Anda di halaman 1dari 7

TUGAS

KOMUNIKASI KESEHATAN
“KENALI PENYAKIT YANG PALING MENONJOL DI
DALAM KELUARGA”

Disusun Oleh :

WINDU FERONIKA
NPM. 1826020026

Dosen Pengampu :

Drs. Dirhan, M.Kes

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)
TRI MANDIRI SAKTI BENGKULU
TAHUN 2019
Dalam keluarga terdiri atas 5 orang anggota keluarga yaitu bapak, ibu,
kakak, saya, dan adik. Diantara kami berlima mampunyai penyakit yang berbeda-
beda. Tetapi penyakit yang paling menonjol adalah penyakit yang di derita ibu
saya, dia sakit Hipertensi atau akrab di dengar dengan sebutan penyakit darah
tinggi. Ibu saya sudah lama mempunyai penyakit itu, dia bilang kira-kira sejak 20
tahunan yang lalu. Dan biasa jadi Hipertensi yang diderita ibu saya itu diturunkan
dari nenek saya yang juga sakit hipertensi. Setiap kali ibu saya banyak pikiran dan
terlalu stress akan sesuatu, maka tekanan darahnya biasa langsung naik dengan
cepat. Begitu pula disaat dia kurang istirahat maka dia akan jatuh sakit setelahnya.
Oleh karena itu, ibu saya dilarang untuk yang namanya kurang istirahat dan
banyak pikiran. Belajar dari pengalaman karena saat ada acara keluarga besar
biasanya ibu saya akan sakit setelah acara itu selesai mungkin karena terlalu
banyak yang dia pikirkan dan tidurnya kurang. Ibu saya memang tidak memakan
daging baik itu ayam, kambing, sapi, dan kerbau. Dia juga tidak biasa memegang
daging kambing untuk diolah menjadi makanan biasanya juga dengan hanya
mencium bau daging kambing ibu saya biasa langsung pusing. Kami dirumah juga
jarang menggunakan garam yang berlebihan karena hal itu juga biasa memicu
tekanan darah menjadi naik.
Cara ibu saya mengobati saat hipertensinya kumat dengan mengkonsumsi timun
dan istirahat yang cukup, lalu ibu saya biasanya langsung cek tekanan darahnya
dengan kakak saya karna kebetulan kakak saya bidan. Setelah di cek dan itu tinggi
ibu saya langsung makan timun untuk menurunkan tekanan darahnya yang tinggi
sambil menenangkan dirinya, kakak saya juga sering membeli timun dan
meletakkannya di dalam kulkas untuk jaga-jaga. Ibu saya sudah tau kalau terlalu
banyak pikiran dan tidurnya diatas jam rata-rata orang istirahat akan membuatnya
sakit tetapi ibu saya tetap tidak terlalu mempedulikannya, karena baginya kalau
dirinya masih kuat dan belum sakit berarti masih boleh tidur terlalu malam. Dan
kalau masak ibu saya mengurangi kadar garam dalam masakannya. Karena berat
badan ibu saya jauh diatas normal dan bisa dibilang ibu saya sudah termasuk
obesitas jadi dia dua tahun terakhir kembali rajin lari-lari kecil sesudah sholat
subuh. Bapak saya bilang kalau tekanan darah terlalu tinggi bias membuat
pembuluh darah diotak pecah dan itu akan fatal biasa menyebabkan stroke dan
bahkan kematian, bapak saya juga protektif kepada ibu saya. Hanya itu yang ibu
saya tahu tentang penyakit hipertensinya selebihnya dia tidak tau, maka saya
sebagai tenaga kesehatan masyarakat memberitahu bagaimana sebenarnya
penyakit hipertensi tersebut.

Hipertensi sudah menjadi masalah kesehatan yang umum di Indonesia, penyakit


ini menduduki peringkat ke 3 penyebab kematian. Sebagian besar masyarakat
masih enggan untuk melakukan pemeriksaan dikarenakan merasa tidak ada
masalah pada tubuh mereka. Dan tanpa disadari mereka telah tertipu dengan
kondisi tubuh yang seperti itu padahal bila dilakukan pemeriksaan dapat diketahui
adanya penyakit yang datang pada tubuh salah satunya hipertensi. Hipertensi
merupakan kondisi dimana tekanan darah berada di atas normal. Pada umumnya
gejalanya jarang terlihat sehingga dapat mengundang penyakit lain yang
berbahaya untuk menyerang tubuh kita seperti jantung, ginjal, diabetes dan stroke.
Masalah yang timbul tersebut terjadi bila tekanan darah tidak terkontrol dalam
skala berkepanjangan. Tekanan darah seseorang normalnya setara atau kurang
dari 120/80 mmHg. Pada tekanan darah diatas 140/90 mmHg maka positif terkena
Hipertensi. Seringkali tidak ada gejala yang dirasakan namun ada beberapa gejala
– gejala yang mungkin timbul seperti :

1. Sering sakit kepala & pusing


2. Pendarahan di hidung
3. Mual disertai muntah-muntah
4. Kelelahan
5. Mudah marah
6. Pandangan kabur
Pada Hipertensi berat atau menahun gejala yang timbul lebih parah
meliputi kerusakan penglihatan, kerusakan organ-organ tubuh, kejang-
kejang dan yang paling parah terjadinya koma.
Faktor-faktor hipertensi:

1. Keturunan
Pada berbagai penyakit faktor keturunan sangatlah kuat dampaknya. Jika
orang tua memiliki riwayat terkena hipertensi maka anaknya pun beresiko
terkena penyakit tersebut. Tanyailah orang tua anda agar dapat melakukan
tindakan penanganan.
2. Usia
Usia yang terus bertambah akan mengalami penurunan fungsi organ-organ
tubuh. Salah satunya terjadi penurunan elastisitas pembuluh darah yang
cenderung menyempit sehingga mengakibatkan peningkatan tekanan
darah.
3. Kurangnya ativitas fisik
Terlalu lama duduk, tidur disertai jarang berolahraga akan mengakibatkan
pembuluh-pembuluh darah maupun otot pada tubuh menjadi kaku
sehingga cenderung meningkatkan resiko penyumbatan di arteri.
4. Jenis kelamin
Baik pria maupun wanita yang berusia 45 hingga 64 tahun tingkat
resikonya sama. Namun pada pria di atas 45 tahun lebih beresiko, dan
wanita lebih beresiko pada usia diatas 64 tahun.
5. Pola makan
Seiring taraf hidup yang berubah-ubah akan mempengaruhi gaya hidup.
Dalam hal ini pola makan turut berperan penting. Saat ini Banyak sekali
masyarakat yang mengkonsumsi junk food yang mengandung tinggi
lemak, kandungan gula, rendah serat dan banyak mengandung garam.
Kandungan tersebut akan mengganggu kesehatan bila dikonsumsi terus-
menerus. Diet rendah garam dapat menurunkan tekanan darah dan
meningkatkan efektivitas obat hipertensi.
6. Stress
Stress dapat memicu peningkatan hormon adrenalin yang sebenarnya
memiliki manfaat untuk tubuh. Namun, produksi hormon berlebih dan
berkepanjangan akan menyebabkan tekanan darah meningkat.
7. Kelebihan berat badan
Kelebihan berat badan diakibatkan adanya lemak berlebih dalam tubuh
akan meningkatkan timbulnya plak yang akan menghambat laju aliran
darah. Sehingga jantung akan bekerja lebih keras untuk memompa darah
hingga mengakibatkan peningkatan tekanan darah.

Cara mencegah hipertensi:


1. Olahraga teratur
Olahraga secara rutin merupakan cara ampuh untuk mencegah hipertensi.
Dengan berolahraga kinerja jantung dalam memompa darah lebih optimal,
metabolisme meningkat dan aliran darah pun lancar. Pada penderita
hipertensi baiknya melakukan olahraga ringan seperti jalan cepat, jogging
atau bersepeda selama 30-60menit/hari sebanyak 3kali dalam seminggu
akan membantu penurunan tekanan darah. Rekomendasi 5x dalam 1
minggu.
2. Kurangi asupan Natrium
Indonesia yang ragam akan makanan tradisional kebanyakan mengandung
garam serta lemak yang tinggi. Kandungan natrium pada garam dapat
menyebabkan tubuh menahan cairan sehingga berdampak pada tekanan
darah yang meningkat. Direkomendasikan untuk asupan natrium tidak
lebih dari 1.500 mg/hari.
3. Mengatur pola makan
Pada penderita hipertensi pola makan haruslah di atur, karena ada
beberapa makanan yang dapat memicu peningkatan tekanan darah.
Baiknya isi menu makanan yang banyak mengandung kalium, magnesium
dan kalsium. Ditambah lagi dengan sayur dan buah-buah yang kaya akan
serat seperti, pisang, tomat,sayuran hijau, kacang-kacangan, wortel, melon
dan masih banyak lagi. Dengan menu makan tersebut sangat membantu
mengontrol tekanan darah.
4. Kurangi stres
Stres berskala panjang akan membuat tubuh menjadi rusak. Peningkatan
hormon adrenalin menyebabkan meningkatnya tekanan darah, faktor
resiko hipertensi ini dapat anda modifikasi dengan melakukan berbagai
upaya seperti yoga, meditasi, rekreasi dan melakukan sesuatu yang anda
senangi. Upaya tersebut akan membantu menurunkan tekanan darah.
5. Obat-Obatan
Selain mengubah gaya hidup, obat-obatan digunakan untuk membantu
proses pemulihan. Jika kedua hal tersebut dilakukan maka akan memberi
hasil yang optimal terhadap tekanan darah. Bagi anda yang mengkonsumsi
obat-obatan herbal disarankan untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan
dokter. Dikarenakan tidak semua obat herbal baik dikonsumsi untuk
penderita hipertensi dan bila dikonsumsi secara bersamaan dengan resep
obat pemberian dokter justru tidak memberikan hasil yang lebih baik.
Lakukan pemeriksaan 1x 1-2 tahun untuk memantau kondisi tekanan darah
anda.
Sumber:
Siti nurbaya (ibu windu)
Artikel Alo dokter diupload 20 april 2018
https://www.alodokter.com/hipertensi/pencegahan
Artikel Ciputra hospital diupload 11 agustus 2017
https://www.ciputrahospital.com/hipertensi-kenali-gejala-cara-mencegah-
mengobati/
Artikel cermati.com diupload 29 oktober 2017
https://www.cermati.com/artikel/darah-tinggi-kenali-gejala-penyebab-
pencegahan-dan-cara-menangani

Anda mungkin juga menyukai