Anda di halaman 1dari 10

Diklat Penjenjangan Perencana Tingkat Pertama

Tahun 2019
Program Studi Magister Perencanaan Wilayah dan Kota
Sekolah Arsitektur, Perencanaan, dan Pengembangan Kebijakan
Institut Teknologi Bandung
Labtek IX-A, Jalan Ganesha No. 10, telp 022-2504735, faks. 022-2501263

KISI-KISI UJIAN KOMPETENSI

Diklat Penjenjangan Perencana Tingkat Pertama, Tahun 2019


Hari :
Waktu :
Sifat : tutup buku
Aturan : Jawaban diisikan di lembar jawaban di halaman belakang

1. …….yaitu di dalam berkiprah dan mengabdikan keahliannya menganut suatu kaidah dan
prinsip yang seharusnya dan yang tidak seharusnya baik menurut kaidah hubungan hidup
bermasyarakat maupun kaidah dasar keilmuan dan keahlian dengan didasari oleh moral
profesi dan aturan.
a. Pola pikir profesional
b. Kompetensi keahlian
c. Tanggung jawab
d. Kesejawatan (corporateness)
e. Etika.
2. Mana yang bukan merupakan harapan dari etika perencanaan wilayah dan kota
a. Kesejahteraan
b. Pemerataan
c. Keadilan sosial
d. Normatif
e. Produktivitas.
3. Merupakan salah satu kategori substansial dari masalah etika di dalam praktek
perencanaan wilayah dan kota yang fokus kepada masalah konflik kepentingan,
manipulasi informasi untuk kepentingan pihak tertentu, pertentangan pendapat antar
keahlian dan kelembagaan teknis terkait di dalam proses perencanaan:
a. Prilaku umum.
b. Prilaku khusus
c. Pengambilan keputusan administratif
d. Tekik perencanaan
e. Perencanaan dan kebijaksanaan
4. Mana yang termasuk ke dalam tanggung jawab diri di dalam konteks etika perencanaan:
a. Melindungi dan meningkatkan integritas terhadap profesi dan tanggap terhadap kritik
profesi
b. Mampu menguji nilai aplikatif dari teori, fakta, analisis, konsepsi dan standar
perencanaan terhadap situasi spesifik
c. Secara akurat merepresentasikan kualifikasi profesionalnya, pendidikannya, dan
tempat kegiatan kerjanya.
d. Bertanggung jawab dan jujur di dalam mengkaji dan menindaklanjuti produk
perencanaan dari sejawatnya
e. Tidak menerima pekerjaan di luar keahliannya atau di atas kemampuannya demi
kepentingan pemberi tugas sepihak

Ujian Kompetensi JFP Pertama Tahun 2019


5. Karakteristik permasalahan publik yang berupa permasalahan di suatu bidang
mempengaruhi permasalahan di bidang lain.
a. Subyektif
b. Dinamis
c. Buatan
d. Saling bergantung.
e. Independen
6. Tujuan penataan ruang wilayah secara umum adalah:
a. Menetapkan kawasan lindung dan kawasan budidaya
b. Mewujudkan ruang wilayah yang aman, nyaman, produktif, dan berkelanjutan
c. Mengendalikan pemanfataan ruang yang serasi antara lingkungan alami dan buatan
d. Memanfaatkan potensi sumber daya alam, sumber daya buatan, dan sumber daya
manusia.

7. Manakah yang tidak tepat mengenai kedudukan Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi
(RTRWP) dalam Sistem Penataan Ruang dan kaitannya dengan Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (SPPN);
a. RTRWN menjadi acuan dalam penyusunan RTRW Provinsi
b. RTRW Provinsi menjadi acuan dalam penyusunan RTR Kawasan Strategis
Provinsi sebagai rencana rinci
c. RPJM Provinsi menjadi acuan dalam penyusunan RTRW Provinsi
d. RPJP Provinsi dan RTRW Provinsi saling mengacu.
8. Manakah yang tidak tepat dalam konteks perencanan tata ruang:
a. Perencanaan Tata Ruang adalah proses untuk menentukan struktur ruang dan pola
ruang yang meliputi penyusunan dan penetapan rencana tata ruang.
b. Rencana Tata Ruang adalah instrumen pengendalian pemanfaatan tata ruang
c. Susunan pusat-pusat permukiman dan sistem jaringan prasarana adalah salah satu
muatan dari renacana tata ruang wilayah.
d. Pola Ruang adalah distribusi peruntukan ruang dalam suatu wilayah yang
meliputi peruntukan ruang untuk fungsi lindung dan peruntukan ruang untuk
fungsi budi daya.
9. Berdasarkan status hukumnya, rencana tata ruang di bawah ini yang bersifat non-
statutory adalah:
a. Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional
b. Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi
c. Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Kabupaten
d. Rencana Tata Ruang Pulau /Kepulauan
e. Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan.
10. Pengertian pemanfaatan ruang dalam sebagai bagian dari sistem penataan ruang adalah:
a. Distribusi peruntukan ruang dalam suatu wilayah yang meliputi peruntukan ruang
untuk fungsi lindung dan peruntukan ruang untuk fungsi budi daya.
b. Upaya untuk mewujudkan struktur ruang dan pola ruang sesuai dengan rencana tata
ruang melalui penyusunan dan pelaksanaan program beserta pembiayaannya
c. Proses untuk menentukan struktur ruang dan pola ruang yang meliputi penyusunan
dan penetapan rencana tata ruang.
d. Upaya untuk mewujudkan tertib tata ruang.
11. Perangkat/instrumen pengendalian pemanfaatan ruang meliputi hal-hal berikut, kecuali:
a. Peraturan zonasi
b. Perizinan
c. Rencana rinci tata ruang

Ujian Kompetensi JFP Pertama Tahun 2019


d. Insentif dan disinsenti
e. Pengenaan sanksi.
12. Wewenang pemerimtah daerah provinsi dalam penyelanggaraan penataan ruang meliputi
hal berikut, kecuali:
a. Pengaturan, pembinaan, dan pengawasan terhadap pelaksanaan penataan ruang
wilayah provinsi, dan kabupaten/kota serta kawasan strategis provinsi dan
kabupaten/kota;
b. Pelaksanaan penataan ruang wilayah provinsi;
c. Pelaksanaan penataan ruang kawasan strategis provinsi
d. Pelaksaaan penataan ruang wilayah kabupaten/kota
e. Kerjasama penataan ruang antar provinsi dan fasilitasi kerjasama penataan ruang antar
kabupaten/ kota.
13. Prinsip dalam persetujuan substansi adalah:
a. Mengecek kesesuaian/konsistensi RTRW (provinsi, kab/kota) dengan berbagai
rencana/kebijakan sektoral
b. Mengecek kesesuaian/konsistensi RTRW (provinsi, kab/kota) dengan RTRWN dan
kebijakan nasional bidang penataan ruang
c. Mengecek kesesuaian/konsistensi RTRW (provinsi, kab/kota) dengan RTRW
(provinsi, kab/kota) yang berbatasan
d. Mengecek kesesuaian/konsistensi RTRW Provinsi dengan RTRW Kabupaten/Kota.
14. Perencanaan Tata Ruang pada dasarnya adalah:
a. Proses untuk menentukan struktur kota dan wilayah yang meliputi penyusunan dan
penetapan rencana tata ruang
b. Proses untuk menentukan infrastruktur ruang wilayah yang meliputi penyusunan dan
penetapan rencana tata ruang.
c. Proses untuk menentukan struktur ruang dan pola ruang yang meliputi penyusunan
dan penetapan rencana tata ruang.
d. Proses untuk menentukan pola ruang wilayah yang meliputi penyusunan dan
penetapan rencana tata ruang.
15. Yang tidak termasuk dalam unsur dasar perencanaan:
a. Pengalokasian sumber daya alam.
b. Untuk kepentingan masa kini
c. Untuk mencapai tujuan.
d. Ada beberapa alternatif yang harus dipilih.
16. Manakah permasalahan publik menurut Theodore Lowi (1964) yang menghendaki
perubahan pola distribusi sumberdaya antar kelompok/golongan masyarakat
a. Masalah distributif
b. Masalah regulatif
c. Masalah dalam atau luar negeri
d. Masalah prosedural
e. Masalah redistributif.
17. Tahap-tahap perumusan persoalan yang benar:
a. Latar belakang persoalan-identifikasi persoalan-pembatasan persoalan-perumusan
persoalan.
b. Latar belakang persoalan-pembatasan persoalan-identifikasi persoalan-perumusan
persoalan
c. Perumusan persoalan-pembatasan persoalan-identifikasi persoalan-latar belakang
persoalan
d. Identifikasi persoalan-pembatasan persoalan-perumusan persoalan-latar belakang
persoalan

Ujian Kompetensi JFP Pertama Tahun 2019


e. Pembatasan persoalan-identifikasi persoalan-latar belakang persoalan-perumusan
persoalan
18. Persoalan yang dapat diselesaikan melalui proses komunikatif/partisipatif/politis:
a. Persoalan yang terstruktur baik
b. Persoalan yang agak terstruktur baik
c. Persoalan yang tidak terstruktur.
d. Persoalan yang biasa saja
e. Persoalan yang khusus
19. Mana yang termasuk ke dalam persoalan yang “well structured”:
a. Incalculable
b. Unkown
c. Unlimited
d. Many
e. Calculable.
20. Mana yang merupakan termasuk ke dalam ciri perencanaan komunikatif (terkait
kausalitas):
a. Bukan isyu
b. Tenaga ahli teknis
c. Isu utama
d. Tidak menjadi taruhan.
e. Hanya untuk ahli
21. Mana yang termasuk ke dalam administrasi pembangunan: seharusnya kecuali:
a. Perencanaan
b. Pembangunan
c. Penganggaran.
d. Efisiensi sumberdaya
e. Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi
22. Mana yang bukan merupakan unsur perencanaan pembangunan:
a. Tujuah akhir yang dikehendaki
b. Jangka waktu
c. Masalah-masalah yang dihadapi
d. Modal atau sumberdaya yang akan digunakan
e. Latar belakang rasional dari pembangunan.
23. Dalam konteks fungsi anggaran, mana yang memiliki ciri tidak semua barang dapat
disediakan oleh sektor swasta
a. Fungsi alokasi.
b. Fungsi distribusi
c. Fungsi stabilisasi
d. Fungsi ketahanan
e. Fungsi keamanan
24. Mana yang menjadi dasar alokasi penganggaran:
a. Administrative budgeting
b. Rationalism
c. Incrementalism
d. Public choice
e. Equity and targeting.
25. Dalam konteks analisis nasional maupun analisis regional menurut Isard (1954):
a. Neraca pendapatan dan produksi
b. Neraca pembayaran
c. Neraca arus dana

Ujian Kompetensi JFP Pertama Tahun 2019


d. Neraca air wilayah.
e. Tabel input output
26. Mana yang bukan merupakan kegunaan utama dari neraca pembayaran:
a. Neraca jasa, yang mengukur perkembangan arus keluar masuk jasa-jasa antar daerah.
b. Mengetahui arus barang, jasa dan modal yang keluar masuk antar daerah
c. Dapat mengukur pergerakan sumberdaya antar daerah
d. Mengetahui derajat keterbukaan dari masing-masing daerah
e. Mengidentifikasi adanya surplus atau defisit yang dialami oleh suatu daerah
27. Mana yang bukan merupakan persoalan utama dari macroeconomic study:
a. Economic growth
b. Inflation
c. Unemployment
d. Private cycles.
e. Government deficits
28. Dalam konteks permintaan terhadap tenaga kerja, manakah yang bukan merupakan
faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan akan baran dan jasa secara teoritis:
a. Total pendapatan nasional
b. Tingkat pendapatan luar negeri
c. Tingkat pendapatan dalam negeri.
d. Tingkat harga barang atau jasa sektoral
e. Luasnya pasar barang atau jasa
29. Dalam konteks shift-share analysis, manakah tiga komponen utamanya:
a. Regional share-industry mix-national shift
b. National share-industry mix-regional shift.
c. National share-industry mix-national shift
d. Regional share-industry mix-regional shift
e. National share-regional mix-industry shift
30. Dalam konteks perumusan masalah, manakah empat hal terkait dengan identfiikasi
masalah riset:
a. Minat masyarakat-isyu sosial-riset sebelumnya-evaluasi proyek
b. Minat pribadi-masalah fisik-evaluasi program-riset negara maju
c. Permasalahan umum-permasalahan pribadi-riset sebelumnya-evaluasi program
d. Evaluasi kinerja-riset sebelumnya-masalah pribadi-minat sosial
31. Minat pribadi-masalah sosial-riset sebelumnya-evaluasi program. Lima jenis penggunaan
lahan perkotaan:
a. Kawasan perumahan; kawasan industri; kawasan perdagangan dan jasa; kawasan
pemerintahan dan fasilitas pelayanan; kawasan pertanian/non pertanian.
b. Kawasan perumahan; kawasan industri; kawasan perdagangan dan jasa; kawasan
pemerintahan dan fasilitas pelayanan
c. Kawasan permukiman; kawasan industri; kawasan perdagangan dan jasa; kawasan
pemerintahan dan fasilitas pelayanan
d. Kawasan permukiman; kawasan perdagangan dan jasa; kawasan pemerintahan dan
fasilitas pelayanan
e. Kawasan perumahan; kawasan industri; kawasan perdagangan dan jasa; kawasan
pemerintahan dan fasilitas pelayanan; kawasan pertanian/non pertanian; kawasan
pertambangan
32. Kriteria ruang didasarkan kepada asas tanggap terhadap dinamika perkembangan:
a. Peningkatan pendapatan masyarakat; peningkatan kesempatan kerja; peningkatan
ekspor; peningkatan peranserta masyarakat dan kesesuaian sosial budaya

Ujian Kompetensi JFP Pertama Tahun 2019


b. Peningkatan pendapatan masyarakat; peningkatan pendapatan dareah dan nasional;
peningkatan kesempatan kerja; peningkatan peranserta masyarakat dan kesesuaian
sosial budaya
c. Peningkatan pendapatan masyarakat; peningkatan pendapatan dareah dan nasional;
peningkatan kesempatan kerja; peningkatan import; peningkatan peranserta
masyarakat dan kesesuaian sosial budaya
d. Peningkatan pendapatan masyarakat; peningkatan pendapatan dareah dan nasional;
peningkatan kesempatan kerja; peningkatan ekspor; peningkatan peranserta
masyarakat dan kesesuaian sosial budaya.
e. Peningkatan pendapatan masyarakat; peningkatan pendapatan dareah dan nasional;
peningkatan kesempatan kerja; peningkatan peranserta masyarakat dan kesesuaian
sosial budaya
33. Manakah kriteria kawasan lindung yang merupakan kawasan resapan air:
a. Kawasan tanah dengan ketebalan gambut 3 meter
b. Bercurah hujan yang tinggi.
c. Kawasan hutan yang memiliki ketinggian di atas permukaan laut 2000 meter atau
lebih
d. Kawasan yang memiliki lereng lapangan 40% atau lebih
e. Kawasan dengan nilai skor 175 atau lebih
34. Manakah yang merupakan ciri dari kawasan cagar alam:
a. Mewakili formasi biota tertentu dan/atau unit-unit penyusunnya.
b. Kawasan yang ditunjuk merupakan tempat hidup dan perkembangbiakan dari satu
jenis satwa yang perlu dilakukan upaya konservasinya
c. Memiliki keanekagraman satwa yang tinggi
d. Merupakan tempat dan kehidupan bagi jenis satwa migran tertentu
e. Mempunyai luas yang cukup sebagai habitat jenis satwa yang bersangkutan
35. Mana yang merupakan ciri dari kawasan taman nasional:
a. Merupakan wilayah dengan ciri khas baik asli maupun buatan, baik pada kawasan
yang ekosistemnya masih utuh maupun yang sudah berubah
b. Memiliki keadaan alam yang asli dan alami untuk dikembangkan sebagai pariwisata
alam.
c. Memiliki keindahan tumbuhan, satwa, dan gejala alam
d. Mudah dijangkau dan dekat dengan pusat-pusat permukiman penduduk
e. Memiliki luas wilayah yang memungkinkan untuk pembangunan koleksi tumbuhan
dan/atau satwa baik jenis asli dan/atau bukan asli
36. Tiga hal terkait dengan triangulasi:
a. Menggunakan lebih dari satu teknik mendapatkan informasi; menggunakan lebih dari
satu sumber informasi; melibatkan anggota tim dari berbagai disiplin pengetahuan dan
keterampilan.
b. Menggunakan lebih dari satu teknik mendapatkan informasi; menggunakan lebih dari
satu sumber informasi; melibatkan lebih dari satu sumber pendanaan
c. Menggunakan lebih dari satu teknik mendapatkan informasi; menggunakan lebih dari
tiga sumber informasi; melibatkan anggota tim dari berbagai disiplin pengetahuan dan
keterampilan
d. Menggunakan lebih dari satu sumber primer; menggunakan lebih dari satu sumber
informasi; melibatkan anggota tim dari berbagai disiplin pengetahuan dan
keterampilan
e. Menggunakan informasi otentik; menggunakan lebih dari satu sumber informasi;
melibatkan anggota tim dari berbagai disiplin pengetahuan dan keterampilan
37. Empat hal terkait teknik utama PRA:

Ujian Kompetensi JFP Pertama Tahun 2019


a. Dinamika penduduk; sistem sampling; penyebaran kuesioner; visualisasi
b. Dinamika kelompok; sistem sampling; wawancara; visualisasi.
c. Dinamika perkembangan ekonomi; sistem sampling; interview; kunjungan lapangan
d. Dinamika sosial kependudukan; sistem sampling termasuk pendanaan; wawancara;
visualisasi
e. Dinamika sosial ekonomi kependudukan; sistem sampling; penyebaran kuesioner;
visualisasi
38. Dalam konteks perumusan masalah terkait minat pribadi:
a. Suspicious (kecurigaan)
b. Eagerness (kemampuan)
c. Urgency (kemendesakan)
d. Curiosity (rasa ingin tahu).
e. Public experience (pengalaman umum)
39. Dalam konteks perencanaan transportasi, manakah yang termasuk ke dalam sistem
kelembagaan: harusnya kecuali:
a. Sistem kegiatan
b. Sistem perencanaan
c. SDM.
d. Sistem kegiatan
e. Sistem jaringan
40. Dalam konteks infrastruktur dan transportasi manakah yang termasuk ke dalam kegiatan
sosial:
a. Keagamaan-pendidikan-hankam-kesehatan-olah raga
b. Keagamaan-pendidikan-kebudayaan-kesehatan-politik
c. Keagamaan-pendidikan-kebudayaan-kesehatan-pertahanan
d. Keagamaan-pendidikan-kebudayaan-kesehatan-olah raga.
e. Keagamaan-pendidikan-administrasi dan birokrasi-kesehatan-olah raga
41. Manakah urutan tingkat partisipasi yang tepat:
a. Tanpa partisipasi-partisipasi tidak langsung-konsultatif-pengawasan bersama-
pengawasan terarah
b. Tanpa partisipasi-partisipasi tidak langsung-projektual-konsultatif-pengawasan
bersama-pengawasan penuh
c. Tanpa partisipasi-partisipasi tidak langsung-konsultatif-pengawasan bersama-
pengawasan penuh.
d. Tanpa partisipasi-partisipasi langsung-konsultatif-pengawasan bersama-pengawasan
penuh
e. Tanpa partisipasi-partisipasi tidak langsung-konsultatif-pengawasan penuh-
pengawasan bersama
42. Manakah yang termasuk ke dalam model pengembangan masyarakat secara radikal:
a. Aksi masyarakat murni
b. Aksi masyarakat berdasarkan gender.
c. Aksi masyarakat berdasarkan inisiatif masyarakat
d. Aksi masyarakat titipan/politis
e. Aksi masyarakat melalui pengorganisasian masa
43. Dalam konteks perencanaan publik, pengertian perencanaan mempunyai cir-ciri:
a. bukan kegiatan non-rutin; seringkali trial and error dalam pemecahan masalah
b. Bukan aktivitas individual; bukan berorientasi pada masa kini
c. Bukan sekedar membayangkan masa depan yang diinginkan/utopian; dan terbatas
pada pembuatan rencana, tapi terkait dengan tindakan pelaksanaan
d. Bukan utopian dan bukan strategik.

Ujian Kompetensi JFP Pertama Tahun 2019


44. Perencanaan tata ruang wilayah diperlukan karena alasan sebagai berikut, kecuali:
a. Tiap kegiatan dalam ruang mempunyai karakteristik masing-masing yang terkait
dengan persyaratan lokasi (kriteria teknis, kriteria ruang)
b. Antar kegiatan fungsional tidak perlu dipisahkan secara ruang (segregasi spasial)
untuk menghindari/ mengurangi eksternalitas satu sama lain
c. Alokasi ruang terhadap kegiatan yang akan dikembangkan didasarkan pada
karakteristik lokasi dan kesesuaian lahan
d. Pola ruang wilayah mencerminkan fungsi pengembangan wilayah di masa yang akan
datang.
45. Yang termasuk dalam penataan ruang berdasarkan wilayah administratif adalah :
a. Penataan ruang wilayah dan sistem internal kota
b. Penataan ruang wilayah nasional, provinsi, dan kawasan perdesaan
c. Penataan ruang kawasan perkotaan dan wilayah kabupaten/kota
d. Penataan ruang wilayah nasional, provinsi, dan wilayah kabupaten/kota
46. Penyelenggaraan penataan ruang bertujuan untuk mewujudkan ruang wilayah nasional
yang aman, nyaman, produktif, dan berkelanjutan berlandaskan Wawasan Nusantara dan
Ketahanan Nasional. Yang dimaksud dengan asas berkelanjutan adalah :
a. Penataan ruang diselenggarakan dengan mengintegrasikan berbagai kepentingan yang
bersifat lintas sektor, lintas wilayah, dan lintas pemangku kepentingan
b. Penataan ruang diselenggarakan dengan menjamin kelestarian dan kelangsungan daya
dukung dan daya tampung lingkungan dengan memperhatikan kepentingan generasi
mendatang
c. Penataan ruang diselenggarakan dengan mewujudkan keserasian antara struktur ruang
dan pola ruang, keselarasan antara kehidupan manusia dengan lingkungannya,
keseimbangan pertumbuhan dan perkembangan antardaerah serta antara kawasan
perkotaan dan kawasan perdesaan
d. Penataan ruang diselenggarakan dengan mengoptimalkan manfaat ruang dan sumber
daya yang terkandung di dalamnya serta menjamin terwujudnya tata ruang yang
berkualitas
47. Ketentuan yang mengatur pemanfaatan ruang dan unsur-unsur pengendalian yang disusun
untuk setiap delineasi wilayah peruntukan sesuai dengan rencana rinci tata ruang,
merupakan penjabaran dari :
a. Arahan pemanfaatan ruang
b. Mekanisme perizinan
c. Skema insentif dan disinsentif
d. Peraturan zonasi
48. Dalam penyusunan rencana tata ruang wilayah provinsi, perlu diperhatikan hal-hal
sebagai berikut, kecuali:
a. Perkembangan permasalahan nasional dan hasil pengkajian implikasi penataan
ruang provinsi;
b. Upaya pemerataan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi provinsi
c. Keselarasan aspirasi pembangunan provinsi dan pembangunan kabupaten/kota
d. Daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup
e. Rencana pembangunan jangka menengah daerah
f. Rencana tata ruang wilayah provinsi yang berbatasan.
49. Muatan Rencana Tata ruang Wilayah Provinsi adalah sebagai berikut, kecuali:
a. Rencana struktur ruang wilayah provinsi yang meliputi sistem perkotaan dalam
wilayahnya dan sistem jaringan prasarana wilayah provinsi;
b. Rencana pola ruang wilayah provinsi yang meliputi kawasan lindung dan kawasan
budi daya yang memiliki nilai strategis provinsi;

Ujian Kompetensi JFP Pertama Tahun 2019


c. Penetapan kawasan perkotaan, perdesaan dan kawasan agropolitan
d. Tujuan, kebijakan, dan strategi penataan ruang wilayah provinsi;
e. Arahan pemanfaatan ruang wilayah provinsi yang berisi indikasi program utama
jangka menengah lima tahunan;
f. Arahan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah provinsi yang berisi indikasi
arahan peraturan zonasi sistem provinsi, arahan perizinan, arahan insentif dan
disinsentif, serta arahan sanksi.
50. Rencana tata ruang wilayah provinsi dan kabupaten/kota merupakan acuan/pedoman
untuk :
a. menetapkan rencana tata ruang wilayah nasional
b. menetapkan rencana rinci tata ruang
c. menetapkan kawasan strategis nasional
d. menetapkan rencana pembangunan jangka panjang daerah
51. Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi harus memperhatikan pertimbangan
sebagai berikut, kecuali:
a. Keterkaitan antarwilayah sebagai wujud keterpaduan dan sinergi antarwilayah
(wilayah nasional, wilayah provinsi, dan wilayah kabupaten/kota).
b. Keterkaitan antarfungsi kawasan sebagai wujud keterpaduan dan sinergi
antarkawasan (al. keterkaitan antara kawasan lindung dan kawasan budi daya)
c. Keterkaitan antarfungsi kabupaten-kota sebagai wujud keterpaduan dan sinergi
antardaerah
d. Keterkaitan antarkegiatan kawasan sebagai wujud keterpaduan dan sinergi
antarkawasan (al. keterkaitan antara kawasan perkotaan dan kawasan perdesaan).
52. Lima hal terkait dengan pengembangan masyarakat dalam hal knowledge dan skill:
a. Engagement-assessment-research-groupwork-negotiation.
b. Engagement-evaluation-research-groupwork-negotiation
c. Engagement-evaluation-research-groupwork-consultation
d. Engagemet-evaluation-research-groupwork-win win solution
e. Engagement-feedback-research-small group brainstorming-negotiation and
consultation
53. Empat prasyarat penelitian berdampak pada perubahan sosial:
a. Visi; impulse; nodes and hubs; spatial arrangement
b. Need assessment; visi; communication; link and network.
c. Visi; misi; diseminasi; link and network
d. Visi; misi; impulse; spatial arrangement
54. Mana yang bukan merupakan teknik penelitian kualitatif:
a. Kuesioner
b. Wawancara
c. Catatan lapangan
d. Business climate.
e. Coding analysis
55. Dalam konteks metode kualitatif terdapat sistem makna bernama ‘emic’, yaitu:
a. Teori, konsepsi, pemahaman, dan pengalaman peneliti
b. Perspektif, opini yang terkait dengan komunitas di luar komunitas yang diteliti
c. Penjelasan/pemahaman/teorisasi partisipan.
d. Perspektif peneliti
e. Perspektif tim pakar
56. Lingkup pelaksanaan penataan ruang sebagai suatu sistem yang tidak terpisahkan
satu sama lain mencakup:

Ujian Kompetensi JFP Pertama Tahun 2019


a. Perencanaan tata ruang wilayah nasional, perencanaan tata ruang wilayah provinsi,
perencanaan tata ruang wilayah kabupaten/kota
b. Perencanaan kawasan perkotaan, perencanaan kawasan perdesaan, perencanaan
kawasan strategis
c. Perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang, dan pengendalian pemanfataan ruang
d. Perencanaan sektoral dan perencanaan regional.
57. Penyelenggaraan penataan ruang di wilayah provinsi tidak hanya mencakup pelaksanaan
penataan ruang saja namun lebih lebih dari itu, sehingga mencakup:
a. Pengaturan, pelaksanaan, pengawasan, penataan ruang
b. Pembinaan, pemanfaatan, pengawasan, penertiban
c. Pengaturan, pembinaan, pemantauan, pelaksanaan
d. Pengaturan, pembinaan, pelaksanaan, pengawasan.
58. Asas-asas dalam penataan ruang adalah sebagai berikut, kecuali:
a. keterpaduan; keserasian, keselarasan, dan keseimbangan;
b. keberlanjutan; keberdayagunaan dan keberhasilgunaan;
c. keterbukaan; kebersamaan dan kemitraan;
d. pelindungan kepentingan produksi; dan kenyamanan
e. kepastian hukum dan keadilan; akuntabilitas.
59. Alasan dibutuhkannya penyusunan rinci secara umum adalah:
a. Rencana umum tata ruang menjadi dasar dalam pelaksanaan pemanfaatan ruang dan
pengendalian pemanfaatan ruang
b. Rencana umum tata ruang belum dapat dijadikan dasar dalam pelaksanaan
pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang
c. Rencana umum tata ruang mencakup wilayah perencanaan yang spesifik dan skala
peta dalam rencana umum tata ruang tersebut tidak memerlukan perincian sebelum
dioperasionalkan.
d. Rencana umum tata ruang tidak dapat dijabarkan lebih lanjut dalam pemyusunan
rencana rinci.
60. Penataan ruang wilayah nasional, provinsi, dan kabupaten/kota dilakukan secara hierarkis
dan komplementer, yang berarti hal-hal berikut, kecuali:
a. saling melengkapi satu sama lain
b. bersinergi
c. berkelanjutan
d. tidak terjadi tumpang tindih kewenangan dalam penyelenggaraannya.

Ujian Kompetensi JFP Pertama Tahun 2019

Anda mungkin juga menyukai