KESIMPULAN
Sampai saat ini, masih sedikit bukti yang telah dipublikasikan terkait pengobatan Eritema
Controlled Trial (RCT) dan 6 serial kasus yang mencakup lebih dari 10 pasien. Pengobatan
untuk EM akut didasarkan pada sifat penyakit yang dapat sembuh sendiri dan oleh karena itu
hanya berfokus pada pengendalian gejala dengan kortikosteroid topikal dan antihistamin. Untuk
EM rekuren, asiklovir oral menjadi satu-satunya pengobatan yang telah dilakukan RCT, dan
terbukti menekan kekambuhan bila dibandingkan dengan plasebo. Terapi antivirus berkelanjutan
masih menjadi terapi lini pertama untuk EM rekuren, terutama pada EM yang diinduksi Herpes
Simplex Virus (HSV). Penyakit refrakter atau resisten lebih sulit diobati, umumnya bergantung
ringan/sedang, kortikosteroid topikal gel potensi tinggi digunakan bersama dengan larutan
antiseptik dan anestesi oral. Pada EM mayor dengan keterlibatan mukosa yang luas, dianjurkan
rawat inap dengan terapi glukokortikoid sistemik, paling sering prednison 40-60 mg/hari,
Beberapa agen tambahan telah dicoba dalam studi kasus kecil, dengan berbagai tingkat
kemanjuran. Di antaranya ada azitromisin, dan dapson, yang menunjukkan tingkat remisi
lengkap yang signifikan. Lalu ada imunosupresan seperti thalidomide, adalimumab, rituximab,
dan apremilast, yang memperlihatkan hasil menjanjikan pada pasien EM rekuren dan resisten.
Namun, imunosupresan lain termasuk mikofenolat mofetil, dinilai kurang berhasil. Terakhir ada
Semua modalitas pengobatan ini baru akan manfaat setelah dilakukan penelitian dengan RCT.
Bukti berkualitas tinggi diperlukan untuk membuat kerangka kerja yang lebih terstruktur dan