OLEH:
FINA AULIA RITONGA (4173321019)
Keterangan:
𝑥̃ = skor rata-rata
Σ𝑥 = jumlah skor
𝑛 = jumlah penilai
2) Mengkonversi skor menjadi skala 5
No Interval Skor Kategori
1 𝑋 > 𝑋𝑖 + 1,8𝑆𝐵𝑖 Sangat Baik
2 𝑋𝑖 + 0,6 𝑆𝐵𝑖 < 𝑋 ≤ 𝑋𝑖 + 1,8 𝑆𝐵𝑖 Baik
3 𝑋𝑖 − 0,6 𝑆𝐵𝑖 < 𝑋 ≤ 𝑋𝑖 + 0,6 𝑆𝐵𝑖 Cukup baik
4 𝑋𝑖 − 1,8 𝑆𝐵𝑖 < 𝑋 ≤ 𝑋𝑖 + 0,6 𝑆𝐵𝑖 Kurang baik
5 𝑋 ≤ 𝑋𝑖 − 1,8 𝑆𝐵𝑖 Sangat kurabg baik
Dari tabel 19 tersebut dapat diketahui hasil respon peserta didik terhadap LKPD
model PBL, dilihat dari aspek syarat didaktik memiliki rerata skor 12; syarat konstruksi
memiliki rerata skor 25; dan syarat teknis memiliki skor rerata 12. Respon peserta didik
terhadap LKPD secara keseluruhan memiliki skor total 49. Berdasarkan tabel 19, skor ini
masuk dalam skor kategori baik, sehingga LKPD memiliki kategori baik. Hal ini
menunjukkan bahwa LKPD yang dikembangkan sudah layak untuk diujicobakan pada uji
coba luas atau uji coba utama.
Sebelum dan sesudah pembelajaran menggunakan LKPD berbasis representasi ganda
peserta didik mengisi angket minat belajar sebelum dan sesudah menggunakan LKPD. Hasil
ditunjukkan pada Tabel 25.
Tabel 25 analisis standard gain minat peserta didik
Minat belajar
Minat belajar sesudah Standar
Aspek sebelum
menggunakan LKPD gain(kategori)
menggunakan LKPD
Perasaan senang 2,7 3,6 0,7 (tinggi)
perhatian 2,9 3,4 0,4 (sedang)
Rasa ingin tahu 2,9 3,4 0,4 (sedang)
ketertarikan 2,8 3,4 0,5 (sedang)
Rata - rata 0,52 (sedang)
Pada tabel 25 hasil analisis minat belajar peserta didik sebelum dan sesudah
menggunakan LKPD model PBL yang meliputi aspek perasaan senang, perhatian, rasa ingin
tahu, dan ketertarikan. Tabel 25 menunjukan peningkatan minat belajar peserta didik per
aspek minat yang hasil peningkatan menunjukkan tinggi pada aspek perasaan senang,
sedangkan aspek yang lain peningkatan minat menunjukan pada kategori yang sedang.
Peningkatan minat belajar merupakan salah satu tujuan pada penelitian ini. Minat
belajar diukur dari pengisian angket minat belajar sebelum dan setelah penggunaan LKPD
model PBL pada pembelajaran. Berdasarkan hasil analisis, minat belajar peserta didik setelah
penggunaan LKPD lebih tinggi dari pada sebelum penggunaan LKPD model PBL.
Peningkatan minat dianalisis menggunakan standard gain per aspek yang terdiri dari
4 aspek yaitu perasaan senang, perhatian, rasa ingin tahu, dan ketertarikan. Dari keempat
aspek peningkatan perasaan senang lebih tinggi yaitu 0,7. Rata-rata peningkatan minat belajar
peserta didik adalah 0,52 (kategori sedang). Berdasarkan hasil tersebut dapat dikatakan
bahwa pembelajaran menggunakan LKPD dengan model PBL pada materi fluida statis dapat
meningkatkan minat belajar peserta didik sesuai dengan interpretasi Standard Gain menurut
(Meltzer, 2002).
Keterbatasan Penelitian
Keterbatasan dalam peneltian ini adalah sebagai berikut.
1. Alokasi waktu yang direncanakan pada RPP tidak terlaksana secara penuh. Hal ini
dikarenakan pengkondisian peserta didik yang cukup sulit.
2. Peserta didik belum terbiasa dengan pembelajaran menggunakan LKPD sehingga guru
perlu memberikan perhatian ekstra pada saat pembelajaran berlangsung.
3. Lembar angket minat belajar peserta didik belum tervalidasi oleh ahli.
4. Pengumpulan data minat belajar tidak menggunakan lembar observasi minat peserta didik.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari data yang dihasilkan dapat disimpulkan bahwa LKPD berbasis model PBL ini
layak digunakan di SMA hal ini dapat dibuktikan melalui tabel 19 tersebut dapat diketahui
hasil respon peserta didik terhadap LKPD model PBL, dilihat dari aspek syarat didaktik
memiliki rerata skor 12; syarat konstruksi memiliki rerata skor 25; dan syarat teknis memiliki
skor rerata 12. Respon peserta didik terhadap LKPD secara keseluruhan memiliki skor total
49. Berdasarkan tabel 19, skor ini masuk dalam skor kategori baik, sehingga LKPD memiliki
kategori baik. Hal ini menunjukkan bahwa LKPD yang dikembangkan sudah layak untuk
diujicobakan pada uji coba luas atau uji coba utama.
Besar peningkatan minat belajar peserta didik yang menggunakan LKPD berbasis
model PBL pada materi fluida statis ditinjau dari nilai standard gain <g> yaitu sebesar 0,52
dengan kategori sedang.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, dapat dikemukakan saran
sebagai berikut.
1. Pembelajaran menggunakan LKPD sebaiknya dilakukan secara berkelanjutan sebagai
pembiasaan bagi peserta didik untuk memperoleh hasil yang optimal.
3. Perlu adanya validasi angket minat peserta didik.
4. Perlu adanya lembar observasi minat belajar peserta didik dalam pengumpulan data.
DAFTAR PUSTAKA
Ango, “Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Mata Pelajaran Teknologi
Informasi Dan Komunikasi Berdasarkan Standar Isi untuk SMA Kelas X Semester
Gasal. Skripsi. Yogyakarta: Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta
Arends, R.I. 2013. BelajarUntukMengajar (Learning To Teach) Edisi 9. Jakarta:
SalembaHumanika.
Artina Diniaty. (2015) .Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Industri Kecil
Kimia Berorientasi Kewirausahaan untuk SMK. Jurnal Inovasi Pendidikan IPA.vol.1(1)
Clara Aldilla. (2013).Pengembangan LKPD Berbasis STEM untuk Menumbuhkan
Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa. FKIP Universitas Lampung. vol.1
Herman. (2015). Pengembangan LKPD Fisika Tingkat SMA Berbasis Keterampilan Proses
Sains. Prosiding Seminar Nasional Fisika. (E-Journal) SNF2015. vol. 4
Meltzer, David E. (2002). The Relationship Between Mathematics Preparation and
Conceptual Learning Gains In Physics: A Possible “Hidden Variable” In Diagnostic
Pretest Scores. Departement of Physics and Astronomy, Lowa State University Journal.
Sadiman, Arif S., dkk. (2012). Media Pendidikan, Pengertian, Pengembangan, dan
Pemanfaatannya. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Siti Nur Hasanah. (2016) . Pengembangan LKPD IPA Berbasis Contextual Teaching And
Learning (CTL) Tema “Bahaya Rokok Dalam Tubuh” untuk Meningkatkan
Keterampilan Berpikir Kritis Peserta Didik Kelas VIII di SMP Negeri 2
Wonosari.Skripsi.Yogyakarta: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Yogyakarta.
Thiagarajan, S, Semmel, D.S & Semmel, M.I. (1974). Instructional Development for
Training Teachers of Exceptional Children: A Sourcebook. Indiana: Indiana University.
Trianto. 2010. Mendesain Model PembelajaranInovatif-Progresif. Jakarta :KencanaPrenada
Media Group.