Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Bunyi jantung adalah suara yang dihasilkan dari denyutan jantung dan aliran darah
yang melewatinya. Disebut juga denyut jantung. Untuk memeriksanya digunakan stetoskop.
Bunyi jantung dibagi menjadi bunyi jantung normal dan patologis yang mengindikasikan
suatu penyakit. Bunyi jantung dikenali sebagai lub dan dub secara bergantian. Bunyi murmur
dihasilkan oleh turbulensi aliran darah di jantung. Stenosis merupakan penyebab dari
turbulensi tersebut. Insufisiensi katup menyebabkan aliran darah berbalik dan bertabrakan
dengan aliran yang berlawanan arah. Pada keadaan ini, murmur akan terdengar menjadi
bagian dari tiap siklus jantung.
Ketika stetoskop ditempatkan pada daerah yang berbeda dari jantung, maka akan
terdengar 4 bunyi jantung yang bisa terdengar . respon dari gelombang bunyi dari bunyi
jantung termasuk bunyi abnormal seperti murmurs) diciptakan oleh dorongan vibrasi dari
penutupan katup, katup terbuka secara abnormal, vibrasi pada ruang ventrikuler, ketegangan
otot jantung, dan turbuensi atau aliran darah abnormal yang melewati katup atau meewati
antarruang jantung.
Dasar dari bunyi jantung adalah bunyi pertama dan bunyi kedua, biasa disingkat
sebagai S1 dan S2. S1 disebabkan oleh penutupan dari katup mitral dan katup trikuspidalis
pada fase kontraksi isovoumetrik.

1.2 Tujuan
Untuk mengatahui anatomi katup jantung, faktor-faktor penyebab bunyi jantung dan
waktu dan jenis murmur yang berkaitan dengan berbagai kelainan katup jantung.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Anatomi katup-katup jantung.

tung
KATUP JANTUNG
1. Katup tricuspid terletak antara atrium kanan dan ventrikel kanan. Katup ini memiliki
tiga daun katup (kuspis) jaringan ikat fibrosa irregular yang dilapisi endokardium.
a. Bagian ujung daun katup yang mengerucut melekat pada korda jaringan ikat
fibrosa, chordate tendineae (hearth string), yang melekat pada otot papilaris.
Chordae tendineae mencegah terjadinya pembalikan daun katup kearah
belakang menuju atrium.
b. Jika tekanan darah pada atrium kanan lebih besar daripada tekanan darah di
atrium kiri, daun katup tricuspid terbuka dan darah mengalir dari atrium kanan
ke ventrikel kanan.

c. Jika tekanan darah dalam ventrikel kanan lebih besar dari tekanan darah di
atrium kanan, daun katup akan menutup dan mencegah aliran balik ke dalam
atrium kanan.
2. Katup bicuspid (mitral) terletak antara atrium kiri dan ventrikrl kiri. Katup ini melekat
pada chordate tendineae dan otot papilaris, fungsinya sama dengan fungsi katup
tricuspid.
3. Katup semilunar aorta dan pulmonary terletak di jalur keluar ventricular jantung
sampai ke aorta dan trunkus pulmonar.
a.
Katup semilunar pulmoral terletak antara ventrikel kanan dan trunkus
pulmonary
b. Katup semilunar aorta terletak antara ventrikel kiri dan aorta. Perubahan
tekanan dalam ventrikel, dalam aorta, dan dalam pembuluh pulmonary
menyebabkan darah hanya mengalir ke dalam pembuluh dan mencegah alirah
balik ke dalam ventrikel.
2.2 Faktor faktor yang menyebabkan bunyi jantung abnormal
Bunyi jantung abnormal disebabkan oleh getaran yang diciptakan oleh aliran
turbulensi dstruktur sekitarnya yaitu dimana penyebab turbulensi adalah malfungsi katupkatup jantung.
Malfungsi katup jantung antaralain:

Stenotik : Katup kaku menyempit yang tidak membuka sempurna, dimana


darah harus dipaksa melewati lubang yang menyempit dengan kecepatan yang
tinggi sehingga terjadi turbulensi yang menimbulkan suara siulan abnormal
seperti suara yang timbul ketika memaksa udara keluar cepat melalui bibir

yang menyempit saat bersiul.


Insufisien : Katup yang tidak menutup dengan sempurna, biasanya karena
pada tepi-tepi katup terdapat jaringan parut dan tidak menyatu dengan benar.
Turbulensi terjadi ketika darah mengalir balik melalui katub yang insufisien
tersebut dan bertumbukan dengan darah yang mengalir dalam arah
berlawananmenciptakan murmur

berdesis

(regurgitasi), katup

jantung

insufisien sering disebut dengan katup bocor, karena memungkinkan darah


mengalir balik saat katup sebenarnya harus tertutup.

2.3

Waktu Murmur (Bunyi Jantung Abnormal / Bising)


Waktu murmur tediri dari :

Murmur sitolik : Murmur antara bunyi jantung pertama dan kedua (lup-murmur-

dup).
Murmur diastolik: Terjadi antara bunyi jantung kedua dan pertama (lup-dupmurmur).

2.4

Waktu Dan Jenis Murmur yang berkaitan dengan berbagai kelainan Katup
Jantung

.
1. Stenosis mitralis
Stenosis mitralis menghalangi aliran darah dari atrium kiri ke ventrikel kiri
selama fase diastolik ventrikel atrium kiri menghasilkan tekanan yang lebih besar
untuk mendorong darah melampaui katup yang menyempit. Atrium kiri mengalami
hipertrofi untuk meningkatkan kekuatan pemompoaan darah. Tidak lagi berfungsi
primer sebagai penampung pasif tetapi berfungsi mengalirkan darah ke ventrikel.
Karena volum atrium kiri meningkat akibat ketidakmampuan atrium mengosongkan
diri secara normal.
Peningkatan tekanan dan volume atrium kiri dipantulkan kebelakang kedalam
pembuluh darah paru vena pulmonalis meningkat. Akibatnya terjadi kongesti paruparu, mulai dari kongesti vena yang ringan sampai adema interstisial transudasi cairan
kedalam alveoli.
Bunyi abnormal yang terdengar pada stenosis katup mitral biasanya lemah dan
dengan frekuensi sangat rendah sehingga sebagian besar spektrum suara berada di
bawah frekuensi terendah dari pendengaran manusia. Selama bagian awal diastole,
4

ventrikel mengandung sedikit sekali darah dan dindingnya demikian lunak sehingga
darah tidak memantul bolak-balik di antara dinding-dinding ventrikel. Karena alasan
ini, bahkan pada stenosis katup mitral yang hebat sekali pun, sama sekali tidak
terdengar murmur selama sepertiga awal diastole.
Kemudian, setelah sepertiga awal diastole berlalu, ventrikel telah cukup
teregang sehingga darah dipantulkan bolak-balik, dan seringkali mulai terkadi
murmur yang bergemuruh rendah.
2. Insufisiensi mitralis
Memungkinkan aliran darah berbalik dari ventrikel kiri ke atrium kiri akibat
penutupan katup yang tidak sempurna selama sistolik ventrikel secara bersamaan
mendorong darah kedalam aorta dan kembali kedala atrium kiri.
Insufisiensi akan mengakibatkan dilatasi ventrikel. Dilatasi dinding ventrikel
akan meningkatan kontraksi miokardium. Insufisiensi akan menimbulkan beban
volume tidak hanya bagi ventrikel kiri tetapi juga bagi atrium kiri. Atrium kiri
berdilatasi untuk meningkatkan volume dan meningkatkan kekuatan kontraksi atrium.
Insufisiensi ini menimbulkan suara seperti tiupan berfrekuensi tinggi dan
mendesis yang serupa dengan yang terjadi pada insufisiensi katup aorta, dan
terutama dihantarkan dengan keras ke atrium kiri. Namun, atrium kiri terletak dalam
sekali di rongga dada sehingga sukar untuk mendengar suara ini tepat di atas atrium.
Akibatnya, suara pada insufisiensi mitral dihantarkan ke dinding dada terutama
melalui ventrikel kiri, dan biasanya terdengar paling baik di apeks jantung.
3. Stenosis Aorta
Stenosis aorta menghalangi aliran darah dari ventrikel kiri ke aorta pada waktu
sistolik ventrikel. Menigkatnya resistensi terhadap rejeksi ventrikel, maka beban tekan
ventrikel kiri meningkat. Ventrikel kiri menjadi hipertrofi agar dapat menghasilkan
tekanan yang lebih tinggi untuk mempertahankan perfusi perifer, hal ini menyebabkan
timbulnya selisih tekanan yang mencolok antara ventrikel kiri dan aorta. Keadaan ini
menyebabkan turbulensi hebat pada darah di pangkal aorta. Darah turbulen yang
mengenai dinding aorta menimbulkan getaran yang hebat, dan murmur yang keras
dihantarkan sepanjang aorta bagian atas dan bahkan ke dalam arteri-arteri besar di
leher. Geatran suara sering dapat teraba oleh tangan yang diletakkan di dada bagian
atas dan leher bagian bawah, yang disebut dengan thrill.
4. Insufisiensi aorta
Menyebabkan refluks darah dari aorta kedalam ventrikel kiri sewaktu
5

relaksasi ventrikel. Prinsipnya, jaringan perifer dan ventrikel kiri bersaing utuk
mendapatkan darah yang keluar dari ventrikel selama sistolik. Insufisiensi ventrikel
kiri mengalami dilatasi berat dan akhirnya menjadi hipertrofi, sehingga bentuknya
seperti bola.
Pada insufisensi, tidak terdengar suara selama sistol, tetapi selama diastole,
darah mengalir balik dari aorta ke ventrikel kiri, menimbulkan murmur seperti suara
meniup yang relative bernada tinggi dan mendesis, serta terdengar secara maksimal
di atas ventrikel kiri.

BAB III
PENUTUPAN
6

3.1 Kesimpulan
Bunyi Jantung abnormal yaitu bunyi jantung tidak wajar yang berkaitan
dengan turbulensi aliran darah. Bunyi ini muncul karena defek pada katub seperti
penyempitan (stenosis) yang menghambat aliran darah kedepan atau katub yang tidak
sesuai yang memungkinkan aliran balik darah.
3.2 Saran
Semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk kedepannya.

DAFTAR PUSTAKA

Price, Sylvia. (2005). Patofisiologi. Jakarta: EGC.


Sloane, Ethel. (2003). Anatomi dan Fisiologi Untuk Pemula. Jakarta: EGC.
Sherwood, Lauralee. (2011).Fisiologi Manusia. Jakarta: EGC.
Guyton, Arthur C. & Hall, John E. (1997). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 9. Jakarta:
EGC.

Anda mungkin juga menyukai