Segala puji syukur saya ucapkan atas kehadirat Allah SWT karena berkat limpahan
rahmat, taufik, dan hidayah-NYA saya dapat menyelesaikan laporan ini dalam mata kuliah
Diagnosis Kesulitan Belajar ini dengan baik. Laporan ini merupakan rangkaian kegiatan
observasi saya di SDN 29 Gunung Sarik Padang.
Berhasilnya observasi Diagnosis Kesulitan Belajar siswa dan penyusunan laporan akhir
ini tentunya tidak lepas dari bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, oleh sebab itu ucapan
terima kasih saya sampaikan kepada yang terhormat:
1. Bapak Ahmad Zaini, M.Pd selaku dosen pembimbing yang sangat banyak memberikan arahan,
bimbingan, petunjuk, dan motivasi kepada saya saat melaksanakan Observasi.
2. Kepala Sekolah SDN 29 Gunung Sarik , Ibu Yusmi yang telah memberikan bantuan secara
langsung maupun tidak langsung dalam mengumpulkan data yang saya perlukan.
3. Teman-teman observasi serta siswa SDN 29 Gunung Sarik yang telah membantu suksesnya
kegiatan.
4. Dan semua pihak yang telah turut andil membantu pelaksanaan kegiatan secara langsung
maupun tidak langsung yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu.
Semoga Bapak, Ibu dan Saudara-saudara yang telah turut membantu kelancaran
pelaksanaan kegiatan ini mendapat balasan yang setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa.
Kami menyadari bahwa laporan ini masih banyak kekurangan oleh sebab itu, kritik dan
saran dari semua pihak sangat saya harapkan guna perbaikan pada masa mendatang. Saya
mengharapkan laporan ini dapat bermanfaat bagi saya atau pihak lain yang membacanya.
Padang, 05 Desember 2013
Penulis
Fauzi
NPM : 11060206
DAFTAR ISI
DAFTAR KEPUSTAKAAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dunia pendidikan mengartikan diagnosis kesulitan belajar sebagai segala usaha yang
dilakukan untuk memahami dan menetapkan jenis dan sifat kesulitan belajar. Juga mempelajari
faktor-faktor yang menyebabkan kesulitan belajar serta cara menetapkan dan kemungkinan
mengatasinya, baik secara kuratif (penyembuhan) maupun secara preventif (pencegahan)
berdasarkan data dan informasi yang subjektif.
Dengan demikian, semua kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk menemukan kesulitan
belajar termasuk kegiatan diagnosa. Perlunya diadakan diagnosis belajar karena berbagai hal.
Pertama, setiap siswa hendaknya mendapat kesempatan dan pelayanan untuk berkembang secara
maksimal. Kedua, adanya perbedaan kemampuan, kecerdasan, bakat, minat dan latar belakang
lingkungan masing-masing siswa. Ketiga, sistem pengajaran di sekolah seharusnya memberi
kesempatan pada siswa untuk maju sesuai dengan kemampuannya. Dan keempat, untuk
menghadapi permasalahan yang dihadapi oleh siswa, hendaknya guru beserta BK lebih intensif
dalam menangani siswa dengan menambah pengetahuan, sikap yang terbuka dan mengasah
ketrampilan dalam mengidentifikasi kesulitan belajar siswa.
Belajar merupakan tugas utama siswa, di samping tugas-tugas yang lain. Keberhasilan
dalam belajar bukan hanya diharapkan oleh siswa yang bersangkutan, tetapi juga oleh orang tua,
guru, dan juga masyarakat. Tentu saja yang diharapkan bukan hanya berhasil, tetapi berhasil
secara optimal. Untuk itu diperlukan persyaratan yang memadai, yaitu persyaratan psikologis,
biologis, material, dan lingkungan sosial yang kondusif.
B. Tujuan Penulisan
Berdasarkan latar belakang permasalahan diatas, maka tujuan penulisan yang hendak
penulis capai adalah:
1. Untuk mengetahui pengertian tentang kesulitan belajar.
2. Untuk memahami gejala dan ciri kesulitan belajar.
3. Untuk mengetahui latar belakang timbulnya kesulitan belajar.
4. Untuk mengetahui tujuan pelaksanaan kegiatan diagnosis kesulitan belajar.
5. Untuk upaya mengatasi kesulitan belajar yang dialami siswa.
C. Ruang Lingkup
Berhubung luasnya cakupan diagnosis kesulitan belajar siswa, maka tidak memungkinkan
untuk dibahas saat ini seluruhnya. Oleh karena itu, pada saat ini, laporan ini dibatasi yaitu
khususnya tentang :
1. Pengertian diagnosis kesulitan belajar.
2. Gejala dan ciri kesulitan belajar.
3. Latar belakang timbulnya kesulitan belajar.
4. Tujuan pelaksanaan kegiatan diagnosis kesulitan belajar.
5. Upaya mengatasi kesulitan belajar yang dialami siswa.
BAB II
DIAGNOSIS KESULITAN BELAJAR
BAB III
PELAKSANAAN DIAGNOSIS KESULITAN BELAJAR
A. Identifikasi Siswa
Dalam observasi ini penulis memilih salah satu siswa kelas V sebagai klien karena
penulis mengamati siswa tersebut dalam hasil ujian mid semester mendapatkan nilai jelek dan
juga pada proses belajar mengajar sikapnya kurang baik terhadap materi pelajaran, terkadang
banyak bicara di dalam kelas, terlihat kurang konsentrasi. Selain pengamatan dari penulis hasil
informasi dari wali kelas dan kepala sekolah dan wawancara dengan klien juga memberikan
informasi yang sama dengan pengamatan penulis. Dan berbagai informasi tersebut penulis
mendapat kesimpulan bahwa siswa tersebut kesulitan dalam menerima pelajaran, motivasi
belajarnya rendah, tidak semangat dalam belajar.
Berikut hasil pengumpulan data yang berhubungan dengan pribadi klien:
1. Identitas siswa
Nama siswa : Dara Firmai
TTL : Padang / 27 Mei 2002
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Alamat : Lolo Gunung Sarik
Sekolah : SD Negeri No. 29 Gunung Sarik
Kelas :V
Jumlah saudara : 3 Orang
Anak ke : 1 (pertama)
Tinggal bersama : Nenek
2. Nama orang tua
Ayah : Firman Rusli
Umur : 35 Tahun
Agama : Islam
Pekerjaan : Sales
Pendidikan terakhir : SMA
Ibu : Yetmarwarni
Pekerjaan : Rumah tangga
3. Wali kelas : Gusmaini, S.Pd
4. Kepala Sekolah : Yusmi, M.Pd
E. Pelaksanaan Bantuan
Bantuan yang telah diberikan adalah :
1. Kepada siswa
a. Melakukan pengajaran perbaikan dengan mengajarkan kembali materi yang
kurang/tidak dipahami oleh kedua siswa.
b. Memberikan latihan kepada siswa mengenai materi yang telah diajarkan kembali.
Penulis telah membuat RPP (Rancangan pelaksanaan pembelajaran) mengenai materi yang telah
diajarkan tersebut.
c. Memberikan informasi kepada siswa tentang bagaimana cara yang baik seperti
waktu belajar yang efektif.
d. Memberikan informasi mengenai pentingnya mengulang pelajaran dirumah agar
materi yang diterangkan oleh guru dapat diserap dan di ingat selalu.
e. Memberikan informasi kepada siswa akan pentingnya belajar dengan serius di
dalam kelas agar materi yang diberikan oleh guru dapat diserap dengan baik.
2. Kepada orang tua siswa yaitu memberikan informasi kepada orang tua siswa agar lebih
mengontrol lagi anaknya dalam belajar dan selalu mengingatkan anak untuk belajar dengan
teratur dirumah, memberikan motivasi dan dorongan kepada anak agar anak selalu bersemangat
dalam belajar karena sebenarnya anak ini memiliki kemampuan dan motivasi yang bagus apabila
dia diberikan semangat, dukungan, dan sokongan terutama dari orang tuannya, dan menciptakan
suasana yang tenang dalam belajar
3. Kepada guru kelas yaitu memberikan informasi tentang letak kesulitan belajar siswa, pada
pokok materi mana siswa mengalami kesulitan dalam belajar.
A. Kesimpulan
Belajar merupakan tugas utama siswa, di samping tugas-tugas yang lain. Keberhasilan
dalam belajar bukan hanya diharapkan oleh siswa yang bersangkutan, tetapi juga oleh orang tua,
guru, dan juga masyarakat. Tentu saja yang diharapkan bukan hanya berhasil, tetapi berhasil
secara optimal. Untuk itu diperlukan persyaratan yang memadai, yaitu persyaratan psikologis,
biologis, material, dan lingkungan sosial yang kondusif.
Kesulitan belajar adalah suatu keadaan siswa yang memiliki masalah sehingga tidak bisa
belajar sebagaimana mestinya yang berdampak pada keberhasilan belajar. Dan keberhasilan
belajar siswa itu sendiri dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik internal (yang bersumber dari
dalam diri sendiri) maupun eksternal (yang bersumber dari luar atau lingkungan).
B. Saran
Dalam penulisan laporan ini penulis menyadari bahwa laporan ini masih banyak
kekurangan oleh sebab itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat saya harapkan guna
perbaikan pada masa mendatang. Saya mengharapkan laporan ini dapat bermanfaat bagi saya
atau pihak lain yang membacanya.
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Abin, S.M. 2002. Psikologi Pendidikan : Perangkat Sistem Pengajaran Modul. Bandung : PT Remaja
Rosdakarya.
BAB IV
AKTIVITAS DAN PARTISIPASI
Sebagai mahasiswa PLBK di SMP YYY, waktu senggang saat jam pelajaran kosong
dipakai untuk menyelenggarakan layanan di kelas-kelas.
Selesai kegiatan di atas, masih banyak lagi kegiatan-kegiatan yang mahasiswa lakukan
untuk membantu pihak sekolah sesuai dengan kemampuan mahasiswa PLBK miliki,
diantaranya : ….
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pelaksanaan PLBK di sekolah mengacu pada BK Pola – 17 Plus yaitu 6 bidang
bimbingan, 9 jenis kegiatan layanan, dan 6 kegiatan pendukung. Kegiatan PLBK disekolah
sangat penting dan bermanfaat bagi mahasiswa yang melaksanakan PLBK dalam rangka
melatih, membina serta mengembangkan kemampuan, keterampilan dan keahlian
menyelenggarakan layanan bimbingan dan konseling terhadap siswa sebagai calon guru
pembimbing yang profesional.
Pada kegiatan PLBK ini, layanan bimbingan dan konseling ini belum sepenuhnya dapat
dilakukan, hal inidisebabkan oleh beberapa faktor, yakni : …..
B. Rekomendasi
Adapun rekomendasi yang penulis dapat berikan terhadap kegiatan PLBK ini, antara
lain :
1. Untuk Siswa
Dengan adanya pelaksanaan PL-BK yang diselenggarakan di SMP YYY diharapkan siswa
semakin memanfaatkan pelayanan bimbingan konseling untuk memahami siswa mengatasi
permasalahan terutama malas belajar
2. dsb ….