Anda di halaman 1dari 2

1.

1 DEFINISI KATARAK KONGENITAL

Katarak kongenital adalah katarak yang mulai terjadi sebelum atau segera setelah kelahiran dan bayi
yang berusia kurang dari satu tahun. Sebuah katarak disebut kongenital bila ada saat lahir, atau dikenal
juga sebagai “infantile cataract” jika berkembang pada usia 6 bulan setelah lahir. (1).Katarak kongenital
merupakan penyebab kebutaan pada bayi yang signifikan terutama akibat penanganan yang kurang
tepat.Katarak kongenital merupakan hal yang emergensi. Karena otak belajar melihat pada umur 3
sampai 4 bulan pertama. Sehingga katarak kongenital harus dioperasi secepatnya dan memberikan
koreksi penglihatan dengan kontak lensa.Katarak kongenital merupakan penyebab kebutaan pada bayi
yang cukup berarti terutama akibat penanganannya yang kurang tepat.Katarak yang berkembang penuh
pada waktu lahir akan menghambat perkembangan daya penglihatan yang normal, kecuali bila diatasi
dengan cepat. Katarak kongenital bisa merupakan penyakit keturunan yang diwariskan secara autosomal
dominan atau bisa disebabkan oleh infeksi kongenital yang didapat dari ibu saat kehamilan atau
berhubungan dengan penyakit metabolik.

Untuk mengetahui penyebab katarak kongenital diperlukan pemeriksaan riwayat prenatal infeksi ibu
setelah rubela pada kehamilan trimester pertama dan pemakaian obat selama kehamilan. Kadang-
kadang pada ibu hamil terdapat riwayat kejang, tetani, ikterus, atau hepatosplenomegali. Bila katarak
disertai dengan uji reduksi pada urin yang positif, mungkin katarak ini terjadi akibat galaktosemia. Sering
katarak kongenital ditemukan pada bayi prematur dan gangguan sistem syaraf seperti retardasi mental.
Hampir 50 % dari katarak kongenital adalah sporadik dan tidak diketahui penyebabnya.

Pada katarak kongenital, kelainan utama terjadi di nukleus lensa – nukleus fetal atau nukleus embrional,
tergantung pada waktu stimulus karaktogenik – atau di kutub anterior atau posterior lensa apabila
kelainannya terletak di kapsul lensa.3 Pada katarak developmental, kekeruhan pada lensa timbul pada
saat lensa dibentuk. Jadi lensa belum pernah mencapai keadaan normal. Hal ini merupakan kelainan
kongenital. Kekeruhan lensa, sudah terdapat pada waktu bayi lahir. Kekeruhan pada katarak kongenital
jarang sekali mengakibatkan keruhnya seluruh lensa. Letak kekeruhannya, tergantung saat terjadinya
gangguan pada kehidupan janin, sesuai dengan perkembangan embriologik lensa. Bentuk katarak
kongenital memberikan kesan tentang perkembangan embriologik lensa, juga saat terjadinya gangguan
pada perkembangan tersebut.

Katarak kongenital yang menyebabkan penurunan penglihatan yang bermakna harus dideteksi secara
dini – sebaiknya di ruang bayi baru lahir oleh dokter anak atau dokter keluarga. Katarak putih yang dan
besar dapat tampak sebagai leukokoria yang dapat dilihat oleh orangtua. Katarak infantilis unilateral yang
padat, terletak di tengah, dan garis tengahnya lebih besar dari 2 mm akan menimbulkan ambliopia
deprivasi permanen apabila tidak diterapi dalam masa 2 bulan pertama kehidupan sehingga mungkin
memerlukan tindakan bedah segera. Katarak bilateral simetrik memerlukan penatalaksanaan yang tidak
terlalu segera, tetapi apabila penanganannya ditunda tanpa alasan yang jelas, dapat terjadi ambliopia
deprivasi bilateral.
DAFTAR PUSTAKA

1. Ilyas S. Ilmu penyakit mata. Edisi 3. Jakarta: Balai Penerbit FKUI; 2006.

2. Vaughan DG, Asbury T, Riordan-Eva P. Oftalmologi umum. Jakarta: Widya Medika; 2000.

Anda mungkin juga menyukai