Anda di halaman 1dari 20

RSU PRIMA HUSADA

Jl. Letjen Suprapto No. 3 Kepuh Kiriman


Waru Sidoarjo
Telp. (031) 8672303 - 8677765

KEPUTUSAN
DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM PRIMA HUSADA
NOMOR : / SK / DIR-RSUPH / I / 2019
TENTANG
STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA KOMITE KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK PRIMA HUSADA

DIREKTUR RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK PRIMA HUSADA

Menimbang : a. Bahwa dalam rangka peningkatan mutu pelayanan kesehatan


kepada masyarakat, perlu tata kelola klinik yang baik agar
peningkatan mutu pelayanan keperawatan dan keselamatan pasien
lebih terjamin dan terlindungi .

b. Bahwa dalam perubahan Visi, Misi, Peraturan Internal dan


peraturan internal staf keperawatan serta perubahan struktur
organisasi dan tata kerja RSU Prima Husada yang telah ditetapkan
Direktur Utama PT Sumiati Prima Husada, perlu dilakukan
penyempurnaan struktur organisasi dan tata kerja Komite
Keperawatan

c. Bahwa untuk mencapai sebagaimana dimaksud pada huruf a dan b


diatas, perlu dilakukan penyempurnaan struktur organisasi dan
tata kerja Komite Keperawatan Rumah Sakit Ibu dan Anak Prima
Husada dan menetapkannya dalam Keputusan Direktur Rumah
Sakit Ibu dan Anak Prima Husada.

Mengingat : 1. Undang - undang nomor : 36 tahun 2009 tentang Kesehatan


2 Undang - undang nomor : 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit.
3 Peraturan Menteri Kesehatan RI nomor : 56 tahun 2014 tentang
Klasifikasi dan Perizinan Rumah Sakit.
4 Peraturan Menteri Kesehatan RI nomor : 49 Tahun 2013 tentang
Komite Keperawatan Rumah Sakit.
5 Keputusan Menteri Kesehatan RI nomor HK.03.05/I/244/12
tentang Penetapan Kelas RS khusus Ibu dan Anak Prima Husada.
6 Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sidoarjo nomor
551.41/003/404.3.2/2014 tanggal 11 Februari 2014 tentang Izin
Operasional Tetap Rumah Sakit Ibu dan Anak Prima Husada.
Memperhatikan : Masukan dan saran para perawat dan bidan dalam pertemuan rutin
pimpinan rumah sakit pada setiap bulan.

MEMUTUSKAN
Menetapkan :
PERTAMA : MENETAPKAN STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA
KOMITE KEPERAWATAN RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK
PRIMA HUSADA DENGAN STRUKTUR ORGANISASI DAN
TATAKERJA SEPERTI TERCANTUM DALAM LAMPIRAN
NOMOR : 1 SURAT KEPUTUSAN INI.

KEDUA : Uraian tugas, wewenang dan tanggung jawab Komite Keperawatan


RSU Prima Husada mengacu pada Peraturan Menteri Kesehatan RI
Nomor 49 Tahun 2013 (terlampir pada lampiran 2)

KETIGA : Masa Kerja keanggotaan Komite Keperawatan adalah selama 3 (tiga)


tahun.

KEEMPAT : Biaya operasional Komite Keperawatan dibebankan pada anggaran


Rumah Sakit Ibu dan Anak Prima Husada.

KELIMA : Keputusan Direktur Rumah Sakit Ibu dan Anak Prima Husada
Nomor : 09/SK/DIR-RSUPH/IV/2011 Tentang Pembentukan Komite
Keperawatan Rumah Sakit Ibu Dan Anak Prima Husada dicabut dan
dinyatakan tidak berlaku.

KEENAM : Surat keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan, dan
apabila dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam
penetapannya, akan diadakan perubahan atau perbaikan sebagaimana
mestinya.

Ditetapkan di : Sidoarjo
Pada tanggal : 05 Mei 2015
Direktur RSU Prima Husada

dr. Zaiful Amri Santoso

Lampiran 1 :
Keputusan Dir RSU Prima Husada.
Nomor : / SK / DIR-RSUPH / IV/ 2015
Tentang Stuktur Organisasi dan Tata Kerja
Komite Keperawatan
SUSUNAN ORGANISASI DAN TUGAS KETUA, SEKRETARIS, ANGGOTA
KOMITE KEPERAWATAN RSU PRIMA HUSADA

A. SUSUNAN ORGANISASI
1. Susunan organisasi Komite Keperawatan terdiri dari :Ketua,Sekretaris Komite
dan Ketua, Sekretaris, Anggota Sub Komite dan bila karena keterbatasan
sumberdaya, ketua dan sekretaris komite dapat merangkap ketua dan anggota
sub komite.
2. Keanggotaan Komite Keperawatan ditetapkan Direktur dengan
mempertimbangkan sikap profesional, reputasi dan perilaku yang
bersangkutan.
3. Ketua Komite Keperawatan ditetapkan Direktur dengan memperhatikan
masukan dari Staf Keperawatan.
4. Sekretaris Komite dan Ketua Sub Komite ditetapkan Direktur berdasar
rekomendasi Ketua Komite Keperawatan.
5. Anggota Komite Keperawatan terbagi kedalam Sub Komite yang terdiri dari :
a. Sub komite kredensial.
b. Sub komite mutu profesi.
c. Sub komite etika dan perilaku profesi keperawatan.

No Kedudukan Dalam Komite Keterangan


1. Ketua Ditetapkan Direktur, dengan
2. Sekretaris memperhatikan masukan staf
3. Ketua Sub Komite Kredensial keperawatan RSU Prima Husada
4. Sekretaris dan Anggota
5. Ketua Sub Komite Mutu Profesi
6. Sekretaris Anggota
7. Ketua Sub Komite Etika dan Perilaku
Profesi Keperawatan.
8. Sekretaris dan Anggota

B. Rincian Tugas Ketua,Sekretaris Komite Keperawatan/Sub Komite serta


Anggota Sub Komite
1. Ketua Komite Keperawatan mempunyai tugas :
 Mengkoordinasi dan memimpin kegiatan sesuai tugas, wewenang Komite
Keperawatan.
 Menandatangani surat/undangan dan disposisi surat masuk.
 Memimpin rapat Komite Keperawatan.
 Mewakili Komite Keperawatan dalam rapat ekstern.
 Mendelegasikan wewenang kepada Sekretaris, bila berhalangan.
 Mengawasi dan membina anggota Komite Keperawatan.
2. Sekretaris Komite Keperawatan mempunyai tugas :
 Menyusun dan merencanakan jadwal kegiatan Komite Keperawatan.
 Membuat surat undangan rapat dan notulen rapat Komite Keperawatan.
 Mengelola dokumentasi Komite Keperawatan termasuk arsip dan ekspedisi surat
masuk dan keluar.
 Melaksanakan tugas dari Ketua Komite Keperawatan sesuai bidang tugas dan
wewenangnya.
 Dalam kegiatan sehari-hari, Sekretaris Komite Keperawatan dibantu Tenaga
Pelaksana tata usaha yang bukan anggota Komite Keperawatan.
3. Anggota Komite Keperawatan yang ditetapkan sebagai :
a. Ketua Sub Komite mempunyai tugas :
 Mengkoordinasi dan memimpin kegiatan sesuai tugas, wewenang Sub Komite.
 Menandatangani surat dan disposisi.
 Memimpin rapat Sub Komite.
 Menghadiri rapat yang diselenggarakan Komite Keperawatan.
 Mendelegasikan wewenang kepada Sekretaris, bila berhalangan.
 Mengkoordinir dan mengevaluasi pelaksanaan tugas Panitia yang berada
dibawah Sub Komite masing-masing.
 Melaksanakan tugas dari Ketua Komite Keperawatan sesuai bidang tugas dan
wewenangnya
b. Sekretaris Sub Komite mempunyai tugas
 Menyusun dan merencanakan jadwal kegiatan Sub Komite
 Membuat surat undangan rapat dan notulen rapat Sub Komite
 Mengelola dokumentasi kegiatan Sub Komite termasuk arsip dan ekspedisi
surat masuk dan keluar.
 Melaksanakan tugas dari Ketua Sub Komite sesuai bidang tugas dan
wewenangnya
 Dalam kegiatan sehari-hari, Sekretaris Sub Komite dibantu Tenaga pelaksana
tata usaha yang bukan anggota Sub Komite
c. Anggota Sub Komite.
 Menghadiri rapat yang diselenggarakan Sub Komite dan Komite
 Menyampaikan masukan/saran yang kontruktif untuk kelancaran dan
keberhasilan tugas,fungsi Komite/Sub Komite
 Aktif berperan dalam kepanitaan yang dibentuk Komite/Sub Komite
 Melaksanakan tugas dari Ketua Sub Komite sesuai bidang tugas dan
wewenangnya
Sidoarjo, 05 Mei 2015
Direktur RSU Prima Husada

dr. Zaiful Amri Santoso


Lampiran 2 :
Keputusan Direktur Rumah Sakit Ibu Dan Anak
Prima Husada.
Nomor : / SK / DIR-RSUPH / IV/ 2015
KOMITE KEPERAWATAN RSU PRIMA HUSADA
A. Tujuan,Tugas,Fungsi dan Wewenang.

1. Komite keperawatan bertujuan untuk meningkatkan prosesionalisme tenaga


keperawatan serta mengatur tata kelola klinis yang baik agar mutu pelayanan
keperawatan dan pelayanan kebidanan yang berorientasi pada keselamatan pasien
dirumah sakit lebih terjamin dan terlindungi
2. Komite Keperawatan merupakan organisasi non struktural yang dibentuk dan
bertanggung jawab kepada Direktur dan bukan merupakan wadah perwakilan dari
staf keperawatan , dengan masa jabatan selama 3 tahun.
3. Komite keperawatan bertugas membantu Direktur RSU Prima Husada dalam
melakukan kredensial, pembinaan disiplin dan etika profesi keperawatan dan
kebidanan serta pengembangan profesional berkelanjutan termasuk memberi
masukan guna pengembangan standar pelayanan dan standar asuhan keperawatan
dan kebidanan.
4. Komite Keperawatan bertugas menegakkan profesionalisme staf keperawatan
yang bekerja di RSU Prima Husada dengan melaksanakan :
a. Melakukan kredensial bagi seluruh staf keperawatan yang akan melakukan
pelayanan keperawatan.
b. Memelihara mutu profesi staf keperawatan
c. Menjaga disiplin,etika dan perilku profesi staf keperawatan.
5. Komite Keperawatan memiliki berbagai fungsi sebagai berikut :
a. Dalam melaksananakan tugas kredensial bagi seluruh staf keperawatan
berfungsi :
1) Penyusunan dan pengkomplikasian daftar kewenangan klinis dan buku
putih
2) Penyelenggaraan pemeriksaan dan pengkajian :Kompetensi,Kesehatan
fisik dan mental ,Perilaku dan Etika profesi
3) Evaluasi data pendidikan professional keperawatan dan kebidanan
berkelanjutan
4) Wawancara terhadap pemohon kewenangan klinis
5) Penilaian dan pemutusan kewenangan yang adekuat
6) Pelaporan hasil penilaian kredensial dan menyampaikan rekomendasi
kewenangan klinis kepada Komite Keperawatan
7) Melakukan proses rekredensial pada saat berakhirnya masa berlaku surat
penugasan klinis dan adanya permintaan dari Komite Keperawatan
8) Rekomendasi kewenangan klinis dan penerbit surat penugasan klinis
b. Dalam melaksanakan tugas memelihara mutu profesi staf keperawatan
komite keperawatan memiliki fungsi :
1) Menyusun data dasar profil tenaga keperawatan sesuai area praktik.
2) Merekomendasikan perencanaan pengembangan profesional
berkelanjutan tenaga keperawatan
3) Melakukan audit keperawatan dan kebidanan
4) Menfasilitasi proses pendampingan sesuai kebutuhan
c. Dalam rangka melaksanakan tugas-tugas menjaga disiplin, etika, dan
perilaku profesi staf keperawatan, komite keperawatan memiliki fungsi
sebagai berikut :
1) Melakukan sosialisasi kode etik profesi tenaga keperawatan
2) Melakukan pembinaan etik dan disiplin profesi tenaga keperawatan
3) Merekomendasikan penyelesaian masalah pelanggaran disiplin dan
masalah etik dalam kehidupan profesi dan pelayanan asuhan
keperawatan dan kebidanan.
4) Merekomendasikan pencabutan kewenangan klinis
5) Memberikan pertimbangan dalam mengambil keputusan etik dalam
asuhan keperawatan dan kebidanan
6. Komite Keperawatan berwenang memberikan rekomendasi:
a. Rincian kewenangan klinis.
b. Surat penugasan klinis
c. Penolakan, perubahan/modifikasi rincian kewenangan klinis.
d. Tindak lanjut audit keperawatan dan kebidanan
e. Pendidikan keperawatan dan kebidanan berkelanjutan
f. Pendampingan dan memberikan rekomendasi pemberian tidakan disiplin
7. Dalam melaksananakan tugas dan fungsinya Komite Keperawatan dapat
mengusulkan pembentukan panitia adhoc ke Direktur yang berasal dari staf
keperawatan yang tergolong sebagai mitra bestari .
8. Mitra bestari tersebut anggotanya dapat staf keperawatan dari RS lain, PPNI/IBI
setempat.
9. Direktur menetapkan kebijakan, prosedur dan sumber daya untuk Komite
Keperawatan dapat menjalankan tugas dan fungsinya
10. Komite Keperawatan tidak melaksanakan tugas pengendalian infeksi nosokomial,
rekam keperawatan, persetujuan tindakan keperawatan dlsb yang merupakan
tugas Direktur.
B. SUB KOMITE KREDENSIAL
1. Sub Komite Kredensial adalah organisasi dalam Komite Keperawatan yang
berperan melakukan mekanisme kredensial dan rekredensial bagi seluruh staf
keperawatan di Rumah Sakit
2. Tujuan Sub Komite Kredensial
a. Tujuan Umum
Untuk melindungi keselamatan pasien dengan memastikan bahwa staf
keperawatan yang akan melakukan pelayanan keperawatan di RSU Prima
Husada kredibel
b. Tujuan Khusus
 Mendapatkan dan memastikan staf keperawatan yang professional dan
akuntabel bagi pelayanan di rumah sakit
 Tersusunya jenis – jenis kewenangan klinis (clinical privilege) bagi setiap
staf keperawatan yang melakukan pelayanan keperawatan di rumah sakit
sesuai dengan cabang ilmu keperawatan/kebidanan.
 Dasar bagi Direktur RSU Prima Husada untuk menerbitkan penugasan klinis
(clinical appointment) bagi setiap staf keperawatan untuk melakukan
pelayanan keperawatan dirumah sakit
 Terjaganya reputasi dan kredibilitas para staf keperawatan dan institusi rumah
sakit dihadapan pasien, penyandang dana, dan pemangku kepentingan
(stakeholders) rumah sakit lainnya.
3. Mekanisme Kredensial
a. Proses kredensial dilaksanakan dengan semangat keterbukaan, adil, obyektif
sesuai prosedur dan terdokumentasi
b. Penyusunan tim mitra bestari yang terdiri dari staf keperawatan internal RSU
Prima Husada dan perawat/bidan dari PPNI/IBI cabang Sidoarjo/perhimpunan
dokter spesialis (bila dianggap perlu)
c. Melakukan penilain kompetensi seorang staf keperawatan yang meminta
kewenangan klinis
d. Menyiapkan instrumen kredensial yang disahkan Direktur yang berisi
kebijakan kredensial dan kewenangan klinis, pedoman penilaian klinis serta
formulir yang diperlukan
e. Rancangan rekomendasi kewenangan klinis seorang staf keperawatan yang
diajukan dan untuk memperoleh persetujuan Ketua Komite Keperawatan untuk
selanjutnya disampaikan kepada Direktur.
4. Keanggotaan Sub Komite Kredensial
Sub Komite ini mempunyai minimal 3 orang staf keperawatan/kebidanan yang
memiliki surat penugasan klinik dan berasal dari disiplin ilmu yang berbeda.
Pengorganisasiannya terdiri dari Ketua, Sekretaris, anggota, yang ditetapkan oleh
Direktur, diusulkan oleh dan bertanggung jawab pada Ketua Komite Keperawatan
5. Tahapan pemberian kewenangan klinis :
a. Staf keperawatan mengajukan permohonan kewenangan klinis kepada Direktur
RSU Prima Husada dengan mengisi formulir daftar rincian kewenangan klinis
yang telah disediakan dengan dilengkapi bahan – bahan pendukung.
b. Berkas permohonan staf keperawatan yang telah lengkap disampaikan oleh
Direktur kepada Ketua Komite Keperawatan yang selanjutnya diserahkan
kepada Ketua Sub Komite Kredensial
c. Kajian terhadap formulir daftar rincian kewenangan klinis yang telah diisi oleh
pemohon
d. Dalam melakukan kajian Sub Komite Kredensial dapat membentuk panel atau
panitia ad-hoc dengan melibatkan mitra bestari dari disiplin yang sesuai dengan
kewenangan klinis yang diminta
e. Sub Komite Kredensial melakukan seleksi terhadap anggota panel atau panitia
ad-hoc dengan mempertimbangkan reputasi, adanya konflik kepentingan, bidang
disiplin, dan kompetensi yang bersangkutan
f. Pengkajian oleh Sub Komite Kredensial ,meliputi :
1) Kompetensi :
 Berbagai area kompetensi sesuai standar kompetensi yang disahkan
oleh lembaga pemerintah yang berwenang untuk itu
 Kognitif ,afektif dan psikomotor
2) Kompetensi fisik
3) Kompetensi mental/prilaku
4) Perilaku etis (ethical standing)
g. Kewenangan klinis yang diberikan mencakup derajat kompetensi dan cakupan
praktik
h. Daftar rincian kewenangan klinis (delineation of clinical privilege) diperoleh
dengan cara :
1) Menyusun daftar kewenangan klinis dilakukan dengan meminta masukan
dari setiap kelompok staf keperawatan
2) Mengkaji kewenangan klinis bagi pemohon dengan menggunakan daftar
rincian kewenangan klinis (delineation of clinical privilege)
3) Mengkaji ulang daftar rincian kewenangan klinis bagi staf keperawatan
dilakukan secara periodic
i. Rekomendasi pemberian kewenangan klinis dilakukan oleh Komite
Keperawatan berdasarkan masukan dari Sub Komite Kredensial
j. Sub Komite Kredensial melakukan rekredensial bagi setiap staf keperawatan
yang mengajukan permohonan pada saat berakhirnya masa berlaku surat
penugasan klinis (clinical appointment), dengan rekomendasi berupa :
1) Kewenangan klinis yang bersangkutan dilanjutukan
2) Kewenangan klinis yang bersangkutan ditambah
3) Kewenangan klinis yang bersangkutan dikurangi
4) Kewenangan klinis yang bersangkutan dibekukan untuk waktu tertentu
5) Kewenangan klinis yang bersangkutan diubah/dimodifikasi
6) Kewenangan klinis yang bersangkutan diakhiri
k. Bagi staf keperawatan yang ingin memulihkan kewenangan klinis yang
dikurangi atau menambah kewenangan yang dimiliki dapat mengajukan
permohonan kepada komite keperawatan melalui /Direktur selanjutnya, Komite
keperawatan menyelenggarakan pembinaan profesi antara lain melalui
mekanisme pendampingan (proctoring)
l. Kreteria yang harus dipertimbangkan dalam memberikan rekomendasi
kewenangan klinis :
1) Pendidikan :
 lulus dari sekolah keperawatan/kebidanan yang terakreditasi, atau dari sekolah
kedokteran luar negeri dan sudah diregistrasikan
 menyelesaikan program pendidikan konsultan
2) Perizinan (lisensi) :
 memiliki surat tanda registrasi yang sesuai dengan bidang profesi
 memiliki izin praktek dari dinas kesehatan setempat yang masih berlaku
3) Kegiatan penjagaan mutu profesi :
 menjadi anggota organisasi profesi yang melakukan penilaian kompetensi bagi
anggotanya
 berpartisipasi aktif dalam proses evaluasi mutu klinis
4) Kualifikasi personal :
 riwayat disiplin dan etik profesi
 keanggotaan dalam perhimpunan profesi yang diakui
 keadaan sehat jasmani dan mental, termasuk tidakterlibat penggunaan obat
terlarang dan alkohol, yang dapat mempengaruhi kualitas pelayanan terhadap
pasien
 riwayat keterlibatan dalam tindakan kekerasan
 memiliki asuransi proteksi profesi (professional indemnity insurance)
5) Pengalaman dibidang keprofesian :
 riwayat tempat pelaksanaan praktek profesi
 riwayat tuntunan keperawatan atau klaim oleh pasien selama menjalankan
profesi
m. Berakhirnya Kewenangan Klinis
Kewenangan klinis akan berakhir bila surat penugasan klinis (clinical
appointment) habis masa berlakunya atau dicabut oleh Direktur. Surat penugasan
klinis untuk setiap staf keperawatan memiliki masa berlaku 2 tahun. Pada akhir
masa berlakunya surat penugasan tersebut di rumah sakit harus melakukan
rekredensial terhadap staf keperawatan yang bersangkutan. Proses rekredensial
ini lebih sederhana dibandingkan dengan proses kredensial awal sebagaimana
diuraikan diatas karena rumah sakit telah memiliki informasi setiap staf
keperawatan yang melakukan pelayanan keperawatan di RSU Prima Husada.
n. Pencabutan , perubahan/modifikasi , dan pemberian kembali kewenangan klinis.
Pencabutan kewenangan klinis oleh Direktur berdasar pertimbangan : kinerja
profesi di lapangan , terjadinya kecelakaan keperawatan yang diduga karena
inkompetensi atau karena tindakan disiplin dari Komite Keperawatan .
Kewenangan klinis yang telah dicabut dapat diberikan kembali bila telah pulih
kompetensinya.atau setelah memperoleh pembinaan kompetensi.
C. SUB KOMITE MUTU PROFESI
1. Sub Komite Mutu Profesi adalah organisasi dalam Komite Keperawatan yang
berperan dalam menjaga mutu profesi keperawatan
2. Sub Komite Mutu Profesi bertujuan :
a. Memberikan perlindungan terhadap pasien agar senantiasa ditangani oleh staf
keperawatan/kebidanan yang bermutu, kompeten, etis, dan profesional
b. Memberikan asas keadilan bagi staf keperawatan/kebidanan untuk
memperoleh kesempatan memelihara kompetensi (maintenancing
competence) dan kewenangan klinis (clinical privilege)
c. Mencegah terjadinya kejadian yang tidak diharapkan
d. Memastikan kualitas asuhan keperawatan/kebidanan yang diberikan oleh
pelaksana keperawatan/kebidanan melalui upaya pemberdayaan, evaluasi
kinerja profesi yang berkesinambungan (on-going professional practice
evaluation), maupun evaluasi kinerja profesi yang terfokus (focused
professional practice evaluation)
3. Keanggotaan
Sub Komite Mutu Profesi di RSU Prima Husada terdiri atas sekurang-kurangnya 3
(tiga) orang staf keperawatan/kebidanan yang memiliki surat penugasan klinis
(clinical appointment) di rumah sakit tersebut dan berasal dari displin ilmu yang
berbeda. Pengorganisasian Sub Komite Mutu Profesi sekurang-kurangnya terdiri
dari ketua, sekretaris, dan anggota yang ditetapkan oleh Direktur , diusulkan dan
bertanggung jawab kepada Ketua Komite Keperawatan.
4. Direktur menetapkan kebijakan , prosedur dan mekanisme kerja Sub Komite Mutu
Profesi berdasar masukan Ketua Komite Keperawatan .
5. Direktur bertanggung jawab penyediaan sumber daya agar kegiatan dapat
terlaksana.
6. Mekanisme kerja
 Audit Keperawatan adalah kegiatan evaluasi profesi secara sistemik melibatkan
mitra bestari (peer group), terdiri dari kegiatan peer-review, surveillance dan
assessment terhadap pelayanan keperawatan.dan merupakan evaluasi kinerja
yang terfokus.
a. Pelaksanaan audit keperawatan harus dapat memenuhi 4 (empat) peran
penting yaitu
1) Sebagai sarana untuk melakukan penilaian terhadap kompetensi masing-
masing staf keperawatan/kebidanan pemberi pelayanan.
2) Sebagai dasar untuk pemberian kewenangan klinis sesuai kompetensi
yang dimiliki
3) Sebagai dasar bagi komite keperawatan dalam merekomendasikan
pencabutan/penangguhan kewenangan klinis atau perubahan/modifikasi
rincian kewenangan klinis seorang staf keperawatan/kebidanan.
b. Audit keperawatan dapat pula diselenggarakan dengan melakukan evaluasi
berkesinambungan (going professional practice evaluation), dengan siklus :
memilih topik, menetapkan standar, mengamati praktik, membandingkan
dengan standar, menerapkan perbaikan dstnya.
 Merekomendasikan Pendidikan Berkelanjutan Bagi Staf Keperawatan/kebidanan
a. Sub Komite Mutu Profesi menentukan pertemuan – pertemuan ilmiah yang
harus dilaksanakan oleh masing – masing kelompok staf keperawatan/
kebidanan dengan pengaturan – pengaturan waktu yang disesuaikan
b. Pertemuan tersebut dapat pula berupa pembahasan kasus tersebut antara lain
meliputi kasus kematian (death case), kasusu sulit, maupun kasus langkah
c. Setiap kali pertemuan ilmiah harus disertai notulensi, kesimpulan dan daftar
hadir peserta yang akan dijadikan pertimbangan dalam penilaian disiplin
profesi
d. Notulensi beserta daftar hadir menjadi dokumen/arsipnya dari Sub Komite
Mutu Profesi
e. Sub Komite Mutu Profesi bersama – sama dengan kelompok staf
keperawatan/kebidanan menentukan kegiatan ilmiah yang akan dibuat oleh
Sub Komite Mutu Profesi yang melibatkan staf keperawatan RSU Prima
Husada sebagai narasumber dan peserta aktif
f. Setiap kelompok staf keperawatan wajib menentukan minimal satu kegiatan
ilmiah yang akan dilaksanakan dengan Sub Komite Mutu Profesi per tahun
g. Sub Komite Mutu Profesi bersama dengan bagian pendidikan dan penelitian
Rumah sakit memfasilitasi kegiatan tersebut dan dengan menugaskan satuan
angka kredit dari ikatan-Valensi profesi
h. Sub Komite Mutu Profesi menentukan kegiatan – kegiatan ilmiahnya yang
dapat diikuti oleh masing – masing staf keperawatan/kebidanan setiap tahun
dan tidak mengurangi hari cuti tahunannya
i. Sub Komite Mutu Profesi memberikan persetujuan terhadap permintaan staf
keperawatan sebagai asupan kepada Direktur.
 Menfasilitasi Proses Pendampingan (Proctoring) bagi staf keperawatan yang
membutuhkan
a. Sub Komite Mutu Profesi menentukan nama staf keperawatan yang akan
mendampingi staf keperawatan yang sedang mengalami sanksi
disiplin/mendapatkan pengurangan clinical privilege
b. Komite Keperawatan berkoordinasi dengan Direktur untuk memfasilitasi
semua sumber daya yang dibutuhkan untuk proses pendampingan
(proctoring) tersebut.
D. SUB KOMITE ETIKA DAN DISIPLIN PROFESI
1. Sub Komite Etika dan Disiplin Profesi adalah organisasi dalam Komite
Keperawatan yang berperan menjaga dan membina disiplin, etika, dan perilaku
staf keperawatan/kebidanan.
2. Sub Komite Etika dan Disiplin Profesi bertujuan :
a. melindungi pasien dari pelayanan staf keperawatan yang tidak memenuhi
syarat (unqualified), dan tidak layak ( unfit/unproper) untuk melakukan
asuhan klinis ( clinical care).
b. memelihara dan meningkatkan penerapan etika dan disiplin profesi staf
pelaksana keperawatan/ kebidanan
3. Keanggotaan
4. Sub Komite Etika dan Disiplin Profesi di RSU Prima Husada terdiri atas
sekurang-kurangnya 3 (tiga) orang staf keperawatan yang memiliki surat
penugasan klinis (clinical appointment) di RSU Prima Husada dan berasal dari
displin ilmu yang berbeda. Pengorganisasian Sub Komite Etika dan Disiplin
Profesi sekurang-kurangnya terdiri dari ketua, sekretaris, dan anggota yang
ditetapkan oleh Direktur , diusulkan dan bertanggung jawab kepada Ketua
Komite Keperawatan.
5. Direktur menetapkan kebijakan , prosedur dan mekanisme kerja Sub Komite
Etika dan Disiplin Profesi berdasar masukan Ketua Komite Keperawatan .
6. Direktur bertanggung jawab penyediaan sumber daya agar kegiatan dapat
terlaksana
7. Mekanisme kerja:
a. Upaya Pendisiplinan Perilaku Profesional
Mekanisme pemeriksaan pada upaya pendisiplinan perilaku professional adalah
sebagai berikut :
1) Sumber laporan
a) Notifikasi (laporan) yang berasal dari perorangan, antara lain :
 Manajemen rumah sakit;
 Staf keperawatan lain;
 Tenaga kesehatan lain atau tenaga non kesehatan;
 Pasien atau keluarga pasien;
b) Notifikasi (laporan) yang berasal dari non perorangan berasal dari;
 Hasil konferensi kematian;
 Hasil konferensi klinis;
2) Dasar dugaan pelanggaran disiplin profesi
Keadaan dan situasi yang dapat digunakan sebagai dasar dugaan pelanggaran
disiplin profesi oleh seorang staf keperawatan/kebidanan adalah hal-hal yang
menyangkut, antara lain;
a) Kompetensi klinis;
b) Penatalaksanaan kasus klinis;
c) Pelanggaran disiplin profesi;
d) Penggunaan obat dan alat kesehatan yang tidak sesuai dengan standar
pelayanan keperawatan/kebidanan di rumah sakit;
e) Ketidak mampuan bekerja sama dengan staf rumah sakit yang dapat
membahayakan pasien.
3) Pemeriksaan
a) Dilakukan oleh panel pendisiplinan profesi melalui proses pembuktian;
b) Dicatat oleh petugas sekretariat Komite Keperawatan;
c) Terlapor dapat didampingi oleh personil dari RSU Prima Husada
d) Panel dapat menggunakan keterangan ahli sesuai kebutuhan;
e) Seluruh pemeriksaan yang dilakukan oleh panel disiplin profesi bersifat
tertutup dan pengambilan keputusannya bersifat rahasia.
4) Keputusan
Keputusan panel yang dibentuk oleh Sub Komite Etika dan Disiplin Profesi
diambil berdasarkan suara terbanyak, untuk menentukan ada atau tidak
pelanggaran disiplin profesi keperawatan/kebidanan. Bilamana terlapor merasa
keberatan dengan keputusan panel, maka yang bersangkutan dapat mengajukan
keberatanya dengan memberikan bukti baru Kepada Sub Komite Etika Dan
Disiplin yang kemudian akan membentuk panel baru. Keputusan ini bersifat
final dan dilaporkan kepada Direktur melalui Komite Keperawatan.
5) Tindakan Pendisiplinan Perilaku Professional
Keputusan Sub Komite Etika dan Disiplin Profesi tentang pemberian tindakan
disiplin profesi diserahkan kepada Direktur oleh Ketua Komite Keperawatan
sebagai rekomendasi, selanjutnya Direktur melakukan eksekusi.
b. Pembinan Profesionalisme Kedokteran
Sub Komite Etika dan Disiplin Profesi menyusun materi kegiatan pembinaan
profesionalisme keperawatan/kebidanan. Pelaksanaan pembinaan
profesionalisme keperawatan/kebidanan dapat disenggarakan dalam bentuk
ceramah, diskusi, symposium, lokakarya, dsb yang dilakukan oleh unit kerja
rumah sakit terkait seperti unit pendidikan dan latihan, komite keperawatan, dan
sebagainya.
c. Pertimbangan Keputusan Etis
Staf Keperawatan/kebidanan dapat meminta perimbangan pengambilan
keputusan etis pada suatu kasus perawatan/kebidanan melalui kelompok
profesinya kepada Komite Keperawatan.
Sub Komite Etika dan Disiplin Profesi mengadakan pertemuan pembahasaan
kasus dengan mengikutsertakan pihak-pihak terkait yang kompeten untuk
memberikan pertimbangan pengambilan keputusan etis tersebut.
E.Mekanisme kerja.
1. Rapat Komite/Sub Komite merupakan mekanisme pengambilan keputusan di
bidang profesi oleh Komite Keperawatan
2. Pengaturan rapat oleh Ketua Komite dalam bentuk rapat rutin , rapat
khusus,rapat pleno
3. Rapat rutin Komite dipimpin Ketua, dihadiri Sekretaris Komite dan Ketua Sub
Komite dapat dilakukan 1 bulan sekali minimal 3 bulan sekali.
4. Rapat rutin Sub Komite dipimpin Ketua Sub Komite dan dihadiri Sekretaris,
Anggota dapat dilakukan 1 bulan sekali minimal 3 bulan sekali.
5. Rapat khusus dapat dilakukan oleh Komite dan atau Sub Komite untuk
membahas dan pengambilan keputusan hal – hal yang bersifat penting,
mendesak dan perlu keputusan segera
6. Rapat pleno Komite dipimpin Ketua/Sekretaris Komite dan diundang semua
Ketua, Sekretaris dan anggota Sub Komite untuk membahas /memutuskan hal
yang strategis dan semua Sub komite terkait. Rapat pleno diundang juga
Direktur dan Kepala Bidang/Bagian serta Ketua SMF, dilaksanakan minimal
satu tahun sekali.
7. Rapat rutin , rapat khusus atau rapat pleno Komite atau sub Komite dengan
undangan tertulis dan dinyatakan sah( mencapai quorum) ,apabila dihadiri
Ketua atau yang ditunjuk mewakili, sekretaris dan minimal setengah yang
diundang hadir.
8. Rapat rutin , rapat khusus atau rapat pleno Komite atau sub Komite dapat
mengundang pejabat terkait dan atau mitra bestari.
9. Setiap rapat mengikuti prosedur: undangan tertulis, daftar hadir, pembukaan
dan pengesahan rapat oleh Ketua/Pimpinan rapat, penyajian, diskusi/tanya
jawab dan pengambilan keputusan dengan cara musyawarah mufakat.
10. Setiap rapat dengan undangan tertulis dan proses serta hasil rapat
dicatat/didokumentasikan oleh Petugas administrasi Komite Keperawatan dan
diketahui pimpinan rapat.
F. HUBUNGAN KERJA KOMITE KEPERAWATAN , dengan:

1. Direktur RSU Prima Husada


a. Komite Keperawatan melalui Ketua Komite Keperawatan memberikan
pertimbangan dan saran-saran kepada Direktur RSU Prima Husada untuk
menyelenggarakan tata kelola klinis (clinical governance ) yang baik agar mutu
pelayanan keperawatan dan keselamatan pasien lebih terjamin dan terlindungi.
b. Dalam organisasi RSU Prima Husada Ketua Komite Keperawatan
berkoordinasi dan bertanggung jawab kepada Direktur.
2. Staf Keperawatan Fungsional
a. Ketua Komite Keperawatan berkoordinasi dengan Ketua SMF dalam penerapan
kelola klinis (clinical governance ) yang baik agar mutu pelayanan keperawatan
keselamatan pasien lebih terjamin dan terlindungi ,dapat terlaksana dengan baik.
3. Kepala Instalasi.
a. Ketua Komite Keperawatan berkoordinasi dengan Kepala Instalasi dalam
penerapa tata kelola klinis (clinical governance ) yang baik agar mutu pelayanan
keperawatan dan keselamatan pasien lebih terjamin dan terlindungi ,dapat
terlaksana dengan baik.
b. Kepala Instalasi menyampaikan informasi dan masukan kepada Ketua Komite
Keperawatan bila ada hambatan penerapan tata kelola klinis (clinical governan)
yang baik.
4. Komite Etik Medocolegal
Bila ada masalah etika keperawatan/kebidanan yang diadukan masyarakat dan atau
menjadi masalah hukum ,Komite Keperawatan bekerja sama dengan Komite
Etik Keperawatan/kebidananolegal dalam penyelesaian masalah.
5. Institusi Lain
Perjanjian antara Komite Keperawatan dengan institusi diluar rumah sakit harus
mendapat persetujuan Direktur.
Demikian uraian tugas,fungsi,wewenang dan hubungan kerja Komite
Keperawatan ,sebagai pedoman dalam pelaksanaan kegiatan Komite/Sub Komite.
Apabila ada hal-hal yang belum diatur dalam keputusan ini,Ketua Komite dapat
mengajukan usul kepada Direktur, saran perbaikan / penambahan isis lampiran
keputusan ini.

Sidoarjo , 05 Mei 2015


Direktur RSU Prima Husada

dr. Zaiful Amri Santoso


STRUKTUR ORGANISASI KOMITE KEPERAWATAN
RSU PRIMA HUSADA

DIREKTUR

KMF,
KEP.INSTALASI, KETUA KOMITE
KOM ETIK KEPERAWATAN
MEDLEGAL, DLSB

SEKRETARIS

SUB KOMITE SUB KOMITE MUTU SUB KOMITE


KREDENSIAL PROFESI ETIKA DAN DISIPLIN

HUBUNGAN KOORDINASI

Sidoarjo , 05 Mei 2019


Direktur RSU Prima Husada

dr. Zaiful Amri Santoso


DAFTAR NAMA PEJABAT RSU PRIMA HUSADA YANG DITETAPKAN
SEBAGAI KETUA, SEKRETARIS KOMITE MEDIK, KETUA, SEKRETARIS
DAN ANGGOTA SUB KOMITE PADA KOMITE KEPERAWATAN

Kedudukan Dalam
No. Nama Jabatan
Komite Medik
Kepala Instalasi Rawat
1. Sulastri, Amd.Kep Ketua
Inap
2. Yulia Infani Amd.Keb Profesional Bidan Sekretaris
Kepala Instalasi Ketua Sub Komite
3. Nur Rofiah, Amd.Keb
Kamar Bersalin Kredensial
Cahya Ningrum Irmawati, Sekretaris Sub
4. Profesional Bidan
Amd.Keb Komite Kredensial
Anggota Sub Komite
5. Murni Susanti, Amd.Kep Profesional Perawat
Kredensial
Ketua Sub Komite
6. Latifah Hamum, Amd.Keb Kepala Ruangan OK
Mutu Profesi
Sekretaris Sub
7. Lailia Rusmala SKep,Ns Profesional Perawat
Komite Mutu Profesi
Anggota Sub Komite
8. Tri Diah Daryanti, Amd.Kep Kepala Ruangan IGD
Mutu Profesi
Ketua Sub Komite
9. Deby Kumalasari, Amd.Keb Profesional Bidan
Etik dan Disiplin
Sekretaris Sub
10. Rurin Khoirun Nisa SKep Ns Profesional Perawat Komite Etik dan
Disiplin
Anggota Sub Komite
11. Heni Kurniawati Amd Keb Profesional Bidan
Etik dan Disiplin

Direktur RSU Prima Husada

dr. Zaiful Amri Santoso,MM

Anda mungkin juga menyukai