Bab 1
Bab 1
BAB 1
PENDAHULUAN
jumlah wanita yang meninggal dari suatau penyebab kematian terkait dengan
Selama kehamilan, melahirkan dan dalam masa nifas (42 hari setelah
kurang energi kronis (KEK). Pada periode masa nifas dari persalinan sampai 6
merupakan waktu yang berbahaya bagi ibu dan bayi baru lahir. Asuhan yang
tepat dan kepedulian pada jam-jam pertama dan hari setelah melahirkan bisa
terakhir. Hal ini bisa dipahami mengingat selama ini telah dilakukan dukungan
1
2
pelaksanaan program KIA. Menurut MDGs tahun 2015, target untuk AKI
sebesar 102 per 100.000 kelahiran hidup. Pada tahun 2014, AKI provinsi Jawa
Timur mencapai 93,52 per 100.000 kelahiran hidup. Angka ini mengalami
Goals (MDGS) tahun 2015. Pada Tahun 2015 merupakan tahun transisi dari
yang dilakukan untuk menurunkan AKI dan AKB adalah adanya program
dan dilakukan pengukuhan kelompok kerja yang terdiri dari berbagai unsur
kesehatan baik yang terlibat langsung dalam hal penanganan ibu dan bayi
yang diselenggarakan mulai tahun 2012 sampai dengan 2016 namun target ini
masih belum tercapai. Pencapaian MDGS tahun 2015 untuk AKI adalah 102
per 100.000 kelahiran hidup, tapi kini masih di angka 228/100.000 kelahiran
hidup. Sedangkan untuk angka kematian bayi, target MDGS harus mencapai
23 per 1.000 kelahiran hidup, namun pada 2012 masih 31 per 1.000 kelahiran
mana konsep itu sudah berakhir pada tahun 2015. Pada 25-27 September 2015
Development Goals (SDGs). Target untuk SDGs sendiri Pada tahun 2030,
mengurangi rasio angka kematian ibu hingga kurang dari 70 per 100.000
kelahiran hidup, Sedangkan untuk angka kematian bayi, target SDGs dengan
hingga 12 per 1.000 Kelahiran Hidup dan Angka Kematian Balita 25 per
angka kematian ibu yang terjadi di indonesia. Adapun peran bidan maupun
yang berkualitas dan sesuai dengan standart agar dapat menurunkan angka
cover oleh BPJS yaitu: pelayanan pemeriksaan kehamilan atau antenatal care
persalinan atau post natal care (PNC) dan pelayanan KB (BPJS Kesehatan
2014).
4
Peran bidan sangat penting dalam menurunkan angka kematian ibu dan
kesehatan ibu saat hamil sampai ibu mengikuti program KB. Salah satu
kebidanan adalah untuk menjamin agar ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, bayi
baru lahir, dan ibu ber-KB dapat memelihara kesehatannya dengan baik.
kesejahteraan ibu maupun janin, sehingga tidak terjadi hal- hal yang tidak
diinginkan.
angka kematian ibu dan bayi adalah dengan meminimalisir penyebab kematian
ibu dan bayi, hal ini dapat di capai dengan memperbaiki kualitas Antenatal
Sehingga perkembangan kondisi dapat terpantau dengan baik selain itu apabila
5
meningkatkan kesehatan ibu dan anak sehingga masalah AKI dan AKB dapat
Proposal Laporan Tugas Akhir dengan judul Asuhan Kebidanan pada ibu
ibu bersalin, ibu nifas, Bayi baru lahir dan KB dengan menggunakan Asuhan
Kebidanan Varney.
1.3.2.1 Melakukan Pengkajian pada ibu hamil, bersalin, nifas, bayi baru
1.3.2.5 Melakukan Intervensi pada ibu hamil, bersalin, nifas, bayi baru
1.3.2.6 Melakukan Implementasi pada Ibu hamil, bersalin, Nifas, bayi baru
1.3.2.7 Melakukan evaluasi pada ibu hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir
pelayanan kebidanan terutama asuhan pada ibu hamil, bersalin, nifas, bayi
tentang asuhan kebidanan yang benar pada ibu hamil hingga penggunaan
kontrasepsi KB.
8
BAB II
TINJAUAN TEORI
rahim seorang wanita dari sejak hari pertama haid terakhir sampai
(Hutahaean, 2013).
No Kategori Gambaran
buruk
usia kehamilan
laboratorium normal
9
lain
kehamilan.
No Nulipara Multipara
banyak striae
ada strie
bersatu
beberapa tempat
8. Servik licin, bulat dan tidak Bisa terbuka dengan satu jari,
dapat dilalui oleh satu ujung kadang kala ada bekas robekan
episiotomi
cm dalam 2 jari
akhir kehamilan
dengan episiotomi
( Elisabeth ,2015)
11
Trimester III
a. Uterus
bagian atas.
12
b. Serviks Uteri
trimester tiga.
2.1.3.2 Payudara
2.1.3.3 Kulit
kehamilan sebelumnya.
kali lipat bahkan lebih dari berat badan pada awal kehamilan.
besi.
terangkat keatas.
karbon dioksida.
tertekan.
berjalan.
16
pada waktunya.
dirinya.
c) Penglihatan kabur
18
Bayi harus bergerak paling sedikit 3 kali dalam 1 jam jika ibu
infeksi lainnya.
19
semakin besar
membuka.
(Marmi, 2012).
2) Protein
3) Lemak
4) Vitamin
a) Vitamin A
lain.
b) Vitamin D
5) Asam Folat
6) Mineral
a. Kalsium
lain – lain.
b. Fosfor
c. Besi
siang hari dan pada malam hari terdapat aliran darah balik ke
dokter.
estrogen.
selesai berkemih.
hamil (ringan).
dalam.
e. Hindari kelelahan.
serat,.
kecukupan gizi.
dokter.
a. Hindari konstipasi
lewat mulut.
28
dada (diafragma)
simpati.
a. Hindari kelelahan.
pembesaran uterus.
banyak,.
melukai lambung
15) Sekresi air ludah akibat dari peningkatan produksi kelenjar air
secara teratur.
tekanan darah.
ke posisi duduk.
jongkok.
punggung.
nyeri punggung.
18) Varises pada kaki dan vuva di sebabkan karena adanya tekanan
e. Hindari konset
1) Perdarahan pervaginam
III adalah :
uterus tegang.
3) Masalah penglihatan
janin(Sari,2015).
34
2.1.10.1 Pengertian
terjadi pada saat sel telur perempuan lepas dan dan masuk
seminima mungkin.
a. Pemeriksaan pertama
b. Pemeriksaan ulang
bulan
Elisabeth, 2015).
2. Tekanan Darah
mmHg.
37
Kehamilan
1. 12 12 cm
2. 16 16 cm
3. 20 20 cm
4. 24 24 cm
5. 28 28 cm
6. 32 32 cm
7. 36 36 cm
8. 40 40 cm
5. Pemberian Imunisasi TT
Caten
TT1
hidup
6. Pemeriksaan Hb
kearah preeklamsia.
syphilish.
10 Perawatan payudara
putting susu,
bulan.
mencegah sembelit.
menggigil.
dengan :
14 Temu wicara
a) Definisi konseling
dihadapinya.
1) Keterbukaan
2) Empati
3) Dukungan
diinginkan.
( Eliasbeth, 2015).
2015).
I. Pengkajian
A. Data subyektif
1) Biodata
a. Nama
b. Umur
syndrom.
c. Agama
1995 : 14)
d. Suku
(Sulistyawati, 2014).
e. Pendidikan
f. Pekerjaan ibu
enak.
g. Penghasilan
h. Alamat
kunjungan ulang.
2) Alasan Datang
3) Keluhan Utama
47
gangguan pernapasan
menyebabkan hipoglikemi.
nifas.
48
diderita ibu.
7) Riwayat Haid
8) Riwayat Perkawinan
pasangan.
nifas selanjutnnya.
51
masa nifas.
10) Riwayat KB
antenatal.
a. Pola nutrisi
berikut:
a) Menu
kurang terpenuhi
b) Frekuensi
d) Pantangan
53
b. Pola istirahat
c. Pola aktifitas
d. Personal hygiene
diri:
a) Mandi
b) Keramas
(Sulistyawati, 2014)
e. Data Obyektif
56
1.Pemeriksaan Umum
Kesadaran : Composmentis
Tanda-tanda vital :
BB sebelum hamil :
pertumbuhan BB 0,5 kg
perminggu.
(Sulistyawati, 2014)
2. Pemeriksaan fisik
1. Inspeksi
III
anemia.
58
untuk menyusui.
nigra.
pengeluaran.
sembelit.
Ekstremitas
oedema.
2. Palpasi
hangat.
Abdomen :
Leopold I :
Usia TFU Cm
kehamilan
di atas pusat cm
cm
cm
cm
janin.
(Hutahaean, 2013)
3. Auskultasi
janin.
4. Perkusi
Ekstrimitas
ibu/saraf perifer.
3. Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan laboratorium:
keruh.
64
Kehamilan
Tanda-tanda vital
Palpasi Abdomen
Leopold I :
Usia TFU Cm
kehamilan
atas pusat
masih goyang.
PAP )
66
PAP)
(Hutahaean, 2013)
2012)
V. Intervensi
dengan Kehamilan
Kriteria hasil :
Kesadaran : Composmentis
Tanda-tanda vital :
Intervensi :
bahwa kondisi ibu dan bayi saat ini dalam keadaan baik.
pada ibu.
Trimester III
a. Perdarahan Antepartum
b. Preeklamsia
kehamilan.
istirahat.
VI. Implementasi
VII. Evaluasi
luar. Proses tersebut dapat dikatakan normal atau spontan jika bayi
melukai ibu dan bayi. Pada umumnya proses ini berlangsung dalam
dengan pengeluaran placenta dan selaput janin dari tubuh ibu (Ina,
2014).
1. Persalinan spontan
2. Persalinan buatan
73
3. Persalinan anjuran
Yaitu bila bayi sudah cukup besar untuk hidup diluar, tetapi
(Ina, 2014).
1. Rasa sakit oleh adanya His yang datang lebih kuat, sering
dan teratur.
lebih besar harus berada pada satu garis lurus dengan diameter
2.2.4.1 Engagement
lahir dan sedikit fleksi. Pada primi gravida terjadi pada bulan
2.2.4.2 Penurunan
75
(2002) yaitu:
belakang
2.2.4.3 Fleksi
dibawah simpisis.
letak fleksi.
2.2.4.5 Ekstensi
2.2.4.7 Ekspulsi
a. Personal Hygiene
b. Berendam
kelahiran
e. Kebutuhan nutrisi
terjadinya dehidrasi.
79
f. Eliminasi
aman.
persalinan
persalinan
(Nurasiah, 2014)
Tahap persalinan dibagi menjadi empat kala yaitu kala I, II, III, IV.
cm.
cm.
sampai lengkap.
1 jam.
2.2.6.3 Kala III yaitu dimulai dari lahirnya bayi sampai dengan
tersebut sudah lepas atau belum. Ciri ciri plasenta lepas yaitu :
a. Uterus globuler
melahirkan.
3) Rasa sakit
4) Depresi
dan keluarga.
berjalan normal
3) Menyiapkan diri
dominan
pemeriksaan DJJ
15) Meletakkan handuk bersih dan kering diatas perut ibu, kepala
tangan yang satu menahan kepala bayi agar tetap defleksi dan
21) Menuggu kepala bayi putar paksi luar. Kepala bayi sudah putar
paksi luar
84
23) Setelah bahu lahir, geser tangan kebawah untuk kepala dan
25) Melakukan penilaian bayi baru lahir, bayi menangis kuat, kulit
26) Mengeringkan tubuh bayi dari muka, mulut, kepala dan bagian
kanan.
30) Melakukan pemotongan tali pusat 3 cm dari pusat bayi, ikat tali
telah disediakan.
34) Meletakkan satu tangan diatas kain pada perut ibu, ditepi atas
kasa steril.
sampah medis.
57) Mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun lalu keringkan
(APN, 2014
Pada Kala I
I. Pengkajian
A. Data Subyektif
1. Alasan datang
2. Keluhan Utama
sekarang adalah:
d. BAB/BAK terakhir
a. Pola nutrisi
makan.
b. Pola minum
c. Pola istirahat
ditanyakan adalah :
(Sulistyawati, 2013)
B. Data Obyektif
1. Pemeriksaan Umum
Kesadaran : Composmentis
Tanda-tanda vital :
2013)
menjelang persalinan.Halini
mencerminkanpeningkatan
Nugraheny, 2013)
Nugraheny, 2013)
karena meningkatnya
metabolisme,hiperventilasiyang
91
pertumbuhan BB 0,5 kg
9-13,5 Kg.
2. Pemeriksaan fisik
a. Inspeksi
trimester III.
berjalan normal)
pengeluaran menyebabkan
darah.
hemoroid(Hindari konstipasi,
R/ Peningkatan hormon
sembelit
Ekstremitas
tidak pucat.
tidak oedema.
bagian bawah.
5. Palpasi
jugularis.
colostrum.
94
lahirkan.
Abdomen :
6. Auskultasi
kesejahteraan janin.
7. Perkusi
Ekstremitas
3. Pemeriksaan penunjang
Fase Laten 1 - ≤ 4 cm
2010)
penyusupanadalah indikator
lain:
bersentuhan
dipisahkan
dapat dipisahkan
0.
masalah kebidanan.
98
DO :
1. Pemeriksaan umum
Kesadaran : Composmentis
Tanda-tanda vital
2. Pemeriksaan fisik
a. Inspeksi
tampakpengeluaran lendir
bercampur darah
b. Palpasi
Abdomen
10 menit.
c. Auskultasi
DJJ : Frekuensinya120–
160kali/menit,terdengar jelas
dan teratur.
3. Pemeriksaan penunjang
Hodge : I – III
V. Intervensi
komplikasi
Kriteria hasil :
IIIII
Intervensi
meneran
pembukaan
persalinan ibu
102
dan janin
VI. Implementasi
(Sulistyawati, 2012).
VII. Evaluasi
103
CATATAN PERKEMBANGAN
B. Pada Kala II
Jam :
Tanggal :
ingin
Kesadaran : Composmentis
(Sulistyawati, 2012)
BB total
selama kehamilan
janin T/H/I
mungkin
persalinan
kala III
(Sulistyawati, 2012)
Jam :
Tanggal :
kemerahan
Kesadaran : Composmentis
(Sulistyawati, 2012)
P :
keluarga
(Sulistyawati, 2012)
107
C. Pada Kala IV
Jam :
Tanggal :
kelahiran bayinya
O:
Kesadaran : Composmentis
Kontraksi : Baik
P :
IMD
d) Observasi perdarahan
108
(Astuti, 2015).
ditujukan kepada ibu dan bayi baru lahir yang meliputi pelayanan
(Suhaerni, 2011).
2014).
post partum blues yang apabila tidak di tangani sejak awal akan
untuk ibu dan bayinya. Oleh karena itu, dukungan dari orang-orang
yaitu :
bahkan tahun.
(vivian, 2014).
tubuh vital dan plasenta perlu dipahami dengan baik agar kondisi
berkurang drastis.
normal.
2. Sistem pernapasan
kontraksi.
pusat.
2. Sistem hematologi
darah fibrionolisis.
3. Sistem pernapasan
memastikan penyebabnya.
rahim
mengecil kembali).
miometrium.
123
keluarnya ,yaitu:
belakang
124
6. Sistem perkemihan
Perubahan emosi dan psikologis ibu pada masa nifas terjadi karena
perubahan peran, tugas, dan tanggung jawab menjadi orangtua. Suami istri
Dalam periode masa nifas, muncul tugas orangtua dan tanggung jawab
yaitu:
lahir.
Dimulai dari hari ke-3 sampai hari ke-10. Ibu mulai aktif,
berikut :
nifas.
jangan tergesa-gesa.
2.3.6.3 Eliminasi
cairan.
2.3.6.5 Istirahat
istirahat rata-rata orang dewasa 7-8 jam per 24 jam. Pada masa
perdarahan.
129
2.3.6.6 Seksual
adalah :
tubuh.
b) 1 (satu) kali pada empat hari sampai dengan dua puluh delapan
hari pascapersalinan
c) 1 (satu) kali pada dua puluh sembilan hari sampai dengan empat
I. Pengkajian
A. Data Subyektif
1. Keluhan Utama
dan nyeri saat BAK, payudara terasa penuh (Nurul Jannah, 2011).
2. Riwayat KB
makanan, frekuensi
mengganggu istirahat.
genetalia.
saat setelah
melahirkan,kemampuan merawat
kemampuan untuk
menyusui.(Taufan, 2014)
a. Psikologi
b. Sosial
sekitar.
c. Budaya
B. Data Obyektif
a. Pemeriksaan fisik
a. Inspeksi
pucat.
muda.
colostrum
(lochea alba)
plasenta.
yang berserat).
Ekstremitas
oedema.
oedema.
136
b. Palpasi
Do :
V. Intervensi
mengganti pembalut.
kanan
peredaran darah
penyembuhan
VI. Implementasi
2012).
VII. Evaluasi
140
Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir pada usia
2011) .
Bayi baru lahir normal adalah bayi dengan berat lahir antara2500
2014).
5. Lingkar kepala 33 – 35 cm
8. Pernafasan ± 40 – 60 x/menit.
cukup.
141
10. Rambut lanugo tidak terlihat dan rambut kepala biasanya telah
sempurna.
15. Releks rooting (mencari putting susu dengan rangsangan taktil pada
16. Refleks sucking (isap dan menelan ) sudah terbentuk dengan baik.
dengan baik.
19. Genetalia :
Dalam waktu 2 jam setelah lahir kadar gula darah tali pusat akan
sehingga kadar gula dapat mencapai 120 mg/100. Bila ada gangguan
Ketika bayi lahir, bayi berasa pada suhu lingkungan yang lebih
3. Perubahan Pernafasan
kelahiran. Tekanan rongga dada bayi pada waktu melalui jalan lahir
1/3 cairan ini sesudah bayi lahir cairan yang hilang diganti dengan
bentuk semula.
4. Perubahan Sirkulasi
plasenta melalui vena kofa inferior dan foramen ovale ke atrium kiri
adalah
saraf
berkesinambungan.
rongga dada ini dan dapat menderita paru-paru basah dalam jangka
2012)
Setelah lahir, darah bayi baru lahir harus melewati paru untuk
Bayi baru lahir belum dapat mengatur suhu tubuh mereka, sehingga
kehilangan panas :
lebih dingin
(Johariyah, 2012)
146
baru lahir, glukosa darah akan turun dalam waktu cepat (1 sampai 2
jam).(Johariyah, 2012)
dan reflek batuk yang matang sudah terbentuk dengan baik pada
saat lahir. Kemampuan bayi baru lahir cukup bulan untuk menelan
bayi baru lahir cukup bulan. Kapasitas lambung ini akan bertambah
(Johariyah, 2012)
yang aman dan bersih serta menyusu ASI dini terutama kolostrum)
b. Letakkan bayi agar terjadi kontak kulit ibu dan ke kulit bayi
2. Pemberian ASI
Rangsangan isapan bayi pada putting susu ibu akan diteruskan oleh
baik :
ibu
putting saja).
3. Pencegahan infeksi
dengan bayi
149
dimandikan
Tetes mata atau salep mata harus diberikan dalam waktu satu jam
mata tidak akan efektif jika tidak diberikan pada satu jam pertama.
5. Pemberian vitamin K1
1 jam kontak kulit ibu dengan bayi dan bayi selesai menyusu.
sebagian BBL.
6. Pemberian imunisasi
9 bulan Campak
penyesuaian keluarga
berikut :
ligkar kepala.
satu ons per hari. Selama 3-5 hari pertama, berat badan bayi akan
moro).
abdomen superfisial.
I. Pengkajian
A. Data Subyektif
1. Biodata
a. Biodata Bayi
pertumbuhan
2. Keluhan Utama
a. Nutrisi
b. Eliminasi
c. Istirahat
d. Aktivitas
e. Personal hygiene
a. Prenatal
kematian.
b. Intranatal
c. Postnatal
156
a. Psikologi
b. Sosial
c. Budaya
157
B. Data Obyektif
1. Pemeriksaan Umum
Kesadaran : composmentis
Tanda-tanda vital:
Pernafasan : 40 – 60 x / menit
2. Pemeriksaan Antropometri
PB ( panjang badan) : 48 – 52 cm
3. Pemeriksaan Fisik
a. Inspeksi
menyebaban kematian
labiopalatoskiziz.
kembali
kelenjar limfe.
kelenjar tyroid
Genetalia :
sempurna
Ekstremitas :
genetik.
162
b. Palpasi
pembesaran hepar.
163
c. Reflek Moro :+
bahu bayi.
Rooting :+
Reflek menelan :+
Reflek menggenggam : +
Reflek menghisap :+
Babynsky :+
Normal
Do :
Kesadaran : composmentis
PB : 48 – 52 x/menit
164
Tanda-tanda vital :
Pernafasan : 40 – 60 x / menit
emergency.
V. Intervensi
Normal
Kriteria hasil :
Pernafasan : 40 – 60 x / menit
Intervensi :
166
a) Radiasi
b) Evaporasi
c) Konduksi
d) Konveksi
ini muncul pada saat lahir dan bertambah jelas dalam 24 jam
K1.
BAB/BAK.
a) Radiasi
b) Evaporasi
c) Konduksi
d) Konveksi
sampai 2 jam).
VI. Implementasi
168
VII. Evaluasi
(Sondakh, 2013)
dan konsepsi yang berarti pertemuan antara sel telur yang matang dan
akibat pertemuan sel telur yang matang dengan sel sperma tersebut
(Vivian, 2011).
hidupnya.
berikut :
persalinan.
(PERMENKES, 2014)
berikut ini:
(PERMENKES, 2014)
172
1. Indikasi :
a) Kondom bocor
e) AKDR ekspulsi
bulanan
bulanan
b. Perkosaan
a. Profil:
kontrasepsi lainnya
c. Keuntungan/Manfaat:
senggama
d. Keterbatasan:
a. Profil:
Ibu
b. Keuntungan/Manfaat:
c. Keterbatasan:
Sanggama terputus
3. Sanggama terputus
a. Profil:
ejakulasi
175
b. Cara kerja:
c. Keuntungan/Manfaat:
d. Keterbatasan:
berhubungan seksual
1. Metode barier
Kondom
a. Profil:
aktivitas seksual.
a. Kondom biasa
c. Kondom beraroma
b. Cara kerja:
reproduksi perempuan
c. Keuntungan/Manfaat:
termasuk HIV-AIDS)
d. Keterbatasan:
2. Suntikan Kombinasi
a. Profil:
sekali
b. Cara kerja:
c. Waktu memulai:
haid.
d. Keuntungan:
e. Keterbatasan:
180
3. Suntik Progestin
a. Profil
intramuskular.
b. Waktu memulai:
haid
c. Cara kerja
182
d. Keuntungan
e. Keterbatasan:
(PERMENKES, 2014)
Taufika, 2014)
183
1. Keuntungan AKDR
a. Praktis
b. Ekonomis
c. Aman
sesudah abortus.
2. Kerugian IUD
pemasangan.
memakai AKDR.
184
AKDR.
meminum pil KB
8. Wanita hipertensi
185
genital
kavum uteri
5. AKDR post-plasenta
5. Implant
1. Keuntungan:
pencabutan
2. Kerugian:
b. Nyeri kepala
d. Nyeri payudara
e. Perasaan mual
menginginkan pencabutan
mmHg
e. Wanita hipertensi
2. Keuntungan
anestesi lokal
3. Kerugian
tindakan
4. Indikasi
189
2. Kontraindikasi
atau dikontrol)
spermatozoa
2. Keuntungan
2.5.5 Kebutuhan KB
pilihannya.
penggunaan kontrasepsi.
I. Pengkajian
A. Data subyektif
2. Keluhan Utama
dan tubektomi.
7. Riwayat Haid
B. Data Objektif
a. Pemeriksaan Umum
Tanda-tanda vital
b. Pemeriksaan Fisik
1) Pil Progestin
1. Inspeksi
kb hormonal.
masuk.
Ekstremitas
195
varises/tidak.
2. Palpasi
2) Suntik progesterone
1. Inspeksi
penggunaan KB hormonal.
197
masuk.
Ekstremitas
varises/tidak.
2. Palpasi
(Marmi, 2015)
3) Implant
1. Inspeksi
penggunaan KB hormonal.
masuk.
Ekstremitas
200
varises/tidak.
2. Palpasi
pertumbuhan miom.
(Marmi, 2015)
4) AKDR
1. Inspeksi
202
panggul
2. Palpasi
203
pembengkakan
3. Pemeriksaan inspekulo :
Pemeriksaan Bimanual
menyebabkan infeksi.
Pemeriksaan rektovaginal
douglasi
(Marmi, 2015)
5) MOW, MOP
1. Inspeksi
panggul
205
2. Palpasi
pembengkakan
diagnosis kebidanan.
Do:
a. Pemeriksaan Umum
Tanda-tanda vital
b. Pemeriksaan Fisik
1. Inspeksi
masuk.
Ekstremitas
varises/tidak.
panggul
2. Palpasi
pembengkakan
(Maternity, 2016)
kesehatan lainnya)
V. Intervensi
Kriteria Hasil :
Nadi : 60 – 90 x/mnt
RR : 16 – 24 x/mnt
Intervensi :
R/ Rasa nyaman dan aman timbul dari rasa percaya ibu kepada
terjaga.
3. Jelaskan macam-macam KB
keluhan.
saat kembali.
kontrasepsi
(Marmi, 2016)
VI. Implementasi
VII. Evaluasi
dari asuhan yang telah diberikan dengan mengacu pada kriteria hasil
(Sondakh, 2013)
213
BAB III
1. PENGKAJIAN
Hari/ tanggal : Rabu / 9 Agustus 2017
2. Data Subyektif
1. Biodata
Nama klien : Ny. “E” Nama suami : Tn “D”
Penghasilan : - Penghasilan :-
No. 11 No. 11
Kala I
A : Ny. “E” usia 34 tahun GIII P2002 Ab000 usia kehamilan 38-
39 minggu Janin Tunggal Hidup Intrauterine dengan
inpartu kala I fase aktif.
Kala II
A : Ny. “E” usia 34 tahun GIII P2002 Ab000 usia kehamilan 38-
39 minggu Janin Tunggal Hidup Intrauterine dengan
inpartu kala II.
Kala III
A : Ny. “E” usia 34 tahun P3003 Ab000 dengan inpartu kala III.
Kala IV
A : Ny. “E” usia 34 tahun P3003 Ab000 dengan inpartu kala IV.
3.4.2 Postpartum II
A : By. Ny. “E” Usia 1 jam dengan bayi baru lahir normal
3.6.1 Neonatus I
A : By. Ny. “E” Usia 6 jam dengan bayi baru lahir normal
3.6.2 Neonatus II
BAB IV
PEMBAHASAN
ibu tinggal dengan suami, dan kedua anaknya. Ibu melakukan pekerjaan ibu
rumah tangga dan suami bekerja sebagai buruh pabrik. Ibu tinggal di jalan
ibu sederhana, ventilasi rumah baik, lantai rumah ibu keramik. Pada asuhan
Agustus 2017 jam 16.00 WIB di rumah Ny.”S” untuk dilakukan pemeriksaan
secara rutin dan teratur yaitu 1x pada trimester I, 2x pada trimester II dan 3
standar untuk pemeriksaan ANC (Ante Natal Care) minimal 4 kali dan harus
ditenaga kesehatan., yaitu 1 kali pada trimester I, 1 kali pada trimester II, 2
pertama dengan UK 37-38 minggu didapatkan ibu mengeluh sering BAK dan
composmentis, BB : 69 kg, TB 155 cm, Lila 23,7 cm. TTV : tekanan darah
tidak pucat, tidak odema, tidak ada cloasma gravidarum. Konjungtiva tidak
susu menonjol, tidak ada benjolan abnormal, tidak ada nyeri tekan, dan ASI
belum keluar.
dibagian kanan perut ibu, teraba bagian kecil janin (ekstremitas) dibagian kiri
perut ibu. Leopold III : dibagian bawah perut ibu teraba bulat, keras,
melenting (kepala), belum masuk PAP. TBJ : 2480 gram. DJJ : 130 x/menit.
malu, namun pada genetalia ibu tidak ada masalah. Ekstremitas tidak odema,
Pada kasus Ny.”E” kenaikan berat badan yaitu 9 kg, berdasarkan teori
kenaikkan berat badan pada ibu hamil yaitu rata-rata 6,5 kg sampai 16,5 kg
minggu didapatkan hasil kepala belum masuk PAP, berdasarkan teori pada
sebagai berikut; timbang berat badan dan ukur tinggi badan, ukur tekanan
235
darah, ukur lingkar lengan atas (LILA), ukur TFU, tentukan persentasi janin
dan denyut jantung janin (DJJ), skrining status Imunisasi Tetanus dan berikan
imunisasi Tetanus Toksoid (TT) bila diperlukan, beri tablet penambah darah
(tablet Fe), periksa laboratorium (golongan darah, HB, protein urine, gula
darah, malaria, tes sifilis, pemeriksaan HIV dan BTA), tatalaksana atau
(2014) yaitu timbang berat badan dan ukur tinggi badan, ukur tekanan darah,
besi (fe), Periksa Laboratorium (rutin dan khusus), nilai status gizi (LILA),
rujukan. Oleh karena itu menurut penulis, ibu sudah mendapatkan pelayanan
Hemoglobin darah ibu hamil dilakukan minimal sekali pada trimester I dan
Pada kasus Ny. “E”, tidak ditemukan tanda-tanda bahaya kehamilan. Menurut
teori tanda-tanda bahaya kehamilan adalah pendarahan yang keluar dari jalan
lahir seperti abortus, plasenta previa, dan solusio plasenta, sakit kepala yang
hebat, pandangan kabur, nyeri abdomen yang hebat, janin kurang atau tidak
Pemeriksaan kehamilan pada Ny. “E” secara head to too hasil yang
didapatkan yaitu hasil pemeriksaan dalam batas normal, akan tetapi pada
perubahan fisiologis pada TM III yang dirasakan oleh Ny.”E”, data tersebut
sering BAK dan Keputihan. Hal yang dirasakan pada Ny.”E” adalah hal yang
dengan tissue, ganti celana dalam setiap terasa lembab atau basah dan
kenakan celana dalam yang terbuat dari katun. Penanganan yang dapat
diberikan untuk mengatasi sering BAK yaitu ibu kurangi minum kopi, kafein,
di BPS Miyastoeti, Amd. Keb, dengan keluhan keluar sedikit flek dan
237
head to toe yang terfokus dan hasilnya sebagai berikut : keadaan umum baik,
payudara tidak teraba benjolan yang abnormal, putting susu menonjol dan
ASI belum keluar, palpasi abdomen didapatkan hasil leopold 1 TFU 30 cm,
teraba punggung pada perut ibu sebelah kanan, leopold 3 letak kepala sudah
masuk PAP, leopold 4 Devergen 1/5 bagian. TBJ 2945 gram, DJJ 135
tentang persiapan persalinan yaitu menyiapkan peralatan bayi dan ibu serta
Hasil pemeriksaan yang didapatkan penulis pada kasus Ny. “E” semua
dalam batas normal dan baik tidak ditemukan masalah. Maka dapat
fisiologis.
238
diagnosa yaitu Ny “E” usia 34 tahun GIII P2002 Ab000 usia kehamilan 37-38
1. Kala I
sering dan teratur yang dirasakan Ny. “E” sejak jam 22.00 WIB. Pada saat
H: II, bagian terdahulu UUK, bagian terendah kepala, tidak teraba bagian
kecil janin disekitar bagian terdahulu. Dalam teori kala ini termasuk kala I
fase aktif. Lamanya kala 1 untuk multigravida kira-kira 8 jam. Yang terjadi
pada pada Ny. “E” adalah selama 1 jam dan masih dalam batas normal,
dapat disimpulkan bahwa antara teori dan lahan praktek tidak ditemukan
kesenjagan.
pada pukul 03.30 WIB dengan hasil yang telah tercantum diatas.
Kemudian pada pukul 04.30 ibu mengeluh mules seperti ingin BAB dan
darah, Ø 10 cm, eff 100%, ket (-) jernih, letak kepala, UUK kanan depan,
239
pemeriksaan dalam dilakukan 4 jam sekali atau apabila ada indikasi, telah
dan praktek.
hidrasi : Ny. “E” dianjurkan untuk makan dan minum di sela kontraksi.
Menurut teori, Hal ini diberikan untuk memenuhi kebutuhan energi dan
diberikan kepada ibu dapat berupa kehadiran suami dan keluarga untuk
2. Kala II
semakin sering kemudian pembukaan lengkap pada pukul 04.30 WIB. Ada
posisi ibu. Posisi yang dianjurkan adalah posisi setengah duduk. Yang
diambil oleh Ny. “E” adalah posisi litotomi dimana menurut teori posisi
tersebut dapat membantu turunnya kepala dan posisi tersebut adalah posisi
Pada Ny. “E” kala II berlangsung 15 menit dan menurut teori pada
spontan pada pukul 04.45 WIB. Dapat disimpulkan Ny.”S” proses pada
3. Kala III
Kala III dimulai dari setelah bayi lahir hingga plasenta lahir lengkap.
darah yang tiba-tiba. Penulis kemudian melakukan manajemen aktif kala III
kiri segera setelah bayi lahir, kemudian apabila ada kontraksi lakukan PTT
darah pada ibu dan mengurangi terjadinya resiko retensio plasenta yang
plasenta, kemudian cek adanya laserasi atau robekan pada perineum, tidak
massase kembali. Pada Ny.”E” kala III berlangsung selama 8 menit dan
plasenta lahir lengkap pada pukul 04.55 WIB. Dalam kasus Ny. “E” pada
kala III tidak ada kesenjangan antara teori dengan pelaksanaan, perdarahan
pada kala III sebanyak ±150 cc dan lama kala III pada Ny. “E” 8 menit.
241
4. Kala IV
tanda vital, Tinggi Fundus Uteri, Kontraksi Uterus, Kandung Kemih dan
perdarahan pervaginam. Asuhan yang diberikan pada Ny. “E” antara lain :
uteri, kontraksi uterus, tekanan darah, kandung kemih dan keadaan umum
ibu. Pada kala IV ini Ny. “E” dianjurkan masase fundus uteri dengan
Hal ini dilakukan untk mencegah perdarahan post partum. Oleh karena
itu, penulis melakukan observasi tersebut setiap 15 menit pada jam pertama
setelah melahirkan dan setiap 30 menit pada jam kedua setelah melahirkan.
batas normal, TFU 2 jari bawah pusat, kontraksi uterus keras, kandung
“E” dalam batas normal dan tidak ada permasalahan serius yang
partum, pada kunjungan nifas yang pertama ini dilakukan pada 6 jam
postpartum. Dalam kunjungan yang pertama ini didapatkan hasil bahwa Ny.
242
”E” dalam batas normal dan tidak terjadi komplikasi, Ny. “E” melakukan
dan turun sendiri dari tempat tidur ke kamar mandi setelah 2 jam melahirkan
dan didampingi oleh suami. Data obyektif yang didapatkan keadaan umum
x/m, ASI sudah keluar, TFU 2 jari bawah pusat, kontraksi baik, kandung
kemih kosong, perdarahan pervaginam ±75 cc, ekstremitas tidak odema dan
tidak varises.
Dalam masa ini, Ny. “E” telah mendapatkan 3 kali kunjungan nifas
yaitu 6 jam post partum, 12 hari setelah persalinan, dan 32 hari setelah
persalinan. Hal ini sesuai dengan kebijakan tekhnis dalam asuhan masa nifas
Kunjungan masa nifas I dilakukan pada 6 jam post partum sampai hari
konseling kepada ibu atau salah satu anggota keluarga mengenai untuk tidak
kembali uterus berkontraksi. Hal ini sesuai dengan kebijakan tekhnis dalam
Kunjungan nifas II pada Ny. “E” dilakukan pada hari ke-12 post
involusi uterus berjalan normal, pada Ny. “S” tinggi fundus uteri tidak
teraba, luka jahitan pada perineum sudah kering, menilai adanya tanda-tanda
eksklusif, cara perawatan payudara, bagaimana cara menjaga bayi agar tetap
hangat. Hal ini sesuai dengan kebijakan tekhnis dalam asuhan masa nifas.
permenkes (2014) kunjungan masa nifas III dilakukan pada hari ke-29
yang diberikan pada ibu pada kunjungan nifas yang ketiga salah satunya
ada kesenjangan.
pemeriksaan pada ibu dalam batas normal tidak ada masalah ataupun tanda
244
bahaya pada ibu. Hal ini menunjukkan tidak adanya kesenjangan antara
Menurut teori Marni, (2015) Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir
sekitar 48-52 cm, LD sekitar 30-38 cm, LK sekitar 33-35 cm. Bila dilihat
dari teori yang ada dan kasus bayi Ny.”E”, maka bayi tersebut tergolong
bayi baru lahir normal. Karena tidak ditemukan kesenjangan antara kasus
Saat IMD bayi berusaha mencari puting susu ibunya, sampai 15 menit bayi
belum bisa menemukan putting susu ibu dan akhirnya bayi dibantu dengan
posisinya yang didekatkan dengan putting susu ibu. Sekitar 10-15 menit
setelah bayi dibantu reposisinya, bayi dapat menemukan putting susu ibu.
melakukan penilaian pada bayi dan melakukan perawatan pada bayi baru
menyusui yang benar, tidak memandikan bayi segera setelah bayi lahir dan
245
digedong/diselimuti.
vitamin K secara IM di 1/3 paha luar sebelah kiri dengan dosis 0,5 cc dan
pemberian salep mata pada kedua mata bayi menggunakan salep tetrasiklin
Proses persalinan berlangsung dengan normal dan bayi Ny. “E” lahir
dalam keadaan sehat serta tanpa ada kelainan. Bayi tidak mengalami
kegawatan atau pun tanda- tanda sakit berat. Reflek pada bayi semua dalam
3 kali. Pada kunjungan I-III ditemukan hasil, bayi dalam keadaan sehat, tali
KIE yang diberikan oleh penulis pada setiap kunjunganadalah untuk tetap
memberikan ASI secara on demand atau setiap 2 jam sekali dan meminta
untuk menyusui.
Dari semua asuhan yang telah diberikan pada bayi Ny. “E” mulai dari
orang anak. Dan saat ini ibu ingin menggunakan KB suntik 3 bulan dengan
alasan karena ibu masih menyusi. Pada tanggal 25 September 2017 sebelum
haid dan riwayat penyakit Ny. “S” yang meliputi penyakit kuning, tekanan
darah tinggi, varises, nyeri kepala yang hebat. Sesuai dengan teori menurt
Pada pemeriksaan payudara tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan
sebaiknya tidak pernah dan tidak sedang menderita penyakit kanker payudara
calon akseptor KB suntik menderita varises, efek dari hormone estrogen dapat
pembuluh darah) (Ari, 2011). Hal ini membuktikan bahwa tidak ada
kesenjangan antara teori dan praktik di lapangan, karena jika ditinjau dari
itu Ny. “E” masih menyusui bayinya, maka KB suntik 3 bulan bisa diberikan
pada Ny. “E” sesuai dengan keuntungan KB tersebut yang tidak mengganggu
2012).
BAB V
5.1 Kesimpulan
pada masa kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir dan neonatus, serta
kunjungan 2 kali trimester III dan 3 kali kunjungan nifas dan neonatus.
5.1.3 Mahasiswa telah mampu melakukan asuhan masa nifas mulai dari
bulanan.
5.2 Saran
1. Bagi Penulis
kebidanan tentang kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas dan KB.
250
2. Bagi Klien
dengan KB.