Anda di halaman 1dari 14

A.

AKHLAK DOKTER MUSLIM TERHADAP ALLAH SWT

1. Beriman

Sebab tanpa iman segala amal saleh sebagai dokter dan tenaga para medis akan hilang
sia-sia di mata Allah.

Dalilnya Surat Al-‘Ashri: “Demi masa, Sesungguhnya manusia selalu dalam


kerugian, Selain mereka yang beriman, Dan berbuat amal shaleh, Dan
nasehat-nasehati dengan kebenaran,Dan naseha-nasehati dengan kesabaran”

2. Tulus-ikhlas karena Allah.

Sebab seorang dokter dalam mengerjakan tugasnya harus ikhlas agar mendapat
perlindungan dari allah swt

Dalilnya adalah firman Allah swt : “Mereka hanya diperintahkan untuk mengabdikan
diri kepada Allah dengan ikhlas, lurus mengerjakan agama, karena Dia. (QS. Al
Bayyinah : 5)

B. AKHLAK DOKTER MUSLIM TERHADAP KEHORMATAN DIRINYA

1. Berkeyakinan atas Kehormatan Profesi.

Bahwa prodesi kedokteran adalah salah satu profesi yang sangat mulia tetapi
tergantung dengan dua syarat , yaitu :

1. Dilakukan dengan sungguh sungguh dan penuh kaikhlasan .

2. Menjaga akhlak mulia dalam perilaku dan tindakan tindakannya sebagai dokter
.

Seorang dokter diberi amanah untuk menjaga kesehatan yang merupakan karunia
Tuhan yang paling berharga bagi manusia , sebagaimana dinyatakan dalam hadist
Nabi :

Nabi saw bersabda : Mohonlah kepada Allah kesehatan , sebab tidak ada sesuatupun
yang dianugerahkan kepada hamba-Nya yang lebih utama dari kesehatan . ( HR
Ahmad al- Turmudzi , dan Ibn Majah ).

Disamping itu dokter selalu menjadi tumpuan pasien , keluarga , masyarakat , bahkan
bangsa . Mengingat kedudukan profesi kedokteran tersebut seharusnya dalam
menjalankan profesinya tidak hanya berfikir tentang materi tetapi lebih kepada
pengabdian dan perbaikan umat . Keyakinan akan kehormatan profesi tersebut
merupakan motivasi untuk memelihara akhlak yang baik dalam hubugannya dengan
masyarakat .

1
2. Berusaha Menjernihkan Jiwa

Kejernihan jiwa akan menentukan kualitas perbuatan manusia secara keseluruhan ,


jika seseorang termasuk dokter hatinya jernih maka perbuatannya akan selalu positif .
Hal ini sejalan dengan penegasan Rasulullah :

Artinya : Ingatlah bahwa tubuh manusia ada segumpal darah yang apabila baik maka
seluruh tubuh menjadi baik , dan apabila buruk maka seluruh tubuh menjadi buruk
,ingatlah atau adalah hati . ( HR Al Bukhari , Muslim , Ahmad , al Darimi , dan Ibn
Majah ).

3. Lebih Mendalam Ilmu yang Dikuasainya

Dalam hadist Nabi disebutkan bahwa mencari ilmu merupakan kewajiban sepanjang
hidup. Sebagimana diketahui bahwa ilmu pengetahuan itu dari hari kehari selalu
mengalami perkembagan . Karena itu , agar setipa dokter tidak ketinggalan infromasi
dan ilmu pengetahuan dan lebih mendalami bidang profesinya , maka dituntut untuk
selalu belajar . dalam ajaran Islam sangat ditekankan dalam mengamalkan segala
sesuatu agar dilakukan secara professional dan penuh ketelitian .

Nabi bersabda : Sesungguhnya Allah menyukai bila seseorang diantara kalian


mengerjakan pekerjaannya dengan teliti .( HR . al- Baihaqi )

4. Menggunakan Metode Ilmiah dalam Berfikir

Bagi dokter muslim diharuskan dalam berfikir menggunakan metode ilmiah sesuai
dengan kaidah logika ilmiah sebagaimana terjabar dalam disiplin ilmu kedokteran
modern . Ajaran Islam sangat menekankan agarberfikir atau merenung terhadap
berbagai sebab , tujuannya agar mendapatkan keyakinan yang benar . Diantara
anjuran berfikir dengan metode ilmiah , antara lain tersurat dalam firman Allah :

Artinya : Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi , silih bergantinya malam
dan siang , bahtera yang berlayar dilaut membawa apa yang berguna bagi manusia
,dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air ,lalu dengan air itu Dia hidupkan
bumi sesudah mati ( kering ) nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan ,
dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi ; Sungguh (
terdapat ) tanda tanda ( keesaan dan kebesaran Allah ) bagi kaum yang memikirkan .
( QS. Al – Baqarah : 164 )

5. Mawas Diri

Meningat tugas dokter melayani masyarakat dan tanggung jawab menyangkut nyawa
dan keselamatan seseorang. Mereka sering menjadi sasaran tuduhan, itu disebabkan
adanya anggapan masyarakat yang menganggap mereka adalah orang yang paling
mengetahui rahasia kehidupan dan kematian. Dengan senantiasa mawas diri, seorang
dokter muslim akan sadar atas segala kekurangannya sehingga di masa mendatang

2
akan memperbaikinya, juga akan terhindar dari berbagai sifat tercela lain seperti
sombong, riya, angkuh, dan lainnya.

Di sanping sifat-sifat di atas, sesuai dengan tuntunan dalam akhlak islami, khususnya
yang berhubungan dengan profesi kedokteran, dokter muslim harus tulus ikhlas
karena Allah SWT, penyantun, peramah, sabar, teliti, tegas, patuh pada peraturan,
penyimpan rahasia, dan bertanggung jawab, dan lain-lain.

6.Ikhlas

Perkara paling penting yang wajib dimiliki oleh seorang dokter muslim adalah sifat
ikhlas. Ikhlas kepada Allah dengan melaksanakan peribadatan hanya kepad-Nya.
Allah ‘Azza wa Jalla berfirman,

‫نسُ ْال ِجنُ َخلَ ْقتُ َو َما‬ ِ ْ ‫ونُ إَِلُ َو‬


َ ‫اْل‬ ِ ‫ِل َي ْعبد‬
“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah
kepada-Ku “ (Adz Dzariyat:56)

Dari ‘Umar bin Khaththab radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa


sallam bersabda,

‫نوى ما امرئ لكل وإنما بالنيات األعمال إنما‬

“Setiap amal itu tergantung niatnya, dan setiap orang akan mendapatkan sesuai
niatnya “ (Muttafaqun ‘alaih)

Maka wajib bagi dokter muslim untuk ikhlas dalam beramal dan melaksanakan
tugasnya karena Allah dan senantiasa ingat bahwa Allah selalu
mengawasinya. Keikhlasan akan memotivasi seorang dokter untuk mendapatkan
balasan pahala sebelum dia mendapatkan keuntungan duniawi. Dengan adanya rasa
ikhlas pula , seorang dokter dapat bekerja di luar jam reguler tanpa balas jasa ketika
kondisi darurat maupun dalam kondisi perang dan bencana.

7.Penyantun

Dokter muslim juga di tuntut penyantun, ikut merasakan penderitaan orang lain
sehingga berkeinginan menolongnya. Dokter muslim juga di tuntut ramah, bergaul
dengan luwes dan menyenangkan. Juga di tuntut bersikap sabar, tidak emosional dan
lekas marah, tenang, penyantun, ramah, sebagaiaman dianjurkan dalam ayat
Al-Qur’an :

Artinya : Maka disebabkan rahmat dari Allah SWT lah kamu berlaku lemah lembut
terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka
menjauhkan diri dari sekelilingmu. (QS.Ali ‘Imran : 159)

3
8. Ramah dan Sabar

Dokter muslim di tuntut memiliki kesabaran dalam menghadapi segala masalah, tidak
emosional dan tidak cepat marah. Sikap sabar sangat dituntut dalam Islam, antara lain
disebutkan dalam Al-Qur’an :

Artinya : Tetapi orang yang bersabar dan memaafkan sesungguhnya (perbuatan) yang
demikian itu termasuk hal-hal yang diutamakan. (QS. Al- Syura : 43)

9. Tenang

Dokter muslim juga dituntut bersikap tenang, tidak gugup dalam menghadapi segawat
apapun. Nabi barsabda : Bersikap tenang kamu sekalian (HR al-Thabrani da
al-Baihaqi).

Dalam menjalankan profesinya, dokter muslim juga dituntut melakukannya dengan


teliti, bersifat hati-hati, cermat dan rapi.

Nabi bersabda : Sesungguhnya Allah SWT menyukai bila seseorang di antara kalian
mengerjakan pekerjannya dengan teliti (HR. al-Baihaqi)

Sikap tegas, tidak ragu-ragu dalam menentukan sikap juga dituntut kepada dokter
muslim. Nabi bersabda : Nabi bersabda : Jika ada keraguan dalam hatimu,
tinggalkanlah itu.”(HR.Ahmad).

Banyak peraturan yang mesti ditegakkan oleh dokter muslim, baik yang berhubungan
dengan profesi kedokteran, berbangsa dan bernegara, lebih-lebih dalam
beragama. Tunduk patuh pada peraturan sangat dianjurkan dalam islam, sebagaimana
anjuran Nabi : Dari Anas bin Malik, dari Nabi SAW bersabda : Dengarkanlah dan
patuhilah walaupun dijadikan kepala atasmu seorang Habasyi…(HR. Bukhari)

Dalam menjalankan pekerjaannya, jika seorang dokter muslim mendapatkan sesuatu


yang tidak baik pada pasiennya maka dituntut agar merahasiakannya. Nabi bersabda
: barang siapa menutupi aurat seorang muslim di dunia maka Allah SWT akan
menutupi auratnya di dunia dan akhirat (HR. Ahmad).

Dokter muslim juga mesti bertanggung jawab atas segala resiko dan konsekwensi dari
profesinya. Allah SWT berfirman : Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu
tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan
dan hati, smuanya itu akan diminta pertanggung jawabnya. (QS. al –Isra : 36)

Nabi juga bersabda : Setiap kalian adalah penggembla, dan setiap kalian bertanggung
jawab atas gembalanya itu (HR Bukhari dan Ahmad).

4
 Takwa

Di antara hal yang paling penting yang harus dimiliki seorang dokter muslim adalah
ketakwaan. Takwa menjadikan dirinya melakukan seluruh pekerjaan dengan baik,
serta tidak kehilangan semangat ketika banyak orang datang meminta bantuannya.
Bahkan tetap memelihara kehormatan, dan menjaga kemuliaan sesama kaum
muslimin. Di antaranya, seorang dokter muslim tidak diperkenankan melihat wanita
kecuali dalam kondisi darurat yang dibutuhkan, sebagai bentuk pengamalan terhadap
perintah Allah dalam Al Qur’an,

‫ن يَغضُّوا ِلِّ ْلمؤْ ِمنِينَُ قل‬


ُْ ‫ار ِه ْمُ ِم‬
ِ ‫ص‬َ ‫أَ ْب‬

“Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: “Hendaklah mereka menahan


pandanganya “ (An Nur:30)

Termasuk takwa kepada Allah adalah adanya rasa takut kepada-Nya. Hendaknya
menghindari untuk berada dalam situasi sendirian dengan lawan jenis. Jika memang
dibutuhkan, maka hendaknya menghadirkan orang ketiga, atau duduk di tempat yang
terbuka yang dilihat banyak manusia. Diriwayatkan dari ‘Umar bin Khatthab,
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “ Tidaklah seorang laki-laki
berduaan bersama dengan seorang perempuan, kecuali yang ketiga adalah syetan”
(H.R. Tirmidzi, shahih).

 Akhlak yang Baik

Dokter muslim selayaknya bersikap tawadhu’ terhadap rekan-rekan kerjanya, baik


sesama dokter maupun rekan kerja yang lain, Setiap orang yang bertugas memberikan
pelayanan kepada orang lain harus memiliki akhlak yang bagus, terlebih lagi bagi
para dokter. Dari ‘Abdullah bin ‘Amr radhiyallahu ‘anhuma , Nabi shallallahu ‘alaihi
wa sallam bersabda,

“Sesungguhnya yang terbaik di antara kalian adalah yang paling baik akhlaknya”
(Muttafaqun ‘alaih).

Manusia akan menjauhi orang yang memikili sikap kasar dan sombong, dan akan
mencintai orang yang lemah lembut dan rendah hati. Diriwayatkan dari sahabat Ibnu
Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaiahi wa sallam bersabda,

ُ‫ن ْال َجن ُةَ يَدْخلُ ََل‬


ُْ ‫ن ذَرةُ ِمثْقَالُ قَ ْلبِ ِهُ فِي كَانَُ َم‬
ُْ ‫ِكبْرُ ِم‬

“ Tidak akan masuk surga seseorang yang dalam hatinya terdapat kesombongan
meskipun hanya seberat biji sawi” (H.R Muslim 91). Diriwayatkan pula dari Abu
Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

ِ ‫ْالم ْس ِل َمُ أَخَاهُ يَحْ ِق َُر أ َ ْنُ الش ِ ِّرُ ِمنَُ ا ْم ِرئُ بِ َح ْس‬
ُ‫ب‬

“Cukuplah seseorang dikatakan berbuatkejelekan jika ia menghina dan merendahkan


saudaranya sesama muslim” (H.R. Muslim 2564)

5
Dokter muslim selayaknya bersikap tawadhu’ terhadap rekan-rekan kerjanya, baik
sesama dokter maupun rekan kerja yang lain. Dia juga harus menghargai peran rekan
kerja yang lain dalam mengobatai pasien dan merawat mereka. Dan dia harus
membangun hubungan atas dasar saling percaya, dan bekerja sama dalam
memberikan pelayanan kepada pasien.

 Paham Ilmu Agama

Seorang dokter muslim harus memamahi ilmu agama, khusunya yang terkait dengan
hal-hal yang berhubungan dengan profesinya. Dari Mu’awiyah radhiyallahu ‘anhu,
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

ُ‫ِّينُ ِفى يفَ ِ ِّق ْه ُه َخي ًْرا ِب ِهُ َللاُ ي ِر ِدُ َم ْن‬
ِ ‫ال ِد‬
“ Barang siapa yang Allah kehendaki kebaikan baginya, maka Allah akan
memahamkan baginya ilmu agama” (Muttafaqun ‘alaihi)

Seorang dokter muslim harus memepelajari ilmu gama yang akan membantunya
untuk menunaikan tugasnya mengobati orang sakit. Dia harus memahami hukum
tentang thaharah (bersuci) , hukum tentang perkara-perkara yang najis, serta
bagaiaman cara menghilangkan najis, hukum menyentuh alat kelamin, hukum
menjamak sholat jika ada kebutuhan, dan hukum-hukum syariat yang lainnya yang
berkaitan dengan tugasnya.

Termasuk hal-hal yang harus dipahami dokter muslim bahwa dilarang memberikan
pengobatan dengan sesuatu yang tidak dibolehkan dalam Islam, seperti dengan
benda-benda najis dan khamr (minuman yang memabukkan).

C. AKHLAK DOKTER MUSLIM TERHADAP PASIEN

1.Memiliki Rasa Cinta Kasih

Rasa cinta kasih adalah cahaya yang timbul dari hati yang terdalam , dia akan dapat
menyinari orang lain , alam semesta dan segala sesuatu . Cahaya itu kemudian
memantul kepada dirinya dan limpahan kepadanya kejernihan , kerelaan dan
kemantapan . Ajaran Islam sangat menekankan menyintai sesama ,

2. Keharusan Bersikap Benar dan Jujur

Benar dan jujur bagi seorang dokter yang selalu berkomunikasi dengan masyarakat
merupakan keharusan agar mendapat kepercayaan dari pasien dan masyarakat. Yang
di maksud dengan benar dan jujur di sini adalah sifat yang komprehensif mempunyai
banyak makna, termasuk menepati janji dan menunaikan amanah. Al-Qur’an sangat
menekankan bersikap benar dan jujur, di antaranya terdapat dalam firman Allah SWT
:

6
Artinya : Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah SWT, dan
hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar. (QS. AL-Taubat : 119)

Orang yang tidak amanah dan tidak menepati janji sangat dikecam dalam hadist Nabi
: Tidak ada iman bagi orang yang tidak memelihara amanah, dan tidak ada agama
bagi orang yang tidak menunaikan janjinya. (HR. Ahmad)

3. Berendah hati (Tawadlu)

Setiap orang, terutama orang yang melayani kepentingan umum termasuk dolter
dituntut bersifat rendah hati. Sifat yang sering menyebabkan seseorang dijauhi dalam
pergaulan biasanya karena kesombongan dan keangkuhan. Kesombongan dan
keangkuhan biasanya lahir karena ada perasaan, ilmu, atau pengaruhnya. Ajaran Islam
sangan mengecam perbuatan angkuh dan sombong. Allah SWT berfirman
: Sesungguhnya Allah SWT tidak menyukai orang-orang yang sombong. “(QS.
Al-Nahl : 23 )

Di sisi lain dijelaskan Allah SWT akan mengangkat derajat orang yang merendahkan
diri (tawadlu). Nabi bersabda : Rasulullah SAW bersabda : Barang siapa
merendahkan diri karena Allah SWT satu derajat maka Allah SWT mengangkatnya
satu derajat sehingga menjadikannya dalam kelompok ‘iliyyin (surga yang tinggi),
dan barang siapa takabur atas Allah SWT satu derajat, menjadikannya dalam
kelompok kaum yang rendah (neraka) (HR Ahmad).

4.Keadilan dan keseimbangan

Dokter termasuk orang yang paling banyak berurusan dengan masalah manusia dan
kemanusiaan. Kehidupan seseorang, termasuk dokter sangat ditentukan oleh kualitas
hubungan dengan masyarakat itu. Ajaran Islam sangat menekankan berlaku adil dan
berkeseimbangan dalam berbagai urusan, tidak berlebihan atau over acting, dalam
gaya hidup, khususnya dalam masalah tarip praktek dan bayaran sehingga
mengurangi dan menodai prinsip-prinsip yang mesti dijunjung tinggi sebagai pelayan
masyarakat

Allah SWT berfirman : Dan demikian (pula) Kami telah menjadikan kamu (umat
Islam) umat yang adil dan pilihan agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia
dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu ….(QS. Al –
Baqarah : 142)

D. IKHTIAR,DOA & TAWAKAL

Terdapat tiga kunci sukses dunia akhirat dalam Islam sesuai ajaran Nabi Muhammad,
yaitu ikhtiar, doa, dan tawakal.

Ketiga hal ini mesti dikerjakan secara berurutan dan tidak dipisah menjadi bagian
sendiri-sendiri. Tiga kunci sukses bagi seorang muslim ini didasarkan pada firman

7
Allah dalam Surah ar-Rad:11, “Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan
suatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.”

Ayat tersebut menyuratkan, pentingnya seseorang berusaha untuk membuat dirinya


atau keadaan sekelilingnya lebih baik. Dan untuk seorang dokter perlu menerapkan
ikhtiar,doa dan tawakal kepada setiap pasien

 Ikhtiar Sebagai Langkah Pertama

Seorang muslim diwajibkan untuk berikhtiar jika ingin mendapatkan sesuatu.


Sebaliknya, bermalas-malasan bukanlah ciri seorang muslim. terdapat doa Nabi
Muhammad saw. yang memohon perlindungan Allah untuk dihindarkan dari empat
hal: malas, pengecut, pikun, dan pelit. Doa yang dibaca Rasulullah adalah,

"Allâhumma innî a‘ûdzubika minal kasali wa a‘ûdzubika minal jubni wa a‘ûdzubika


minal harami wa a’ûdzubika minal bukhli",

yang artinya "Ya Allah sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari rasa malas, dan
aku berlindung kepada-Mu dari sikap pengecut, dan aku aku berlindung pkeadaMu
dari pikun, dan aku berlindung kepadaMu dari sifat pelit.” Dalam riwayat lain, Nabi
Muhammad bersabda, "Barangsiapa yang pada waktu sore merasa lelah karena
pekerjaan kedua tangannya (mencari nafkah) maka pada saat itu dosanya diampuni.”
(H.R. Thabrani).

 Doa Setelah Usaha

Ikhtiar atau usaha mestilah mendahului dua hal lain, yaitu doa dan tawakal. Jika
seseorang hanya berdoa, tetapi belum berusaha, ia berarti tidak sepenuhnya hendak
mengubah nasib. Sebaliknya, usaha tanpa doa berarti melupakan hakikat bahwa
manusia tidak berkuasa atas apa pun, kecuali atas izin Allah. Allah berfirman dalam
Surah Al-Mukmin:60,

"Wa qāla rabbukumud'ụnī astajib lakum, innallażīna yastakbirụna 'an 'ibādatī


sayadkhulụna jahannama dākhirīn",

yang bermakna, "Dan Tuhanmu berfirman, 'Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan


Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari
menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina'."

 Pentingnya Tawakal

Setelah berdoa, langkah berikutnya adalah tawakal, atau berserah diri kepada Allah.
Hal ini tidak terlepas dari pandangan Islam tentang kemutlakan Tuhan.

Seorang muslim yang telah berusaha, lantas berdoa, tidak bermakna keinginannnya
akan langsung terpenuhi saat itu juga. Jika Tuhan memiliki kehendak lain, maka

8
keinginan orang tersebut tidak akan bermakna. Sebaliknya, jika Tuhan sudah
berkehendak, hal-hal yang awalnya sulit, akan berubah jadi mudah. Dalam Surah
ath-Thalaq:2-3,

Allah berfirman, " ... Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan
memberikan jalan keluar untuknya (atas semua urusan)."

E. RENDAH HATI

 Rendah hati akan memberikan jalan menuju surga

Dalam (HR. Muslim), Rasulullah SAW. bersabda : “Tidak akan masuk surga siapa
yang dalam hatinya terdapat kesombongan walaupun hanya sebesar zarrah.”

Dari hadits tersebut dapat kita ketahui, bahwa orang yang rendah hati akan masuk
surga dan barang siapa yang menyombongkan dirinya walaupun hanya sedikit saja
maka dia tidak masuk surga.

 Mencegah agar seseorang tidak berbangga diri atau sombong. Dari Iyadh bin
Himar ra., Rasulullah SAW. bersabda :

“Dan Allah mewahyukan kepadaku agar kalian saling merendah diri agar tidak ada
seeorang pun yang berbangga diri pada yang lain dan agar tidak seorang pun berlaku
zhalim pada yang lain.” (HR. Muslim)

Dalam hadits tersebut dikatakan, bahwa Allah mewahyukan kepada Rasulullah agar
manusia saling merendahkan dirinya agar terhindar dari sikap sombong atau
berbangga diri.

 Allah akan mengangkat derajat orang yang merendahkan dirinya

Dari Abu Hurairah ra., Rasulullah SAW. bersabda :

“Sedekah itu tidak akan mengurangi harta. Tidak ada orang yang memberi maaf
kepada orang lain, melainkan Allah akan menambah kemuliaannya. Dan tidak ada
orang yang merendahkan diri karena Allah, melainkan Allah akan mengangkat
derajatnya.” (HR. Muslim)

Dari hadits tersebut dapat kita ketahui bahwa Allah SWT. akan menambah kemuliaan
kepada orang yang memaafkan orang lain dan Allah pun akan mengangkat derajat
orang yang merendahkan dirinya atau tidak menyombongkan dirinya dihadapan Allah
maupun hamba-Nya.

 Disegani dan dihormati orang lain

Orang menjadi segan dan hormat kepada kita karena tahu kelebihan yang kita miliki,
namun kita tetap rendah hati dan tidak menyombongkan diri.

9
 Disenangi banyak orang

Orang-orang akan lebih senang kepada orang yang selalu merendahkan dirinya
ketimbang dengan orang yang selalu membanggakan atau menyombongkan dirinya,
mereka akan merasa kesal dan sebal kepada orang yang selalu menyombongkan
dirinya.

 Hatinya selalu tenang

Orang yang selalu merendahkan dirinya, maka ia akan merasakan kedamaian dan
ketenangan dalam hatinya. Karena dia tidak perlu menyombongkan dirinya dihadapan
orang lain dan tidak akan merasa iri ketika ada orang lain yang lebih tinggi dan lebih
hebat darinya.

 Mewarisi sikap mulia para Nabi

Para Nabi pun juga selalu merendahkan diri mereka, padahal mereka adalah manusia
pilihan Allah SWT. contohnya seperti Nabi Musa as. Yang tidak malu untuk
melakukan pekerjaan seperti memberi makan dan minum pada hewan ternak demi
untuk membantu dua orang wanita yang ayahnya sudah tua renta. Dan dalam sebuah
hadits juga dikatakan bahwa Rasulullah SAW. selalu membantu pekerjaan
keluarganya meskipun ia adalah seorang Nabi yang mulia.

Dari Al-Aswad, ia berkata, Rasulullah SAW. bersabda : Aku pernah bertanya kepada
Aisyah tentang apa yang dikerjakan Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa
sallam ketika berada dirumah. Lalu Aisyah menjawab :

“Beliau selalu membantu pekerjaan keluarganya, dan jika datang watu shalat maka
beliau keluar untuk melaksanakan shalat.” (HR. Al-Bukhari)

 Memiliki banyak teman

Orang yang selalu bertawadhu’ bukan hanya akan disenangi oleh orang-orang, namun
juga akan memiliki banyak teman, baik dilingkungan kerja, sekolah maupun
masyarakat. Orang tidak akan risih dan kesal berteman dengan orang yang selalu
bersikap rendah hati dan rendah diri.

 Tawadhu merrupakan jalan menuju kedudukan mulia

Dari Abu Bakar Ash-Shidi, ia berkata : “Kami dapati kemuliaan itu datang dari sifat
takwa, qana’ah(merasa cukup), muncul karena yakin (pada apa yang ada di sisi
Allah), dan kedudukan yang mulia didapat dari sifat tawadhu’ .”

 Menjadikan Rasulullah sebagai suri tauladan

Rasulullah SAW. adalah seseorang yang selalu rendah diri dan rendah hati. Beliau
tidak pernah menyombongkan kemuliaan dan keistimewaannya. Dan bahkan beliau

10
mau memberi salam kepada anak kecil terlebih dahulu yang kedudukannya dibawah
beliau.

Dari Anas, ia berkata : “Sungguh, Rasulullah biasa berkunjung kepada kaum Anshor.
Lantas beliau memberi salam kepada anak-anak kecil dan mengusap kepalanya.” (HR.
Ibnu Hibban)

F. Pentingnya Tawakal

Setelah berdoa, langkah berikutnya adalah tawakal, atau berserah diri kepada Allah.
Hal ini tidak terlepas dari pandangan Islam tentang kemutlakan Tuhan.

Seorang muslim yang telah berusaha, lantas berdoa, tidak bermakna keinginannnya
akan langsung terpenuhi saat itu juga. Jika Tuhan memiliki kehendak lain, maka
keinginan orang tersebut tidak akan bermakna. Sebaliknya, jika Tuhan sudah
berkehendak, hal-hal yang awalnya sulit, akan berubah jadi mudah. Dalam Surah
ath-Thalaq:2-3,

Allah berfirman, " ... Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan
memberikan jalan keluar untuknya (atas semua urusan)."

G. Praktek Khutbah Atau Ceramah

1. Pengertian Ceramah

Ceramah adalah pidato yang bertujuan untuk menerangkan atau menyiarkan


nasehat dan petunjuk-petunjuk berkaitan dengan ajaran-ajaran agama.

2. Tujuan Ceramah

Adapun tujuan dari ceramah adalah seperti berikut ini:

- Informatif/instruktif: artinya untuk memberikan informasi kepada pendengar


mengenai suatu hal sehingga pendengar dapat memahami atau mengerti isi informasi
dengan jelas dan benar.

- Persuasif: artinya mengajak pendengar supaya mengikuti apa yang telah pembicara
sampaikan agar keyakinan pendengar semakin bertambah untuk melakukan sesuatu
kearah yang lebih baik lagi.

- Argumentatif: artinya untuk meyakinkan pendengar mengenai suatu hal.

- Deskriptif: artinya untuk menggambarkan atau melukiskan tentang suatu keadaan.

- Rekreatif: artinya untuk menghibur atau menggembirakan pendengar agar merasa


puas.

11
3. Jenis-Jenis Ceramah

- Ceramah Umum

Ceramah umum adalah pesan yang bertujuan untuk memberikan sebuah nasehat
dan petunjuk-petunjuk yang ditujukan kepada khalayak ramai, atau masyarakat luas.
Di dalam ceramah umum keseluruhannya bersifat menyeluruh, maksudnya tidak ada
batasan-batasan apapun baik dari audiens yang sudah tua ataupun yang masih muda,
materinya juga tidak ditentukan, sesuai dengan acara.

- Ceramah Khusus

Ceramah khusus adalah ceramah yang bertujuan untuk memberikan nasehat dan
petunjuk-petunjuk kepada mad'u atau khalayak tertentu dan bersifat khusus baik itu
materinya maupun yang lainnya. Pada ceramah khusus ini, banyak batasan-batasan
yang dibuat misalkan materi yang menyesuaikan dengan keadaan. Contoh Peringatan
Isra' dan Mi'raj Nabi Muhammad SAW.

4. Ciri-Ciri Ceramah

Berikut ini adalah ciri-ciri teks ceramah:

- Memiliki struktur yang lengkap, terdiri atas pendahuluan, isi, penutup.

- Isi ceramah sesuai dengan kegiatan yang ada.

- Isi ceramah harus objektif, jelas, dan benar.

- Isi ceramah tidak akan menimbulkan pertentangan di masyarakat.

- Bahasa yang digunakan penceramah mudah dipahami pendengar.

- Bahasa yang digunakan penceramah harus santun dan rendah hati.

5. Ciri-Ciri Pembicara Yang Baik

- Menjadi pembicara yang baik harus memandang sesuatu hal dari sudut pandang
yang baru atau tak terduga pada hal-hal umum.

- Mempunyai cakrawala yang luas, memikirkan dan membicarakan isu-isu dari


beragam pengalaman di luar kehidupannya sehari-hari.

- Antusias, menunjukkan minat yang besar pada apa yang diperbuat dalam hidupnya.

- Tidak pernah membicarakan diri sendiri.

- Sangat ingin tahu.

- Menunjukkan empati, berusaha menempatkan diri pada posisi untuk memahami apa
yang Anda katakan.

12
- Mempunyai selera humor, dan tidak keberatan mengolok-olok diri sendiri.

- Mempunyai gaya bicara sendiri.

13
KESIMPULAN

Seorang dokter muslim adalah seorang muslim itu sendiri. Suri teladan yang paling
utama adalah Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam, apapun profesi dan jabatan
seorang muslim. Sedangkan akhlak seorang dokter muslim ialah akhlak seorang
muslim yang menjunjung tinggi adab Rasulullah shalallahu Alaihi Wasallam tersebut
sebagai teladan yang sempurna Dan akhlak Beliau disarikan dari Al-Qur’an itu sendiri
sebagai pedoman hidup seorang muslim.

Dan seorang dokter muslim harus memiliki akhlak,baik akhlak terhadap


kehormatannya sebagai muslim,dokter dan juga kepada pasien nya,serta harus
mempedomani ikhtiar, doa,dan tawakal karena kesembuhan seseorang pasien itu ialah
kuasa allah swt

14

Anda mungkin juga menyukai