Perhatikan frekuensi dan bentuk gerak pernafasan. Frekuensi bertambah pada gagal jantung kiri. Ekspirasi memanjang pada penyakit jantung pulmonal. "Impuls" (denyut) jantung biasanya dapat dilihat dengan jelas pada penderita penyakit jantung. Melebar atau bergeser kekiri pada hipertrofi/ dilatasi ventrikel kiri. Bergeser ke kanan pada hipertrofi ventrikel kanan. Terlihat pula pulsasi parasternal pada hipertensi pulmonal.
Palpasi Pada jantung paling baik dilakukan pada posisi miring 45 derajat dari bidang horisontal atau posisi duduk, tetapi biasa juga dalam posisi terlentang atau miring ke sebelah kiri (dekubitus lateral) mulai dengan tapak tangan (lebih baik dengan ujung jari) di daerah apeks,.terus 'menuju ke tepi kiri sternum pada sela iga 4 menuju ke basis jantung pada sela iga 2 kiri dan kanan akhirnya menuju kesebelah kanan jantung disela iga 4..
Berbagai gangguan jantung . dapat dideteksi dengan palpasi antara lain: - Denyut ventrikel kiri mengeras : hipertrofi ventrikel kiri. - Denyut ventrikel kiri bergeser kebawah dan ke kiri : Dilatasi ventrikel kiri, gagal jantung kiri, overload sistolik (misalnya regurgitasi aorta atau mitral). - Denyut presistolik : beban tekanan meningkat (stenosis aorta, hipertensi) - Denyut sistolik mendua (Double): kardiomiopati hipertrofik obstruktif
Denyut diskinetik : penyakit jantung koroner, infark miokard akut, "Lift" para-sternal : regurgitasi (insufsiensi) mitral, stenosis mitral "Thrills" (bergetar) : stenosis pulmonal, defek septum ventrikel, regurgitasi mitral berat.
Perkusi Secara kasar dengan perkusi, besar jantung dapat diperkirakan akan lebih tepat dengan pemeriksaan radiologi. Dewasa ini perkusi tidak banyak manfaatnya dalam menegakkan diagnosis. Untuk mendiagnose efusi perikardial "dullnes" (pekak) jantung melebar sehingga tepi kanan sternum dan sela iga 2 kiri, Pada emfisema pekak jantung berkurang.
Snaps clicks
Klik ejeksi (ejection clicks):
Bunyi nada tinggi pada permulaan sistol timbul akibat membukanya katup semilunar yang mengalami deformitas stenosis katup aorta dan pulmonal Suaranya pendek dan mempunyai kualitas clicks Klik aorta terbaik didengarkan di aorta dan klik pulmonal di daerah pulmonal Klik pulmonal bervariasi sesuai dengan napas dan paling jelas pada waktu ekspirasi Klik aorta tidak bervariasi
Mid-sistolik klik Terjadi pada pertengahan sistolik Klik ini disebabkan peregangan tibatiba korda tendinea atau daun katup yang prolap Klik mungkin tunggal atau multipel Ditemukan pada prolaps katup mitral atau trikuspid
Karakteristik murmur
1. Waktu: Sistolik Diastolik Kontinyu (sistolik dan diastolik)
2. Intensitas: gradasi dari yang paling rendah hingga tinggi derajat 1 : sulit didengar derajat 2 : terdengar lemah derajat 3 : intensitas sedang derajat 4 : keras derajat 5 : lebih keras tetapi masih memerlukan stetoskop derajat 6 : terdengar tanpa stetoskop
3. Nada (pitch): tinggi dan rendah 4. Kualitas (quality): pecah (rumbling), meniup (blowing), kasar (harsh) 5. Lama (duration): mid-sistolik, holosistolik (pansistolik), mid-diastolik, sistolik akhir dll. 6. Penyebaran (radiation): ke aksila, leher dll. 7. Hubungan dengan respirasi: murmur yang berasal dari ventrikel kanan meningkat intensitasnya waktu inspirasi 8. Hubungan dengan posisi tubuh: bising pada miksoma atrium kiri menghilang waktu perubahan posisi
Pansistolik: VSD, regurgitasi mitral, regurgitasi trikuspid Sistolik akhir: prolaps katup mitral, koarktasio aorta
Bising pansistolik
Timbul akibat aliran darah melalui defek septum ventrikel atau retrograde melalui katup mitral atau trikuspid Intensitas tinggi dan waktu bising yang panjang menunjukkan bahwa perbedaan tekanan antara lubang cukup besar Bising ini terjadi sepanjang perbedaan tekanan antara ruang jantung yang satu dan yang lainnya
Diastol akhir
Bising kontinyu
Bising yang tedengar sepanjang fase sistol dan diastol Umumnya terjadi apabila perbedaan tekanan yang terus-menerus antara daerah dengan tekanan tinggi ke daerah tekanan rendah, contohnya:
Patent duktus arteriosus Anomali asal arteria koroner kiri Fistula rterio-venous koroner Pecahnya aneurisma sinus valsava Stenosis arteria koronarius proksimal dan Stenosis cabang-cabang arteria pulmonal