BIDANG HUTAN
Hutan dalam kedudukan sebagai salah satu penentu sistem penyangga kehidupan,
telah memberikan manfaat yang besar bagi umat manusia, oleh karena itu harus di
jaga kelstariannya. Komitmen dalam pengelolaan dan pemanfaatan hutan tersebut
menjadi tanggung jawab manusia dari kerusakan lingkungan hidup, yang di timbulkan
oleh adanya ketidak adilan dari tindakan manusia dalam mengelolah lingkungannya.
Teori yang di kemukakan oleh Leonardo Boff, bahwa bumi dan alam semesta
memiliki sumber-sumber kehidupan yang memadai bagi manusia dan makluk hidup
lainnya, namun sumber-sumber alam ini sering kali di salah gunakan dan di peras
demi kepentingan pribadi dan kelompok kecil masyarakat.
Pengelolaan yang baik bukan hanya menjadi tanggung jawab satu kelompok
tetapi juga harus menjadi tanggung jawab dari berbagai elemen yang ada terutama
adalah pemerintah, swasta, dan maupun masyarakat. Sesungguhnya konsep partisipasi
dalam bidang hutan seharusnya dapat di lihat atau dapat di maknai dengan suatu
komitmen bersama dari berbagai pihak yang dalam rangka pengelolaan hutan yang
baik untuk kemaslahatan rakyat bersama, maka hal itu tidak hanya di lihat atau di
pandang sebagai keterlibatan dari sepihak tentang pengelolaan hutan tetapi itu
merupakan kerjasama dari semua pihak dengan fungsi dan perannya masing-masing.
Menurut Sudharto P. Hadi, peran serta masyarakat dapat di lihat dari berbagai
bentuk dan pandangan. Dari segi kualitas dapat di lihat dalam bentuk-bentuk sebagai
berikut: pertama, peran serta pemikiran bahwa publik yang terkena dampak memiliki
hak untuk di minta masukan dan pendapatnya’ imformasi yang berupa pendapat,
aspirasi dan consern dari publik akan di jadikan pertimbangan dalam pengambilan
keputusan. Kedua , peran serta sebagai strategi, partisipasi dalam konteks ini di
perlukan sebagai alat untuk memperoleh dukungan dari masyarakat. Ketiga, peran
serta berbagai komunikasi. Partisipasi ini di lakukan berdasarkan anggapan bahwa
pemerintah dan menyesuaikan diri dengan keputusan yang telah di ambil tersebut.
Keempat, membantu perlindungan hukum, apa bila sebuah keputusan akhir di ambil
dengan memperhatikan keberatan keberatan yang di ajukan oleh masyarakat selama
proses pengambilan keputusan berlangsung. Kelima, mendemokrasikan pengambilan
keputusan , dalam hubungan serta peran dalam masyarakat itu, ada pendapat yang
menyatakan bahwa dalam pemerintahan dengan sistem perwakilan maka hak untuk
melaksanakan kekuasaan terdapat juga pada wakil -wakil rakyat yang di pilih oleh
masyarakat sendiri. Keenam, informasi yang tepat, ketepatan informasi tersebut dapat
berkaitan dengan tepat dalam waktu, lengkap dan dapat di pahami dengan baik.
Ketujuh, keterpaduan, segala sesuatu tidak akan berdaya guna dan berhasil guna apa
bila tidak dapat keterpaduan anatr instansi yang berkaitan, baik yang horizontal, antar
sector maupun yang bersifat vertikal antar pusat dan daerah.