DIPLEGIA
Diplegia didefinisikan sebagai gangguan motorik yang lebih parah pada
ekstremitas bawah daripada ekstremitas atas. Anak CP diplegi memiliki fungsi
mental yang masih normal dan dapat berkomunikasi dengan yang lain tanpa
kesulitan. Fungsi oromotor dan gastrointestinal juga masih normal.
Permasalahan utama pada CP Spastic Diplegic adalah kesulitan untuk berjalan
(walking difficulty). Gangguan keseimbangan, kelemahan otot, spastisitas,
dan deformitas menghasilkan pola berjalan yang khas untuk CP tipe ini.
Permasalahan muskuloskeletal yang utama pada diplegia :
Hip : Fleksi, rotasi internal, dan adduksi
Knee : Fleksi atau terkadang ekstensi
Ankle : Equinus, valgus
Deformitas yang timbul pada CP spastik diplegia ini sebagian besar dapat
dicegah atau dikoreksi dengan operasi. Oleh karena itu, hasil yang
memuaskan sering nampak pada operasi yang dilakukan. Tunda operasi
hingga anak dapat menggenggam dengan tangannya. Umur yang ideal untuk
dilakukan operasi adalah usia 5-7 tahun. Operasi yang dilakukan secara dini
dibutuhkan pada kasus-kasus dengan instabilitas hip, kontraktur fleksi sendi
lutut oleh karena spastik otot hamstring dan kontraktur otot gastrocnemius
dan soleus yang tidak respon pada fisioterapi , serial casting, injeksi toxin
botulinum.
A. Hip
1. Fleksion deformity
Fleksi hip yang berlebihan dapat merubah pusat gaya gravitasi
menjadi ke depan dan membuat kompensasi tubuh menjadi lumbal
lordosis, lutut fleksi, dan dorsofleksi ankle. Perlu ditentukan apakah
peningkatan fleksi hip itu oleh karena kelainan primer atau oleh karena
kelainan sekunder akibat deformitas ekstremitas bawah yang lain
seperti kontraktur lutut atau ankle. Jika terdapat kontraktur fleksi
sendi lutut yang tidak diketahui, release hip fleksor akan semakin
melemahkan otot-otot dan membuat fleksi hip menjadi lebih jauh.
Kontraktur fleksi hip dari 150-300 biasanya dilakukan release otot
psoas melalui reseksi intramuskular. Kontraktur lebih dari 30 0
membutuhkan release otot yang lebih besar pada otot rectus femoris,
sartorius, tensor fascia lata dan serabut anterior otot gluteus medius
dan minimus sebagai tambahan release otot iliopsoas.
2. Adduction deformity
Adductor Tenotomy dan release
Operasi ini diindikasikan pada pasien dengan kontraktur adduksi yang
ringan dengan pola berjalan scissoring gait atau subluksasi hip dini.
Prosedur ini seharusnya dilakukan lebih dini oleh karena kerusakan
acetabulum yang terjadi karena tarikan otot lebih besar pada usia
sebelum 4 tahun. Kandidat ideal untuk dilakukan prosedur ini adalah
anak usia dibawah 8 tahun yang dapat berjalan dan khususnya usia
dibawah 4 tahun yang mempunyai abduksi hip dibawah 30 0 dan indeks
migrasi kurang dari 50%.
Teknik :
1. Pasien posisi supine dan persiapkan medan operasi dari jari – jari
kaki hingga batas costae inferior. Tutup daerah perineum. (A)
2. Identifikasi otot adduktor longus dengan palpasi dan buat insisi
secara melintang sepanjang 3 cm diatas tendon adductor longus
kira-kira 1 cm dari distal origonya.
3. Diseksi lapis demi lapis dan identifikasi fasia adduktor longus.
4. Buat insisi longitudinal pada facia adductor, identifikasi tendon
adductor longus dan reseksi tendon tersebut dengan electrocouter.
5. Release dengan electrocauter serabut-serabut otot adductor longus
yang diperlukan. Hindari mengenai cabang anterior nervus
obturator yang terletak diantara adductor longus dan brevis.
6. Secara gradual abduksikan hipdan tentukan jumlah koreksi yang
dapat dicapai. Jika koreksi lebih jauh masih dibutuhkan, release
secara pelan-pelan bagian anterior dari adductor brevis
menggunakan electrocauter dan hindari cabang nervus obturator,
hati-hati untuk tidak merelease otot abductor brevis yang luas dan
lindungi cabang posterior dari nervus obturator untuk mecegah
kontraktur abduksi.
7. Jika otot gracilis ditemukan terlalu ketat release otot terebut
dengan electrocauter.
8. Ketika koreksi final sudah dicapai tutup luka operasi lapis demi
lapis. Jangn lupa untuk menutup facia adductor untuk mencegah
skin-dimpling post operatif.
Post operatif care
Pasien diposisikan dalam posisi abduksi. Pasien dapat diimobilisasi
dngan bilateral long leg casts dengan bantal abduksi selama 1 bulan.
Fisio terapi dilakukan segera setelah operasi untuk mengoptimalkan
ROM hip.