LAPORAN
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH
Praktikum Kerja Bengkel
yang dibina oleh Bapak Drs. Agus sholah , M.Pd.
Oleh
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan
hidayah-Nya, kami dapat menyelesaikan laporan ini dengan penuh kesungguhan.
Mungkin laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, semoga pembaca bisa
memaklumi serta memberikan kritik maupun saran bagi kami agar kami dapat
menyempurnakan laporan ini maupun dalam pembuatan laporan berikutnya.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Halaman
iii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Ragum ............................................................................................... 4
Gambar 2. Betuk Pengikiran ............................................................................... 5
Gambar 3. Proses pengikiran .............................................................................. 7
Gambar 4. Mesin Bor .......................................................................................... 8
Gambar 5. Gergaji Besi ..................................................................................... 10
Gambar 6. Bilah gerhaji .................................................................................... 10
Gambar 7. Tap dan bagian bagiannya ............................................................... 12
Gambar 8. Snei & klasifikasinya ...................................................................... 12
Gambar 9. Batang Penggores dan Penggunaannya .......................................... 13
Gambar 10. Penitik........................................................................................... 14
Gambar 11. Stempel Huruf dan angka .............................................................. 15
Gambar 12. Mistar baja ..................................................................................... 16
Gambar 13. Job Sheet ..................................................................................... 17
Gambar 14. Spesifikasi yang dituju .................................................................. 21
Gambar 15. Hasil pembuatan ulir baut ............................................................. 21
Gambar 16. Pengikiran Kepala mur .................................................................. 22
Gambar 17. Proses menitik kepala baut ............................................................ 22
Gambar 18. Proses pengeboran ......................................................................... 22
Gambar 19. Proses Menggergaji ....................................................................... 23
Gambar 20. Proses snei .................................................................................... 23
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Alat, Bahan, dan Perlengkapan Keselamatan Kerja ........................... 17
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1
D. Gergaji
E. Mengetap
F. Snei
G. Perseng
H. Menggores
I. Menitik
J. Menyetempel
K. Mistar Baja
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Dasar Teori Kerja Bangku
Kerja Bangku Merupakan pekerjaan perkakas tangan yang di
gunakan untuk melakukan pembentukan, perbaikan dan perakitan yang
sesuai dengan masing-masing fungsi peralatan tangan dengan mesin dan
semua pekerjaan dilakukan di atas meja kerja (work bench). Kerja bangku
meliputi pekerjaan yang bisa atau dapat dilakukan diatas meja. Contohnya:
Mengikir, mengetap, menggeerinda, melukis ,menandai, menggergaji,
menekuk, mengebor dan pekrjaan merakit serta finishing. Sebelum
pekerjaan-pekerjaan tersebut diatas terlebih dahulu mengetahui dan
memahami tentang alat ukur. Seperti contohnya: mistar baja ,jangka
sorong, rolmeter, mikrometer dan juga harus mengetahui tentang
peralatan-peralatan tangan yang standar, itulah yang disebut kerja
Pekerjaan kerja bangku meliputi berbagai jenis kontruksi geometris
yang sesuai dengan perintah kerja. Kerja bangku tidak hanya menitik
beratkan pada pencapaian hasil kerja, tetapi juga pada prosesnya. Dimana
pada proses tersebut lebih menitik beratkan pada etos kerja yang meliputi
ketekunan, disiplin, ketahanan, serta teknik sebagai dasar sebelum
melanjutkan ke pengerjaan yang menggunakan mesin - mesin produksi.
Kunci kesuksesan dari kerja bangku ini adalah kesabaran dan ketelitian
dalam bekerja. Karena setiap pekerjaan yang dilakukan pasti akan menyita
waktu yang lama bila dibandingkan dengan alat yang menggunakan mesin
pada waktu sekarang Pada bengkel kerja bangku peralatan ukur yang
digunakan harus benar-benar presisi, maka peralatan ukur, cara memegang
alat ukur, cara melakukan pengukuran, dan kesalahan-kesalahan yang
biasa terjadi dalam pengukuran harus benar-benar diketahui secara baik.
A. Ragum
Ragum atau ada juga yang menyebut tanggem, catok atau dalam
bahasa inggrisnya disebut vise merupakan alat utama pada kerja bangku
3
yang berfungsi untuk memegang/menjepit benda kerja ketika dikerjakan
dalam proses kerja bangku.
B. Mengikir
Mengikir adalah kegiatan menyayat benda kerja sehingga benda
tersebut mencapai bentuk dan ukuran yang diinginkan. Sayatan-sayatan
pada pekerjaan ini sangatlah lembut. Untuk mengurangi dimensi baja
dengan cara dikikir, membutuhkan waktu yang cukup lama. Jenis
pengerjaan ini dilakukan dengan alat yang disebut sebagai kikir (dalam
Bahasa Inggris, kikir adalah file).
Pengikiran merupakan salah satu jenis pekerjaan yang tergolong
dalam kompetensi kerja bangku. Pengikiran berasal dari kata dasar kikir.
Kikir merupakan perkakas tangan yang memiliki bilah bergerigi seperti
parut (dalam Bahasa Inggris, kikir diterjemahkan menjadi file). Oleh
karena itu, pengikiran dapat didefinisikan sebagai proses pengerjaan yang
dilakukan dengan perkakas kikir.
Macam-macam Proses Pengikiran :
Berdasarkan variasi bentuk penampang kikir, ada beberapa macam
proses pengikiran. Macam-macam proses pengikiran tersebut antara
Pengikiran rata atau lurus
Proses pengikiran lurus digunakan untuk mengikir lurus atau flat.
Jenis pengikiran ini menggunakan kikir lurus/rata.
4
Berikut alat-alat yang dibutuhkan selama proses pengikiran :
o Ragum
o Kikir kasar dan kikir halus
o Jangka sorong
o Benda kerja
5
berpenampang segitiga. Selain ditinjau berdasarkan bentuk penampang
kikir, macam-macam pengikiran juga dapat ditinjau berdasarkan tingkat
kekasaran yang dihasilkan. Berikut macam-macam pengikiran menurut
tingkat kekasaran yang dihasilkan:
o Pengikiran kasar
Proses pengikiran kasar menghasilkan kekasaran permukaan yang
paling kasar. Pengikiran kasar biasanya digunakan untuk mengurangi
dimensi benda kerja secara besar-besaran (roughing). Proses pengikiran
ini menggunakan kikir kasar.
o Pengikiran menengah kasar
Proses pengikiran menengah kasar merupakan proses pengikiran
yang menghasilkan kekasaran permukaan antara kasar dan halus (tengah-
tengah). Pengikiran ini digunakan ketika benda kerja hampir mendekati
ukuran yang diinginkan. Jenis kikir yang digunakan pada pengikiran ini
memiliki bilah yang tidak terlalu kasar dan tidak terlalu halus (tengah-
tengah).
o Pengikiran halus
Proses pengikiran halus menghasilkan kekasaran permukaan yang
paling halus. Pengikiran ini biasanya digunakan untuk finishing. Proses
pengikiran halus menggunakan kikir halus.
o Kelebihan Pengikiran
Berikut beberapa kelebihan proses pengikiran:
Fleksibel, bisa digunakan di mana saja tanpa perlu memikirkan
ketersediaan energi listrik.
Dapat digunakan pada posisi-posisi sulit atau ruang yang sempit
(ruang terbatas).
Tanpa energi listrik.
Ramah lingkungan.
Murah.
o Kelemahan Pengikiran
Berikut beberapa kelemahan proses pengikiran:
6
Proses pengerjaan lama.
Kurang produktif.
Masih menggunakan tenaga manusia. Tenaga manusia tidak stabil
dan akan menurun ketika mulai lelah.
Butuh pengikir (orang yang mengikir) dengan keterampilan yang
baik.
Sulit mencapai geometri yang baik bila pengikir belum terampil.
o Aplikasi Pengikiran
Pengikiran dilakukan untuk menyayat material-material seperti
logam dan kayu. Untuk kebutuhan produksi, proses pengikiran dinilai
kurang produktif. Semua proses produksi saat ini telah menggunakan
mesin. Oleh karena itu, saat ini pengikiran hanya digunakan untuk
kebutuhan tertentu. Salah satu contohnya yakni untuk kebutuhan
perbaikan komponen pengepasan, di mana komponen pengepasan tersebut
terdapat pada konstruksi mesin yang sulit dipindahkan (perbaikan
langsung dilakukan di tempat).
o Cara Memegang Kikir
Bagaimana seseorang memegang kikir akan memengaruhi hasil
pengikiran. Cara memegang kikir yang salah mengakibatkan seseorang
cepat lelah dan memengaruhi kecepatan pengerjaan. Oleh karena itu perlu
diperhatikan bagaimana cara memegang kikir yang benar.
7
o Ketiga jari yang lain dilingkarkan pada tangkai kikir.
o Untuk pengikiran berat, tangan yang tidak memegang tangkai kikir
(tangan yang lain) diletakkan pada ujung kikir. Bagian tangan yang
disentuhkan adalah telapak tangan.
o Untuk pengikiran ringan, ujung jari tangan menyentuh ujung kikir
untuk mengimbangi.
o Pada saat mengikir, posisi badan agak condong ke depan dengan
salah satu kaki berada di depan membentuk kuda-kuda.
C. Mesin Bor
Mesin Bor yang digunakan dalam kerja bangku adalah mesin bor duduk
atau mesin bor pilar (lihat gambar 1.38). Penggerak utamanya adalah
motor listrik yang memutar puli penggerak. Putaran puli penggerak
diteruskan menggunakan sabuk (belt) ke puli yang memutar spindel
untuk proses pengeboran.
8
3. Ragum, sebagai alat pencepit atau pemegang benda kerja agar tidak
ikut berputar
4. Kuas berfungsi untuk membersihkan gram yang berserakan
dimesin setelah melakukan proses pengeboran.
1. Pemeriksaan awal :
Selalu gunakan APD (Alat Pelindung Diri) dengan benar dan baik
sebelum melakukan pekerjaan.
Hidarkan terjadinya kebakaran akibat pengaruh arus listrik
hubungan pendek :
Periksa Saklar Mesin.
Pastikan kondisi saklar OK.
Tidak ada kabel listrik yang berserakan.
· Pastikan jalan / putaran mesin berputar dengan baik.
2. Persiapan tools dan sarana kerja :
· Siapkan Mall yang sudah disediakan.
· Siapkan mata bor sesuai dengan kebutuhan.
3. Persiapan item dan standar :
· Siapkan gambar untuk item yang akan dikerjakan.
· Siapkan material atau benda kerja yang akan di bor.
· Siapkan alat ukur.
4. Penyetelan item yang akan dikerjakan :
· Bersihkan semua kotoran yang berada disekitar mesin bor.
· Bersihkan mall yang akan dipakai.
· Pasang mall sebaik mungkin.
· Pasang mata bor dan pastikan mata bor siap dipakai.
· Posisikan mata bor dengan Hole Mall.
9
· Kencangkan baut pengikat pada mall agar tidak terjadi pergeseran
dan ketidakstabilan mata bor dengan hole mall.
· Kemudian lakukan pengeboran dengan baik dan benar.
· Setelah proses selesai maka jangan lupa untuk membersihkan
mesin bor dengan kuas agar mesin bor selalu terawat.
D. Gergaji
Gergaji Besi Gergaji besi dengan fungsi untuk menggergaji
lapisan besi atau besi tipis, karena bentuknya yang demikian beda
dengan gergaji kayu, geriginya yang kecil dan ujung depan dan
belakangnya ada pemuntir yang gunanya untuk mengencangkan dan
menggendorkan gergaji besi. Gergaji besi terdiri dari sengkang dan
daun gergaji., sengkang adalah alat pegangan untuk menggergaji
sedangkan daun gergaji ada yang mempunyai gigi berbentuk lurus dan
berbentuk zig sak
10
Bilah Gergaji dibuat dari baja potong cepat (HSS) atau baja
tungsten rendah Diklarifikasi atas :
Jumlah gergaji tiap inch, panjang bilah dan bahannya. Panjang bilah
biasanya 8”, 10” atau 12”.
Bilah halus mempunyai 20-30 gigi tiap inchi
Bilah kasar mempunyai 14-18 gigi tiap inchi
Bilah untuk pekerjaan umum mempunyai 16-18 gigi tiap
inchi
Bilah-bilah fleksibel di keraskan hanya pada sisi potong
Bilah kecepatan tinggi dikeraskan seluruhnya.
Gergaji pada sisi potong lebih lebar dari tebal bilah itu sendiri, hal
ini dimaksudkan agar bilah tidak terjepit pada saat digunakan. Langkah
pertama yang harus diperhatikan adalah pada pemasangan daun gergaji.
sebelum melakukan pemotongan bahan adalah sudut potong daun
gergaji harus menghadap kedepan. dengan catatan daun gergaji
terpasang pada sangkang harus dalam kondisi yang benar-benar kuat
dan pemasangannaya sesuai dengan standart oprasional kerja yang telah
ditentukan agar proses kerja bangku dapat berjalan secara aman dan
lancar tanpa adanya kecelakaan kerja.
Beri garis yang akan digergaji.
Beri tekanan ringan pada awal penggergajian
Mulailah dari sisi depan dengan posisi gergjian menukik dengan
kemiringan sedang.
Tekanan diberikan saat gergaji didorong kedepan
Tekan dikurangi pada saat gergaji ditarik mundur.
Untuk memudahkan pemotongan berbagai macam bahan yang akan
digergaji dapat dipilih daun gergaji dengan jumlah gigi yang sesuai.
E. Mengetap
11
pemutar disesuaikan besar kecilnya diameter tap.
F. Sney
Sney adalah alat untuk membuat ulir, Pada proses pembuatan ulir,
sney dipegang oleh tangkai sney. Sney yang biasa digunakan untuk
pembuatan ulir adalah sney pejal, dan sney bercelah, Sney belah bulat :
12
Gambar 8. Snei & klasifikasinya (sumber :
https://arsipteknik.blogspot.com/2018/12/mengenal-teknik-pengetapan-
tap.html)
Cara penggunaan :
Siapakan poros dengan diameter nominala ulir yang akan diabuat.
Pinggul chamfer ujung poros akan disnai.
Tempelkan sisi tirus snei pada ujung poros yang telah dipinggul
tersebut, putar tangkaitersebut searah atau berlawnan arah jarum
jam sesuai dengan macam ulir kiri atau kanan.
Lumasi dengan pelumas, supaya hasilnya sempurna.
G. Perseng
Perseng merupakan penambahan lubang pada lubang yang telah
dibor sebelumnya. Penambahan lubang tersebut sesuai dengan
ketentuan yang telah ditentukan pada lembaran kerja/job sheet. Perseng
ini menggunakan bor dan mata bor yang lebih besar dari lubang yang
hendak diperseng.
H. Menggores
Batang penggores (alat gores) adalah suatu alat untuk menarik garis-
garis gambar pada permukaan benda kerja yang akan di kerjakan
selanjutnya. Alat penggores ini terbuat dari bahan baja perkakas, di
mana bagian badannya dibuat kartel (gerigi) agar tidak lincin pada
waktu di pegang. Salah satu atau kedua ujungnya dibuat runcing
membentuk sudut ±30°.
13
Gambar 9. Batang Penggores dan Penggunaannya (sumber : https://www.teknik-
otomotif.com/2018/11/fungsi-penitik-dan-penggores.html)
I. Menitik
Penitik adalah alat yang digunakan untuk menandai membuat
lobang pada benda kerja. Dengan menitik benda kerja maka mata bor
yang akan digunakan tidak akan meleset dari sasaran. Penitik terbuat
dari besi yang ujungnya runcing membentuk sudut 30-90 derajat,
pembuatan penitik bisa dibuat dari mata obeng ketok yang sudah tidak
terpakai.
penandaan/)
14
c. Penitik dipukul satu kali dengan pemukul yang ringan, serta periksa
posisinya jika sudah tepat baru dipukul dengan kuat agar
didapatkan titik yang jelas.
J. Menyetempel/Cap
lut16.blogspot.com/2014/05/cap-stamp-pengertian-dan-penjelasan.html)
Cara Penggunaan :
1 Stampel/Pengecapan dilakukan dari kanan kekiri, agar mudah
melihatnya.
2 Letakkan cap pada benda kerja yang telah digores, miringkan
sedikit ke arah kita.
3 Tarik cap hati-hati (pelan-pelan) ke garis yang diinginkan sampai
kita merasakan berhenti digaris yang telah digores.
4 Cap kemudian ditegakkan sampai menyentuh permukaan benda
15
kerja dengan rata.
5 Pukul satu kali dengan ringan pada posisi ini.
6 Periksa apakah hasilnya tepat digaris dan lurus. Bila tidak betulkan
dengan cara tempatkan kembali cap pada bekas pengecapan awal,
lalu putar searah atau berlawanan arah jarum jam.
7 Setelah dilakukan pembetulan-pembetulan, barulah dipukul dengan
keras, sehingga semuanya seragam dan kedalamannya sama.
8 Terakhir hilangkan tonjolan-tonjolan yang terjadi dengan
menggunakan kikir
K. Mistar Baja
Mistar baja ini berfungsi untuk mengukur benda kerja yang
berukuran pendek, selain itu juga dapat dipakai untuk membimbing
penggoresan dalam melukis batangan pada pelat yang digunakan, ukuran
panjang dari mistar baja ini bermacam macam, ada yang berukuran 300
mm, 500mm, 600mm dan 1000mm.
16
BAB III
PROSES KERJA
A. Kerja Bangku
Kerja Bangku Merupakan pekerjaan perkakas tangan yang di gunakan
untuk melakukan pembentukan, perbaikan dan perakitan yang sesuai dengan
masing-masing fungsi peralatan tangan dengan mesin dan semua pekerjaan
dilakukan di atas meja kerja (work bench).
Perlengkapan Keselamatan
No. Alat dan Bahan
Kerja
1. Benda kerja Pakaian kerja (wearpack)
2. Kikir Sarung tangan
3. Bor duduk Sepatu kulit
17
4. Mata bor Kaca mata pengaman
5. Tap dan sney Penutup telinga
6. Mal huruf dan angka
7. Palu
8. Gergaji
9. Ragum
10. Jangka sorong
11. Penggaris siku
12. Penitik
13. Penggores
14. Pelumas WD
18
7. Proses pengeboran dilakukan sesuai dengan ketentuan pada Job Sheet
dan melakukan perseng sekaligus pada salah satu lubang yang telah dibor
8. Melakukan penggergajian sebanyak 2 gergajian sesuai dengan ketentuan
Job Sheet
9. Melakukan tap/mengulir dalam pada salah satu lubang sesuai dengan
ketentuan pada Job Sheet
10. Memotong besi yang berbentuk seperti tabung sepanjang yang telah
ditentukan
11. Mengikir potongan besi tersebut sampai masuk pada lubang yang besar
sendiri dibenda kerja
12. Setelah besi telah bisa masuk, maka selanjutnya yaitu melakukan
sney/mengulir luar pada besi tersebut
13. Memasukkan besi hasil sney tersebut ke dalam benda kerja yang telah di
tap
14. Menyetempel/ memberikan identitas pada sudut benda kerja dengan
menggunakan mal huruf dan angka yang diketok dengan palu yang
sebelumnya benda kerja telah diletakkan di landasan
15. Mengembalikan semua peralatan ke tempet semula
16. Melakukan kebersihan
19
BAB IV
ANALISIS HASIL
A. Kerja Bangku
Praktikum kerja bangku merupakan kegiatan yang harus dipahami dan
dikuasai oleh mahasiswa teknik otomotif demi menunjang kebutuhan
akademik dan dunia industri, kerja bangku meliputi pengerjaan dalam bidang
pengikiran, pengeboran, snei & Tap, penggregajian dsb. Capaian belajar
mahasiswa diharapkan setelah menyelesaikan kegiatan praktikum ini adalah
meningkatkan keterampilan dan kreativitas, menigkatkan kemampuan
ketelitian dan keuletan pada saat melaksanakan kegiatan, serta mengasah
kesabaran dari mahasiswa.
Sehingga dalam meakukan praktikum kerja bangku ini sangat
dibutuhkan keahlian dan kemampuan tersebut agar mendapatkan hasil yang
baik selain itu untuk mengetahui hasilnya haruslah senantiasa melakukan
pengukuran setiap pekerjaan yang dilakukan pada kerja bangku ini dengan
menggunakan jangka sorong yang kemudian nilainy dimasukkan ke dalam
Job Sheet yang diberikan. Adapun beberapa kegiatan pengukuran selama
kegiatan praktikum kerja bangku, sebagai berikut :
20
Lebar Permukaan Halus = 14,60 mm
Spesifikasi Mur
Tinggi mu = 12,70 mm
Diameter mur = 22 mm
Diameter lubang mur = W 1/2
Spesifikasi Shock
Kedalaman Shock = 10 mm
Diameter lubang = M6 x 1,5
21
Gambar 16. Pengikiran Kepala mur
22
Gambar 18. Proses pengeboran
7. Hasil penggergajian yang meliputi:
23
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Praktikum Kerja bangku adalah pekerjaan tingkat dasar yang harus
dikuasai oleh mahasiswa jurusan teknik otomotif karena kegiatan ini dapat
meningkatkan keterampilan dan kreativitas, menigkatkan kemampuan
ketelitian dan keuletan pada saat melaksanakan kegiatan, serta mengasah
kesabaran dari mahasiswa
Demi menggapai hasil yang maksimal sangat diperlukan pelatihan
secara berkelanjutan dan membutuhkan kesabran saat pengerjaannya. Selain
itu factor keselamatan dan kesehatan kerja juga pelu diperhatikan agar
terhindar dari kecelakaan kerja.
5.2 Saran
5.2.1 Untuk Institusi
Perlunya memperhatikan sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk
praktikum kerja bangku termasuk didalanya terkait tentang kelengkapan
dan kelayakan alat-alat praktikum tersebut dengan menambah jumlah alat
Praktik atau diperbaiki jika masih dimungkinkan.
5.2.2 Untuk Dosen
Meningkatkan pengawasan terhadap mahasiswa yang melakukan
kegiatan praktikum agar kegiatan tersebut dapat berjalan dengan baik
sesuai dengan SOP yang berlaku
5.2.3 Untuk Mahasiswa
Meningkatkan pemahaman dan kesadaran tentang cara pengguaan
alat kerja bangu dengan mengacu pada SOP serta aspek Keselamatan dan
Kesehatan kerjanya.
24
DAFTAR PUSTAKA
25