan menulis cerkak siswa kelas X TKJ 2 SMK Nurussalaf

Kemiri masih rendah; (3) aktivitas belajar siswa pada pembelajaran menulis

cerkak siswa kelas X TKJ 2 SMK Nurussalaf Kemiri yang rendah; (4) kurang

efektifnya media yang digunakan dalam pembelajaran menulis cerkak.



 

Untuk meningkatkan pembelajaran bahasa Jawa khususnya menulis

cerkak tersebut peneliti akan melakukan penelitian lebih jauh tentang upaya

peningkatan keterampilan menulis cerkak. Dalam penelitian ini peneliti akan

menggunakan metode ceramah, diskusi, dan penugasan, dengan mengguna-

kan media lagu “kere munggah mbale“ karya Didi Kempot pada siswa kelas

X Teknik Komputer Jaringan (TKJ) 2 SMK Nurussalaf Kemiri tahun ajaran

2013/2014. Lagu berjudul “kere munggah mbale” adalah lagu berbahasa

Jawa yang dipopuler-kan oleh Didi Kempot. Pemilihan lagu “kere munggah

mbale” sebagai media pembelajaran didasarkan tiga alasan :

1. Lagu “kere munggah mbale” memiliki amanat atau pesan moral yang

mendalam. Lagu “kere munggah mbale” memiliki pesan apabila kita

sudah menjadi orang sukses, kita tidak boleh lupa orang-orang yang telah

membantu kita menuju kesuksesan.

2. Memiliki kisah cerita yang menarik. Lagu “kere munggah mbale” men-

ceritakan tentang seorang penyanyi bernama Sri Mulyani yang sudah

sukses dan memiliki segalanya. Akan tetapi, dia melupakan jasa-jasa orang

yang telah menjadikan dia sebagai penyanyi yang besar.

3. Memiliki durasi atau waktu yang singkat yaitu sekitar 3 menit 45 detik,

sehingga siswa tidak akan merasa bosan dalam proses pembelajaran me-

nulis cerkak. Penggunaan metode ceramah tanpa penggunaan media

membuat siswa merasa bosan dan jenuh.



 

B. Identifikasi Masalah

Cerkak merupakan salah satu materi dari mata pelajaran bahasa

Jawa. Materi ini merupakan materi yang sulit untuk dipelajari oleh kebanyak-

an siswa kelas X TKJ 2 SMK Nurussalaf Kemiri. Banyak hal yang dapat di-

lakukan untuk meningkatkan pembelajaran menulis cerkak, salah satunya

dengan media lagu. Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat

diidentifikasikan permasalahan sebagai berikut.

1. Masih rendahnya keterampilan menulis cerkak siswa kelas X Teknik

Komputer Jaringan (TKJ) 2 SMK Nurussalaf Kemiri.

2. Prestasi belajar menulis cerkak siswa kelas X Teknik Komputer Jaringan

(TKJ) 2 SMK Nurussalaf masih dibawah kriteria ketuntasan minimal

yang ditetapkan yaitu 70.

3. Aktivitas belajar siswa pada pembelajaran menulis cerkak siswa kelas X

TKJ 2 SMK Nurussalaf Kemiri yang rendah.

4. Kurang efektifnya penggunaan media pembelajaran yang ada di SMK

Nurussalaf Kemiri.

C. Pembatasan Masalah

Permasalahan yang diuraikan dalam identifikasi masalah masih ter-

lalu luas sehingga tidak dapat diteliti seluruhnya. Permasalahan yang akan di-

teliti dibatasi pada langkah-langkah pembelajaran menulis cerkak, aktivitas

belajar siswa dalam pembelajaran menulis cerkak dan peningkatan ke-



 

terampilan menulis cerkak setelah menggunakan media lagu “kere munggah

mbale” pada siswa kelas X TKJ 2 SMK Nurussalaf Kemiri.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah dan batasan masalah di atas maka

rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimanakah langkah-langkah pembelajaran keterampilan menulis

cerkak melalui media lagu “Kere Munggah Mbale” karya Didi Kempot

pada siswa kelas X TKJ 2 SMK Nurussalaf Kemiri tahun ajaran

2013/2014 ?

2. Bagaimanakah pengaruh media lagu “Kere Munggah Mbale” karya Didi

Kempot terhadap aktivitas belajar siswa kelas X TKJ 2 SMK Nurussalaf

Kemiri tahun ajaran 2013/2014 ?

3. Bagaimanakah peningkatan keterampilan menulis cerkak siswa kelas X

TKJ 2 SMK Nurussalaf Kemiri tahun ajaran 2013/2014 setelah meng-

gunakan media lagu “Kere Munggah Mbale” karya Didi Kempot ?

E. Tujuan Penelitian

Berkaitan dengan rumusan masalah di atas, tujuan yang ingin dicapai

penulis dalam penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan:

1. langkah-langkah pembelajaran keterampilan menulis cerkak melalui media

lagu “Kere Munggah Mbale” karya Didi Kempot pada siswa kelas X

 

Teknik Komputer Jaringan (TKJ) 2 SMK Nurussalaf Kemiri tahun ajaran

2013/2014.

2. pengaruh media lagu “Kere Munggah Mbale” karya Didi Kempot ter-

hadap aktivitas belajar siswa kelas X Teknik Komputer Jaringan (TKJ) 2

SMK Nurussalaf Kemiri tahun ajaran 2013/2014.

3. peningkatan keterampilan menulis cerkak siswa kelas X Teknik Komputer

Jaringan (TKJ) 2 SMK Nurussalaf Kemiri tahun ajaran 2013/2014 setelah

menggunakan media lagu “Kere Munggah Mbale” karya Didi Kempot.

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara

praktis maupun teoretis.

1. Manfaat penelitian secara praktis adalah sebagai berikut :

a. Bagi Siswa

Diharapkan penelitian ini dapat digunakan untuk membantu me-

ningkatkan keterampilan menulis Cerkak melalui media lagu “Kere

Munggah Mbale“ karya Didi Kempot siswa kelas X TKJ 2 SMK

Nurussalaf Kemiri tahun ajaran 2013/2014.

b. Bagi Guru

Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan guru

dalam pembelajaran di kelas, dan sebagai bahan masukan untuk guru

agar dapat memanfaatkan media pembelajaran yang ada dalam proses

pembelajaran bahasa dan sastra Jawa.



 

c. Bagi Sekolah

Penelitian ini diharapkan dapat menambah atau melengkapi

referensi model pembelajaran bahasa Jawa, khususnya dalam materi

menulis cerkak melalui media lagu.

d. Bagi Peneliti

Memperoleh pengalaman dalam melaksanakan penelitian se-

lanjutnya atau penelitian serupa dimasa yang akan datang, dan untuk

mengetahui keterampilan menulis cerkak pada siswa kelas X Teknik

Komputer Jaringan (TKJ) 2 SMK Nurussalaf Kemiri.

2. Manfaat penelitian secara teoretis diharapkan dapat memberikan tambah-

an pengetahuan dalam teori pembelajaran bahasa Jawa.



 

BAB II
KAJIAN PUSTAKA, KAJIAN TEORI,
DAN RUMUSAN HIPOTESIS

A. Kajian Pustaka

Kajian pustaka merupakan kajian secara kritis terhadap kajian ter-

dahulu sehingga dapat diketahui perbedaan yang khas antara bagian yang

terdahulu dengan kajian yang akan dilakukan. Penulis mengambil tiga contoh

penelitian yaitu penelitian Safitri (2011), Verawati (2011), dan Ach Fadil

(2012).

1. Safitri (2011) meneliti dengan judul “Peningkatan Keterampilan Menulis

Cerpen dengan Teknik Latihan Terbimbing Berdasarkan Ilustrasi Tokoh

Idola pada Siswa Kelas X MAN Purworejo Tahun Ajaran 2010/ 2011.”

Hasil penelitian tersebut menunjukkan adanya peningkatan keterampilan

menulis cerpen, yaitu rata-rata tes siklus I memperoleh 66,87 untuk nilai

rata-rata tes siklus kedua sebesar 75,13. Sikap dan perilaku peserta didik

juga mengalami peningkatan di setiap siklusnya, pada sik-lus I diperoleh

rata-rata skor 48,125%, dan pada siklus II diperoleh rata-rata skor 65%.

Minat siswa mengalami peningkatan di setiap siklusnya, pada siklus I

diperoleh rata-rata skor 45,625%, dan pada siklus II diperoleh rata-rata

skor 75,625%.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Verawati (2011) berjudul “Peningkatan

Pembelajaran Keterampilan Menulis Pengalaman Pribadi Berbahasa

Jawa dengan Strategi Akselerasi pada Siswa Kelas X SMK Bina Karya I


10 
 

Karanganyar Kebumen Tahun Ajaran 2010/2011.” Hasil penelitian ter-

sebut menunjukkan adanya peningkatan pada siklus I siswa memperoleh

nilai rata-rata kelas sebesar 61,60, siklus II siswa mengalami peningkatan

yaitu sebesar 70,30.

3. Penelitian yang dilakukan oleh Fadil (2012) berjudul “Upaya Meningkat-

kan Keterampilan Menulis Cerkak dengan Media Film Siswa Kelas X

MAN Purworejo Tahun Ajaran 2011/2012.” Hasil penelitian tersebut me-

nunjukkan adanya peningkatan keterampilan menulis cerkak, yaitu pra

siklus nilai rata-rata 55,67, rata-rata siklus I memperoleh 65,5 untuk nilai

rata-rata siklus kedua sebesar 78,67. Hasil pengamatan belajar meningkat

dari 16,66% menjadi 80%.

Penelitian yang penulis lakukan dengan penelitian Safitri (2011),

Verawati (2011), dan Fadil (2012) memiliki persamaan dan perbedaan.

Persamaan penelitian yang penulis lakukan dengan penelitian-penelitian di

atas terletak pada aspek keterampilan menulis dalam penelitian. Adapun

perbedaan penelitian yang penulis lakukan terletak pada teknik, materi,

strategi dan media yang digunakan. Perbedaan penelitian yang penulis

lakukan antara penelitian Safitri (2011) dengan penulis yaitu terletak pada

teknik yang digunakan. Dalam penelitian Safitri (2011) menggunakan teknik

latihan terbimbing berdasarkan ilustrasi tokoh idola, sedangkan penelitian

yang penulis lakukan menggunakan media lagu “Kere Munggah Mbale”

karya Didi Kempot. Perbedaan penelitian Verawati (2011) dengan penulis

terletak pada materi pembelajaran pengalaman pribadi dan jenis strategi yang
11 
 

digunakan. Materi yang penulis gunakan dalam penelitian ini yaitu menulis

cerkak, sedangkan strategi yang penulis gunakan dalam penelitian ini yaitu

lagu “kere munggah mbale” karya Didi Kempot. Perbedaan penelitian Fadil

(2012) dengan penulis terletak pada media yang digunakan. Fadil meng-

gunakan media film dalam penelitiannya, sedangkan penelitian yang penulis

lakukan menggunakan media lagu. Berdasarkan kajian pustaka di atas dapat

disimpulkan bahwa penelitian yang penulis lakukan merupakan penelitian

lanjutan untuk melengkapi penelitian yang telah ada.

B. Kajian Teori

Kajian teori merupakan beberapa kumpulan materi yang dipilih dari

berbagai sumber untuk menjadikan acuan pokok dalam membahas masalah

yang diteliti. Kajian-kajian yang dibahas, yaitu : hakikat menulis, hakikat

cerkak, media pengajaran, aktivitas belajar siswa. Hakikat menulis akan di-

jelaskan tentang pengertian menulis, unsur-unsur tulisan, tujuan menulis,

fungsi menulis. Hakikat cerkak akan dijelaskan tentang pengertian cerkak,

unsur-unsur pembangun cerkak, dan manfaat menulis cerkak. Media

pengajaran akan dijelaskan tentang pengertian media pengajaran, fungsi

media pengajaran, manfaat media pengajaran, jenis-jenis media pengajaran,

dan media lagu. Aktivitas belajar siwa akan dijelaskan tentang pengertian

aktivitas belajar dan manfaat aktivitas pembelajaran.


12 
 

1. Hakikat Menulis

a. Pengertian Menulis

Menurut Lado (dalam Tarigan, 2008: 22) menulis adalah me-

nurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambar-

kan suatu bahasa yang dipahami seseorang, sehingga orang lain dapat

membaca lambang-lambang grafik tersebut kalau mereka memahami

bahasa dan gambaran grafik itu. Lebih lanjut Tarigan (2008: 22) men-

jelaskan bahwa menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang

dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara

tatap muka dengan orang lain.

Menurut Sukirno (2009: 3) menulis kretif merupakan aktivitas

menuangkan gagasan secara tertulis atau melahirkan daya cipta ber-

dasarkan pikiran dan perasaan dalam bentuk tulisan atau karangan

dalam teks. Contoh aktivitas menulis kreatif yaitu menulis pengalaman

pribadi, atutobiografi, biografi, kisah perjalanan, cerpen, novel, hikayat,

legenda, dongeng, naskah drama, scenario film cerita, puisi, surat, teks

berita, naskah pidato, proposal, hasil penelitian, dan lain-lain.

Menurut Zainurrahman (2011: 2) menulis merupakan salah

satu dari empat keterampilan berbahasa yang mendasar (berbicara,

mendengar, menulis, dan membaca). Diantara keterampilan berbahasa

yang lain, menulis merupakan salah satu keterampilan yang tidak di-

kuasai oleh setiap orang, apalagi menulis dalam konteks akademik

(academic writing), seperti menulis esai, karya ilmiah, laporan peneliti-


13 
 

an, dan sebagainya. Secara umum, keterampilan-keterampilan dibagi

menjadi dua macam, yakni keterampilan produktif dan keterampilan

reseptif. Keterampilan produktif yaitu keterampilan yang digunakan

untuk memproduksi bahasa demi penyampaian makna, sedangkan ke-

terampilan reseptif yaitu keterampilan yang digunakan untuk me-

nangkap dan mencerna makna guna pemahaman terhadap penyampaian

dalam bentuk bahasa, baik verbal maupun non-verbal. Menulis dan ber-

bicara merupakan keterampilan produktif, sedangkan membaca dan

mendengar merupakan keterampilan reseptif.

Pendapat lain diungkapkan oleh Suharjono (2012: 5) yang

menyebutkan bahwa menulis adalah upaya untuk menciptakan ke-

abadian, dalam artian seseorang bisa meninggalkan kemanfaatan dalam

jangka panjang. Dalam menulis butuh adanya proses agar tulisan kita

menjadi nyata dalam bentuk tulisan. Menurut Setiati (dalam Suharjono:

36) yaitu pra menulis, penulisan naskah awal, penulisan isi naskah,

penulisan ulang, dan editing.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan pengertian,

bahwa menulis merupakan kegiatan berfikir teratur, keteraturan dalam

menulis ini tampak pada keteraturan menuangkan gagasan dan meng-

gunakan kaidah-kaidah bahasa. Sebuah tulisan dikatakan baik apabila

disampaikan tujuan dan situasi berbahasa, sedangkan tulisan dikatakan

benar apabila sesuai dengan aturan, norma, kaidah bahasa yang berlaku.
14 
 

Selain menguasai aturan atau kaidah bahasa, penulis juga diharapkan

dapat menyusun pilihan kata yang terdapat dalam konteks kalimat.

b. Unsur-unsur Tulisan

Ada beberapa unsur dalam tulisan yang perlu diperhatikan

untuk mencapai penulisan yang efektif. Secara garis besar unsur-unsur

tersebut dibagi menjadi dua bagian yaitu unsur organisasi tulisan dan

unsur kebahasaan.

1) Organisasi Tulisan

Keraf (2004: 38-54) dalam bukunya yang berjudul

komposisi, membagi tingkatan satuan bahasa sebagai berikut: kata,

kalimat, dan paragraf. Kalimat merupakan suatu bentuk bahasa yang

mencoba menyususn dan menuangkan gagasan-gagasan seseorang

secara terbuka untuk dikomunikasikan kepada orang lain. Tataran

yang lebih tinggi dari paragraf adalah wacana. Sebuah paragraf dapat

dikatakan sebagai model karangan, tetapi merupakan karangan ter-

kecil, karena itu organisasi karangan dalam beberapa paragraf

meliputi kesatuan gagasan, koherensi, dan kecukupan pengembang-

an.

a) Kesatuan Gagasan

Setiap paragraf hanya memiliki satu pikiran utama

sebagai pengendali. Fungsi paragraf adalah mengembangkan

pikiran utama itu ke dalam kalimat-kalimat. Dalam mengembang-

kan kalimat tidak boleh ada kalimat yang menyimpang dari pikir-
15 
 

an utama. Semua kalimat harus bersatu mendukung satu pikiran

utama (Keraf, 2004: 40-42).

b) Koherensi

Koherensi menitikberatkan hubungan antar kalimat

dengan kalimat dalam sebuah paragraf atau hubungan antara

paragraf dengan paragraf dalam sebuah wacana. Koherensi

merupakan syarat keberhasilan sebuah karangan, tanpa adanya

koherensi, kumpulan informasi dalam kalimat tidak akan meng-

hasilkan paragraf (Keraf, 2004: 43-46).

c) Kecukupan Pengembangan

Tulisan yang mudah dipahami oleh pembaca sangat ber-

gantung pada cara penulis mengembangkan karangannya.

Sebuah tulisan dapat dikembangkan dengan perincian yang

cukup sehingga tulisan menjadi jelas. Perincian tersebut juga

harus dikembangkan berdasarkan pemikiran yang logis. Ke-

cukupan pengembangan dalam hal ini lebih menekankan pada

urut-urutan pikiran.

Cara mengembangkan pikiran utama menjadi sebuah

paragraf dan menentukan adanya hubungan baik antar pikiran

utama dan penjelas, pikiran penjelas dengan pikiran penjelas,

dapat dilihat dari urutan perinciannya. Urutan logis didasarkan

pada tanggapan penulis atas hubungan dari perincian-perincian

itu. Penggunaan hubungan yang logis dapat dilakukan melalui


16 
 

berbagai cara, misalnya dengan perbandingan sebab-akibat,

analogi, khusus-umum, dan sebagainya. Metode hubungan logis

ini hanya berfungsi sebagai pola umum bagaimana satu

argumenttasi dapat dikembangkan (Keraf, 2004: 46-54).

2) Aspek kebahasaan

Kegiatan dalam menulis selain menuntut kemampuan

mengorganisasi karangan juga menuntut kemampuan menerapkan

kaidah kebahasaan. Kaidah kebahasaan meliputi penerapan pe-

nulisan kata dan kalimat efektif. Secara singkat dapat dikatakan

bahwa kalimat efektif adalah kalimat yang memiliki syarat-syarat

sebagai berikut: (a) secara tepat dapat mewakili gagasan atau perasa-

an penulis; (b) sanggup menimbulkan gagasan yang sama tepatnya

dalam pikiran pembaca seperti yang dipikirkan penulis (Keraf, 2004:

40).

c. Tujuan Menulis

Sukirno (2009: 4) menyatakan bahwa tujuan menulis kreatif

yaitu memberikan informasi kepada orang lain atau pembaca, men-

ceritakan suatu peristiwa, melaporkan sesuatu, mengusahkan kejadian,

melukiskan tindak-tanduk manusia pada sebuah peristiwa yang me-

nimbulkan daya khayal atau imajinasi pembacanya, dan menarik suatu

makna baru di luar apa yang diungkapkan secara tersurat.

Hartig (dalam Tarigan, 2008: 25-26) menjelaskan tujuan me-

nulis yang ingin dicapai, yaitu : (a) tujuan penugasan (assigment


17 
 

purpose) adalah tulisan yang bertujuan untuk memenuhi tugas dan

bukan karena kemauan sendiri, misalnya siswa yang ditugaskan untuk

merangkum buku, sekretaris yang ditugaskan untuk mebuat laporan

atau notulen rapat; (b) tujuan altruistik (altruistic purpose) adalah

tujuan menyenangkan pembaca, menghindarkan kedukaan pembaca,

ingin menolong pembaca memahami, menghargai perasaan dan pe-

nalarannya, ingin membuat hidup pembaca lebih mudah dan lebih

menyenangkan dengan karyanya itu; (c) tujuan persuasif (persuasive

purpose) adalah tujuan untuk meyakinkan para pembaca akan ke-

benaran gagasan, ide maupun saran yang diutarakan; (d) tujuan

informasi atau penerapan (informational purpose) adalah tulisan yang

bertujuan untuk memberikan informasi atau keterangan atau penerang-

an kepada para pembaca, bentuk karangan yang sesuai adalah karangan

eksposisi; (e) tujuan pernyataan diri (expressive self purpose) adalah

tujuan untuk memperkenalkan atau menyatakan diri sang pengarang

kepada para pembaca; (f) tujuan kreatif (creative purpose) adalah

tujuan yang erat hubungannya dengan tu-juan pernyataan diri, tetapi

keinginan kreatif disini lebih dari pernyataan diri dan melibatkan diri-

nya dengan keinginan mencapai norma artistik, atau seni yang ideal,

seni idaman. Penulis bertujuan mencapai nilai-nilai artistik, nilai-nilai

kesenian; (g) tujuan pemecahan masalah (problem solfing purpose)

adalah tujuan untuk memecahkan masalah yang dihadapi. Penulis ingin

menjelaskan, menjernihkan, serta menjelajahi atau meneliti secara


18 
 

cermat pikiran-pikiran dan gagasannya agar dapat dimengerti dan di-

terima oleh pembacanya.

Sebelum menulis, siswa harus dapat menentukan tujuan pe-

nulisan yang ingin dicapai. Hal yang penting untuk nantinya dapat me-

nentukan pembaca yang diharapkan mencadi pembaca tulisannya.

Tujuan penulisan ini juga penting untuk menentukan bentuk tulisan

yang akan digunakan.

d. Fungsi Menulis

Pada prinsipnya fungsi utama menulis adalah sebagai alat

komunitas tidak langsung. Menulis sangat penting bagi pendidikan

karena memudahkan para pelajar berpikir. Selain itu, menulis dapat me-

mudahkan kita merasakan dan menikmati hubungan-hubungan,

memperdalam daya tanggap atau persepsi kita, memecahkan masalah-

masalah yang kita hadapi, dan menyusun urutan bagi pengalaman. Me-

nulis secara terus menerus dapat memunculkan ide baru, hal ini terjadi

apabila kita membuat suatu hubungan antara ide yang satu dengan ide

yang lain, kemudian melihat ketertarikan secara keseluruhan.

Menurut Sukirno (2009: 5) keterampilan menulis kreatif sangat

bermanfaat bagi kehidupan manusia. Antara lain meningkatkan ke-

terampilan mengungkapkan sesuatu dengan bahasa yang tepat, me-

ningkatkan kebiasaan pemakaian diksi atau pilihan kata yang tepat, me-

ningkatkan ketajaman keruntutan berpikir, menghidupkan imajinasi

atau citraan yang tepat. Selain itu, juga bermanfaat sebagai pemberi
19 
 

informasi, hiburan, dokumentasi, laporan, pengungkapan tokoh dan pe-

nokohan, pengungkapan keruntutan berpikir, penceritaan latar (tempat,

waktu, situasi, dan budaya), dan penyaluran hobi.

D’Anggelo (dalam Tarigan, 2008: 22) menyatakan bahwa me-

nulis sangat penting bagi pendidikan karena memudahkan para pelajar

berpikir. Menulis dapat juga memudahkan kita merasakan dan me-

nikmati hubungan-hubungan, memperdalam daya tanggap atau persepsi

kita, memecahkan masalah yang kita hadapi, dan menyusun urutan pe-

ngalaman. Berdasarkan pendapat-pendapat di atas dapat disimpulkan

bahwa menulis berfungsi melatih seseorang untuk mengungkapkan

sesuatu secara jujur agar dapat dilihat oleh orang lain, di samping itu

menulis juga dapat digunakan sebagai penyelesaian masalah, oleh

karena itu perlu ada upaya untuk meningkatkan keterampilan menulis

secara cepat dan tepat.

2. Hakikat Cerkak

a. Pengertian cerkak

Cerkak berasal dari kasusastraan Jawa yaitu cerita cekak.

Dalam bahasa Indonesia cerkak disebut cerpen adalah cerita pendek.

Cerpen adalah cerita yang isinya mengisahkan peristiwa pelaku cerita

secara singkat dan padat tetapi mengandung kesan yang mendalam.

Peristiwa itu dapat nyata atau imajinasi saja. Bentuk karya sastra cerpen
20 
 

dapat dijumpai di media cetak, seperti koran, majalah, dan antologi

cerpen (Sukirno, 2009: 64).

Wiyanto (dalam Tukan, 2006: 121) juga mengemukakan

bahwa cerpen adalah cerita yang hanya menceritakan satu peristiwa dari

seluruh kehidupan pelakunya. Sementara itu, menurut Poe (dalam

Nurgiyantoro, 2007: 10) cerpen adalah sebuah cerita yang dibaca dalam

sekali duduk, kira-kira berkisar antara setengah sampai dua jam.

Walaupun sama-sama pendek, panjang cerpen itu sendiri bervariasi.

Ada cerpen pendek, bahkan mungkin pendek sekali berkisar 500-an

kata; ada cerpen yang panjangnya cukupan; serta ada cerpen yang

panjangnya, yang panjangnya puluhan atau bahkan beberapa puluh ribu

kata.

Aminuddin (2011: 66) mengungkapkan bahwa cerpen ter-

masuk dalam prosa fiksi. Prosa fiksi yaitu kisahan atau cerita yang di-

emban oleh pelaku-pelaku tertentu dengan pemeranan, latar serta tahap-

an dan rangkaian cerita tertentu yang bertolak dari hasil imajinasi pe-

ngarangnya sehingga menjalin suatu cerita. Sebagai salah satu genre

sastra, karya fiksi mengandung unsur-unsur meliputi: (a) pengarang

atau narator; (b) isi penciptaan; (c) media penyampai isi berupa bahasa,

dan (d) elemen-elemen fiksional atau unsur-unsur intrinsik yang mem-

bangun karya fiksi itu sendiri sehingga menjadi suatu wacana.

Pengertian cerita pendek atau disingkat cerpen yang disampaikan oleh

para ahli di atas dapat diambil kesimpulan yaitu suatu cerita yang isinya
21 
 

mengisahkan peristiwa pelaku cerita secara singkat dan padat tetapi

mengandung kesan yang mendalam.

b. Struktur cerkak

Unsur-unsur cerkak atau cerpen secara garis besar dibedakan

menjadi dua, yaitu unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik. Nurgiyantoro

(2007: 23) menjelaskan unsur intrinsik adalah unsur-unsur yang

membangun karya sastra itu sendiri, sedangkan unsur ekstrinsik adalah

unsur-unsur yang berada di luar karya sastra itu, tetapi secara tidak

langsung mempengaruhi bangunan atau sistem organisme karya sastra.

Staton (dalam Nurgiyantoro, 2007: 25) membedakan unsur

pembangun ke dalam tiga bagian: tema, fakta, dan sarana pengucapan

(sastra). Tema adalah sesuatu yang menjadi dasar cerita, ia selalu

berkaitan dengan pengalaman kehidupan, misalnya masalah cinta,

kasih, rindu, takut, maut, religius dan lain-lain. Fakta (fact) dalam

sebuah cerita meliputi karakter (tokoh cerita), plot, setting. Sarana

pengucapan sastra meliputi sudut pandang, gaya (bahasa) dan nada,

simbolisme, dan ironi.

1) Tema

Istilah tema menurut Scharbach (dalam Aminuddin, 2011:

91) berasal dari bahasa Latin yang berarti ‘tempat meletakkan suatu

perangkat’. Disebut demikian karena tema adalah ide yang men-

dasari suatu cerita sehingga berperan juga sebagai pangkal tolah pe-

ngarang dalam memaparkan karya fiksi yang diciptakannya.


22 
 

Nurgiyantoro (2007: 70) menyebutkan bahwa tema adalah

dasar cerita atau gagasan dasar umum sebuah karya prosa. Gagasan

dasar umum ini, tentunya telah ditetapkan sebelumnya oleh pe-

ngarang untuk mengembangkan cerita. Oleh sebab itu, cerita tentu-

nya akan mengikuti gagasan dasar umum yang telah ditetapkan se-

belumnya atau dengan kata lain cerita tentunya akan mengikuti tema.

Sukirno (2009: 68) menjelaskan bahwa tema adalah makna

cerita, gagasan sentral atau dasar cerita yang hendak diperjuangkan

dalam cerita. Tema berfungsi melayani perhatian total sang pe-

ngarang terhadap pengalaman dan hubungannya dengan lingkungan

yang dihadapi. Tema memiliki beberapa jenis yaitu tema jasmaniah,

tema moral tema sosial, tema egoik, dan tema ketuhanan. Kelima

tema tersebut dapat dirinci lagi menjadi subtema yang cakupannya

lebih sempit dari tema induknya.

Dari pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa

tema merupakan pokok pembicaraan yang mendasari cerita. Tema

bersifat menjiwai keseluruhan cerita dan mempunyai generalisasi

yang umum. Oleh karena itu, untuk menemukan tema sebuah karya

fiksi harus disimpulkan dari seluruh cerita, tidak hanya berdasarkan

bagian-bagian tertentu cerita.

2) Tokoh dan Penokohan

Tokoh cerita menurut Abrams (dalam Nurgiyantoro, 2007:

165) adalah orang-orang yang ditampilkan dalam suatu karya naratif,


23 
 

atau drama, yang oleh pembaca ditafsirkan memiliki kualitas moral

dan kecenderungan tertentu seperti yang diekspresikan dalam ucapan

dan apa yang dilakukan dalam tindakan. Lebih lanjut Sukirno (2009:

65) mengungkapkan bahwa tokoh atau pelaku cerpen dapat

manusia, binatang, tumbuh-tumbuhan, dan benda-benda lainnya

yang dipersonifikasi seperti manusia. Setiap pelaku memiliki watak

atau karakter yang dapat membedakan pelaku utama dan pelaku

pembantu, pelaku yang baik dan pelaku yang buruk. Karakter pelaku

utama atau pelaku pembantu dapat diketahui dari keterlibatannya da-

lam cerita.

Penokohan dan karakterisasi-karakterisasi sering disamakan

artinya dengan karakter dan perwatakan menunjuk pada penempatan

tokoh-tokoh tertentu dengan watak tertentu dalam sebuah sebuah

cerita. Jones (dalam Nurgiyantoro, 2007: 165) menyebutkan bahwa

penokohan adalah pelukisan gambaran yang jelas tentang seseorang

yang ditampilkan dalam sebuah cerita.

Staton (dalam Nurgiyantoro, 2007: 165) mengungkapkan

penggunaan “karakter” (character) sendiri dalam berbagai literatur

bahasa Inggris menyaran pada dua pengertian yang berbeda, yaitu

sebagai tokoh-tokoh cerita yang ditampilkan, dan berbagai sikap,

ketertarikan, keinginan, emosi, dan prinsip moral yang dimiliki

tokoh-tokoh tersebut. Dengan demikian character dapat berarti

‘pelaku cerita’ dan dapat pula ‘perwatakan’. Antara seorang tokoh


24 
 

dengan perwatakan yang dimilikinya, memang merupakan satu

kepaduan yang utuh. Penyebutan nama tokoh tertentu, tak jarang

langsung mengisyaratkan kepada kita perwatakan yang dimilikinya.

3) Alur atau Plot

Staton (dalam Nurgiyantoro, 2007: 113) mengemukakan

bahwa alur adalah cerita yang berisi urutan kejadian, namun tiap ke-

jadian itu hanya dihubungkan sebab akibat, peristiwa yang satu di-

sebabkan atau menyebabkan peristiwa yang lainnya. Penampilan

peristiwa demi peristiwa yang mendasarkan diri pada urutan waktu

saja belum merupakan alur. Agar menjadi sebuah alur, peristiwa-

peristiwa itu harus diolah secara kreatif sehingga hasil pengolahan

itu menjadi sesuatu yang menarik, khususnya dalam kaitannya

dengan karya fiksi yang bersangkutan secara keseluruhan.

Sukirno (2009: 65) menjelaskan bahwa alur cerita dilihat

dari urutan peristiwanya terdiri atas bagian awal, tengah, dan akhir.

Lebih terinci lagi terdiri atas eksposisi, konflik, klimaks, peleraian,

dan penyelesaian. Alur maju atau progresif (peristiwa diceritakan

dari awal, tengah, dan akhir), alur mundur atau regresif (peristiwa

diceritakan dari bagian akhir, tengah, baru bagian awal), alur

gabungan atau alur maju-mundur (peristiwa kadang-kadang

diceritakan dari bagian tengah, baru ke bagian awal dan akhir), alur

melingkar (peristiwa diceritakan dari awal sampai akhir, tetapi akhir

peristiwa kembali keperistiwa awal). Jika dilihat dari cara meng-


25 
 

akhiri cerita, terdapat alur tertutup (pengarang telah menyimpulkan

atau menyelesaikan cerita), dan alur terbuka (pengarang tidak me-

nyimpulkan akhir cerita, pembaca atau penyimak dipersilahkan me-

nyimpulkan sendiri akhir cerita itu).

4) Latar atau Setting

Latar menurut Abrams (dalam Nurgiyantoro, 2007: 216)

adalah landas tumpu, menyaran pada pengertian tempat, hubungan

waktu, dan lingkungan sosial tempat terjadinya peristiwa-peristiwa

yang diceritakan. Latar memberikan pijakan cerita secara konkret

dan jelas. Hal ini penting untuk memberikan kesan realistis kepada

pembaca, menciptakan suasana tertentu yang seolah-olah sungguh-

sungguh ada dan terjadi.

Sukirno (2009: 68) menjelaskan bahwa latar cerita terdiri

atas latar tempat, latar waktu, dan latar situasi. Latar tempat dapat

berupa alam yang terbukaluas, di dalam ruang yang luas, dan di

ruang yang sempit. Latar waktu dapat menunjukkan pukul, pagi,

siang, sore, malam, hari, pecan, bulan, tahun, dan zaman. Adapun

latar situasi berupa penceritaan situasi hujan, terang, sibuk, tenang,

marah, aman, rusuh, duka, suka, menyendiri, banyak orang dan

situasi-situasi yang lainnya.

5) Sudut Pandang

Menurut Sukirno (2009: 68) sudut pandang adalah pe-

nempatan posisi pengarang pada cerita yang ditulisnya. Sudut


26 
 

pandang terdiri atas sudut pandang orang pertama (akuan sertaan).

Dalam hal ini pengarang sebagai pelaku utama. Adapun sudut

pandang orang kedua (akuan taksertakan), posisi pengarang ikut

terlibat dalam cerita, tetapi bukan sebagai pelaku utamanya. Sudut

pandang orang ketiga (diaan mahatahu dan diaan terbatas), pe-

ngarang tidak terlibat dalam cerita itu. Pengarang hanya pencerita

saja.

Menurut Aminuddin (2011: 90) sudut pandang adalah cara

pengarang menampilkan para pelaku dalam cerita yang dipaparkan.

Pendapat lain juga diungkapkan Nurgiyantoro (2007: 246) yang

mengungkapkan bahwa sudut pandang dalam karya fiksi memper-

soalkan siapa yang menceritakan atau dari posisi mana (siapa)

peristiwa dan tindakan itu dilihat. Dengan demikian, pemilihan

bentuk persona yang dipergunakan, di samping mempengaruhi per-

kembangan cerita dan masalah yang diseritakan, juga kebebasan dan

keterbatasan, ketajaman, ketelitian, dan keobjektifan terhadap hal-hal

yang diceritakan.

6) Amanat

Menurut Sukirno (2009: 69) amanat adalah pesan moral pe-

ngarang cerpen yang ingin disampaikan kepada pembacanya agar di-

akhir cerita itu pembaca dapat memetik hikmah di balik peristiwa

itu. Karena itu, amanat sifatnya sederhana dan mudah ditangkap

pembaca.
27 
 

c. Manfaat Menulis Cerkak

Menurut Sukirno (2008: 64) dengan membaca, menyimak atau

menulis cerpen, kita dapat memperoleh gambaran cara-cara pelaku

cerita memecahkan masalah yang dihadapi, mengenali karakter pelaku

ce-rita, dan menggali ajaran moral atau amanat yang dihadapi. Menulis

cerpen sangat bermanfaat karena cerpen sebagai pengungkapan

rangkaian peristiwa yang diimajinasikan atau yang pernah dialami.

Aktivitas ini mendapatkan kepuasan batin dan bahkan dapat mem-

peroleh penghasilan uang.

Aminuddin (2011: 60) dalam bukunya pengantar apresiasi

karya sasta menjelaskan manfaat dari menulis cerpen. Lewat karya

sastra seseorang dapat menambah pengetahuannya tentang kosa-kata

dalam suatu bahasa, tentang pola kehidupan suatu masyarakat. Mereka

yang menjadi guru dapat memanfaatkan hasil bacaannya dalam rangka

mengajar di sekolahnya, seorang itu memiliki bahan cerita untuk putri

dan suami, cerita penceramah dapat memberikan selingan cerita kepada

pendengarnya dengan mudah. Dalam kajian ini manfaat yang diperoleh

sewaktu atau setelah mengapresiasi sastra dapat dibedakan dalam dua

ragam, yakni manfaat secara umum dan manfaat secara khusus.

Manfaat secara umum yaitu mendapatkan hiburan dan mengisi

waktu luang. Olsen (dalam Aminuddin, 2011: 61) mengungkapkan

bahwa cipta sastra setidikitnya akan mengandung tiga elemen, yaitu: (a)

aesthetic properties, yang berhubungan dengan unsur-unsur intrinsik


28 
 

maupun media pemaparan suatucipta sastra; (b) aesthetic dimension,

berhubungan dengan dimensi keindahan yang dikandung oleh suatu

cipta sastra; (c) aesthetic object, berhubungan dengan kemampuan cipta

sastra untuk dijadikan objek kegiatan manusia sesuai dengan keaneka-

ragaman tujuan yang ining dicapainya. Dari pendapat Olsen itu dapat

disimpulkan bahwa cipta sastra pada dasarnya mampu memberikan

manfaat yang lebih bernilai daripada sekedar pengisi waktu luang atau

pemberi hiburan.

Manfaat secara khusus dari apresiasi sastra menurut

Aminuddin (2011: 62) yaitu: (a) memberikan informasi yang ber-

hubungan dengan perolehan nilai-nilai kehidupan; (b) memperkaya

pandangan atau wawasan kehidupan sebagai salah satu unsur yang

berhubungan dengan pemberian arti maupun peningkatan nilai ke-

hidupan manusia itu sendiri. Selain beberapa manfaat khusus yang

sudah dipaparkan di atas, sastra juga mampu memberikan manfaat

khusus yang lain bagi pembaca, yakni memberikan katarsis dan

sublimasi. Yang dimaksud dengan kataris di sini ialah kemampuan

karya sastra menjernihkan batin pembaca dari segala kompleksitas batin

setelah pembaca melaksanakan kegiatan apresiasi secara akrab dan

sungguh-sungguh sehingga terjadi semacam peleburan antara pembaca

dengan dunia-dunia yang diciptakan pengarangnya. Mungkin juga

dunia-dunia yang diciptakan pengarang itu tidak merupakan wakil

pengalaman yang dimiliki pembaca, tetapi justru baru merupkan “dunia


29 
 

impian” pembaca. Dalam situasi demikian, mungkin sekali realitas yang

diciptakan pengarang mampu menjadi semacam penggati atau mem-

berikan semacam sublimasi kepa-da pembacanya. Dalam batas tertentu,

sublimasi itu masih dianggap bermanfaat karena lewat sublimasi sering

kali pembaca dapat memperoleh kepuasan atau kesegaran baru.

3. Media Pembelajaran

a. Pengertian Media Pembelajaran

Proses belajar mengajar tidak dapat terlepas dari unsur-unsur

tujuan, bahan pelajaran, metode, alat bantu, dan evaluasi. Alat bantu

yang berbentuk media pengajaran memegang peranan penting dalam

proses belajar mengajar, untuk mengetahui gambaran tentang media pe-

ngajaran penulis mengutip beberapa definisi tentang media pengajaran

yang telah diungkapkan oleh para ahli.

Sadiman dkk. (2012: 6) menyatakan bahwa kata media berasal

dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang

secara harafiah berati perantara atau pengantar, jadi media adalah per-

antara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan, sedang-

kan menurut Gagne (dalam Sadiman, 2012: 6) menyatakan bahwa

media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang

dapat merangsang untuk belajar.

Pendapat serupa juga diungkapkan oleh Arsyad (2011: 3) yang

menyatakan bahwa kata media berasal dari bahasa Latin medius yang
30 
 

secara harafiah berarti ‘tengah’, ‘perantara’ atau ‘pengantar’. Dalam

bahasa Arab, media adalah perantara atau pengantar pesan dari pe-

ngirim atau penerima pesan, sedangkan menurut Gerlach dan Ely

(dalam Arsyad, 2011: 3) mengatakan bahwa media adalah manusia,

materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa

mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap.

Sementara itu menurut Heinich dkk. (dalam Arsyad, 2011: 4)

mengemukakan istilah medium sebagai perantara yang mengantar

informasi antara sumber dan penerima. Pengartian tersebut sama

dengan pendapat yang dikemukakan oleh Hamidjojo (dalam Arsyad,

2011: 4) menyatakan bahwa media sebagai semua bentuk perantara

yang digunakan oleh manusia untuk menyampaikan atau menyebar ide,

gagasan atau pendapat yang dikemukakan itu sampai kepada penerima

yang dituju.

Gagne dan Briggs (dalam Arsyad, 2011 : 4) juga menyatakan

bahwa media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan

untuk menyampaikan isi materi pengajaran. Media yang digunakan

dalam pembelajaran, antara lain: buku, tape recorder, kaset, video

camera, video recorder, film, slide (gambar bingkai), foto, gambar,

grafik, televisi, dan komputer.

Beberapa pendapat di atas kiranya dapat memberi gambaran

bahwa media pengajaran adalah alat bantu atau perlengkapan yang di-

gunakan guru dalam proses belajar mengajar sebagai alat komunikasi


31 
 

antara guru dengan siswa. Alat-alat bantu tersebut pada hakikatnya di-

gunakan untuk memudahkan guru dalam menyajikan materi pelajaran

dan untuk menghindarkan verbalisme bagi siswa serta meningkatkan

keefektifan proses belajar mengajar. Dalam penelitian ini, yang diguna-

kan adalah media lagu, media lagu termasuk media audio.

b. Fungsi Media Pembelajaran

Hamalik (dalam Arsyad, 2011: 15) mengemukakan bahwa pe-

makaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat

membangkitkan keinginan dan minat yang baru, mambangkitkan

motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa

pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. Penggunaan media pem-

belajaran pada tahap orientasi pembelajaran akan sangat menbantu ke-

efektifan proses pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi pelajaran

pada saat itu.

Levie dan Lentz (dalam Arsyad, 2011 : 16-17) juga me-

ngemukakan empat fungsi media pembelajaran, khususnya media

visual, yaitu (a) fungsi atensi, yaitu menarik dan mengarahkan perhatian

siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan

makna visual yang ditampilkan atau menyertai teks materi pelajaran;

(b) fungsi afektif, yaitu media visual dapat terlihat dari tingkat

kenikmatan siswa belajar (atau membaca) teks yang bergambar karena

gambar atau lambang visual dapat menggugah emosi dan sikap siswa;

(c) fungsi kognitif, yaitu fungsi media yang mengungkapkan bahwa


32 
 

lambang visual atau gambar memperlancar pencapaian tujuan untuk

memahami dan meng-ingat informasi atau pesan yang terkandung

dalam gambar; (d) fungsi kompensatoris, yaitu media pembelajaran

yang berfungsi untuk mengakomodasikan siswa yang lemah dan lambat

menerima dan memahami isi pelajaran yang disajikan dengan teks atau

disajikan secara verbal. Pendapat lain juga dijelaskan oleh Sadiman

dkk. (2012: 17) bahwa fungsi media pendidikan adalah untuk: (a)

memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis

(dalam bentuk kata-kata tertulis atau lisan belaka); (b) mengatasi

keterbatasan ruang, waktu, dan daya indera; (c) mengatasi sifat pasif

peserta didik dalam belajar. Dari pendapat-pendapat di atas dapat

disimpulkan bahwa fungsi media pendidikan atau media pengajaran

adalah membantu keberhasilan proses belajar mengajar, karena media

pengajaran berfungsi untuk menyampaikan informasi atau materi

pelajaran dari guru kepada siswa.

c. Manfaat Media Pembelajaran

Sudjana dan Rivai (2010: 2) mengemukakan manfaat media

pengajaran dalam proses belajar siswa, yaitu : (a) untuk menarik per-

hatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar, memper-

mudah siswa memahami materi-materi yang disampaikan, dan me-

mungkinkan siswa menguasai tujuan pengajaran yang lebih baik; (b)

untuk membuat metode mengajar supaya lebih bervariasi supaya tidak

hanya terjadi komunikasi verbal melalui kata-kata oleh guru dan siswa
33 
 

tidak bosan dengan situasi dan kondisi yang ada; (c) menjadikan siswa

banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya mendengarkan

uraian guru, tetapi juga aktifitas lain seperti mengamati, melakukan,

mendemonstrasikan, dan lain-lain.

Sementara itu menurut Kemp dan Dayton (dalam Arsyad,

2011: 21) juga mengungkapkan tentang manfaat media sebagai cara

utama pembelajaran langsung, yaitu: (a) penyampaian pembelajaran

menjadi; (b) pembelajaran bisa lebih menarik; (c) pembelajaran menjadi

lebih interaktif dengan diterapkannya teori belajar dan prinsip-prinsip

psikologis yang diterima dalam hal partisipasi siswa, umpan balik, dan

penguatan; (d) lama waktu yang diperlukan dapat dipersingkat karena

kebanyakan media hanya memerlukan waktu singkat untuk meng-

antarkan pesan-pesan dan isi pelajaran dalam jumlah yang cukup

banyak dan kemungkinannya dapat diserap oleh siswa; (e) kualitas hasil

belajar dapat ditingkatkan bilamana integrasi kata dan gambar sebagai

media pembelajaran dapat mengkomunikasikan elemen-elemen penge-

tahuan dengan cara yang terorganisasikan dengan baik, spesifik, dan

jelas; (f) pembelajaran dapat diberikan kapan dan di mana diinginkan

atau diperlukan terutama jika media pembelajaran dirancang untuk

penggunaan secara individu; (g) sikap positif siswa terhadap apa yang

mereka pelajari dan terhadap proses belajar dapat ditingkatkan; (h)

peran guru dapat berubah kearah yang lebih positif.


34 
 

Encyclupedia of Educational Research (dalam Arsyad, 2011:

25) juga merincikan manfaat media pendidikan, yaitu; (a) meletakkan

dasar-dasar yang konkret untuk berfikir, oleh karena itu mengurangi

verbalisme; (b) memperbesar perhatian siswa; (c) meletakkan dasar-

dasar yang penting untuk perkembangan belajar, oleh karena itu mem-

buat pelajaran lebih mantap; (d) memberikan pengalaman nyata yang

dapat menumbuhkan kegiatan berusaha sendiri di kalangan siswa; (e)

menumbuhkan pemikiran yang teratur dan kontinyu, terutama melalui

gambar hidup; (f) membantu tumbuhnya pengertian yang dapat mem-

bantu perkembangan kemampuan berbahasa; (g) memberikan pe-

ngalaman yang tidak mudah diperoleh dengan cara lain, dan membantu

efisiensi dan keragaman yang lebih banyak dalam belajar.

Dari uraian dan pendapat beberapa ahli di atas, dapat disimpul-

kan beberapa manfaat praktis dari penggunaan media pembelajaran di

dalam proses belajar mengajar, yaitu; (a) media pembelajaran dapat

memperjelas penyajian dan informasi sehingga dapat memperlancar dan

meningkatkan proses dan hasil belajar; (b) media pembelajaran dapat

meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak sehingga dapat me-

nimbulkan motivasi belajar; (c) media pembelajaran dapat mengatasi

keterbatasan indera, ruang, dan waktu; (d) media pembelajaran dapat

memberikan kesamaan pengalaman kepada siswa tentang peristiwa-

peristiwa di lingkungan mereka, serta memungkinkan terjadinya

interaksi lang-sung dengan guru, masyarakat, dan lingkungannya.


35 
 

d. Jenis-jenis Media Pembelajaran

Banyak ahli berpendapat tentang klasifikasi media pengajaran.

Banyaknya pendapat itu karena adanya perbedaan penggolongan media

tersebut. Menurut Gagne (dalam Sadiman dkk, 2012: 23) misalnya,

mengklasifikasikan media menjadi tujuh macam, yaitu benda untuk

didemonstrasikan, komunikasi lisan, media cetak, gambar diam, gambar

gerak, film bersuara, dan mesin belajar.

Menurut Kemp dan Dayton (dalam Arsyad, 2011: 37) me-

ngelompokkan media kedelapan jenis, yaitu (1) media cetakan; (2)

media pajang; (3) overhead transparacies; (4) rekaman audiotape; (5)

seri sli-de dan filmstips; (6) penyajian multiimage; (7) rekaman video

dan film hidup; dan (8) komputer.

Seels dan Glasgow (dalam Arsyad, 2011: 33) mengklasifikasi-

kan media dari segi perkembangan teknologi, yaitu pilihan media

tradisional dan pilihan media teknologi mutakhir. Pilihan media tradisi-

onal, yaitu (a) visual diam yang diproyeksikan, meliputi proyeksi

taktembus pandang, proyeksi overhead, slides, filmstips; (b) visual yang

tak diproyeksikan, meliputi gambar, poster, foto, grafik, diagram,

pameran, papan info, papan bulu; (c) audio, meliputi rekaman piringan,

pita kaset, reel, cartridge; (d) penyajian multimedia, meliputi slide plus

suara dan multi-image; (e) visual dinamis yang diproyeksikan, meliputi

film, televisi, video; (f) cetak, meliputi buku teks, modul, majalah

ilmiah, workbook, lembaran lepas; (g) permainan, meliputi teka-teki,


36 
 

simulasi, dan permainan papan; (h) realia, meliputi model, contoh, dan

manipulatif. Pilihan media teknologi mutakhir, yaitu (a) media berbasis

telekomunikasi, meliputi telekonfren dan kuliah jarak jauh; (b) media

ber-basis mikroprosesor, meliputi permainan komputer, sistem tutor

intelijen, interaktif, dan hypermedia. Berdasarkan klasifikasi media

pendidikan di atas, selanjutnya dapat diketahui bahwa media lagu

merupakan media pengajaran bahasa yang tergolong media audio.

e. Media Lagu

Seels dan Glasgow (dalam Arsyad, 2011: 34) menyatakan bah-

wa rekaman piringan, pita kaset yang berupa lagu atau yang lainnya ter-

masuk media audio. Menurut Sudjana dan Rivai (2010: 129) media

audio dalam pengajaran dimaksudkan sebagai bahan yang mengandung

pesan dalam bentuk auditif (pita suara atau piringan suara), yang

merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan siswa, sehingga

terjadi proses belajar mengajar.

Karakteristik media audio umumnya berhubungan dengan se-

gala kegiatan melatih keterampilan yang berhubungan dengan aspek-

aspek keterampilan mendengarkan atau yang lainnya. Penggolongan

atau pengklasifikasian kecakapan-kecakapan yang bisa dicapai meliputi

hal-hal sebagai berikut (a) pemusatan perhatian dan mempertahankan

pemusatan perhatian; (b) mengikuti pengarahan; (c) digunakan untuk

melatih daya analisis siswa dari apa yang mereka dengar; (d) perolehan

arti dari suatu konteks; (e) memisahkan kata atau informasi yang rele-
37 
 

van dan yang tidak relevan; (f) mengingat dan mengemukakan kembali

ide tau bagian-bagian dari cerita yang mereka dengar (Sudjana dan

Rivai, 2010 : 130).

Lebih lanjut Arsyad (2010: 149) mengemukakan bahwa selain

menarik dan memotivasi siwa untuk mempelajari materi lebih banyak,

materi audio dapat digunakan untuk: (1) mengembangkan keterampilan

mendengar dan mengevaluasi apa yang didengar; (2) mengatur dan

mempersiapkan diskusi atau debat-debat dengan mengungkapkan

pendapat-pendapat para ahli yang berada jauh dari lokasi; (3) menjadi-

kan model yang ditiru oleh siswa; (4) menyiapkan variasi yang menarik

dan perubahan-perubahan tingkat kecepatan belajar mengenai suatu

pokok bahasan atau sesuatu masalah.

Penggunaaan media audio dalam proses belajar mengajar me-

miliki beberapa keuntungan. Nasution (2010: 105) dalam bukunya yang

berjudul Teknologi Pendidikan menyebutkan bahwa ada beberapa ke-

untungan dari media audio, yaitu: (a) siswa dapat mendengarkan kem-

bali apa yang diucapkan atau dibacanya agar dapat memberbaiki ke-

salahan-kesalahan; (b) dapat mengetahui kemajuan anak dalam aspek-

aspek bahasa seperti lafal, kelancaran berbicara susunan kalimat dan se-

bagainya bila dibandingkan kemampuan anak sebelum dan sesudahnya.

Sadiman dkk. (2012: 54) juga mengungkapkan tentang ke-

lebihan audio (program kaset) dalam pembelajaran, yaitu: (a) dapat di-

gunakan sesuai jadwal yang ada, guru dapat secara langsung me-
38 
 

ngontrolnya; (b) dapat menyajikan kegiatan-kegiatan atau hal-hal di

luar sekolah; (c) dapat menimbulkan berbagai kegiatan, misalnya

diskusi, dramatisasi dan lain-lain; (d) dapat memberikan efisiensi dalam

pengajaran bahasa.

Pendapat lain juga diungkapkan oleh Arsyad (2010 : 149) me-

ngenai kelebihan media audio, yaitu penggunaan media audio sangat

mendukung sistem pembelajaran tuntas (mastery learning). Siswa yang

belajarnya lamban dapat memutar kembali dan mengulangi bagian-

bagian yang belum dikuasainya. Di lain pihak, siswa yang dapat belajar

dengan cepat bisa maju terus sesuai dengan tingkat kecepatan belajar-

nya. Dari beberapa keunggulan media audio yang sudah dijelaskan oleh

para ahli di atas, media audio juga memiliki kelemahan. Kelemahan

dari media audio, yaitu daya jangkauannya terbatas dan dari segi biaya

penggandaannya bila untuk sasaran yang banyak jauh lebih mahal

(Sadiman, 2012: 54).

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan media lagu “Kere

Munggah Mbale” karya Didi Kempot. Pemilihan lagu tersebut sebagai

media pembelajaran didasarkan tiga alasan :

1. Lagu “kere munggah mbale” memiliki amanat atau pesan moral

yang mendalam. Lagu “kere munggah mbale” memiliki pesan

apabila kita sudah menjadi orang sukses, kita tidak boleh lupa orang-

orang yang telah membantu kita menuju kesuksesan.


39 
 

2. Memiliki kisah cerita yang menarik. Lagu “Kere Munggah Mbale”

menceritakan tentang seorang penyanyi bernama Sri Mulyani yang

sudah sukses dan memiliki segalanya. Akan tetapi, dia melupakan

jasa-jasa orang yang telah menjadikan dia sebagai penyanyi yang

besar.

3. Memiliki durasi atau waktu yang singkat yaitu sekitar 3 menit 45

detik, sehingga siswa tidak akan merasa bosan dalam proses pem-

belajaran menulis cerkak.

Dalam proses pembelajarannya siswa diputarkan lagu “Kere

Munggah Mbale” pada setiap siklusnya. Pada kegiatan prasiklus siswa

disuruh menulis cerkak dengan tema bebas, sedangkan pada siklus I dan

siklus II dalam menulis cerkak peneliti menggunakan media lagu “Kere

Munggah Mbale” yang temanya sudah ditentukan. Pada siklus I,

selama mendengarkan lagu tersebut siswa disuruh mencatat hal-hal

penting dalam lagu, misalnya pesan moral yang ada dalam lagu

tersebut. Setelah mencatat hal-hal penting dalam lagu, siswa kemudian

mendiskusikannya dengan teman sebangku. Setelah didiskusikan, siswa

kemudian menulis cerkak sesuai dengan tema dan pesan moral yang ada

dalam lagu tersebut. Pada siklus II, pembelajarannya hampir sama

dengan siklus I tetapi dalam pemutaran lagunya dilakukan secara

berulang-ulang. Untuk mempermudah proses pembelajaran siswa

dibagi ke dalam beberapa kelompok. Selama pemutaran lagu “kere

munggah mbale” siswa mencatat hal-hal penting yang ada dalam lagu,
40 
 

kemudian mendiskusikan dengan kelompoknya. Apabila ada kata-kata

yang belum jelas siswa diharapkan menanyakannya kepada guru. Untuk

siswa yang belum tuntas dalam siklus II ini lebih ditekankan, guru

harus menjelaskan materi secara detail agar siswa yang belum tuntas

menjadi paham. Dengan pembelajaran seperti ini diharapkan siswa

yang belum tuntas pada siklus I, akan semakin paham dan mampu

membuat cerkak yang lebih baik.

4. Aktivitas Belajar Siswa

Aktivitas adalah keaktifan, kegiatan, kesibukan. Jadi segala

sesuatu yang dilakukan atau kegiatan yang terjadi baik fisik maupun

nonfisik, merupakan suatu aktivitas. Aktivitas siswa selama proses belajar

mengajar merupakan salah satu indikator adanya keinginan siswa untuk

belajar.

Belajar yang berhasil mesti melalui berbagai macam aktivitas,

baik aktivitas fisik maupun psikis. Aktivitas fisik adalah adalah peserta

didik giat aktif dengan anggota badan, membuat sesuatu, bermain ataupun

bekerja, tidak hanya duduk-duduk. Aktivitas fisik adalah jika daya jiwanya

bekerja sebanyak-banyaknya atau banyak berfungsi dalam rangka

pengajaran (Rohani, 2010: 8).

Belajar berlangsung secara aktif dan integratif dengan mengguna-

kan berbagai bentuk perbuatan untuk mencapai suatu tujuan. Berikut

beberapa contoh aktivitas dalam belajar, aktivitas menurut Soemanto


41 
 

(2012: 107) terdiri atas: mendengarkan, memamandang, meraba, men-

cium, mencicipi, mengecap, menulis, mencatat, membaca, membuat

ikhtisar, ringkasan, menggarisbawahi, mengamati tabel-tabel, diagram-

diagram, bagan-bagan, menyusun paper, kertas kerja, mengingat, ber-fikir,

latihan dan praktek.

Menurut Hamalik (2011: 91), ada beberapa manfaat aktivitas

dalam pembelajaran, antara lain: siswa mencari pengalaman sendiri dan

langsung mengalami sendiri, berbuat sendiri akan mengembangkan

seluruh aspek pribadi siswa, memupuk kerjasama yang harmonis di-

kalangan para siswa yang ada gilirannya dapat memperlancar kerja

kelompok, siswa belajar dan bekerja berdasarkan minat dan kemampuan

sendiri sehingga dapat bermanfaat dalam rangka pelayanan perbedaan

individual, memupuk disiplin belajar dan suasana belajar yang demokratis

dan kekeluargaan, musyawarah dan mufakat, membina dan memupuk

kerjasama antar sekolah dan masyarakat, hubungan antar guru dan orang

tua siswa yang bermanfaat dalam pendidikan siswa, pembelajaran dan

belajar dilaksanakan secara realistik dan konkrit sehingga mengembang-

kan pemahaman dan berfikir kritis serta menghindarkan terjadinya

verbalisme, pembelajaran dan kegiatan belajar menjadi hidup sebagai

halnya kehidupan dalam masyarakat yang penuh dinamika.


42 
 

C. Kerangka Pikir

Proses belajar mengajar merupakan salah satu segi yang perlu di-

perhatikan karena banyak sekali kegiatan yang terjadi didalamnya. Satu di

antaranya penyampaian materi pelajaran dapat menentukan berhasil tidaknya

proses belajar mengajar yang berlangsung, seperti halnya dalam menulis.

Penyampaian materi pelajaran akan lebih menarik perhatian siswa apabila

disertai dengan penggunaan strategi dan media yang tepat dan menarik.

Selain itu, menulis juga membutuhkan proses, latihan, serta praktek secara

terus menerus agar didapatkan hasil tulisan yang optimal. Hal inilah yang

terkadang membuat siswa enggan untuk terus menerus berlatih menulis,

sehingga mengakibatkan ketrampilan menulis rendah.

Keterampilan menulis cerkak bukanlah pekerjaan yang mudah untuk

dilakukan. Pada umumnya siswa mengalami kesulitan menentukan ide atau

gagasan untuk dituangkan ke dalam sebuah cerkak. Oleh karena itu, agar ke-

sulitan itu dapat diatasi perlu media pembelajaran yang tepat agar menarik

perhatian juga menginspirasi bagi siswa. Salah satu media yang dianggap

mampu menarik perhatian siswa dalam membuat sebuah karya sastra berupa

cerkak adalah menggunakan lagu berbahasa Jawa yang berjudul “Kere

Munggah Mbale” karya Didi Kempot. Pembelajaran menulis cerkak melalui

media lagu yang dilakukan penulis diharapkan dapat mengatasi permasalahan

yang berhubungan dengan menulis cerkak pada siswa kelas X TKJ 2 SMK

Nurussalaf Kemiri.
43 
 

D. Rumusan Hipotesis

Dalam penelitian ini dapat dirumuskan hipotesis bahwa pemanfaatan

lagu “Kere Munggah Mbale“ karya Didi Kempot diduga dapat meningkatkan

keterampilan menulis cerkak pada Siswa Kelas X TKJ 2 SMK Nurussalaf

Kemiri tahun ajaran 2013/2014.


44 
 

BAB III
METODE PENELITIAN

A. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek penelitian adalah subjek yang dituju untuk diteliti oleh

peneliti atau subjek yang menjadi pusat atau sasaran peneliti (Arikunto, 2006:

188). Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X Teknik Komputer

Jaringan 2 SMK Nurussalaf Kemiri yang berjumlah 30 siswa. Pada dasarnya

sekolah ini mempunyai kemampuan yang cukup baik, tetapi menurut

informasi yang penulis peroleh dari guru bahasa Jawa di sekolah tersebut nilai

siswa dalam mata pelajaran bahasa Jawa khususnya menulis masih rendah.

Dengan alasan tersebut penulis bermaksud mengadakan pe-nelitian di SMK

Nurussalaf Kemiri.

Objek dalam penelitian harus berpikir sistemik, artinya objek yang

diteliti sebagai sistem, yaitu sebagai sebuah untit yang terdiri dari beberapa

komponen yang saling kait-mengkait dan bekerja sama untuk mencapai

tujuan (Arikunto, 2006: 39). Objek dalam penelitian tindakan kelas ini adalah

keterampilan menulis cerkak dan aktifitas belajar siswa kelas X TKJ 2 SMK

Nurussalaf Kemiri yang berjumlah 30 siswa dalam menulis cerkak sebelum

dan sesudah menggunakan media lagu “kere munggah mbale” karya Didi

Kempot.

44 
45 
 

B. Waktu dan Tempat Penelitian

Waktu penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 11 Maret sampai

tanggal 6 September 2013. Tempat penelitian di ruang kelas X TKJ 2 SMK

Nurussalaf yang berlokasi di jalan Kemiri Lor, kecamatan Kemiri, kabupaten

Purworejo. Pelaksanaan penelitian tindakan ini dilaksanakan selama tujuh

bulan dimulai dengan persiapan penelitian sampai penulisan hasil penelitian

dari bulan Maret, April, Mei, Juni, Juli, Agustus, September 2013 dengan

rincian waktu pelaksanaan sebagai berikut.


46 
 

Tabel 1
Waktu Penelitian

No Jenis Kegiatan Bulan


Maret April Mei Juni Juli Agustus September
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Persiapan Penelitian
a. Pengajuan judul
b. Pembuatan proposal
c. Permohonan ijin
2. Pelaksanaan Penelitian
3. Pengolahan dan Analisis Data
4. Penyusunan Laporan
47

C. Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) atau

Classroom Action Research yang berfokus merubah kondisi nyata yang ada

sekarang ke arah yang lebih baik seperti apa yang diharapkan. Menurut

Pardjono dkk. (2007: 12), penelitian tindakan kelas adalah salah satu jenis

penelitian yang dilakukan oleh guru untuk meningkatkan kualitas pembelajar-

an di kelasnya.

Desain penelitian ini menggunakan model Kemmis dan Mc Taggart

seperti yang dikutip oleh Pardjono dkk. (2007: 22) penelitian tindakan kelas

dilaksanakan dalam setiap langkah atau siklus terdiri dari 4 tahap yaitu pe-

rencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Agar lebih jelas perhatikan

model dan penjelasan untuk masing-masing tahap pada Gambar 1 dibawah

ini.

Gambar 1
Model Penelitian Kemmis dan Mc Taggart
48

Adapun prosedur penelitian ini dimulai dari kegiatan prasiklus.

Dalam prasiklus dilakukan pengamatan pembelajaran kelas dan tes. Aktivitas

ini dimaksudkan untuk memperoleh data awal tentang keadaan pembelajaran

menulis cerkak berbahasa Jawa. Dari data ini, kemudian ditetapkan tindakan

yang diberikan. Setelah tindakan ditetapkan dilanjutkan dengan aktifitas pe-

rencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Tahap ter-

sebut dilakukan berulang-ulang yang didasarkan pada hasil refleksi yang di-

berikan pada setiap akhir siklus.

1. Prosedur Tindakan pada Kegiatan Prasiklus

Dalam kegiatan prasiklus ini kegiatan pertama yang dilakukan

adalah observasi awal dengan melakukan pengamatan lapangan terhadap

siswa yang akan dijadikan subjek penelitian dan mengamati pelaksanaan

pembelajaran kelas. Langkah selanjutnya yang perlu dilakukan adalah: (a)

mengidentifikasi permasalahan tentang pelaksanaan pengajaran menulis

cerkak; (b) merencanakan pelaksanaan pemecahan masalah; (c) men-

diskusikan dengan guru tentang rencana tindakan.

Penelitian tindakan yang akan dilakukan membutuhkan

kolaborator. Kolaborator yang diajak bekerjasama secara langsung adalah

teman sejawat. Pembelajaran pada kegiatan prasiklus tanpa menggunakan

media pembelajaran kemudian dilakukan pengamatan dan memberikan tes

kepada siswa. Pengamatan dilakukan dengan tujuan mengetahui keadaan

kelas, gambaran khusus proses pembelajaran menulis di kelas dan keadaan

siswa yang sebenarnya pada saat pembelajaran menulis cerkak, kemudian


49

peneliti mengamati reaksi yang diberikan siswa pada saat guru

menjelaskan materi tentang menulis cerkak. Setelah itu siswa diberikan

tes dengan tujuan mengetahui keterampilan siswa dalam menulis cerkak

sebelum diberi tindakan.

2. Prosedur Tindakan pada Kegiatan Siklus I

Prosedur tindakan dalam siklus I, terdiri atas empat tahap, yaitu

tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi.

a. Perencanaan Tindakan

Berdasarkan hasil pengamatan dan hasil tes pada tahap

prasiklus, dapat diperoleh data hasil keterampilan siswa dalam menulis

cerkak, serta informasi bagaimana aktivitas belajar siswa pada saat me-

nerima materi menulis cerkak. Dari hal itu, akan ditemukan masalah-

masalah yang terjadi pada saat pembelajaran berlangsung, kemudian

peneliti berusaha mendiagnosis kemungkinan-kemungkinan penyebab

permasalahan itu terjadi yang kemudian bisa menentukan tindakan-

tindakan perbaikan. Setelah itu, pada tahap ini peneliti menyusun

rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang akan digunakan dalam

penelitian. Kegiatan perencanaan terdiri atas, mempersiapkan materi,

metode, media, dan alat evaluasi pengajaran. Selain itu, peneliti juga

mempersiapkan lembar observasi aktivitas belajar siswa, dan lembar

pengamatan kegiatan pembelajaran.


50

b. Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan dilakukan berdasarkan perencanaan yang

sudah dibuat. Tindakan yang akan dilakukan adalah penggunaan media

lagu “kere munggah mbale” karya Didi Kempot dalam proses

pembelajaran menulis cerkak. Adapun langkah-langkah dalam pem-

belajaran ini adalah sebagai berikut.

1) Kegiatan Awal

Guru memotivasi siswa dengan mengarahkan pada situasi

pembelajaran dan materi pelajaran berupa apersepsi tentang materi

cerkak.

2) Kegiatan Inti

Dalam pembelajaran inti guru menjelaskan sedikit tentang

materi cerkak. Pada kegiatan inti sebelum menulis cerkak siswa

diminta untuk mendengarkan lagu “kere mu-nggah mbale” karya

Didi Kempot kemudian membuat cerkak sesuai dengan tema yang

terdapat pada media lagu tersebut. Saat lagu diputar siswa diminta

mencatat hal-hal penting yang ada dalam lagu tersebut, misalnya

amanat yang terkandung dalam lagu “Kere Munggah Mbale.”

3) Kegiatan Akhir

Pada kegiatan akhir, siswa diberi pertanyaan menyangkut

materi yang telah diajarkan. Guru memberikan kesimpulan pem-

belajaran yang telah dibahas. Siswa diberi tugas rumah untuk me-

nulis cerkak di rumah sebagai latihan siswa dalam menulis dengan


51

tema yang sudah ditentukan. Setelah semuanya cukup, guru meng-

akhiri pembelajaran dengan mengucapkan salam penutup.

c. Observasi

Instrumen yang digunakan dalam pelaksanaan observasi

berupa data tes hasil cerkak siswa, dan data nontes yang berupa lembar

pengamatan. Observasi dilakukan untuk melihat secara langsung

begaimana aktivitas siswa dan kegiatan belajar pada saat proses pem-

belajaran berlangsung. Pada tahap inilah akan diketahui seberapa besar

pengaruh penggunaan media lagu dalam pembelajaran menulis cerkak.

d. Refleksi

Setelah penelitian tindakan siklus I selesai, tahap berikutnya

adalah merefleksi seluruh pelaksanaan tindakan proses pembelajaran

menulis cerkak. Refleksi dilakukan sebagai upaya penilaian terhadap

proses tindakan yang telah diberikan. Dengan demikian, refleksi dapat

ditentukan setelah adanya implementasi tindakan dan hasil evaluasi.

Hasil refleksi tersebut kemudian digunakan untuk merencanakan

kegiatan pada siklus selanjutnya.

3. Prosedur Tindakan pada Kegiatan Siklus II

Berdasarkan hasil refleksi pada siklus I dapat disimpulkan bahwa

untuk lebih meningkatkan kualitas proses pembelajaran, serta menulis

cerkak perlu dilanjutkan ke siklus II. Pelaksanaan kegiatan pada siklus II

diadakan modifikasi pengajaran keterampilan menulis cerkak, pada siklus

II pelajaran keterampilan menulis cerkak disesuaikan dengan hasil evaluasi


52

dan refleksi pada siklus I. Prosedur tindakan pada siklus II terdiri atas

empat tahap, yaitu tahap perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan,

observasi, dan refleksi.

a. Perencanaan Tindakan

Tahap awal pada siklus II, pada dasarnya hampir sama dengan

tahap awal pada siklus I, yaitu peneliti menyusun rencana pelaksanaan

pembelajaran, mempersiapkan rancangan instrumen, menyiapkan

lembar observasi aktivitas belajar siswa dan lembar observasi kegiatan

belajar mengajar. Tujuan yang ditetapkan dalam rencana siklus II pada

prinsipnya sama dengan tujuan pada siklus I, yaitu memperoleh

gambaran tentang pembelajaran menulis cerkak.

b. Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan pada siklus II pada prinsipnya sama

dengan pelaksanaan tindakan pada siklus I, yaitu mengetahui ke-

terampilan menulis cerkak. Pada siklus II media pembelajaran lagu

”kere munggah mbale” diputar sebanyak dua kali, berbeda dengan

penggunaan pada siklus I yang hanya diputar satu kali. Perbedaan

teknik tersebut didasarkan hasil refleksi yang dilakukan terhadap pem-

belajaran sebelumnya. Adapun langkah-langkah dalam pembelajaran ini

adalah sebagai berikut.

1) Kegiatan Awal

Guru memotivasi siswa dengan mengarahkan pada situasi

pembelajaran dan materi pelajaran berupa apersepsi tentang cerkak.


53

2) Kegiatan Inti

Langkah-langkah pembelajaran pada kegiatan inti hampir

sama dengan siklus 1. Sebelum membuat cerkak siswa diminta untuk

mendengarkan lagu ”kere munggah mbale” karya Didi Kempot

kemudian membuat cerkak sesuai dengan tema yang ada dalam lagu

tersebut. Pemutaran lagu ini dilakukan sebanyak dua kali. Untuk

siswa yang belum tuntas di siklus I kegiatan menulis cerkak lebih

ditekankan.

3) Kegiatan Akhir

Pada kegiatan akhir, siswa diberi pertanyaan menyangkut

materi tentang cerkak yang telah diajarkan. Guru memberikan ke-

simpulan pembelajaran yang telah dibahas. Setelah semuanya cukup,

guru mengakhiri pembelajaran dengan mengucapkan salam penutup.

c. Observasi

Tahap observasi pada siklus II ini, pada dasarnya juga sama

dengan observasi pada siklus I. Observasi dilakukan dengan mengguna-

kan instrumen tes dan nontes. Instrumen yang digunakan dalam

pelaksanaan observasi berupa data tes hasil cerkak siswa, dan data

nontes yang berupa lembar pengamatan. Observasi dilakukan untuk

melihat secara langsung begaimana aktivitas siswa pada saat proses

pembelajaran berlangsung. Pada siklus II ini diharapkan ada pe-

ningkatan keterampilan perilaku belajar siswa dalam menulis cerkak

menggunakan media lagu “kere munggah mbale” karya Didi Kempot.


54

d. Refleksi

Refleksi yang dilakukan dalam siklus II ini pada prinsipnya

hampir sama dengan refleksi siklus I, yaitu dengan menganalisis hasil

tes menulis cerkak dan menganalisis hasil nontes yaitu lembar

observasi. Hasil akhir observasi dan evaluasi siklus II dibandingkan

dengan hasil evaluasi dan observasi siklus I. Jika hasil belum terjadi pe-

ningkatan, maka siklus dapat diulang lagi dan jika sudah terjadi pe-

ningkatan maka siklus dihentikan.

D. Teknik Pengumpulan Data

Pada saat pelaksanaan tindakan kelas, pengumpulan data dilakukan

dengan teknik tes dan nontes. Teknik tes yaitu dengan menganalisis hasil tes

keterampilan menulis cerkak melalui media lagu “Kere Munggah Mbale“

karya Didi Kempot pada siswa kelas X TKJ 2 SMK Nurussalaf Kemiri tahun

ajaran 2013/2014. Teknik nontes menggunakan lembar observasi dan

dokumentasi foto.

1. Tes

Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang

digunakan untuk mengukur kemampuan intelegensi, kemampuan bakat ya-

ng dimiliki oleh individu atau kelompok (Arikunto, 2006: 150). Tes dalam

penelitian ini adalah tes tertulis yaitu tes menulis cerkak berbahasa Jawa.

Hasil dari tes tersebut digunakan untuk mengukur keterampilan siswa


55

dalam menulis cerkak berbahasa Jawa sebelum dan sesudah pembelajaran

menggunakan media lagu “kere munggah mbale” karya Didi Kempot.

2. Nontes

Nurgiyantoro (2012: 90) menjelaskan teknik nontes merupakan

alat penilaian untuk mendapatkan informasi tentang keadaan peserta didik

atau peserta tes tanpa melalui tes dengan alat tes. Teknik pengumpulan

data nontes dalam penelitian ini sebagai berikut.

a. Lembar Pengamatan atau Observasi

Nurgiyantoro (2012: 93) menjelaskan bahwa pengamatan

(observasi) adalah cara untuk mendapatkan informasi dengan cara me-

ngamati objek secara cermat dan terencana. Penilaian yang dilakukan

dengan teknik pengamatan yaitu penilaian dengan cara pengamatan ter-

hadap objek secara langsung, cermat, dan sistematis dengan mendasar-

kan pada rambu-rambu tertentu. Kejadian pengamatan biasanya disertai

dengan pencatatatan terhadap suatu objek yang dicermati.

Lebih lanjut Arikunto (2006: 156-157) mengemukakan bahwa

Observasi atau pengamatan adalah kegiatan pemuatan perhatian secara

langsung terhadap suatu objek yang diteliti dengan menggunakan alat

indera. Dalam penelitian tindakan kelas (PTK) ini dilakukan dengan

sistem tanda (sign system). Sign system digunakan sebagai instrumen

pengamatan situasi pengajaran sebagai sebuah potret selintas

(snapshot). Instrumen tersebut berisi sederetan sub-variabel misalnya:

guru menerangkan, guru menulis dipapan tulis, guru bertanya kepada


56

kelompok, guru bertanya kepada seorang anak, guru menjawab, siswa

berteriak, siswa menjawab, dan sebagainya. Dalam penelitian ini,

observasi yang digunakan yaitu observasi untuk siswa dan observasi

kegiatan pembelajaran pada saat kegiatan belajar berlangsung.

b. Dokumentasi Foto

Arikunto (2006: 158-159) menjelaskan bahwa dokumentasi

berasal dari kata dokumen yang artinya barang-barang tertulis. Di

dalam melaksanakan metode dokumentasi, peneliti menyelidiki benda-

benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-

peraturan, notulen rapat, catatan harian, dan sebagainya. Dalam

pengertian yang lebih luas, dokumen bukan hanya yang berwujud

tulisan saja, tetapi dapat berupa benda-benda peninggalan seperti

prasasti dan simbol-simbol. Dalam penelitian ini dokumentasi yang

dimaksud adalah foto dalam proses belajar menulis cerkak melalui

media lagu “kere munggah mbale” karya Didi Kempot, misalnya pada

saat siswa menulis cerkak dan pada saat siswa aktif dalam kegiatan

pembelajaran.

E. Instrumen Penelitian

Bentuk instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis

tes dan nontes. Jenis instrumen tes adalah tes tertulis, sedangkan jenis

instrumen nontes berupa lembar pengamatan.


57

1. Instrumen Tes

Tes dalam penelitian ini adalah tes menulis cerkak berbahasa

Jawa. Tes diawali dengan pelaksanaan tes awal pada prasiklus untuk

mengetahui sampai sejauh mana keterampilan siswa dalam menulis

cerkak. Pada tes awal ini siswa disuruh menulis cerkak dengan tema bebas,

sedangkan pada siklus I dan siklus II tema sudah ditentukan. Hasil dari tes

tersebut digunakan untuk mengukur keterampilan menulis cerkak sebelum

dan sesudah mendapatkan pembelajaran menggunakan lagu “Kere

Munggah Mbale.” Instrumen tes dalam penelitian ini sebagai berikut.

1. Instrumen tes prasiklus

Gawenen sawijining cerkak kanthi undhering rembug kang apik!

2. Instrumen tes siklus I dan dan siklus II

Sakwise ngrungokake lagu “kere munggah mbale”, gawenen

sawijining cerkak kanthi undhering rembug kang apik!

Pedoman penilaian dalam menulis cerkak menggunakan pedoman

milik Nurgiyantoro. Nurgiyantoro (2012: 488) memberikan pedoman

penilaian terhadap kegiatan menulis fiksi sebagai berikut.

Tabel 2
Pedoman penilaian terhadap keterampilan menulis cerkak (fiksi)
No Aspek yan g dinilai Tingkat penilaian
1 2 3 4 5
Tema dan kandungan makna
1
Kekuatan alur dan imajinasi
2
Kekuatan tokoh
3
Ketepatan diksi
4
58

Keterangan :
a. Aspek yang dinilai dapat dibuat sendiri oleh guru tergantung
pada keyakinan sendiri, tetapi prinsipnya harus menyangkut
unsur dan subunsur isi pesan dan bahasa.
b. Pemilihan tingkat ketepatan menulis secara umum adalah
sebagai berikut : 1: kurang sekali, tidak ada unsur yang benar;
2: kurang, ada sedikit unsur yang benar; 3: sedang, jumlah
unsur benar dan salah lebih seimbang; 4: baik, ketepatan tinggi
dan sedikit kesalahan; 5: baik sekali, tepat sekali, tanpa atau
hampir tidak ada kesalahan.
c. Skor seorang peserta uji diperoleh dengan menjumlah seluruh
skor.
d. Nilai seorang peserta uji diperoleh dengan cara perhitungan
persentase: jumlah skor dibagi skor maksimal kali 100.

Kriteria skor tiap aspek keterampilan menulis cerkak (

Nurgiyantoro, 2012: 488 ) setelah dimodifikasi disajikan pada tabel 3

berikut ini.

Tabel 3
Pedoman Pembobotan tingkat penilaian masing-masing aspek
keterampilan menulis cerkak.
No Aspek Skor Kriteria
1 Tema dan kandungan 1 [Sangat Kurang]
makna Tema cerita memiliki pesan yang
mengajak pada hal-hal negatif.
2 [Kurang]
Tema cerita tidak memiliki pesan.
3 [Cukup]
Tema cerita memiliki pesan yang
kurang menarik.
4 [Baik]
Tema cerita memiliki pesan yang
menarik
59

5 [Sangat Baik]
Tema cerita memiliki pesan yang
menarik dan mendalam
2 Kekuatan alur dan 1 [Sangat Kurang]
imajinasi Alur dalam satu adegan tidak
berimajinasi.
2 [Kurang]
Memiliki alur cerita dan ber-
imajinasi.
3 [Cukup]
Memiliki alur cerita dan imajinasi
sederhana.
4 [Baik]
Memiliki alur cerita yang menarik
dan imajinasi sederhana
5 [Sangat Baik]
Memiliki alur cerita menarik dan
imajinasi tinggi.
3 Kekuatan tokoh 1 [Sangat Kurang]
Kekuatan tokoh utama dalam alur
cerita bersifat pasif dan tidak di
dukung oleh tokoh pendukung
2 [Kurang]
Kekuatan tokoh utama dalam cerita
bersifat aktif dan tidak di dukung
oleh tokoh pendukung.
3 [Cukup]
Kekuatan tokoh utama dalam cerita
bersifat aktif dan di dukung oleh
tokoh pendukung.
4 [Baik]
Kekuatan tokoh utama dalam cerita
bersifat aktif dan menarik, di
dukung tokoh pendukung.
5 [Sangat Baik]
Kekuatan tokoh utama dalam cerita
bersifat aktif dan menarik, di
dukung tokoh pendukung, dan
berpengaruh dalam cerita.
60

4 Ketepatan diksi 1 [Sangat Kurang]


Menggunakan kosa kata bahasa
asing (selain bahasa Jawa kecuali
istilah).
2 [Kurang]
Penggunaan kosa kata bahasa Jawa
belum benar dan banyak kosa kata
bahasa asing (selain bahasa Jawa
kecuali istilah).
3 [Cukup]
Penggunaan kosa kata bahasa Jawa
belum benar dan ada kosa kata
bahasa asing (selain bahasa Jawa
kecuali istilah).
4 [Baik]
Penggunaan kosa kata bahasa Jawa
belum benar dan tidak ada kosa
kata bahasa asing (selain bahasa
Jawa kecuali istilah).
5 [Sangat Baik]
Penggunaan kosa kata bahasa Jawa
benar dan tidak ada kosa kata
bahasa asing (selain bahasa Jawa
kecuali istilah).

Pedoman katagori nilai rata-rata keterampilan menulis cerkak

siswa kelas X SMK Nurussalaf Kemiri disajikan dalam tabe1 4 dibawah

ini.

Tabel 4
Pedoman kategori nilai rata-rata keterampilan menulis cerkak
siswa kelas X SMK Nurussalaf Kemiri
No Rentang Nilai Kategori
1 85-100 Sangat Baik
2 70-84 Baik
3 60-69 Cukup
4 50-59 Kurang
5 <50 Sangat Kurang
61

3. Instrumen Nontes

Instrumen nontes yang digunakan dalam penelitian ini

adalah lembar pengamatan. Lembar pengamatan ini dilakukan untuk

mengamati aktivitas belajar siswa dan kegiatan pembelajaran pada

proses pembelajaran menulis cerkak berlangsung. Untuk lebih jelasnya

lihat pada tabel berikut.

Tabel 5
Lembar observasi aktivitas siswa
No. Aspek Penilaian Ya Tidak Ket.
1. Siswa duduk dengan tenang
2. Siswa berbicara sendiri
3. Mudah terganggu oleh keadaan lingkungan
4. Siswa mengganggu temannya
5. Siswa memperhatikan pelajaran dengan
sungguh-sungguh
6. Siswa menulis dengan penuh konsentrasi
7. Siswa aktif bertanya
8. Siswa antusias mengikuti pembelajaran me-
nulis cerkak
9. Siswa aktif dalam pembelajaran
10. Siswa meremehkan kegiatan menulis

Tabel 6
Lembar observasi aktivitas guru
No. Aspek yang diamati Tindakan Ket.
Guru
Ya Tidak
1. Guru memberikan apresiasi
2. Guru menyampaikan cara menulis mengguna-
kan media audio
3. Guru memberikan materi secara umum
4. Guru memotivasi siswa yang pasif
5. Guru memberikan kesempatan pada siswa
untuk bertanya hal-hal atau materi yang
belum paham
6. Guru memberikan kesimpulan hasil belajar
62

Tabel 7
Lembar observasi kegiatan pembelajaran
Keterlaksa
Ketera
Kegiatan naan
ngan
Ya Tidak
1. Membuka pelajaran, membaca doa,
dan memeriksa kehadiran peserta
Apersepsi didik
2. Guru menyiapkan bahan ajar berupa
materi tentang cerkak
Eksplorasi
1. Guru bertanya jawab tentang unsur-
unsur dalam cerkak
2. Peserta didik menjawab pertanyaan
yang diajukan guru secara mandiri.
Elaborasi
1. Guru memutar rekaman lagu “kere
munggah mbale” karya Didi Kempot
2. Peserta didik memberikan tanggapan
mengenai isi lagu “kere munggah
mbale” karya Didi Kempot
3. Peserta didik secara mandiri membuat
karya fiksi berupa cerkak
Inti
Konfirmasi
1. Guru memberikan umpan balik positif
atas tanggapan peserta didik mengenai
cerkak
2. Guru melakukan pengamatan atas
kinerja peserta didik dalam membuat
cerkak
3. Guru memberikan penghargaan atas
keberhasilan siswa dalam membuat
cerkak
4. Guru memberikan motivasi kepada
peserta didik yang belum ber-
partisipasi aktif
1. Guru dan peserta didik mengadakan
refleksi terhadap pelajaran yang baru
dilaksanakan
Akhir 2. Guru memberikan latihan mandiri
berupa tugas rumah
3. Guru menutup pelajaran dengan salam
63

F. Teknik Analisis Data

Dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini, penulis mengguna-

kan teknik analisis data kuantitatif dan analisis data kualitatif.

1. Teknik Analisis Data Kuantitatif

Teknik analisis data kuantitatif dalam penelitian ini menggunakan

teknik statistik deskriptif. Statistik deskriptif adalah statistik yang

berfungsi untuk mendeskripsikan atau member gambaran terhadap obyek

yang diteliti melalui data sampel atau populasi sebagaimana adanya, tanpa

melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum

(Sugiyono, 2003: 21). Penilaian dalam keterampilan menulis cerkak dalam

penelitian ini dengan cara menghitung hasil tes belajar siswa yang

dilaksanakan pada akhir pertemuan yang dihitung rata-ratanya. Kemudian

dikategorikan dalam batas-batas penilaian yang diberikan yaitu tuntas atau

belum tuntas. Di samping itu, nilai siswa sebelumnya akan dijadikan dasar

ada tidaknya peningkatan hasil belajar siswa. Data yang diperoleh masih

berupa skor sehingga perlu diubah menjadi nilai prestasi. Menurut

Nurgiyantoro (2012: 488) nilai seorang peserta uji diperoleh dengan cara

perhitungan persentase: jumlah skor dibagi skor maksimal kali 100.

Skor standar pada penilaian ini adalah 100, karena disesuaikan

dengan nilai yang ditetapkan oleh sekolah menggunakan angka puluhan.

Dengan kata lain, bahwa nilai prestasi tertinggi adalah 100. Rumus untuk

mencari keberhasilan menulis cerkak adalah sebagai berikut.


64

Jumlah skor
X 100
Jumlah skor maksimal

Hasil yang didapatkan dari observasi untuk siswa dan nilai

prestasi siswa menulis cerkak, kemudian dipersentasekan untuk

mengetahui peningkatan hasil observasi dan peningkatan hasil prestasi

siswa. Rumus untuk mencari persentase berdasarkan pendapat Anas

Sudijono (2011: 43) adalah sebagai berikut.

F
P = X 100 %
N

Keterangan :

P = persentase

F = frekuensi

N = jumlah siswa

2. Teknik Analisis Data Kualitatif

Data kualitatif adalah data yang dinyatakan dalam kata atau

simbol (Arikunto, 2006: 213). Data kualitatif ini sangat berguna untuk

menyertai dan melengkapi gambaran yang diperoleh dari analisis data

kuantitatif. Nurgiyantoro (2012: 7) menyatakan bahwa aspek kualitatif


65

berupa penafsiran dan pertimbangan terhadap data kuantitatif hasil

pengukuran tersebut. Jadi, dalam penilaian mesti terkandung kegiatan

penafsiran, pertimbangan, atau penilaian (value judgement) terhadap

informasi yang diperoleh, termasuk informasi yang didapat bukan lewat

pengukuran seperti lewat pengamatan.

G. Penyajian Data

Penyajian data dalam penelitian ini disajikan dalam bentuk

kuantitatif dan kualitatif. Kuantitaf diperoleh dari pengukuran salah satunya

menggunakan tes keterampilan menulis cerkak. Penyajian data kualitatif yaitu

penyajian data yang dinyatakan dalam bentuk kata atau simbol. Data

kualitatif ini berguna untuk melengkapi gambaran yang diperoleh dari analisis

data kuantitaif.
66 
 

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Pada bagian ini, akan disajikan tiga data yaitu (1) langkah-langkah

pembelajaran menulis cerkak melalui media lagu “kere munggah mbale”

karya Didi Kempot pada siswa kelas X TKJ 2 SMK Nurussalaf Kemiri tahun

ajaran 2013/2014; (2) pengaruh media lagu “kere munggah mbale” karya

Didi Kempot terhadap aktivitas belajar siswa kelas X TKJ 2 SMK Nurussalaf

Kemiri tahun ajaran 2013/2014; (3) peningkatan keterampilan menulis cerkak

siswa kelas X TKJ 2 SMK Nurussalaf Kemiri tahun ajaran 2013/2014 setelah

menggunakan media lagu “kere munggah mbale” karya Didi Kempot.

1. Langkah-langkah Pembelajaran Menulis Cerkak melalui Media


Lagu “Kere Munggah Mbale” Karya Didi Kempot pada Siswa Kelas
X TKJ 2 SMK Nurussalaf Kemiri Tahun Ajaran 2013/2014

a. Kegiatan Prasiklus

Kegiatan prasiklus dilaksanakan tanggal 17 Juli 2013 pada

jam pelajaran ke-5 sampai jam ke-6 (Jam 10.15 WIB – 11.45 WIB).

Untuk mengetahui keterampilan siswa dalam menulis cerkak, maka

dilakukan tes kemampuan awal sebelum dilaksanakan pembelajaran

menulis cerkak melalui media lagu “kere munggah mbale” karya Didi

Kempot. Kegiatan pembelajaran menulis cerkak dalam prasiklus

menggunakan tema bebas. Bebas dalam arti siswa diberikan

keleluasaan untuk menentukan tema dalam menulis cerkak sesuai

dengan kemampuan masing-masing. Pada saat siswa mengerjakan


66 
67 
 

tugas dari guru, peneliti melakukan pengamatan. Peneliti menemukan

banyak siswa yang masih kesulitan menulis cerkak. Siswa kesulitan

dalam menentukan ide cerita yang akan ditulis. Selain kesulitan di

atas, siswa juga mengalami kesulitan dalam menentukan kosakata

bahasa Jawa yang tepat untuk ditulis. Hal ini terjadi karena

keterbatasan kosakata yang dimiliki siswa, sehingga siswa merasa

bingung dan sering bertanya kepada guru tentang berbagai kosakata

yang mereka anggap sulit, bahkan siswa cenderung ribut sendiri.

Dalam kegiatan prasiklus peneliti juga melakukan pengamatan

terhadap aktivitas belajar siswa dan aktivitas guru ketika pelajaran

berlangsung.

b. Kegiatan Siklus I

Kegiatan Siklus I dilaksanakan dilaksanakan tanggal 24 Juli

2013 pada jam pelajaran ke-5 sampai jam ke-6 (Jam 10.15 WIB –

11.45 WIB). Kegiatan pembelajaran siklus I dalam penelitian ini ter-

diri dari perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi atau pengamat-

an, dan refleksi. Kegiatan pembelajaran menulis cerkak dalam siklus I

sudah ditentukan temanya yaitu sesuai dengan lagu yang akan di-

dengar. Hal ini dilakukan agar mempermudah siswa dalam

menentukan ide cerita dan kosakata yang akan digunakan. Kegiatan

pembelajaran menulis cerkak pada siklus I diuraikan sebagai berikut.


68 
 

1) Perencanaan (Planning)

Tahap perencanaan ini peneliti mempersiapkan segala

sesuatu yang menunjang proses pembelajaran seperti membuat

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan mempersiapkan

beberapa instrumen penelitian yang digunakan untuk memperoleh

data. Instrumen tersebut antara lain lagu berbahasa Jawa yang

berjudul “kere munggah mbale” karya Didi Kempot, lembar

pengamatan untuk mengamati aktivitas siswa dan kegiatan

pembelajaran. Materi pokok yang akan diajarkan yaitu tentang

pengertian cerkak dan unsur-unsur intrinsik cerkak. Pada rencana

kegiatan siklus I ini, metode yang digunakan adalah metode

ceramah, tanya jawab, diskusi dan penugasan, sedangkan media

yang digunakan adalah media lagu “kere munggah mbale” karya

Didi Kempot.

2) Pelaksanaan Tindakan (Action)

Tahap tindakan ini merupakan pelaksanaan dari rencana

pembelajaran yang sudah ditetapkan. Tindakan yang dilakukan

yaitu melakukan pembelajaran dengan media lagu berbahasa Jawa

yang berjudul “kere munggah mbale” karya Didi Kempot. Pada

proses tindakan ini dilakukan tiga tahap proses pembelajaran

yaitu kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir.


69 
 

a) Kegiatan Awal

Guru memotivasi siswa dengan mengarahkan pada

situasi pembelajaran dan materi cerkak berupa apersepsi

tentang kesulitan dalam menulis cerkak. Pada saat guru

memberikan apersepsi mengenai materi cerkak, guru

mengadakan tanya jawab mengenai materi cerkak tersebut.

Sebagian siswa merespon pertanyaan yang diberikan oleh

guru.

b) Kegiatan Inti

Kegiatan inti pada siklus I, sebelum membuat cerkak

siswa diminta untuk mendengarkan lagu yang berjudul “kere

munggah mbale” karya Didi Kempot. Pada saat

mendengarkan lagu tersebut siswa disuruh mencatat hal-hal

penting yang ada dalam lagu seperti amanat yang ada dalam

lagu. Setelah mencatat hal-hal penting yang ada dalam lagu,

kemudian hasilnya didiskusikan dengan teman sebangku.

Setelah didiskusikan siswa kemudian membuat cerkak sesuai

dengan tema dan amanat yang ada dalam lagu “kere

munggah mbale” karya Didi Kempot.

c) Kegiatan Akhir

Pada kegiatan akhir, siswa diberi pertanyaan me-

nyangkut materi cerkak yang telah diajarkan. Guru mem-

berikan kesimpulan pelajaran yang telah dibahas.


70 
 

3) Observasi atau Pengamatan

Dalam tahap ini peneliti melakukan pengamatan ter-

hadap proses pembelajaran. Hal yang diamati adalah aktivitas

belajar siswa, hasil keterampilan siswa dalam mengerjakan tes

menulis cerkak, aktivitas guru dan kegiatan belajar mengajar

selama proses pembelajaran.

Tabel 8
Lembar Observasi Siswa Siklus I
No. Aspek Penilaian Ya Tidak

Sikap belajar positif


1. Siswa duduk dengan tenang 20 10
2. Siswa memperhatikan pelajaran dengan sungguh- 22 8
sungguh
3. Siswa menulis dengan penuh konsentrasi 26 4
4. Siswa aktif bertanya 20 10
5. Siswa antusias mengikuti pembelajaran menulis 20 10
cerkak
Sikap belajar negatif
6. Siswa berbicara sendiri 9 21
7. Mudah terganggu oleh keadaan lingkungan 6 24
8. Siswa mengganggu temannya 9 21
9. Siswa tidak aktif dalam pembelajaran 9 21
10. Siswa meremehkan kegiatan menulis 9 21

4) Refleksi

Pada refleksi siklus I, peneliti dan kolaborator melaku-

kan pengkajian secara menyeluruh terhadap pembelajaran yang

sudah diberikan, berdasarkan hasil pengamatan dan hasil tes

siswa. Aktivitas belajar siswa dan nilai siswa sudah menunjukkan

adanya peningkatan jika dibandingkan dengan kegiatan prasiklus.

Walaupun sudah terjadi peningkatan namun hasil yang didapat-


71 
 

kan belum maksimal. Oleh karena itu peneliti melanjutkan pe-

nelitian ini ke siklus II.

c. Kegiatan Siklus II

Kegiatan Siklus II dilaksanakan dilaksanakan tanggal 31 Juli

2013 pada jam pelajaran ke-5 sampai jam ke-6 (Jam 10.15 WIB –

11.45 WIB). Berdasarkan hasil refleksi pada siklus I, yaitu belum ter-

jadi peningkatan yang maksimal pada nilai siswa dan aktivitas belajar

siswa kelas X TKJ 2 SMK Nurussalaf Kemiri, maka disimpulkan

bahwa untuk lebih meningkatkan keterampilan menulis cerkak pada

siswa perlu dilanjutkan pada pelaksanaan siklus II. Pelaksanaan

pembelajaran pada siklus II hampir sama dengan siklus I yaitu me-

nggunakan media lagu “kere munggah mbale”. Akan tetapi, dalam

pemutaran lagunya dalam siklus II lebih dari satu kali, serta lebih

fokus kepada siswa yang belum mengalami peningkatan dalam pem-

belajaran disiklus I. Pelaksanaan kegiatan siklus II meliputi pe-

rencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi.

1) Perencanaan (Planning)

Tahap perencanaan ini peneliti mempersiapkan segala

sesuatu yang menunjang proses pembelajaran seperti membuat

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan mempersiapkan

beberapa instrumen penelitian yang digunakan untuk memperoleh

data. Materi pokok yang akan diajarkan yaitu tentang pengertian

cerkak dan unsur-unsur intrinsik cerkak. Pada rencana kegiatan


72 
 

siklus II ini, metode yang digunakan adalah metode ceramah,

diskusi, tanya jawab dan penugasan, sedangkan media yang

digunakan adalah media lagu “kere munggah mbale” karya Didi

Kempot.

2) Pelaksanaan Tindakan (Action)

Tindakan yang dilakukan dalam siklus II ini sama deng-

an siklus I yaitu kegiatan pembelajaran menulis cerkak dengan

media lagu “kere munggah mbale” karya Didi Kempot. Kegiatan

pembelajaran siklus II ini juga dilakukan dengan tiga tahap yaitu

kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir.

a) Kegiatan Awal

Pada kegiatan ini guru memberikan salam, kemudian

mengecek kesiapan siswa untuk belajar. Setelah semua siswa

sudah tenang dan siap, guru memberikan apersepsi tentang

pengertian cerkak. Pada saat guru memberikan apersepsi

mengenai materi cerkak, guru memberikan pertanyaan

kepada siswa. Sebagian besar siswa sudah mulai merespon

pertanyaan yang diberikan oleh guru, bahkan ada beberapa

siswa yang mengajukan pertanyaan kembali kepada guru.

b) Kegiatan Inti

Kegiatan inti pada siklus II, dilakukan perbaikan.

Bagi siswa yang belum tuntas pada siklus I, pembelajaran

menulis cerkak lebih ditekankan. Agar mempermudah guru


73 
 

dalam menjelaskan, peneliti membantu jalannya pembelajar-

an. Pada saat pembelajaran siswa dikelompokkan menjadi

beberapa kelompok, kemudian siswa disuruh mendengarkan

lagu yang berjudul “kere munggah mbale” karya Didi

Kempot. Pada saat mendengarkan lagu siswa mencatat hal-

hal penting, kemudian didiskusikan dengan kelomponya.

Apabila ada kata-kata yang kurang jelas, siswa bertanya

kepada guru. Setelah semuanya jelas, siswa disuruh membuat

cerkak sesuai dengan tema dan amanat yang ada dalam lagu

tersebut. Pemutaran lagu dalam siklus II dilakukan secara

berulang-ulang, selain itu guru juga lebih fokus pada siswa

yang belum mengalami peningkatan dalam pembelajaran

siklus I. Peneliti dan kolaborator memperhatikan, menilai,

menanggapi, dan mengevaluasi.

c) Kegiatan Akhir

Pada kegiatan akhir, siswa diberi pertanyaan

menyangkut materi cerkak yang telah diajarkan. Guru mem-

berikan kesimpulan pelajaran yang telah dibahas. Setelah

semuanya cukup, guru mengakhiri pembelajaran dengan

mengucapkan salam.

3) Observasi

Tahap pengamatan atau observasi pada siklus II ini pada

dasarnya sama dengan tahap pengamatan pada kegiatan-kegiatan


74 
 

sebelumnya. Dalam tahap ini peneliti melakukan pengamatan ter-

hadap kegiatan pembelajaran dan aktivitas belajar siswa pada

pembelajaran menulis cerkak. Hasil tindakan menunjukkan adanya

peningkatan yang signifikan, hal itu sesuai hasil pengamatan yang

diperoleh menunjukkan suasana kelas mudah untuk dikendalikan,

aktivitas belajar siswa lebih terarah dan kondusif, dan semua siswa

nilainya sudah mencapai KKM.

Tabel 9
Lembar Observasi Siswa Siklus II
No. Aspek Penilaian Ya Tidak

Sikap positif
1. Siswa duduk dengan tenang 28 2
2 Siswa memperhatikan pelajaran dengan sungguh- 28 2
sungguh
3. Siswa menulis dengan penuh konsentrasi 27 3
4. Siswa aktif bertanya 20 10
5. Siswa antusias mengikuti pembelajaran menulis 27 3
cerkak
Sikap negatif
6 Siswa berbicara sendiri 3 27
7. Mudah terganggu oleh keadaan lingkungan 3 27
8. Siswa mengganggu temannya 3 27
9. Siswa tidak aktif dalam pembelajaran 9 21
10. Siswa meremehkan kegiatan menulis 2 28
Tabel 10
Lembar Pengamatan Guru
No. Aspek yang Prasiklus Ket. Siklus I Ket. Siklus II Ket.
diamati Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak
1. Guru member- √ Mengantarkan Mengantarkan sis- Mengantarkan sis-
kan apresiasi siswa pada ma- wa pada materi ya- wa pada materi ya-
teri yang akan ng akan disampa- ng akan disampai-
disampaikan dan ikan dan mengkon- kan dan mengkon-
mengkondisikan √ disikan siswa siap √ disikan siswa siap
siswa siap me- mengikuti pelajar- mengikuti pelajar-
ngikuti pelajar- an. an.
an.
2. Guru menyam- √ Tidak menjelas- Menjelaskan media Menjelaskan media
paikan cara me kan media yang yang akan diguna- yang akan diguna-
nulis menggu- akan digunakan √ kan √ kan
nakan media
audio

3. Guru member- √ Memberikan ma Memberikan materi Memberikan materi


kan materi se- teri mengenai mengenai cerkak mengenai cerkak
cara umum cerkak √ √

4. Guru memoti- √ Kurang membe- Kurang member- Memberikan moti-


vasi siswa ya- rikan motivasi kan motivasi dan vasi dan arahan

75
ng pasif dan arahan √ arahan √

5. Guru member- √ Membantu sis- Membantu siswa Membantu siswa


kan kesempa- wa yang berta- yang bertanya me- yang bertanya me-
tan pada siswa nya mengenai ngenai hal-hal yang ngenai hal-hal yang
untuk bertanya hal-hal yang be- belum paham belum paham
hal-hal atau ma lum paham √ √
teri yang bel-
um paham
6. Guru member- √ Tidak member- Tidak memberikan Memberikan kesi-
kan kesimpul- kan kesimpulan √ kesimpulan pelaja- √ mpulan pelajaran
an hasil belajar pelajaran secara ran secara keselu- secara keseluruhan
keseluruhan set- ruhan setelah pem- setelah pembelajar-
elah pembelaja- belajaran an
ran

76
Tabel 11
Lembar Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Keterlaksanaan
Siklus I Keterangan Siklus II Keterangan
Ya Tidak Ya Tidak
Aper- 1. Membuka pelajar- √ Pelajaran dibuka dengan √ Pelajaran dibuka dengan ucapan
sepsi an, membaca doa, ucapan salam dari seluruh salam dari seluruh peserta didik
dan memeriksa ke- peserta didik kepada guru kepada guru dipimpin oleh ketua
hadiran peserta dipimpin oleh ketua kelas, kelas, kemudian guru mengecek
didik kemudian guru mengecek kehadiran peserta didik dengan
kehadiran peserta didik memanggil nama satu-persatu.
dengan memanggil nama satu
persatu.
2. Guru menyiapkan √ Guru menyiapkan materi √ Guru menyiapkan materi cerkak
bahan ajar berupa cerkak yang akan diajarkan yang akan diajarkan kepada
materi tentang kepada peserta didik. peserta didik.
cerkak
Inti Eksplorasi √ Guru memberi penjelasan se- √ Guru memberi penjelasan secara
1. Guru bertanya cara rinci. Peserta didik mem- rinci. Peserta didik memperhati-
jawab tentang perhatikan dengan seksama, kan dengan seksama, namun
unsur-unsur dalam namun masih ada beberapa ya masih ada beberapa yang kurang
cerkak ng kurang memperhatikan. memperhatikan.
2. Peserta didik men- √ Peserta didik menjawab per- √ Peserta didik menjawab per-
jawab pertanyaan tanyaan-pertanyaan yang di- tanyaan-pertanyaan yang di-
yang diajukan guru ajukan guru namun masih ajukan guru namun masih
secara mandiri. banyak yang menjawab banyak yang menjawab dengan
dengan malu-malu malu-malu

77
Elaborasi Guru memutarkan lagu “kere √ Guru memutarkan lagu “kere mu
1. Guru memutar √ munggah mbale” karya Didi nggah mbale” karya Didi
rekaman lagu Kempot sebagai media dalam Kempot sebagai media dalam
“kere munggah menulis cerkak. menulis cerkak.
mbale” karya Didi
Kempot
2. Peserta didik mem- √ Kegiatan ini tidak terlaksana. √ Peserta didik menjawab per-
berikan tanggapan tanyaan-pertanyaan yang di-
mengenai isi lagu ajukan guru namun masih ada
“kere munggah yang menjawab dengan malu-
mbale” karya Didi malu.
Kempot
3. Peserta didik se- √ Peserta didik berusaha me- √ Peserta didik berusaha menulis
cara mandiri mem- nulis cerkak sesuai dengan cerkak sesuai dengan tema yang
buat karya fiksi tema yang ada pada lagu ada pada lagu “kere munggah
berupa cerkak “kere mu-nggah mbale” mbale” karya Didi Kempot
karya Didi Kempot

Konfirmasi √ Guru memberikan koreksi √ Guru memberikan koreksi dan


1. Guru memberikan dan penjelasan secara lebih penjelasan secara lebih men-
umpan balik positif mendalam dari beberapa dalam dari beberapa jawaban
atas tanggapan jawaban latihan siswa. latihan siswa.
peserta didik me-
ngenai cerkak
2. Guru melakukan √ Guru memberikan koreksi √ Guru memberikan koreksi ter-
pengamatan atas terhadap jawaban siswa yang hadap jawaban siswa yang
kinerja peserta cenderung masih banyak ke- cenderung masih banyak ke-
didik saat mem- salahan salahan

78
buat cerkak
3. Guru memberikan √ Guru memberikan pujian √ Guru memberikan pujian kepada
penghargaan atas kepada siswa yang sudah siswa yang sudah menulis
keberhasilan siswa menulis cerkak dengan baik. cerkak dengan baik.
dalam membuat
cerkak
4. Guru memberikan √ Kegiatan ini tidak terlaksana.. √ Sebagian peserta didik terlihat
motivasi kepada masih malu-malu dan belum
peserta didik yang aktif dalam kegiatan pem-
belum belajaran. Guru memotivasi
berpartisipasi aktif peserta didik dengan men-
contohkan perilaku aktif dari
peserta didik lainnya.
Akhir 1. Guru dan peserta √ Kegiatan ini tidak terlaksana √ Kegiatan ini tidak terlaksana
didik mengadakan karena keterbatasan waktu. karena keterbatasan waktu.
refleksi terhadap
pelajaran yang
baru dilaksanakan
2. Guru memberikan √ Peserta didik diminta untuk √ Kegiatan ini tidak terlaksana
latihan mandiri berlatih secara mandiri deng- karena keterbatasan waktu
berupa tugas an mengerjakan tugas rumah
rumah sebagai berupa latihan menulis
latihan cerkak.
3. Guru menutup √ Guru menutup pelajaran √ Guru menutup pelajaran dengan
pelajaran dengan dengan mengucapkan salam. mengucapkan salam.
salam

79
80

4) Refleksi

Tahap refleksi pada siklus II ini pada dasarnya sama

dengan siklus I. Pada refleksi siklus II, peneliti dan kolaborator

melakukan pengkajian secara menyeluruh terhadap pembelajaran

yang sudah diberikan, berdasarkan hasil pengamatan dan hasil tes

siswa. Pada tahap ini diperoleh data bahwa aktivitas belajar siswa

dan nilai siswa sudah menunjukkan peningkatan yang signifikan

yaitu sudah mencapai KKM. Oleh karena itu, peneliti dan

kolaborator bersepakat untuk menghentikan penelitian ini.

2. Pengaruh Media Lagu “Kere Munggah Mbale” Karya Didi Kempot


terhadap Aktivitas Belajar Siswa Kelas X TKJ 2 SMK Nurussalaf
Kemiri Tahun Ajaran 2013/2014

Aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran menulis cerkak, me-

liputi tiga pertemuan yaitu prasiklus, siklus I, dan siklus II.

a. Kegiatan Prasiklus

Aktivitas belajar siswa dalam kegiatan prasiklus ini merupa-

kan aktivitas belajar keterampilan menulis cerkak sebelum dilakukan

tindakan, dengan tujuan untuk mengetahui keadaan awal siswa. Hasil

pengamatan aktivitas siswa pada kegiatan prasiklus masih sangat

rendah. Berdasarkan pengamatan aktivitas belajar siswa pada pra-

siklus, hasilnya disajikan dalam Tabel 12 di bawah ini.


81

Tabel 12
Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa Prasiklus
No. Aspek Penilaian Ya Tidak Ket.
F % F %
Sikap belajar positif
1. Siswa duduk 18 60 12 40 Sebagian siswa tidak da
dengan tenang pat duduk tenang, ada
yang menengok ke
belakang
2. Siswa mempe- 19 63,3 11 36,67 Ada beberapa siswa ya
rhatikan pelajaran ng tidak memperhatikan
dengan sungguh- pelajaran sungguh-
sungguh sungguh, kebanyakan
dari mereka bercerita
sendiri.
3. Siswa menulis 20 66,7 10 33,3 Saat tugas menulis
dengan penuh cerkak sebagian besar
konsentrasi siswa berkonsentrasi
4. Siswa aktif 10 33,3 20 66,7 Sebagian besar siswa
bertanya tidak aktif bertanya
5. Siswa antusias 15 50 15 50 Sebagian siswa antusias
mengikuti pem- mengikuti pembelajaran
belajaran menulis menulis dan sebagian
cerkak kurang antusias
Rata-rata 16 14
Sikap belajar negatif
6. Siswa berbicara 12 40 18 60 Saat guru menjelaskan
sendiri materi ada beberapa
siswa yang berbicara
sendiri
7. Mudah terganggu 10 33,3 20 66,7 Sebagian besar siswa
oleh keadaan tidak terganggu oleh ke
lingkungan adaan lingungan
8. Siswa meng- 10 33,3 20 66,7 Ada beberapa siswa
ganggu temannya yang mengganggu
temannya saat pem-
belajaran berlangsung
9. Siswa tidak aktif 22 73,3 8 26,67 Banyak siswa yang ti-
dalam pem- dak aktif dalam pem-
belajaran belabejaran
10. Siswa meremeh- 16 53,3 14 46,7 Sebagaian besar siswa
kan kegiatan me- meremehkan kegiatan
nulis pembelajaran
Rata-rata 14 16
82

Berdasarkan jumlah dan presentase hasil pengamatan di atas,

ada beberapa siswa yang memperlihatkan sikap negatif. Semua siswa

yang menunjukkan sikap negatif sebanyak 14 siswa atau sebesar

46,7% dan siswa yang bersikap positif sebanyak 16 siswa atau sebesar

53,3% dari jumlah siswa dalam satu kelas.

b. Kegiatan Siklus I

Aktivitas belajar siswa dalam kegiatan siklus I merupakan

aktivitas belajar siswa setelah dilakukan tindakan dengan mengguna-

kan media lagu “kere munggah mbale” karya Didi Kempot. Berdasar-

kan pengamatan aktivitas belajar siswa pada siklus I, hasilnya disaji-

kan dalam Tabel 13 di bawah ini.

Tabel 13
Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus I
No. Aspek Penilaian Ya Tidak Ket.
F % F %
Sikap belajar positif
1. Siswa duduk 20 66,7 10 33,3 Sebagian siswa dapat
dengan tenang duduk tenang, tetapi ma
sih ada yang menengok
ke belakang
2. Siswa memper- 22 73,3 8 26,7 Ada beberapa siswa
hatikan pelajaran yang tidak memper-
dengan sungguh- hatikan pelajaran
sungguh sungguh-sungguh, ke-
banyakan dari mereka
bercerita sendiri.
3. Siswa menulis 26 86,7 4 13,3 Saat tugas menulis
dengan penuh cerkak sebagian besar
konsentrasi siswa berkonsentrasi
4. Siswa aktif ber- 20 66,7 10 33,3 Ada beberapa siswa ya-
tanya ng tidak aktif bertanya
5. Siswa antusias 20 66,7 10 33,3 Sebagian besar siswa
mengikuti pem- antusias mengikuti
belajaran menulis pembelajaran menulis
83

cerkak
Rata-rata 22 8
Sikap belajar negatif
6. Siswa berbicara 9 30 21 70 Saat guru menjelaskan
sendiri materi ada beberapa
siswa yang berbicara
sendiri
7. Mudah terganggu 6 16,7 24 83,3 Sebagian besar siswa
oleh an tidak terganggu oleh
lingkungan keadaan lingungan
8. Siswa meng- 9 30 21 70 Ada beberapa siswa
ganggu temannya yang mengganggu
temannya saat pem-
belajaran berlangsung
9. Siswa tidak aktif 9 30 21 70 Ada siswa yang tidak
dalam pem- aktif dalam pembelajar-
belajaran an
10. Siswa meremeh- 9 30 21 70 Ada siswa yang me-
kan kegiatan me- remehkan kegiatan
nulis pembelajaran
Rata-rata 8 22

Berdasarkan jumlah dan presentase hasil pengamatan di atas,

ada beberapa siswa yang memperlihatkan sikap negatif. Semua siswa

yang menunjukkan sikap negatif sebanyak 8 siswa atau sebesar 26,7%

dan siswa yang bersikap positif sebanyak 22 siswa atau sebesar 73,3%

dari jumlah siswa dalam satu kelas.

c. Kegiatan Siklus II

Aktivitas belajar siswa dalam kegiatan siklus II merupakan

aktivitas belajar siswa setelah dilakukan tindakan dengan mengguna-

kan media lagu “kere munggah mbale” karya Didi Kempot. Berdasar-

kan pengamatan aktivitas belajar siswa pada siklus II, hasilnya disaji-

kan dalam Tabel 14 di bawah ini.


84

Tabel 14
Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus II
No. Aspek Penilaian Ya Tidak Ket.
F % F %
Sikap positif
1. Siswa duduk 28 93,3 2 66,7 Sebagian besar siswa da
dengan tenang pat duduk tenang.
2 Siswa mem- 28 93,3 2 66,7 Sebagaian besar siswa
perhatikan memperhatikan.
pelajaran dengan
sungguh-sungguh
3. Siswa menulis 27 90 3 10 Saat tugas menulis
dengan penuh cerkak siswa ber-
konsentrasi konsentrasi
4. Siswa aktif ber- 20 66,7 10 33,3 Siswa aktif bertanya
tanya
5. Siswa antusias 27 90 3 10 Sebagian besar siswa
mengikuti pem- antusias mengikuti
belajaran menulis pembelajaran menulis
cerkak
Rata-rata 26 4
Sikap negatif
6 Siswa berbicara 3 10 27 90 Sebagian besar siswa
sendiri tidak berbicara sendiri
7. Mudah terganggu 3 10 27 90 Sebagian besar siswa
oleh keadaan tidak terganggu oleh
lingkungan keadaan lingungan
8. Siswa mengganggu 3 10 27 90 Sebagian besar siswa
temannya tidak mengganggu
temannya saat pelajaran
berlangsung
9. Siswa tidak aktif da 9 30 21 70 Siswa aktif dalam pem-
lam pembelajaran belajaran
10. Siswa meremehkan 2 93,3 28 66,7 Siswa tidak meremeh-
kegiatan menulis kan kegiatan pem-
belajaran
Rata-rata 4 26

Berdasarkan jumlah dan presentase hasil pengamatan di atas,

ada beberapa siswa yang memperlihatkan sikap negatif. Semua siswa

yang menunjukkan sikap negatif sebanyak 4 siswa atau sebesar 13,3%


85

dan siswa yang bersikap positif sebanyak 26 siswa atau sebesar 86,7%

dari jumlah siswa dalam satu kelas.

3. Peningkatan Keterampilan Menulis Cerkak Siswa Kelas X TKJ 2


SMK Nurussalaf Kemiri Tahun Ajaran 2013/2014 setelah Meng-
gunakan Media Lagu “Kere Munggah Mbale” Karya Didi Kempot

Hasil penelitian peningkatan keterampilan menulis cerkak

setelah memperoleh pembelajaran dengan menggunakan media lagu

“kere munggah mbale” karya Didi Kempot meliputi prasiklus, siklus I,

dan siklus II.

a. Kegiatan Prasiklus

Pelaksanaan kegiatan prasiklus ini merupakan kegiatan pem-

belajaran menulis cerkak berbahasa Jawa sebelum menggunakan

media, dengan tujuan untuk mengetahui keadaan dan kemampuan

awal siswa. Skor maksimal yang diperoleh dari hasil pembelajaran

keterampilan menulis cerkak berbahasa Jawa, yaitu 100. Berikut ini

akan dideskripsikan hasil nilai rata-rata siswa tiap-tiap aspek untuk

keterampilan menulis cerkak berbahasa Jawa pada kegiatan prasiklus.

Tabel 14
Hasil tes kemampuan awal menulis cerkak pada prasiklus
Nomor Nama Siswa Aspek Penilaian Total Ket
Responden 1 2 3 4 Nilai .
1 Ahmad Riyadi Saputro 2 3 3 2 55 TT
2 Alfi Mudrikah 2 3 3 3 55 TT
3 Arif Hartanto 2 2 2 2 40 TT
4 Choirul Anam 2 3 3 3 55 TT
5 Cholifatuz Jannah 2 3 2 3 50 TT
6 Della Noviana Dewi 3 4 4 3 70 T
7 Dwi Riawati 2 3 3 2 50 TT
8 Dwi Surayah 3 3 3 3 60 TT
86

9 Elita Paraswati 3 3 3 3 60 TT
10 Eni Lestari 2 3 3 2 50 TT
11 Fathurohman 3 3 3 3 60 TT
12 Feri Argandi 3 3 3 3 60 TT
13 Habib Burrohman 3 4 3 3 65 TT
14 Hanik Makfiyah 3 4 3 3 65 TT
15 Ilfa Liana 3 3 3 3 60 TT
16 Jamingatut Toingah 2 3 3 3 55 TT
17 Karimatul Kholisoh 2 2 2 2 40 TT
18 Khusnudin 3 4 4 3 70 T
19 Mar Atun Rosidah 3 4 3 3 65 TT
20 Maslichah 3 4 3 3 65 TT
21 Mubarokatul Munawaroh 2 3 2 3 50 TT
22 Much Ichsan 2 3 2 3 50 TT
23 Nita Safitri Mulyani 2 2 2 2 40 TT
24 Nur Ihsan 3 3 3 3 60 TT
25 Nurul Munkarimah 3 3 3 2 50 TT
26 Shinta Annisa 3 2 2 3 50 TT
27 Tri Astuti 2 3 3 3 55 TT
28 Ulin Ni'matur Rofi'ah 3 4 3 3 65 TT
29 Wahyu Uripno 3 3 3 3 60 TT
30 Yuniastuti 2 3 3 2 50 TT
Jumlah 76 83 85 82 1680
Nilai Rata-Rata Kelas 2,5 3,1 2,8 2,7 56
Nilai Tertinggi 70
Nilai Terendah 40
Keterangan : Batas nilai KKM = 70
Aspek 1 : Tema dan kandungan makna
Aspek 2 : Kekuatan alur dan imajinasi
Aspek 3 : Kekuatan tokoh
Aspek 4 : Ketetapan diksi
Nilai : Jumlah skor X 100
Jumlah skor maksimal
Dari tabel 13 di atas tentang deskripsi skor nilai keterampil-

an menulis cerkak dapat diketahui pada kegiatan prasiklus ini masih

banyak yang ada dibawah KKM yaitu mencapai 28 siswa dan hanya

ada 2 siswa yang mencapai KKM. Nilai rata-rata klasikal keterampil-


87

an menulis cerkak hanya mencapai 56, sehingga belum mencapai

KKM.

b. Kegiatan Siklus I

Kegiatan pembelajaran ini menggunakan media lagu yang

berjudul “kere munggah mbale” karya Didi Kempot sebagai alat inspi-

rasi cerita yang nantinya diharapkan dapat menambah ide-ide kreatif

untuk ditulis dalam sebuah cerkak. Penilaian keberhasilan penulisan

cerkak dalam siklus I sama dengan prasiklus. Hasil tes menulis cerkak

siklus I disajikan sebagai berikut.

Tabel 16
Hasil tes keterampilan menulis cerkak siklus I
No. Res Nama Siswa Aspek Penilaian Total Ket.
Ponden 1 2 3 4 Nilai
1 Ahmad Riyadi Saputro 4 3 4 3 70 T
2 Alfi Mudrikah 4 4 4 3 75 T
3 Arif Hartanto 4 3 4 3 70 T
4 Choirul Anam 4 3 4 3 70 T
5 Cholifatuz Jannah 4 4 4 3 75 T
6 Della Noviana Dewi 4 4 4 3 75 T
7 Dwi Riawati 4 3 4 3 70 T
8 Dwi Surayah 3 3 4 3 65 TT
9 Elita Paraswati 4 3 4 3 70 T
10 Eni Lestari 3 3 3 3 60 TT
11 Fathurohman 3 3 4 3 65 TT
12 Feri Argandi 3 3 4 3 65 TT
13 Habib Burrohman 4 3 4 3 70 T
14 Hanik Makfiyah 4 4 3 3 70 T
15 Ilfa Liana 4 3 4 3 70 T
16 Jamingatut Toingah 4 4 4 3 75 T
17 Karimatul Kholisoh 4 4 3 3 70 T
18 Khusnudin 4 4 4 4 80 T
19 Mar Atun Rosidah 4 3 4 3 70 T
20 Maslichah 4 3 4 3 70 T
21 Mubarokatul Munawaroh 4 4 4 3 75 T
22 Much Ichsan 4 3 4 3 70 T
23 Nita Safitri Mulyani 4 4 4 3 75 T
88

24 Nur Ihsan 3 3 4 3 65 TT
25 Nurul Munkarimah 3 3 3 3 60 TT
26 Shinta Annisa 4 3 4 3 70 T
27 Tri Astuti 4 3 4 3 70 T
28 Ulin Ni'matur Rofi'ah 4 3 4 3 70 T
29 Wahyu Uripno 3 3 4 3 65 TT
30 Yuniastuti 4 3 4 3 70 T
Jumlah 113 99 116 91 2095
Nilai Rata-Rata Kelas 3,7 3,3 3,8 3 69,83
Nilai Tertinggi 80
Nilai Terendah 60
Keterangan : Batas nilai KKM = 70
Aspek 1 : Tema dan kandungan makna
Aspek 2 : Kekuatan alur dan imajinasi
Aspek 3 : Kekuatan tokoh
Aspek 4 : Ketetapan diksi
Nilai : Jumlah skor X 100
Jumlah skor maksimal
. Dari tabel 14 di atas tentang deskripsi skor nilai keterampil-

an menulis cerkak dapat diketahui pada kegiatan siklus I ini sudah

mengalami peningkatan, tetapi masih ada yang belum mencapai KKM

yaitu 7 siswa. Nilai rata-rata klasikal keterampilan menulis cerkak

hanya mencapai 56, sehingga belum mencapai KKM.

c. Kegiatan Siklus II

Hasil tes keterampilan menulis cerkak pada siklus II meng-

gunakan media lagu yang sama, akan tetapi dalam proses pembelajar-

annya mengalami sedikit perbedaan. Penilaian keberhasilan ke-

terampilan menulis cerkak pada siklus II dapat dilihat pada tabel 17

berikut.
89

Tabel 17
Hasil tes keterampilan menulis cerkak siklus II
No. Res Nama Siswa Aspek Penilaian Tota Ket
Ponden 1 2 3 4 l .
Nilai
1 Ahmad Riyadi Saputro 4 4 4 4 80 T
2 Alfi Mudrikah 4 4 4 4 80 T
3 Arif Hartanto 4 4 4 3 75 T
4 Choirul Anam 4 4 4 3 75 T
5 Cholifatuz Jannah 4 4 4 4 80 T
6 Della Noviana Dewi 4 4 4 3 75 T
7 Dwi Riawati 4 4 4 3 75 T
8 Dwi Surayah 4 3 4 3 70 T
9 Elita Paraswati 4 4 4 3 75 T
10 Eni Lestari 4 3 4 3 70 T
11 Fathurohman 3 4 4 3 70 T
12 Feri Argandi 4 4 4 3 75 T
13 Habib Burrohman 4 4 4 4 80 T
14 Hanik Makfiyah 4 4 4 3 75 T
15 Ilfa Liana 4 4 4 3 75 T
16 Jamingatut Toingah 4 4 4 4 80 T
17 Karimatul Kholisoh 4 4 4 3 75 T
18 Khusnudin 4 4 5 5 90 T
19 Mar Atun Rosidah 4 4 4 3 75 T
20 Maslichah 4 4 4 3 75 T
21 Mubarokatul Munawaroh 4 4 4 4 80 T
22 Much Ichsan 4 4 4 4 80 T
23 Nita Safitri Mulyani 4 4 5 4 85 T
24 Nur Ihsan 4 4 4 3 75 T
25 Nurul Munkarimah 3 3 4 4 70 T
26 Shinta Annisa 4 4 4 4 80 T
27 Tri Astuti 4 4 4 3 75 T
28 Ulin Ni'matur Rofi'ah 4 4 4 3 75 T
29 Wahyu Uripno 4 3 4 4 75 T
30 Yuniastuti 4 4 4 3 75 T
Jumlah 118 116 122 103 2295
Nilai Rata-rata Kelas 3,9 3,8 4,0 3,4 76,5
Nilai Tertinggi 90
Nilai Terendah 70
Keterangan : Batas nilai KKM = 70
Aspek 1 : Tema dan kandungan makna
Aspek 2 : Kekuatan alur dan imajinasi
Aspek 3 : Kekuatan toko
90

Aspek 4 : Ketetapan diksi


Nilai : Jumlah skor X 100
Jumlah skor maksimal

Hasil nilai rata-rata keterampilan menulis cerkak siswa kelas

X TKJ 2 SMK Nurussalaf Kemiri pada siklus II adalah 76,5, sehingga

nilai rata-rata klasikal sudah mencapai KKM. Nilai siswa juga sudah

mencapai KKM semua yaitu 70.

B. Pembahasan Data

Pada pembahasan hasil penelitian ini, akan disajikan tiga data yaitu

(1) langkah-langkah pembelajaran menulis cerkak melalui media lagu “kere

munggah mbale” karya Didi Kempot pada siswa kelas X TKJ 2 SMK

Nurussalaf Kemiri tahun ajaran 2013/2014; (2) pengaruh media lagu “kere

munggah mbale” karya Didi Kempot terhadap aktivitas belajar siswa kelas X

TKJ 2 SMK Nurussalaf Kemiri tahun ajaran 2013/2014; (3) peningkatan

keterampilan menulis cerkak siswa kelas X TKJ 2 SMK Nurussalaf Kemiri

tahun ajaran 2013/2014 setelah menggunakan media lagu “kere munggah

mbale” karya Didi Kempot.

1. Langkah-langkah Pembelajaran Menulis Cerkak melalui Media


Lagu “Kere Munggah Mbale” Karya Didi Kempot pada Siswa Kelas
X TKJ 2 SMK Nurussalaf Kemiri Tahun Ajaran 2013/2014

Langkah-langkah pembelajaran menulis cerkak dengan menggu-

nakan media lagu “kere munggah mbale” karya Didi Kempot terdapat

tiga pertemuan yaitu prasiklus, siklus I, dan siklus II.


91

a. Kegiatan Prasiklus

Langkah-langkah yang dilakukan pada prasiklus dibagi

menjadi tiga tahap yaitu: kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan

akhir. Kegiatan awal dimulai dengan mengucapkan salam, menanya-

kan persensi siwa, dan pemberian motivasi kepada siswa. Selanjut-

nya pada kegiatan inti siswa mendapat tugas untuk menulis cerkak.

Saat kegiatan inti inilah siswa banyak mengalami kesulitan

di antaranya: (1) siswa kesulitan menentukan ide cerita yang akan di-

tulis; (2) siswa kesulitan dalam menentukan kosakata bahasa Jawa

yang pas untuk ditulis. Hal ini terjadi karena keterbatasan kosakata

bahasa Jawa yang dimiliki siswa, sehingga siswa merasa bingung

dan sering bertanya kepada guru tentang berbagai kosakata yang

mereka anggap sulit, bahkan siswa cenderung ribut sendiri di dalam

kelas. Hasil pembelajaran menulis cerkak siswa kelas X TKJ 2 pada

kegiatan prasiklus menunjukkan nilai rata-rata kelas yang masing

sangat kurang. Hal ini berarti masih sangat jauh dari yang diharap-

kan.

1) Temuan Masalah

Berdasarkan hasil observasi kegiatan prasiklus yang di-

lakukan dan hasil diskusi dengan kolaborator, ditetapkan per-

masalahan yang dihadapi dalam pembelajaran keterampilan

menulis cerkak kelas X TKJ 2 SMK Nurussalaf Kemiri yaitu: (a)

masih rendahnya keterampilan menulis cerkak siswa kelas X


92

TKJ 2 SMK Nurussalaf Kemiri; (b) masih rendahnya aktivitas

belajar siswa kelas X TKJ 2 SMK Nurussalaf Kemiri; (c) kurang

efektifnya penggunaan media pembelajaran menulis cerkak yang

ada di SMK Nurussalaf Kemiri. Dalam pembelajaran menulis

guru tidak pernah menggunakan media, guru hanya menjelaskan

materi saja sehingga siswa merasa bosan.

Berdasarkan berdasarkan hasil observasi dan identifikasi

permasalahan yang tampak dibutuhkan media yang tepat sebagai

rangsangan untuk meningkatkan keterampilan menulis cerkak.

2) Permasalahan

Berdasarkan pada observasi awal tersebut, diketahui per-

masalahan yaitu masih rendahnya keterampilan siswa dalam me-

nulis cerkak. Permasalahan tersebut muncul karena faktor guru

dalam hal memilih metode pembelajaran menulis cerkak, serta

memilih dan menggunakan media secara tepat. Metode yang

digunakan guru dalam pembelajaran menulis cerkak adalah

metode ceramah. Selain itu, ada faktor lain yaitu siswa tidak

mengetahui banyak tentang kosakata bahasa Jawa, sulit untuk

menentukan ide cerita sehingga cenderung ribut sendiri.

b. Kegiatan Siklus I

Berdasarkan tindakan yang telah direncanakan, siklus I di-

mulai setelah adanya observasi awal tentang perlunya dilaksanakan


93

pemberian tindakan. Pelaksanaan kegiatan siklus I meliputi pe-

rencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi.

a. Perencanaan (Planning)

Pada tahap perencanaan dilakukan pada tanggal 23 Juli

2013. Berdasarkan hasil pengamatan dan hasil tes pada tahap

prasiklus, dapat diperoleh data hasil keterampilan siswa dalam

menulis cerkak, serta informasi bagaimana aktivitas belajar siswa

pada saat menerima materi menulis cerkak. Dari hal itu, akan di-

temukan masalah-masalah yang terjadi pada saat pembelajaran

berlangsung, kemudian peneliti berusaha mendiagnosis ke-

mungkinan-kemungkinan penyebab permasalahan itu terjadi yang

kemudian bisa menentukan tindakan-tindakan perbaikan. Setelah

itu, pada tahap ini peneliti menyusun rencana pelaksanaan pem-

belajaran (RPP) yang akan digunakan dalam penelitian. Kegiatan

perencanaan terdiri atas, mempersiapkan materi, metode, media,

dan alat evaluasi pengajaran. Selain itu, peneliti juga mempersiap-

kan lembar observasi mengenai aktivitas belajar siswa, lembar

aktivitas guru, dan lembar kegiatan belajar mengajar.

b. Pelaksanaan Tindakan (Action)

Pelaksanaan tindakan kelas pada proses pembelajaran

dalam siklus I dilaksanakan pada tanggal 23 Juli 2013 selama 2

jam pelajaran (2 x 45 menit). Pelaksanaan tindakan dilakukan ber-

dasarkan perencanaan yang sudah dibuat. Tindakan yang akan di-


94

lakukan adalah penggunaan media lagu “kere munggah mbale”

karya Didi Kempot dalam proses pembelajaran menulis cerkak.

Adapun jalannya pembelajaran adalah sebagai berikut.

1) Kegiatan Awal

Guru memotivasi siswa dengan mengarahkan pada

situasi pembelajaran dan materi cerkak berupa apersepsi

tentang kesulitan dalam menulis cerkak. Pada saat guru

memberikan apersepsi mengenai materi cerkak, guru

mengadakan tanya jawab mengenai materi cerkak tersebut.

Sebagian siswa merespon pertanyaan yang diberikan oleh

guru.

2) Kegiatan Inti

Kegiatan inti pada siklus I, sebelum membuat cerkak

siswa diminta untuk mendengarkan lagu yang berjudul “kere

munggah mbale” karya Didi Kempot. Pada saat

mendengarkan lagu tersebut siswa disuruh mencatat hal-hal

penting yang ada dalam lagu seperti amanat yang ada dalam

lagu. Setelah mencatat hal-hal penting yang ada dalam lagu,

kemudian hasilnya didiskusikan dengan teman sebangku.

Setelah didiskusikan siswa kemudian membuat cerkak sesuai

dengan tema dan amanat yang ada dalam lagu “kere

munggah mbale” karya Didi Kempot.


95

3) Kegiatan Akhir

Pada kegiatan akhir, siswa diberi pertanyaan

menyangkut materi yang telah diajarkan. Guru memberikan

kesimpulan pembelajaran yang telah dibahas. Siswa diberi

tugas rumah untuk menulis cerkak sebagai latihan dengan

tema yang telah ditentukan oleh guru. Setelah semuanya

cukup, guru mengakhiri pembelajaran dengan mengucapkan

salam penutup.

c. Observasi

Peneliti dengan didampingi oleh kolabolator yang me-

lakukan observasi dengan mencatat dan mendokumentasikan hal-

hal yang terjadi selama tindakan berlangsung. Observasi yang

dilakukan oleh kolaborator dengan berpedoman pada lembar

observasi. Berdasarkan Tabel 8 dapat dilihat bahwa kegiatan

aktivitas siswa sudah mengalami peningkatan. Siswa yang

menunjukkan sikap belajar positif berjumlah 22 siswa, sedangkan

sikap belajar negatif berjumlah 8. Sebagian siswa sudah duduk

dengan tenang pada saat guru menjelaskan materi, bahkan siswa

antusias mengikuti pembelajaran menulis cerkak. Saat diberi

tugas menulis cerkak sebagian besar siswa berkonsentrasi pada

saat mengerjakan. Siswa yang menunjukkan sikap negatif

kebanyakan duduk di bangku paling belakang. Kebanyakan dari

mereka menggangu temannya pada saat guru menjelaskan materi,


96

misalnya mengajak bercerita temannya yang sedang

berkonsentrasi, tidak aktif pada saat pembelajaran, mudah

terganggu oleh keadaan lingkungan dan ada beberapa siswa yang

terlihat meremehkan pembelajaran menulis. Berdasarkan Tabel

berdasarkan Tabel 10 pada kegiatan siklus I tentang lembar

observasi aktivitas guru, dapat dilihat guru sudah melaksanakan

hampir semua aktivitas yang ada di lembar observasi. Aktivitas

yang belum dilaksanakan dalam siklus I yaitu guru belum

memotivasi siswa yang pasif, dan guru belum memberikan

kesimpulan hasil belajar sehingga siswa belum maksimal dalam

menulis cerkak, sedangkan pada prasiklus kegiatan yang belum

dilakukan yaitu guru belum memotivasi siswa yang pasif, guru

belum menyampaikan media yang akan digunakan dalam

pembelajaran, dan guru belum memberikan kesimpulan hasil

belajar. Observasi kegiatan pembelajaran berdasarkan RPP.

Berdasarkan Tabel 11 observasi kegiatan pembelajaran pada

siklus I ada beberapa kegiatan pembelajaran yang tidak dilakukan

di dalam kelas karena keterbatasan waktu. Kegiatan tersebut yaitu

pada saat siswa disuruh untuk memberikan tanggapan mengenai

isi lagu “kere munggah mbale” karya Didi Kempot, pada saat

guru memberikan motivasi kepada peserta didik yang belum

berpartisipasi aktif, dan pada saat guru dan peserta didik

mengadakan refleksi terhadap pelajaran yang baru dilaksanakan.


97

Pada saat proses kegiatan belajar mengajar berlangsung suasana

kelas masih belum bisa dikendalikan semuanya karena masih ada

beberapa siswa yang menunjukkan sikap negatif.

d. Refleksi

Pada tahap refleksi peneliti dan kolaborator meng-

evaluasi pembelajaran pada siklus I. Dari hasil evaluasi ini pe-

neliti menemukan banyak kemajuan dibandingkan dengan

kegiatan prasiklus. Pada siklus I ini, siswa sudah mulai tertarik

untuk mengikuti pembelajaran. Adanya media yang disediakan

oleh peneliti membuat siswa merasa tidak bosan dan jenuh dalam

pembelajaran. Selain itu penggunaan metode ceramah yang

dipadukan dengan diskusi membuat siswa lebih antusias dan mau

berperan aktif dalam pembelajaran ini. Meskipun tidak dipungkiri

bahwa belum semua siswa dapat ikut serta berperan aktif dalam

pembelajaran ini. Selain itu siswa juga belum yakin dengan diri

mereka sendiri. Sehingga pola pikir mereka yang seperti itu

sedikit menghambat mereka dalam menulis cerkak. Dilihat dari

hasil penilaian pembelajaran menulis cerkak yang dicapai siswa

juga meningkat tetapi masih ada siswa yang belum tuntas belajar,

yaitu 7 siswa (23,33%) dan rata-rata klasikal sebesar 69,83.

Dengan pertimbangan dan masukan dari kolabolator maka perlu

dilaksanakan tindakan pada siklus II dengan pembelajaran yang

lebih baik dibandingkan siklus I.


98

c. Kegiatan Siklus II

Siklus II pada penelitian ini terdiri dari empat tahap yaitu

perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Uraian secara

rinci adalah sebagai berikut.

a. Perencanaan (Planning)

Pada tahap perencanaan dilakukan pada tanggal 30 Juli

2013. Berdasarkan hasil pengamatan dan hasil tes pada siklus I,

dapat diperoleh data hasil keterampilan siswa dalam menulis

cerkak, serta aktivitas belajar siswa pada saat menerima materi

menulis cerkak. Dari hal itu, ditemukan masalah-masalah yang

terjadi pada saat pembelajaran berlangsung, kemudian peneliti

berusaha mendiagnosis kemungkinan-kemungkinan penyebab

permasalahan itu terjadi yang kemudian bisa menentukan

tindakan-tindakan perbaikan. Setelah itu, pada tahap ini peneliti

menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang akan

digunakan dalam penelitian. Kegiatan perencanaan terdiri atas,

mempersiapkan materi, metode, media, dan alat evaluasi

pengajaran. Berbeda dengan siklus I pada siklus II digunakan

metode ceramah, tanya jawab, diskusi dan penugasan, sehingga

diharapkan siswa semakin antusias pada pembelajaran menulis

cerkak. selain itu pemutaran lagu “kere munggah mbale” juga

dilakukan secara berulang-ulang supaya siswa yang belum tuntas

pada siklus I semakin paham.


99

b. Pelaksanaan Tindakan (Action)

Pelaksanaan tindakan kelas pada proses pembelajaran

dalam siklus II dilaksanakan pada tanggal 31 Juli 2013 selama 2

jam pelajaran (2 x 45 menit). Pelaksanaan tindakan dilakukan

berdasarkan perencanaan yang sudah dibuat. Pelaksanaan

tindakan pada siklus II pada prinsipnya sama dengan pelaksanaan

tindakan pada siklus I, yaitu untuk mengetahui keterampilan

menulis cerkak. Pada siklus II media pembelajaran lagu ”kere

munggah mbale” diputar sebanyak dua kali atau lebih, berbeda

dengan penggunaan pada siklus I yang hanya diputar satu kali.

Perbedaan teknik tersebut didasarkan hasil refleksi yang

dilakukan terhadap pembelajaran sebelumnya. Adapun langkah-

langkah dalam pembelajaran ini adalah sebagai berikut.

1) Kegiatan Awal

Pada kegiatan ini guru memberikan salam, kemudian

mengecek kesiapan siswa untuk belajar. Setelah semua siswa

sudah tenang dan siap, guru memberikan apersepsi tentang

pengertian cerkak. Pada saat guru memberikan apersepsi

mengenai materi cerkak, guru memberikan pertanyaan

kepada siswa. Sebagian besar siswa sudah mulai merespon

pertanyaan yang diberikan oleh guru, bahkan ada beberapa

siswa yang mengajukan pertanyaan kembali kepada guru.


100

2) Kegiatan Inti

Kegiatan inti pada siklus II, dilakukan perbaikan.

Bagi siswa yang belum tuntas pada siklus I, pembelajaran

menulis cerkak lebih ditekankan. Agar mempermudah guru

dalam menjelaskan, siswa dikelompokkan menjadi beberapa

kelompok, kemudian siswa disuruh mendengarkan lagu yang

berjudul “kere munggah mbale” karya Didi Kempot. Pada

saat mendengarkan lagu siswa mencatat hal-hal penting,

kemudian didiskusikan dengan kelomponya. Apabila ada

kata-kata yang kurang jelas, siswa bertanya kepada guru.

Setelah semuanya jelas, siswa disuruh membuat cerkak

sesuai dengan tema dan amanat yang ada dalam lagu tersebut.

Pemutaran lagu dalam siklus II dilakukan secara berulang-

ulang, selain itu guru juga lebih fokus pada siswa yang belum

mengalami peningkatan dalam pembelajaran siklus I. Peneliti

dan kolaborator memperhatikan, menilai, menanggapi, dan

mengevaluasi.

3) Kegiatan Akhir

Pada kegiatan akhir, siswa diberi pertanyaan

menyangkut materi cerkak yang telah diajarkan. Guru mem-

berikan kesimpulan pelajaran yang telah dibahas. Setelah

semuanya cukup, guru mengakhiri pembelajaran dengan

mengucapkan salam.
101

c. Observasi

Peneliti dengan didampingi oleh kolabolator yang mela-

kukan observasi dengan mencatat dan mendokumentasikan hal-

hal yang terjadi selama tindakan berlangsung. Observasi yang di-

lakukan oleh kolaborator dengan berpedoman pada lembar obser-

vasi. Observasi dilakukan untuk mengamati aktivitas siswa dan

kegitan belajar mengajar pada saat pembelajaran menulis cerkak.

Berdasarkan tabel 9 aktivitas siswa pada siklus II sudah

mengalami peningkatan dibandingkan kegiatan pada siklus I.

peningkatan ini terlihat dari jumlah siswa yang menunjukkan

sikap positif semakin meningkat yaitu 26 siswa, sedangkan yang

bersikap negatif hanya 4 siswa. Pada saat guru menjelaskan

materi siswa sebagian besar sudah duduk dengan tenang, sudah

memperhatikan pelajaran dengan sungguh-sungguh, sudah aktif

bertanya ketika guru memberikan pertanyaan, dan sudah antusias

mengikuti pembelajaran menulis cerkak. Berdasarkan lembar

observasi aktivitas guru di dalam kelas pada kegiatan siklus II

hasil gambaran pembelajaran tersebut yaitu guru sudah

mengantarkan siswa pada materi yang akan disampaikan dan

mengkondisikan siswa siap mengikuti pelajaran, guru sudah

menjelaskan media yang akan digunakan. Guru sudah

memberikan materi mengenai cerkak, guru sudah memberikan

motivasi dan arahan, guru membantu siswa yang bertanya


102

mengenai materi yang belum paham, dan guru sudah memberikan

kesimpulan belajar secara keseluruhan setelah pembelajaran.

Berdasarkan tabel 11 lembar observasi kegiatan pembelajaran

pada siklus II sudah mengalami sedikit peningkatan dibandingkan

pada siklus I. Akan tetapi, masih ada beberapa kegiatan

pembelajaran yang tidak dilakukan di dalam kelas yaitu pada saat

guru memberikan motivasi kepada peserta didik yang belum

berpartisipasi aktif, dan pada saat guru dan peserta didik

mengadakan refleksi terhadap pelajaran yang baru dilaksanakan,

sedangkan pada siklus I kegiatan yang belum dilaksanakan yaitu

pada saat siswa disuruh untuk memberikan tanggapan mengenai

isi lagu “kere munggah mbale” karya Didi Kempot, pada saat

guru memberikan motivasi kepada peserta didik yang belum

berpartisipasi aktif, dan pada saat guru dan peserta didik

mengadakan refleksi terhadap pelajaran yang baru dilaksanakan.

ketidak terlaksanaan kegiatan pembelajaran tersebut karena

adanya keterbatasan waktu.

d. Refleksi

Pada tahap refleksi peneliti dan kolaborator meng-

evaluasi pembelajaran pada siklus II. Dari hasil evaluasi ini pe-

neliti menemukan banyak kemajuan dibandingkan dengan

kegiatan siklus I. Pada siklus II ini, siswa sudah antusias terhadap

pembelajaran. Pada saat guru menjelaskan materi, banyak siswa


103

yang bertanya kepada guru mengenai materi yang belum jelas.

Adanya media yang disediakan oleh peneliti membuat siswa

merasa tidak bosan dan jenuh dalam pembelajaran. Selain itu

penggunaan metode ceramah yang dipadukan dengan diskusi

membuat siswa lebih antusias dan mau berperan aktif dalam

pembelajaran ini. Dilihat dari hasil penilaian pembelajaran

menulis cerkak yang dicapai siswa juga meningkat tetapi masih

ada siswa yang belum tuntas belajar, yaitu 7 siswa (23,33%) dan

rata-rata klasikal sebesar 69,83. Dengan pertimbangan dan

masukan dari kolabolator maka perlu dilaksanakan tindakan pada

siklus II dengan pembelajaran yang lebih baik dibandingkan

siklus I. Dilihat dari penilaian diperoleh bahwa dari 30 siswa

semuanya tuntas dengan nilai tertinggi 90, nilai terendah 70 dan

rata-rata klasikal 76,5. Dengan pertimbangan refleksi tersebut,

peneliti dan kolaborator sepakat tindakan diakhiri pada siklus II

2. Pengaruh Media Lagu “Kere Munggah Mbale” Karya Didi Kempot


terhadap Aktivitas Belajar Siswa Kelas X TKJ 2 SMK Nurussalaf
Kemiri Tahun Ajaran 2013/2014

Aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran menulis cerkak

meliputi tiga pertemuan yaitu prasiklus, siklus I, dan Siklus II.

a. Kegiatan Prasiklus

Dari pengamatan yang dilakukan didapatkan bahwa dalam

proses pembelajaran menulis cerkak diperoleh data bahwa keadaan


104

kelas masih sangat pasif dan siswa masih banyak siswa yang berbicara

sendiri, selain itu suasana kelas sulit untuk dikendalikan.


dikendalikan. Siswa yang

selalu memperhatikan penjelasan guru adalah siswa yang menonjol di

kelas tersebut. Hasil pengamatan aktivitas belajar siswa pada kegiatan

prasiklus masih rendah. Dilihat dari rata-rata


rata siswa yang masuk dalam

aktivitas siswa positif hanya 16 siswa atau sebesar 53,3%, dan yang

masuk dalam kategori negatif mencapai 14 siswa atau sebesar 46,7%.

Agar lebih jelas perhatikan Gambar 2 di bawah ini.

prasiklus
16
16
15 14
14
13
positif negatif

Gambar 2
Diagram Aktivitas belajar siswa pada kegiatan prasiklus

b. Kegiatan Siklus I

Pada pembelajaran siklus I ini sudah terjadi peningkatan

aktivitas belajar siswa dibandingkan pada kegiatan prasiklus, walau-


walau

pun masih ada sebagian siswa yang kurang memperhatikan dan bicara

sendiri. Pada kegiatan siklus I kelas sudah bisa sedikit dikendalikan,

sehingga situasi di kelas sudah tidak terlalu ramai dibandingkan

kegiatan prasiklus. Dilihat dari rata-rata


rata rata aktivitas belajar siswa pada

kegiatan siklus I sudah mengalami peningkatan dibandingkan kegitan

prasiklus, yaitu dari rata-rata


rata aktivitas belajar yang
ang menunjukkan
105

sikap positif mencapai 22 siswa atau sebesar 73,3%, dan siswa yang

menunjukkan sikap negatif sebanyak


sebanyak 8 siswa atau sebesar 26,7%,

sedangkan pada kegiatan prasiklus ada 16 (53,3%) siswa yang

bersikap positif dan 14 (46,7%) siswa yang besikap


besika negatif. Dari

prasiklus ke siklus I aktivitas belajar siswa meningkat sebesar 20%.

Untuk lebih jelasnya perhatikan Gambar 3 di bawah ini.

siklus I

30 22
20
8
10

0
positif negatif

Gambar 3
Diagram Aktivitas belajar siswa pada kegiatan siklus I

c. Kegiatan Siklus II

Pada pembelajaran siklus II ini sudah terjadi peningkatan

aktivitas belajar yang signifikan dibandingkan pada kegiatan siklus I.

Pada kegiatan siklus II kelas sudah bisa dikendalikan, sehingga situasi

di kelas sudah tidak ramai dibandingkan kegiatan siklus I. Dilihat dari

rata-rata
rata aktivitas
aktivitas belajar siswa pada kegiatan siklus II sudah meng-
meng

alami peningkatan dibandingkan kegitan siklus I, yaitu rata-rata


rata

aktivitas belajar yang menunjukkan sikap positif mencapai 26 siswa

atau sebesar 86,7%, dan siswa yang menunjukkan sikap negatif


106

sebanyak
yak 4 siswa atau sebesar 13,3%, sedangkan
sedangkan pada kegiatan siklus

II rata-rata
rata aktivitas belajar yang menunjukkan sikap positif mencapai

22 siswa atau sebesar 73,3%, dan siswa yang menunjukkan sikap

negatif sebanyak 8 siswa atau sebesar 26,7%. Dari siklus I ke


k siklus II

sikap positif mengalami peningkatan sebesar 13,4%. Untuk lebih

jelasnya perhatikan Gambar 4 di bawah ini.

siklus II

26
30
20
4
10
0
positif negatif

Gambar 4
Diagram Aktivitas belajar siswa pada kegiatan siklus II

Berdasarkan penjelasan mengenai aktivitas belajar siswa

pada kegiatan prasiklus, siklus I, dan siklus II diketahui sudah meng-


meng

alami peningkatan. Untuk lebih jelasnya perhatikan Gambar 5 di

bawah ini.
ini
107

30 26
22
25
20 16
14
15 positif
8
10 negatif
4
5
0
prasiklus siklus II siklus II

Gambar 5
Diagram Rekapitulasi Aktivitas belajar siswa pada kegiatan
prasiklus, siklus I, siklus II.

Berdasarkan gambar 5 dapat


dapat dilihat aktivitas belajar siwa

pada prasiklus masih rendah karena siswa yang menunjukkan sikap

positif hanya 16 siswa (53,3%), sedangkan yang menunjukkan sikap

negatif ada 14 siswa (46,7%).


(46,7%). Pada siklus I siswa yang menunjukkan
me

sikap positif yaitu 22 siswa (73,3%), sedangkan yang menunjukkan

sikap negatif 8 siswa (26,7%). Dari kegiatan prasiklus ke siklus I

aktivitas belajar siswa yang bersifat positif meningkat sebesar 20%,

sedangkan sikap belajar negatif menurun sebesar 20%. Pada siklus II

sikap siswa
wa siswa yang menunjukkan sikap positif yaitu 26 siswa

(86,7%), sedangkan siswa yang menunjukkan sikap negatif ada 4

siswa (13,3%). Dari siklus I ke siklus II sikap positif mengalami

peningkatan sebesar 13,4%, sedangkan sikap negatif mengalami

penurunan sebesar
se 13,3%. Peningkatan aktivitas belajar siswa dari

kegiatan prasiklus ke siklus II disebabkan karena penggunaan media

yang menarik yaitu media lagu “Kere Munggah Mbale” karya Didi

Kempot. Penggunaan media lagu tersebut membuat siswa antusias


108

belajar menulis cerkak. Selain itu, penggunaan metode ceramah yang

dipadukan dengan diskusi juga membuat siswa semakin aktif dalam

pembelajaran. Menggunakan metode diskusi membuat siswa berani

mengungkapkan pendapatnya sehingga siswa tidak merasa bosan

dalam pembelajaran.

3. Peningkatan Keterampilan Menulis Cerkak Siswa Kelas X TKJ 2


SMK Nurussalaf Kemiri Tahun Ajaran 2013/2014 Setelah Meng-
gunakan Media Lagu “Kere Munggah Mbale” Karya Didi Kempot

Berdasarkan refleksi dari analisis data yang terkumpul maka ha-

sil penelitian tindakan kelas menunjukan bahwa ada peningkatan mutu

pembelajaran. Berdasarkan hasil penelitian pembahasan hasil penelitian

sebagai berikut.

a. Kegiatan Prasiklus

Peneliti melakukan penilaian untuk mengumpulkan data yang

akan digunakan sebagai pedoman untuk melakukan tindakan pada

siswa. Berdasarkan hasil penilaian terhadap keterampilan menulis

cerkak siswa pada prasiklus dapat dilihat pada tabel 18 berikut.

Tabel 18
Hasil Penilaian Keterampilan Menulis Cerkak Siswa Kelas X TKJ 2 SMK
Nurussalaf Kemiri Pada Prasiklus
Rentang
No. Kategori F Presentase Keterangan
Nilai
1. 85-100 Sangat Baik 0 0 Tuntas
2. 70-84 Baik 2 6,67 Tuntas
3. 60-69 Cukup 12 40 Belum Tuntas
4. 50-59 Kurang 13 43,33 Belum Tuntas
5. <50 Sangat Kurang 3 10 Belum Tuntas
Jumlah 30 100
Tertinggi 70
109

Terendah 40
Rata-rata 56,66 Belum Tuntas

Hasil pengamatan yang telah terangkum pada tabel 18

menunjukkan rata-rata pada kategori kurang. Sedangkan hasil pe-

nilaian menulis Cerkak siswa menunjukkan bahwa siswa yang tuntas

belajar hanya 2 siswa atau sebesar 6,67% dan yang belum tuntas

mencapai 28 siswa atau sebesar 93,33%. Selain hasil presentase

peningkatan keterampilan menulis cerkak, berikut ini akan disajikan

Tabel tentang penilaian tiap-tiap aspek keterampilan menulis cerkak

pada kegiatan prasiklus.

Tabel 19
Kategori rata-rata penilaian pada aspek-aspek keterampilan menulis
cerkak pada prasiklus
No. Aspek yang dinilai Rata-rata Nilai Kategori
1. Tema dan kandungan makna 2,5 Kurang
2. Kekuatan alur dan imajinasi 3.1 Cukup
3. Kekuatan tokoh 2,8 Kurang
4. Ketepatan diksi 2,7 Kurang

Keterangan :
Bobot nilai 1 : Kurang Sekali
Bobot nilai 2 : Kurang
Bobot nilai 3 : Cukup
Bobot nilai 4 : Baik
Bobot nilai 5 : Sangat Baik
Berikut ini akan disajikan deskripsi keterampilan menulis

cerkak siswa kelas X TKJ 2 SMK Nurussalaf Kemiri tahun ajaran

2013/2014 sebelum dikenai tindakan.


110

1) Tema dan kandungan makna

Berdasarkan tabel 19 di atas skor rata-rata dapat di-

ketahui skor rata-rata keterampilan menulis cerkak siswa dalam

aspek tema sebesar 2,5 atau dengan kata lain masih tergolong

kurang karena skor tertinggi adalah 5. Dalam menentukan tema

dan kandungan makna siswa masih sangat jauh dari yang di-

harapkan. Siswa mengalami kesulitan dalam menentukan ide

cerita yang akan ditulis. Hal itu terjadi karena kegiatan menulis

cerkak merupakan hal baru bagi siswa dalam kegitan pem-

belajaran.

2) Kekuatan alur dan imajinasi

Berdasarkan tabel 19 di atas skor rata-rata dapat di-

ketahui skor rata-rata keterampilan menulis cerkak siswa dalam

aspek kekuatan alur dan imajinasi sebesar 3,1 atau dengan kata

lain masih tergolong cukup karena skor tertinggi adalah 5. Dalam

membuat alur dan berimajinasi siswa masih jauh dari yang di-

harapkan. Siswa kurang bisa membuat alur dan imajinasi cerita

yang menarik. Banyak siswa yang membuat cerita dalam satu

adegan, sehingga membuat imajinasi cerita tidak keluar dari

adegan.

3) Kekuatan tokoh

Berdasarkan tabel 19 dapat diketahui skor rata-rata

keterampilan menulis cerkak siswa dalam menentukan kekuatan


111

tokoh sebesar 2,8 atau dengan kata lain masih tergolong kurang

karena skor tertinggi adalah 5. Dalam menentukan tokoh, siswa

masih jauh dari yang diharapkan. Hal itu terjadi karena siswa

kesulitan dalam menentukan masalah yang akan dibahas dalam

cerita, sehingga tokoh kurang aktif dalam cerita.

4) Ketepatan diksi

Berdasarkan tabel 19 dapat diketahui skor rata-rata ke-

terampilan menulis cerkak siswa dalam menentukan ketepatan

diksi sebesar 2,7 atau dengan kata lain masih tergolong kurang

karena skor tertinggi adalah 5. Dari skor rata-rata kelas tersebut

dapat diketahui bahwa siswa dalam menentukan tema dan makna

tergolong kurang, sehingga siswa tergolong kurang mampu untuk

menentukan diksi dengan baik. Contohnya pada pekerjaan milik

Shinta Annisa. Dalam jawabannya, Shinta Annisa menulis

kalimat sak banjure teka omah, adhiku langsung nangis njaluk

digaweke layangan, karena mboten tegel weruh adhiku nangis,

aku banjur tuku kertas lan tuku pring takenggo gawe layangan.

Kalimat yang ditulis Shinta masih terdapat beberapa kesalahan,

kalimat yang benar dalam yaitu sakwiae teka umah, adhikku

langsung nangis njaluk digawekake layangan. Amarga ora tegel

weruh adhikku nangis, aku banjur tuku kertas lan tuku pring

kanggo gawe layangan.


112

Berdasarkan deskripsi tiap-tiap aspek dan presentase nilai

rata-rata kelas dapat disimpulkan bahwa keterampilan menulis cerkak

siswa kelas X TKJ 2 SMK Nurussalaf Kemiri pada prasiklus sebagian

besar masih berada dalam kategori kurang, sehingga perlu dilakukan

tindakan agar mencapai hasil yang maksimal. Kesulitan-kesulitan

yang dihadapi oleh siswa pada saat kegiatan pembelajaran menulis

cerkak berlangsung yaitu sebagian besar siswa merasa kesulitan

menentukan tema dan kandungan makna yang baik, sebagian besar

siswa merasa sulit membuat alur dan imajinasi yang menarik, dan

sebagian besar siswa merasa kesulitan dalam menguatkan tokoh.

Untuk itu peneliti akan melakukan penelitian dengan menggunakan

media lagu “kere munggah mbale” karya Didi Kempot.

b. Kegiatan Siklus I

Siklus ini merupakan tindakan untuk memecahkan masalah

dalam kegiatan menulis cerkak pada prasiklus. Tindakan ini dilakukan

dengan menggunakan media lagu yang berjudul “kere munggah

mbale” karya Didi Kempot sebagai media pembelajaran. Hasil

evaluasi keterampilan menulis cerkak yang dilakukan kepada siswa

pada siklus I. Evaluasi dilakukan untuk mengetahui kemampuan siswa

dalam menulis cerkak. Hasil dari evaluasi sebagai salah satu

pertimbangan tindakan dilanjutkan ke siklus berikutnya atau di-

hentikan. Berdasarkan hasil evaluasi dapat dilihat pada tabel 20

berikut ini.
113

Tabel 20
Hasil Penilaian Keterampilan Menulis Cerkak Siswa Kelas X TKJ 2 SMK
Nurussalaf Kemiri Pada Siklus I
Rentang
No. Kategori F Presentase Keterangan
Nilai
1. 85-100 Sangat Baik 0 0,00 Tuntas
2. 70-84 Baik 23 76,67 Tuntas
3. 60-69 Cukup 7 23,33 Belum Tuntas
4. 50-59 Kurang 0 0,00 Belum Tuntas
5. <50 Sangat Kurang 0 0,00 Belum Tuntas
Jumlah 30 100,00
Tertinggi 80,00
Terendah 60,00
Rata
Rata-rata 69,83 Belum Tuntas

Berdasarkan tabel 20 dapat diketahui bahwa hasil evaluasi

penilaian keterampilan menulis cerkak pada siswa kelas X TKJ 2

SMK Nurussalaf Kemiri pada siklus I siswa yang tuntas mencapai 23

siswa atau sebesar 76,67%,


76,67% rata-rata
rata klasikal mencapai 69,83,

sehingga rata-rata
rata klasikal belum tuntas,, sedangkan pada prasiklus

yang tuntas hanya 2 siswa atau sebesar


sebe 6,67%. Dari kegiatan prasiklus

ke siklus I keterampilan menulis cerkak meningkat sebesar 70%.

Untuk
uk lebih jelasnya lihat gambar 6 berikut ini.

76.67%
80%
60%
40%
6.67%
20%
0%
prasiklus siklus I

Gambar 6
Diagram Hasil Peningkatan Keterampilan Menulis Cerkak Siswa Kelas X
TKJ 2 SMK Nurussalaf Kemiri pada
ada Siklus I
114

Berdasarkan nilai rata-rata tes kemampuan awal keterampilan

menulis cerkak pada kegiatan siklus I dapat dikategorikan sebagai

berikut.

Tabel 21
Kategori rata-rata penilaian pada aspek-aspek keterampilan menulis
cerkak pada siklus I.
No. Aspek yang dinilai Rata-rata Nilai Kategori
1. Tema dan kandungan makna 3,7 Cukup
2. Kekuatan alur dan imajinasi 3,3 Cukup
3. Kekuatan tokoh 3,8 Cukup
4. Ketepatan diksi 3 Cukup

Keterangan :
Bobot nilai 1 : Kurang Sekali
Bobot nilai 2 : Kurang
Bobot nilai 3 : Cukup
Bobot nilai 4 : Baik
Bobot nilai 5 : Sangat Baik

Berikut ini akan disajikan deskripsi keterampilan menulis

cerkak siswa kelas X TKJ 2 SMK Nurussalaf Kemiri tahun ajaran

2013/2014 setelah dikenai tindakan siklus I.

1) Tema dan kandungan makna

Berdasarkan tabel 21 dapat diketahui skor rata-rata ke-

terampilan menulis cerkak siswa dalam menentukan tema dan

kandungan makna sebesar 3,7 atau dengan kata lain sudah ter-

golong cukup karena skor tertinggi adalah 5. Dalam menentukan

tema dan kandungan makna siswa sudah mengalami sedikit pe-

ningkatan. Ada beberapa siswa mengalami yang kesulitan dalam

menentukan ide cerita yang akan ditulis. Penggunaan lagu “kere


115

munggah mbale” karya Didi Kempot sebagai media pembelajaran

pada siklus I memberikan pengaruh dalam menentukan tema dan

kandungan makna, meskipun ceritanya masih sederhana. Contoh-

nya pekerjaan milik Nita Safitri. Kandungan makna yang ada

dalam pekeerjaan Nita kurang mendalam karena penggambaran-

nya hanya sekilas saja.

2) Kekuatan alur dan imajinasi

Berdasarkan tabel 21 dapat diketahui skor rata-rata ke-

terampilan menulis cerkak siswa dalam menentukan kekuatan alur

dan imajinasi sebesar 3,3 atau dengan kata lain sudah tergolong

cukup karena skor tertinggi adalah 5. Dalam membuat alur dan

berimajinasi siswa sudah mengalami sedikit peningkatan. Ada

beerapa siswa kurang bisa membuat alur dan imajinasi cerita yang

menarik. Penggunaan lagu “kere munggah mbale” karya Didi

Kempot sebagai media pembelajaran pada siklus I memberikan

pengaruh dalam membuat alur dan imajinasi. Contohnya

pekerjaan milik Nita Safirti. Kekuatan alur dan imajinasi sudah

mengalami peningkatan dari prasiklus, tetapi penggambaran alur

dan imajinasi masih kurang karena hanya digambarkan sekilas

saja.

3) Kekuatan tokoh

Berdasarkan tabel 21 dapat diketahui skor rata-rata ke-

terampilan menulis cerkak siswa dalam menentukan kekuatan


116

tokoh sebesar 3,8 atau dengan kata lain sudah tergolong cukup

karena skor tertinggi adalah 5. Dalam menentukan tokoh, siswa

sudah mengalami sedikit peningkatan. Penggunaan lagu “kere

munggah mbale” karya Didi Kempot sebagai media pembelajaran

pada sik-lus I memberikan pengaruh dalam menentukan tokoh,

meskipun tokoh dalam cerita masih belum menonjol. Contohnya

pekerjaan milik Nita Safitri. Kekuatan tokoh dalam pekerjaan

Nita masih belum menonjol karena tokohnya hanya diceritakan

sekilas dan penggambarannya juga tidak jelas.

4) Ketepatan diksi

Berdasarkan tabel 21 dapat diketahui skor rata-rata ke-

terampilan menulis cerkak siswa dalam menggunakan diksi

sebesar 3 atau dengan kata lain sudah tergolong cukup karena

skor tertinggi adalah 5. Dari rata-rata kelas tersebut dapat

diketahui bahwa siswa dalam menentukan tema dan makna

tergolong cukup, sehingga siswa tergolong cukup mampu untuk

menentukan diksi dengan baik. Penggunaan lagu “kere munggah

mbale” karya Didi Kempot sebagai media pembelajaran pada

siklus I memberikan pengaruh dalam menentukan diksi, meskipun

kosakata yang digunakan belum terlalu baik sekali. Contohnya

pekerjaan milik Nita Safitri yaitu pada kalimat kancane Sri

Mulyani siki kecewa karo Sri Mulyani amarga Sri Mulyani wes

ingkar janji marang kancane. Kalimat yang benar yaitu kancane


117

Sri Mulyani saiki kuciwa karo Sri Mulyani amarga Sri Mulyani

wis cidro ing janji.

Berdasarkan deskripsi tiap-tiap aspek dan presentase nilai

rata-rata kelas dapat disimpulkan bahwa keterampilan menulis cerkak

siswa kelas X TKJ 2 SMK Nurussalaf Kemiri pada siklus I sebagian

besar berada dalam kategori cukup dengan nilai rata-rata kelas masih

dalam kategori cukup, sehingga perlu dilakukan tindakan selanjutnya

agar mencapai hasil yang maksimal.

c. Kegiatan Siklus II

Tindakan pada siklus II merupakan kelanjutan dari tindakan

siklus I. pada siklus II, peneliti merencanakan kembali tindakan yang

akan dilakukan pada siklus II untuk memperbaiki aspek-aspek yang

belum maksimal pada siklus I dan nilai rata-rata kalasikal yang belum

mencapai kriteria ketuntasan minimal yaitu 70. Oleh karena itu, perlu

dilakukan tindakan siklus II untuk memperbaiki nilai pada siklus I.

Berdasarkan hasil evaluasi keterampilan menulis cerkak hasilnya

dapat dilihat pada tabel 22 berikut.

Tabel 22
Hasil Penilaian Keterampilan Menulis Cerkak Siswa Kelas X TKJ 2 SMK
Nurussalaf Kemiri pada Siklus II
Rentang
No. Kategori F Prosentase Keterangan
Nilai
1. 85-100 Sangat Baik 2 6,67 Tuntas
2. 70-84 Baik 28 93,33 Tuntas
3. 60-69 Cukup 0 0 Belum Tuntas
4. 50-59 Kurang 0 0 Belum Tuntas
5. <50 Sangat Kurang 0 0 Belum Tuntas
Jumlah 30 100
Tertinggi 90
118

Terendah 70
Rata
Rata-rata 76,5 Tuntas

Berdasarkan tabel 22 dapat diketahui bahwa hasil evaluasi

penilaian keterampilan menulis cerkak pada siswa kelas X TKJ 2

SMK Nurussalaf Kemiri pada siklus II siswa yang tuntas mencapai

100%, rata-rata
rata klasikal mencapai 76,5, sehingga
ingga rata-rata
rata klasikal

tuntas, sedangkan pada siklus I siswa yang tuntas hanya mencapai 23

siswa atau sebesar 76,67%. Jadi, keterampilan menulis cerkak siklus I

ke siklus II mengalami peningkatan sebesar 23,33%. Untuk lebih

jelasnya
lasnya lihat Gambar 7 berikut.

100%
100% 76.67%
80%
60%
40%
20%
0%
siklus I siklus II

Gambar 7
Diagram Hasil Peningkatan Keterampilan Menulis Cerkak Siswa Kelas X
TKJ 2 SMK Nurussalaf Kemiri Pada Siklus II
I

Berdasarkan nilai rata-rata


rata rata tes kemampuan awal keterampilan

menulis cerkak pada kegiatan siklus II dapat dikategorikan sebagai

berikut.
119

Tabel 23
Kategori rata-rata penilaian pada aspek-aspek keterampilan menulis
cerkak pada siklus I.
No. Aspek yang dinilai Rata-rata Nilai Kategori
1. Tema dan kandungan makna 3,9 Cukup
2. Kekuatan alur dan imajinasi 3,8 Cukup
3. Kekuatan tokoh 4 Baik
4. Ketepatan diksi 3,4 Cukup

Keterangan :
Bobot nilai 1 : Kurang Sekali
Bobot nilai 2 : Kurang
Bobot nilai 3 : Cukup
Bobot nilai 4 : Baik
Bobot nilai 5 : Sangat Baik

Berikut ini akan disajikan deskripsi keterampilan menulis

cerkak siswa kelas X TKJ 2 SMK Nurussalaf Kemiri tahun ajaran

2013/2014 setelah dikenai tindakan siklus I.

1) Tema dan kandungan makna

Berdasarkan tabel 23 dapat diketahui skor rata-rata ke-

terampilan menulis cerkak siswa dalam menentukan tema dan

kandungan makna sebesar 3,9 atau dengan kata lain masih tergo-

long cukup karena skor tertinggi adalah 5. Akan tetapi, dalam

menentukan tema dan kandungan makna siswa sudah mengalami

peningkatan yang signifikan. Penggunaan lagu “kere munggah

mbale” karya Didi Kempot sebagai media pembelajaran pada sik-

lus II memberikan pengaruh yang baik dalam menentukan tema

dan kandungan makna, sehingga siswa dapat menentukan tema

dan kandungan makna yang lebih baik dan mendalam. Contohnya

pekerjaan milik Khusnudin. Tema dan kandungan makna dalam


120

pekerjaan Khusnudin sudah baik karena penggambarannya sudah

jelas.

2) Kekuatan alur dan imajinasi

Berdasarkan tabel 23 dapat diketahui skor rata-rata ke-

terampilan menulis cerkak siswa dalam menentukan kekuatan

kekuatan alur dan imajinasi sebesar 3,8 atau dengan kata lain

masih tergolong cukup karena skor tertinggi adalah 5. Akan

tetapi, dalam membuat alur dan berimajinasi siswa sudah

mengalami peningkatan yang signifikan. Penggunaan lagu “kere

munggah mbale” karya Didi Kempot sebagai media pembelajaran

pada siklus II memberikan pengaruh dalam membuat alur dan

imajinasi. Contohnya pekerjaan milik Khusnudin. Dalam

menentukkan kekuatan alur dan imajinasi sudah baik.

3) Kekuatan tokoh

Berdasarkan tabel 23 dapat diketahui skor rata-rata ke-

terampilan menulis cerkak siswa dalam menentukan kekuatan to-

koh sebesar 4 atau dengan kata lain sudah tergolong baik karena

skor tertinggi adalah 5. Dalam menentukan tokoh, siswa sudah

mengalami peningkatan yang signifikan. Penggunaan lagu “kere

munggah mbale” karya Didi Kempot sebagai media pembelajaran

pada siklus II memberikan pengaruh dalam menentukan tokoh da-

lam cerita secara menonjol. Contohnya pekerjaan Khusnudin,

dalam menggambarkan tokoh Sri Mulyani sudah baik. Dalam


121

pekerjaan Khusnudin tokoh Sri Mulyani digambarkan sebagai

putri dari bapak Tugiman dan ibu Ningsih. Dia adalah gadis

tercantik di desa, suara yang dimiliki Sri Mulyani sangat bagus.

Suara Sri Mulyani yang bagus itu menjadikan laki-laki senang

kepada Sri Mulyani.

Sri Mulyani yaiku puti saking bapak Tugiman lan ibu

Ningsih. Sri Mulyani terkenal ayune dening masyarakat.

Julukanipun Sri Mulyani yaiku kembang desa. Bakatipun Sri

Mulyani duweni suara apik kang ndadekake wong lanang seneng

marang Sri Mulyani.

4) Ketepatan diksi

Berdasarkan tabel 23 dapat diketahui skor rata-rata ke-

terampilan menulis cerkak siswa dalam membuat diksi sebesar

3,4 atau dengan kata lain sudah tergolong cukup karena skor ter-

tinggi adalah 5. Dalam menentukan diksi siswa sudah mengalami

peningkatan yang signifikan. Penggunaan lagu “kere munggah

mbale” karya Didi Kempot sebagai media pembelajaran pada sik-

lus II memberikan pengaruh dalam menentukan diksi. Contohnya

dalam pekerjaan Khusnudin terdapat kalimat Sri Mulyani menawa

tambah sukses tambah sukses lan penggemaripun tambah akeh

lan tambah akeh marakake Sri ya rada sombong amargi

popularitas. Kalimat yang benar yaitu Sri Mulyani menawa

tambah sukses lan tambah sukses. Penggemaripun tambah akeh


122

lan tambah akeh ndadekake Sri Mulyani sombong amarga

popularitas.

Peningkatan skor keterampilan menulis cerkak cukup besar

apabila dilihat dari rata-rata peningkatan skor sebelum diberi tindakan

pada prasiklus, dan setelah pemberian tindakan pada siklus I dan

siklus II. Peningkatan skor ini dapat dilihat dari rata-rata pada

kegiatan prasiklus yaitu 56,66 menjadi 69,83 pada siklus I. Dari

kondisi pemberian tindakan pada siklus I kekondisi pemberian

tindakan pada siklus II dapat dilihat adanya peningkatan skor, yaitu

dari (rata-rata) 69,83 pada siklus I menjadi 76,5 pada siklus II. Dengan

demikian, dapat diketahui bahwa dari kondisi sebelum pemberian

tindakan pada kegiatan prasiklus kekondisi siklus I setelah pemberian

tindakan terjadi peningkatan sebesar 13,17 dengan rata-rata klasikal

belum tuntas. Dari kondisi pemberian tindakan siklus I kekondisi

pemberian tindakan siklus II terjadi peningkatan sebesar 6,67 dengan

rata-rata klasikal tuntas. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel

24 di bawah ini.

Tabel 24
Rekapitulasi Presentase Peningkatan Keterampilan Menulis Cerkak Siswa
Kelas X TKJ 2 SMK Nurussalaf Kemiri Tahun Ajaran 2013/2014
Prasiklus Siklus I Siklus II
No Keterangan
Persentase Persentase Persentase
1. 6,67% 76,67% 100% Tuntas
2. 93,3% 23,33% 0 Belum Tuntas

Berdasarkan tabel 22 tersebut di atas untuk memperjelas

maka dapat disajikan dalam bentuk gambar Diagram berikut ini.


123

100%
100.% 93.30%
90.% 76.67%
80.%
70.%
60.%
50.% Belum Tuntas
40.% Tuntas
30.% 23.33%
20.% 6.67%
10.% 0%
0.%
Prasiklus Siklus I Siklus II

Gambar 8
Diagram Rekapitulasi Peningkatan Keterampilan Menulis Cerkak Siswa
Kelas X TKJ 2 SMK Nurussalaf Kemiri Tahun Ajaran 2013/2014

Nilai masing-masing
masing masing siswa juga dapat dibandingkan berda-
berda

sarkan aspek penilaian. Secara rinci perbandingan penilaian berdasar-


berdasar

kan aspek penilaian disajikan pada tabel 25 berikut ini.

Tabel 25
Rekapitulasi perbandingan penilaian berdasarkan aspek penilaian
No. Aspek Hasil Nilai Peningkatan Nilai Aspek
Prasiklus Siklus I Siklus II Pra-SI SI-SII SI Pra-SII
1. Aspek I 2,5 3,7 3,9 1,2 0,2 1,4
2. Aspek 2 3,1 3,3 3,8 0,1 0,5 0,7
3. Aspek 3 2,8 3,8 4 1 0,2 1,2
4. Aspek 4 2,7 3 3,4 0,3 0,4 0,7

Berdasarkan tabel 23 tersebut di atas untuk memperjelas

maka dapat disajikan dalam bentuk


bent gambar Diagram berikut ini.
124

3.9 4
3.7 3.8 3.8
4
3.3 3.4
3.5 3.1 3
2.8 2.7
3 2.5
2.5
Prasiklus
2
Siklus I
1.5
Siklus II
1
0.5
0
Aspek 1 Aspek 2 Aspek 3 Aspek 4

Gambar 9
Diagram Rekapitulasi perbandingan penilaian berdasarkan aspek penilaian

B
Berdasarkan hasil observasi atau pengamatan dan hasil ke-

terampilan menulis cerkak maka peneliti dan kolabolator sepakat

bahwa proses pembelajaran keterampilan


keterampila menulis cerkak dihentikan

pada siklus II. Pertimbangannya adalah dengan menggunakan media

lagu “Kere
Kere Munggah Mbale”
Mbale” karya Didi Kempot,
Kempot proses pem-

belajaran yang dilakukan oleh guru mengalami peningkatan pada

setiap siklusnya. Peningkatan itu terjadi karena penggunaan media

lagu “Kere Munggah Mbale” karya Didi Kempot mampu menarik

perhatian siswa. Ketertarikan siswa menggunakan media lagu tersebut

membuat siswa semakin antusias dalam kegiatan pembelajaran.

Penggunaan media lagu juga mempermudah siswa dalam menulis

cerkak.. Siswa sudah mampu menulis kosakata dengan baik, siswa

juga sudah mampu menentukan ide atau gagasan dalam menulis

cerkak. Selain penggunaan media lagu, penggunaan metode ceramah


125

dan diskusi membuat siswa semakin aktif dalam kegiatan pem-

belajaran. Dengan menggunakan metode diskusi siswa mampu

mengungkapkan pendapatnya bahkan ada yang berani bertanya

kepada guru mengenai materi yang dianggapnya sulit. Dengan

menggunakan media dan metode tersebut siswa semakin termotivasi

dalam menulis cerkak. Hasil belajar siswa dalam menulis cerkak dari

30 siswa 100% tuntas belajar dan rata-rata klasikal tuntas.


126 
 

BAB V
PENUTUP

A. Simpulan

1. Langkah-langkah pembelajaran menulis cerkak pada proses pembelajaran

prasiklus belum menggunakan media lagu, pada kegiatan siklus I siswa

menulis cerkak dengan menggunakan media lagu “kere munggah mbale”

karya Didi Kempot. Pada kegiatan siklus II siswa menulis cerkak masih

menggunakan media lagu “kere munggah mbale” karya Didi Kempot,

tetapi dalam pemutarannya lagu diputar lebih dari satu kali.

2. Pengaruh media lagu terhadap aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran

menulis cerkak pada kegiatan prasiklus, siklus I, dan siklus II diketahui

sudah mengalami peningkatan. Pada kegiatan prasiklus ada 14 (46,7%)

siswa yang besikap negatif dan 16 (53,3%) siswa yang bersikap positif.

Pada siklus I sikap negatif mengalami penurunan dibandingkan pada

prasiklus yaitu menjadi 8 (26,7%) siswa, sedangkan siswa yang bersifat

positif mengalami peningkatan yaitu menjadi 22 (73,3%) siswa. Pada

siklus II sikap negatif juga mengalami penurunan dibandingkan pada

siklus I yaitu menjadi 4 (13,3%) siswa, sedangkan siswa yang bersifat

positif mengalami peningkatan yaitu menjadi 26 (86,7%) siswa. Observasi

kegiatan pembelajaran pada kegiatan prasiklus, siklus I, dan siklus II juga

mengalami peningkatan.

3. Peningkatan keterampilan menulis cerkak pada hasil tes kegiatan prasiklus

rata-rata skor 56,67 dengan skor terendah 40 dan skor tertinggi 70. Setelah

126 
127 
 

diberi tindakan, yaitu pada kegiatan siklus I dengan menggunakan media

lagu “kere munggah mbale” karya Didi Kempot, rata-rata skor keterampil-

an menulis cerkak meningkat menjadi 69,83 dengan skor terendah 60 dan

skor tertinggi 80. Pada siklus II dilakukan tindakan yang sama dengan

siklus I menggunakan media lagu “kere munggah mbale” karya Didi

Kempot dengan pemutaran lebih dari satu kali, rata-rata skor keterampilan

menulis cerkak meningkat menjadi 76,5 dengan skor terendah 70 dan skor

tertinggi 90.

B. Saran

Berdasarkan simpulan tersebut, penulis ingin menyampaikan

beberapa saran sebagai berikut.

1. Bagi siswa, hasil penelitian ini dapat memberikan informasi atau masuk-

an pengetahuan baru khususnya di bidang menulis cerkak.

2. Bagi guru, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai model pembelajar-

an keterampilan menulis cerkak dengan menggunakan media lagu.

3. Bagi sekolah, hasil penelitian ini dapat melengkapi referensi media pem-

belajaran bahasa Jawa, sehingga sekolah dapat menyediakan sarana dan

prasarana media pembelajaran yang berupa audio.

4. Bagi peneliti berikutnya, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai

acuan dan perbandingan untuk penelitian yang sejenis yang bersifat

melengkapi.
128 
 

DAFTAR PUSTAKA

Aminuddin. 2011. Pengantar Apresiasi Karya Sastra. Bandung : Sinar Baru


Aglensindo.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.


Jakarta: PT Bumi Aksara.

Arsyad, Azhar. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Fadil, Ach. 2012 “Upaya Meningkatkan Keterampilan Menulis Cerkak dengan


Media Film pada Siswa Kelas X MAN Purworejo Tahun Ajaran
2011/2012.” Skripsi. Purworejo: Universitas Muhammadiyah
Purworejo.

Hamalik, Oemar. 2011. Kurikulum dan Pembelajarannya. Jakarta: PT Bumi


Aksara.
Keraf, Goys. 2004. Komposisi Sebuah Pengantar Ketrampilan Bahasa. Ende:
Nusa Indah

Nasution. 2010. Teknologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

Nurgiyantoro, Burhan. 2010. Teori Pengkajian Fiksi. Jogjakarta: Gadjah Mada


University Press.

Nurgiyantoro, Burhan. 2012. Penilaian Pembelajaran Bahasa Berbasis


Kompetensi. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.

Pardjono. 2007. Panduan Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Universitas


Negeri Yogyakarta.

Rohani, Ahmad. 2010. Pengelolaan Pengajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta.


Sadiman dkk. 2012. Media Pendidikan, Pengertian, dan Pemanfaatannya.
Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada

Safitri. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Cerpen dengan Teknik


Latihan Terbimbing berdasarkan Ilustrasi Tokoh Idola pada Siswa
Kelas X MAN Purworejo Tahun Ajaran 2010/2011.” Skripsi.
Purworejo: Universitas Muhammadiyah Purworejo.

Soemanto, Wasty. 2012. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta.

128 
129 
 

Sugiyono. 2003. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta

Suharjono, Bambang. 2012. Sukses Menjadi Penulis. Depok : ONCOR


Semesta Ilmu.

Sudijono, Anas. 2011. Pengantar Statistika Pendidikan. Jakarta: PT. Raja


Grafindo

Sudjana, Nana dan Rivai, Ahmad. 2010. Media Pengajaran. Bandung: Sinar
Baru Agensindo.

Sukirno. 2009. Pembelajaran Menulis Kreatif dengan Strategi Belajar


Akselerasi. Purworejo: UM Purworejo Press.

Tarigan, Henry Guntur. 2008. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan


Berbahasa. Bandung: Penerbit Angkasa.
Tukan. 2006. Mahir Berbahasa Indonesia 2. Jakarta: Yudhistira

Verawati. 2011. “Peningkatan Pembelajaran Keterampilan Menulis


Pengalaman Pribadi Berbahasa Jawa dengan Strategi Akselerasi pada
Siswa Kelas X SMK Bina Karya I Karanganyar Kebumen Tahun
Ajaran 2010/2011.” Skripsi. Purworejo: Universitas Muhammadiyah
Purworejo.

Zainurrahman. 2011. Menulis: Dari Teori Hingga Praktik. Bandung:


ALFABETA

 
130
UNIVBRSITAS MUHAMMADIYAH PURWORBJO
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PBNT}IDIKAN
Alamat: Jalan K.H.A.Dahlan No.3 Telepon/Fax (0275) 321494
PURWOREJO 54I1I

Nomor : 1I 0l I lB.02lFKlP/UMP/Vtll20l3 Purworejo, 15 Juli 2013


Lamp. : -
Hal : Permohonan Izin Penelitian

Kepada Yth.
Kepala SMK Nurussalaf Kemiri
Di Purworejo

Assalamu'alaikum wr.wb.

Dengan ini kami beritahukan bahwa berdasarkan kurikulum Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Purworejo, mahasiswa semester VIII
dapat menyelesaikan Program Studi Shata I dengan mengambil jalur Skripsi.

Sehubungan dengan hil teisebut, kami mohon pefkenan Saudar4 - rqengizinkan


mahasiswa kami untuk mengadakan penelitian dan pengambilan data di sekolah yang
Saudara pimpin.
Adapun mahasiswa yang akan melakukan penelitian tersebut adalah :

Nama : Siti Nurfaizun


NIM : 09 216 0533
Program Studi : Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa
Judul Penelitian : Upaya Peningkatan Keterampilan Menulis Cerkak
MeIaIui Media Lagu Kere Munggah Bale Karya
Didi Kempot pada Siswa Kelas X TKJ 2 SMK
Nurussalaf Kemiri Tahun Ajaran 201312014
Atas bantuan dan kerjasama Saudara, kami ucapkan terima kasih.
Wassalamu'alaikum wr. wb.

9540105 198103 L 002


't

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO

ffi
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMK }IURUSSALAF KE,MIRI
W w
Alamat: Jalan Kemiri Lor, Kec. Kemiri, Kab. Purworejo, 54262
Telp.lFax.: 027 5 649002

STJRAT KETERANGA}[
Nomor : I 36/cISMKNS/VIY20 1 3

Yang bertandatangan di bawah ini :

Nama Supardi, S.T


NIP
Jabatan Kepala Sekolah
Unit Kerja SMKNurussalaf Kemiri

Menerangkan bahwa narnatersebut di bawah ini :

Nama : Siti Nurfaizun


NIM :092160533
Program Studi : Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa
Universitas Muhammadiyah Purworejo

Telah melakukan penelitian untuk skripsi di SMK Nurussalaf Kemiri yang dilaksanakan mulai
tanggal 15 Juli s.d 31 Juli 2013 dengan judul "Upaya Peningkatan Keterampilan Menulis Cerkak
melalui Media Lagu "Kere Munggah Mbale" Karya Didi Kempot pada Siswa Kelas X TKJ 2
SMKNurussalaf Kemiri Tahun Ajaran 2013/2AU."

Demikian surat ini dibuat untuk digunakan sebagaimana mestinya.


/?L
{,y
{"s'lqT
2013

iL4
k\.""*u{
lv\ /
7

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Alamat : Jalan K.H Ahmad Dahlan No 3 Telepon.Fak (0275) 321494
Purworejo 54lll

KARTU BIMBINGAN SKRIPSI

Nama Mahasiswa Siti Nurfaizun


NIM 092160s33
Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa
Judul Skripsi Upaya Peningkatan Menulis Cerkak detgan Pemanfaatan
Laga "Kere Munggah Mbale " Karya Didi Kempot pada
Siswa Kelas X Tzu 2 SMK Nurussalaf Kemiri Tahun
Ajaran 201312014.
Pembimbing I Prof. Dr. H. Sukirno, M.Pd
No. Tanggal Materi Bimbingan Hasil Bimbingan Paraf
1
It-3 - ?,ot\ q{'^).'^I- A-e,?- <-.
2. 3-a -?.o)\ Vt-s'laYrl ru-trth ) \/'
uy-l$_ <-
J. lc -< -'&r/{ "*-lr-*- 3,t.t it -
4.
5.
az- < -'C<,t\
Ca-tr- 7--tt7 't>n-< L
/Yv?
ffi._
4;
/3-.l*- ?-otS 'ba.b V
6.
7. {rs - r- e.<t (4
'{z_c _ (o r}
(rytL !K2.1/L4\A'
IYW-*
8. {W{(( f3/r'A ,.
9. {tL *G* (La t\ ,.4 JTf Aale- \-z
10. Ll -8- a^'iq @,<{1Y- [*(/'-, /r *
q -6t-Ljtg (&n<L(r- -y'
11.
12. L _q_ rLol7 {e-"& y ^/+{€
Katrdh' )'.-
13. ?- _ L,ot3 f3-,-<' V .+-e-" .')
t4. 4- - <A {.3 free- 4iE>Y.*- -x\-
15.
t6.
17.
Pembimbing I

Prof. Dr. H. Sukimo, M.Pd


NIP 1956072t 198403 1 00 I
I]MVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO
FAKULTAS KBGI'RUAI\ DAN ILMU PENDIDIKAN
Alamat : Jalan K.H Ahmad Dahlan No 3 Telepon.Fak (0275) 321494
Purworejo 5411 1

KARTU BIMBINGAN SKRIPSI

NamaMahasiswa Siti Nurfaizun


NIM 092160533
Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa
Judul Skripsi Upaya Peningkatan Menulis Cerkak melalui Media Lagu
"Kere Munggah Mbale" Karya Didi Kempot pada Siswa

Kelas X TKJ 2 SMK Nurussalaf Kemiri Tahun Ajaran


2013120t4.
Pembimbing II Yuli Widiyono, M.Pd
No. Tanggal Materi Bimbingan Hasil Bimbingan Paraf
I 12 -3 - aol3 Jucltt/ Acc
2. 22 _.t _ to/B frcpc>sa( Fevisi
3. 8 -s- a.etZ Pfc fbtc<L Fevr si '
4. lt -, -'tot3 Pt-ctfusqt Aec
5. 3-A- aet3 Bcb I , Z, 3 Peu r si
6. tD-7 - tol3 b*l,1, g P-evtsi
7. 23- l-2t:t3 lLabl,&,2 .lcc
8. r,3 - 8 - aob Mu t/, c Peviri .

9. 19- b - eoz bob Ll.9 KCC


10. b-q-9at\ A"tff"rr r+zltuinari f.q
11
12.
13.
14.
15.
16.
17.
Pembimbing II

Yuli Widiyono, M.Pd


NIDN 0616078301
SILABUS
Satuan Pendidikan : SMK Nurussalaf Kemiri.
Mata Pelajaran : Bahasa Jawa.
Kelas/ Semester : X/ 1 (Satu)
Standar Kompetensi : Menulis ungkapan dalam bentuk wacana paragraf naratif, deskriptif, eksposisi, argumentasi dan
persuasi.
Alokasi Waktu : 5 X 45 menit.
Kompeten PKPB Materi Kegiatan Indikator Penilaian Alo Sumber/
si Dasar Pokok Pembelajaran Jenis Aspek Bentuk Contoh kasi Bahan/
Penilaia Penilai Instrum Instrum Wa Alat
n an en en ktu
1. Menulis • Rajin Paragraf • Membaca paragraf• Mendaftar Tugas Afektif Essay Sawise 1X4 • Modul
gagasan • Tekun Naratif : naratif. tema dan Individ Psikom ngrungok 5 Bahasa
dengan • Cinta ilmu. • Contoh • Mengidentifikasi topik agar u otor ake lagu men Jawa
mengguna • Disiplin paragraf kan struktur dapat mau, it dan
kan pola • Kreatif naratif paragraf naratif. dikembangk gawenen kulina
urutan • Pola • Menulis paragraf an menjadi sawijine Bahasa
waktu dan pengemba naratif. paragraf cerkak Jawa.
tempat ngan • Menggunakan naratif kanthi • Lagu
dalam paragraf kata ulang dalam • Menyusun tema berbah

136
bentuk naratif paragraf naratif. kerangka kang asa
paragraf (urutan • Menyunting paragraf mirip Jawa
waktu, paragraf naratif naratif marang
tempat) yang ditulis berdasarkan lagu
• Ciri/ teman. kronologi mau.
karakterist • Mendiskusikan waktu dan
ik paragraf naratif peristiwa
paragraf • Mengemban
naratif gkan
• Kerangka kerangka
paragraf yang telah
naratif disusun
menjadi
paragraf
naratif.
• Mengemban
gkan
kekuatan
tokoh cerita
• Menyusun
alur dan
imajinasi

137
dalam
cerita.
Memilih
diksi yang
tepat.
2. Menulis Paragraf • Membaca paragraf• Mendaftar Tugas Afektif Essay Terlampi 1X4 Modul
hasil Deskriptif : deskriptif. tema dan Individ r ( soal ) 5 Bahasa
observasi • Contoh • Mengidentifikasi topic agar u men Jawa dan
dalam paragraf kan struktur dapat it kulina
bentuk deskriptif paragraf dikembangk Bahasa
paragraf • Pola deskriptif. an menjadi Jawa.
deskriptif pengemba • Menulis paragraf paragraf
ngan deskriptif. deskriptif
paragraf • Menggunakan berdasarkan
deskriptif frasa dalam hasil
• Ciri/ paragraf pengamatan.
karakterist deskriptif. • Menyusun
ik • Menyunting kerangka
paragraf paragraf paragraf
deskriptif deskriptifyang deskriptif.
• Contoh ditulis teman. • Mengemban
penggunaa gkan

138
n frasa • Mendiskusikan kerangka
ajektif paragraf yang telah
dalam deskriptif. disusun
paragraf menjadi
deskriptif. paragraf
deskriptif.
• Menggunak
an paragraf
frasa ajektif
dalam
paragraf
deskriptif.
• Menyunting
paragraf
deskriptif
yang ditulis
teman.
3. Menulis Contoh • Membaca paragraf• Mendaftar Tugas Afektif Essay Terlampi 1X4 Modul
hasil paragraf eksposisi. tema dan Indivis r 5 Bahasa
observas aeksposisi • Mengidentifikasi topic agar u men Jawa dan
i dalam : kan karakteristik dapat it kulina
bentuk • Ciri-ciri paragraf eksposisi dikembangk Bahasa

139
paragraf paragraf • Menulis paragraf an menjadi Jawa.
eksposisi eksposisi eksposisi. paragraf
• Topic • Menyunting eksposisi
paragraf paragraf eksposisi berdasarkan
eksposisi yang ditulis hasil
• Kerangka teman. pengamatan.
paragraf • Mendiskusikan • Menyusun
eksposisi paragraf eksposisi kerangka
• Penggunaa paragraf
n kata eksposisi.
penghubun • Mengemban
g dalam gkan
paragraf kerangka
eksposisi yang telah
disusun
menjadi
paragraf
eksposisi.
• Menggunak
an frasa
ajektif
dalam

140
paragraf
eksposisi.
• Menyunting
paragraf
eksposisi
yang ditulis
teman.
4. Menulis Contoh • Membaca paragraf• Mendaftar Tugas Afektif Essay Terlampi 1X4 Modul
gagasan paragraf argumentasi. topic atau Individ r 5 Bahasa
untuk argumenta • Mengidentifikasi pendapat u Me Jawa dan
menduk si : kan karakteristik yang dapat nit kulina
ung • Ciri-ciri paragraf dikembangk Bahasa
suatu paragraf argumentasi an menjadi Jawa.
pendapat argumenta • Menulis paragraf paragraf
dalam si. argumentasi. argumentasi
bentuk • Topik • Menggunakan .
paragraf paragraf frasa penghubung • Menyusun
argumen argumenta antarkalimat kerangka
tasi. si dalam paragraf paragraf
• Kerangka argumentasi ( argumentasi
paragraf oleh karena itu, .
argumenta dengan demikian, • Mengemban

141
si oleh sebab itu gkan
• Penggunaa dll). kerangka
n kata • Menyunting yang telah
penghubun paragraf disusun
g dalam argumentasi yang menjadi
paragraf ditulis teman. paragraf
argumenta argumentasi
si .
• Mengguna
kan frasa
penghubu
ng
antarkalim
at dalam
paragraf
argumenta
si ( oleh
karena itu,
dengan
demikian,
oleh sebab
itu dll).

142
5. Menulis Contoh • Membaca paragraf• Menyusun Tugas Afektif Essay Terlampi 1X4 Modul
gagasan paragraf persuasi. kerangka Individ r 5 Bahasa
untuk persuasi: • Mengidentifikasi paragraf u Me Jawa dan
menyaki • Ciri-ciri kan karakteristik persuasi. nit kulina
nkan paragraf paragraf persuasi. • Mengemban Bahasa
pembaca persuasi. • Menulis paragraf gkan Jawa.
besikap • Topik persuasi. kerangka
atau paragraf • Menggunakan yang telah
melakuk persuas. frasa penghubung disusun
an • Kerangka antarklausa dalam menjadi
sesuatu paragraf paragraf persuasi paragraf
dalam persuasi. ( karena, jika, persuasi.
bentuk • Penggunaa seperti dll) • Menggunak
paragraf n kata • Menyunting an frasa
persuasi. penghubun paragraf persuasi penghubung
g dalam yang ditulis antarklausa
paragraf teman. dalam
persuasi. paragraf
persuasi (
karena, jika,

143
145

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : SMK Nurussalaf Kemiri


Mata Pelajaran : Bahasa Jawa
Kelas/ Semester : X/1
Pertemuan Ke- : 1
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
Standar Kompetensi : Menulis
Menulis ungkapan dalam bentuk wacana
paragraf naratif, deskriptif, eksposisi,
argumentasi, dan persuasi.
Kompetensi Dasar : menulis gagasan dengan menggunakan pola
urutan waktu dan tempat dalam bentuk
paragraf.
Indikator :
• Mendaftar tema dan topik agar dapat dikembangkan menjadi paragraf
naratif
• Menyusun kerangka paragraf naratif berdasarkan kronologi waktu dan
peristiwa
• Mengembangkan kerangka yang telah disusun menjadi paragraf naratif
• Mengembangkan kekuatan tokoh cerita
• Menyusun alur dan imajinasi dalam cerita
• Memilih diksi yang tepat
Tujuan Pembelajaran :
• Siswa dapat mendaftar tema dan topik agar dapat dikembangkan menjadi
paragraf naratif
• Siswa dapat menyusun kerangka paragraf naratif berdasarkan kronologi
waktu dan peristiwa
• Siswa dapat mengembangkan kerangka yang telah disusun menjadi
paragraf naratif
• Siswa dapat mengembangkan kekuatan tokoh cerita
146

• Siswa dapat menyusun alur dan imajinasi dalam cerita


• Siswa dapat diksi yang tepat
Materi pembelajaran :
Cerkak iku minangka kasusastran Jawa yaiku cerita cekak. Ana ing basa
Indonesia, cerkak dijenengi cerpen. Cerpen minangka kasustran Indonesia kang
artine cerita pendek. Dijenengi cerita pendek amarga anggone maca cerkak
diwaca sapelungguhan, tegese ora suwe, amarga cerkak mau duweni cerita kang
ringkes.
Cerkak iku salah sijine karangan narasi yaiku karangan kang nggambar-
ake sawijining prastawa kang wis kedaden utawa dumadi kanthi cetha marang
kang maca, nganti wong kang maca mau kaya-kaya nglakoni utawa nyekseni
dhewe prastawa kang kedadean utawa dumadi.
Narasi iku ana loro :
Narasi ekspositori : yaiku karangan narasi kang nduweni ancas njembarake
wawasan utawa nambahi pengerten marang wong kang
maca, isine mbeberake katrangan ngenani sawijining
prastawa, basane informatif, tetembungane denotatif
umpamane nyritakake babagan prastawa sejarah.
Narasi sugestif : isi crita sawijining bab kang diangen-angen dening pa-
nulise lan adoh saka kasunyatan panguripan, ing kene
nalar diliwakake, basane figuratif, tetembunge
denotatif, umpamane cerbung, cerkak, lan novel.
Metode Pembelajaran :
Tanya jawab, diskusi dan Penugasan
147

Rencana Pembelajaran :
No Kegiatan Rencana Pembelajaran Alokasi Waktu
(menit)
1 Apersepsi • Guru membuka pelajaran 10 menit
dengan salam (santun).
• Membaca doa sebelum
pelajaran dimulai (religius)
• Guru menanyakan presensi
siswa yang hadir mengikuti
pelajaran (disiplin, rajin)
• Guru menyiapkan bahan
ajar berupa materi tentang
cerkak.
2 Inti Eksplorasi 70 menit
• Guru bertanya jawab
tentang paragraf narasi.
• Siswa secara mandiri men-
jawab pertanyaan tentang
paragraf narasi secara
lisan.
Elaborasi
• Guru menyuruh siswa
membaca pengertian
paragraf narasi.
• Siswa secara mandiri mem-
berikan tanggapan tentang
pengertian paragraf narasi.
• Siswa secara mandiri me-
ngajukan dan bekerja keras
menjawab pertanyaan
148

tentang paragraf narasi.


• Siswa secara mandiri mem-
buat karya fiksi berupa
cerkak.
Konfirmasi
• Guru memberikan umpan
balik positif atas tanggapan
siswa mengenai cerkak.
• Guru melakukan pe-
ngamatan atas kinerja
siswa dalam membuat
cerkak.
• Guru memberikan peng-
hargaan atas keberhasilan
siswa dalam membuat
cerkak.
• Guru memberi motivasi
kepada siswa yang kurang
berpartisipasi aktif

3 Penutup • Guru dan siswa meng- 10 menit


adakan refleksi tentang
pela-jaran yang baru
dilaksanakan
• Guru memberikan tugas
kepada siswa untuk
membuat suatu wacana
narasi sebagai latihan di
rumah (kreatif, mandiri).
• Guru menutup pelajaran
149

dengan salam (santun).

Penilaian Hasil Belajar :


1. Teknik : Tertulis
2. Bentuk Instrument : Pertanyaan
3. Soal/ Instrumen :
Gawenen sawijining cerkak kanthi undhering rembug kang apik !
4. Pedoman penilaian keterampilan menulis cerkak (fiksi).
No Aspek yang dinilai Tingkat penilaian

1 2 3 4 5

Tema dan kandungan makna


1
Kekuatan alur dan imajinasi
2
Kekuatan tokoh
3

4 Ketepatan diksi

Keterangan : Nilai sorang peserta uji diperoleh dengan cara perhitungan


persentase: jumlah skor dibagi skor maksimal kali 100.

5. Pedoman pembobotan tingkat penilaian masing-masing aspek pada


keterampilan menulis cerkak.
No Aspek Skor Kriteria

1 Tema dan kandungan 1 [Sangat Kurang]


makna Tema cerita memiliki pesan yang
mengajak pada hal-hal negatif.
2 [Kurang]
Tema cerita tidak memiliki pesan.
3 [Cukup]
Tema cerita memiliki pesan yang
kurang menarik.
4 [Baik]
150

Tema cerita memiliki pesan yang


menarik
5 [Sangat Baik]
Tema cerita memiliki pesan yang
menarik dan mendalam
2 Kekuatan alur dan 1 [Sangat Kurang]
imajinasi Alur dalam satu adegan tidak ber-
imajinasi.
2 [Kurang]
Memiliki alur cerita dan ber-
imajinasi.
3 [Cukup]
Memiliki alur cerita dan imajinasi
sederhana.
4 [Baik]
Memiliki alur cerita yang menarik
dan imajinasi sederhana
5 [Sangat Baik]
Memiliki alur cerita menarik dan
imajinasi tinggi.
3 Kekuatan tokoh 1 [Sangat Kurang]
Kekuatan tokoh utama dalam alur
cerita bersifat pasif dan tidak di
dukung oleh tokoh pendukung
2 [Kurang]
Kekuatan tokoh utama dalam
cerita bersifat aktif dan tidak di
dukung oleh tokoh pendukung.
3 [Cukup]
Kekuatan tokoh utama dalam
cerita bersifat aktif dan di dukung
oleh tokoh pendukung.
4 [Baik]
Kekuatan tokoh utama dalam
cerita bersifat aktif dan menarik,
di dukung tokoh pendukung.
5 [Sangat Baik]
Kekuatan tokoh utama dalam
cerita bersifat aktif dan menarik,
di dukung tokoh pendukung, dan
istilah).
2 Kuranel
Penggunaan kosa kata bdtasa
Jawa belum benar dan banyak
kosa kata bahasa asing (selain
bahasa Jawa kecuali istilah).
J [Cukup]
Penggunaan kosa kata bahasa
Jawa belum benar dan ada kosa
kata bahasa asing (selain bahasa
Jawa kecuali istilah).
4 [Baik]
Penggunaan kosa kata bahasa
Jawa belum benar dan tidak ada
kosa kata bahasa asing (selain
bahasa Jawa kecuali istilah).
5 [Sangat Baik]
Penggunaan kosa kata bahasa
Jawa benar dan tidak ada kosa
kata bahasa asing (selain bahasa
Jawa kecuali istilah).

Media/ Sumber Pembelajaran :

Lembar Kerja Siswa Master Bahasa Jawa kelas X

Purworejo, ttJuli 2013

Mengetahui

jtr# Guru Mata Pelajaran,

,*,Y
'.*/ G
*, lr/
*fr I
-r''
"rf*e$
's\- Nanans Apriyantp.S.Pd
NIP
152

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : SMK Nurussalaf Kemiri


Mata Pelajaran : Bahasa Jawa
Kelas/ Semester : X/1
Pertemuan Ke- : 2
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
Standar Kompetensi : Menulis
Menulis ungkapan dalam bentuk wacana
paragraf naratif, deskriptif, eksposisi,
argumentasi, dan persuasi.
Kompetensi Dasar : menulis gagasan dengan menggunakan pola
urutan waktu dan tempat dalam bentuk
paragraf.
Indikator :
• Mendaftar tema dan topik agar dapat dikembangkan menjadi paragraf
naratif
• Menyusun kerangka paragraf naratif berdasarkan kronologi waktu dan
peristiwa
• Mengembangkan kerangka yang telah disusun menjadi paragraf naratif
• Mengembangkan kekuatan tokoh cerita
• Menyusun alur dan imajinasi dalam cerita
• Memilih diksi yang tepat
Tujuan Pembelajaran :
• Siswa dapat mendaftar tema dan topik agar dapat dikembangkan menjadi
paragraf naratif
• Siswa dapat menyusun kerangka paragraf naratif berdasarkan kronologi
waktu dan peristiwa
• Siswa dapat mengembangkan kerangka yang telah disusun menjadi
paragraf naratif
• Siswa dapat mengembangkan kekuatan tokoh cerita
153

• Siswa dapat menyusun alur dan imajinasi dalam cerita


• Siswa dapat diksi yang tepat
Materi pembelajaran :
Unsur-unsur cerkak
Unsur cerkak wonten kalih perangan inggih menika unsur intrinsik
kaliyan unsur ekstrinsik. Ing bab menika namung badhe ngandharaken babagan
unsur-unsur intrinsik cerkak, inggih menika:
1. Tema
Inggih menika prakawis ingkang dados pokok pirembagan wonten
lebeting cariyos.
2. Alur.
Inggih menika lampahipun kedadosan ingkang sambung sinambung
antawisipun kedadosan satunggal kaliyan kedadosan setunggalipun.
Alur wonten tiga, inggih menika:
a. Alur majeng/progresif yaiku lampahipun cariyos urut saking
purwa dumugi pungkasan.
b. Alur mundur/ regresif yaiku lampahipun cariyos mbalik/mundur
ing kahanan kala rumiyin lajeng mbalik ing kahanan sakmenika
dumugi pungkasan.
c. Alur Campuran/majeng lan mundur yaiku lampahipun cariyos
campur antawisipun majeng kaliyan mundur.
3. Tokoh / paraga
Inggih menika sinten kemawon ingkang dipun cariyosaken. Paraga
kaperang dados kalih inggih menika:
a. Adhedhasar watakipun
- Protagonis, paraga kanthi watak sae.
- Antagonis, paraga kanthi watak boten sae.
-Tritagonis, paraga penengah antawisipun protagonist kaliyan
antagonis
b. Adhedhasar peranipun
- Paraga utama, paraga ingkang dados punjering cariyos.
154

- Paraga pembantu, paraga ingkang dados pendukung lampahipun


cariyos.
4. Latar.
Inggih menika samubarang ingkang nggambaraken panggenan, wekdal,
saha latar sosial (kawontenan).
a. Latar wekdal inggih menika katrangan ingkang nuduhaken wekdal
kedadosanipun prakawis.
b. Latar panggenan inggih menika katrangan ingkang nuduhaken papan
kedadosanipun prakawis.
c. Latarsosial inggih menika katrangan ingkang nuduhaken kahanan
ingkang gegayutan kaliyan pasrawungan wonten ing cariyos.
5. Amanat / piwulang
Inggih menika pesenipun penganggit ingkang badhe dipun paringaken
kagem para maos lumantar anggitanipun.
6. Diksi / pilihan ukara.
Inggih menika ukara ingkang dipun pilih penganggit wonten ing
lebeting cariyos.
7. Sudut pandang
Inggih menika kados pundi pengarang ngandharaken awakipun
piyambak wonten ing lebeting cariyos.

Metode Pembelajaran :
Tanya jawab, diskusi dan Penugasan
Rencana Pembelajaran :
No Kegiatan Rencana Pembelajaran Alokasi Waktu
(menit)
1 Apersepsi • Guru membuka pelajaran 10 menit
dengan salam (santun).
• Membaca doa sebelum
pelajaran dimulai (religius)
• Guru menanyakan presensi
155

siswa yang hadir mengikuti


pelajaran (disiplin, rajin)
• Guru menyiapkan bahan
ajar berupa materi tentang
cerkak.
2 Inti Eksplorasi 70 menit
• Guru bertanya jawab
tentang unsur-unsur dalam
cerkak.
• Siswa secara mandiri
menjawab pertanyaan yang
diajukan guru.
Elaborasi
• Guru memutarkan rekaman
lagu “kere munggah
mbale” karya Didi
Kempot.
• Siswa secara mandiri mem-
berikan tanggapan
mengenai isi lagu kere
munggah mbale” karya
Didi Kempot..
• Siswa secara mandiri mem-
buat karya fiksi berupa
cerkak.
Konfirmasi
• Guru memberikan umpan
balik positif atas tanggapan
siswa mengenai cerkak.
• Guru melakukan peng-
156

amatan atas kinerja siswa


dalam membuat cerkak.
• Guru memberikan peng-
hargaan atas keberhasilan
siswa dalam membuat
cerkak.
• Guru memberi motivasi
kepada siswa yang kurang
berpartisipasi aktif

3 Penutup • Guru dan siswa mengada- 10 menit


kan refleksi tentang
pelajaran yang baru di-
laksanakan
• Guru memberikan tugas
kepada siswa untuk mem-
buat suatu wacana narasi
sebagai latihan di rumah
(kreatif, mandiri).
• Guru menutup pelajaran
dengan salam (santun).

Penilaian Hasil Belajar :


1. Teknik : Tertulis
2. Bentuk Instrument : Pertanyaan
3. Soal/ Instrumen :
Sakwise ngrungokake lagu basa Jawa mau, gawenen sawijine cerkak
kanthi undheing rembug kang apik.
4. Pedoman penilaian keterampilan menulis cerkak (fiksi).
157

No Aspek yang dinilai Tingkat penilaian

1 2 3 4 5

Tema dan kandungan makna


1
Kekuatan alur dan imajinasi
2
Kekuatan tokoh
3
Ketepatan diksi
4
Keterangan : Nilai sorang peserta uji diperoleh dengan cara perhitungan
persentase: jumlah skor dibagi skor maksimal kali 100.

5. Pedoman pembobotan tingkat penilaian masing-masing aspek pada


keterampilan menulis cerkak.
No Aspek Skor Kriteria

1 Tema dan kandungan 1 [Sangat Kurang]


makna Tema cerita memiliki pesan yang
mengajak pada hal-hal negatif.
2 [Kurang]
Tema cerita tidak memiliki pesan.
3 [Cukup]
Tema cerita memiliki pesan yang
kurang menarik.
4 [Baik]
Tema cerita memiliki pesan yang
menarik
5 [Sangat Baik]
Tema cerita memiliki pesan yang
menarik dan mendalam
2 Kekuatan alur dan 1 [Sangat Kurang]
imajinasi Alur dalam satu adegan tidak
berimajinasi.
2 [Kurang]
Memiliki alur cerita dan
berimajinasi.
3 [Cukup]
158

Memiliki alur cerita dan imajinasi


sederhana.
4 [Baik]
Memiliki alur cerita yang menarik
dan imajinasi sederhana
5 [Sangat Baik]
Memiliki alur cerita menarik dan
imajinasi tinggi.
3 Kekuatan tokoh 1 [Sangat Kurang]
Kekuatan tokoh utama dalam alur
cerita bersifat pasif dan tidak di
dukung oleh tokoh pendukung
2 [Kurang]
Kekuatan tokoh utama dalam
cerita bersifat aktif dan tidak di
dukung oleh tokoh pendukung.
3 [Cukup]
Kekuatan tokoh utama dalam
cerita bersifat aktif dan di dukung
oleh tokoh pendukung.
4 [Baik]
Kekuatan tokoh utama dalam
cerita bersifat aktif dan menarik,
di dukung tokoh pendukung.
5 [Sangat Baik]
Kekuatan tokoh utama dalam
cerita bersifat aktif dan menarik,
di dukung tokoh pendukung, dan
berpengaruh dalam cerita.
4 Ketepatan diksi 1 [Sangat Kurang]
Menggunakan kosa kata bahasa
asing (selain bahasa Jawa kecuali
istilah).
2 [Kurang]
Penggunaan kosa kata bahasa
Jawa belum benar dan banyak
kosa kata bahasa asing (selain
bahasa Jawa kecuali istilah).
3 [Cukup]
Penggunaan kosa kata bahasa
Jawa belum benar dan ada kosa
kata bahasa asing (selain bahasa
Jawakecuali istilah).
4 [Baikl
Penggunaan kosa kata bahasa
Jawa belum benar dan tidak ada
kosa kata bahasa asing (selain
bahasa Jawa kecuali istilah).
5 lsangat Baikl
Penggunaan kosa kata bahasa
Jawa benar dan tidak ada kosa
kata bahasa asing (selain bahasa
Jawakecuali istilah).

Medial Sumber Pembelajaran :


Lernbar Kerja Siswa Master Bahasa Jawa kelas X
Lagu berbahasa Jawa berjudul "kere munggah mbale" karya Didi Kempot
Perangkat laptop dan Speaker

Purworejo, ,9Juli 2013

Mengetahui
Guru Mata Pelajaran,
Afr
/,"?Y
,€/
qrl
a
"t6
\?L
Nanang Apriyanto.S.Pd
NIP
160

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : SMK Nurussalaf Kemiri


Mata Pelajaran : Bahasa Jawa
Kelas/ Semester : X/1
Pertemuan Ke- : 3
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
Standar Kompetensi : Menulis
Menulis ungkapan dalam bentuk wacana
paragraf naratif, deskriptif, eksposisi,
argumentasi, dan persuasi.
Kompetensi Dasar : menulis gagasan dengan menggunakan pola
urutan waktu dan tempat dalam bentuk
paragraf.
Indikator :
• Mendaftar tema dan topik agar dapat dikembangkan menjadi paragraf
naratif
• Menyusun kerangka paragraf naratif berdasarkan kronologi waktu dan
peristiwa
• Mengembangkan kerangka yang telah disusun menjadi paragraf naratif
• Mengembangkan kekuatan tokoh cerita
• Menyusun alur dan imajinasi dalam cerita
• Memilih diksi yang tepat
Tujuan Pembelajaran :
• Siswa dapat mendaftar tema dan topik agar dapat dikembangkan menjadi
paragraf naratif
• Siswa dapat menyusun kerangka paragraf naratif berdasarkan kronologi
waktu dan peristiwa
• Siswa dapat mengembangkan kerangka yang telah disusun menjadi
paragraf naratif
• Siswa dapat mengembangkan kekuatan tokoh cerita
161

• Siswa dapat menyusun alur dan imajinasi dalam cerita


• Siswa dapat diksi yang tepat
Materi pembelajaran :
Cerkak iku minangka kasusastran Jawa yaiku cerita cekak. Ana ing basa
Indonesia, cerkak dijenengi cerpen. Cerpen minangka kasustran Indonesia kang
artine cerita pendek. Dijenengi cerita pendek amarga anggone maca cerkak
amarga anggone maca cerkak kene diwaca sapelungguhan, tegese ora suwe,
amarga cerkak mau duweni cerita kang ringkes.
Cerkak iku salah sijine karangan narasi yaiku karangan kang nggambar-
ake sawijining prastawa kang wis kedaden utawa dumadi kanthi cetha marang
kang maca, nganti wong kang maca mau kaya-kaya nglakoni utawa nyekseni
dhewe prastawa kang kedadean utawa dumadi.
Unsur cerkak wonten kalih perangan inggih menika unsur intrinsik
kaliyan unsur ekstrinsik. Ing bab menika namung badhe ngandharaken babagan
unsur-unsur intrinsik cerkak, inggih menika:
1. Tema
Inggih menika prakawis ingkang dados pokok pirembagan wonten
lebeting cariyos.
2. Alur.
Inggih menika lampahipun kedadosan ingkang sambung sinambung
antawisipun kedadosan satunggal kaliyan kedadosan setunggalipun.
Alur wonten tiga, inggih menika:
a. Alur majeng/progresif yaiku lampahipun cariyos urut saking
purwa dumugi pungkasan.
b. Alur mundur/ regresif yaiku lampahipun cariyos
mbalik/mundur ing kahanan kala rumiyin lajeng mbalik ing
kahanan sakmenika dumugi pungkasan.
c. Alur Campuran/majeng lan mundur yaiku lampahipun cariyos
campur antawisipun majeng kaliyan mundur.
162

3. Tokoh / paraga
Inggih menika sinten kemawon ingkang dipun cariyosaken. Paraga
kaperang dados kalih inggih menika:
a. Adhedhasar watakipun
- Protagonis, paraga kanthi watak sae.
- Antagonis, paraga kanthi watak boten sae.
- Tritagonis, paraga penengah antawisipun protagonist kaliyan
antagonis
b. Adhedhasar peranipun
- Paraga utama, paraga ingkang dados punjering cariyos.
- Paraga pembantu, paraga ingkang dados pendukung lampahipun
cariyos.
4. Latar.
Inggih menika samubarang ingkang nggambaraken panggenan,
wekdal, saha latar sosial (kawontenan).
a. Latar wekdal inggih menika katrangan ingkang nuduhaken wekdal
kedadosanipun prakawis.
b. Latar panggenan inggih menika katrangan ingkang nuduhaken
papan kedadosanipun prakawis.
c. Latarsosial inggih menika katrangan ingkang nuduhaken kahanan
ingkang gegayutan kaliyan pasrawungan wonten ing cariyos.
5. Amanat / piwulang
Inggih menika pesenipun penganggit ingkang badhe dipun paringaken
kagem para maos lumantar anggitanipun.
6. Diksi / pilihan ukara.
Inggih menika ukara ingkang dipun pilih penganggit wonten ing lebet-
ing cariyos.
7. Sudut pandang
Inggih menika kados pundi pengarang ngandharaken awakipun
piyambak wonten ing lebeting cariyos.
163

Metode Pembelajaran :
Tanya jawab, diskusi dan Penugasan
Rencana Pembelajaran :
No Kegiatan Rencana Pembelajaran Alokasi Waktu
(menit)
1 Apersepsi • Guru membuka pelajaran 10 menit
dengan salam (santun).
• Membaca doa sebelum
pelajaran dimulai (religius)
• Guru menanyakan presensi
siswa yang hadir mengikuti
pelajaran (disiplin, rajin)
• Guru menyiapkan bahan
ajar berupa materi tentang
cerkak.
2 Inti Eksplorasi 70 menit
• Guru bertanya jawab
tentang cerkak.
• Siswa secara mandiri
menjawab pertanyaan
tentang cerkak.
Elaborasi
• Guru memutarkan rekaman
lagu “kere munggah
mbale” karya Didi
Kempot.
• Siswa secara mandiri mem-
berikan tanggapan
mengenai isi lagu kere
munggah mbale” karya
164

Didi Kempot..
• Siswa secara mandiri mem-
buat karya fiksi berupa
cerkak.
Konfirmasi
• Guru memberikan umpan
balik positif atas tanggapan
siswa mengenai cerkak.
• Guru melakukan peng-
amatan atas kinerja siswa
dalam membuat cerkak.
• Guru memberikan peng-
hargaan atas keberhasilan
siswa dalam membuat
cerkak.
• Guru memberi motivasi
kepada siswa yang kurang
berpartisipasi aktif

3 Penutup • Guru dan siswa mengada- 10 menit


kan refleksi tentang
pelajaran yang baru
dilaksanakan
• Guru menutup pelajaran
dengan salam (santun).

Penilaian Hasil Belajar :


1. Teknik : Tertulis
2. Bentuk Instrument : Pertanyaan
3. Soal/ Instrumen :
165

Sakwise ngrungokake lagu basa Jawa mau, gawenen sawijine cerkak


kanthi undheing rembug kang apik.
4. Pedoman penilaian keterampilan menulis cerkak (fiksi).
No Aspek yang dinilai Tingkat penilaian

1 2 3 4 5

Tema dan kandungan makna


1

2 Kekuatan alur dan imajinasi

Kekuatan tokoh
3
Ketepatan diksi
4
Keterangan : Nilai sorang peserta uji diperoleh dengan cara perhitungan
persentase: jumlah skor dibagi skor maksimal kali 100.

5. Pedoman pembobotan tingkat penilaian masing-masing aspek pada


keterampilan menulis cerkak.
No Aspek Skor Kriteria

1 Tema dan kandungan 1 [Sangat Kurang]


makna Tema cerita memiliki pesan yang
mengajak pada hal-hal negatif.
2 [Kurang]
Tema cerita tidak memiliki pesan.
3 .[Cukup]
Tema cerita memiliki pesan yang
kurang menarik.
4 [Baik]
Tema cerita memiliki pesan yang
menarik
5 [Sangat Baik]
Tema cerita memiliki pesan yang
menarik dan mendalam
2 Kekuatan alur dan 1 [Sangat Kurang]
imajinasi Alur dalam satu adegan tidak
berimajinasi.
166

2 [Kurang]
Memiliki alur cerita dan
berimajinasi.
3 [Cukup]
Memiliki alur cerita dan imajinasi
sederhana.
4 [Baik]
Memiliki alur cerita yang menarik
dan imajinasi sederhana
5 [Sangat Baik]
Memiliki alur cerita menarik dan
imajinasi tinggi.
3 Kekuatan tokoh 1 [Sangat Kurang]
Kekuatan tokoh utama dalam alur
cerita bersifat pasif dan tidak di
dukung oleh tokoh pendukung
2 [Kurang]
Kekuatan tokoh utama dalam
cerita bersifat aktif dan tidak di
dukung oleh tokoh pendukung.
3 [Cukup]
Kekuatan tokoh utama dalam
cerita bersifat aktif dan di dukung
oleh tokoh pendukung.
4 [Baik]
Kekuatan tokoh utama dalam
cerita bersifat aktif dan menarik,
di dukung tokoh pendukung.
5 [Sangat Baik]
Kekuatan tokoh utama dalam
cerita bersifat aktif dan menarik,
di dukung tokoh pendukung, dan
berpengaruh dalam cerita.
4 Ketepatan diksi 1 [Sangat Kurang]
Menggunakan kosa kata bahasa
asing (selain bahasa Jawa kecuali
istilah).
2 [Kurang]
Penggunaan kosa kata bahasa
Jawa belum benar dan banyak
asing (selain bahasa Jawa kecuali
istilah).
2 Kurangl
Penggunaan kosa kata bahasa
Jawa belum benar dan banyak
kosa kata bahasa asing (selain
bahasa Jawa kecuali istilah).
J lCukupl
Penggunaan kosa kafa bahasa
Jawa belum benar dan ada kosa
kata bahasa asing (selain bahasa
Jawa kecuali istilah).
4 [Baik]
Penggunaan kosa kata bahasa
Jawa belum benar dan tidak ada
kosa kata bahasa asing (selain
bahasa Jawa kecuali istilah).
5 [Sangat Baik]
Penggunaan kosa kata bahasa
Jawa benar dan tidak ada kosa
kata bahasa asing (selain bahasa
Jawa kecuali istilah).

Media/ Sumber Pembelajaran ;


Lembar Kerja Siswa ldaster Bahasa Jawa kelas X
Lagu berbahasa Jawa berjudul "kere mungah mbale" karya Didi Kempot
Perangkat laptop dan Speaker
Purworejo,/'Juli 2013

A* Guru Mata Pelajaran,

4Y-
{{6
tfl\-
I

SURAT KETERANGAN VALIDASI

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Nanang APriYanto, S. Pd.

Jabatan : Tenaga Pengajar

Instantsi : SMK Nurussalaf Kemiri

Menerangkan telah membaca dan memahami Silabus, Rencana Pelaksanaan Pem-


belajaran (RPP), dan media pembelajaran berupa lagu berbahasa Jawa berjudul
kere munggah mbale dalam penelitian yang berjudul "Upaya Peningkatan Ke-
terampilan Menulis Cerkak melalui Media Lagu "Kere Munggah Mbale" Katya
Didi Kempot pada Siswa Kelas X TKI 2 SMK Nurussalaf Kemiri Tahun Ajaran
201312014" yang akan diteliti oleh :

Nama : Siti Nurfaizun

NIM :092160533
Program studi : Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa
Setelah memperhatikan Silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)' dan
media pembelajaran berupa lagu berbahasa Jawa berjudul kere munggah mbale,
menyatakan bahwa instrumen penelitian tersebut telah valid seperti yang ter-
cantum dalam lampiran.
Demikian surat keterangan ini dibuat dengan sebenarnya agar dapat digunakan
sebagaimana mestinya.

Purworejo, ,5 Juli 2013

I
f*Y
{#{*
""t

,t6
i{fr,\
169

LEMBAR VALIDASI

PENGEMBANGAN SILABUS

A. Tujuan
Penggunaan instrumen ini untuk mengukur kevalidan isi silabus yang
dikembangkan dari kurikulum sebelum melaksanakan pembelajaran menulis
cerkak dengan menggunakan media lagu.
B. Petunjuk
1. Objek validasi adalah silabus yang dikembangkan dari standar kompetensi
dan kompetensi dasar.
2. Bapak/Ibu dimohon penelitian dengan memberi tanda rumput (cek) pada
kolom yang tersedia.
3. Makna poin validasi adalah sebagai berikut :
(1) = Tidak Valid; (2) = Kurang Valid; (3) = Cukup Valid; (4) = Valid;
(5) = Sangat Valid
C. Penilaian
No Aspek Penilaian Poin Validitas
1. Format Penyusunan Silabus 1 2 3 4 5
a. Pembuatan silabus sesuai dengan √
kurikulum
b. Keruntutan penyusunan silabus √
c. Format silabus memenuhi standar √
yang baik dan benar
2. Ketepatan Pengembangan
a. Kesesuaian materi pembelajaran √
dengan standar kompetensi dan
kompetensi dasar
b. Kesesuaian meteri dengan indikator √
pembelajaran
c. Penentuan indikator sesuai dengan √
170

standar kompetensi dan kompetensi


dasar
d. Alokasi waktu sesuai kebutuhan √
e. Pemilihan sumber belajar sesuai √
dengan tujuan pembelajaran
3. Bahasa
a. Penggunaan bahasa sesuai dengan √
EYD
b.Struktur kalimat yang digunakan √
sederhana
c.Kalimat tidak ambigu √

D. Saran Validator
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
171

LEMBAR VALIDASI
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

A. Tujuan
Penggunaan instrumen ini untuk mengukur kevalidan isi Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dalam pelaksanaan pembelajaran menulis
cerkak dengan menggunakan media lagu.
B. Petunjuk
1. Objek validasi adalah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
2. Bapak/Ibu dimohon penelitian dengan memberi tanda rumput (cek) pada
kolom yang tersedia.
3. Makna poin validasi adalah sebagai berikut :
(2) = Tidak Valid; (2) = Kurang Valid; (3) = Cukup Valid; (4) = Valid;
(5) = Sangat Valid
C. Penilaian
No Aspek Penilaian Poin Validitas
1. Aspek kesesuaian materi 1 2 3 4 5
a. Kesesuaian indikator dengan standar √
kompetensi dan kompetensi dasar
b. Kesesuaian indikator pembelajaran √
dengan tujuan pembelajaran
c. Kejelasan rumusan indikator √
d. Kesesuaian materi dengan indikator √
pembelajaran
e. Kemenarikan penyajian materi √
2. Aspek keakuratan bahasa
a. Penggunaan bahasa yang √
komunikatif
b. Penggunaan bahasa yang tidak √
172

ambigu
c. Ketepatan ejaan dengan aturan EYD √
3. Aspek penggunaan waktu
a. Kesesuaian alokasi waktu yang √
ditetapkan
b. Ketepatan rincian waktu untuk setiap √
pembelajaran
4. Penutup
a. Melaksanakan proses penyimpulan √
secara menyeluruh terhadap
pembelajaran pada setiap pertemuan

D. Saran Validator
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
LEMBAR VALIDASI
MEDIA LAGU “KERE MUNGGAH MBALE” KARYA DIDI KEMPOT

A. Tujuan
Penggunaan instrumen ini untuk mengukur kevalidan isi instrument
berupa aspek penilaian dan pelaksanaan pembelajaran menulis cerkak dengan
menggunakan media lagu.
B. Petunjuk
1. Objek validasi adalah isi instrument berupa aspek penilaian dan pelaksanaan
pembelajaran menulis cerkak dengan menggunakan media lagu yang
berjudul “kere munggah mbale” karya Didi Kempot
2. Bapak/Ibu dimohon penelitian dengan memberi tanda rumput (cek) pada
kolom yang tersedia.
3. Makna poin validasi adalah sebagai berikut :
(1) = Tidak Valid; (2) = Kurang Valid; (3) = Cukup Valid; (4) = Valid;
(5) = Sangat Valid
C. Penilaian
Validasi media lagu berjudul “kere munggah mbale” karya Didi Kempot
No Aspek Penilaian Poin Validitas
1 2 3 4 5
1 Tema dan kandungan makna √
2 Kekuatan alur dan imajinasi √
3 Kekuatan tokoh √
4 Kekuatan diksi √
Penilaian secara umum Kesimpilan penilaian
LD LDR TLD
Penilaian terhadap instrumen √
penelitian
Keterangan :
LD : Layak digunakan
LDR : Layak digunakan dengan revisi
TLD : Tidak layak digunakan

D. Saran Validator
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
 
175

HASIL TES KEMAMPUAN MENULIS CERKAK


PADA KEGIATAN PRASIKLUS, SIKLUS I, DAN SIKLUS II

Nomor Nama Siswa Prasikl Siklus Siklus


Responden us 1 II
1 AHMAD RIYADI SAPUTRO 55 70 80
2 ALFI MUDRIKAH 55 75 80
3 ARIF HARTANTO 40 70 75
4 CHOIRUL ANAM 55 70 75
5 CHOLIFATUZ JANNAH 50 75 80
6 DELLA NOVIANA DEWI 70 75 75
7 DWI RIAWATI 50 70 75
8 DWI SURAYAH 60 65 70
9 ELITA PARASWATI 60 70 75
10 ENI LESTARI 50 60 70
11 FATHUROHMAN 60 65 70
12 FERI ARGANDI 60 65 75
13 HABIB BURROHMAN 65 70 80
14 HANIK MAKFIYAH 65 70 75
15 ILFA LIANA 60 70 75
16 JAMINGATUT TOINGAH 55 75 80
17 KARIMATUL KHOLISOH 40 70 75
18 KHUSNUDIN 70 80 90
19 MAR ATUN ROSIDAH 65 70 75
20 MASLICHAH 65 70 75
21 MUBAROKATUL MUNAWAROH 50 75 80
22 MUCH ICHSAN 50 70 80
23 NITA SAFITRI MULYANI 40 75 85
24 NUR IHSAN 60 65 75
25 NURUL MUNKARIMAH 50 60 70
26 SHINTA ANNISA 50 70 80
27 TRI ASTUTI 55 70 75
28 ULIN NI'MATUR ROFI'AH 65 70 75
29 WAHYU URIPNO 60 65 75
30 YUNIASTUTI 50 70 75
Jumlah 1680 2095 2295
Nilai Rata-rata Kelas 56 69,5 76,5
Nilai Tertinggi 70 80 90
Nilai Terendah 40 60 70
Keterangan : Batas nilai KKM = 70
176

Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa Prasiklus

No. Aspek Penilaian Ya Tidak Ket.


Frek % Frek %
Sikap belajar positif
1. Siswa duduk 18 60% 12 40% Sebagian
dengan tenang siswa tidak
dapat duduk
tenang, ada
yang
menengok ke
belakang
2. Siswa 19 63,3% 11 36,67% Ada beberapa
memperhatikan siswa yang
pelajaran dengan tidak
sungguh-sungguh memperhatik
an pelajaran
sungguh
sungguh,
kebanyakan
dari mereka
bercerita
sendiri.
3. Siswa menulis 20 66,7% 10 33,3% Saat tugas
dengan penuh menulis
konsentrasi cerkak
sebagian
besar siswa
berkonsentras
i
4. Siswa aktif 10 33,3% 20 66,7% Sebagian
bertanya besar siswa
tidak aktif
bertanya
5. Siswa antusias 15 50% 15 50% Sebagian
mengikuti siswa
pembelajaran antusias
menulis cerkak mengikuti
pembelajaran
menulis dan
sebagian
kurang
antusias
Rata-rata 16 14
Sikap belajar negatif
177

6. Siswa berbicara 12 40% 18 60% Saat guru


sendiri menjelaskan
materi ada
beberapa
siswa yang
berbicara
sendiri
7. Mudah terganggu 10 33.3% 20 66,7% Sebagian
oleh keadaan besar siswa
lingkungan tidak
terganggu
oleh keadaan
lingungan
8. Siswa mengganggu 10 33,3% 20 66,7% Ada beberapa
temannya siswa yang
mengganggu
temannya
saat
pembelajaran
berlangsung
9. Siswa tidak aktif 22 73,3% 8 26,67% Banyak siswa
dalam yang tidak
pembelajaran aktif dalam
pembela
bejaran
10. Siswa meremehkan 16 53,3% 14 46,7% Sebagaian
kegiatan menulis besar siswa
meremehkan
kegiatan
pembelajaran
Rata-rata 14 16
178

Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus I

No. Aspek Penilaian Ya Tidak Ket.


Frek % Frek %
Sikap belajar positif
1. Siswa duduk 20 66,7% 10 33,3% Sebagian
dengan tenang siswa dapat
duduk
tenang, tetapi
masih ada
yang
menengok ke
belakang
2. Siswa 22 73,3% 8 26,7% Ada beberapa
memperhatikan siswa yang
pelajaran dengan tidak
sungguh-sungguh memperhatik
an pelajaran
sungguh
sungguh,
kebanyakan
dari mereka
bercerita
sendiri.
3. Siswa menulis 26 86,7% 4 13,3% Saat tugas
dengan penuh menulis
konsentrasi cerkak
sebagian
besar siswa
berkonsentras
i
4. Siswa aktif 20 66,7% 10 33,3% Ada beberapa
bertanya siswa yang
tidak aktif
bertanya
5. Siswa antusias 20 66,7% 10 33,3% Sebagian
mengikuti besar siswa
pembelajaran antusias
menulis cerkak mengikuti
pembelajaran
menulis
Rata-rata 22 8
Sikap belajar negatif
6. Siswa berbicara 9 30% 21 70% Saat guru
sendiri menjelaskan
179

materi ada
beberapa
siswa yang
berbicara
sendiri
7. Mudah terganggu 6 16,7% 24 83,3% Sebagian
oleh keadaan besar siswa
lingkungan tidak
terganggu
oleh keadaan
lingungan
8. Siswa mengganggu 9 30% 21 70% Ada beberapa
temannya siswa yang
mengganggu
temannya
saat
pembelajaran
berlangsung
9. Siswa tidak aktif 9 30% 21 70% Ada siswa
dalam yang tidak
pembelajaran aktif dalam
pembelajaran
10. Siswa meremehkan 9 30% 21 70% Ada siswa
kegiatan menulis yang
meremehkan
kegiatan
pembelajaran
Rata-rata 8 22
180

Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus II

No. Aspek Penilaian Ya Tidak Ket.


Frek % Frek %
Sikap positif
1. Siswa duduk 28 93,3% 2 66,7% Sebagian
dengan tenang besar siswa
dapat duduk
tenang.
2 Siswa 28 93,3% 2 66,7% Sebagaian
memperhatikan besar siswa
pelajaran dengan memperhatik
sungguh-sungguh an.
3. Siswa menulis 27 90% 3 10% Saat tugas
dengan penuh menulis
konsentrasi cerkak siswa
berkonsentras
i
4. Siswa aktif 20 66,7% 10 33,3% Siswa aktif
bertanya bertanya
5. Siswa antusias 27 90% 3 10% Sebagian
mengikuti besar siswa
pembelajaran antusias
menulis cerkak mengikuti
pembelajaran
menulis
Rata-rata 26 4
Sikap negative
6 Siswa berbicara 3 10% 27 90% Sebagian
sendiri besar siswa
tidak
berbicara
sendiri
7. Mudah terganggu 3 10% 27 90% Sebagian
oleh keadaan besar siswa
lingkungan tidak
terganggu
oleh keadaan
lingungan
8. Siswa mengganggu 3 10% 27 90% Sebagian
temannya besar siswa
tidak
mengganggu
temannya
saat pelajaran
berlangsung
181

9. Siswa tidak aktif 9 30% 21 70% Siswa aktif


dalam dalam
pembelajaran pembelajaran
10. Siswa meremehkan 2 93,3% 28 66,7% Siswa tidak
kegiatan menulis meremehkan
kegiatan
pembelajaran
Rata-rata 4 26
176

Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa Prasiklus

No. Aspek Penilaian Ya Tidak Ket.


Frek % Frek %
Sikap belajar positif
1. Siswa duduk 18 60% 12 40% Sebagian
dengan tenang siswa tidak
dapat duduk
tenang, ada
yang
menengok ke
belakang
2. Siswa 19 63,3% 11 36,67% Ada beberapa
memperhatikan siswa yang
pelajaran dengan tidak
sungguh-sungguh memperhatik
an pelajaran
sungguh
sungguh,
kebanyakan
dari mereka
bercerita
sendiri.
3. Siswa menulis 20 66,7% 10 33,3% Saat tugas
dengan penuh menulis
konsentrasi cerkak
sebagian
besar siswa
berkonsentras
i
4. Siswa aktif 10 33,3% 20 66,7% Sebagian
bertanya besar siswa
tidak aktif
bertanya
5. Siswa antusias 15 50% 15 50% Sebagian
mengikuti siswa
pembelajaran antusias
menulis cerkak mengikuti
pembelajaran
menulis dan
sebagian
kurang
antusias
Rata-rata 16 14
Sikap belajar negatif
177

6. Siswa berbicara 12 40% 18 60% Saat guru


sendiri menjelaskan
materi ada
beberapa
siswa yang
berbicara
sendiri
7. Mudah terganggu 10 33.3% 20 66,7% Sebagian
oleh keadaan besar siswa
lingkungan tidak
terganggu
oleh keadaan
lingungan
8. Siswa mengganggu 10 33,3% 20 66,7% Ada beberapa
temannya siswa yang
mengganggu
temannya
saat
pembelajaran
berlangsung
9. Siswa tidak aktif 22 73,3% 8 26,67% Banyak siswa
dalam yang tidak
pembelajaran aktif dalam
pembela
bejaran
10. Siswa meremehkan 16 53,3% 14 46,7% Sebagaian
kegiatan menulis besar siswa
meremehkan
kegiatan
pembelajaran
Rata-rata 14 16
178

Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus I

No. Aspek Penilaian Ya Tidak Ket.


Frek % Frek %
Sikap belajar positif
1. Siswa duduk 20 66,7% 10 33,3% Sebagian
dengan tenang siswa dapat
duduk
tenang, tetapi
masih ada
yang
menengok ke
belakang
2. Siswa 22 73,3% 8 26,7% Ada beberapa
memperhatikan siswa yang
pelajaran dengan tidak
sungguh-sungguh memperhatik
an pelajaran
sungguh
sungguh,
kebanyakan
dari mereka
bercerita
sendiri.
3. Siswa menulis 26 86,7% 4 13,3% Saat tugas
dengan penuh menulis
konsentrasi cerkak
sebagian
besar siswa
berkonsentras
i
4. Siswa aktif 20 66,7% 10 33,3% Ada beberapa
bertanya siswa yang
tidak aktif
bertanya
5. Siswa antusias 20 66,7% 10 33,3% Sebagian
mengikuti besar siswa
pembelajaran antusias
menulis cerkak mengikuti
pembelajaran
menulis
Rata-rata 22 8
Sikap belajar negatif
6. Siswa berbicara 9 30% 21 70% Saat guru
sendiri menjelaskan
179

materi ada
beberapa
siswa yang
berbicara
sendiri
7. Mudah terganggu 6 16,7% 24 83,3% Sebagian
oleh keadaan besar siswa
lingkungan tidak
terganggu
oleh keadaan
lingungan
8. Siswa mengganggu 9 30% 21 70% Ada beberapa
temannya siswa yang
mengganggu
temannya
saat
pembelajaran
berlangsung
9. Siswa tidak aktif 9 30% 21 70% Ada siswa
dalam yang tidak
pembelajaran aktif dalam
pembelajaran
10. Siswa meremehkan 9 30% 21 70% Ada siswa
kegiatan menulis yang
meremehkan
kegiatan
pembelajaran
Rata-rata 8 22
180

Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus II

No. Aspek Penilaian Ya Tidak Ket.


Frek % Frek %
Sikap positif
1. Siswa duduk 28 93,3% 2 66,7% Sebagian
dengan tenang besar siswa
dapat duduk
tenang.
2 Siswa 28 93,3% 2 66,7% Sebagaian
memperhatikan besar siswa
pelajaran dengan memperhatik
sungguh-sungguh an.
3. Siswa menulis 27 90% 3 10% Saat tugas
dengan penuh menulis
konsentrasi cerkak siswa
berkonsentras
i
4. Siswa aktif 20 66,7% 10 33,3% Siswa aktif
bertanya bertanya
5. Siswa antusias 27 90% 3 10% Sebagian
mengikuti besar siswa
pembelajaran antusias
menulis cerkak mengikuti
pembelajaran
menulis
Rata-rata 26 4
Sikap negative
6 Siswa berbicara 3 10% 27 90% Sebagian
sendiri besar siswa
tidak
berbicara
sendiri
7. Mudah terganggu 3 10% 27 90% Sebagian
oleh keadaan besar siswa
lingkungan tidak
terganggu
oleh keadaan
lingungan
8. Siswa mengganggu 3 10% 27 90% Sebagian
temannya besar siswa
tidak
mengganggu
temannya
saat pelajaran
berlangsung
181

9. Siswa tidak aktif 9 30% 21 70% Siswa aktif


dalam dalam
pembelajaran pembelajaran
10. Siswa meremehkan 2 93,3% 28 66,7% Siswa tidak
kegiatan menulis meremehkan
kegiatan
pembelajaran
Rata-rata 4 26
LEMBAR PENGMATAN GURU
No. Aspek yang Prasiklus Ket. Siklus I Ket. Siklus II Ket.
diamati Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak
1. Guru √ Mengantarkan Mengantarkan Mengantarkan
memberikan siswa pada siswa pada materi siswa pada materi
apresiasi materi yang yang akan yang akan
akan disampaikan dan disampaikan dan
disampaikan dan √ mengkondisikan √ mengkondisikan
mengkondisikan siswa siap siswa siap
siswa siap mengikuti mengikuti
mengikuti pelajaran. pelajaran.
pelajaran.
2. Guru √ Tidak Menjelaskan Menjelaskan
menyampaik menjelaskan media yang akan media yang akan
an cara media yang akan √ digunakan √ digunakan
menulis digunakan
menggunaka
n media
audio

3. Guru √ Memberikan Memberikan Memberikan


memberikan materi mengenai materi mengenai materi mengenai
materi secara cerkak √ cerkak √ cerkak
umum

4. Guru √ Kurang Kurang Memberikan


memotivasi memberikan memberikan motivasi dan

182
siswa yang motivasi dan √ motivasi dan √ arahan
pasif arahan arahan

5. Guru √ Membantu Membantu siswa Membantu siswa


memberikan siswa yang yang bertanya yang bertanya
kesempatan bertanya mengenai hal-hal mengenai hal-hal
pada siswa mengenai hal- yang belum yang belum
untuk hal yang belum √ paham √ paham
bertanya hal- paham
hal atau
materi yang
belum paham
6. Guru √ Tidak Tidak Memberikan
memberikan memberikan √ memberikan √ kesimpulan
kesimpulan kesimpulan kesimpulan pelajaran secara
hasil belajar pelajaran secara pelajaran secara keseluruhan
keseluruhan keseluruhan setelah
setelah setelah pembelajaran
pembelajaran pembelajaran

183
Tabel 11
Lembar Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Keterlaksanaan
Siklus I Keterangan Siklus II Keterangan
Ya Tidak Ya Tidak
Aper- 1. Membuka pelajar- √ Pelajaran dibuka dengan √ Pelajaran dibuka dengan ucapan
sepsi an, membaca doa, ucapan salam dari seluruh salam dari seluruh peserta didik
dan memeriksa ke- peserta didik kepada guru kepada guru dipimpin oleh ketua
hadiran peserta dipimpin oleh ketua kelas, kelas, kemudian guru mengecek
didik kemudian guru mengecek kehadiran peserta didik dengan
kehadiran peserta didik memanggil nama satu-persatu.
dengan memanggil nama satu
persatu.
2. Guru menyiapkan √ Guru menyiapkan materi √ Guru menyiapkan materi cerkak
bahan ajar berupa cerkak yang akan diajarkan yang akan diajarkan kepada
materi tentang kepada peserta didik. peserta didik.
cerkak
Inti Eksplorasi √ Guru memberi penjelasan se- √ Guru memberi penjelasan secara
1. Guru bertanya cara rinci. Peserta didik mem- rinci. Peserta didik memperhati-
jawab tentang perhatikan dengan seksama, kan dengan seksama, namun
unsur-unsur dalam namun masih ada beberapa ya masih ada beberapa yang kurang
cerkak ng kurang memperhatikan. memperhatikan.
2. Peserta didik men- √ Peserta didik menjawab per- √ Peserta didik menjawab per-
jawab pertanyaan tanyaan-pertanyaan yang di- tanyaan-pertanyaan yang di-
yang diajukan guru ajukan guru namun masih ajukan guru namun masih
secara mandiri. banyak yang menjawab banyak yang menjawab dengan
dengan malu-malu malu-malu

184
Elaborasi Guru memutarkan lagu “kere √ Guru memutarkan lagu “kere mu
1. Guru memutar √ munggah mbale” karya Didi nggah mbale” karya Didi
rekaman lagu Kempot sebagai media dalam Kempot sebagai media dalam
“kere munggah menulis cerkak. menulis cerkak.
mbale” karya Didi
Kempot
2. Peserta didik mem- √ Kegiatan ini tidak terlaksana. √ Peserta didik menjawab per-
berikan tanggapan tanyaan-pertanyaan yang di-
mengenai isi lagu ajukan guru namun masih ada
“kere munggah yang menjawab dengan malu-
mbale” karya Didi malu.
Kempot
3. Peserta didik se- √ Peserta didik berusaha me- √ Peserta didik berusaha menulis
cara mandiri mem- nulis cerkak sesuai dengan cerkak sesuai dengan tema yang
buat karya fiksi tema yang ada pada lagu ada pada lagu “kere munggah
berupa cerkak “kere mu-nggah mbale” mbale” karya Didi Kempot
karya Didi Kempot

Konfirmasi √ Guru memberikan koreksi √ Guru memberikan koreksi dan


1. Guru memberikan dan penjelasan secara lebih penjelasan secara lebih men-
umpan balik positif mendalam dari beberapa dalam dari beberapa jawaban
atas tanggapan jawaban latihan siswa. latihan siswa.
peserta didik me-
ngenai cerkak
2. Guru melakukan √ Guru memberikan koreksi √ Guru memberikan koreksi ter-
pengamatan atas terhadap jawaban siswa yang hadap jawaban siswa yang
kinerja peserta cenderung masih banyak ke- cenderung masih banyak ke-
didik saat mem- salahan salahan

185
buat cerkak
3. Guru memberikan √ Guru memberikan pujian √ Guru memberikan pujian kepada
penghargaan atas kepada siswa yang sudah siswa yang sudah menulis
keberhasilan siswa menulis cerkak dengan baik. cerkak dengan baik.
dalam membuat
cerkak
4. Guru memberikan √ Kegiatan ini tidak terlaksana.. √ Sebagian peserta didik terlihat
motivasi kepada masih malu-malu dan belum
peserta didik yang aktif dalam kegiatan pem-
belum belajaran. Guru memotivasi
berpartisipasi aktif peserta didik dengan men-
contohkan perilaku aktif dari
peserta didik lainnya.
Akhir 1. Guru dan peserta √ Kegiatan ini tidak terlaksana √ Kegiatan ini tidak terlaksana
didik mengadakan karena keterbatasan waktu. karena keterbatasan waktu.
refleksi terhadap
pelajaran yang
baru dilaksanakan
2. Guru memberikan √ Peserta didik diminta untuk √ Kegiatan ini tidak terlaksana
latihan mandiri berlatih secara mandiri deng- karena keterbatasan waktu
berupa tugas an mengerjakan tugas rumah
rumah sebagai berupa latihan menulis
latihan cerkak.
3. Guru menutup √ Guru menutup pelajaran √ Guru menutup pelajaran dengan
pelajaran dengan dengan mengucapkan salam. mengucapkan salam.
salam

186
190

DOKUMENTASI KEGIATAN PEMBELAJARAN


MENULIS CERKAK PADA KEGIATAN PRASIKLUS
191

DOKUMENTASI KEGIATAN PEMBELAJARAN


MENULIS CERKAK PADA KEGIATAN SIKLUS I
192

DOKUMENTASI KEGIATAN PEMBELAJARAN


MENULIS CERKAK PADA KEGIATAN SIKLUS II
189

Lirik Lagu “ Kere Munggah Mbale” Karya Didi Kempot

Nok Sri Mulyani


Saiki uripmu saya mukti
Nyandhang nganggo ora nguciwani
Merga saiki wis dadi penyayi

Nok Sri Mulyani


Gayamu jan kaya selebriti
Mula saiki kowe wis lali
Karo aku sing ndadekke penyanyi

Reff :
Eling-eling
Kowe biyen dodol sega kering
Bareng saiki dadi wong kondhang
Kowe njur lali karo kahanan

Eling-eling
Kowe biyen dodol sega kucing
Bareng saiki dadi wong gedhe
Kowe kaya kere munggah mbale

Nok Sri Mulyani


Sanadyan saiki kowe wis lali
Nanging tetep tak dongakake
Muga-muga ra bali dadi kere

Nok Sri Mulyani


Kowe saiki cidro ing janji
Janjimu biyen ra bakal lali
Karo aku sing dadekke penyanyi

( Kembali ke Reff )

Anda mungkin juga menyukai