NIM : P27226018070
Kelas : DIII B Fisioterapi
a. Murmur sistolik
Murmur sistolik merupakan suatu keadaan normal disebut sebagai innocent murmur.
Bising innocent memiliki ciri berlangsung singkat, berhenti sebelum S2, intesintas sedang
yaitu < II / VI, umumnya berkurang dengan posisi duduk tegak maupun manuver
Valsava.
Murmur sistolik patologis dapat disebabkan oleh turbulensi aliran darah yang kembali
melintasi katup mitral atau trikuspid selama fase sistolik, misalnya pada regurgitasi
mitral, regurgitasi trikuspid, prolaps katup mitral, disfungsi muskulus papilaris.
Turbulensi aliran darah melintasi katup aorta atau pulmonal selama fase sistolik,
misalnya pada stenosis aorta, stenosis pulmonal. Pada stenosis aorta murmur terkeras
pada ICS 2 kanan menjalar ke kedua sisi leher. Pada stenosis pulmonal murmur terkeras
pada ICS 2 kiri dan terdapat wide splitting S2. Adanya pirau antar ventrikel saat sistolik,
misalnya pada VSD. Defek ini menimbulkan murmur sistolik yang keras, terbaik pada
ICS IV garis sternal kiri
b. Murmur Diastolik
Pada keadaan normal pada fase diastolik tidak ditemukan murmur karena katup
atrioventrikel terbuka lebar dan gradien tekanan yang kecil tidak menimbulkan turbulensi
aliran darah. Murmur awal diastolik biasanya disebabkan oleh insufisiensi aorta ataupun
pulmonal. Murmur ini terdengar saat atau segera setelah S2.
Murmur diastolik akibat insufiensi aorta sulit didengar dan membutuhkan perhatian
khusus. Posisi klasik supaya murmur diastolik terdengar maksimal adalah pasien duduk
membungkuk ke depan dengan penderita menahan nafas saat terakhir ekspirasi.
Murmur mid-diastolik khas untuk stenosis mitral atau trikuspid. Murmur akibat
stenosis mitral mempunyai frekuensi rendah yang disebut rumble. Terbaik didengarkan
pada lokasi impuls maksimum ventrikel kiri menggunakan stetoskop bell. Murmur akibat
stenosis trikuspid berlokasi di garis sternal kiri dan meningkat intensitasnya selama
inspirasi.
c. Murmur Kontinu
Murmur kontinu merupakan murmur yang tidak terputus dimulai saat sistolik hingga
seluruh bagian diastolik. Kelainan bawaan berupa PDA (patent ductus arteriosus)
menimbulkan bising kontinu karena tekanan di arteri pulmonalis jauh lebih rendah dari
tekanan di aorta baik pada fase sistolik maupun diastolik. Terbaik didengarkan pada ICS
2 kiri lebih lateral dari area pulmonal.
FRCTION RUB
Frction rub adalah suara jantung yang menimbulkan suara gesekan, dapat menandakan
adanya peradangan pada perikardium (membran pembungkus jantung). Bunyi ini memiliki
intesitas tinggi. Paling baik didengarkan jika pasien pada posisi duduk membungkuk ke
depan. Selama inspirasi, intensitas friction rub dapat meningkat.
GALLOP
Gallop, yakni ketika bunyi jantung menyerupai bunyi derap langkah kuda, kerap berkaitan
dengan kondisi gagal jantung.
Gallop ada 2:
1. Gallop ventrikuler (S3)
Ciri-ciri:
Bunyi lemah pada permulaan masa diastolic
Bunyi jantung sisi kiri dapat terdengar jelas di apeks jantung dengan posisi pasien
berbaring miring ke kiri. Sebaliknya bunyi jantung sisi kanan dapat didengar pada
batas bawah sternal kiri
Sering dapat dipalpasi, berkurang kalua diauskultasi dengan diafragma
Menunjukkan gangguan fungsi ventrikel pada orang dewasa
Bernada rendah
Waktu singkat
Terdengar lemah dan bergemuruh pada awal 1/3 bagian tengah diastol
Bunyi ini timbul karena adanya ketegangan korda tendinae dan mengembangnya
ventrikel pada fase pengisian.
Kecepatan pengisian ventrikel dan besarnya amplitudo dari getaran dinding ventrikel
mempengaruhi bunyi yang terdengar
Sumber bunyi tidak jelas
Tidak dapat didengar telinga, dapat direkam pada fonokardiogram
2. Gallop atrium/presistolik (S4)
Ciri-ciri:
Bunyi lemah pada masa diastolic lanjut(presistolik), paling jelas di apeks
Menghilang kalua diauskultasi dengan diafragma
Menunjukkan distensi ventrikel oleh kontraksi atrium
Frekuensi rendah 20 siklus/detik atau kurang