BISING JANTUNG
• Bising jantung (cardiac murmur) timbul akibat aliran
turbulen dalam bilik (dinding jantung) dan pembuluh
darah jantung, sumbatan terhadap aliran atau adanya
aliran dari diameter kecil ke diameter yang lebih besar.
Aliran turbulen ini terjadi bila melalui struktur yang
abnormal (penyempitan lubang katup, insufisiensi
katup,atau dilatasi segmen arteri), atau akibat aliran
darah yang cepat sekali melalui struktur yang normal,
atau akibat aliran darah balik yang abnormal
(regurgitasi)
Turbulensi menyebabkan arus berlawanan (eddies)
yang memukul dinding dan menimbulkan getaran yang
didengar pemeriksa sebagai bising.
• Bising jantung dibedakan berdasarkan :
1. Waktu relatifnya terhadap siklus jantung
2. Intensitasnya
3. Lokasi atau daerah tempat bunyi itu
terdengar paling keras dan
4. Sifat-sifatnya
Berdasarkan Waktu relatifnya
terhadap siklus jantung
1. Systolic
Suatu murmur yang terjadi antara bunyi jantung I dan II ( lub-murmur-dup,
lub-murmur-dup ) sesudah bunyi jantung Imengisyaratkan murmur
sistolik. Bising sistolik dianggap sebagai bising ejeksi, yaitu bising selama
mid-diastolik sesudah fase awal kontraksi isovolumetrik, atau bisa juga
dianggap sebagai bising insufisiensi yang terjadi pada seluruh sistolik.
Macam murmur sistolik, yaitu :
Tipe pansistolik ( pansystolic ) : timbul akibat aliran balik yang melalui bagian
jantung yang masih terbuka dan mengisi seluruh fase sistolik, misal : pada
insufisiensi mitral.
Bising holosistolik (Tipe pansistolik)
Timbul sebagai akibat aliran yang melalui bagian jantung yang masih
terbuka (seharusnya dalam keadaan tertutup pada kontraksi jantung) dan
mengisi seluruh fase sistolik. Bising dimulai bersamaan dengan bunyi
jantung I, terdengar sepanjang fase sistolik dan berhenti bersamaan
dengan bunyi jantung II, terdapat pada defek septum ventrikel, insufisiensi
mitral, atau insufisiensi trikuspid.
Bising sistolik dini
Bising mulai terdengar bersamaan dengan bunyi jantung I dekresendo,
dan berhenti sebelum bunyi jantung II; bising ini terdapat pada defek
septum ventrikel kecil, biasanya jenis muskular.
Bising ejeksi sistolik (ejection systolic)
Timbul akibat aliran darah yang dipompakan melalui bagian yang
menyempit dan mengisis sebagian fase sistolik. Misalnya pada stenosis
aorta, dimana bising tersebut mempunyai punctum maximum di daerah
aorta dan mungkin menjalar ke apeks kordis. Bising dimulai setelah bunyi
jantung I, bersifat kresendo-dekresendo, dan berhenti sebelum bunyi
jantung II; bising ini terdapat pada bising inosen, bising fungsional,
stenosis pulmonal atau stenosis aorta, defek septum atrium, atau tetralogi
fallot.
Bising sitolik akhir
Bising mulai setelah pertengahan fase sistolik, kresendo, dan berhenti
bersama dengan bunyi jantung II; terdapat pada insufisiensi mitral kecil
dan prolaps katup mitral.
2. Diastolic
Jika terjadi antara bunyi jantung II dan I ( lub-dup-murmur, lub-dup-murmur ) sesudah
BJ IImerupakanmurmur diastolik. Macam-macam murmur diastolik, yaitu :
Early diastolic : terdengar segera sesudah bunyi jantung II. Apabila bising ini terutama
terdengar di daerah basal jantung, mungkin sekali disebabkan insufisisensi
aortatimbul akibat aliran balik pada katup aorta.Bising mulai bersamaan dengan
bunyi jantung II, dekresendo, dan berhenti sebelum bunyi jantung I; terdapat pada
insufisiensi aorta atau insufisiensi pulmonal.