2.1.1.Pengertian Katup merupakan pintu yang mengalirkan darah di dalam jantung antara atrium dengan ventrikel serta ventrikel dengan aorta/arteri pulmonalis. Pergerakan menutup dan membukanya katup bersifat pasif tergantung pada tekanan yang ada di atrium dan ventrikel (Udjiati, 2010). Keempat katup jantung berfungsim untuk mempertahankan aliran darah searah melalui bilikbilik jantung (Prince & wilson, 2010). Untuk memompa darah secara efektif, jantung membutuhkan katup yang terutama memastikan aliran satu arah. Ada katup di antara setiap atrium dan ventrikelnya dan di pintu keluar dari setiap ventrikel ke arteri besarnya. Setiap katup terdiri dari dua atau tiga lipatan jaringan berserat yang disebut katup, ditutupi dengan endotel.
Gambar 2.1 Katup Jantung
Gambar 2.2 Cara Kerja Katup Jantung
2.1.2.Jenis Katup Jantung
2.1.2.1. Katup Atrioventrikular Katup atrioventrikular merupakan katup yang memisahkan antara letak atrium dan ventrikel. Antara atrium kanan dan ventrikel kanan terdapat katup trikuspid. yang mempunyai tiga buah daun katup. Katup yang letaknya antara atrium kiri dan ventrikel kiri disebut katup mitral karena mempunyai dua buah katup. Katup atrioventrikular memungkinkan darah mengalir dari masing-masing atrium ke ventrikel pada fase diastolik ventrikel (relaksasi), dan mencegah aliran balik pada saat sistolik ventrikel (kontraksi) (Heni dkk, 2001). Katup atrioventrikular (AV) mengatur bukaan antara atrium dan ventrikel. Katup AV (trikuspid) kanan memiliki tiga katup dan katup AV (bikuspid) kiri memiliki dua katup. Katup AV kiri juga dikenal sebagai katup mitral karena kemiripannya dengan mitra, penutup kepala seorang uskup Katolik. Chordae tendineae seperti tali, mengingatkan pada garis selubung parasut, menghubungkan katup katup AV ke otot papiler berbentuk kerucut di dasar ventrikel. Katup semilunar (katup pulmonal dan aorta). Katup tersebut mengatur bukaan antara ventrikel dan arteri besar. Katup paru mengontrol pembukaan dari ventrikel kanan ke dalam batang paru, dan katup aorta mengontrol pembukaan dari ventrikel kiri ke aorta. Masing-masing memiliki tiga katup berbentuk seperti kantong kemeja. Pembukaan dan penutupan katup jantung adalah hasil dari gradien tekanan antara sisi katup "hulu" dan "hilir". Ketika ventrikel relaks, katup katup AV menggantung lemas, kedua katup AV terbuka, dan darah mengalir bebas dari atrium ke ventrikel. Ketika ventrikel telah terisi dengan darah dan mulai berkontraksi, tekanan internalnya naik dan darah melonjak ke katup AV. Keadaan ini akan mendorong katup. Katup secara bersamaan menutup, membuka, dan mencegah darah mengalir kembali ke atrium. Otot papiler berkontraksi dengan miokardium ventrikel lainnya dan menarik chordae tendineae, yang mencegah katup membuka secara berlebihan (prolaps) ke dalam atrium atau berputar ke dalam seperti payung yang tertiup angin. Ketika tekanan “hulu” di ventrikel meningkat melebihi tekanan darah “hilir” di arteri besar, darah ventrikel memaksa katup semilunar terbuka dan darah dikeluarkan dari jantung. Kemudian saat ventrikel relaks lagi dan tekanannya turun di bawah arteri, darah arteri mengalir sebentar ke belakang dan mengisi katup semilunar yang seperti kantong. Ketiga katup bertemu di tengah lubang dan menutupnya, sehingga mencegah darah masuk kembali ke jantung 2.1.2.2. Katup Semilunar Katup pulmonalis terletak pada arteri pulmonalis, memisahkan pembuluh ini dengan ventrikel kanan. Katup aorta terletak antara ventrikel kiri dan aorta. Kedua katup seminular ini mempunyai bentuk yang sama terdari tiga daun katup yang simetris disertai penonjolan menyerupai corong yang dikaitkan pada sebuah serabut cincin. Bentuk tersebut memungkinkan darah mengalir dari ventrikel ke arteri pulmonalis atau aorta pada saat fase sistolik (kontraksi), dan mencegah aliran balik dari arteri ke ventikel pada saat fase diastolik (relaksasi) (Heni dkk, 2001). 2.1.3.Kelainan Katup Jantung Kelainan katup jantung merupakan disfungsi dari katup-katup sehingga katup tidak mampu membuka dan menutup secara penuh, kelainan katup jantung meliputi stenosis katup, insufisiensi katup dan prolaps katup penjelasannya antara lain (Brunner dan Suddart, 2012):
2.1.3.1. Stenosis Katup
Stenosis katup merupakan keadaan katup tidak dapat membuka sehingga aliran darah terhambat. Gangguannya berupa mitral stenosis, aorta stenosis, trikuspid tenosis dan pulmonal stenosis. Pulmonal stenosis biasanya terjadi akibat dari gangguan kongenital
2.1.3.1.1. Mitral stenosis
Mitral stenosis merupakan terjadinya pembentukan jaringan ikat pada daun katup mitral dan korda tendinae akibat endokarditis rematik yang berulang. Jaringan ikat tersebut mengalami fibrosis dan retraksi daun katup sehingga terjadi penebalan dan perlengkatan komisura yang menyebabkan pemendekan korda sehingga daun katup menyempit yang akhirnya menjadi kontraktur. Normal katup mitral 2,7 -3,5 cm. Saat mengecil ukuran menjadi 1-2 cm yang menyebabkan gradient lewat padakatup mitral meningkat. Tanda dan gejala: Cepat capek, lemah, dispnea, capek bila ada kegiatan fisik, nocturnal dyspnea, batuk kering, bronchitis, rales, edema paru-paru, hemoptysis/batuk darah, kegagalan pada jantung sebelah kanan. Auskultasi: teraba getaran apex S1 memberondong, peningkatan bunyi murmur: lemah, nada rendah, rumbling/gemuruh, diastolik pada apex. 2.1.3.1.2. Aorta Stenosis Aorta stenosis disebabkan karena perlengketan daun katup pada daerah komisura sehingga katup tidak dapat membuka secara penuh. Penyempitan yang menyebabkan gangguan hemodinamik tidak akan terjadi sampai penyempitan mencapai kurang dari 1/3 ukuran normal. Selama fase sistolik, tekanan di ventrikel kiri akan meningkat sehingga ventrikel mengalami hipertrofi, peningkatan tekanan di atrium kiri, mengakibatkan bendungan pada paru dan berpengaruh pada ventrikel kanan. Tanda dan gejala yaitu: angina, syncope, cepat cape, lemah, sesak napas pada saat melakukan kegiatan, ortopneu, paroxysmal nokturnal, edema paru-paru, terdengar suara rales pada paru-paru, dan suara murmur (nada rendah, kasar seperti kerutan). Kerusakan katup tingkat lanjut, yaitu: kegagalan jantung kanan 2.1.3.1.3. Trikuspid Stenosis Trikuspid tidak dapat membuka secara sempurna bila mengalami stenosis. Perubahan struktur pada katup trikuspid biasanya merupakan kombinasi dari gangguan menghambat aliran darah ke ventrikel kanan.
2.1.3.2. Insufisiensi/Regurgitasi Katup
Insufisiensi/ regurgitasi merupakan keadaan dimana daun katup tidak dapat menutup sempurna, sehingga darah mengalir kembali. Gangguannyaberupa mitral regurgitasi dan aorta regurgitasi. 2.1.3.2.1. Mitral Insufisiensi/Regurgitasi Merupakan ketidakmampuan katup mitral untuk menutup secara penuh. Akibat infeksi, ujung lengkung daun katup mengalami penebalan serta kalsifikasi dan mengkerut yang membuat katup susah menutup. Daun katup yang sobek akibat pembesaran daun katup dan sobeknya korda akibat pemendekan juga membuat katup tidak dapat menutup secara sempurna. Tanda dan Gejala: Cepat capek, lemah, kehabisan tenaga, berat badan turun, napas sesak bila terjadi kegiatan fisik, ortopneu, paroxysma noktural dipsneu, rales. Tingkat lanjut: edema paru-paru, kegagalan jantung sebelah kanan. Auskultasi : terasa getaran pada apex, S1 tidak ada, lemah, murmur. Murmur: bernada tinggi, menghembus, berdesis, selama sistol (pada apex) S3 nada rendah. 2.1.3.2.2. Aorta Insufisiensi / Regurgitasi Insufisiensi / regurgitasi katup aorta biasanya disebabkan oleh adanya jaringan parut akibat infeksi reumatik dan lama kelamaan daun katup mengalami kontraktur tanpa perlengketan. Tanda dan gejala: palpitasi, sinus takikardi, sesak napas bila beraktifitas ortopneu, paroxysmal noktural dyspnea, diaphoresis hebat, angina. Tingkat lanjut: kegagalan jantung sebelah kiri dan kanan, suara murmur: nada tinggi, menghembus diastolik (sela iga ke-3). 2.1.3.3. Prolaps Katup Prolaps katup biasanya terjadi pada katup mitral. Satu atau keduav daun katup akan menonjol keluar ke atrium selama fase sistolik ventrikel karena korda tendinae memanjang akibat kelainan struktur jaringan penyambung pada katup (Muttaqin, 2014). Tanda dan gejala: asimptomatis, nyeri dada pada istirahat, palpitasi karena disritmia ventrikel. Test Diagnostik: Murmur sistolik lama kelamaan menjadi semakin terdengar. 2.1.4. Penyebab Kelainan Katup Jantung 2.1.4.1. Kelainan Bawaan (Kongenital) 2.1.4.2. Kelainan didapat Rheumatic heart disease (RHD) Menyebabkan pembentukan jaringan parut pada katup sehingga bilah katup dan korda tendinea memendek dan katup tidak dapat membuka dengan sempurna (stenosis). Endokarditis Menyebabkan vegetasi pada bilah katup, menambah beban katupsaat membuka/menutup. Perkapuran pada katup (pada lansia) Perkapuran akan menyebabkan kalsifikasi sehingga katup menjadi kaku. Penyakit arteri koroner (infark miokard) Menyebabkan infark dan ruptur otot papilaris sehingga terjadi insufiensiakut. Trauma Menyebabkan rupture katup sehingga katup tidak dapat menutup dengansempurna (insufisiensi)