Anda di halaman 1dari 2

CARDIAC CYCLE

Jantung memiliki pacemaker utama NODUS SINOATRIAL  memancarkan kelistrikannya ke seluruh atrium 
depolarisasi atriam (peningkatan arus listrik di daerah atrium) (GEL. P)  perhentian arus listrik di nodus
atrioventrikular (INTERVAL PR)  masuk ke berkas his (GEL. Q)  bundle his terbagi jadi 2 yaitu left bundle
branch (vesikulus anterior dan vesikulus posterior) dan right bundle branch yang berakhir di serabut purkinje
 dikatakan itu merupakan depolarisasi ventrikel (GEL. QRS)  depolarisasi ventrikel berakhir (J POINT) 
Terjadi jeda menunggu repolarisasi ( SEGMEN ST)  terjadi repolarisasi ventrikel (GEL. T)

 Perubahan potensial aksi terjadi karena ada perubahan keseimbangan ion (Natrium, kalium, kalsium,
klorida, magnesium) yang terjadi akibat terbuka dan tertutupnya kanal ion
Aktivitas listrik  kontraksi atrium (gel. P)  meningkatnya tekanan di atrium  ada aliran tambahn ke
ventrikel  peningkatan vol. Ventrikel  peningkatan tekanan ventrikel  tidak ada lagi depolarisasi atrium
(segmen ST)  pressure atrial menurun  tiba2 terjadi lonjakan listrik di ventrikel (gelombang R)  akan
menyebabkan kontraksi di ventrikel (gel. QRS)  tekanan di ventrikel meningkat tajam melebihi atrium 
penutupan katup mitral  tekanan ventrikel terus meningkat hingga dia mendorong katup aorta  katup
aorta terbuka  akan terjadi ejeksi (daerah yg mengumpul di ventrikel akan terpompa masuk ke dalam aorta)
 tekanan aorta meningkat  sampai repolarisasi ventrikel (segmen ST), tekanan di ventrikel akan menurun
hingga lebih rendah dibanding aorta  katup aorta akan menutup  tekanan di atrium akan lebih tinggi
dibanding tekanan di ventrikel  katup mitral terbuka  darah yaang numpuk di atrium akan masuk ke
ventrikel scr cepat (rapid in flow)  sampai tekanan di ventrikel sama dengan di atrium  tiba2 ada
depolarisasi atrium  sisa darah di atrium akan dipompa ke ventrikel.
Fase Sistole (Pemompaan/kontraksi)
1. Isovolumic contraction  saat tertutup nya katup mitral dan tertutupnya katup aorta (tidak ada
perubahan volume meski ventrikel sedang kontraksi karena kedua katup sedang menutup)
2. Ejeksi  darah masuk ke aorta karena terbukanya katup aorta sampai katup aorta menutup kembali
Fase Diastole (Pengisian)
1. Isovolumic relaxation saat katup aorta dan katup mitral tertutup (tidak ada perubahan volumen)
2. Rapid inflow  pengisian cepat ke ventrikel sampai tekanan di ventrikel sama dengan di atrium
3. Diastasis  Tekanan tdk berubah, volume tidak berubah, hampir tdk ada perubahan dari atrium ke
ventrikel padahal katupnya terbuka.
4. Atriale systole  perubahan tekanan akibat depolarisasi atrium, sehingga terjadi aktivitas systole dari
atrium.
Bunyi jantung normal (SAAT PINTU KATUP MENUTUP)

 Bunyi Jantung 1  katup mitral dan tricuspid menutup bersamaan


 Bunyi jantung 2  katup aorta dan pulmonal menutup bersamaan
Bunyi jantung abnormal

 Bunyi jantung 3  akibat pengisian cepat ventrikel yang terganggu (rapid inflow terganggu)
 Bunyi jantung 4  akibat atrial systole yang terganggu
Bunyi jantung Tambahan (SAAT KATUP MEMBUKA)

 Ejeksi klik  karena ada kekauan pada katup aorta (stenosis aorta) shg saat katup aorta membuka
maka akan menimbulkan bunyi
 Opening snap  karena ada kekakuan pada katup mitral (stenosis mitral) shg katup mitral membuka
akan menimbulkan bunyi
Murmur  akibat aliran darah balik dari ventrikel ke atrium karena katup mitral tidak tertutup sempurna
(regurgitasi mitral)

Splitting fisiologis  terletak di bunyi jantung 2. Saat inspirasi, tjdi pemisahan bunyi jantung aorta dan
pulmonal. Karena tekanan di paru akan meningkat saat inspirasi sehingga tjdi peningkatan aliran darah akan
lebih banyak ke area jantung sebelah kanan. Akibatnya jumlah darah yang dikeluarkan oleh aorta dan
pulmonal juga akan berbeda. Hal ini akan menyebabkan lebih lambat penutupan katup pulmonal, makanya
kita akan mendengarkan katup aorta lebih dulu dibanding katup pulmonal.
Splitting S2 menetap  pada hipertensi pulmonal dan Atrial Septal Defect (ASD)

Anda mungkin juga menyukai