Anda di halaman 1dari 4

Nama : Husnulfianti Unus

Stambuk : C 301 18 201

1. Sebutkan dan jelaskan satu kesalahan dalam statistik!

Kesalahan Populasi dan Pengambilan Sampel dalam Statistik Penelitian

Berbicara tentang kesalahan adalah hal yang lumrah jika dilakukan oleh manusia yang
fitrahnya merupakan makhluk yang tidak luput dari kesalahan. Termasuk kesalahan
dalam hal statistik penelitian. Pastinya kesalahan selalu berpotensi muncul dalam
setiap penelitian, mengapa? karena dalam merancang sebuah penelitian kita
membutuhkan waktu, keterampilan, pengetahuan dan bahkan ketelitian, nah karena
kita ini adalah manusia biasa dengan segala keterbatasan maka dari itu bisa dikatakan
kurang memungkinkan jika kita bisa menyelesaikan penelitian dari awal sampai akhir
dengan sempurna tanpa kesalahan sedikitpun. Karena pastinya dalam proses penelitian
kita akan tetap dihadapkan dengan masalah-masalah seputar penelitian entah itu dari
yang paling mudah hingga yang paling rumit karena kita punya keterbatasan tadi, kita
punya keterbatasan ilmu, keterampilan, ketelitian dan bahkan waktu. Tetapi sekali lagi
kesalahan dalam penelitian ini bukan merupakan hal yang harus dirisaukan, jangan
sampai ketika kita melakukan penelitian kemudian tiba-tiba dihadapkan dengan suatu
permasalahan kemudian kita dengan spontan panik dan langsung berinisiatif ingin
mengulang dari awal kembali dengan mengubah judul misalnya atau hipotesis, karena
setiap penyakit dalam statistik penelitian ini pasti ada obatnya. Entah itu dengan
menggunakan software statistik penelitian apa selagi masih buatan manusia pasti
solusinya ada di manusia juga.

Kembali lagi pastinya kesalahan selalu berpotensi muncul dalam suatu penelitian,
termasuk kesalahan populasi dan pengambilan sampel. Tetapi disini kesalahan ini
bukan semata mengarah pada teledor atau ceroboh tetapi disini disebut kesalahan
karena faktor tersebut dapat mengurangi tingkat akurasi dan tingkat kepercayaan
terhadap hasil peneitian. Dimana kesalahan-kesalahan dalam penelitian inilah yang
menjadi sumber ketidakpastian dan kekeliruan pada kesimpulan hasil nantinya.

Jadi untuk kesalahan populasi ini terjadi ketika peneliti memilih populasi atau
lingkungan yang tidak sesuai atau kurang sesuai dengan tujuan atau hipotesis.
Dimana menurut Sukma dinata menyatakan populasi merupakan kelompok besar
dan wilayah yang menjadi lingkup penelitian. Jadi semua kelompok dalam penelitian
termasuk objek ataupun subjek inilah yang disebut populasi. Kesalahan populasi ini
misalnya seorang pengusaha akan membuka rumah makan di kampus universitas
tadulako, kemudian populasi yang ia ambil adalah mahasiswa fakultas kedokteran
universitas tadulako nah sementara lokasi rumah makannya itu berada di sekitar
fakultas ekonomi, jadi otomatis populasi yang dia ambil itu kurang tepat karena lokasi
rumah makannya itu di sekitar fakultas ekonomi otomatis nantinya sasaran
konsumennya adalah mahasiswa fakultas ekonomi walaupun tidak menutup
kemungkinan mahasiswa fakultas lain juga akan menjadi konsumennya nanti
termasuk juga mahasiswa fakultas kedokteran. Tetapi seharusnya yang lebih tetap
dipilih untuk mewakili populasi adalah mahasiswa fakultas ekonomi yang nanti
dominan menjadi konsumen dari rumah makannya. Jadi memang dalam memilih
populasi ini harus tepat sesuai dengan tujuan penelitian. Seperti contoh di atas tadi jika
salah dalam memilih populasi seperti itu akan berdampak pada hasil penelitiannya,
misalnya jika tujuan dari penelitiannya itu untuk melihat apakah budget dari
mahasiswa universitas tadulako itu rata-rata tinggi, sedang atau rendah dalam artian
disini rata-rata mahasiswa universitas tadulako itu membawa uang jajan ke kampus
rata-rata berapa besar, nah itu yang akan dia teliti nantinya untuk dijadikan tolak ukur
dalam membuka usaha rumah makannya di universitas tadulako. Jika budget dari
mahasiswa rata-rata sekian maka dia juga akan menyediakan menu yang sesuai
dengan budget mahasiswa. Tetapi ketika salah populasi maka akan salah dalam
menarik kesimpulan juga nantinya, jadi ketika dia memilih populasinya adalah
mahasiswa fakultas kedokteran kemudian dia sudah mendapatkan informasi melalui
kuesioner ataupun survey bahwa mahasiswa fakultas kedokteran itu dengan budget
rata-rata tinggi jadi dia menarik kesimpulan bahwa dia akan menjual menu-menu
makanan dengan harga dan kualitas tinggi tapi ternyata dia tidak memperhatikan
dahulu lokasi rumah makannya yang ternyata berada di lingkungan fakultas ekonomi,
otomatis akan berdampak negatif apabila ternyata mahasiswa di fakultas ekonomi
budgetnya itu rendah atau sedang, yang ada nanti rumah makannya akan sepi
pelanggan karena harganya tidak menyesuaikan budget mahasiswa fakultas ekonomi.
Jadi hanya mahasiswa yang budgetnya tinggi yang menjadi konsumennya tapi
persentasenya sangat sedikit dibandingkan yang berbudget sedang dan juga rendah.
Jadi harus lebih diperhatikan lagi populasinya sebelum melakukan penelitian agar bisa
menjawab masalah ataupun tujuan dari penelitian.

Kemudian kesalahan pengambilan sampel ini terjadi ketika pengambilan sampel itu
tidak sesuai dengan fakta sesungguhnya dalam populasi yang diinginkan. Menurut
Sukmadinata bahwa sampel adalah kelompok kecil yang secara nyata diteliti dan
ditarik kesimpulan dari populasi. Nah jadi sesunggguhnya sampel ini adalah bagian
dari populasi. Misalnya populasinya adalah mahasiswa universitas tadulako kemudian
sampelnya adalah mahasiswa fakultas ekonomi, kedokteran dan juga teknik atau jika
populasinya mahasiswa fakultas ekonomi maka sampelnya adalah mahasiswa
angkatan sekian atau kelas sekian. Nah jadi kesalahan sampel ini akan berakibat pada
penarikan kesimpulan juga nantinya, contohnya tadi seorang pengusaha ingin
membuka rumah makan kemudian populasi yang dia ambil adalah mahasiswa fakultas
ekonomi karena ia akan membuka rumah makan di lingkungan fakultas ekonomi,
kemudian sampel yang ia ambil adalah kelas A angkatan 2017, kelas A angkatan 2018
dan kelas A angkatan 2019. Masih dengan tujuan yang sama ia ingin meneliti budget
rata-rata dari mahasiswa fakultas ekonomi yang akan dia jadikan sebagai tolak ukur
untuk menu yang akan dia jual di rumah makannya, otomatis harga menunya juga
harus menyesuaikan budget dari mahasiswa fakultas ekonomi. Apabila budget rata-
rata mahasiswa itu tinggi maka dia bisa menjual menu dengan kualitas dan harga yang
tinggi tetapi sebaliknya jika budgetnya rendah maka menu yang akan ia jualpun akan
menyesuaikan budget mahasiswa. Kemudian setelah ia teliti melalui survey ataupun
kuesioner ternyata ia mendapatkan informasi bahwa mahasiswa di kelas A angkatan
2017, 2018 dan 2019 memiliki budget rata-rata tinggi, budget disini dalam artian bisa
dikatakan rata-rata uang jajan yang mereka bawa ke kampus tiap harinya. Nah setelah
ia mendapatkan informasi tersebut maka ia langsung menarik kesimpulan bahwa ia
bisa menjual menu makanan ataupun minuman dengan harga dan kualitas tinggi di
fakultas ekonomi. Jadi kesalahannya dimana? seharusnya keliru jika ia langsung
menarik kesimpulan bahwa hasil dari penelitiannya terhadap 3 kelas dengan angkatan
yang berbeda di fakultas ekonomi itu sudah mewakili populasi seluruh mahasiswa di
fakultas ekonomi tanpa memperhatikan tingkat keberagaman mahasiswa di fakultas
ekonomi. Memang hasil penenlitiannya menunjukkan rata-rata budget mahasiswa di 3
kelas itu tinggi tapi tidak menutup kemungkinan itu hanyalah situasi kebetulan
mahasiswa di 3 kelas itu budgetnya rata-rata tinggi tapi bagaimana dengan kelas lain
sementara mahasiswa fakultas ekonomi ribuan? dengan hanya ratusan mahasiswa
yang menjawab kuesioner belum bisa mewakili populasi. Kemudian hal yang harus
diperhatikan lainnya adalah mahasiswanya itu dari berbagai macam kalangan,
maksudnya disini adalah ada mahasiswa yang ngekos, tinggal dengan orang tua dan
bahkan ada yang tinggal dengan keluarga. Otomatis itu sudah bisa menggambarkan
bahwa budgetnya pasti beragam, belum kita harus kaji lagi apakah mahasiswa yang
tinggal di kos, dengan orang tua ataupun dengan keluarga berapa persentasenya untuk
mahasiswa yang orang tuanya berpenghasilan rendah, sedang maupu tinggi.
Seharusnya sebelum mengambil sampel semua hal-hal spesifik seperti itu harus
diperhatikan terlebih dahulu agar hasil penelitiannya nantinya memang benar-benar
bisa mewakili populasinya. Otomatis jika sampelnya tidak bisa mewakili populasi
akan berdampak pada pengambilan keputusan nantinya, jika pengusaha itu sudah
mengambil keputusan bahwa ia akan menjual menu dengan harga dan kualitas tinggi
sesuai rata-rata budget mahasiswa yang sudah ia teliti di 3 kelas itu. Nah ternyata
berdampak negatif, konsumennya hanya sedikit yang memang hanya dari kalangan
mahasiswa yang berbudget tinggi atau yang mempunyai orang tua dengan penghasilan
tinggi tetapi jumlahnya hanya sedikit dibandingkan yang berbudget rendah dan sedang
karena memang ternyata mahasiswa di fakultas ekonomi rata-rata berbudget rendah
karena lebih banyak dari kalangan anak kos yang terkadang budget Rp.150.000 saja
untuk makan selama 2 minggu, jadi memang pengambilan sampel dari 3 kelas tadi
tidak bisa mewakili populasi karena hal-hal yang spesifik tidak diperhatikan.

2. Mengapa ada cara penulisan persamaan regresi berbeda-beda?

Sesungguhnya tujuan dari regresi ini adalah untuk mengukur pengaruh variabel bebas
(variabel x) terhadap variabel terikat (variabel y). Cara penulisan persamaan regresi
ini ada penulisan untuk regresi linier sederhana dan penulisan untuk regresi linier
berganda. Dimana penulisan untuk regresi linier sederhana digunakan untuk
mendapatkan hubungan matematis dalam bentuk suatu persamaan antara variabel tak
bebas tunggal dengan variabel bebas tunggal, jadi variabel x dan y hanya terdiri dari
masing-masing satu variabel. Sedangkan penulisan untuk regresi linier berganda
digunakan untuk mendapatkan hubungan matematis dalam bentuk suatu persamaan
antara variabel tak bebas tunggal dan variabel bebas lebih dari satu, jadi satu variabel
y sedangkan variabel x nya lebih dari 1. Jadi mengapa cara penulisan persamaan
regresi berbeda-beda? karena dalam penelitian ada yang menggunakan variabel bebas
1 saja dan ada yang menggunakan lebih dari satu variabel entah itu 2,3,4 dst. Otomatis
jika variabel x nya menggunakan 1 variabel saja dengan lebih dari 1 variabel x maka
penulisan persamaannya akan berbeda. Jika menggunakan variabel bebas tunggal
persamaannya akan menjadi y = a + b1x1 tetapi jika variabel x nya lebih dari 1 maka
persamaannya akan menjadi y = a + b1x1 + b2x2 dst.

Anda mungkin juga menyukai