Anda di halaman 1dari 3

Nama : Irawati Fauziah

Kelas : Pendidikan Kimia-B


NIM : 1606357

KALKULATOR BERJALAN

Anak adalah anugerah terindah sekaligus amanah yang Allah berikan kepada setiap orang
tua. Oleh karena itu orang tua hendaknya memperhatikan kebutuhan dan perkembangan anak-
anaknya, agar mereka tumbuh menjadi anak yang sehat, baik jasmani maupun rohani. Pada
hakikatnya pendidikan anak merupakan tanggungjawab orangtua sebagai pusat pendidikan untuk
anak yang paling penting dan menentukan. Tak hanya itu saja, seorang anak memperoleh
pendidikan, pengarahan, pembinaan serta pembelajaran untuk yang pertama kalinya dari
orangtua mereka. Semua itu adalah faktor penting yang nantinya sangat berpengaruh terhadap
tumbuh kembang anak tanpa terkecuali bagi anak berkebutuhan khusus. Namun, karena adanya
keterbatasan yang dimiliki oleh para orangtua, maka orangtua membutuhkan bantuan dari orang
lain yang mampu dan mau membantu memberikan pendidikan kepada anak-anak mereka yaitu
pihak sekolah terutama guru. Jadi, anak berkebutuhan khusus bisa hidup mandiri karena hasil
kombinasi dari peran orangtua di rumah dan juga guru di sekolah yang memberikan berbagai
ilmu pengetahuan serta keterampilan.

Anak berkebutuhan khusus adalah anak yang dalam pendidikan memerlukan pelayanan
yang spesifik, berbeda dengan anak pada umumnya. Anak dikatakan berkebutuhan khusus jika
ada sesuatu yang kurang atau bahkan lebih dalam dirinya. Mungkin bagi sebagian besar orang
yang tidak biasa menghadapi anak berkebutuhan khusus, hal itu merupakan sesuatu yang biasa
saja. Namun, lain halnya jika orang itu sering berhadapan dengan anak berkebutuhan khusus,
dalam hal ini adalah orangtua si anak, pastinya mereka akan merasakan bahwa apa yang
dilakukan oleh sang anak mungkin adalah potensi bakat dalam bidang musik. Dari situ orangtua
dapat melakukan sharing dengan guru disekolah agar bisa memberikan pendidikan khusus
kepada anak demi menggali bakatnya lebih dalam lagi. Dari situ kita bisa menarik kesimpulan
bahwa pada dasarnya orangtua haruslah lebih berperan aktif dalam mengembangkan pendidikan
dan pembelajaran anak berkebutuhan khusus.
Setiap anak berkebutuhan khusus, baik yang bersifat permanen maupun yang temporer,
memiliki perkembangan hambatan belajar dan kebutuhan belajar yang berbeda.-beda. Hambatan
belajar yang dialami oleh setiap anak, disebabkan oleh tiga hal, yaitu:

1. Faktor lingkungan
2. Faktor dalam diri anak sendiri
3. Kombinasi antara factor lingkungan dan factor dalam diri anak

Berikut cirri-ciri ABK:

1. Tunanetra
 Tidak dapat melihat gerakan tangan pada jarak kurang dari satu meter.
 Bidang penglihatannya tidak lebih luas dari 20º.
2. Tunarungu
 Kemampuan mendengan masih baik karena berada digaris batas antara
pendengaran normal dan kekurangan pendengaran taraf ringan.
 Tidak mengalami kesulitan memahami pembicaraan dan dapat mengikuti sekolah
biasa dengan syarat tempat duduknya perlu diperhatikan, terutama harus dekat
guru.
3. Tunagrahita
 Tingkah laku dan interaksi yang tidak lazim.
 Mengalami kesulitan dalam konsentrasi.
4. Tunadaksa
 Kelainan dibawa sejak lahir maupun karena penyakit atau kecelakaan sehingga
mengakibatkan terganggunya fungsi tubuh secara normal.
5. Autis
 Tidak mampu dalam bersosialisasi dan brkomunikasi.
 Mempunyai daya imajinasi yang tinggi dalam bermain dan mempunyai perilaku,
minat dan aktifitas yang unik (aneh).
6. Tunalaras
 Bersikap membangkang.
 Sering melakukan tindakan aggresif, merusak, mengganggu.
7. Lamban belajar(Slow leaner)
 Rata-rata prestasi belajarnya selalu rendah (kurang dari 6).
 Dalam menyelesaikan tugas-tugas akademik sering terlambat dibandingkan
teman-teman seusianya, daya tangkap terhadap pelajaran lambat.

Sedikit bercerita, dulu sewaktu saya masih di sekolah dasar saya mempunyai teman yang
bisa dikategorikan sebagai anak berkebutuhan khusus. Teman saya termasuk kedalam kategori
Anak berkebutuhan khusus yang slow leaner(lamban belajar). Apa yang baru dipelajari oleh guru
diulang kembali ketika semua orang pulang ke rumah namun dia sendiri masih harus belajar
tambahan bersama wali kelasnya seusai kegiatan belajar mengajar. Namun, tidak semua nya
anak yang berkategorikan Anak berkebutuhan khusus selalu memiliki kekurangan, termasuk
teman saya. Ada hal unik yang terdapat pada dirinya yaitu bisa menghitung tanpa menggunakan
kalkulator. Jika ia sedang berpapasan lalu ditanya oleh kami mengenai penjumlahan puluhan
sampai ratusan, iapun menjawab dengan benar. Dan hal unik yang lainnya ia agak lama jika
menjawab penjumlahan ratusan yang tidak dibarengi oleh kata ‘ribu’. Contohnya saya
berpapasan dengannya lalu menanyakan suatu operasi penjumlahan seperti, “125+234 berapa?”
iapun menjawab agak lama, jika saya menanyakan pertanyaan yang sama, contohnya “125 ribu +
234 ribu berapa?” tanpa ragu iapun langsung menjawab dengan benar tanpa menggunakan
kalkulator.

Maka dari itu, tidak selamanya anak yang berkebutuhan khusus dianggap kurang.
Padahal masih banyak anak yang berkebutuhan khusus yang memiliki suatu kelebihan contohnya
seperti pada teman saya.

SUMBER
https://www.facebook.com/notes/abu-bebes/anak-itu-adalah-salah-satu-amanah-yg-dititipkan-
oleh-allah-swt-kepada-orang-tua-/593910850630605/
http://izzaucon.blogspot.co.id/2014/06/pengertian-dan-istilah-anak.html
http://mbenxxcaem.blogspot.co.id/2011/09/ciri-ciri-abk-anak-berkebutuhan-khusus.html
http://diskuspendidikan.blogspot.co.id/2013/05/mengenali-anak-berkebutuhan-khusus.html
https://bisamandiri.com/blog/2014/11/peran-orangtua-dan-guru-dalam-mendidik-anak-
berkebutuhan-khusus/

Anda mungkin juga menyukai