Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

“ Aspek – aspek Teknis Pembangunan Terminal Multipurpose Teluk


Lamong “
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah “ Analisa Kelayakan Proyek“ dengan dosen
pembimbing Maulidya Octaviani B. ST., M.MT

DI SUSUN OLEH :

Aprilliano Eko Wicaksono (2017410048)

FAKULTAS TEKNIK
PRODI TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS DR. SOETOMO 2019

Jl. Semolowaru No.84, Menur Pumpungan, Sukolilo, Kota SBY, Jawa Timur 6011
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa Atas Berkat dan
rahmatnyalah kami bisa menyelesaikan tugas Makalah ini dengan Tepat waktu.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Analisa Kelayakn Proyek tahun ajaran
2019/2020. Adapun topik yang dibahas didalam makalah ini adalah mengenai Aspek - aspek
Teknis Pembangunan Terminal Multipurpose di Teluk Lamong. Makalah ini akan
memperdalam pengetahuan kita dan mengetahui bagaimana aspek teknis yang benar dalam
pembangunan suatu terminal pelabuhan khususnya terminal Multipurpose yang ada di Teluk
Lamong, Surabaya.
Demikian kami ucapakn banyak terimakasih atas waktu anda telah menyempatkan
membaca makalah kami tentang pembangunan terminal Multipurpose yang berada di Teluk
Lamong.

Surabaya, 28 September 2019

Penulis
2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................................................2

DAFTAR ISI...................................................................................................................................................2

1.1 Latar Belakang.............................................................................................................................4

1.2 Tujuan Penelitian.........................................................................................................................4

1.3 Manfaat Hasil Penelitian..............................................................................................................4

BAB 2...........................................................................................................................................................5

PERENCANAAN PEMBANGUNAN................................................................................................................5

2.1 Perencanaa Terminal Multipurpose Teluk Lamong......................................................................5

2.2 Lokasi Terminal Multipurpose Teluk Lamong...............................................................................6

2.3 Pengembangan Terminal Multipurpose Teluk Lamong................................................................8

BAB III..........................................................................................................................................................9

PELAKSANAAN PEMBANGUNAN.................................................................................................................9

3.1 Tahapan Pelaksanaan...................................................................................................................9

3.2 Data Teknis.................................................................................................................................10

BAB IV........................................................................................................................................................15

PENUTUP DAN KESIMPULAN.....................................................................................................................15

3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Indonesia harus menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) pada akhir


2015. Berlakunya MEA akan menyebabkan lalu-lintas perdagangan di kawasan ASEAN
menjadi tanpa kendala, sehingga daya saing ekonomi kawasan regional ASEAN menjadi
kompetitif melalui skema CEPT-AFTA (Common Effective Preferential Tarif Scheme –
ASEAN Free Trade Area). CEPT-AFTA merupakan program tahapan penurunan tarif dan
penghapusan hambatan non-tarif antar negara ASEAN. Ini berarti dalam melakukan
perdagangan sesama anggota, biaya operasional mampu ditekan sehingga akan
menguntungkan bagi negara-negara ASEAN.
Meski demikian, ada beberapa dampak dari konsekuensi MEA, yakni dampak aliran
bebas barang bagi negara-negara ASEAN, arus bebas jasa, arus bebas investasi, arus tenaga
kerja terampil dan dampak arus bebas modal. Oleh karena itu, Indonesia sebagai negara
dengan wilayah dan jumlah penduduk terbesar di ASEAN harus mampu meningkatkan
produktifitas produksi barang dan jasa. Selain itu, Indonesia juga dipandang perlu untuk
melakukan pembangunan di bidang infrastruktur. Hal tersebut merupakan komponen mutlak
dalam rangka peningkatan ekonomi, khususnya infrastuktur terkait distribusi barang dan jasa.
Pembangunan Terminal Multipurpose Teluk Lamong di Surabaya dilatarbelakangi
oleh padatnya aktivitas di Pelabuhan Tanjung Perak yang sering mengalami overload
menerima arus logistik peti kemas yang ta hun lalu sudah mencapai 2,9 juta TEUs (peti
kemas ukuran 20 kaki). Selain itu juga dibangunnya Terminal Multipurpose juga untuk
menhadapi dampak Masyarakat Ekonomi ASEAN ( MEA ).

1.2 Tujuan Penelitian

Mengetahui secara teknis tentang aspek – aspek pembangunan Terminal


Multipurpose di Teluk Lamong Surabaya.

1.3 Manfaat Hasil Penelitian

Pembangunan Terminal Multipurpose Teluk Lamong termasuk dalam Masterplan


Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) khususnya pada
koridor Jawa. Dengan pembangunan dan pembangunan dan pengoperasian Terminal
Multipurpose Teluk Lamong. Diharapkan dapat mengurangi waktu tunggu kapal di
Pelabuhan Tanjung Perak selaku pintu gerbang perekonomian Jawa Timur dan Kawasan
Timur Indonesia. Selain itu juga untuk mengantisipasi adanya Masyarakat Ekonomi ASEAN
(MEA) yang akan di selenggarakan di tahun 2015 yang pastinya akan berdampak besar bagi
pertumbuhan di sektor perekonomian. Dan diharapkan dengan adanya pembangunan
Terminal Multipurpose Teluk Lamong dapat membuat Indonesia dapat menghadapi MEA di
tahun 2015.

4
BAB 2

PERENCANAAN PEMBANGUNAN
2.1 Perencanaa Terminal Multipurpose Teluk Lamong

Pembangunan pelabuhan akan memakan biaya yang sangat besar. Oleh karena itu
diperlukan suatu perhitungan dan pertimbangan yang matang untuk memutuskan
pembangunan suatu pelabuhan. Keputusan pembangunan pelabuhan biasanya didasarkan
pada beberapa pertimbangan ekonomi dan teknis serta diadakan studi kelayakan mengenai
lokasi, fungsi dan jenis pelabuhan. Pelabuhan ditata dalam satu kesatuan tatanan kepelabuhan
nasional yang mengatur tentang pemilihan lokasi pelabuhan, rencana induk pelabuhan,
daerah lingkungan kerja dan lingkungan pelabuhan, pembangunan dan pengoperasian
pelabuhan, pelaksanan kegiatan pelabuhan dan sebagainya.

 Pertimbangan yang mendasari dibangunnya sebuah pelabuhan adalah sebagai berikut:


 Pembangunan pelabuhan yang didasarkan pada pertimbangan politik.
 Pembangunan suatu pelabuhan diperlukan untuk melayani/meningkatkan kegiatan
ekonomi di daerah di belakangnya dan menunjang kelancaran perdagangan antar-
pulau maupun negara (ekspor dan impor).
 Untuk mendukung kelancaran produksi suatu perusahaan atau pabrik, sering
diperlukan suatu pelabuhan khusus.

 Persyaratan yang harus dipenuhi agar sebuah pelabuhan dapat memberi pelayanan
yang baik dan cepat :
 Harus ada transportasi yang mudah antara transportasi air dan darat, seperti jalan
raya dan kereta api, sehingga barang-barang dapat diangkut ke dan dari pelabuhan
dengan mudah dan cepat.
 Pelabuhan berada di suatu lokasi yang mempunyai daerah belakang atau
pengaruh subur dengan populasi penduduk yang cukup padat.
 Pelabuhan harus mempunyai kedalaman air dan lebar alur yang cukup.
 Pelabuhan harus mempunyai fasilitas bongkar-muat barang.
 Pelabuhan harus mempunyai fasilitas untuk mereparasi kapal-kapal.

 Lay-out pembangunan Terminal Multipurpose Teluk Lamong :


 Pemecah gelombang, yang digunakan untuk melindungi daerah perairan
pelabuhan dari gangguan gelombang.
 Alur pelayaran, yang berfungsi untuk mengarahkan kapal-kapal yang akan keluar
atau masuk ke pelabuhan.
 Kolam pelabuhan, merupakan daerah perairan di mana kapal berlabuh untuk
melakukan bongkar-muat, gerakan untuk memutar (di kolam putar).
 Dermaga, adalah bangunan pelabuhan yang digunakan untuk merapatkannya
kapal dan menambatkannya pada waktu bongkar-muat barang.
5
 Alat penambat, digunakan untuk menambatkan kapal pada waktu merapat di
dermaga maupun menunggu di perairan sebelum bisa merapat ke dermaga.
 Gudang, yang terletak di belakang dermaga untuk menyimpan barang-barang
yang harus menuggu pengapalan.
 Gedung terminal untuk keperluan administrasi.
 Fasilitas bahan bakar untuk kapal.
 Fasilitas pandu kapal, kapal tunda dan perlengkapan lain yang diperlukan untuk
membawa kapal keluar atau masuk pelabuhan.
 Peralatan bongkar-muat barang, seperti kran darat, kran apung, kendaraan untuk
mengangkat atau memindahkan barang, seperti forklift.
 Fasilitas-fasilitas lain untuk keperluan penumpang, anak buah kapal dan muatan
kapal, seperti dokter pelabuhan, karantina, bea-cukai, imigrasi, keamanan.

 Faktor yang mempengaruhi penentuan lokasi pelabuhan :
 Biaya pembangunan dan perawatan bangunan-bangunan pelabuhan, termasuk
pengerukan pertama yang harus dilakukan.
 Biaya operasi dan pemeliharaan, terutama pengerukan endapan di alur dan kolma
pelabuhan.

2.2 Lokasi Terminal Multipurpose Teluk Lamong

Terminal Multipurpose Teluk Lamong terletak di kota Surabaya, Provinsi Jawa Timur.
Dan dalam daerah lingkungan kerja (DLKR) Pelabuhan. Posisi 112° 43’ 22’’ garis Bujur
Timur dan 07° 11’ 54’’ Lintang Selatan di Selat Madura, utara Kota Surabaya.

 Batas Fisik ;
Utara : Selat Madura
Timur : Pelabuhan Tanjung Perak (existing)
Selatan : Teluk Lamong
Barat : Kota Surabaya, Kabupaten Gresik

6
Pemilihan lokasi di Teluk Lamong (Lamong Bay), didasarkan atas pertimbangan
ekonomi yang mendukung program pemerintah daerah dalam mendorong pertumbuhan
ekonomi. Selain itu yang lebih penting lagi, sebagai upaya untuk memudahkan jarak
transportasi dalam pendistribusian barang dari pelabuhan (Lamong Bay) ke seluruh wilayah

Jawa Timur maupun sebaliknya lebih dekat. Sehingga dapat mengurangi biaya transportasi
karena juga didorong akses jalan menuju tol. Sehingga konsep pengembangan pelabuhan
akan diarahkan pada pengembangan relokasi industri barang-barang ekspor maupun impor
selain untuk kelancaran barang ke wilayah Indonesia Timur.

 Tinjauan yang harus dilakukan saat merencanakan lokasi sebuah pelabuhan :


 Tinjauan topografi dan geologi: keadaan topografi daratan dan bawah laut harus
memungkinkan untuk membangun suatu pelabuhan dan kemungkinan untuk
pengembangan di masa mendatang.
 Tinjauan pelayaran: pelabuhan yang dibangun harus mudah dilalui kapal-kapal yang
akan menggunakannya.
 Tinjauan sedimentasi: pengerukan untuk mendapatkan kedalaman yang cukup bagi
pelayaran di daerah perairan pelabuhan memerlukan biaya yang cukup besar.
 Tinjauan gelombang dan arus: gelombang menimbulkan gaya-gaya yang bekerja pada
kapal dan bangunan pelabuhan.
 Tinjauan kedalaman air: kedalaman laut sangat berpengaruh pada perencanaan
pelabuhan.
7
2.3 Pengembangan Terminal Multipurpose Teluk Lamong

Terminal Multipurpose Teluk Lamong akan mengembangkan penggunaan peralatan


pelabuhan yang ramah lingkungan, yaitu antara lain ;
 Penggunaa Solar Cell dan Wind Turbine untuk penerangan PJU Terminal Multipurpose
Teluk Lamong.
 Pengoperasian Automated Stacking Crane untuk digunakan di Container Yard Terminal
Multipurpose Teluk Lamong.
 Menggunakan Automotive Terminal Trailer (ATT) dengan start & stop technology engine
sebagai penghemat Bahan Bakar truck.
 Pemakaian ban pada Automotive Terminal Trailer (ATT) yang lebih sedikit sehingga
mengurangi limbah karet.

8
BAB III

PELAKSANAAN PEMBANGUNAN

3.1 Tahapan Pelaksanaan

Tahapan pelaksanaan pembangunan Terminal Multipurpose Teluk Lamong ini


adalah :
 Survey, investigasi, dan studi kelayakan dilaksanakan beberapa studi antara lain :
 Pada Tahun 1994 diawali studi Surabaya and Eastern Region Ports Development
antara lain Pengembangan Pelabuhan Kawasan Tanjung Perak-Gresik dikerjakan oleh
Konsultan Pacific Consultants International (PCI) dari Jepang bekerjasama dengan
konsultan lokal PT Diagram Triporsi dan PT. Indulexco.
 Pre-feasibility Study Pengembangan Kawasan Pelabuhan Tanjung Perak ke Arah
Barat sampai dengan Pelabuhan Gresik dikerjakan oleh Lembaga Pengabdian Kepada
Masyarakat-ITS Surabaya, juga telah dilaksanakan pada tahun 1996, dengan hasil
rekomendasi reklamasi perairan dangkal lebih murah dibandingkan dengan
pembebasan tanah.
 Feasibility Study On Development Of Lamong Port East Java, Indonesia dikerjakan
oleh Konsultan Dwipantara Transconsult bersama-sama dengan MAP Services Pte.
Ltd. dan SPECS Consultants Pte. Ltd. dari Singapura pada tahun 1997, dengan hasil
Pengembangan Tanjung Perak ke Arah Muara Kali Lamong dan Teluk Lamong
dengan reklamasi + 350 ha layak dilaksanakan.

 Perencanaan dilakukan oleh :


 Jembatan dan Container Yard : PT. Sarana Antar Nusa Perekayasa
 Dermaga Domestik dan Internasional : PT. Atriya Swacipta

 Paket Pembangunan :
Pembangunan di Terminal Multipurpose Teluk Lamong terdiri dari beberapa paket
pekerjaan, antara lain :
 Paket A : Pembangunan dermaga internasional yang dikerjakan oleh PT. Adhi
Karya Tbk.
 Paket A’ : Pembangunan dermaga domestik yang dikerjakan oleh PT. Adhi
Karya Tbk.
 Paket B : Pembangunan jalan penghubung (causeway), lapangan penumpukan
dan lapangan parkir dikerjakan oleh kerjasama operasi antara PT. PP Tbk dan PT.
Wijaya Karya Tbk.
 Paket C : Pembangunan jembatan penghubung yang dikerjakan oleh PT.
Nindya Karya.
 Paket D : Pembangunan gedung perkantoran.
9
 Paket E : Penyediaan alat bongkar muat yang akan dilaksanakan oleh Kone
Crane (perusahaan alat berat asal Finlandia).

 Waktu Pelaksanaan Pembangunan :


Pembangunan infrastuktur di Terminal Multipurpose Teluk Lamong sudah
dimulai sejak akhir tahun 2010 silam, dan rencananya akan dioperasikan pada April 2014.

3.2 Data Teknis

A. Dermaga
Dermaga yang berukuran 500 x 80 meter dan kedalaman laut -14 LWS ini
direncanakan dapat melayani arus barang peti kemas internasional 300.000 TEU’s
dan peti kemas domestik 400.000 TEU’s.

B. Jembatan C2 (4 Lajur)
Jembatan ini menghubungkan antara dermaga dengan Lapangan Curah Kering
dan Lapangan Peti Kemas. Memiliki panjang lintasan 1024 meter dengan lebar
jembatan 18,2 meter serta memiliki 4 lajur lintasan.

C. Lapangan Curah Kering


Lapangan Curah Kering memiliki luas area sebesar 10 hektar. Tempat ini
nantinya dikhususkan untuk bongkar muat barang yang berupa barang curah
kering seperti kedelai.

10
D. Lapangan Peti Kemas
Lapangan peti kemas ini memiliki luas 15,86 hektar. Disini juga dilegkapi
dengan beberapa alat berat yang digunakan untuk memudahkan pengangkutan
peti kemas. Disini juga telah tersedia lampu penerangan untuk terminal peti
kemas itu sendiri.

E. Jalan Lintasan
Jalan lintasan ini mempunyai ukuran panjang 1330 meter dan lebar 30
meter. Jalan ini mempunyai 4 ruas jalan, 2 ruas jalan untuk kendaraan kecil
(pribadi) dan kendaraan besar (kendaraan angkutan). Total panjang ruas jalan
pribadi masing-masing 5 meter. Jalan ini dipisah dengan pemisah jalan dengan
lebar 1,5 meter. Untuk ruas jalan kendaraan angkutan, mempunyai lebar
masing-masing 10,5 meter yang dipisahkan oleh trotoar selebar 1 meter.

F. Kantor dan Interchange Area


Lokasi ini memiliki total luas area sebesar 7,2 hektar meliputi gedung
perkantoran, area parkir dan taman. Di lokasi ini nantinya akan digunakan
kantor oleh PT. Pelindo III serta berbagai perusahaan swasta lainnya.

G. Jembatan C1
Jembatan ini menghubungkan antara daratan dengan kawasan Terminal
Mutipurpose Teluk Lamong. Memiliki panjang lintasan 800 meter dengan
lebar jembatan 12,5 meter serta memiliki 3 lajur lintasan.

H. Fasilitas Operasional
Terminal Multipurpose Teluk Lamong akan menggunakan beberapa alat
berat untuk memudahkan pengangkutan peti kemas, antara lain :

11
1. 5 unit Straddle Carriers (SC)

Gambar 9. Straddle Carriers (SC)

2. 20 unit Automated Stacking Crane (ASC)

Gambar 10. Automated Stacking Crane (ASC)

12
3. 50 unit Automotive Terminal Trailer (ATT) dan Conveyor

Gambar 11. Automotive Terminal Trailer (ATT) dan Conveyor

13
4. 10 unit Ship To Shore (STS) dan 2 unit Ship Unloader

Gambar 12. Ship To Shore (STS)

14
BAB IV

PENUTUP DAN KESIMPULAN

Proyek pembangunan Terminal Multipurpose Teluk Lamong mempunyai peranan


yang sangat signifikan bagi pertumbuhan ekonomi di daerah khususnya Jawa Timur.
Keberadaan Terminal Multipurpose Teluk Lamong mampu mempersingkat waktu tunggu
kapal di Pelabuhan Tanjung Perak, sehingga mempercepat pendistribusian barang ekspor-
import. Selain itu juga dapat berperan dalam menhadapai Masyarakat Ekonomi ASEAN
(MEA) dalam sektor ekonomi.
Upaya agar Terminal Multipurpose Teluk Lamong dapat bermanfaat secara terus-
menerus, menuntut adanya pemeliharaan dan pengembangan secara berkelanjutan. Fasilitas
operasional harus selalu dilakukan perawatan agar dalam pengoperasiannya tidak menggangu
arus barang di pelabuhan.

15

Anda mungkin juga menyukai