Anda di halaman 1dari 5

Nama : Mona Rizky Oktavia FK UKI / NIM 0761050057

BUNYI JANTUNG
Pendahuluan Siklus Jantung Pengosongan darah dari atrium ke ventrikel di mulai ketika katup atrioventrikular (mitral dan tricuspid) terbuka dan hampir sepanjang waktu ini darah mengalir pasif dari atrium melewati katup-katup. Fase selanjutnya adalah kontraksi atrium aktif (sistol atrium), ketika kurang lebih dari 20% dari akhir pengosongan atrium dan pengisisan ventrikel terjadi. Pada akhir kontraksi atrium, atrium mulai berelaksasi (diastole atrium), tekanan intra atrium mulai turun dan tekanan diastole ventrikel akan melebihi tekanan atrium. Karena adanya perubahan dalam besarnya gradient tekanan , katup atrioventrikular (AV) menutup. Penutupan katup-katup AV ini akan menimbulkan SI , yan terdiri atas komponen mitral dan tricuspid. Segera kemudian kontraksi ventrikel di mulai (sistol ventrikel). Sesaat sebelum dimulainya sistol ventrikel kiri , tekanan ventrikel kiri rendah (510mmHg) , tetapi dengan cepat menigkat pada awal sistol sampai dengan melebihi tekanan diastolic aorta (80mmHg), pada saat itu katp aorta terbuka. Fase pendek pada awal sistol ini , ketika tekanan ventrikel kiri naik tetapi katup aorta tertutup disebut kontraksi isovolemik karena volume darah di ventrikel kiri tidak berubah. Pembukaan katup bicuspid, berlawanan dengan tricuspid normal akan menimbulkan bunyi klik ejeksi walau tidak ada stenosis. Segera setelah katup aorta terbuka , isi sekuncup ventikel kiri (kurang lebih 45ml/m2) segera dikeluarkan dan tekanan aorta meningkat hingga mencapai puncak (sama dengan tekanan darah sistolik, sekitar 110-140mmHg).

Saat ventrikel kiri mulai relaksasi , tekanan ventrikel dan aorta menurun dan katup aorta menutup, membentuk komponen aorta (A2) dari bunyi jantung kedua (S2). Sesaat kemuadian komponen pulmonal menyusul (P2) menyusul. Diasatole ventrikel , meskipun turun, namun tetap lebih tinggi dari tekanan atrium. Waktu yang pendek ini , ketika katup atrioventrikular (mitral , tricuspid) dan katup ventrikuloatrial (aorta, pulmonal) tertutup disebut relaksasi isovolemik sebab volume ventrikel tetap konstan. Bunyi Jantung Bunyi jantung adalah getaran dengan berbagai intensitas (kekearasan), frekuensi (tinggi nada) dan kualitas (warna suara). SI menunjukkan sistolik ventrikel dan S2 menunjukkan diastolic ventrikel. S1 : Merupakan bunyi nada tinggi dari komponen mitral dan tricuspid dan disebabkan oleh pengencangan mendadak dari otot papilaris katup tersebut. Paling baik di dengar pada bagian batas sternum kiri bawah. M1 dominan dan timbul tepat sebelum T1, yang sering tidak terdengar. M1 lebih kuat pada stenosisi mitral saat katup masih dalam keadaan bergerak. Stenosis tricuspid jarang tetapi juga akan memperkuat T1. Bunyi awal sistolik : klik ejeksi aorta dan pulmonal mempunyai frekuensi tinggi dan biasanya terjadi karena kelainan aorta bicuspid atau stenosisi pulmonal. Terjadi bersamaan dengan posisi katup yang terbuka sempurna dan katup masih mempunyai kemampuan bergerak untuk menghasilkan bunyi. Terdengarnya klik di stimulasi oleh katup prostetik mekanis aorta (bola dan sangkar atau variasi diskus miring) yang menimbulkan bunyi pada waktu membuka. Bunyi mid sampai akhir sistolik : yang paling banyak terdengar adalah klik mitral karena adanya prolapsus katup mitral , terjadi karena penghentian mendadak dari komponen katup mitral yang kolaps. S2 : bunyi nada tinggi ini terdiri atas komponen aorta dan pulmonal , dengan komponen aorta lebih tinggi (A2) lebih kuat dan terjadi lebih awal dibandingkan pulmonal (P2). A2 terdengar lebih lebar tetapi biasanya paling keras patas sternum

kanan atas, sedang P2 paling keras pada batas sternum kiri atas. Bunyi A2 dan P2 yang terpecah terdengar pada individu normal dan dapat lebih tinggi (inspirasi, blok cabang serabut kanan), berkurang (ekspirasi, hipertensi paru), tetap (defek septum atrium), atau dapat pindah kea rah yang berlawanan (reserved splitting). Komponen bunyi kedua dapat hilang jika katup yang bersangkutan tidak bergerak (stenosis aorta dan pulmonal), atau meningkat (hipertensi sistemik A2, hipertensi paru P2)

Bunyi awal diastolic : terbanyak adalah opening snap dari MS. Opening snap terjadi akibat dari gerakan membuka daun anterior katup mitral yang berhenti mendadak pada awal diastole dan katup yang tebal itu tidak dapat terbuka penuh. Timbulnya bunyi menggelegar yang diperkuat oleh peningkatan atrium kiri. Untuk terjadinya opening snap, katup harus dapat mempertahankan mobilitas , miblitas ini dapat menghilang ketika proses stenotik semakin berat. Semakin tinggi tekanan atrium kiri, semakin berat MS, dan terjadinya opening snap lebih awal setelah bunyi jantung kedua, jarak antara S2 dan opening snap dapat digunakan sebagai indicator keparahan MS. Bunyi mid dan akhir diastolic : bunyi tambahan yang terjadi setelah bunyi diastolic awal yang bertepatan dengan tiga fase pengisian diastolic ventrikel. Fase pertama disebut pasif yaitu ketika ventrikel terisi akibat interaksi kompleks antara relaksasi ventrikel (menyebabkan efek penghisapan) dan gardien tekanan positif yang ada antara atrium dan ventrikel. Pengisian cepat pada fase ini berkaitan dengan bunyi ketiga (S3). Fase kedua (diastasis) pendek dan kontribusinya relative tidak penting pada pengisian ventikel terjadi cepat selama periode ini, maka bunyi keempat (S4) dapat terdengar. S3 pada orang dewasa muda biasanya patologis (disfungsi ventrikel) an S4 biasanya berkaitan dengan ventrikel fibrotic penyakit arteri koroner atau hipertrofik (hipertensi). Karena bunyi ini menunjukkan peningkatan tekanan yang cepat pada pengisian ventrikel, keberadaannya menunjukkan katup atrioventrikulel yang tidak mengalami obstruksi pada sisi jantung yang bersangkutan. Jika ada S3 dan S4 akan menyebabkan irama gallop atau tripel. Jika terdengar suara S3 dan S4, irama jantung tersebut disebut kuadrupel dan jika denyut jantung meningkat , S3 dan S4 dapat bersatu membentuk bunyi sumasi (summation sound).

Murmur Murmur merupakan bunyi aliran darah dalam struktur vascular , dan dapat digolongkan dalam tujuh sifat berikut, yaitu : y Intensitas (kekerasan) : derajat 1-6 (murmur derajat 4-6 biasanya teraba dan terdengar) y y y y Kualitas : istilah deskriptif, seperti bertiup, kasar, melodi,dan sebagainya Frekuensi : derajat tinggi atau rendah Lama : pendek atau panjang Konfigurasi : untuk murmur diastolic konfigurasinya kresendo, dekresendo, kresendo-dekresendo (bentuk wajik), datar dan variable (tidak rata). Murmur diastolic biasanya dekresendo. Sebagian murmur adalah inosen, karena turbulensi aliran, tetapi jika patologis biasanya terkait dengan adanya gradient tekanan antar ruang di mana darah mengalir ke ruang tersebut atau pada pembuluh darah yang dituju. Jika gradient bertekanan besar, murmur akan bernada tinggi dan paling jelas terdengar dengan diafragma stetoskop. Contohnya murmur sistolik pada stenosis aorta , regurgitasi mitral, dan defek septum ventrikel. Dan murmur diatolik pada regurgitasi aorta (AR). Murmur Sistolik Murmur ejeksi (mid) sistolik tidak mulai pada awal sistol ventrikel (SI) karena kontraksi terjadi sebelum katup aorta atau pulmonal (dinamakan katup semilunaris) terbuka dimana pada saat tersebut tidak ada gerakan darah (fase isovolemik sistol). Segera setelah katup semilunaris terbuka, murmur secara perlahan meningkat intensitasnya dan kemuadian menurun, berakhir tepat sebelum A2 atau P2. Penyebabnya antara lain stenosis aorta dan stenosis pulmonal, obstruksi alur keluar ventrikel (yaitu HOCM), situasi arus tinggi (high flow situation, yaitu aliran melewat pirau kiri-ke-kanan, demam, hamil, dan tirotoksikosis) atau murmur inosen (innocent flow murmur) yaitu murmur mid-sitolik yang vibratif terutama pada padien dengan diameter anteroposterior dada yang kecil.

Murmur diastolic Murmur awal diastolic dimulai segera setelah S2 dengan konfigurasi berbentuk dekresendo. Penyebab paling sering adalah AR. Regurgitasi pulmonal jarang terjadi tetapi dapat terjadi pada MS berat, ketika hipertensi paru sekunde telah terjadi.

Murmur kontinyu Murmur ini mulai pada sistol dan berlanjut sampai S2 ke seluruh dan kebagian diastole. Contoh antara lain duktus arteriosus persisten, sinus aorta valsava yang pecah, kolateral aortapulmonalis pada atresia paru, dsb. Gesekan perikard Merupakan bunyi seperti garukkan ditimbulkan oleh lapisan visceral dan parietal perikard yang meradangdan saling bergesekkan satu sama lain (perikarditis) .

Referensi : Huon H. Gray,dkk. Lecture notes : kardiologi , edisi keempat. 2003. Ilmu penyakit dalam fk ui: jilid III, 2008

Anda mungkin juga menyukai