Anda di halaman 1dari 23

SAP

SARAPAN PAGI DAN JAJANAN SEHAT

NAMA : YOLA PRATIWI DASWIN

NIM : 18012001

S-1 IKM B NON REGULER

PEMINATAN GIZI

STIKES HANG TUAH PEKANBARU

2019
DAFTAR ISI

COVER……………….……………………………………………..………………… 1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang…………………………………………………………………. 2
B. Rumusan Masalah……………...………………………………………………. 4
C. Tujuan Penulisan……………………………………………………………….. 4
D. Manfaat Penulisan………………………..…………………………………….. 5
BAB II TINJAUAN TEORITIS
A. Sarapan Pagi…………………………….……..……...……………………...… 6
B. Jajanan Sehat………………………………………………………………….... 8
BAB III METODE
A. Metode Penyuluhan…………………………….....……………………….…. 12
B. Sasaran…………………………………….………………………...……….. 12
C. Waktu Pelaksanaan………………………………………………….……….. 12
D. Tempat Lokasi………………….…………………………………….………. 12
E. Media Penyuluhan…………………………………………………….……… 12
F. Bentuk dan Evaluasi………………………..……………………………….... 12
BAB IV PEMBAHASAN
A. Evaluasi…...……………………………………………………….………..... 13
B. Faktor Pendukung dan Penghambat………………..…………….…………... 13
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan……………………………………………………..…………..... 14
B. Saran…………………………………………………………..……………... 14
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………..… 15
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Anak usia sekolah adalah investasi bangsa, karena mereka adalah generasi penerus bangsa.
Kualitas bangsa di masa depan ditentukan oleh kualitas anak-anak saat ini. Upaya peningkatan
Kualitas Sumber Daya Manusia harus dilakukan sejak dini, sistematis dan berkesinambungan
(Judarwanto, 2008).
Tumbuh kembangnya anak usia sekolah yang optimal tergantung pemberian nutrisi dengan
kualitas dan kuantitas yang baik serta benar. Dalam masa tumbuh kembang tersebut pemberian
nutrisi atau asupan makanan pada anak tidak selalu dapat dilaksanakan dengan sempurna. Sering
timbul masalah terutama dalam pemberian makanan yang tidak benar dan menyimpang.
Penyimpangan ini mengakibatkan gangguan pada banyak organ-organ dan sistem tubuh anak.
(Judarwanto , 2008).
Terkait hal di atas, pada usia sekolah ini, anak banyak mengikuti aktivitas, fisik maupun
mental, seperti bermain, belajar, berolah raga. Anak usia sekolah membutuhkan lebih banyak
energi dan zat gizi dibanding usia di bawahnya. Diperlukan tambahan energi, protein, kalsium,
fluor, zat besi, sebab pertumbuhan sedang pesat dan aktivitas kian bertambah.
Sarapan atau makan pagi adalah menu makanan pertama yang dikonsumsi seseorang.
Biasanya orang makan malam sekitar pukul 19:00 dan baru makan lagi paginya sekitar pukul
06:00. Berarti selama sekitar 10-12 jam mereka puasa. Dengan adanya puasa itu, cadangan gula
darah (glukosa) dalam tubuh seseorang hanya cukup untuk aktivitas dua sampai tiga jam di pagi
hari. Tanpa sarapan seseorang akan mengalami hipoglikemia atau kadar glukosa di bawah
normal. Hipoglikemia mengakibatkan tubuh gemetaran, pusing dan sakit berkonsentrasi. Itu
semua karena kekurangan glukosa yang merupakan sumber energi bagi otak. (Wiharyanti, 2006).
Berdasarkan yang direkomendasikan WHO, sarapan yang baik dan memenuhi kriteria gizi
adalah sarapan yang menyuplai karbohidrat (55-65 %), protein (12-15 %), lemak (24-30 %),
vitamin, dan mineral yang bisa diperoleh dari sayur atau buah (Almatsier, 2004).
Selain itu jajanan anak sekolah sedang mendapat sorotan khusus, karena selain banyak
dikonsumsi anak sekolah yang merupakan generasi muda juga banyak bahaya yang mengancam
dari konsumsi pangan jajanan. Keamanan pangan jajanan sekolah perlu lebih diperhatikan karena
berperan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan anak sekolah. Makanan yang sering
menjadi sumber keracunan adalah makanan ringan dan jajanan, karena biasanya makanan ini
merupakan hasil produksi industri makanan rumahan yang kurang dapat menjamin kualitas
produk olahannya (Adriani dan Wirjatmadi, 2012).

Berdasarkan survey yang dilakukan para siswa lebih cendrung memilih jajanan yang
berwarna – warni dan terbuka. Diharapkan pihak sekolah untuk mengawasi aneka jajanan yang
diperjual belikan di lingkungan sekolah.

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka perlu dilakukan
penyuluhan berjudul “Sarapan Pagi dan Jajanan Sehat Anak Sekolah Dasar”.

B. Rumusan Masalah

1. Apakah siswa mengetahui manfaat sarapan pagi ?

2. Apakah siswa mengetahui akibat tidak sarapan pagi ?

3. Apakah siswa mengetahui jenis sarapan pagi yang sehat ?

4. Apakah siswa mengetahui manfaat jajanan sehat ?

5. Apakah siswa mengetahui akibat jajanan tidak sehat ?

6. Apakah siswa mengetahui jenis jajanan sehat ?

C. Tujuan

1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan dapat menambah pengetahuan siswa
SDN 47 kota Pekanbaru tentang sarapan pagi dan jajanan sehat.
2. Tujuan Khusus
a) Memberikan informasi mengenai gizi dan pentingnya sarapan pagi dan jajanan
sehat terhadap anak usia sekolah.
b) Menjelaskan permasalahan mengenai sarapan pagi dan jajanan sehat pada usia anak
sekolah.
c) Memberikan solusi, kiat-kiat, ataupun manfaat guna mengatasi permasalahan
sarapan pagi dan jajanan sehat pada usia anak sekolah.
d) Menggalakkan kebiasaan makan pagi sebelum beraktivitas sehari-hari.
D. Manfaat Penyuluhan
Setelah dilakukan penyuluhan para siswa mengetahui informasi tentang sarapan pagi dan
jajanan sehat, dapak, solusi dan kiat – kiat dalam sarapan pagi dan jajanan sehat.

BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. Sarapan Pagi
Sarapan pagi merupakan makanan yang berpengaruh untuk perkembangan otak. Dimana
otak butuh nutrisi dan oksigen makanan akan dicerna ditubuh disampaikan keseluruh tubuh, sel,
jaringan yang ada, dan saraf. Proses berpikir membutuhkan kerja dari saraf yang melibatkan sel
dan jaringan yang membutuhkan nutrisi. Dalam sebuah penelitian menunjukkan bahwa sarapan
berhubungan erat dengan kecerdasan mental. Sehingga memberikan nilai positif terhadap
aktivitas otak, menjadi lebih cerdas, peka dan mudah konsentrasi. Sebuah survei membuktikan
anak dan remaja yang sarapan dengan yang kaya karbohidrat akan lebih bersemangat, mampu
mencurahkan perhatian pada pelajaran, ceria, kooperatif dan gampang berteman (Syhanur, 2012).
Pemberian makan yang baik harus sesuai dengan jumlah, jenis dan jadwal yang berbeda
pada tiap usia anak. Ketiga hal tersebut harus terpenuhi sesuai usia anak secara keseluruhan.
Pada usia sekolah jenis dan jumlah makanan berbeda antara anak laki-laki dan perempuan. Anak
laki-laki lebih banyak melakukan aktivitas fisik sehingga merlukan kalori yang lebih banyak
dibandingkan anak perempuan. Pada usia ini biasanya anak perempuan sudah mengalami masa
haid sehingga memerlukan lebih banyak protein, zat besi dari usia sebelumnya (Judarwanto,
2008). Makan yang cukup dipagi hari akan dapat mempengaruhi aspek biologis.
Kriteria Sarapan Pagi yang Ideal antara lain :
1. Memberikan tubuh kita semua nutrisi yang penting
2. Memberikan tubuh kita untuk energi yang baik sepanjang hari
3. Memberikan tubuh kita asupan air yang baik

Manfaat sarapan pagi :


1. Meningkatkan konsentrasi anak
2. Menguatkan tubuh
3. Dapat menjaga
4. Kesehatan
5. Meningkatkan Daya
6. Ingat
7. Memberikan energi
8. Lebih
9. Membantu perkembangan
10. anak
11. Agar perut tidak bunyi ketika di sekolah dan tidak jajan sembarangan

Akibat tidak sarapan pagi :


1. Badan akan Terasa Lemah
2. tidak dapat berpikir dengan baik
3. kepala pusing, mengantuk,
4. letih dan lesu
5. bisa terkena penyakit magh
6. daya konsentrasi berkurang

Tips Sarapan sehat :


1. Siapkan menu sarapan sehat & bergizi seimbang .
2. Pilih menu sarapan yang praktis dan bervariasi dari berbagai jenis bahan makanan.
3. Sarapan tidak harus nasi, dapat diganti sereal, roti, kentang, dan mie.
4. Susu atau hasil olahannya seperti yogurt sangat dianjurkan.
5. Bisa dilengkapi dengan buah segar atau yang diblender
6. Beri air minum yang cukup
7. Berikan pula kesempatan buat merencanakan dan mempersiapkan sarapannya.

contoh menu sarapan sehat untuk anak sekolah :


1. Setangkap roti + telur mata sapi + sayuran + susu
2. Nasi goreng + telur dadar +sayuran
3. Bubur ayam + pisang
4. Lontong sayur + telur + buah
5. Nasi uduk +ayam goreng +buah
6. Mie goreng +telur+buah

B. Jajanan Sehat
Makanan jajanan adalah makanan dan minuman yang diolah oleh pengrajin makanan di
tempat penjualan dan atau disajikan sebagai makanan siap santap untuk dijual bagi umum selain
yang disajikan jasa boga, rumah makan atau restoran, dan hotel.
Menurut Moehji (2000), makanan jajanan pada umumnya mengandung tinggi karbohidrat,
sehingga membuat cepat kenyang, selain itu keamanan dan kesehatan dari jajanan tersebut masih sangat
diragukan. Makanan yang tidak cukup mengandung zat-zat gizi yang dibutuhkan anak, akan
menyebabkan perubahan metabolisme dalam otak, sehingga mengakibatkan ketidakmampuan berfungsi
secara normal. Pada keadaan yang lebih berat dan kronis, kekurangan gizi menyebabkan
pertumbuhan terganggu, jumlah sel otak berkurang, dan terjadi ketidak sempurnaan biokimia dalam otak
sehingga berpengaruhterhadap perkembangan kecerdasan dan fungsi kognitif anak (Anwar, 2000).

Makanan jajanan sehat adalah makanan yang memiliki ciri sebagai berikut:
1. Bebas dari lalat, semut, kecoa dan binatang lain yang dapat membawa kuman
penyakit.
2. Bebas dari kotoran dan debu lain.
3. Makanan yang dikukus, direbus atau digoreng menggunakan panas yang cukup
artinya tidak setengah matang.
4. Disajikan dengan menggunakan alas yang bersih dan sudah dicuci lebih dahulu
dengan air bersih. Kecuali makanan jajanan yang di bungkus plastik atau daun.
5. Makanan jajanan yang terbuka hendaklah dilakukan dengan menggunakan sendok,
garpu atau alat lain yang bersih, jangan mengambil makanan dengan tangan.
6. Menggunakan makanan yang bersih, demikian pula lap kain yang digunakan untuk
mengeringkan alat-alat itu supaya selalu bersih.
Makanan yang sehat harus memiliki ciri sebagai berikut :
1. Bahaya jajanan dalam hal fisik antara lain adalah benda asing yang ada dalam
makanan. Seperti halnya kuku, rambut, serangga yang mati, potongan plastik
maupun yang lainnya.
2. Bahaya kimia Makanan antara lain adalah merupakan dan adanya pencemaran zat
kimia seperti halnya cairan pembersih, pestisida dan lainnya yang tentunya akan
membahayakan kesehatan anak atau dapat juga diakibatkan racun dari bahan
makanan itu sendiri seperti halnya jamur racun, singkong racun dan lainnya.
3. Bahaya biologis maksudnya adalah dapat disebabkan mikroba patogen. Karena
mikroba jenis ini akan bisa menyebabkan keracunan makanan. Bentuknya bisa
berupa virus, parasit atau pun bakteri.
Sedangkan makanan jajanan yang aman merupakan makanan yang mempunyai syarat-
syarat sebagai berikut:
1. Tidak menggunakan bahan kimia yang dilarang.
2. Tidak menggunakan bahan pengawet yang dilarang.
3. Tidak menggunakan bahan pengganti rasa manis atau pengganti gula.
4. Tidak menggunakan bahan pewarna yang dilarang.
5. Tidak menggunakan bumbu penyedap masakan atau vetsin yang berlebihan.
6. Tidak menggunakan air yang dimasak dengan tidak matang.
7. Tidak menggunakan bahan makanan yang sudah busuk atau yang sebenarnya tidak
boleh diolah, misalnya telah tercemari oleh obat serangga atau zat kimia yang
berbahaya.
8. Tidak menggunakan bahan makanan yang tidak dihalalkan oleh agama.
9. Tidak menggunakan bahan makanan atau bahan lain yang belum dikenal oleh
masyarakat.

1. Manfaat Jajanan Sehat


Manfaat jajanan sehat diantaranya:
1. Pertumbuhan dan perkembangan yang optimal
2. Terhindar dari berbagai penyakit
3. Sehat, dapat melakukan aktivitas tanpa gangguan

2. Cara Memilih Jajanan Sehat


1. Bersih
2. Jauh dari tempat sampah, got, debu dan asap kendaraan bermotor
3. Tertutup
4. Tidak bekas dipegang-pegang orang
5. Amati komposisinya
Bacalah dengan teliti adakah kandungan bahan-bahan makanan tambahan yang
berbahaya dan bisa merusak kesehatan
6. Cicipi rasanya, jika jajan rasanya sudah agak asam jajanan tersebut sudah tidak layak
di konsumsi (Ed)
7. Perhatikan warna dari jajanan tersebut, jika jajanan memiliki warna yang terang atau
cerah, bisa jadi jajanan tersebut menggunakan perwarna kimia bukan perwarna alam
8. Aroma makanan
Ada baiknya kita mencium aroma makanan atau jajanan yang akan kita beli, jika
aromanya sudah apek atau seperti basi, maka makanan tersebut bisa dipastikan sudah
terkandung bakteri didalamnya
9. Masih segar
Perhatikan kualitas makanan, apakah masih segar atau sudah berjamur yang bisa
menyebabkan keracunan. Makanan yang sudah berjamur menandakan proses tidak
berjalan dengan baik atau sudah kadaluarsa
10. Tidak digoreng dengan minyak goreng yang sudah keruh
11. Tidak mengandung zat pemanis, zat pengawet, zat penyedap, dan zat pewarna buatan
yang berlebihan
12. Bau tidak apek atau tengik
13. Tidak dibungkus dengan kertas bekas atau koran
14. Dikemas dengan plastik atau kemasan lain yang bersih dan aman
15. Lihat tanggal kadaluwarsa
16. Cermati minuman dingin yang dimasukan es batu, karena saat ini banyak penjaja
minuman yang mencampurkan es batu untuk pendingin ikan ke dalam minuman agar
menjadi dingin. Es batu tersebut sangat tidak layak konsumsi karena dibuat dengan
air biasa dan harganya pun jauh lebih murah.
17. Terdaftar di BPOM Jajan yang layak untuk dikonsumsi yaitu jajan yang sudah mendapat izin
dagang dari BPOM
3. Dampak dari Jajanan Tidak Sehat
a. Pemanis buatan: sakarin (kanker kandung kemih)
b. Pewarna tekstil: Rhodamine B ( pertumbuhan lambat, gelisah)
c. Bahan pengenyal boraks (demam, kerusakan ginjal, diare, mual, muntah, pingsan,
kematian)
d. Penambah rasa: Monosodium Glutamat (MSG) (pusing, selera makan terganggu,
mual, kematian)
e. Bahan pengawet: formalin (sakit perut, kejang-kejang, muntah, kencing darah, tidak
bisa kencing, muntah darah, hingga akhirnya menyebabkan kematian).
f. Timah (pikiran kacau, pingsan, lemah, tidak ingin bermain, sulit bicara, mual,
muntah)
g. Makanan tidak bergizi (Gangguan berfikir makanan mengandung mikroba, basi atau
beracun, sakit perut, diare)

BAB III
METODE
A. Metode Penyuluhan

Metode penyuluhan ceramah dan tanya jawab. Sesi tanya jawab dilakukan secara lisan.

B. Sasaran

Sasaran penyuluhan siswa kelas 5 yang berada di SDN 47 kota Pekanbaru.

C. Waktu Pelaksanaan

Penyuluhan dilaksanakan pada hari Selasa / 03 Desember 2019

D. Tempat Lokasi

Penyuluhan dilaksanakan di SDN 47 kota Pekanbaru di Jalan Sialang Bungkuk.

E. Media Penyuluhan

Media penyuluhan menggunakan leaflet dan power point.

F. Bentuk dan Evaluasi

Bentuk evaluasi penyuluhan ini berupa tanya jawab mengenai materi yang ditampilkan.
Memberikan pertanyaan secara lisan kepada peserta penyuluhan. Isi dari pertanyaan sesuai
dengan materi yang diberikan. Hal ini dilakukan untuk mengukur keberhasilan penyuluhan yang
telah dilaksanakan dengan melihat pemahaman peserta terhadap materi yang telah disampaikan.

BAB IV
PEMBAHASAN
A. Evaluasi

1. Standar Persiapan
a. Menyiapkan materi penyuluhan
b. Menyiapkan tempat
c. Menyiapkan power point
d. Membagikan leafleat
2. Standar Proses
a. Memberi penyuluhan dan menjelaskan materi penyuluhan
b. Mengevaluasi kehadiran dan keaktifan siswa dari awal sampai akhir saat penyuluhan.
c. Evaluasi Hasil
Untuk memberikan informasi tentang Sarapan pagi dan Jajanan Sehat, serta
manfaat dan dampak dari Sarapan Pagi dan Jajanan Sehat. Para siswa sangat antusias
dalam penyuluhan, sehingga apa yang telah disampaikan siswa semangat menjawab
pertanyaan yang diberikan.

B. Faktor Pendukung dan Penghambat

1. Faktor Pendukung
Sarana dan prasarana yang disediakan serta koordinasi yang baik dengan pihak
SDN 47 kota Pekabaru.
2. Faktor Penghambat
Keterbatasan waktu dalam melakukan penyuluhan yang berkaitan dengan kegiatan.

BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan

Penyuluhan yang dilakukan berjalan dengan baik. Semua persiapan dilakukan dengan
baik. Serta sarana dan prasarana didukung oleh pihak sekolah. Didapatkan dari penyuluhan yang
dilakukan kepada para siswa SDN 47 kota Pekanbaru dapat memahami apa manfaat dari sarapan
pagi dan jajanan yang sehat. Para siswa sangat antusias dalam menjawab pertanyan – pertanyaan
yang diberikan.
Pihak sekolah sangat mendukung dalam memberikan penyuluhan ini. Diharapkan setelah
dilakukan penyuluhan ini ada perubahan terhadap prilaku siswa dalam pentingnya sarapan pagi
dan memilih jajanan sehat yang baik untuk dikonsumsi.

B. Saran

Diharapkan informasi yang telah disampaikan dapat diterapkan siswa dalam kehidupan
sehari – hari. Serta pihak sekolah juga ikut memberikan informasi kepada orang tuaa siswa
dalam pentinganya penerapan darapan pagi dan jajanan sehat untuk siswa konsumsi. Pihak
sekolah juga dapat memantau jajanan siswa yang ada disekitar sekolah apakah termasuk itu
jajanan sehat.

DAFTAR PUSTAKA

Notoatmodjo, Prof. Dr. Soekidjo. 2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat (Prinsip-Prinsip Dasar).
Jakarta : PT Asdi Mahasatya.
Khomsan, A. (2004). Solusi Makanan Sehat. Jakarta: Rineka Cipta
Tahir, Yoesrianto. 2007. Materi Penyuluhan Gizi Massal (Pastoral Care).Blitar:
InstalasiGiziRumahSakitKatolik Budi Rahayu
Tersediaonline :http://forum.kompas.com/food/127277-pentingnya-sarapan-pagi.html.
Diakses pada tanggal 22 Oktober 2019
Tersedia online pada :http://www.carakhasiatmanfaat.com/artikel/pentingnya-manfaat-sarapan-
untuk-anak-sekolah.html. Diakses pada tanggal 22 Oktober 2019
Tersedia online pada : https://media.neliti.com/media/publications/189266-ID-hubungan-
sarapan-pagi-dengan-aspek-biolo.pdf. Diakses pada tanggal 22 Oktober 2019

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Sarapan Pagi dan Jajanan Sehat

Waktu : 45 menit

Sasaran : Siswa kelas 5 SDN 47 kota Pekanbaru

Tempat : Ruang kelas SDN 47 kota Pekanbaru

A. Tujuan Instruksional Umum


Memberikan informasi pada siswa kelas 5 di SDN 47 kota Pekanbaru

B. Tujuan Instruksional Khusus

Setelah mengikuti penyuluhan responden diharapkan mengetahui tentan informasi,


manfaat dan dapak sarapan pagi dan jajanan sehat.

C. Kegitan Penyuluhan

Kegiatan
No Tahapan Waktu
Penyuluhan Peserta
1 Pembukaan - Memberikan salam Menanggapi 5 menit
- Perkenalkan diri
2 Pemberian - - Memberikan penyuluhan tentang Mendengarkan dan menanggapi 25 menit
materi pentingnya sarapan pagi dan jajanan
sehat tahap demi tahap
- - Memberi kesempatan bertanya
- - Menjawab pertanyaan

3 Evaluasi - - Menggali pengetahuan sasaran Dapat memberi jawaban 10 menit


dengan memberi pertanyaan

4 Penutup - - Memberi salam 5 menit


- Penutup

D. Media

Leafleat dan power point

E. Metode

1. Ceramah

2. Tanya jawab

F. Evaluasi

1. Standar Persiapan
a. Menyiapkan materi penyuluhan

b. Menyiapkan tempat

c. Membagikan leafleat

2. Standar Proses

a. Memberi penyuluhan dan menjelaskan materi penyuluhan

b. Mengevaluasi kehadiran dan keaktifan peserta dari awal sampai akhir.

3. Evaluasi Hasil

Untuk memberikan informasi tentang informasi, manfaat dan dampak sarapan


pagi dan jajanan sehat.

LAMPIRAN

A. Leaflet Sarapan Pagi


B. Leaflet Jajanan Sehat
C. Power Point
D. Dokumentasi

Anda mungkin juga menyukai